PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Takut gelap dapat membuat apa yang mestinya menjadi bagian hidup paling menenangkan dan menyegarkan, menjadi mimpi buruk. Rasa takut pada kegelapan tidak hanya menyerang anak-anak; banyak orang dewasa yang juga takut pada kegelapan, jadi tidak ada alasan untuk malu soal ini, tak peduli berapa pun umurmu. Cara mengatasi perasaan takut terhadap kegelapan adalah dengan menyesuaikan perspektif dan berusaha membuat kamar tidur terasa aman dan nyaman—bahkan saat lampu dimatikan.


Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Bersiap untuk Tidur

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu cara yang cukup membantu mengatasi rasa takut pada kegelapan adalah dengan memastikan bahwa Anda telah cukup memberi waktu menenangkan diri sebelum tidur. Matikan separuh dari seluruh perangkat elektronik Anda setidaknya setengah jam sebelum tidur, jangan kena kafein setelah lewat siang, dan lakukan apa saja yang nyaman dan menenangkan, entah itu dengan membaca sebentar atau mendengarkan musik lembut. Pokoknya, bawa diri Anda ke posisi pikiran yang paling tenang dan rileks untuk meringankan kegelisahan saat lampu dimatikan. [1]
    • Cobalah bermeditasi barang 10 menit. Duduk yang santai dan fokuskan pikiran hanya pada kegiatan menarik seraya mengembuskan napas dan melemaskan anggota tubuh satu demi satu. Pusatkan pikiran hanya pada tubuh dan pernapasan. Buang semua kegelisahan dari benak Anda.
    • Temukan kegiatan yang cocok. Misalnya minum teh chamomile, mendengarkan musik klasik, atau memeluk kucing kesayangan.
    • Hindari melakukan kegiatan apa pun yang akan membuat Anda lebih takut atau gelisah, seperti menonton siaran berita malam atau acara tv berisi kekerasan. Hindari pula segala hal yang dapat membuat Anda stres dan lebih cemas saat malam, seperti pekerjaan rumah di menit-menit terakhir, atau percakapan serius.
  2. Anda tak perlu mematikan semua lampu sekaligus untuk mengatasi perasaan takut gelap. Pertama sekali, Anda harus tahu bahwa tidur dalam gelap akan membuat tidur lebih nyenyak dan tuntas ketimbang dengan lampu menyala. Gunakan fakta ini sebagai titik awal memberanikan diri untuk tidur dalam gelap. Jika terbiasa tidur dengan semua lampu menyala lantaran takut, Anda dapat belajar pelan-pelan meredupkan lampu sebelum tidur, atau bahkan mematikan beberapa lampu jika terbangun di tengah malam. Ini dapat membantu membiasakan diri secara perlahan untuk tidur dalam gelap.
    • Tetapkan tujuan buat diri sendiri, misalnya dengan memutuskan bahwa Anda tak keberatan tidur hanya ditemani lampu redup, atau dengan menyalakan lampu di ruangan lain.
  3. Saat hendak tidur di malam hari, tanyakan pada diri sendiri apa sebenarnya yang ditakutkan. Jika Anda pikir ada orang bersembunyi di lemari, di kolong ranjang, atau bahkan di balik kursi di pojok kamar, sebaiknya Anda pastikan sendiri semua tempat itu. Buktikan pada diri sendiri bahwa sama sekali tidak ada apa-apa di situ dan tidak ada yang harus dicemaskan. Kalau mau melakukan ini, Anda akan bangga pada diri sendiri karena berhasil menantang rasa takut dan niscaya mampu tidur lebih nyenyak.
    • Jika mendadak terbangun ketakutan di tengah malam, yakinkan diri bahwa makin cepat semua tempat itu diperiksa, makin cepat pula perasaan Anda menjadi lebih tenang. Jangan buang waktu semalaman mencemaskan yang tak jelas.
  4. Tak perlu malu menggunakan lampu redup atau lampu lembut di pojok kamar. Kalau ini memang mampu meringankan rasa takut dan membuat Anda lebih berani, maka tak perlu merasa harus mematikan semua lampu demi terapi menghilangkan rasa takut. Lagi pula, dengan menyalakan lampu redup di koridor atau lampu terang di ruangan lain, akan memudahkan Anda mondar-mandir jika mendadak terbangun dan harus ke kamar mandi.
    • Banyak orang tidur dengan menyalakan sedikit penerangan, jadi Anda tak perlu merasa harus tidur dalam kegelapan total agar sembuh dari rasa takut.
  5. Cara lain menghadapi rasa takut adalah dengan meyakinkan diri bahwa kamar Anda nyaman dan enak ditiduri. Jaga agar tetap apik dan rapi untuk mengurangi kecemasan ada sesuatu yang bersembunyi di bawah tumpukan pakaian atau di dalam lemari yang berantakan. Usahakan menghiasi kamar dengan warna-warna hangat dan cerah agar terasa lebih damai serta memberi energi positif. Jangan menyesakkan kamar dengan mebel atau barang-barang tak jelas, karena akan membuat Anda merasa tercekik. Jika mau berusaha menciptakan suasana positif di kamar tidur, dengan sendirinya Anda akan merasa lebih aman di situ.
    • Gantunglah gambar-gambar dan/atau foto yang membuat Anda merasa aman dan sejuk. Gambar-gambar bernuansa gelap, misterius, menyeramkan atau bahkan mengancam malah akan membuat Anda makin kecut tanpa disadari.
    • Membuat kamar tidur jadi menarik juga akan membuat tempat itu betah ditinggali lama-lama. Tujuannya agar Anda merasa aman dan senang, bukannya malah ketakutan.
  6. Jika takut gelap, mungkin Anda akan lebih suka tidur bersama orangtua, saudara, atau bahkan bersama anjing peliharaan. Namun, kalau memang sungguh berniat menghilangkan perasaan takut itu, maka Anda harus belajar melihat ranjang sendiri sebagai sebuah tempat aman yang mampu ditiduri sendirian. Jika Anda terbiasa tidur bersama orangtua atau saudara, berusahalah menghabiskan separuh malam saja bersama mereka dan kurangi jatah tidur bersama saudara, sedikit demi sedikit.
    • Kalau Anda punya anjing atau kucing, mereka bisa jadi sumber kenyamanan yang bagus, dan tidur bersama mereka cukup ampuh untuk mengurangi rasa takut. Meski demikian, jangan kelewat mengandalkan mereka untuk selamanya tidur bersama Anda. Biarkan tidur di ujung kaki atau di dalam kamar saja sudah cukup.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Sesuaikan Perspektif

PDF download Unduh PDF
  1. Salah satu alasan kenapa Anda takut gelap adalah karena merasa bahwa gelap itu jahat, tidak enak, misterius, semrawut, atau hal-hal lain berkonotasi negatif. Namun, jika Anda ingin menerima kegelapan, mulailah dengan membentuk asosiasi yang positif. Bayangkan kegelapan sebagai sesuatu yang menenangkan, membersihkan, atau bahkan menyamankan, tak ubahnya selimut beledu tebal. Berusahalah merubah persepsi tentang kegelapan, dan Anda pasti akan segera dapat menerimanya.
    • Tulis segala hal yang Anda asosiasikan dengan kegelapan. Sekonyol apa pun itu, coretlah atau sobek bagian kertas tersebut. Lalu, kembali menulis dan ganti dengan asosiasi-asosiasi yang lebih positif. Kalau rasanya konyol, diucapkan saja keras-keras.
  2. Orang yang takut pada kegelapan biasanya juga takut pada ranjang mereka sendiri, karena menganggap benda itu sebagai tempat yang membuat mereka rentan dicelakai. Jika ingin merubah sudut pandang tentang kegelapan, Anda harus menganggap tempat tidur Anda sebagai sumber kenyamanan dan perlindungan. Sebagai tempat di mana Anda ingin berada, bukan ditakuti. Gunakan selimut yang nyaman dan luangkan waktu bersantai di ranjang, melakukan hal-hal yang membuat Anda ingin segera menikmati tidur nyenyak malam hari.
    • Luangkan lebih banyak waktu untuk membaca dan merasa nyaman di atas tempat tidur Anda. Ini akan membantu Anda merasa bahagia berada di situ saat malam tiba.
  3. Banyak orang dewasa yang mengaku takut pada kegelapan. Tak peduli usia berapa pun, tidak perlu merasa malu soal rasa takut Anda; semua orang punya rasa takut terhadap sesuatu, dan mestinya Anda malah bangga bisa jujur dan terbuka soal ini. Banggalah pada diri Anda karena bisa mengakui bahwa Anda menyimpan ketakutan tertentu dan ingin berusaha mengatasinya. Bahkan, ada kajian yang menunjukkan bahwa 40% orang dewasa mengaku menyimpan perasaan takut pada kegelapan. [2]
    • Semakin Anda terbuka soal perasaan takut, makin cepat pula Anda mampu mengatasinya.
  4. Berbicara secara terbuka pada orang lain perihal rasa takut Anda dapat membantu membuat Anda merasa lebih terdukung dan nyaman saat mencoba mengatasi ketakutan tersebut. Juga, dengan membicarakan hal ini ada kemungkinan Anda bisa bertemu orang lain tempat berbagi perasaan takut itu dan bisa beroleh nasihat bagus dalam prosesnya. Lebih jauh lagi, dengan membukakan diri perihal rasa takut pada kegelapan, akan membuat Anda merasa lega ketimbang dipendam sendiri dalam hati.
    • Para sahabat pasti akan mendukung masalah Anda soal rasa takut pada kegelapan dan Anda tak perlu cemas mereka akan menilai negatif kalau mereka memang sahabat sejati.
  5. Sesungguhnya tidaklah selalu mungkin untuk sepenuhnya mengatasi rasa takut, meski Anda sudah berusaha kuat meringankannya. Namun, kalau ketakutan yang Anda rasakan memang sedemikian tak tertahankan, membuat Anda kurang tidur dan hidup tak nyaman, mungkin sudah waktunya meminta bantuan profesional untuk membicarakan keresahan Anda, dengan segala implikasinya yang lebih luas. Jangan pernah merasa malu untuk minta bantuan pada orang lain. [3]
    • Anda bisa bicarakan dengan dokter soal rasa takut Anda dan pastikan apakah efeknya memang benar-benar tak tertahankan; ia mungkin akan menyarankan obat tertentu atau tindakan terbaik yang perlu dilakukan. Anda juga akan mampu menguak akar masalah sebenarnya dari kegelisahan yang berujung pada rasa takut pada kegelapan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membantu Anak Anda Mengatasi Rasa Takut pada Kegelapan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda ingin membantu anak Anda mengatasi rasa takut pada kegelapan, Anda harus menunjukkan pada si anak bahwa benar-benar tidak ada monster di kolong ranjang atau orang-orang menakutkan di dalam lemari. Jangan dibuat bercanda dengan mengatakan, “Akan Ayah pastikan tidak ada monster di lemari Anda malam ini!” Tegaskan dan jelaskan bahwa tidak mungkin ada monster apa pun bersembunyi di dalam lemari. Ini dapat membantu anak Anda meyakinkan diri bahwa rasa takutnya tidak rasional. [4]
    • Jika Anda mencandai perasaan takut itu, anak Anda akan percaya bakal ada monster atau orang jahat di kegelapan suatu saat kelak. Jangan salah menyangka bahwa candaan Anda akan membantu si anak dalam jangka pendek. Yang ada malah akan menegaskan ketakutannya.
    • Anda tidak akan selalu berada di dekat si anak untuk “memeriksa kolong ranjang”; jadi, ajarkan bahwa tidak ada gunanya memeriksa kolong ranjang itu sama sekali.
  2. Cara lain membantu anak Anda mengatasi rasa takut adalah dengan memastikan agar rutinitas jam tidur mereka benar-benar menenangkan dan menyamankan. Pastikan Anda membacakan dongeng sebelum tidur, hindari memberi air soda atau makanan bergula menjelang tidur, dan bantu mereka menghindari melihat segala sesuatu yang menyeramkan di siaran berita atau acara TV larut malam yang membuat imajinasi mereka liar ke arah yang salah. Semakin rileks anak Anda sebelum tidur, makin berkurang pula kegelisahan mereka soal kegelapan. [5]
    • Bantu anak Anda untuk mandi air hangat atau mengobrol santai, ketimbang hal-hal yang membuatnya gelisah.
    • Jika punya anak kucing, luangkan waktu mengelusnya dengan anak Anda, agar ia tenang.
    • Berusahalah melembutkan suara dan kurangi nada empatik. Lakukan segala hal secara perlahan agar Anak bersiap tidur. Mulailah meredupkan lampu.
  3. Pastikan Anda benar-benar menyimak pembicaraannya agar dapat menyimpulkan apa yang sebenarnya membuat ia takut; bisa jadi sekadar rasa takut secara umum terhadap kegelapan, atau takut ada pencoleng, misalnya. Makin banyak Anda tahu tentang apa yang membuat si anak takut, makin mudah pula Anda mampu mengatasi masalahnya. Lagi pula, anak akan merasa lebih nyaman setelah membicarakan masalahnya dengan Anda. [6]
    • Pastikan anak Anda tidak malu membicarakan rasa takutnya. Saat anak Anda bicara, tegaskan sejelas-jelasnya bahwa ia tidak perlu merasa malu sama sekali, dan bahwa semua orang punya rasa takut.
  4. Pastikan anak Anda merasa aman dan nyaman, tak hanya menjelang tidur tapi juga sepanjang hari. Meski faktanya Anda tidak akan bisa 100% menjaga anak tiap saat, Anda tetap dapat berusaha membuat mereka merasa aman dan nyaman. Ulangi selalu meyakinkan dan mengatakan betapa Anda mencintai mereka, akan selalu ada buat mereka, dan tegaskan bahwa rumah Anda aman dari bahaya. Ini akan membantu anak Anda melepaskan rasa takut terhadap kegelapan. [7]
    • Hadirkan benda-benda aman di kamar dan tempat tidur anak. Jika anak Anda menginginkan selimut kesayangan atau dinyalakan lampu nakas, biarkanlah. Jangan pernah berpikir bahwa anak harus berani tidur dalam gelap total tanpa selimut untuk mengalahkan rasa takutnya. [8]
  5. Anak Anda harus percaya bahwa ranjangnya memang tempat yang nyaman dan aman, bukannya malah membuat gelisah. Bacakan buku pada anak Anda di tempat tidur agar ia memiliki asosiasi positif dengan tempat itu, semaksimal mungkin. Usahakan agar Anda sendiri tidak menghabiskan waktu terlalu banyak di ranjang tersebut, agar si anak merasa nyaman dan aman. Meski normal bagi Anda untuk ingin melindungi anak sendiri, akan lebih penting bila Anda memberi alat yang dibutuhkan si anak untuk merasa aman tanpa bantuan orang lain, untuk jangka panjang. [9]
    • Jangan biasakan tidur bareng. Meski Anda pikir dengan membiarkan anak tidur bersama di kasur Anda akan membuatnya nyaman, itu hanya sementara. Doronglah ia untuk tidur di ranjangnya sendiri karena pada akhirnya toh ia memang harus membiasakan tidur sendiri di situ.
  6. Kadang, memang terbatas apa yang bisa kita lakukan untuk membantu anak mengatasi rasa takutnya terhadap kegelapan. Jika anak Anda sering mengompol, terbangun jejeritan di tengah mimpi buruk, atau menunjukkan kegelisahan yang lebih besar serta ketakutan perihal aspek-aspek lain dalam kesehariannya, maka dengan membawa ia ke dokter akan membantu Anda menemukan dan mengobati sumber ketakutan serta kegelisahan si anak. Jangan hanya berasumsi bahwa si anak kelak akan sembuh sendiri. Berusahalah untuk benar-benar memberi bantuan yang dibutuhkan. [10]
    • Jika Anda pikir masalahnya memang serius, maka makin lama Anda tunda, akan makin sulit pula anak Anda mengatasinya.
    Iklan

Tips

  • Belilah kaus yang menyala dalam kegelapan. Meski tampaknya konyol, kaus ini menyala menjelang Anda tidur, perlahan meredup dan mati. Plus, ini keren, lho.
  • Tidur dengan binatang peliharaan keluarga cukup berhasil meyakinkan bahwa diri Anda aman. Binatang peliharaan akan memberi tahu bila ia mendengar atau merasakan apa saja, terutama hal-hal yang buruk.
  • Kalau Anda takut, cobalah mengobrol dengan sahabat atau anggota keluarga sebelum tidur atau setiap kali kegelisahan itu muncul. Kadang membicarakan rasa takut Anda dengan orang lain akan cukup membantu.
  • Membacalah. Membacalah sampai Anda jadi sangat mengantuk dan otak terlalu lelah untuk takut pada kegelapan.
  • Jika Anda takut, cobalah memikirkan hal-hal lucu yang terjadi seharian atau seminggu ini.
  • Nyalakan alat musik atau AC, agar Anda tak mendengar suara-suara berisik yang aneh.
  • Anda bisa tidur di tengah tumpukan boneka binatang.
  • Bayangkan seperti apa kiranya reaksi orang lain dalam situasi Anda. Kalau tindakan mereka memang lebih membantu mengatasi rasa takut, contohlah.
  • Ingatlah bahwa kadang kegelisahan itu membantu dan dibutuhkan untuk bertahan hidup. Rasa takut Anda bisa menjadi satu-satunya hal yang memperingatkan dan menjauhkan Anda dari bahaya.
  • Buatlah jurnal harian tentang ketakutan Anda. Kalau mau, biarkan keluarga membacanya juga agar mereka bisa membantu dan memberi dukungan.
  • Kalau Anda mendengar suara-suara, segera diperiksa. Atau jika memang sangat ketakutan, ajak teman untuk ikut melihat.
  • Ingatkah Anda pada topeng yang biasa dikenakan saat berada di spa? Cobalah beli satu dan tidur dengan mengenakan itu. Awalnya mungkin terasa tidak nyaman, tapi lama-lama akan terbiasa. Topeng itu membantu agar mata tidak jelalatan sekeliling ruangan melihat bayangan dan hal-hal lain.
  • Sebelum tidur, tersenyumlah dan bicaralah dengan keluarga Anda tentang kegiatan seharian tadi. Kadang pengalaman seharian itulah yang membuat Anda takut.
  • Saat merasa takut cobalah mengingat hal-hal lucu yang terjadi dalam hidup atau sesuatu yang pernah dilihat atau dibaca, seperti misalnya orang yang berlari menabrak pintu kaca lalu orang itu bangun melihat berkeliling dan menabrak lagi sebelum akhirnya membuka pintu tersebut.
  • Ingatlah: kamar yang Anda tiduri dalam gelap itu persis sama kondisinya jika lampu dinyalakan, jadi tidak ada yang perlu ditakutkan. Hanya imajinasi Anda saja!
  • Mainkan musik barang sebentar; ini akan membantu menenangkan diri dan memberi hal lain untuk dipikirkan.
  • Jika ranjang Anda mepet ke tembok, balikkan badan agar menghadap tembok. Posisi ini memastikan Anda tidak melihat bayang mebel yang mungkin membuat Anda takut.
  • Jika Anda mendengar suara-suara, cobalah membayangkan alasan yang menyenangkan tentang sumber suara tersebut. Misalnya kalau Anda mendengar suara berderak, anggap saja itu suara binatang peliharaan yang sedang mondar-mandir mencari makan malam.
  • Dengarkan musik lembut saat malam.
  • Bayangkan dan pikirkan yang baik-baik saja saat Anda takut sesuatu akan terjadi.
  • Jika Anda takut gelap dan tidak bisa tidur, jangan biarkan mata melihat berkeliling menuruti rasa takut membayangkan ada sesuatu yang akan menerjang, tapi coba fokuskan pada pernapasan dengan mata terpejam.
  • Jika ranjang Anda mepet ke tembok, tempelkan punggung ke tembok agar merasa lebih aman.
  • Siapkan selalu senter saku dekat ranjang, agar lebih mudah digunakan untuk mengecek segala sesuatu jika Anda merasa takut.
  • Pastikan tidak ada poster seram atau apa pun di dalam kamar yang dapat memicu rasa takut. Ajak tidur binatang peliharaan, bila perlu.
  • Pikirkan sesuatu agar dapat berdialog dengan diri sendiri di benak Anda saat malam. Cobalah berpikir positif. Mungkin seharian tadi sempat melihat film kartun lucu. Bayangkan saja itu.
Iklan

Peringatan

  • Jika Anda memilih menyalakan lampu nakas jenis lava lamp saat malam, ingatlah bahwa lampu ini kerap memberkaskan bayangan-bayangan aneh di tembok.
  • Jika Anda ingin ada sedikit tambahan cahaya, jangan menyalakan semua lampu yang ada di rumah sekaligus. Itu pemborosan dan biaya listriknya mahal.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.458 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan