PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apabila ingin bekerja sebagai aktor profesional, Anda harus membuat portofolio. Portofolio adalah dokumen yang berisi riwayat hidup dan pekerjaan yang dibagikan kepada pengarah peran ( casting director ) sebelum mengikuti audisi. Dengan membuat portofolio akting yang berkualitas tinggi, Anda akan terlihat profesional dan menarik perhatian pengarah peran. Portofolio harus menekankan pengalaman berakting dan bakat Anda. Anda juga harus mencantumkan pasfoto profesional, resume (CV atau curriculum vitae ), dan demo reel (video yang dirancang untuk mempertunjukkan kemampuan Anda) yang menampilkan keahlian dan berbagai kemampuan Anda dalam berakting. [1]

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Membuat Resume Akting

PDF download Unduh PDF
  1. Berbeda daripada pekerjaan lain pada umumnya, pengarah peran harus mengetahui penampilan dan juga ukuran badan Anda. Tulis nama dan informasi kontak di bagian atas resume. Setelah itu, tulis tinggi, berat badan, warna rambut, dan warna mata di bawah bagian ini. [2]
    • Struktur resume akting mirip dengan struktur resume pekerjaan lainnya. Anda harus menulis nama, perserikatan aktor (jika bergabung), dan informasi kontak di bagian atas resume.
    • Jangan mencantumkan usia, kecuali Anda berumur di bawah 18 tahun.
  2. Informasi ini bisa ditulis pada bagian “ Credits ” (daftar yang berisi nama orang-orang yang terlibat dalam pembuatan film atau acara televisi). Apabila Anda pernah mendapatkan peran dan berakting di teater, televisi, atau film, cantumkan informasi ini pada resume. Sesuaikan isi resume dengan peran yang ingin Anda peroleh pada audisi. Artinya, Anda harus menyoroti peran yang mirip dengan peran yang ingin didapatkan pada audisi. [3]
    • Sebagai contoh, apabila mengikuti audisi untuk mendapatkan peran film komedi, sebaiknya Anda mencantumkan peran-peran Anda di film komedi pada bagian atas " Credits ".
    • Cara yang mudah untuk mendapatkan pengalaman dan membangun koneksi antara lain, berperan dalam film karya mahasiswa dan film-film independen; yang penting, Anda mendapatkan hasil rekaman berakting, sesuatu yang sangat penting untuk menunjukkan pekerjaan Anda.
  3. Cantumkan pelatihan dan pendidikan yang berhubungan dengan akting yang pernah Anda tempuh. Apabila Anda pernah belajar di sekolah akting yang terkenal, dilatih oleh pengajar akting (atau aktor) yang berpengalaman, atau mengambil jurusan akting, teater, atau drama ketika kuliah, cantumkan informasi ini pada resume. [4]
    • Apabila Anda pernah mengikuti pelatihan aktor profesional yang diadakan di luar lingkungan akademis, soroti pelatihan tersebut dan durasinya pada resume.
  4. Anda bisa menulis informasi ini pada bagian "Pengalaman Bekerja" ( Work Experience ). Alih-alih mengisi resume dengan seluruh peran yang pernah didapatkan, sebaiknya Anda menyeleksi dan mencantumkan hanya pengalaman bekerja yang relevan dan terbaik. Cantumkan pengalaman bekerja profesional yang Anda miliki (pengalaman yang diperoleh setelah lulus SMA atau kuliah) yang relevan dengan peran yang diinginkan pada audisi. [5]
    • Sebagai contoh, apabila Anda mengikuti audisi untuk peran film aksi, soroti peran-peran Anda di film aksi pada resume.
    • Seperti halnya resume untuk pekerjaan lain, Anda tidak bisa membuat orang-orang terkesan jika resume berisi informasi yang tidak relevan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memilih Pasfoto

PDF download Unduh PDF
  1. Pasfoto adalah bagian yang sangat penting pada portofolio akting. Oleh karena itu, Anda harus menggunakan jasa fotografer profesional untuk mendapatkan pasfoto yang berkualitas tinggi. Pasfoto adalah foto yang hanya menampilkan wajah dan leher Anda. Hubungi teman Anda yang bekerja di industri hiburan atau cari di internet untuk menemukan fotografer lokal yang bisa menghasilkan pasfoto yang berkualitas tinggi untuk portofolio akting Anda. [6]
    • Jangan mengambil sendiri pasfoto. Walau foto yang Anda ambil terlihat cukup memuaskan, pengarah peran atau manajer audisi bisa menebak bahwa pasfoto Anda tidak diambil oleh fotografer profesional.
  2. Pada sesi pemotretan, fotografer akan memotret Anda dalam berbagai gaya. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan bermacam-macam pasfoto. Untuk membuat portofolio akting yang berkualitas tinggi, sebaiknya Anda mencantumkan dua atau tiga pasfoto. Oleh karena itu, pilih beberapa pasfoto yang terlihat baik dan bisa Anda serahkan kepada manajer audisi dengan bangga. [7]
  3. Mengambil pasfoto dalam ekspresi yang sama hanya akan menyia-nyiakan waktu dan uang Anda saja. Sebagai contoh, cobalah untuk menampilkan ekspresi wajah yang membuat Anda terlihat seperti "anak gaul" untuk pasfoto pertama. Setelah itu, fotolah diri Anda yang tengah tersenyum lebar untuk pasfoto kedua. [8]
  4. Anda akan mengandalkan pasfoto tersebut untuk mengesankan pengarah peran dan memenangkan audisi. Oleh karena itu, pastikan pasfoto sesuai dengan peran yang ingin Anda dapatkan pada audisi. Pasfoto mencerminkan "tipe" aktor yang tertanam pada diri Anda dan juga jenis tokoh yang bisa Anda perankan. [9]
    • Sebagai contoh, jangan mencantumkan pasfoto yang membuat Anda terlihat seperti anak gaul dan berandal jika Anda mengikuti audisi untuk tokoh yang baik dan ramah.
  5. Jenis pasfoto yang harus dicantumkan tergantung pada tipe pekerjaan akting yang ingin diperoleh pada audisi. Apabila berencana untuk bekerja di acara televisi atau berakting di iklan, Anda harus memiliki pasfoto "komersial", yaitu pasfoto yang menampilkan diri Anda yang sedang tersenyum. Apabila Anda berencana mengikuti audisi untuk teater atau film, cantumkan pasfoto yang lebih serius pada portofolio akting. [10]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membuat Demo Reel

PDF download Unduh PDF
  1. Demo reel (juga dikenal sebagai showreel ) digunakan untuk menunjukkan kemampuan dan fleksibilitas Anda dalam berakting kepada pengarah peran. Penyunting ( editor ) demo reel profesional bisa mengolah berbagai adegan yang Anda berikan dan menyuntingnya menjadi demo reel yang berkualitas tinggi. Demo reel ini bisa memamerkan kemampuan Anda kepada pengarah peran secara efektif. [11]
    • Kumpulkan uang untuk membayar biaya pembuatan demo reel . Untuk menggunakan jasa penyunting demo reel , Anda harus mengeluarkan biaya sebesar Rp600.000,00 hingga Rp750.000,00 per jam. [12]
  2. Demo reel biasanya memuat potongan video yang direkam di teater atau klip yang berisi penampilan aktor pada film atau acara televisi. Akan tetapi, apabil Anda adalah aktor pemula dan tidak memiliki banyak pengalaman bekerja yang signifikan, Anda bisa membuat demo reel menggunakan potongan video yang berasal dari film independen, film buatan pelajar, atau video yang Anda unggah ( upload) ke media daring (dalam jaringan atau online ) seperti YouTube. [13]
    • Apabila dibutuhkan, Anda bisa membuat sendiri demo reel dengan merekam akting Anda. Pastikan Anda berdiri di depan latar yang polos dan rekam diri Anda dari dekat. Selain itu, pastikan hanya dada, tangan, dan wajah yang terlihat pada klip. [14]
    • Demo reel akan membantu menunjukkan bahwa saat wajah Anda tersorot kamera, Anda tidak panik atau ketakutan.
  3. Pilih tiga atau empat adegan yang mirip dengan adegan yang harus Anda pentaskan pada audisi. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan manajer audisi bahwa Anda bisa memerankan tokoh film dengan baik. Jangan membuat demo reel yang berdurasi lebih dari 90 detik. [15]
    • Bahkan demo reel yang berdurasi 60 detik akan memberikan informasi yang cukup kepada pengarah peran untuk mengambil keputusan apakah Anda layak mendapatkan peran atau tidak.
    Iklan

Tips

  • Jangan mencantumkan informasi palsu pada resume. Hindari membesar-besarkan kemampuan dan pengalaman Anda. Apabila tertangkap basah memalsukan informasi yang tertulis pada resume, Anda akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan akting karena orang-orang tidak akan memercayai Anda. [16]
  • Sebaiknya portofolio akting memuat cover letter yang ditujukan kepada pengarah peran. [17]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 16.392 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan