PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Orang-orang yang menderita paranoia sering mengalami delusi dan terkadang gangguan kesehatan mental yang perlu segera ditangani. Meskipun demikian, penting bagi Anda untuk mendengarkan apa yang ia katakan dan memisahkan kekhawatiran atau masalah yang sesungguhnya dari fantasi belaka, sambil tetap tenang dan meyakinkan orang tersebut. Ketika membantu orang yang menderita paranoia, Anda perlu menyeimbangkan dua hal: tidak memperlakukannya seperti orang aneh dan memberikan bantuan tepat yang ia butuhkan.

Langkah

PDF download Unduh PDF
  1. Orang-orang yang mengalami situasi seperti ini sebenarnya mengalami stres, tetapi masih terhubung dengan kenyataan dan kejadian yang ada (dengan asumsi ia tidak menderita psikosis). Mereka harus bisa meyakinkan diri sendiri bahwa kepanikan tersebut akan berlalu dan perubahan selalu bisa terjadi. Pola pikir yang positif akan bermanfaat bagi mereka.
  2. Paranoia yang dijelaskan di sini tidak serupa dengan penyakit mental dengan nama yang sama, tetapi lebih mengacu kepada kecemasan dan rasa takut kronis.
    Iklan
Metode 1
Metode 1 dari 6:

Mencari Bantuan Pihak Profesional Jika Perlu

PDF download Unduh PDF
  1. Bantulah anggota keluarga atau teman untuk mendapatkan diagnosis dan saran dari psikolog, psikoterapis, pekerja sosial klinis, atau psikiater yang sudah terlatih dalam menangani kesehatan emosional dan mental. Pihak-pihak profesional seperti itu sudah menjalani pelatihan dan berpengalaman dalam masalah-masalah tersebut, serta dapat membimbing penderita paranoia untuk menjalani langkah-langkah tertentu agar ia menemukan sumber delusi dan ketakutannya. Pihak-pihak tersebut juga dapat memberikan beberapa cara lain untuk menghadapi paranoia, serta menyarankan intervensi medis atau bantuan psikiater jika kondisi atau situasi yang dialami lebih rumit.
  2. Sadarilah bahwa jika pengendalian diri tidak dapat dilakukan atau selalu berubah-ubah, orang tersebut tidak dapat mengalami perbaikan tanpa adanya pengobatan untuk membatasi stres.
    • Psikiater adalah dokter medis sehingga ia dapat memberikan resep pengobatan.
    • Psikolog bukan merupakan dokter medis dan tidak dapat memberikan resep pengobatan. Meskipun demikian, psikolog dapat merujuk Anda kepada psikiater yang bisa memberikan resep pengobatan.
    • Pekerja sosial psikis dan ahli konseling terlatih dan berizin (dengan gelar master atau doktor) juga tidak dapat memberikan resep pengobatan, tetapi bisa melakukan psikoterapi.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 6:

Informasi dari Pedoman Resmi Gangguan Mental

PDF download Unduh PDF
  1. Anda bisa membaca manual diagnostik dan statistik gangguan mental ( Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder ) edisi keempat (DSM-IV) yang merupakan standar diagnostik untuk para pakar kesehatan mental resmi di Amerika Serikat. Untuk mengentahui informasi lebih lanjut, kunjungi situs resmi Asosiasi Psikiater Amerika Serikat .
  2. Perlu diingat bahwa mungkin tidak semua gejala dapat ditemukan pada seseorang yang menunjukkan “reaksi” atau “perilaku” paranoid. Reaksi atau perilaku paranoid, menurut PPD -- 301.00 Paranoid Personality Disorder, DSM-IV , mengacu kepada kecurigaan yang merembet dan bertahan lama dan ketidakpercayaan umum terhadap orang lain (termasuk teman-temaan dan anggota keluarga):
    • Kecurigaan - Penderita memiliki kecurigaan yang tidak berdasar.
      • Penderita mungkin memiliki dugaan bahwa ia akan dimanfaatkan.
      • Secara tidak wajar, ia percaya bahwa orang lain memiliki rencana buruk untuknya.
    • Citra diri penderita sering kali mudah diremehkan.
    • Sikap menyendiri - Penderita sering kali enggan menceritakan perasaannya kepada orang lain.
      • Pikirannya sering dipenuhi dengan banyak keraguan tak berdasar mengenai teman-teman atau orang-orang yang dikenalnya.
      • Adanya ketakutan tak berdasar mengenai informasi-informasi yang mungkin digunakan untuk menyerangnya.
      • Adanya ketakutan tak berdasar mengenai ketidaksetiaan secara seksual (mis. pasangan yang berselingkuh).
    • Ketidakpercayaan - Adanya kekhawatiran tak berdasar bahwa orang lain memiliki motif tersembunyi
      • Penderita bisa menafsirkan makna ucapan-ucapan netral atau tidak berbahaya sebagai makna yang negatif.
    • Isolasi sosial - Penderita dapat menafsirkan apa yang orang lain lakukan/katakan sebagai serangan untuk reputasinya (dalam hal ini, makna perbuatan/ucapan orang lain masih belum jelas).
      • Penderita tidak mampu bekerja sama dengan orang lain.
    • Kebencian - Penderita dapat menuduh orang lain mengenai hal-hal, bahkan yang sepele.
      • Karena persepsinya mengenai orang lain, penderita dapat dengan mudah terpancing untuk membalas ucapan orang lain.
      • Penderita dapat menahan “hinaan” dan menyimpan dendam.
      • Adanya komplikasi gejala (yang mungkin terjadi): [1]
        • Isolasi sosial tingkat ekstrim
        • Adanya potensi untuk melakukan kekerasan
    • Munculnya perilaku defensif dan argumentatif (tanpa adanya masalah serius).
    • Kesulitan dalam memahami (dan menghadapi) masalah sendiri (termasuk kesempatan-kesempatan dalam hidup yang mungkin muncul).
    • Kesulitan untuk bersantai (penderita sangat tertekan oleh dirinya sendiri).
    • Jalani pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasian secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab organik (mis. demensia) atau pengaruh lingkungan (mis. tekanan berlebihan) pada penderita gejala paranoia.
    • Jika ada penyebab psikologis yang diketahui, psikolog yang menangani penderita paranoia akan mengadakan wawancara dengan penderita dan mungkin melakukan beberapa inventaris klinis atau tes untuk mengevaluasi status atau keadaan mentalnya.
    • Paranoia yang merupakan gejala beberapa gangguan seperti skizofrenia paranoid, delusi persekusi, atau gangguan kepribadian paranoid perlu didiagonisis oleh ahli kesehatan mental. Psikolog yang bukan merupakan dokter medis tidak bisa memberikan pengobatan antipsikotik, tetapi terapi kognitif atau psikoterapi dapat diberikan untuk membantu pasien menghadapi paranoia dan/atau delusi persekusi yang ia hadapi. Terapi-terapi tersebut juga dapat mendorong penderita paranoia untuk mau mencurahkan beban pikirannya kepada orang lain sebagai bentuk penghilang stres (meskipun biasanya bersifat sementara). Penderita paranoia juga dapat mengembangkan cara untuk menghadapi kecemasannya (mis. dengan mengembangkan pola pikir positif).
    • Pengobatan antipsikotik masih memiliki ketidakjelasan terkait manfaat untuk para penderita gangguan kepribadian paranoid karena gangguan tersebut sebenarnya merupakan gangguan kepribadian (dengan perilaku yang tidak rasional), bukan bentuk psikosis. Selain itu, obat-obatan yang digunakan juga mungkin memberikan risiko jangka panjang dengan manfaat yang cenderung lebih sedikit.
    • Apabila kondisi tertentu seperti depresi atau penyalahgunaan obat-obatan diketahui telah memicu paranoia pada orang yang bersangkutan, pengobatan yang tepat dan/atau terapi psikososial dapat diberikan untuk menangani gangguan utama.
    • Karena adanya ketidakpercayaan kuat yang dirasakan oleh para penderita paranoia, mereka sering kali perlu dipaksa (secara legal) agar mau menjalani perawatan/penanganan. Karena mereka merasa terpaksa, proses penyembuhannya mungkin terganggu oleh berbagai usaha untuk mengganggu atau merusak proses perawatan yang dijalani (mis. tidak menjalani pengobatan atau enggan menjalani terapi), kurangnya kesadaran terhadap kondisi diri sendiri, serta keyakinan bahwa sang terapis justru memiliki rencana yang buruk.
    • Meskipun dengan gaya hidup yang terbatas (mis. menghindari stres dan mempelajari mekanisme pertahanan diri untuk menghadapi reaksi tak terkendali), beberapa penderita PPD atau gangguan delusi persekusi (mis. pandangan yang normal tetapi tidak rasional, seperti perasaan diawasi oleh agen rahasia atau pihak berwajib) bisa tetap menjalani kehidupan bermasyarakat tanpa adanya pengobatan, selama perilaku yang ia tunjukkan tidak aneh atau berbahaya. Beberapa contoh pandangan atau kepercayaan ganjil yang mungkin penderita paranoia tunjukkan, di antaranya, adalah merasa sangat yakin bahwa mulut seseorang mengeluarkan suara radio (pastikan bahwa mulut orang yang bersangkutan memang tidak mengeluarkan suara seperti radio karena sebenarnya, tambalan gigi dapat menerima sinyal atau gelombang radio), atau bagian dalam tubuh seseorang terisi oleh hama. [2]
      • Ketika seseorang yang mengalami gangguan seperti ini ingin mencari penanganan kesehatan mental, alasannya biasanya adalah untuk mengurangi emosi negatif yang ia rasakan. Perasaan atau emosi yang memberinya dorongan atau tekanan biasanya muncul akibat adanya depresi, ketakutan, kemarahan, atau kecemasan berlanjut yang disebabkan oleh pengaruh pandangan delusi pada kehidupan. Akan tetapi, keputusan untuk mencari penanganan tersebut biasanya bukan ditujukan untuk mengubah pola-pola pikir aneh atau negatif yang ia miliki. Ini disebabkan karena adanya gangguan itu sendiri kemungkinan tidak dikenali atau disadari oleh seseorang yang mengalami pola pikir terganggu seperti itu. [2]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 6:

Mendorongnya untuk Menolong Diri Sendiri

PDF download Unduh PDF
  1. Mengingat dan mengulang frasa dan kalimat bernada positif dapat memberikan manfaat untuknya. Doronglah ia untuk tidak menyalahkan orang lain atas masalah yang muncul karena tidak ada gunanya untuk selalu menyalahkan orang lain. Seseorang dapat menghentikan pikiran-pikiran negatif dan menghilangkan stres dengan memikirkan hal-hal yang tidak menekan, membangun, dan dapat bertahan dalam pola pikirnya. Hal-hal tersebut harus berkaitan dengan persetujuan dan pujian untuk orang lain, atau sikap baik dan penerimaan orang lain.
  2. Ini merupakan cara terbaik untuk mengganti pikiran-pikiran negatif dan ketakutan dengan kebenaran dan keberanian. Di bawah ini terdapat beberapa contoh pernyataan positif (untuk mengembangkan pola pikir baru) dan/atau penggunaan kepercayaan atau pandangan yang dapat memperluas pikiran positif dan konsep diri.
  3. Doronglah ia untuk mau mengubah percakapan dengan dirinya sendiri atau pola pikirnya agar ia bisa mengubah bentuk reaksi dan persepsinya. Beberapa program 12 langkah (mis. EA atau Emotions Anonymous ) menggunakan ide-ide seperti itu dan mendorong seseorang untuk mengekspresikan dirinya dengan bantuan orang lain (mis. orang-orang yang mengalami tekanan yang sama), serta mencari kekuatan yang lebih besar. Akan tetapi, jangan memberitahunya untuk mempercayai sesuatu berdasarkan agama. Pandangan atau kepercayaan setiap tentunya berbeda dan tidak bisa dipaksakan.
    • Seseorang bisa mengendalikan tindakan atau reaksi negatifnya sendiri (tentunya) dengan berpikir secara tepat.
    • Seseorang bisa merasakan perasaan dan kebutuhan orang lain dengan berkomunikasi tanpa kekerasan, tanpa berargumen atau menghakimi.
  4. Dorong juga ia untuk berdamai dengan kenalan, teman-teman dan rekan-rekan kerjanya, serta sebisa mungkin bersikap tenang dan baik kepada siapa pun. Ingatlah pepatah ini: “Jadilah pencipta kedamaian. Siapa pun yang mencarinya (kedamaian) dengan baik akan menemukannya.” Anda tidak bisa memaksakan rasa cinta, tetapi Anda bisa memberikannya dan hal tersebut dapat memberikan Anda kedamaian.
    • Pola pikir Anda dapat terrealisasi melalui ucapan dan perbuatan. Di sisi lain, ucapan dan perbuatan Anda menentukan karakter, dan karakter Anda menentukan kehidupan Anda (dalam hal ini, apa pun yang Anda dapatkan dalam hidup). Selain itu, semua aspek tersebut juga bisa menentukan apakah orang lain memperlakukan Anda dengan ramah atau tidak.
  5. Jika memungkinkan (dan sesegera mungkin), jangan biarkan kemarahan yang ada membesar, tetapi berdamailah dengan diri sendiri dan orang lain. Selain itu, Anda juga perlu meninggalkan ruangan sesegera mungkin untuk mempertimbangkan fakta-fakta yang ada dan bersikap rasional. Hanya karena seseorang bersikap paranoid, tidak berarti bahwa orang lain tidak pernah melakukan kesalahan kepada orang tersebut.
  6. Tunjukkan kepadanya cara agar orang lain bisa bersyukur atau berterima kasih dengan melakukan kebaikan-kebaikan kecil, seperti membuka dan menahan pintu untuk orang lain dan bersikap baik. Akan tetapi, siapa pun tidak bisa begitu saja berharap bahwa seseorang dengan pola pikir negatif akan langsung berubah menjadi sosok yang positif (atau pahlawan super). Meskipun demikian, tetap ada harapan yang bisa Anda perjuangkan. Hal-hal kecil tersebut dapat menjadi “kunci” untuk membuka kedamaian pikirannya.
  7. Bahkan ketika Anda merasa bahwa orang lain membicarakan, memanfaatkan, atau bersikap buruk kepada Anda, urusan utama mereka bukanlah Anda. Percayalah. Kesadaran bahwa orang lain yang tidak memiliki urusan dengan Anda juga tidak tertarik kepada Anda (dan aktivitas yang ia lakukan tidak ada kaitannya dengan Anda) merupakan langkah atau aspek besar untuk bersikap proaktif, mampu memaafkan orang lain, dan tidak terlalu bersikap paranoid. Oleh karena itu, luangkan waktu tambahan untuk memikirkan hal ini.
    • “Orang lain bersikap acuh terhadapku dan perasaanku. Oleh karena itu, aku juga tidak perlu mengkhawatirkan apa yang mereka pikirkan atau tidak pikirkan!”
  8. Sadarilah bahwa musuh terbesar ketakutan adalah hal-hal positif yang sengaja dilakukan dengan mencari dorongan untuk mau melakukannya. Apa yang ditakutkan seseorang hampir selalu lebih buruk dari apa yang sebenarnya (atau yang seharusnya dikerjakan).
    • Jangan beranggapan bahwa orang lain mengetahui apa yang Anda ketahui. Ketahui kenyataan karena kenyataan tersebut dapat membebaskan Anda (dari pikiran-pikiran negatif). Meskipun ada orang lain yang setuju dengan seseorang yang sedang tertekan, ada kemungkinan ia hanya mencoba “menenangkan”-nya (mis. dengan mengatakan, “Ya, ya, ya. Aku tahu”). Hindari hal atau ucapan seperti itu agar Anda tidak dianggap seperti sedang merendahkan atau meremehkannya.
    • Jika ia merasa takut terhadap sesuatu yang bersifat imajiner (mis. adanya pencuri atau pembunuh yang mengintai setelah ia menonton film mengerikan), tentu saja Anda perlu meyakinnkan diri bahwa hal-hal seperti itu tidak terjadi dan tidak akan pernah terjadi.
  9. ). Bantulah ia menyadari bahwa kita semua memiliki banyak alasan baik untuk tersenyum. Pola pikir positif adalah hal yang bersifat proaktif. Oleh karena itu, orang yang dipenuhi oleh ketakutan perlu mengganti ketakutan yang dirasakan dengan pikiran-pikiran positif (seperti yang akan dijelaskan nanti pada bagian informasi utama).
    • Mintalah ia untuk membayangkan dirinya sedang melalui beragam rintangan dengan tenang dan pikiran positif, tanpa kemarahan dan ketakutan.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 6:

Mengingat Informasi-informasi Utama

PDF download Unduh PDF
  1. Mulailah ulangi ucapan-ucapan positif (terutama kepada diri sendiri) ketika Anda merasa bahwa orang-orang mulai berbicara secara negatif sesegera mungkin.
  2. Anda bisa membaca saran-saran di bawah ini, kemudian (mungkin) menghafal dan membagikannya.
    • “Yang lalu biarlah berlalu. Jalani apa yang ada sekarang. Masa depan ada di depan mata!”
    • “Aku akan menang. Aku akan terus mencoba. Aku bisa melaluinya dan meraih kesuksesan!”
    • “Kita semua akan baik-baik saja. Semuanya akan berjalan dengan baik!”
    • “Ini tidaklah sulit! Ya, aku bisa! Kita semua bisa melakukannya!”
    • “Jika orang lain bisa, aku pun bisa! Aku akan melakukan hal yang benar!”
    • “Semuanya akan berhasil!”
    • “Ini akan menjadi hari yang menyenangkan! Aku akan baik-baik saja!”
    • “Tetap percaya dan berpikir bahwa aku bisa melakukannya, dan bersikaplah dengan benar hingga aku benar-benar meraih kesuksesan!”
  3. Tanyakan kepada orang lain mengenai pemahaman-pemahaman atau ucapan-ucapan positif yang dapat membantu menguatkan mereka.
  4. Tidak ada seorang pun yang mengetahui apakah Anda sosok yang positif (atau negatif), sehingga tunjukkan atau bicarakan mengenai hal tersebut. Tentu saja, jadilah sosok yang positif. Hindari negativisme!
    Iklan
Metode 5
Metode 5 dari 6:

Memahami Situasi dari Sudut Pandang Penderita Paranoia

PDF download Unduh PDF

Metode ini ditulis oleh seseorang yang menderita paranoia. Langkah-langkahnya sederhana dan tidak berbelit-belit.

  1. Jika ia tampak tidak terhubung dengan realita atau bisa membahayakan dirinya sendiri dan orang lain, carilah cara untuk membawanya ke rumah sakit sembari tetap melindungi diri Anda sendiri. Jika perilaku yang ia tunjukkan tidak begitu aneh atau berbahaya, cobalah ajukan beberapa pertanyaan sederhana seperti tanggal hari ini, namanya dan tanggal lahirnya. Jika ia gagal menjawabnya, tanyakan apakah ia akan merasa aman untuk berlindung di dalam mobil Anda. Jika ia merasa aman, ajaklah ia menikmati secangkir kopi di “tempat rahasia” dan bawalah ia ke unit gawat darurat. Jika ia tidak merasa aman di dalam mobil Anda, hubungi ambulans. Ingat gejala-gejala yang ia tunjukkan dan gejala-gejala apa pun yang sebelumnya pernah Anda perhatikan.
  2. Buatlah ia merasa nyaman dan rileks.
  3. Jika ia tampak cemas atau tidak mempercayai siapa pun, tanyakan apakah ia sedang menjalani pengobatan. Jika jawabannya “Ya”, tanyakan kapan terakhir kali ia meminum obatnya. Jika ia sudah lama tidak meminum obatnya (melebihi jadwal minum obat yang tertera pada botol atau kemasan obat), mintalah ia untuk meminum obatnya sekarang di hadapan Anda. Jika ia menolak, hubungi dokter atau layanan darurat kesehatan mental.
  4. Jika ia tidak menjalani terapi atau pertemuan rutin dengan psikolog/psikiater, tanyakan apakah ia pernah memikirkan tentang pilihan penanganan yang lain.
  5. Jika ia benar-benar membutuhkan penanganan medis, tegaskan betapa penting baginya untuk mendapatkan bantuan medis dengan menjelaskan bahwa, misalnya, kondisi medis yang ia alami dapat membahayakan keselamatannya jika tidak ditangani. Setelah itu, perhatikan apakah ia mengikuti saran dari dokter. Jika apa yang ia alami hanyalah kecemasan sementara atau ketakutan yang bersifat rasional, cari tahu apakah ia memiliki rencana untuk mendapatkan bantuan dan berikan ia dukungan.
  6. Pastikan Anda bisa meninggalkannya sendiri dan ia akan aman. Setelah itu, periksa kembali kondisinya setelah beberapa hari dan ikuti kembali langkah-langkah ini. Jika perlu, tanyakan mengenai rencana pengobatan atau penanganan yang ia jalani dalam beberapa tahun ini.
  7. Rawatlah diri sendiri, serta cari tahu apakah ada orang lain yang mau membantu Anda atau teman Anda.
    Iklan
Metode 6
Metode 6 dari 6:

Untuk Umat Kristiani

PDF download Unduh PDF
  1. Jangan gunakan kekerasan dalam kehidupan sehari-hari.
  2. “When you don't feel like praying -- pray!" (ketika Anda tidak ingin berdoa, berdoalah ). Jangan lupa untuk memuji orang lain dan memuji Tuhan.
    • “Tuhan adalah gembalaku. Aku takkan kekurangan.” (Ini dapat menjadi doa dan pujian untuk Tuhan)
    • “Terima kasih Tuhan! FirmanMu ada di dekatku, dan di dalam mulutku."
    • “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
    • "Aku tidak akan merasa takut karena Tuhan bersamaku, di sisi kananku!"
    • “Aku akan memuji Tuhan di setiap waktu, dan puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.”
    • "Aku tahu aku tak pernah sendiri. Roh Kudus akan menenangkanku dan selalu bersamaku."
    • "Aku akan melayangkan pandanganku ke atas. Pertolonganku datang dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi."
    • “Bersukacitalah selalu dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah!”
  3. Belajarlah untuk mengucapkan dan menghayati kepercayaan ini, dan mulailah berhenti mencemaskan banyak hal dan menjalani kehidupan yang lebih positif.
  4. Tuhan Yesus ingin mendengar semua keluh kesah semua orang, bahkan jika mereka harus merangkak untuk mencapainya! Bayangkan ini: semua orang akan baik-baik saja ketika mereka mengadu dan bersandar kepada-Nya. Pastikan keyakinan positif Anda tetap kuat.
  5. Ketahuilah bahwa Tuhan Yesus menjanjikan hadiah bagi siapa pun yang dapat melalui perasaan-perasaan negatif seperti rasa tidak memaafkan. Ingatlah ayat-ayat ini: “Tetapi Aku berkata kepadamu:”
    • “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Matius 5:44). “Sebab, kalau kamu hanya mengasihi orang-orang yang mengasihimu, upah apa yang kamu dapatkan?” (Matius 5:46). Tuhan mengorbankan Anak-Nya yang tunggal agar setiap orang dapat saling memaafkan dan dimaafkan, serta menjalani kehidupan dengan saling membalas kedamaian yang diberikan satu sama lain.
  6. 6
    Doronglah ia untuk lebih peduli dan bermanfaat bagi orang lain. Dengan cara ini, kehidupannya akan lebih cerah, seperti yang digambarkan dalam ayat-ayat ini: "Perlakukanlah orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan oleh mereka" (Lukas 6:31). “Ampuni kesalahan-kesalahan orang lain agar kamu pun diampuni” (Matius 6:15). "Kasihi satu sama lain, dan jangan menghakimi orang lain."
    Iklan

Tips

  • Jika ia percaya bahwa ia bisa melalui situasi yang ada dan berpikir secara positif, keberanian akan mulai muncul dari cara baru yang ia jalani untuk menerima kehidupan. Pernyataan-pernyataan positif dan pujian yang diberikannya untuk orang lain dapat membuatnya merasa dan percaya bahwa ia bisa melalui situasi yang ada dan bersikap lebih tenang.
  • Jangan terima pikiran-pikiran negatif, menyakitkan, dan penuh amarah yang ditahan oleh seseorang. Cukup tunjukkan hal-hal positif meskipun sederhana.
  • Reaksi paranoid tidak selalu memicu munculnya delusi pendengaran dan terkadang bersifat ringan.
  • Jangan hanya berharap agar ia dapat berhasil, tetapi cobalah berikan hal-hal baik demi kebaikan orang lain.
  • Ketika pikiran negatif atau ketakutan muncul, seseorang secara sadar bisa segera menghentikan pikiran atau ketakutan tersebut (semudah membalikkan telapak tangan) dan mengubahnya menjadi pikiran atau hal yang positif.
  • Seperti halnya yang ditampilkan di film-film, ketakutan tidaklah nyata! Hal tersebut hanyalah cerita-cerita yang mungkin “diputar kembali” di dalam pikiran.
  • Tekankan pola pikir positif dari akal sehat dan pernyataan-pernyataan positif (bersifat opsional, seperti yang dijelaskan pada metode Yudaisme-Kristen). Tentunya, penekanan tersebut tidak ditujukan untuk menangani paranoia psikotik (paranoia yang lebih serius, berkelanjutan dan menyebabkan penderitanya tidak terhubung dengan realita ).
  • Langkah-langkah dan tips-tips yang diberikan di sini hanyalah saran semata. Teknik positif yang dijelaskan pun tidak selalu bisa menyembuhkan paranoia. Akan tetapi, penerapan langkah dan tips yang ada tentunya dapat memberikan manfaat tersendiri.
  • Pikiran delusional yang tidak berulang atau halusinasi yang sangat jarang terjadi terkadang disalah artikan sebagai “imajinasi overaktif”. Akan tetapi, jika keduanya berkelanjutan, ada kemungkinan hal tersebut bukanlah bentuk paranoia biasa. Ada beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:
    • Pola pikir delusional dan perilaku seseorang yang berkelanjutan (seperti yang ia tunjukkan) bisa menandakan bahwa ada masalah yang lebih kritis. Paranoia dasar dikategorikan sebagai gangguan “nonprogresif” selama paranoia tersebut tidak berkembang menjadi psikosis atau ketidakcakapan.
Iklan

Peringatan

  • Delusi ketakutan sebenarnya adalah hal nyata yang dialami oleh orang-orang yang sering mengatakan (misalnya) “Kau tidak mempercayaiku!” Percayalah bahwa paranoia serupa dengan serangkaian pikiran tak terkendali yang muncul dalam lamunan. Akan tetapi, sekarang Anda sudah mengetahui sesuatu yang bisa mengendalikan tindakan-tindakan buruk yang dipicu oleh pikiran-pikiran buruk. Segera tanggulangi kesehatan mental yang buruk.
  • Jangan pernah bergabung dengannya untuk membalas dendam! Membantu musuh untuk menjadi sosok yang lebih baik adalah hal yang bijak.
  • Orang yang bereaksi terhadap pikiran atau pandangan bahwa orang lain menertawakan, mengolok-olok, atau mengganggunya biasanya memiliki tingkat stres yang tinggi. Jangan sampai Anda juga memiliki pola pikir seperti itu.
  • Jangan begitu saja sepakat, berbicara atau membiarkan adanya obrolan negatif yang mencerminkan ketakutan atau kemarahan tak berdasar. Yang terpenting, jangan pernah menunjukkan ketakutan atau kemarahan tersebut (Anda bisa membicarakannya secara singkat, tetapi ada baiknya pembicaraan tidak dilakukan/dilanjutkan). Sekali lagi, tersenyumlah! . Memang dibutuhkan waktu untuk menyembuhkan hati atau pikiran yang terluka.
  • Hindari argumen dengan orang asing (dan kenalan, termasuk rekan kerja) mengenai apa yang ia katakan dan lakukan (atau yang gagal dilakukannya). Jangan rusak ketenangan yang ada, meskipun orang lain terkadang merusaknya. Bantulah agar penderita paranoia merasa aman dan pikirannya menjadi lebih tenang. Tetaplah berpikir positif dan tunjukkan usaha Anda.
  • Gangguan berpikir seperti Alzheimer disebabkan oleh perubahan “fisik” pada proses kerja otak.
  • Ada baiknya penderita paranoia tidak mengkritik atau berargumen dengan orang yang kritis, baik dalam situasi nyata maupun situasi yang (sebenarnya) mengharuskannya untuk berargumen. Dorong diri untuk menjadi sosok yang lebih positif, bukan berpikir atau menjalani kehidupan seperti orang-orang kritis yang bersikap negatif dan tidak rasional.
  • Beberapa contoh sindrom kepribadian, di antaranya, adalah:
    • Gangguan Kepribadian Paranoid (PPD atau Paranoid Personality Disorder ). Gangguan ini menyebabkan kehidupan penderitanya sangat terpengaruh oleh kecurigaan tak berdasar yang hampir selalu berkelanjutan. Ini artinya, ia bahkan tidak mempercayai teman-teman dan keluarganya untuk waktu yang lama, dan kondisinya akan semakin memburuk jika ia semakin sering berkomunikasi atau berhubungan dengan mereka.
    • Gangguan Delusi Persekusi ( Persecutory Delusional Disorder ). Gangguan ini menyebabkan penderita sangat terpengaruh oleh pandangan sinis atau negatif kepada orang lain, bukan hanya kecurigaan saja.
  • Selamatkan jiwa seseorang dengan menghubungi rumah sakit, pakar kesehatan mental, atau hotline pencegahan bunuh diri jika diperlukan. Akan tetapi, jika Anda tinggal di daerah yang dilindungi oleh polisi, jangan langsung menghubungi pihak kepolisian pada kondisi darurat (dalam konteks kesehatan mental). Polisi dapat merasa bahwa ada bahaya atau ancaman yang terjadi dan mengeluarkan senjata api sehingga menyebabkan penderita paranoia mengalami trauma (atau, dalam situasi yang lebih ekstrim, polisi dapat mengambil tindakan yang dapat membahayakan jiwa penderita). [3] [4] [5]

Mengenai Psikosis dan Gangguan-gangguan Serius Lainnya

Jika perilaku yang ditunjukkan penderita merupakan gejala psikosis, pemupukan pola pikir positif tidak dapat memberikan dampak besar (atau bahkan tidak berdampak sama sekali) karena ia tidak dapat menyadari adanya masalah atau menghadapinya secara logis. Psikosis dan gangguan-gangguan serius lainnya tidak dapat ditangani dengan informasi yang diberikan dalam artikel ini. Ada baiknya Anda mencari bantuan pihak profesional.

  • Skizofrenia paranoid – Ini merupakan jenis skizofrenia yang ditandai dengan perasaan sinis/ketidaksukaan terhadap orang lain, delusi luar biasa, halusinasi, atau kecemburuan delusional. [6]
  • Skizofrenia – Gangguan psikotik berulang yang ditandai dengan hilangnya kontak dengan lingkungan sekitar (realita). Hal ini dapat dilihat dari penurunan tingkat fungsional (perilaku) penderita dalam kehidupan sehari-hari dan disintegrasi kepribadian yang dicerminkan oleh: [7]
    • Gangguan pada perasaan, pikiran (adanya delusi), dan persepsi (adanya halusinasi)
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 9.229 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan