Unduh PDF Unduh PDF

Selain memiliki cara tertawa yang berbeda-beda, tawa tiap orang bisa berubah tergantung dari apa yang membuatnya tertawa. Sebagian orang sengaja mengatur cara tertawa berdasarkan situasi, sementara ada juga yang tidak memedulikannya. Jika Anda tidak suka dengan cara tertawa sendiri, ada beberapa cara untuk mengubahnya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mencari Tahu Cara Tertawa yang Anda Inginkan

Unduh PDF
  1. Tawa ini biasanya keluar dari orang yang tidak bisa tertawa keras karena berada di tempat kerja atau rumah. Tawa jenis ini juga biasanya dilakukan oleh orang dengan selera humor yang bagus. Mereka akan tertawa sampai merasa sesak, bahkan sampai menangis karena terlalu keras. [1]
    • Tawa ini dapat dibuat dengan cara menahan tawa Anda selama mungkin, lalu mengeluarkannya secara mendadak sampai kehabisan napas. Kuncinya adalah dengan mengencangkan pita suara agar suara tawa Anda terdengar seperti orang yang sulit sulit bernapas.
    • Jenis tawa ini biasanya membuat Anda menutupi wajah saat melakukannya karena merasa malu. Jenis tawa ini biasanya juga membuat mata Anda berair.
  2. Tawa yang menular sering kali sangat lucu sampai orang lain ikut tertawa karena suara tawa yang konyol – tidak peduli lelucon apa yang memancing tawa tersebut. Sebagian besar orang dengan tawa ini mungkin akan mencoba menahannya, tetapi saat sudah tidak kuat, tawanya akan meledak. [2]
    • Tawa ini lebih mengedepankan suara daripada ekspresi wajah Anda. Kuncinya adalah membuat suara tawa yang paling gila. Suara tersebut membuat tawa Anda menular karena orang lain akan mulai tertawa saat Anda tertawa.
    • Tawa ini juga bisa dimulai dengan mencoba menahan tawa sehingga ada “ledakan” tawa yang menggila.
    • Tawa ini harus terdengar dan terlihat natural. Anda juga perlu menahan rasa malu dari suara yang terdengar. Ini adalah jenis tawa untuk orang yang tidak malu membuat suara-suara konyol.
  3. Anda mungkin sudah pernah mempraktikkan jenis tawa ini. Tawa ini terdengar agak palsu, tetapi berguna jika Anda ingin bersikap sopan pada orang yang melemparkan lelucon. Jenis tawa ini biasanya menonjolkan ekspresi di mulut, tidak di mata. [3]
    • Tawa ini sangat mudah dilakukan karena secara esensial merupakan tawa palsu. Anda harus bisa membedakan ekspresi di mata dan mulut. Mulut Anda harus tertawa pelan, tetapi mata Anda tidak menunjukkan demikian.
    • Tawa tersebut harus terdengar natural, tetapi tidak berlebihan, serta sopan, tetapi tidak tidak keras.
  4. Jenis tawa ini sangat natural bagi sebagian orang, tetapi ada orang yang mengeluarkan suara tawa ini saat menyadari mereka melakukan sebuah kesalahan. Tawa ini terdengar mirip dengan tangisan bayi dan ekspresi wajahnya tidak selalu senang sekalipun sedang tertawa. [4]
    • Untuk menghasilkan tawa ini, Anda perlu berpura-pura malu terhadap hal yang ditertawakan. Bayangkanlah seseorang terpeleset di atas jalanan licin atau menabrak pintu kaca. Anda sebaiknya tidak mentertawakan kejadian tersebut, tetapi hal itu memang lucu.
    • Tawa ini mengharuskan Anda untuk menjaga ekspresi wajah tetap netral, tetapi Anda tidak tahan untuk tertawa. Namun, alih-alih tampak bahagia, Anda harus terlihat malu atau/dan gugup.
  5. Jenis tawa ini biasanya datang dari orang yang bertingkah kekanak-kanakan. Tawa tersebut biasanya datang mendadak dan terdengar impulsif, sedangkan orang yang tertawa akan tampak malu meskipun sebenarnya tidak. Ia hanya sedang jail! [5]
    • Saat mencoba gaya tertawa ini, berpura-puralah Anda ingin menyembunyikan tawa, tetapi sebenarnya tidak. Anda harus bisa membuat orang-orang di sekitar menganggap lucu apa pun yang sedang Anda tertawakan.
    • Suara tawa ini sangat ceria seperti anak kecil. Orang yang tertawa dengan cara ini biasanya tidak peduli suaranya terdengar seperti anak-anak.
  6. Bercekikikan biasanya tidak dibarengi penggunaan ekspresi wajah atau gerakkan tubuh. Faktanya, orang yang cekikikan akan sedikit malu dan merasa konyol karena mentertawakan sesuatu – mungkin karena hal yang membuatnya tertawa adalah sesuatu yang tidak boleh ditertawakan. [6]
    • Anda mungkin perlu menonton film untuk melihat bagaimana seorang wanita “normal” cekikikan saat mendengar sebuah lelucon.
    • Orang yang cekikikan harus tampak malu atau mencoba menahan tawa, tetapi tidak sanggup karena humor yang ia saksikan. Bercekikikan tidak boleh terdengar terlalu keras atau dipaksakan, tetapi bisa dilakukan sedemikian rupa agar menular dan membuat orang lain ikut tertawa.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Melatih Cara Tertawa Baru

Unduh PDF
  1. Sebelum mengubah gaya tertawa, Anda perlu mempelajari opsi yang ada. Anda bisa melakukannya dengan cara menonton film atau acara tv, duduk di kedai kopi untuk mengamati orang-orang, atau menonton video di Youtube. [7]
    • Amati cara tertawa orang lain dan cari tahu hal apa yang Anda suka dan tidak suka dari sebuah gaya tertawa.
  2. Hanya karena seseorang terdengar bagus saat tertawa bukan berarti tawa tersebut cocok untuk Anda. Anda mungkin perlu mengubah cara tertawa berdasarkan jenis suara Anda. Cobalah untuk tertawa dengan beragam nada (dan volume) yang berbeda untuk mencari tahu suara apa yang cocok untuk Anda, lalu tentukan mana yang terbaik. [8]
    • Terkadang suara yang kita buat terdengar berbeda di telinga orang lain. Anda mungkin perlu merekam suara dalam berbagai nada dan memainkannya untuk mendapatkan gambaran suara Anda di telinga orang lain.
  3. Di titik ini, Anda mungkin sudah tahu tawa seperti apa yang ingin dikembangkan dan bagaimana nada yang dipakai untuk tawa tersebut. Sekarang, Anda hanya perlu berlatih – lagi, lagi, dan lagi. [9]
    • Latihan dapat membantu Anda meraih dua hal: membuat tawa terdengar natural dan membantu Anda menjadikan tawa tersebut sebagai sebuah insting.
    • Anda mungkin perlu melihat diri sendiri tertawa di depan cermin untuk memperhatikan pergerakan otot wajah dan mengubah ekspresi wajah.
    • Ini adalah langkah alternatif selain merekam suara Anda dan memutarnya untuk memberikan gambaran bagaimana orang lain mendengar tawa tersebut.
  4. Mulailah memakai tawa Anda di depan keluarga dan teman. Ukur reaksi mereka terhadap tawa tersebut. Sesuaikan tawa dengan reaksi mereka. Sebagai contoh, jika mereka menunjukkan ekspresi lucu saat Anda tertawa, mungkin tawa Anda tidak terdengar natural atau tidak cocok. [10]
  5. Teruslah berlatih sampai Anda tidak perlu memikirkannya lagi. Pakailah tawa baru Anda di segala situasi sosial yang Anda hadapi. Lama-kelamaan, tawa tersebut akan menjadi kebiasaan seperti tawa lama Anda. [11]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Memahami Tawa dan Cara Tertawa

Unduh PDF
  1. Tawa bukan sekadar respons terhadap lelucon atau hal lucu. Tawa adalah bagian penting dari komunikasi emosi manusia. Hal ini sangat penting sampai-sampai kita menciptakan banyak emotikon dan teks untuk menggambarkan tawa demi mengekspresikan beragam jenis tawa. [12]
    • Manusia cenderung lebih sering tertawa saat ada orang di sekitarnya yang juga tertawa. Namun, tawa tersebut tidak selalu menjadi respons dari hal lucu yang didengar atau dilihat (reaksi). Tawa lebih sering digunakan dalam konteks sosial untuk menunjukkan apa yang kita rasakan dan pikirkan.
  2. Otak manusia mampu menentukan perbedaan tawa asli dan palsu. Kita melakukan ini untuk memahami alasan seseorang untuk memalsukan tawanya. Dengan kata lain, kita mencoba memahami apa arti tawa palsu tersebut. [13]
  3. Tawa sangat menular. Para ilmuwan percaya bahwa orang yang mudah “tertular” tawa orang lain lebih baik dalam membedakan tawa asli dan palsu. [14]
  4. Tawa terbukti dapat mengurangi beberapa hormon stres dalam tubuh, seperti kortisol, epinefrina, dan dopamin. Tawa juga meningkatkan beberapa hormon sehat, seperti endorfin. Tertawa bisa melancarkan peredaran darah sehingga Anda merasa lebih rileks. Tertawalah dan Anda tidak hanya akan merasa baikan, tetapi Anda juga bisa mengurangi rasa sakit dan pembengkakkan, serta bisa tidur lebih nyenyak. [15] [16]
  5. Tawa merupakan perilaku sosial. Tawa dapat menyatukan orang-orang dan membuat orang lain merasa nyaman berada di dekat Anda. Tawa juga bisa menciptakan atau meningkatkan kualitas hubungan seseorang dengan orang lain karena mereka merasa nyaman berdekatan. Ditambah lagi, tertawa bisa mengurangi atau menghilangkan kemarahan dan kecemasan sehingga menghasilkan momen intimasi. [17]
    • Penelitian membuktikan bahwa wanita tertawa lebih sering daripada pria, bahkan hingga 126%. Pria, di lain sisi, cenderung lebih sering mencoba membuat wanita tertawa dengan mengatakan sesuatu yang lucu atau konyol – atau bodoh, yang bisa menghasilkan efek serupa!
    • Seiring bertambahnya usia, orang akan lebih jarang tertawa. Orang tua juga cenderung jarang merespons gelitikan.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 1.678 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan