Artikel ini disusun bersama Gera Anderson, PsyD
. Dr. Gera Anderson adalah Psikolog Klinis Berlisensi dengan pengalaman bekerja selama lebih dari lima tahun. Spesialis kesehatan perilaku terintegrasi, analisis neurofisiologi, dan manajemen rasa sakit ini pernah bekerja sama dengan berbagai sekolah, komunitas kesehatan mental, fasilitas pemasyarakatan, serta rumah sakit jiwa. Dr. Anderson meraih gelar MEd dari The University of Minnesota, Twin Cities, serta gelar PsyD dalam bidang Psikologi Klinis dari Pepperdine University.
Ada 14 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 2.425 kali.
Jika orang tuamu menerapkan banyak aturan, tentunya akan sulit bagimu untuk berkencan. Untungnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar orang tuamu tetap bahagia dan kamu bisa tetap berkencan. Artikel ini membagikan beberapa kiat terkait cara meluangkan waktu bersama kekasihmu jika orang tuamu bersikap ketat. Tetap baca artikel ini agar kamu bisa berkreasi dan tetap terhubung dengan pacar kesayanganmu.
Langkah
-
Buat orang tuamu berpikir bahwa kamu lebih peduli kepada kehidupan sosialmu daripada kencan. Beri tahu mereka tentang jadwal padatmu yang diwarnai dengan aktivitas bersama teman-temanmu. Sebagai contoh, jika kamu berencana bermain boling bersama pacarmu, cukup katakan bahwa kamu memiliki kegiatan bersama teman-temanmu. Minta teman-temanmu menjemputmu agar orang tuamu bisa melihat mereka. Dengan demikian, orang tuamu akan berpikir bahwa ceritamu bukanlah sebuah kebohongan. Setelah itu, kamu bisa bertemu dengan pacarmu. [1] X Teliti sumber
- Akan lebih mudah untuk bercerita jika yang kamu ungkapkan adalah kebenaran. Jika kamu mengatakan bahwa kamu akan bertemu teman-temanmu, luangkan setengah hari bersama mereka. Dengan demikian, kamu akan terlihat tenang dan santai saat berbicara kepada orang tuamu. [2] X Teliti sumber
- Jika kamu ingin mengenakan pakaian yang menarik saat menemui pacarmu, simpan pakaian tersebut di tasmu. Kenakan pakaian biasa saat meninggalkan rumah (mis. pakaian yang kamu kenakan ke tempat les) agar orang tuamu tidak berpikir bahwa kamu akan pergi berkencan. [3] X Teliti sumber
Iklan
-
Buat orang tuamu terkesan dengan sikap bertanggungjawabmu. Ceritakan tentang banyaknya tugas rumah yang kamu miliki dan katakan bahwa kamu kesulitan menyelesaikan semuanya sendiri. Jelaskan bahwa kamu akan mengikuti grup-grup belajar sebanyak yang kamu mampu. Pastikan kamu memang memprioritaskan studimu saat pergi berkencan. Saat kamu berhasil meraih nilai-nilai yang bagus, orang tuamu tentu saja akan setuju dengan keputusanmu. [4] X Teliti sumber
- Kamu bisa menceritakan jangka waktu yang kamu butuhkan untuk belajar/mengerjakan tugas rumah agar lebih jelas. Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Setiap minggu, aku memiliki 15 sampai 20 jam untuk mengerjakan tugas.” [5] X Teliti sumber
- Kamu juga bisa bersikap jujur dan menceritakan betapa melelahkannya tugas-tugas yang kamu dapatkan. Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Sangat sulit untuk mengerjakan tugas-tugas ini sendirian, dan aku merasa lebih bersemangat saat mengerjakan tugasku bersama teman-teman yang lain.”
- Kamu bahkan bisa menetapkan tujuan untuk mengerjakan tugas rumah bersama pacarmu, kemudian beristirahat bersama. Kedua orang tuamu akan senang saat mengetahui bahwa kamu bersungguh-sungguh dengan studi atau sekolahmu.
-
Orang tuamu tidak akan khawatir saat tahu bahwa yang menghubungimu adalah temanmu. Ubah namanya di daftar kontak perangkatmu. Singkirkan juga emoji-emoji romantis seperti emoji hati (💕) atau api (🔥) dari namanya. Kamu bisa mengganti namanya dengan nama sahabatmu yang lain. Sebagai contoh, jika kamu sering bercerita tentang sahabatmu yang bernama “Tata” kepada orang tuamu, kamu bisa menggunakan nama tersebut. Orang tuamu akan berpikir bahwa kamu memang sangat akrab dengan sahabatmu. [6] X Teliti sumber
- Kamu mungkin memiliki dua kontak dengan nama yang benar-benar sama. Hilangkan petunjuk yang mencurigakan (mis. “Tata 2”). Jika orang tuamu melihatnya, mereka bisa bertanya-tanya.
Iklan
-
Orang tuamu akan mengira bahwa kamu masih melajang. Unggah foto kegiatan mengasyikkan yang kamu jalani bersama teman-temanmu, kutipan inspiratif, atau pandanganmu mengenai masa depan. Pastikan tidak ada fotomu saat sedang berpelukan dengan pacarmu, dan pastikan bahwa kamu tidak ditandai dalam foto-foto lain yang juga menampilkannya. Jika akun media sosialmu tidak memiliki tanda-tanda yang menunjukkan hubunganmu, orang tuamu akan berpikir bahwa saat ini, kamu tidak terpikirkan untuk berkencan sama sekali. [7] X Sumber Tepercaya Pew Research Center Kunjungi sumber
- Kamu dan pacarmu juga bisa mendapatkan privasi yang lebih besar jika kamu tidak mengunggah banyak foto. Kamu bisa menikmati hubunganmu dan menjauhkan kehidupanmu dari beragam drama.
-
Alihkan perhatian orang tuamu agar tidak sampai mengetahui hubunganmu. Bahas topik-topik secara acak pada waktu yang berbeda. Sebagai contoh, kamu bisa bercerita tentang kuis di kelas sejarah saat sarapan. Setelah itu, ceritakan mimpi dan harapanmu kepada orang tuamu di malam hari. Karena sudah penasaran tentangmu, orang tuamu akan senang karena bisa belajar banyak tentangmu. [8] X Teliti sumber
- Di pagi hari, kamu bisa mengatakan, “Tidak kusangka aku akan menyukai sejarah dunia! Aku belajar tentang perdagangan rempah-rempah…”
- Saat makan malam, kamu bisa menceritakan impianmu di masa depan. Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Kurasa aku ingin mengambil dua jurusan saat kuliah nanti, bahasa asing dan ekonomi!”
- Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kamu bisa meningkatkan kemampuan sosial dan menaikkan kepercayaan dirimu saat kamu bercerita kepada orang tuamu secara berkala. [9] X Teliti sumber
Iklan
Kunjungi tempat-tempat yang tidak akan membuatmu berpapasan atau bertemu dengan teman-teman orang tuamu.
-
Datangi tempat-tempat yang mereka tidak ketahui agar hubunganmu terbebas dari tekanan. Pikirkan tempat-tempat yang orang tuamu dan teman-temannya tidak akan datangi. Sebagai contoh, mungkin terdapat pusat rekreasi, arena permainan, atau taman papan seluncur yang didatangi para remaja. Jika kamu berkunjung ke tempat-tempat yang tidak diminati oleh orang dewasa, orang tuamu dan teman-temannya tidak akan melihatmu dan kekasihmu. [10] X Sumber Tepercaya Pew Research Center Kunjungi sumber
- Sekolah juga menjadi tempat yang menyenangkan untuk meluangkan waktu dengan pacarmu karena kamu bisa banyak mengobrol dengannya saat jam istirahat.
- Saat orang tuamu berada di kantor, kamu bisa meluangkan waktu dengan pacar dan teman-teman yang lain di rumah salah satu dari kalian.
- Kamu juga bisa bergabung dengan kegiatan ekstrakurikuler bersama pacarmu. Sebagai contoh, kalian berdua bisa mengikuti klub drama dan meluangkan banyak waktu saat gladiresik.
-
Bermesraanlah dengannya saat hanya ada kalian berdua agar hubungan tetap terasa spesial. Jangan pamerkan kemesraanmu di media sosial atau tempat umum. Kamu juga perlu memastikan kalian berdua tidak perlu menghadapi komentar dari orang tua, teman-teman, atau rekan orang tuamu. Pelukan dan ciuman tetap bisa kamu berikan kepadanya saat kalian berdua memiliki waktu untuk menyendiri. [11] X Teliti sumber
- Jika orang tua dan teman-temanmu tidak bisa menghakimi hubunganmu, kalian berdua tentunya bisa berfokus kepada satu sama lain.
- Saat sedang berdua bersamanya, genggam tangannya dan katakan bahwa kamu senang bisa bertemu lagi dengannya.
- Kamu bahkan bisa mengatakan, misalnya, “Rasanya senang saat aku bisa mencuri kesempatan untuk menciummu karena tidak ada seorang pun yang melihat kita!”
Iklan
-
Pelajari nilai-nilai yang mereka pegang agar kamu bisa memahami mereka. Kamu bisa bertanya apakah dulu mereka sudah diizinkan berkencan saat mereka seusiamu. Kamu juga bisa mencari tahu apakah mereka merasa bahwa zaman telah banyak berubah. Amati apakah mereka mengizinkanmu untuk akhirnya menjalin hubungan. Jika mereka tidak mengizinkanmu berpacaran, biarkan mereka menjelaskan alasannya. Mereka akan senang ketika kamu menjadi pendengar yang baik dan mungkin berpikir untuk bersikap lebih fleksibel dengan aturan yang mereka tetapkan. [12] X Teliti sumber
- Kamu bisa mengawali diskusi dengan mengatakan, “Apakah kalian diizinkan berkencan saat seusiaku? Apakah kalian dulu ingin berkencan?”.
- Bahas perbedaan generasimu dan generasi mereka. Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Tampaknya wajar saat anak-anak seusiaku berkumpul dan meluangkan waktu bersama sepulang sekolah. Apa pendapat Ayah/Ibu mengenai hal ini?”.
- Kamu bahkan bisa belajar mengenai gambaran konsekuensi mereka. Sebagai contoh, kamu bisa bertanya, “Apa yang terjadi jika aku memiliki kekasih?”.
-
Yakinkan kembali mereka bahwa kamu bisa bertanggung jawab. Sebutkan semua prioritasmu, kemudian jelaskan caramu mengelola waktu. Tunjukkan nilai-nilai, kalender sosial, dan jadwal tidurmu. Jika kamu menunjukkan kepada mereka bahwa kamu memiliki motivasi, kamu bisa membuktikan bahwa kamu dapat mengelola hubunganmu di atas hal-hal lain. [13] X Teliti sumber
- Jika kamu sudah mengadakan grup belajar yang kamu jalani dengan serius, beri tahu orang tuamu tentang hal tersebut. Jelaskan bahwa kamu memiliki jaringan dukungan atau lingkungan pertemanan yang sama ambisiusnya denganmu.
- Jelaskan bahwa kesehatan sangat berarti bagimu. Saat mereka tahu bahwa kamu mampu merawat tubuh dan pikiran, orang tuamu akan merasa lega. Mereka juga akan menghormati keputusan baik yang kamu buat/ambil.
- Ingatkan orang tuamu bahwa hubungan sosial sangat dan kamu menginginkan pasangan yang bisa mendukungmu.
Iklan
-
Beri tahu orang tuamu bahwa kamu pergi bersamanya untuk mengikuti kegiatan yang positif. Luangkan waktu bersama mereka dan ceritakan mimpi atau minat terbesarmu. Sebagai contoh, mungkin kamu sangat termotivasi untuk membersihkan pantai atau menyajikan makanan di dapur umum. Orang tuamu akan senang saat mendengar kedermawanan atau jiwa tolong-menolongmu. Saat menjadi sukarelawan, coba ajak pacarmu. Sangat romantis saat kalian bisa membentuk sebuah tim, dan kamu pun akan tentunya bisa membuat sebuah perubahan. [14] X Teliti sumber
- Kamu juga bisa mengatakan kepada orang tuamu bahwa ia hanya seorang teman sukarelawan, dan bukan pacarmu.
- Ceritakan semua manfaat layanan masyarakat kepada orang tuamu. Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Tidak hanya membuatku merasa lebih percaya diri, kegiatan tersebut juga membuatku memiliki banyak teman dan memberikan beragam pengalaman kerja.” [15] X Teliti sumber
- Ingatkan orang tuamu bahwa kamu juga mendapatkan banyak “jam terbang” yang tentunya bisa membuat surat lamaran dan resumemu makin menonjol.
-
Sebutkan semua karakter-karakter positifnya agar orang tuamu bisa membuka diri kepadanya. Jika ada cerita yang mengesankan tentang pertemuan kalian, ceritakan kisah tersebut. Sebagai contoh, mungkin ia membantu mengajarimu matematika, kemudian kamu pun akhirnya memiliki perasaan suka kepadanya. Jelaskan juga semua hal yang ia lakukan, yang sudah memudahkan kehidupanmu. Saat orang tuamu melihat dampak positif yang ia bawa, mereka pun akan lebih mampu untuk menerimanya. [16] X Teliti sumber
- Sebutkan bantuan yang ia berikan agar kamu bisa meraih cita-citamu. Kamu bisa mengatakan, “Sejak kita berkencan, aku selalu mendapatkan nilai besar dalam setiap ujian matematika!”.
- Ceritakan apresiasi yang ia berikan terhadap dirimu. Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Ia menyukai semua karya seniku dan mengatakan bahwa aku harus mengirimkan portofolio ke universitas yang kita dulu pernah bahas!”.
- Puji juga kepribadiannya. Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Dia sangat baik dan ramah. Dia bahkan mendapatkan penghargaan ‘kakak terbaik’ di acara ospek tahun ini!”.
Iklan
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.teenvogue.com/story/parents-hate-friends
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/thinking-about-kids/201609/how-lie-your-parents
- ↑ https://www.seventeen.com/life/friends-family/a26283/strict-parent-struggles/
- ↑ https://people.com/health/homework-biggest-cause-teen-stress/
- ↑ https://people.com/health/homework-biggest-cause-teen-stress/
- ↑ https://lovesyllabus.com/hide-a-long-distance-relationship/
- ↑ https://www.pewresearch.org/internet/2015/10/01/social-media-and-romantic-relationships/
- ↑ https://kidshealth.org/en/teens/talk-to-parents.html
- ↑ https://www.sciencedaily.com/releases/2012/08/120821143907.htm
- ↑ https://www.pewresearch.org/internet/2015/08/06/chapter-2-how-teens-hang-out-and-stay-in-touch-with-their-closest-friends/
- ↑ https://www.researchgate.net/publication/271347840_Public_and_Private_Physical_Affection_Differences_between_Same-Sex_and_Different-Sex_Couples_The_Role_of_Perceived_Marginalization
- ↑ https://www.rootsofaction.com/integrity/
- ↑ https://fazeteen.com/how-to-balance-social-life-with-studies/
- ↑ https://blogs.volunteermatch.org/4-reasons-every-teen-should-volunteer
- ↑ https://blogs.volunteermatch.org/4-reasons-every-teen-should-volunteer
- ↑ https://www.romper.com/p/11-signs-you-have-a-supportive-partner-who-will-always-be-there-for-you-5542