PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Banyak analis yang percaya bahwa harga pasar saham tertentu tidak mencerminkan nilai asli perusahaan. Para analis tersebut menggunakan nilai intrinsik untuk menentukan apakah harga saham suatu unit bisnis dinilai terlalu rendah atau tinggi. Ada empat rumus yang banyak digunakan untuk menghitung nilai intrinsik. Rumus-rumus ini mempertimbangkan kas dan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan, dan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham.

Metode 1
Metode 1 dari 5:

Memahami Dasar-Dasar Investasi

PDF download Unduh PDF
  1. Nilai intrinsik digunakan untuk mengukur nilai asli sebuah investasi. Oleh karenanya, Anda perlu mengetahui dasar-dasar investasi. Sebuah perusahaan memiliki dua cara untuk mengumpulkan dana demi menjalankan usaha, yaitu dengan menerbitkan obligasi ( bond ) atau saham ( stock ).
    • Perusahaan menerbitkan saham biasa dengan menjual kepemilikan bisnis. Ketika membeli saham, Anda menjadi pemilik (investor) bisnis terkait. Jumlah saham Anda mencerminkan persentase kepemilikan perusahaan. [1]
    • Obligasi mencerminkan utang perusahaan. Investor yang membeli obligasi menjadi kreditur bisnis terkait. Pemilik obligasi menerima pendapatan bunga dari investasi obligasi, biasanya dua kali setahun. Jumlah awal investasi dikembalikan kepada investor pada saat tanggal jatuh tempo ( maturity date ). [2]
  2. Nilai intrinsik didasarkan pada kemampuan unit bisnis untuk menghasilkan arus kas masuk perusahaan dan memperoleh laba. Ketika pendapatan perusahaan (alias penjualan) lebih tinggi dari beban-bebannya, perusahaan tersebut menghasilkan laba. [3]
    • Untuk pembahasan ini, Anda dapat menganggap perolehan ( earning ) dan laba ( profit ) sebagai hal yang sama.
    • Perusahaan harus menggunakan kas untuk membeli persediaan barang dagang ( inventory ), membuat slip gaji dan memasarkan produk. Pengeluaran ini merupakan arus kas keluar.
    • Ketika pelanggan membayarkan produk atau jasa, unit bisnis menerima arus kas masuk. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas masuk lebih besar dari arus kas keluar mengindikasikan perusahaan yang bernilai. [4]
  3. Investor memiliki ratusan pilihan investasi. Misalnya, seorang investor obligasi mengharapkan jumlah pendapatan bunga tertentu.
    • Investor saham bertujuan meraih keuntungan dari kenaikan nilai saham atau menerima pengembalian investasi saham berupa dividen.
    • Rumus nilai intrinsik mengasumsikan tingkat pengembalian yang diinginkan investor.
    • Anda dapat mengganggap tingkat pengembalian sebagai pendapatan minimum yang diinginkan investor. Jika investasi tidak memenuhi harapan investor, investasi diasumsikan tidak akan dilakukan. [5]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 5:

Menggunakan Model Diskonto Dividen ( Dividend Discount Model )

PDF download Unduh PDF
  1. Model Diskonto Dividen ( dividend discount model alias DDM) mempertimbangkan nilai rupiah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham. Model ini juga memperhitungkan perkiraan tingkat pertumbuhan dividen. Dividen didiskontokan terhadap nilai masa sekarangnya menggunakan tingkat diskonto. Jika DDM menilai saham berada di atas harga pasarnya, artinya harga saham dinilai lebih rendah ( undervalued ). Rumus DDM adalah (dividen per saham) /(tingkat diskonto – tingkat pertumbuhan dividen). [6]
  2. Pembayaran dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Jika laba perusahaan diperkirakan akan bertumbuh, seorang analis dapat mengasumsikan bahwa dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham dapat bertumbuh. Anda dapat mengasumsikan tingkat pertumbuhan untuk rumus DDM. [7]
    • Sebagai contoh, katakan bahwa perusahaan memperoleh laba sebanyak Rp10.000.000 untuk periode terkait. Anda memutuskan membayarkan Rp5.000.000 kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen.
    • Jika perusahaan memiliki 500.000 saham biasa beredar, artinya perusahaan membayarkan Rp 10 untuk setiap lembar saham
    • Katakan perusahaan memperoleh laba Rp20.000.000 di tahun berikutnya. Perusahaan dapat memutuskan membagikan lebih banyak dividen, misalnya Rp10.000.000. Jika jumlah saham biasa beredar masih 500.000, setiap lembar saham akan menerima Rp20.
  3. Tingkat diskonto adalah persentase yang digunakan untuk mendiskontokan pembayaran mendatang dalam rupiah saat ini. Mendiskontokan pembayaran ke masa kini memungkinkan analis membuat perbandingan setara terhadap arus kas dari berbagai periode waktu. [8]
    • Jangan lupa bahwa untuk rumus ini, tingkat diskonto adalah tingkat pengembalian yang diinginkan investor. Rumus ini memperhitungkan stabilitas pembayaran dividen. Sebagai contoh, jika pembayaran dividen tidak menentu, tingkat diskontonya lebih tinggi.
    • Asumsikan bahwa Anda mengharapkan pendapatan sebesar Rp1.000.000 dalam lima tahun. Asumsikan pula tingkat diskonto setiap tahunnya sebesar 3%. [9]
    • Anda dapat menggunakan tabel nilai saat ini untuk menentukan faktor nilai saat ini yang diterima dalam 5 tahun, pada tingkat diskonto 3%. Faktornya adalah 0,86261 (Tabel atau kalkulator lain mungkin memberikan hasil yang agak berbeda akibat pembulatan). [10]
    • Nilai saat ini dari pembayaran adalah (Rp1.000.000 dikalikan dengan 0,86261 = Rp862.610).
  4. Rumus DDM adalah (dividen per saham)/(tingkat diskonto-tingkat pertumbuhan dividen). Dividen per saham adalah jumlah rupiah yang dibayarkan untuk setiap lembar saham biasa. Asumsikan dividen per sahamnya sebesar Rp40.
    • Tingkat diskonto adalah tingkat pengembalian yang diinginkan investor. Asumsikan tingkat diskonto sebesar 12%.
    • Asumsikan tingkat pertumbuhan dividen sebesar 4% setiap tahun.
    • Rumus DDM adalah (Rp40 / (12% - 4%) = Rp500). Jika harga pasar saat ini kurang dari Rp500 per saham, rumus mengindikasikan bahwa harga saham dinilai terlalu rendah. Dengan kata lain, nilai intrinsik saham lebih tinggi daripada harga saham saat ini.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 5:

Menggunakan Model Pertumbuhan Gordon

PDF download Unduh PDF
  1. Banyak perusahaan yang penjualan dan labanya bertumbuh seiring waktu. Jika laba bertumbuh, perusahaan dapat membagikan laba kepada pemegang saham sebagai dividen.
    • Model Pertumbuhan Gordon berasumsi bahwa dividen akan bertumbuh dalam tingkat tertentu untuk periode tidak terbatas. [11]
    • Rumus model ini adalah (Perkiraan dividen per saham, satu tahun dari sekarang)/(tingkat pengembalian investor – tingkat pertumbuhan dividen perpetuitas).
  2. Pahami bahwa bisnis dapat membagikan laba sebagai dividen kepada pemegang saham, atau menahannya untuk digunakan di kemudian hari. Laba tidak dibagikan kepada pemegang saham disebut laba ditahan ( retained earning ). Saldo laba ditahan perusahaan adalah akumulasi semua laba dikurangi semua dividen yang dibagikan sejak perusahaan didirikan. [12]
  3. Asumsikan perkiraan dividen per saham satu tahun dari sekarang adalah Rp50. Ditentukan tingkat pengembalian yang diinginkan pemegang saham adalah sebesar 10%. Asumsikan bahwa tingkat pertumbuhan dividen tahunan perpetuitas adalah 2%.
  4. Model Pertumbuhan Gordon Anda akan terlihat seperti ini (Rp50 / (10% - 2%) = Rp625). Menggunakan model ini, Rp625 adalah nilai intrinsik saham ini. Jika harga pasar saat ini kurang dari Rp625, model ini mengindikasikan bahwa saham dinilai terlalu rendah.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 5:

Menerapkan Rumus Pendapatan Residual

PDF download Unduh PDF
  1. Nilai buku adalah aset perusahaan – liabilitas perusahaan. Nilai buku juga dapat didefinisikan sebagai ekuitas perusahaan. Jika perusahaan menjual semua asetnya dan menggunakan kas untuk membayar semua liabilitas yang tersisa, semua sisa kas adalah ekuitas (nilai buku). [13]
  2. Perusahaan memiliki nilai buku sebagai titik awal. Rumus metode ini kemudian menambahkan (perkiraan) laba baru yang dihasilkan perusahaan melebihi tingkat pengembalian.
    • Anda memberikan “nilai tambah” pada nilai buku saham yang sudah ada.
    • Jika perusahaan dapat menumbuhkan laba lebih cepat daripada perkiraan, perusahaan akan menjadi lebih bernilai.
    • Jika nilai intrinsik perhitungan lebih besar dari nilai pasar saat ini, artinya saham dinilai terlalu rendah.
  3. Rumus untuk nilai residual memiliki dua komponen, yaitu nilai buku ekuitas saat ini ditambah nilai sekarang pendapatan residual di masa depan. [14]
    • Sebagai contoh, katakan perusahaan akan mendapatkan Rp10 per saham untuk periode tidak terbatas, dan perusahaan juga membagikan semuanya sebagai dividen Rp10 per saham. Modal ekuitas yang diinvestasikan (nilai buku) adalah Rp60 per saham. Oleh karena laba dan dividen saling menihilkan, nilai buku saham selalu berada di harga Rp60. Tingkat pengembalian yang diinginkan (atau persen biaya ekuitas) adalah 10%.
    • Hitung pendapatan residual tahunan dengan rumus , yaitu = pendapatan residual dalam periode di masa depan; = tingkat pengembalian ekuitas, = pendapatan bersih selama periode. .
    • Jika pendapatan bersih adalah Rp10.000 per tahun, nilai bukunya selalu Rp60.000 dan tingkat pengembaliannya adalah 10%, pendapatan residual tahunan adalah
    • Nilai sekarang dari pendapatan residual di masa depan adalah
    • Nilai instrinsik adalah nilai buku saat ini ditambah nilai sekarang pendapatan residual di masa depan. Persamaannya adalah .
    • Nilai instrinsiknya adalah Rp100.000
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 5:

Menerapkan Metode Arus Kas Diskonto

PDF download Unduh PDF
  1. Rumus metode arus kas diskonto adalah: . [15]
    • = nilai sekarang ( present value )
    • = arus kas di tahun i
    • = tingkat diskonto
    • = arus kas tahun terminal
    • = tingkat pertumbuhan ( growth ) yang diasumsikan selamanya melampaui tahun terminal
    • = jumlah tahun periode, termasuk tahun terminal.
    • Untuk memahami rumus ini, Anda perlu memahami arus kas bebas, pengeluaran modal, dan biaya modal rata-rata tertimbang ( weighted average cost of capital ).
  2. Arus kas bebas adalah arus kas operasional dikurangi pengeluaran modal. Arus kas operasional adalah arus kas masuk dan keluar dari keseharian bisnis. Arus kas ini termasuk pembelian persediaan barang dagang, membuat slip gaji, dan penagihan kas dari pelanggan. [16]
    • Pengeluaran modal mencerminkan pengeluran Anda pada aset tetap, misalnya mesin dan perlengkapan. Anggaplah sebagai aset uang yang akan digunakan bisnis selama lebih dari satu periode waktu.
    • Perusahaan yang sukses mampu menghasilkan sebagian besar kasnya melalui operasional. Misalnya, jika Anda memproduksi dan menjual jin denim, penjualan jin akan menjadi sumber kas utama Anda.
    • Jika Anda memiliki arus kas bebas, Anda memiliki fleksibilitas untuk menggunakan kas pada area yang dapat menumbuhkan penjualan dan laba. Misalnya, jika ada perusahaan pesaing sedang dijual, perusahaan dapat menggunakan arus kasnya untuk membeli operasional pesaing tersebut dan mengembangkan perusahaan.
  3. Modal mencerminkan uang yang digalang untuk menjalankan usaha. Jika Anda menerbitkan saham kepada investor, pemegang saham akan mengharapkan pengembalian terhadap investasi modal yang diberikan. Investor obligasi menginginkan pendapatan bunga yang dibayarkan atas obligasi yang diinvestasikan. [17]
    • Menerbitkan obligasi (utang) dan saham (ekuitas) menghabiskan biaya. Biaya ini dinamakan biaya modal.
    • Jika laba yang diharapkan atas suatu proyek melebihi biaya modalnya, perusahaan dapat menggalang dana untuk proyek ini.
    • Metode arus kas diskonto menggunakan WACC dalam rumus.
  4. Perhatikan penilaian Sun Microsystem di tahun 2012. Sahamnya diperdagangkan pada harga Rp32.500, tetapi tingkat pertumbuhan jangka panjangnya diperkirakan sebesar 13%. Artinya, saham dinilai pada harga Rp55.000, yang berarti harga Rp32.500 termasuk murah. [18]
    • Perubahan tingkat pertumbuhan dan bunga memiliki dampak besar terhadap penilaian.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 43.071 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan