Unduh PDF Unduh PDF

Jika Anda menggunakan mesin kasir, memberikan kembalian yang benar pastilah cukup sederhana.Tik saja harga barang dan uang yang dibayarkan dan mesin kasir akan memberi tahu berapa kembalian yang harus diberikan. Namun, jika mesin kasir rusak atau Anda memasukkan angka yang salah, atau Anda tidak punya mesin kasir, tentunya jumlah kembalian harus dihitung sendiri. Metode dasarnya adalah melakukan hitung naik dari harga pembelian sampai jumlah uang yang dibayarkan.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Menghitung Kembalian

Unduh PDF
  1. Pembeli harus meninggalkan kasir dengan barang-barang dan kembalian yang totalnya sama dengan uang yang dibayarkan. [1] Sederhana saja. Sebagai contoh.
    • Jika pembeli membayarkan Rp20.000 untuk membeli buku seharga Rp5.000, mereka akan meninggalkan kasir dengan buku seharga Rp5.000 ditambah kembalian sebanyak Rp15.000, dan nilai total semuanya adalah Rp20.000.
  2. Sebelum memberikan kembalian, Anda perlu mengetahui banyaknya uang yang dibayarkan. Saat menghitung uang, letakkan pada kasir atau meja di depan Anda dan pembeli. Saat Anda selesai menghitung, ucapkan jumlah yang dibayarkan. Dengan demikian, tidak ada kebingungan dan kesalahpahaman terkait jumlah uang yang dibayarkan.
  3. Sebagai contoh, jika barang yang dibeli harganya Rp7.500, dan uang yang dibayarkan Rp20.000, mulailah dari Rp7.500 dan hitung naik kembalian sampai mencapai Rp20.000.
  4. Anda tidak perlu menghitung setiap koin, tetapi penting untuk setidaknya mengucapkan total pada setiap akhir unit tertentu, misalnya ribuan atau puluh ribuan. Supaya tidak terjadi kesalahan, sebaiknya lakukan hitung berjalan.
    • Sebagai contoh, jika Anda diberikan uang Rp.10.000 untuk membayar barang seharga Rp6.000, sebaiknya Anda:
    • Menghitung tiap ribuan dan berikan totalnya: “Seribu, dua ribu, tiga ribu, dan empat ribu ditambah barang enam ribu totalnya sepuluh ribu.”
    • Atau, tambahkan hitungan dari harga barang: “tujuh ribu, delapan ribu, sembilan ribu, dan sepuluh ribu.”
  5. Kembalikan uang logam terlebih dahulu sebelum memberikan uang kertas. Jika Anda melakukan sebaliknya, pemberian kembalian akan terasa canggung dan pembeli mungkin akan menjatuhkan uang koin karena sudah memegang uang kertas terlebih dahulu.
    • Pada contoh sebelumnya, harga barang adalah Rp7.500 maka kembaliannya:
    • 5 koin Rp100, atau
    • 3 koin Rp 100 dan 1 koin Rp200, atau
    • 1 koin Rp100 dan 2 koin Rp200, atau
    • 1 koin Rp500
    • Kombinasi yang mana pun tidak masalah asalkan Anda menggenapkan uang kecil secara efisien.
  6. Ketika Anda mencapai jumlah rupiah yang genap, mulailah menghitung kembalian sampai mencapai jumlah uang yang pembeli bayarkan. Mari kembali menggunakan contoh sebelumnya:
    • Anda sudah menghitung sampai Rp8000 dan harus melanjutkan sampai Rp20.000. sekarang, kembalian yang diberikan adalah:
    • 1 lembar Rp2.000
    • 1 lembar Rp10.000
  7. Anda memberikan uang koin 5 x Rp100, atau 3 x Rp100 + 1 x Rp200, atau 1 x Rp500, semuanya total Rp500. Kemudian, berikan uang kertas 1 x Rp2000 + 1 x Rp10.000 yang totalnya Rp12.000. dengan demikian, total kembalian adalah Rp12.500. Rp7.500 (harga barang) + Rp12.500 (uang kembalian) = Rp20.000 (uang dibayarkan).
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menghitung Transaksi yang Lebih Rumit

Unduh PDF
  1. Bersiaplah mendapatkan pembeli yang membayarkan jumlah ganjil untuk mendapatkan sedikit kembalian atau menginginkan denominasi uang tertentu. Misalnya, pembeli mungkin membayarkan uang Rp11.000 untuk barang seharga Rp6.000 supaya bisa menerima uang kertas Rp5.000. Di sisi lain, jika pembeli membayarkan Rp10.000, kembalian yang diterima adalah dua lembar Rp2.000.
  2. Terutama jika transaksi tidak melibatkan uang koin, cukup lakukan hitung naik.
    • Sebagai contoh, jika pembeli membeli barang seharga Rp42.000 uang yang dibayarkan Rp47.000 maka kembaliannya adalah:
    • 1 lembar Rp5.000.
  3. Misalkan barang yang dibeli harganya Rp12.700 dan uang yang dibayarkan 23.500, maka perhitungan kembaliannya adalah: [2]
    • Mulailah dari jumlah uang yang dibayarkan. Kurangi jumlahnya untuk memperoleh angka yang sederhana. Misalnya Rp23.500 – Rp500 = Rp23.000.
    • Sekarang, kurangi jumlah yang sama dengan harga barang: Rp12.700 – Rp500 = Rp12.200.
    • Maka, kembalian yang pertama kali diberikan adalah 3 koin Rp100 (total Rp300) kemudian hitung naik dari Rp12.700 menjadi Rp13.000.
    • Setelah itu, berikan 1 koin Rp500 dan hitung naik dari Rp13.000 menjadi Rp13.500.
    • Terakhir, serahkan 1 lembar Rp10.000 dan hitung naik Rp13.500 menjadi Rp23.500.
  4. Berikut adalah contoh lain untuk transaksi yang lebih rumit. Bayangkan pembeli membeli makanan seharga Rp112.300. uang yang diberikan adalah 1 lembar Rp50.000, 2 lembar Rp20.000, 1 lembar Rp10.000, 3 lembar Rp5.000, dan 1 koin Rp500.
    • Totalkan jumlah uang dibayarkan dengan menghitung naik sambil meletakkan uang: 5 ribu, sepuluh ribu, lima belas ribu, dua puluh lima ribu, enam puluh lima ribu, seratus sepuluh ribu, dan lima ratus. Katakan kepada pembeli “Total uangnya Rp115.500.”
    • Mulailah pengurangan. 115.500 – Rp500 = Rp115.000 dan Rp112.300 – Rp500 = Rp111.800. Anda membutuhkan 2 koin Rp100.
    • Sekarang, hitung naik mulai dari Rp112.300 menjadi Rp115.500.
    • 2 koin Rp100 sehingga Rp112.300 menjadi Rp112.500 (telah diketahui dari pengurangan sebelumnya).
    • 3 lembar Rp1.000 (Rp112.500 menjadi Rp115.500).
    • Periksa ulang perhitungan Anda.
    • Anda memberikan Rp.1000 + Rp.1000 + Rp.1000 + Rp200 + Rp112.300 = Rp115.500 (jumlah uang dibayarkan).
    Iklan

Tips

  • Memeriksa ulang perhitungan Anda bagus dilakukan ketika latihan, tetapi tidak diperlukan saat transaksi berlangsung.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 29.729 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan