Unduh PDF
Unduh PDF
Popok, atau lampin, biasanya terbuat dari kombinasi plastik dan kapas. Menurut perkiraan, rata-rata bayi menggunakan 6.000 popok sebelum mulai berlatih menggunakan toilet. Sebelum penemuan popok sekali pakai dalam beberapa dekade silam, sebagian besar keluarga menggunakan popok kain yang dapat digunakan kembali. Biasanya mereka membeli atau membuatnya sendiri. Saat ini, popok kain menjadi populer kembali karena dapat digunakan berkali-kali sehingga dapat menghemat uang. Anda dapat menemukan banyak pola untuk membuat popok kain, mulai dari desain yang sangat sederhana sampai yang rumit dan dengan berbekal kain, mesin jahit dan sedikit waktu, Anda dapat membuat popok kain sendiri.
Langkah
-
Siapkan bahan yang dibutuhkan. Membuat popok kain tidak sulit, tetapi Anda membutuhkan alat dan bahan khusus untuk melakukannya. Berikut perlengkapan yang dibutuhkan untuk membuat popok kain: [1] X Teliti sumber
- Kain flanel
- Handuk serat mikro
- Pisau presisi
- Alas pemotong
- Mesin jahit
- Mesin obras (opsional)
-
Potong kain flanel dengan ukuran yang sama seperti handuk serat mikro. Letakkan selembar handuk serat mikro di atas kain flanel. Kemudian, potong kain flanel sehingga ukurannya sama dengan handuk serat mikro. Anda memerlukan dua lapis kain flanel untuk diletakkan di setiap sisi handuk serat mikro. Jadi, potonglah dua lembar kain flanel. [2] X Teliti sumber
-
Atur bahan secara bertumpuk. Selanjutnya, letakkan sepotong kain flanel dengan motif menghadap ke bawah. Lalu, letakkan tiga lapis handuk serat mikro di atas kain flanel. Terakhir, tempatkan sepotong kain flanel lain di atas tumpukan handuk dan pastikan motif menghadap ke atas. [3] X Teliti sumber
- Sematkan jarum pentol di beberapa tempat agar posisi kain tidak bergeser saat Anda menjahitnya. Pastikan jarum pentol menembus seluruh lapisan kain.
-
Jahitlah semua lapisan kain. Langkah selanjutnya, jahit seluruh lapisan kain yang baru saja Anda satukan dengan jarum pentol. Jahitlah beberapa garis paralel di atas kain untuk menahannya. Usahakan untuk menjahit secara perlahan agar tidak ada bagian kain yang menggembung atau tidak rata. [4] X Teliti sumber
- Pastikan untuk menghindari keliman pada handuk. Bagian ini sangat tebal dan bisa membuat jarum patah jika Anda mencoba menjahitnya.
- Lepas jarum pentol saat Anda menjahit.
-
Potong tepi luar handuk dan kain flanel. Jarum jahit bisa patah jika Anda menjahit melalui bagian keliman yang tebal. Untuk mencegah hal ini terjadi, potong bagian tepi handuk serat mikro dan kain flanel. [5] X Teliti sumber
- Gunakan alas pemotong dan pisau presisi untuk membuang bagian tepi ini.
- Anda juga dapat menggunakan penggaris atau objek lurus lainnya untuk memastikan potongan kain lurus.
-
Ukur dan potong kain menjadi potongan berukuran 10 cm. Gunakan penggaris untuk mengukur lebar potongan kain dengan benar. Kemudian, potong kain menjadi beberapa potongan. Anda bisa mendapatkan tiga potongan kain selebar 10 cm per kotak. Setiap potongan ini akan digunakan sebagai sisipan popok. [6] X Teliti sumber
-
Obras tepi luar potongan kain. Penting untuk mengobras bagian tepi kain atau menjahitnya dengan tusuk zig-zag agar serat kain tidak terurai sehingga popok lebih tahan lama. Ambil setiap potongan kain, lalu obras atau jahit dengan tusuk zig-zag (jika tidak ada mesin obras) satu per satu. [7] X Teliti sumber
- Jika Anda sudah memiliki popok kain dan hanya membutuhkan sisipan, tugas Anda selesai! Namun, jika membutuhkan lapisan luar popok, Anda harus melanjutkan langkah berikutnya.
Iklan
-
Pilihlah kain. Popok flanel sangat populer karena kain ini lembut, tetapi Anda juga bisa memilih kain terry , kepar, atau jersey yang lembut atau campuran katun. Anda membutuhkan kain untuk bagian luar dan bagian dalam. Jadi, belilah setidaknya 1 meter untuk masing-masing.
- Untuk menghemat uang, Anda dapat menggunakan kain atau kemeja flanel lama daripada membeli kain baru.
-
Carilah pola, lalu cetak. Anda bisa mencari di internet dengan kata kunci “pola popok kain”. Ada banyak pola gratis yang bisa Anda pilih. [8] X Teliti sumber Namun, Anda juga dapat membeli pola popok kain jika mau. Pola popok akan terlihat seperti gelondongan benang besar atau jam pasir.
- Anda juga bisa membuat pola sendiri dengan membeli popok kain lalu menjiplaknya di atas kertas tebal, seperti kertas coklat pembungkus daging.
-
Gambar pola pada kain. Gunakan spidol tipis atau kapur jahit untuk menggambar pola, lalu potong kain. Ulangi langkah ini sampai Anda memiliki dua kain berbentuk popok; satu untuk bagian luar dan satu untuk bagian dalam.
-
Tempatkan satu sisipan di tengah-tengah salah satu kain popok. Aturlah bantalan yang akan menyerap cairan di tengah-tengah kain popok sehingga terbentang dari satu ujung popok ke ujung lainnya. Kemudian, pasang kain popok yang satu lagi di atasnya. Sematkan jarum pentul pada lapisan popok untuk menahannya agar tidak bergeser.
-
Sejajarkan semua bagian tepi kain. Sematkan jarum pentol di sepanjang tepi lapisan popok dan di bagian bantalan penyerap cairan. Pastikan semua tepi kain sejajar.Iklan
-
Jahitlah bantalan penyerap pada kain. Bawa kain popok ke mesin jahit dan mulailah menjahit di sepanjang tepi bantalan untuk menahannya di tempatnya. Lepaskan jarum pentol saat Anda menjahit.
-
Jahit bagian luar popok. Selanjutnya, jahit popok dengan tusuk lurus antara 5 dan 10 mm dari tepi luar lapisan popok dan jangan lupa mematikan jahitan dengan tusuk balik di bagian ujung.
- Agar bagian tepi popok terlihat rapi, Anda dapat melipatnya saat menjathit, tetapi langkah ini tidak mutlak. Anda bisa membiarkan sedikit bahan mencuat di bagian tepi, ini bahkan bisa memberikan perlindungan lebih terhadap kebocoran.
-
Lipat popok secara memanjang. Tandai lokasi tempat Anda ingin memasang karet elastis selebar 1 cm. Anda perlu menjahit karet elastis di bagian atas popok sebelah belakang dan di tepi lubang kaki. Karet elastis harus menyisakan ruang sekitar 5 cm dari masing ujung popok, baik di bagian atas dan di lubang kaki.
-
Pasang karet elastis di sepanjang lokasi yang ditandai dengan bantuan jarum pentol. Sejajarkan elastis dengan jahitan lurus yang baru saja Anda buat di bagian lubang kaki dan belakang popok.
-
Jahitlah karet elastis di bagian atas dengan jahitan lurus kecil. Setelah memutuskan lokasi karet elastis, jahitlah dengan tusuk zig-zag. Jangan lupa mematikan jahitan dengan tusuk balik beberapa kali.
- Pastikan Anda menjahit karet elastis beberapa kali agar menempel dengan kuat. [9] X Teliti sumber
- Jangan lupa sedikit menarik karet elastis saat menjahit untuk mendapatkan tingkat kekencangan yang diinginkan di seputar pinggang.
-
Jahitlah karet elastis di tepi luar bagian dalam lubang kaki. Jangan memasang elastis di bagian bawah popok yang nantinya akan ditarik di atas perut bayi. Karet elastis akan mengerutkan kain setelah selesai dijahit.
- Saat menjahit karet elastis, jangan lupa menariknya sedikit saja untuk memastikan karet akan mengerutkan kain di sekitar kaki dan bagian belakang popok.
-
Tutupi karet elastis. Agar karet tidak kontak langsung dengan kulit bayi, Anda harus menjahit bagian ketiga lapisan popok. Sejajarkan potongan kain ketiga di atas bagian dalam popok dan tahan dengan jarum pentol. Setelah Anda siap, jahit tepi luar kain, karet elastis, dan lapisan kain lainnya.
- Pastikan Anda menarik karet elastis saat menjahitnya.
Iklan
-
Potong velcro. Gunakan velcro dengan lebar 4 cm. Anda membutuhkan velcro yang cukup panjang sehingga dapat menutupi sisi luar bagian depan popok. Kemudian, potong dua kotak kecil velcro dari bagian yang berlawanan (atau dikenal sebagai sisi pengait).
- Akan lebih baik jika Anda menggunakan sisi pengait sebagai potongan velcro yang panjang karena sisi ini dapat mengiritasi kulit bayi. [10] X Teliti sumber Menempatkan sisi pengait pada bagian luar depan popok akan mengurangi kemungkinan kontak dengan kulit bayi.
-
Pasang velcro pada popok dan tahan dengan jarum pentol. Agar velcro tidak bergeser, gunakan jarum pentol untuk menahannya di sepanjang bagian luar popok. Bagian ini akan menjadi bagian depan popok.
-
Jahitlah velcro. Setelah memasang velcro di tempat yang diinginkan dengan bantuan jarum pentol, jahitlah menggunakan tusuk zig-zag di sepanjang tepinya. Lepaskan jarum pentol saat menjahit.
- Jangan lupa mematikan jahitan dengan tusuk balik beberapa kali agar velcro menempel dengan kuat. [11] X Teliti sumber
-
Pasang kedua velcro kotak. Selanjutnya, sematkan kedua velcro kotak di bagian dalam atas popok menggunakan jarum pentol. Ini merupakan bagian belakang popok yang akan dililitkan di seputar pinggang bayi dan ditempelkan pada velcro yang dipasang di bagian depan popok.
-
Gunakan tusuk zig-zag untuk menjahit velcro kotak di sepanjang tepinya. Agar velcro menempel dengan baik, gunakan tusuk zig-zag lagi. Lepaskan jarum pentol saat menjahit.
- Matikan jahitan dengan tusuk balik beberapa kali untuk memastikan velcro menempel dengan kuat di tempatnya. [12] X Teliti sumber
-
Gunakan popok ini saat bayi membutuhkannya . Pekerjaan Anda sekarang telah selesai dan popok siap digunakan saat bayi membutuhkannya!Iklan
Tips
- Jika ingin memberikan sentuhan ekstra, buatlah keliman tambahan sekitar 1 cm di tepi luar setelah Anda membalik popok sehingga bagian dalam berada di luar.
- Anda akan membutuhkan celana plastik untuk mencegah kebocoran dan noda pada pakaian anak.
Iklan
Hal yang Anda Butuhkan
- Kain
- Gunting kain
- Mesin jahit
- Benang
- Kapur jahit atau spidol tipis
- Velcro
- Karet elastis
- Handuk serat mikro
- Jarum pentol
Referensi
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=8zuvU8-ROcA
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=8zuvU8-ROcA
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=8zuvU8-ROcA
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=8zuvU8-ROcA
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=8zuvU8-ROcA
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=8zuvU8-ROcA
- ↑ https://www.youtube.com/watch?v=8zuvU8-ROcA
- ↑ http://www.zany-zebra.com/free-cloth-diaper-patterns.shtml
- ↑ http://homespunaesthetic.com/2013/02/make-your-own-cloth-diapers.html
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 28.988 kali.
Iklan