PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Tersesat di dalam hutan bisa membuat Anda ketakutan. Entah Anda tersesat ketika sedang melakukan hiking , mobil mogok di tengah jalan yang berada di area hutan belantara, atau karena sebab lain, bertahan hidup di hutan memang tidak mudah, tetapi bisa dilakukan. Anda harus mendapatkan air minum, makanan, tempat perlindungan untuk tidur, dan api untuk memasak dan menghangatkan tubuh. Jika kebutuhan fisik dasar telah terpenuhi, Anda bisa bertahan hidup di hutan, lalu memberi sinyal dan menunggu bantuan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 5:

Mencari Air Minum

PDF download Unduh PDF
  1. Hal pertama yang harus dilakukan untuk bertahan hidup di dalam hutan adalah mendapatkan air minum. Carilah tanda adanya air di sekitar Anda, misalnya area dengan dedaunan hijau, dataran rendah yang memungkinkan air menggenang, dan tanda-tanda satwa liar seperti jejak binatang. Ini bisa menunjukkan adanya sungai, aliran air, atau genangan di dekatnya. Walaupun mendapatkan air minum adalah hal penting untuk bertahan hidup, waspadalah bahwa tidak semua air aman diminum. Jika memungkinkan, olah air yang Anda dapatkan sebelum diminum. [1]
    • Jika terdapat gunung di sekitar Anda, carilah air yang menggenang di kaki tebing.
    • Munculnya serangga seperti lalat dan nyamuk menandakan ada air di sekitar Anda.
    • Air yang banyak mengandung oksigen (misalnya air terjun atau arung jeram yang besar) biasanya lebih aman dibandingkan air yang tidak bergerak atau mengalir dengan lambat.
    • Air yang keluar dari sumber biasanya jauh lebih aman, walaupun airnya juga bisa terkontaminasi oleh bakteri dan mineral.
    • Ingat, semua air harus dianggap tidak aman jika belum diolah. Air yang jernih sekalipun bisa mengandung penyakit dan berbahaya apabila dikonsumsi.
  2. Kumpulkan air hujan untuk diminum. Cara termudah dan paling aman untuk mendapatkan air minum di hutan adalah mengumpulkan air hujan. Jika hujan turun, gunakan semua wadah yang ada untuk menampung airnya. Apabila ada terpal atau ponco (sejenis jas hujan), gantung benda tersebut setinggi minimal 1 atau 1,2 meter dari tanah dengan mengikat sudut-sudutnya pada pohon dan menempatkan batu kecil di bagian tengah untuk membuat cekungan yang dapat menampung air. [2]
    • Jangan biarkan airnya tetap berada di dalam wadah atau terpal dalam waktu yang lama karena bisa membuatnya tergenang dan terkontaminasi bakteri.
    • Apabila memungkinkan, murnikan air yang Anda dapatkan.
  3. Gunakan kain, lap, baju, kaus kaki, atau pakaian apa saja yang bahannya bisa menyerap air (misalnya katun) untuk mengumpulkan embun pagi. Carilah tempat terbuka atau dataran yang ditumbuhi rumput tinggi, lalu tempatkan kain di atas rumput untuk mendapatkan embun. Gerakkan kainnya di sekitar rerumputan sampai basah. Peras dan tampung airnya di dalam wadah. [3]
    • Anda bisa mendapatkan embun dalam jumlah besar ketika matahari belum terbit.
    • Hati-hati, jangan sampai mengumpulkan embun yang menempel di tanaman beracun. Tempat yang paling aman adalah rumput.
  4. Mungkin Anda bisa mendapatkan air dengan menggali lubang hingga mencapai permukaan air atau tanah yang mengandung banyak air. Gunakan sekop atau tongkat kayu yang kuat untuk menggali tanah hingga Anda mendapatkan air. Buatlah lubang yang lebar agar Anda dapat mengambil air yang ada di dalamnya dengan mudah. [4]
    • Tunggu hingga lumpurnya mengendap di bagian dasar dan airnya jernih sebelum Anda menciduknya.

    Tip: Lakukan penggalian di tempat seperti bekas aliran air yang telah kering atau area yang banyak terdapat dedaunan hijau.

  5. Cairkan salju atau es yang Anda temukan di hutan untuk dijadikan air minum. Anda bisa meletakkan salju atau es di dalam wadah, lalu menempatkannya di dekat api untuk mencairkannya. Anda juga bisa memegang wadahnya agar panas tubuh melelehkan salju tersebut. [5]
    • Kumpulkan es atau salju yang berwarna kebiruan. Air beku dengan warna abu-abu atau buram mempunyai kandungan garam yang tinggi, dan ini bisa membuat Anda semakin dehidrasi setelah meminumnya.
  6. Murnikan air yang Anda temukan. Sangat penting memurnikan air yang Anda dapatkan, termasuk embun, air hujan, es, atau salju agar Anda terhindar dari bakteri yang bisa menyebabkan Anda sakit atau bahkan mati. Saring airnya dengan kain atau pakaian untuk menyingkirkan partikel besar, kemudian rebus selama sekitar 10 menit untuk mematikan kontaminan (bahan pencemar). [6]
    • Jika tidak ada wadah untuk merebusnya, Anda bisa memurnikan air dengan memasukkannya ke dalam botol plastik bening. Setelah itu, tutup botolnya dan tempatkan botol di bawah paparan sinar matahari langsung selama sekitar 6 jam.
    • Jika tidak ada wadah apa pun yang bisa digunakan untuk memurnikan air, galilah lubang yang dalam, lalu biarkan lubangnya terisi air yang keluar dari tanah, dan tunggu partikelnya mengendap di bagian dasar. Setelah airnya jernih, Anda dapat meminumnya. Hanya lakukan cara ini apabila tidak ada pilihan lain yang dapat dilakukan. [7]
Bagian 2
Bagian 2 dari 5:

Membangun Tempat Perlindungan

PDF download Unduh PDF
  1. Periksa area di sekeliling Anda untuk mencari tempat datar yang terdapat pohon dengan cabang setinggi sekitar 1 atau 1,5 meter dari tanah. Apabila memungkinkan, carilah pohon yang memiliki cabang setinggi 1 hingga 1,5 meter dari tanah dengan jarak sekitar 3 meter satu sama lain. [8]
    • Jika tidak ada pohon dengan cabang setinggi itu, carilah cabang atau kayu yang kuat dan berbentuk huruf "Y" untuk dijadikan penopang bagi tempat perlindungan Anda.
    • Bersihkan bebatuan dan puing yang terdapat di antara kedua pohon agar Anda bisa berbaring dengan nyaman.
  2. Untuk membangun tempat perlindungan, Anda membutuhkan balok penyangga, yang bisa didapatkan dari tongkat kayu yang kokoh dan tidak busuk. Semakin lurus tongkatnya, semakin baik untuk membangun tempat perlindungan. [9]
    • Bersihkan hewan kecil atau laba-laba yang mungkin berada di tongkat kayu.
  3. Tempatkan ujung tongkat ke salah satu cabang pohon yang berbentuk huruf "V", yang akan dijadikan penopang. Jika pohonnya tidak memiliki cabang, gunakan batang kayu yang mempunyai cabang berbentuk "V", dan tempelkan pada pohon tersebut untuk dijadikan sebagai penopang. [10]
    • Apabila Anda membawa tali atau benang, gunakan tali tersebut untuk mengikat batang kayu ke pohon.
  4. Buatlah bingkai horizontal dengan masukkan ujung tongkat kayu satunya ke cabang pohon yang lain. Pastikan tongkat tersebut menempel secara kuat dengan menggoyangkannya. [11]

    Tip: Apabila Anda hanya menemukan satu pohon, tempatkan ujung tongkat yang lain di tanah, tetapi tempat perlindungan tersebut akan lebih kecil.

  5. Kumpulkan beberapa batang kayu yang cukup panjang untuk disandarkan ke balok utama tempat perlindungan. Anggaplah Anda sedang membentuk tulang rusuk dengan batang kayu tersebut. Usahakan batang kayunya ditempatkan secara berdekatan. [12]
    • Gunakan batang kayu yang kering atau segar, bukan yang basah atau membusuk.
  6. Setelah struktur tempat perlindungan terbentuk, gunakan cabang kecil, ranting yang masih ada daunnya, semak, atau dedaunan untuk membuat lapisan insulasi yang berguna untuk mempertahankan suhu yang hangat dan pelindung dari hujan dan angin. Tempatkan dedaunan dan ranting pada bingkai tempat perlindungan dengan posisi menurun untuk membentuk lapisan yang tebal. [13]
    • Tambahkan beberapa lapisan insulasi lagi sampai tidak ada lubang di atap dan tambahkan lebih banyak lapisan agar tempat tersebut tetap hangat.
    • Apabila Anda membawa terpal, tempatkan terpal tersebut di atas bingkai tempat perlindungan.
  7. Buatlah tempat perlindungan senyaman mungkin dengan menghamparkan bahan yang empuk seperti dedaunan atau daun pinus pada tanah di dalam tempat tersebut. Singkirkan serangga atau laba-laba (jika ada) sebelum Anda menempatkan dedaunan di tempat perlindungan. [14]
Bagian 3
Bagian 3 dari 5:

Mencari Makanan

PDF download Unduh PDF
  1. Serangga bisa ditangkap dan dibunuh dengan mudah. Serangga juga mengandung lemak dan protein yang berguna untuk bertahan hidup di hutan. Periksa bagian bawah batang kayu lapuk untuk mencari rayap, semut, kumbang, atau belatung. Carilah juga cacing di dalam tanah. Kebanyakan serangga dapat dimakan mentah, tetapi hindari kutu, laba-laba, dan lalat. [15]
    • Periksa bagian bawah batu, kayu, dan benda lain untuk mencari serangga. Hanya makan serangga yang telah dibunuh.
    • Serangga yang memiliki kulit luar keras seperti belalang dan kumbang harus dimasak selama 5 menit sebelum dimakan untuk menghilangkan parasit. Tusuk serangganya dengan kayu kecil dan panggang di atas api.
  2. Apabila Anda menjumpai semak berry yang dapat dikenali, manfaatkan buahnya. Jangan pernah memakan buah berry yang tidak Anda kenali karena banyak yang beracun. Agar aman, hanya makan buah berry yang telah dikenali, misalnya blackberry , rasberi, dan stroberi liar. [16]
    • Selalu hindari buah berry berwarna putih, karena hampir semuanya beracun bagi manusia.
  3. Carilah jamur liar di sekitar area yang gelap dan lembap atau pada pohon meranggas di hutan. Berhati-hatilah, Anda bisa sakit atau mati jika mengonsumsi jamur beracun. Jika Anda ragu-ragu apakah jamurnya aman dikonsumsi atau tidak, jangan memakannya! [17]
    • Jamur morel mempunyai tudung seperti spons yang mirip dengan sarang lebah dan bisa ditemukan di bagian bawah pohon.
    • Jamur chanterelle berwarna oranye kekuningan yang terang dan bisa ditemukan di sekitar pohon konifera (berdaun jarum seperti pinus dan cemara) atau pohon berkayu keras.
    • Jamur tiram tumbuh secara berkelompok dengan bentuk seperti tiram atau kerang. Anda bisa menemukannya di pohon kayu yang meranggas.
    • Jamur tidak mengandung banyak kalori dan tanpa protein. Upaya yang Anda lakukan untuk mencari jamur di hutan bisa menghabiskan energi dalam jumlah yang lebih besar daripada yang Anda dapatkan dari jamur yang Anda makan. Mungkin sebaiknya Anda mencari makanan liar yang lain.
    • Kecuali Anda telah terlatih dalam mengenali jamur, lebih baik hindari mencari jamur. Anda bisa salah dalam mengenali jamur, dan akibat dari mengonsumsi bahan yang berbahaya biasanya memiliki risiko yang lebih besar daripada manfaatnya.
  4. Banyak tanaman liar di hutan yang dapat dimakan, tetapi pastikan tanamannya benar-benar tidak beracun. Carilah daun jambu mete, daun pohpohan, daun semanggi, lumut hati (biasanya menempel di batu), daun pegagan, atau rebung bambu. Jika Anda ragu-ragu tanaman apa yang harus dipilih, lebih baik Anda tidak memakannya. [18]
    • Cucilah tanaman apa pun yang ingin Anda makan.
  5. Metode yang aman dan mudah untuk menangkap hewan kecil seperti tupai dan kelinci adalah menggunakan jerat. Siapkan tali atau kawat sepanjang kira-kira 1 meter, lalu buatlah lingkaran di salah satu ujungnya dan ikatlah dengan simpul . Kemudian masukkan ujung tali atau kawat yang lain ke dalam simpul yang Anda buat untuk membentuk sebuah lingkaran besar. Gantung jerat berbentuk lingkaran ini di jalan tanah atau jalan setapak yang ada di hutan. [19]
    • Buatlah palang yang memiliki cabang (untuk menggantung jerat) dengan posisi horizontal di atas tanah.
    • Buatlah jerat sebanyak-banyaknya di area tersebut dan periksa setiap 24 jam untuk melihat apakah ada yang terjebak.

    Tip: Tempatkan jerat di jalan kecil yang dibuat oleh hewan.

  6. Apabila Anda sedang berupaya keras untuk bertahan hidup di hutan, Anda harus tetap sehat. Walaupun rusa dan babi hutan menyediakan daging yang bergizi, hewan ini bisa melukai Anda apabila Anda tidak mempunyai senjata yang memadai untuk membunuhnya secara manusiawi. Walaupun pada akhirnya babi hutan dan rusa bisa didapatkan, mungkin Anda tidak mempunyai peralatan yang dibutuhkan untuk mengawetkan dagingnya yang tersisa. Hewan kecil dan serangga jauh lebih aman untuk diburu dan dikumpulkan. Selain itu, hewan ini juga menyediakan nutrisi yang mencukupi untuk bertahan hidup di hutan. [20]
    • Luka kecil bisa mengalami infeksi dengan cepat dan membahayakan jiwa dalam situasi darurat seperti ini.
Bagian 4
Bagian 4 dari 5:

Menyalakan Api

PDF download Unduh PDF
  1. Carilah bahan-bahan kering, seperti rumput, dedaunan, kulit pohon, daun pinus, atau bahan lain yang mudah terbakar di area tersebut. Kawul yang Anda pilih harus dari bahan yang mudah terbakar dan menghasilkan nyala api yang besar agar Anda bisa mempertahankan apinya. [21]
    • Jika ada sampah dan kertas di area tersebut, Anda juga bisa menggunakannya untuk membuat api.
  2. Anda harus menggunakan bahan yang mudah terbakar ketika menyalakan kawul. Kumpulkan batang kayu, cabang, atau kulit kayu kering untuk dijadikan kayu bakar. [22]
    • Anda juga bisa membelah kayu yang berukuran besar menjadi potongan kecil untuk dijadikan kayu bakar.
  3. Sebelum menyalakan api, terlebih dahulu kumpulkan bahan bakar dalam jumlah yang mencukupi agar apinya tetap menyala. Carilah kayu kering di sekitar area tersebut dan tumpuk di dekat lokasi yang ingin digunakan untuk menyalakan api agar Anda bisa menambahkan bahan bakar dengan mudah jika dibutuhkan. Carilah kayu yang kering dan getas karena kayu yang masih hijau dan segar akan sulit menyala.
    • Kayu keras seperti jati atau mahoni bisa menyala dalam waktu yang lama.
    • Tunggul pohon yang sudah mengering sangat cocok digunakan sebagai kayu bakar.
  4. Singkirkan dedaunan, cabang, dan benda kering lain yang mudah terbakar dan menyebarkan api. Bentuklah struktur kerucut dengan menumpuk kawul dan kayu bakar. Setelah itu, tempatkan potongan kayu yang lebih besar dengan menumpuknya satu sama lain untuk membentuk bingkai di sekeliling kawul dan kayu bakar yang berasal dari ranting dan cabang kecil. [23]
    • Sisakan lubang kecil untuk menyalakan kawul.

    Tip: Buatlah lubang api di sekitar struktur kerucut.

  5. Buatlah pemantik api untuk menyalakan kayu dan membuat api. Ambil satu potong kayu yang rata dan buatlah alur kecil di bagian tengahnya. Gunakan kayu lain untuk digosokkan ke atas dan bawah alur sehingga gesekannya akan menimbulkan panas. Setelah Anda melakukannya beberapa menit, panas yang timbul dari gesekan akan menyulut kayu. Bertindaklah dengan cepat dan bakar kawulnya untuk menyalakan api. [24]
    • Buatlah pemantik api dari sepotong kayu kering.
    • Tindih pemantik api dengan lutut agar posisinya tidak bergeser.
  6. Api akan memudahkan Anda untuk bertahan hidup di di hutan. Gunakan api untuk menghangatkan tubuh sehingga Anda terhindar dari hipotermia (suhu tubuh menurun drastis). Masaklah makanan di atas api dan rebus air menggunakan api yang besar untuk mematikan kontaminan (pencemar). [25]
    • Setelah apinya menyala, usahakan agar api tersebut tidak padam. Saat Anda akan tidur, tempatkan potongan kayu besar di atas api agar baranya terus bertahan sampai pagi.
Bagian 5
Bagian 5 dari 5:

Keluar dari Hutan

PDF download Unduh PDF
  1. Panik bisa membuat Anda mengambil keputusan yang buruk dan memengaruhi penilaian. Jika Anda ingin keluar dari hutan, pikiran Anda harus tetap jernih. Ambil napas dengan dalam dan berfokuslah pada tugas yang harus dilakukan. [26]
    • Berfokuslah untuk melakukan satu tugas pada satu waktu sehingga Anda tidak kewalahan.
    • Tanamkan keyakinan bahwa Anda pasti bisa keluar dari hutan.
  2. Mungkin Anda akan kesulitan menemukan makanan dan air dalam jumlah yang cukup saat tersesat di dalam hutan. Usahakan untuk tidak terlalu banyak mengeluarkan keringat atau menggunakan banyak energi dengan berlarian atau berteriak minta tolong saat Anda sedang sendirian. Hematlah energi sebanyak mungkin agar Anda bisa membangun tempat perlindungan, membuat api, dan mendapatkan air. [27]

    Tip: Apabila Anda tersesat dan yakin bahwa tempat tersebut tidak terlalu jauh dari orang lain, isi penuh paru-paru Anda dan berteriaklah untuk meminta tolong!

  3. Ketika Anda tersesat di hutan (karena sebab apa pun), orang-orang akan mencari Anda di tempat terakhir yang diketahui. Jika Anda bergerak menjauh untuk mencari jalan keluar, Anda bisa tersesat lebih jauh dan menyulitkan orang lain untuk menemukan Anda. Tetaplah berada di satu lokasi agar Anda lebih mudah ditemukan. [28]
    • Jika lokasi Anda pada saat ini tidak aman, carilah lokasi yang lebih aman di dekatnya.
    • Apabila Anda tidak tahu di mana berada, Anda bisa berjalan menuju arah yang keliru dan menyulitkan orang lain untuk menemukan Anda.
  4. Nyalakan api dan tambahkan dedaunan hijau atau daun pinus untuk membuat banyak asap. Ambil ranting pohon dengan banyak daun hijau segar dan tutupi apinya selama 3 hingga 4 detik agar asapnya tidak keluar. Setelah itu, angkat ranting tersebut untuk melepaskan asap. Ulangi proses ini untuk membentuk beberapa kepulan asap di langit. [29]
    • Kepulan asap akan menunjukkan kepada orang-orang yang sedang mencari Anda bahwa apinya dibuat oleh manusia, dan sekaligus memberitahukan lokasi Anda.


Peringatan

  • Selalu murnikan air yang Anda dapatkan.
  • Jangan memakan tanaman liar atau jamur yang tidak Anda kenali.
  1. https://www.outdoorlife.com/photos/gallery/hunting/2013/05/survival-shelters-15-best-designs-wilderness-shelters#page-16
  2. https://boyslife.org/outdoors/3473/taking-shelter/
  3. https://www.outdoorlife.com/photos/gallery/hunting/2013/05/survival-shelters-15-best-designs-wilderness-shelters#page-16
  4. https://www.outdoorlife.com/photos/gallery/hunting/2013/05/survival-shelters-15-best-designs-wilderness-shelters#page-16
  5. https://www.artofmanliness.com/articles/how-to-build-the-ultimate-survival-shelter/
  6. https://www.backpacker.com/survival/12-edible-bugs-that-could-help-you-survive
  7. https://www.popsci.com/find-wild-edible-plants/
  8. https://www.plantsnap.com/blog/edible-mushrooms-united-states/
  9. https://sympathink.com/survival-food-fishing-wild-edible-plants-and-mushrooms/
  10. https://www.trap-anything.com/rabbit-snare.html
  11. https://www.wildernessawareness.org/articles/survival-hunting-tips
  12. http://www.wildbackpacker.com/wilderness-survival/articles/how-to-build-a-fire/
  13. http://www.wildbackpacker.com/wilderness-survival/articles/how-to-build-a-fire/
  14. https://graywolfsurvival.com/2810/build-fire-basics/
  15. https://www.fieldandstream.com/photos/gallery/survival/fire/2006/10/seven-ways-light-fire-without-match#page-4
  16. https://www.fieldandstream.com/photos/gallery/survival/fire/2006/10/seven-ways-light-fire-without-match#page-4
  17. https://www.theguardian.com/travel/2016/may/31/wilderness-survival-outdoor-gear-life-saving-tips-hiking-camping
  18. https://www.thedailybeast.com/how-to-survive-in-the-wilderness
  19. http://www.lovetheoutdoors.com/camping/act/hiking/lost.htm
  20. http://mentalfloss.com/article/52774/how-send-smoke-signals

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 117.825 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?