Bahasa Jepang terbentuk dari tiga sistem penulisan yang unik: hiragana (ひらがな), katakana (カタカナ), dan kanji (漢字). Selain itu, kalimat bahasa Jepang juga bisa ditulis dalam huruf romawi (seperti halnya bahasa Indonesia) yang dikenal sebagai romaji (ローマ字). Sistem penulisan ini sering digunakan oleh para pemula. Hiragana dan katakana merupakan aksara silabis. Ini artinya, setiap karakter/huruf mewakili satu suku kata penuh. Sementara itu, kanji adalah karakter/simbol yang mewakili satu gambaran atau konsep. Tidak seperti hiragana, katakana, dan romaji yang selalu dibaca dengan cara yang sama, kanji dapat memiliki banyak pembacaan yang berbeda, tergantung kepada konteks kalimat. Pada awalnya, membaca tulisan bahasa Jepang mungkin terkesan mengerikan. Namun, dengan sedikit usaha, latihan, dan beberapa trik, Anda bisa membaca tulisan bahasa Jepang sederhana dengan cepat.
Langkah
-
Kenali huruf-huruf vokal dalam bahasa Jepang. Terdapat lima huruf vokal dalam bahasa Jepang dan semuanya memiliki pelafalan yang konsisten. Tidak seperti bahasa Inggris dengan huruf-huruf vokal yang dibaca dengan cara yang berbeda, tergantung kepada konteksnya (atau pelafalan vokal “e” dalam bahasa Indonesia), pembacaan romaji hampir selalu sama:
- Vokal "a" berbunyi seperti vokal "a" dalam kata “ayah”.
- Vokal "i" berbunyi seperti vokal “i” dalam kata “kaki".
- Vokal "u" berbunyi seperti vokal "u" dalam kata "kaku".
- Vokal "e" berbunyi seperti vokal "e" dalam kata "beda".
- Vokal "o" berbunyi seperti vokal "o" dalam kata "obat". [1] X Teliti sumber
-
Pelajari dasar-dasar romaji . Selain huruf vokal, romaji umumnya mengikuti aturan pelafalan bahasa Indonesia. Akan tetapi, ada beberapa karakteristik yang perlu diingat. Sebagai contoh, vokal panjang dalam romaji sering ditandai oleh garis panjang di atas huruf vokal (mis. “ā”, “ī”, “ū”, “ē”, dan “ō”). Namun, terkadang vokal panjang diwakili oleh vokal ganda (mis. “aa”, “ii”, “uu”, “ei”, dan “ou”). Selain itu:
- Beberapa sistem romaji menggunakan apostrof untuk menandakan batas suku kata, terutama sebelum bunyi akhir "n" (ん). Sebagai contoh, kata shin'ya (しんや) memiliki tiga suku kata「shi (し) • n (ん) • ya (や)」, sementara kata shinya (しにゃ) hanya memiliki dua suku kata「shi (し) • nya (にゃ)」.
- Konsonan ganda mewakili jeda singkat dan cepat ketika kata dibacakan secara lantang. Jeda ini merupakan elemen yang penting dan dapat mengubah makna kata, seperti pada kata sakki (baru saja) dan saki (sebelumnya). [2] X Teliti sumber
-
Pecah romaji menjadi suku kata. Bahasa Jepang merupakan bahasa metris. Setiap suku kata memiliki panjang yang kurang lebih sama, kecuali vokal panjang yang diwakili oleh dua suku kata. Pemecahan romaji ke dalam suku kata membantu Anda mengetahui akhiran dan batasan kata yang umum, memperlancar alur membaca, dan membantu mempersiapkan Anda untuk mempelajari hiragana dan katakana.
- Secara umum, Anda bisa melihat struktur konsonan (K) dan vokal (V) yang berselang-seling dalam bahasa Jepang, seperti pola KVKVKV pada kata kodomo (anak-anak), dengan alternasi KV yang membentuk suku kata.
- Beberapa bunyi dalam bahasa Jepang memiliki gugus konsonan yang diikuti oleh vokal. Beberapa contoh yang cukup umum adalah bunyi tsu (つ), kya (きゃ), sho (しょ), dan cha (ちゃ). Setiap bentuk tersebut membentuk satu suku kata. [3] X Teliti sumber
-
Latihlah kombinasi-kombinasi yang lebih sulit. Ketika berbicara dalam bahasa asing, sering kali Anda harus menggunakan otot di dalam dan sekitar mulut dalam cara yang berbeda dari penggunaan otot ketika Anda berbicara dalam bahasa ibu. Dengan berlatih suara-suara yang sulit atau asing dalam bahasa Jepang, kombinasi-kombinasi tersebut akan menjadi lebih natural, baik ketika Anda membaca atau berbicara. Beberapa kata yang bisa digunakan untuk berlatih, di antaranya, adalah:
- Kyaku (きゃく ; tamu), dengan pemecahan suku kata: kya • ku
- Kaisha (かいしゃ ; perusahaan), dengan pemecahan suku kata: ka • i • sha
- Pan'ya (ぱんや ; toko roti), dengan pemecahan suku kata: pa • n • ya
- Tsukue (つくえ ; meja kerja), dengan pemecahan suku kata: tsu • ku • e [4] X Teliti sumber
-
Pelajari kata-kata baru sambil berlatih membaca romaji . Ketika Anda membaca romaji secara teratur, Anda akan merasa lebih familier dengan alur pelafalan dalam bahasa Jepang dan pola suara pun akan lebih mudah ditangkap. Sambil membaca, siapkan buku catatan dan tulis kata-kata yang tidak dikenal untuk dicari di kamus nanti. [5] X Sumber Tepercaya Reading Rockets Kunjungi sumber
- Tinjau kosa kata yang dicatat di buku secara berkala agar kata-kata tersebut bisa diserap oleh otak. Sebagai contoh, Anda bisa membaca daftar kosakata yang dibuat setiap pagi dan malam.
- Jika Anda tidak memiliki buku teks untuk berlatih membaca romaji , ada banyak sumber yang tersedia di internet. Cobalah gunakan kata kunci pencarian umum "Japanese romaji reading resources" di internet.
Iklan
-
Pelajari suku kata vokal. Lima suku kata vokal membentuk dasar-dasar hiragana. Kelima vokal tersebut adalah: あ (“a”), い (“I”), う (“u”), え (“e”), dan お (“o”). Hampir semua konsonan dalam bahasa Jepang dipasangkan dengan kelima vokal tersebut untuk membentuk kelompok konsonan lima simbol. Kelompok-kelompok ini biasanya memiliki konsonan bersuara dan tidak bersuara yang nanti akan dijelaskan lebih lanjut.
- Contoh kelompok konsonan dalam hiragana adalah kelompok “K”. Bunyi konsonan dalam kelompok ini digabungkan dengan setiap vokal untuk membuat lima simbol: か (“ka”), き (“ki”), く (“ku”), け (“ke”), dan こ (“ko”). [6] X Teliti sumber
-
Kenali kelompok-kelompok konsonan. Pengelompokan ini lebih mudah untuk diingat karena simbol-simbol konsonan yang tidak bersuara (V-) hanya dibedakan dari simbol-simbol konsonan bersuara (V+) menggunakan tanda kutip (〃) atau lingkaran kecil (゜). Bunyi konsonan bersuara dalam kelompok akan membuat tenggorokan Anda bergetar, sementara konsonan-konsonan tak bersuara tidak akan membuat tenggorokan bergetar.
- V- : か, き, く, け, こ (“ka”, “ki”, “ku”, “ke”, “ko”)
V+: が, ぎ, ぐ, げ, ご (“ga”, “gi”, “gu”, “ge”, “go”) - V- : さ, し, す, せ, そ (“sa”, “shi”, “su”, “se”, “so”)
V+ : ざ, じ, ず, ぜ, ぞ (“za”, “ji”, “zu”, “ze”, “zo”) - V- : た, ち, つ, て, と (“ta”, “chi”, “tsu”, “te”, “to”)
V+ : だ, ぢ, づ, で, ど (“da”, “ji”, “zu”, “de”, “do”) - V- : は, ひ, ふ, へ, ほ (“ha”, “hi”, “fu”, “he”, “ho”)
V+ : ば, び, ぶ, べ, ぼ (“ba”, “bi”, “bu”, “be”, “bo”)
V+ : ぱ, ぴ, ぷ, ぷ, ぽ (“pa”, “pi”, “pu”, “pe”, “po”) [7] X Teliti sumber
- V- : か, き, く, け, こ (“ka”, “ki”, “ku”, “ke”, “ko”)
-
Kenali kelompok-kelompok konsonan nasal. Bunyi nasal merupakan bunyi konsonan seperti “m” atau “n”. Bunyi-bunyi ini menggetarkan bagian belakang atas tenggorokan dan rongga hidung. Bahasa Jepang memiliki dua kelompok konsonan nasal untuk hiragana:
- な, に, ぬ, ね, の (“na”, “ni”, “nu”, “ne”, “no”)
- ま, み, む, め, も (“ma”, “mi”, “mu”, “me”, “mo”) [8] X Teliti sumber
-
Pahami kelompok konsonan “Y” dalam bahasa Jepang. Kelompok konsonan "Y" dapat digabungkan dengan simbol konsonan yang diakhiri oleh bunyi vokal い (“i”) (mis. き, じ, ひ / “ki”, “ji”, “hi”). Bunyi ini diwakili oleh simbol konsonan yang diikuti oleh simbol kelompok “Y” (dalam ukuran yang lebih kecil). Kelompok konsonan "Y" tidak memiliki konsonan tak bersuara.
- Kelompok konsonan "Y": や, ゆ, よ (“ya”, “yu”, “yo”)
- Beberapa gabungan kelompok konsonan "Y" yang paling umum: しゃ (“sha”), じゃ (“jya”), にゃ (“nya”), きゅ (“kyu”), ぎゅ (“gyu”), しゅ (“shu”), ひょ (“hyo”), びょ(“byo”), dan しょ (“sho”). [9] X Teliti sumber
-
Pelajari kelompok-kelompok akhir hiragana. Biasanya, kelompok konsonan "R" diajarkan terakhir beserta tiga simbol unik. Kedua kelompok akhir ini tidak memiliki konsonan yang tak bersuara. Semua bunyi "r" dilafalkan seperti bunyi “r” pada kata “rusak”. [10] X Teliti sumber
- Kelompok konsonan "R": ら, り, る, れ,ろ (“ra”, “ri”, “ru”, “re”, “ro”)
- Tiga karakter unik: わ, を, ん (“wa”, “wo”, “n”) [11] X Teliti sumber
-
Hindari kekeliruan pada partikel. Partikel adalah aspek penting pada tata bahasa Jepang. Meskipun tidak memiliki padanan elemen dalam bahasa Indonesia, Anda bisa membayangkan partikel seperti preposisi. Partikel menandakan peran gramatikal yang dimainkan oleh kata dalam kalimat, dan terkadang memiliki pelafalan yang berbeda dari yang diduga.
- Sebagai contoh, dalam kalimat "Aku pergi ke sekolah," kata "Aku" merupakan topik dan "sekolah" merupakan keterangan tempat tujuan. Dalam bahasa Jepang, kalimat ini ditulis sebagai 「わたしはがっこにいきます」(“watashi wa” (aku + partikel topik) “gakko ni” (sekolah + partikel arah/preposisi) “ikimasu” (pergi)).
- Ada banyak partikel dalam bahasa Jepang, tetapi beberapa partikel yang paling umum, di antaranya, adalah:
- は (dilafalkan sebagai “wa”): penanda topik.
- か (“ka”): menandakan pertanyaan dan ditempatkan di akhir kalimat.
- が (“ga”): penanda subjek.
- に (“ni”): menandakan lokasi, pergerakan, waktu, dan objek tak langsung.
- の (“no”): menandakan kepemilikan (kata yang ada sebelum の merupakan pemilik kata setelahnya).
- へ (“e”): menandakan arah (gerakan).
- を (“o”): menandakan objek langsung. [12] X Teliti sumber
-
Hafalkan simbol-simbol hiragana. Bentuk simbol hiragana mungkin sangat asing jika Anda belum pernah menulis karakter Asia yang serupa. Latihlah secara teratur untuk meningkatkan ingatan agar Anda bisa membaca karakter-karakter tersebut dengan cepat, lancar, dan tepat.
- Anda bisa membuat flash cards untuk membantu proses pembelajaran. Tulis setiap karakter pada salah satu sisi kartu dan pelafalannya di sisi kartu yang lain. [13] X Teliti sumber
-
Bangun kosakata Anda dengan membaca. Banyak buku anak-anak dan materi pembelajaran bahasa Jepang untuk pemula yang ditulis hanya menggunakan hiragana. Dengan membaca buku-buku seperti ini, Anda bisa mengetahui istilah atau kosakata baru sambil berlatih. [14] X Sumber Tepercaya Reading Rockets Kunjungi sumber
- Anda bisa membuat flash cards untuk kosakata baru. Gabungkan kartu-kartu kosakata ini dengan kartu karakter hiragana untuk menambah variasi pada proses pembelajaran. [15] X Teliti sumber
- Beberapa situs web menerbitkan artikel-artikel atau cerita sederhana dalam hiragana untuk pelajar pemula. Gunakan kata kunci pencarian seperti "hiragana reading practice" untuk menemukan materi-materi yang sesuai di internet.
Iklan
-
Kuasai karakter vokal katakana. Seperti halnya hiragana, katakana terbentuk dari lima bunyi vokal yang digabungkan dengan kelompok konsonan untuk membuat kelompok lima simbol. Kelima simbol vokal katakana adalah: ア, イ, ウ, エ, オ (“a”, “i”, “u”, “e”, “o”). Sebagai contoh, kelompok konsonan dengan gabungan vokal untuk lima simbol pada kelompok “S” adalah:
- サ, シ, ス, セ, ソ (“sa”, “shi”, “su”, “se”, “so”). [16] X Teliti sumber
-
Pelajari kelompok-kelompok serupa untuk memudahkan proses belajar. Seperti halnya hiragana, katakana umumnya memisahkan kelompok-kelompok konsonan serupa menjadi konsonan tak bersuara (V-) dan konsonan bersuara (V+). Untuk mengubah simbol dari konsonan tak bersuarau menjadi konsonan bersuara, Anda hanya perlu menambahkan tanda kutip (〃) atau lingkaran kecil (゜). Dengan simbol ini, Anda bisa mempelajari karakter-karakter katakana dengan lebih mudah. Konsonan-konsonan bersuara akan membuat tenggorokan Anda bergetar, sementara konsonan-konsonan tak bersuara tidak akan menghasilkan getaran.
- V- : カ, キ, ク, ケ, コ (“ka”, “ki”, “ku”, “ke”, “ko”)
V+ : ガ, ギ, グ, ゲ, ゴ (“ga”, “gi”, “gu”, “ge”, “go”) - V- : サ, シ, ス, セ, ソ (“sa”, “shi”, “su”, “se”, “so”)
V+ : ザ, ジ, ズ, ゼ, ゾ (“za”, “ji”, “zu”, “ze”, “zo”) - V- : タ, チ, ツ, テ, ト (“ta”, “chi”, “tsu”, “te”, “to”)
V+ : ダ, ヂ, ヅ, デ, ド (“da”, “ji”, “zu”, “de”, “do”) - V- : ハ, ヒ, フ, ヘ, ホ (“ha”, “hi”, “fu”, “he”, “ho”)
V+ : バ, ビ, ブ, ベ, ボ (“ba”, “bi”, “bu”, “be”, “bo”)
V+ : パ, ピ, プ, ペ, ポ (“pa”, “pi”, “pu”, “pe”, “po”) [17] X Teliti sumber
- V- : カ, キ, ク, ケ, コ (“ka”, “ki”, “ku”, “ke”, “ko”)
-
Pelajari kelompok konsonan nasal. Hanya ada dua kelompok konsonan nasal dalam bahasa Jepang. Bunyi nasal menggetarkan sisi belakang atas tenggorokan dan rongga hidung. Bunyi-bunyi ini secara umum diwakili oleh konsonan “n” atau “m”. Kelompok-kelompok konsonan nasal dalam katakana adalah:
- ナ, ニ, ヌ, ネ, ノ (“na”, “ni”, “nu”, “ne”, “no”)
- マ, ミ, ム, メ, モ (“ma”, “mi”, “mu”, “me”, “mo”) [18] X Teliti sumber
-
Kuasai kelompok konsnan "Y" dan kombinasinya. Kelompok konsonan "Y" dalam katakana memiliki “cara kerja” yang sama dengan kelompok “Y” hiragana. Karakter-karakter di kelompok "Y" dapat digabungkan dengan karakter yang berakhir dengan bunyi vokal イ (”i”) (mis. キ, ヒ, ジ / “ki”, “hi”, “ji”). Gabungan ini ditandai oleh karakter dengan bunyi vokal イ , diikuti oleh karakter dari kelompok konsonan "Y" (dalam ukuran kecil).
- Kelompok konsonan "Y": ヤ, ユ, ヨ (“ya”, “yu”, “yo”)
- Gabungkan karakter kelompok "Y" yang cukup umum: シャ (“sha”), ジャ (“jya”), ニャ (“nya”), キュ (“kyu”), ギュ (“gyu”), シュ (“shu”), ヒョ (“hyo”), ビョ(“byo”), dan ショ (“sho”). [19] X Teliti sumber
-
Selesaikan pembelajaran katakana dengan kelompok-kelompok terakhir. Katakana menyerupai hiragana dalam aspek kelompok-kelompok akhir (kelompok konsonan "R" dan tiga karakter unik). Kelompok konsonan "R" tidak memiliki konsonan tak berbunyi, dan bunyi “r” serupa dengan pelafalan huruf “r” pada kata “rusak”. [20] X Teliti sumber
- Kelompok konsonan "R": ラ, リ, ル, レ, ロ (“ra”, “ri”, “ru”, “re”, “ro”)
- Tiga karakter unik: ワ, ヲ, ン (“wa”, “wo”, “n”) [21] X Teliti sumber
-
Cobalah hafalkan karakter-karakter tersebut. Katakana memiliki beberapa karakter yang serupa dengan karakter hiragana. Dengan menghubungkan karakter-karakter tersebut (mis. き dan キ), Anda bisa mempelajari katakana lebih cepat. Anda juga bisa memisahkan dan melatih karakter-karakter katakana yang sering kali keliru digunakan karena beberapa karakter tampak sangat serupa jika dilihat sepintas (atau setidaknya, bagi orang-orang yang tidak terbiasa melihatnya). Beberapa karakter katakana yang perlu dilatih adalah:
- シ (“shi”) dan ツ (“tsu”)
- ソ (“so”) dan ン (“n”)
- フ (“fu”), ワ (“wa”), dan ヲ (“wo”) [22] X Teliti sumber
-
Berlatihlah membaca secara teratur. Karena karakter katakana lebih jarang ditampilkan dibandingkan karakter hiragana, beberapa orang kurang memprioritaskannya atau tidak mempelajarinya secara lengkap. Akan tetapi, hal ini justru mengganggu kemampuan Anda untuk membaca tulisan bahasa Jepang dalam jangka panjang. Semakin sering Anda membaca karakter-karakter katakana, semakin mudah Anda memahaminya. [23] X Sumber Tepercaya Reading Rockets Kunjungi sumber
- Karena banyak orang yang kesulitan dalam mempelajari katakana, ada banyak sumber bacaan yang tersedia di internet. Gunakan kata kunci pencarian umum seperti "katakana reading practice" atau "latihan membaca katakana" untuk menemukan materi latihan membaca yang tepat di internet.
Iklan
-
Pilih karakter-karakter kanji yang paling sering muncul. Banyak buku pembelajaran kanji yang mengajarkan karakter-karakter yang paling sering muncul terlebih dahulu. Ada kemungkinan Anda akan melihat karakter-karakter kanji yang umum. Pembelajaran karakter-karakter tersebut tidak hanya lebih bermanfaat, tetapi juga membantu Anda mengingatnya dengan lebih baik karena Anda akan sering melihatnya ketika membaca. Jika Anda tidak bisa membeli buku-buku pembelajaran kanji, ada beberapa trik yang bisa diikuti:
- Carilah daftar karakter kanji yang paling sering muncul di internet menggunakan kata kunci pencarian "list of most frequent kanji", "list of most common kanji", "huruf kanji yang sering digunakan", atau "huruf kanji yang sering dipakai". [24] X Teliti sumber
-
Bagi daftar ke dalam beberapa kelompok. Mempelajari 100 karakter kanji yang paling umum sekaligus hanya akan menyulitkan proses pembelajaran. Pecah jumlah karakter menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terkelola agar Anda bisa mempelajari karakter-karakter kanji lebih lengkap dan cepat. Anda perlu bereksperimen untuk mengetahui metode yang paling cocok, tetapi cobalah mulai dengan mempelajari 5-10 karakter kanji untuk setiap sesi belajar. [25] X Teliti sumber
- Anda juga bisa membagi daftar berdasarkan jenis kata. Sebagai contoh, Anda bisa mengelompokkan karakter-karakter yang digunakan dalam kata kerja, karakter-karakter tentang makanan, dan lain-lain.
-
Cari detail karakter kanji. Cobalah cari setiap karakter yang dipelajari di kamus daring bahasa Jepang. Anda bisa melakukannya dengan menyalin karakter dari daftar dan menempelkannya ke kotak masukan kata di halaman utama situs kamus. Anda mungkin perlu memilih opsi “kanji” pada kotak masukan terlebih dahulu. Setelah itu, halaman kamus untuk karakter tersebut akan ditampilkan. Umumnya, halaman tersebut memuat:
- Urutan goresan . Urutan goresan ketika menulis karakter dapat memengaruhi tampilannya. Untuk mencegah kekeliruan, urutan goresan didesain agar selalu konsisten.
- On-yomi . On-yomi merupakan pembacaan karakter yang digunakan ketika tidak ada karakter hiragana yang ditambahkan. On-yomi pembacaan kanji sering kali dibuat dari beberapa karakter kanji yang sejalan (disebut sebagai kanji kata gabungan), seperti 地下鉄 / chikatetsu / kereta bawah tanah).
- Kun-yomi . Pembacaan ini digunakan ketika karakter hiragana ditambahkan pada karakter kanji (mis. 食べます / tabemasu / makan), dan juga dipakai untuk kosakata asli bahasa Jepang. [26] X Teliti sumber
-
Hafalkan pembacaan kanji dan kata gabungan yang umum. Selain urutan goresan, On-yomi , dan Kun-yomi , terdapat daftar kata gabungan umum pada halaman kamus untuk karakter kanji yang Anda cari. Informasi ini tidak hanya membantu Anda mengembangkan kosakata, tetapi juga mempelajari karakter kanji itu sendiri.
- Anda bisa menuliskan kata gabungan yang berguna di buku catatan dan mengulasnya secara berkala (mis. setiap pagi atau malam).
- Kanji membawa banyak informasi. Oleh karena itu, Anda bisa membuat dan menggunakan flash cards untuk mempelajari bentuk karakter kanji, On-yomi , Kun-yomi , dan kata gabungannya. [27] X Teliti sumber
- Ada banyak program pembelajaran kanji gratis yang tersedia untuk komputer atau ponsel pintar. Program ini memiliki fungsi seperti flash card , tetapi biasanya program juga mencatat kemajuan agar Anda bisa memisahkan karakter-karakter kanji yang “menyulitkan”.
-
Gunakan karakter kanji dasar atau radikal. Karakter dasar adalah karakter yang umumnya ditampilkan dan dimuat dalam kanji, dan karakter-karakter seperti ini biasanya membantu Anda memahami kata-kata yang tidak dipahami. Sebagai contoh, pada kata 詩 ( shi / puisi) Anda memiliki karakter dasar 言 yang berarti "tuturan." Meskipun Anda tidak mengetahui karakter 詩, dengan melihat karakter dasar untuk kata "tuturan," Anda bisa menebak bahwa kata tersebut berkaitan dengan bahasa dan mungkin mengetahuinya dengan konteks. Beberapa karakter dasar atau radikal yang sering muncul, di antaranya adalah: [28] X Teliti sumber
- ⼈ / ⺅: orang
- ⼊: masuk
- ⼑ / ⺉: pisau, pedang
- ⼖: menyembunyikan
- ⼝ : mulut, bukaan, pintu masuk, pintu keluar
- ⼟: bumi/tanah
- 日: matahari
- 月: bulan
- ⼠: pria, pelajar/sarjana, samurai
- ⼤: besar
- ⼥: wanita
- ⼦: anak, putra [29] X Teliti sumber
-
Buatlah hubungan untuk menafsirkan makna. Meskipun Anda tidak tahu cara membaca kanji atau kanji gabungan, Anda tetap bisa memahaminya. Sebagai contoh, jika Anda mengetahui karakter kanji untuk kata “gula” (糖), “urine” (尿), dan “penyakit” (病), Anda bisa menebak bahwa kanji 糖尿病 bermakna "diabetes", meskipun Anda tidak mengetahui cara membacanya. Diabetes merupakan penyakit yang muncul karena tubuh tidak dapat memroses gula sehingga membuat penderitanya sakit dan mengeluarkan gula melalui urinenya. Beberapa contoh hubungan kata lainnya yang berguna, di antaranya adalah:
- 地下鉄 • chikatetsu • makna kanji: bumi + di bawah + besi • Bahasa Indonesia: kereta bawah tanah
- 水球 • suikyuu • makna kanji: air + bola • Bahasa Indonesia: polo air
- 地理 • chiri • makna kanji: bumi + logika/susunan • Bahasa Indonesia: geografi
- 数学 • suugaku • makna kanji: angka/hukum/bilangan + studi • Bahasa Indonesia: matematika
-
Baca dan latihlah pemahaman Anda mengenai kanji sesering mungkin. Beberapa penutur asli bahasa Jepang pun terkadang kesulitan ketika membaca karakter kanji yang tidak umum. Luangkan banyak waktu untuk mempelajari karakter-karakter ini, dan tambahkan karakter-karakter baru ke daftar sambil menguasainya. Dalam pendidikan sembilan tahun yang diwajibkan oleh pemerintah Jepang, ada sekitar 2.000 karakter kanji yang diajarkan.
- Anda bisa berlatih membaca menggunakan koran berbahasa Jepang atau publikasi daring yang menggunakan karakter kanji.
- Untuk pelajar kanji pemula, Anda bisa membaca teks yang memuat furigana , karakter-karakter hiragana kecil yang ditampilkan di atas karakter kanji untuk membantu proses membaca.
- Meskipun kebanyakan penutur asli bahasa Jepang mempelajari 2.000 karakter kanji di tingkat sekolah dasar dan sekolah menengah, tingkat literasi umum penutur bahasa Jepang biasanya berada di kisaran 1.000 hingga 1.200 karakter kanji.
- Jumlah ini mungkin terkesan cukup besar, tetapi banyak karakter kanji dan karakter dasar/radikal yang diulang atau digabungkan untuk membuat kata baru. Ini artinya, setelah mempelajari 500 karakter pertama, Anda bisa melihat pola dan kemiripan yang memudahkan proses membaca karakter. [30] X Teliti sumber
Iklan
Tips
- Karakter-karakter bahasa Cina sering kali muncul dalam kanji. Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa karakter tersebut memiliki makna yang sama dan mungkin dilafalkan secara berbeda.
- Kebanyakan pelajar pemula mengawali pembelajaran dari romaji , diikuti oleh hiragana, katakan, dan akhirnya kanji. Urutan pembelajaran ini membantu Anda membaca tulisan bahasa Jepang dengan cepat.
- Hiragana umumnya digunakan untuk kata-kata bahasa Jepang sehingga karakter ini berguna ketika Anda pertama kali belajar membaca tulisan bahasa Jepang.
- Partikel selalu ditulis dengan hiragana, kecuali jika Anda menulis dengan romaji . Pada romaji . Partikel sering kali ditulis menyerupai pelafalannya dalam bahasa lain (dalam hal ini, Indonesia), seperti は → “wa”, へ → “e”.
- Katakana umumnya digunakan untuk istilah asing, kata tiruan bunyi atau onomatope, dan penekanan. Oleh karena itu, katakana lebih jarang digunakan daripada hiragana, meskipun keduanya tetap digunakan ketika membaca.
- Terkadang, katakana digunakan untuk menandai tuturan yang aneh, seperti dialog alien atau robot.
Referensi
- ↑ http://iprc.soest.hawaii.edu/users/furue/jp-pron.html
- ↑ http://japanese-lesson.com/characters/romaji/index.html
- ↑ http://japanese-lesson.com/characters/romaji/index.html
- ↑ http://www.sljfaq.org/afaq/difficult-pronunciation.html
- ↑ http://www.readingrockets.org/article/how-can-i-improve-my-childs-reading
- ↑ https://www.tofugu.com/japanese/learn-hiragana/
- ↑ http://www.guidetojapanese.org/learn/grammar/hiragana
- ↑ https://www.tofugu.com/japanese/learn-hiragana/
- ↑ http://www.sljfaq.org/afaq/japanese-r.html
- ↑ http://www.sljfaq.org/afaq/japanese-r.html
- ↑ https://www.tofugu.com/japanese/learn-hiragana/
- ↑ https://nihongoichiban.com/home/japanese-grammar-particles/
- ↑ https://voxy.com/blog/index.php/2011/05/are-flashcards-an-effective-learning-tool-infographic/
- ↑ http://www.readingrockets.org/article/how-can-i-improve-my-childs-reading
- ↑ https://voxy.com/blog/index.php/2011/05/are-flashcards-an-effective-learning-tool-infographic/
- ↑ https://www.tofugu.com/japanese/learn-katakana/
- ↑ http://www.guidetojapanese.org/learn/grammar/katakana
- ↑ https://www.tofugu.com/japanese/learn-katakana/
- ↑ http://www.guidetojapanese.org/learn/grammar/katakana
- ↑ http://www.sljfaq.org/afaq/japanese-r.html
- ↑ https://www.tofugu.com/japanese/learn-katakana/
- ↑ http://www.sljfaq.org/afaq/japanese-r.html
- ↑ http://www.readingrockets.org/article/how-can-i-improve-my-childs-reading
- ↑ http://kanjicards.org/kanji-lists.html
- ↑ http://thepeakperformancecenter.com/educational-learning/thinking/chunking/chunking-as-a-learning-strategy/
- ↑ https://www.tofugu.com/japanese/onyomi-kunyomi-kanji/
- ↑ https://voxy.com/blog/index.php/2011/05/are-flashcards-an-effective-learning-tool-infographic/
- ↑ https://www.tofugu.com/japanese/how-to-find-the-kanji-radical/
- ↑ https://kanjialive.com/214-traditional-kanji-radicals/
- ↑ http://www.kh.rim.or.jp/~nagamura/literacy.html