Unduh PDF Unduh PDF

Kerap merasa kesulitan untuk memulai percakapan dengan orang yang belum dikenal? Jika iya, lenyapkan kekhawatiran Anda mulai sekarang, terutama karena keberanian untuk menjalin interaksi dengan orang asing adalah pintu menuju kehidupan sosial yang lebih kaya dan menyenangkan! Kapan pun Anda merasa siap untuk keluar dari zona nyaman demi menjalin pertemanan atau sekadar mengobrol dengan orang baru, awali prosesnya dengan memilih topik pembuka yang tepat, lalu tingkatkan kedalaman percakapan dari sana. Jika memungkinkan, latih kemampuan tersebut dalam berbagai situasi percakapan untuk memperluas relasi Anda. Berbekal latihan yang cukup, niscaya Anda tidak akan lagi merasa kesulitan untuk bercakap-cakap dengan orang baru dalam waktu dekat!

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Melakukan Kontak Mata dan Menginisiasi Percakapan

Unduh PDF
  1. Pada dasarnya, kontak mata menunjukkan adanya ketertarikan dan keterikatan. Jika dia membalas tatapan Anda, selamat! Tersenyumlah, dan segeralah menghampirinya. Namun, jika dia justru memalingkan tatapannya atau terlihat tidak tertarik untuk mengobrol dengan Anda, berpalinglah dan lakukan kontak mata dengan orang yang berbeda. [1]
    • Lakukan kontak mata, tetapi jangan terlalu cepat mengalihkan pandangan atau justru terus-menerus menatapnya dengan tajam. Idealnya, Anda hanya perlu melakukan kontak mata selama maksimal 2 detik.
  2. Dekati seseorang yang tidak sedang menyilangkan tangan atau kakinya, dan tidak sedang terlihat sibuk atau terganggu oleh sesuatu (atau oleh orang lain). [2] Setelah Anda mulai berbicara, amati sikap tubuhnya. Jika dia mencondongkan tubuhnya ke arah Anda dan terlihat aktif berkontribusi di dalam percakapan, artinya dia tidak keberatan untuk melanjutkan percakapan tersebut. Teruslah memantau bahasa tubuhnya di sepanjang proses percakapan, ya!
    • Jangan terlalu berfokus dengan perasaan Anda atau kata-kata yang harus Anda ucapkan. Jika hanya berfokus pada diri sendiri, kemungkinan besar Anda akan melewatkan sinyal terkait perasaan lawan bicara. Oleh karena itu, berikan perhatian yang lebih besar pada bahasa tubuh lawan dan kenyamanan lawan bicara! [3]
  3. Lakukan perbincangan yang ringan, kasual , dan mudah untuk dikembangkan. Jika percakapan langsung dibuka dengan topik yang sangat dalam atau personal, kemungkinan besar situasinya akan terasa sangat canggung. Alhasil, kelangsungan percakapan pun tidak akan bisa dijamin. Oleh karena itu, selalu awali percakapan dengan topik yang ringan dan kasual, seperti mengenai cuaca, aktivitas lawan bicara di akhir pekan atau rencananya di akhir pekan berikutnya, dan tunjukkan keingintahuan yang benar-benar tulus. Jika ingin, Anda juga bisa mengomentari hal yang sangat remeh dan membangun percakapan dari sana. [4]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Astaga, hujannya deras sekali! Sepertinya aku harus beli payung dari beton kalau debit airnya sebesar ini!”
  4. Di mana pun lokasinya, baik itu di ruangan dokter, di depan kasir supermarket, atau di dalam pesawat, salah satu cara terbaik untuk menginisiasi percakapan dengan sosok yang anggap menarik adalah dengan mengajukan pertanyaan terbuka. Namun, sebesar apa pun keinginan Anda untuk mengenalnya, jangan mengawali percakapan dengan pertanyaan yang bersifat personal. Alih-alih, pilih topik yang ringan dan kasual! [5]
    • Misalnya, jika ingin mengobrol dengan seseorang di supermarket, cobalah bertanya, “Pernah mencoba makanan ini sebelumnya? Apa rasanya enak?”
  5. Ingat, sebagian besar orang menyukai pujian. Alhasil, melontarkan pujian adalah salah satu cara yang efektif untuk mengawali percakapan dengan seseorang. Caranya, amati orang tersebut untuk menemukan hal-hal yang menarik di mata Anda, lalu puji kemenarikan tersebut. Percayalah, pujian sangat ampuh untuk membuat perasaan lawan bicara membaik dan mendorongnya untuk lebih membuka diri kepada Anda. [6]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Aku suka tasmu! Cocok sekali lho , dengan pakaian yang sedang kamu pakai.”
    • Jika ingin melontarkan rayuan singkat, cobalah mengomentari mata, senyuman, atau rambut lawan bicara Anda dengan berkata, “Senyumanmu manis sekali” atau “Aku suka warna rambutmu.”
  6. Jangan bercerita terlalu panjang tentang aspek yang terlalu personal atau kurang penting, seperti mengenai mantan pasangan atau pekerjaan Anda yang membosankan. Alih-alih, cukup lontarkan satu kalimat singkat yang bersifat personal untuk menunjukkan keterbukaan Anda kepadanya. Seharusnya, dia pun akan terdorong untuk membuka diri kepada Anda setelahnya. [7]
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Duh, aku senang sekali karena hari ini mau beli anjing! Kamu punya hewan peliharaan, nggak ?”
  7. Salah satu cara tercepat untuk mendekatkan diri dengan seseorang adalah dengan menemukan kesamaan di antara Anda berdua. Misalnya, dia mungkin mengenakan topi yang hanya dimiliki oleh alumnus almamater Anda, atau terlihat membawa sepasang sarung tangan tinju dan tas olahraga ketika pada saat yang bersamaan, Anda juga sedang getol-getolnya berlatih tinju. Jika situasinya demikian, jangan ragu menghampirinya untuk menggali lebih banyak informasi terkait kesamaan Anda berdua, dan membangun percakapan dari topik tersebut [8]
    • Misalnya, cobalah berkata, “Sepedamu bagus sekali! Aku juga punya sepeda yang sama lho , di rumah. Punyamu buatan kapan, ya?”
    • Atau, Anda juga bisa berkata, “Berapa umur anjingmu? Aku juga punya anak anjing di rumah. Energi mereka benar-benar luar biasa!”
  8. 8
    Hargai batasan fisik orang lain. Jangan menyentuh seseorang yang baru saja Anda temui, kecuali situasi mengharuskan Anda untuk melakukannya. Misalnya, jika Anda baru saja berkenalan dengan seseorang, cukup jabat tangannya, tetapi jangan memeluknya. Beberapa orang juga merasa tidak merasa nyaman jika Anda berdiri terlalu dekat dengan mereka. [9]
    • Meski tujuan Anda baik, seperti untuk menawarkan perlindungan atau bantuan yang melibatkan sentuhan fisik, tetaplah meminta izin kepada orang yang bersangkutan sebelum melakukannya. Misalnya, jika melihat orang asing tersandung dan terjatuh, bertanyalah terlebih dahulu, “Mau dibantu berdiri?”
  9. Faktanya, tidak semua orang bersedia meluangkan waktu dan tenaganya untuk meladeni perkataan orang yang tidak mereka kenal. Oleh karena itu, jika orang yang Anda ajak bicara terlihat tidak tertarik, bergerak menjauh, atau hanya memberikan jawaban yang terlampau singkat, segeralah undur diri dari hadapannya dan beralihlah ke orang lain.
    • Ucapkan terima kasih atas waktu yang telah dia luangkan, dan segeralah menjauh dari hadapannya.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Mendekati Seseorang di Acara Sosial

Unduh PDF
  1. Sebagian besar orang menghadiri acara sosial untuk bersenang-senang. Itulah mengapa, peluang Anda untuk mengobrol secara kasual dengan banyak orang baru sejatinya terbuka sangat lebar! Manfaatkan peluang tersebut untuk berbaur dan menemukan sosok yang paling nyaman untuk diajak mengobrol secara lebih privat.
    • Kemungkinan besar, peluang untuk bersosialisasi akan muncul tanpa diminta. Manfaatkan peluang tersebut untuk mengobrol dengan orang-orang yang menarik dan mampu membuat Anda merasa nyaman.
  2. Jika ada orang asing yang ternyata berhubungan cukup baik dengan teman Anda, cobalah meminta bantuannya untuk memperkenalkan Anda kepada orang tersebut dan menceritakan beberapa hal tentangnya. Percayalah, memiliki teman bersama akan meminimalkan potensi kecanggungan di berbagai acara sosial! Selain ampuh mencairkan suasana, metode tersebut juga akan mendekatkan Anda dengan orang atau kelompok lain yang sebelumnya tidak dikenal. Kepada orang tersebut, tanyakan mengapa dia bisa mengenal teman Anda. [10]
    • Misalnya, teman bersama Anda berdua bisa berkata, “Eh Aya, kenalkan, ini Annie. Kalian berdua sama-sama suka bersepeda di gunung, lho , makanya aku perkenalkan karena kalian sepertinya bakal cocok.”
  3. Faktanya, acara yang Anda hadiri juga bisa dijadikan topik percakapan, lho . Misalnya, Anda bisa menanyakan pihak yang mengundangnya atau relasi yang dia kenal di acara tersebut. Jika ingin, Anda juga bisa mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan jadwal acara seperti, “Acaranya dimulai jam berapa, sih ?” atau, “Pembicaranya muncul di jam berapa, ya? Saya baru pertama kali ikut acara ini.”
    • Hampiri seseorang dan cobalah berkata, “Kamu tahu pesta ini dari mana?” atau “Lumayan susah lho , dapat undangan pesta ini. Siapa lagi yang kamu kenal di sini?”
  4. Faktanya, keduanya merupakan salah satu kunci untuk menyatukan orang-orang yang tidak dikenal, lho ! [11] Oleh karena itu, jika Anda sedang menghadiri sebuah acara sosial dan ingin berkenalan dengan orang baru, cobalah mengajaknya mengobrol di dekat meja berisi makanan atau memintanya duduk (atau berdiri) bersisian dengan Anda ketika makan. Tidak sulit kok , mengomentari makanan dan membangun topik percakapan dari sana. Jika ingin, Anda juga bisa menawarkan diri untuk mengambilkan minuman atau mengantre makanan bersamanya, lalu mulai mengajak orang tersebut mengobrol mengenai makanan yang disajikan.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Minuman ini enak sekali. Menurutmu gimana ?”
    • Anda juga bisa berkata, “Sudah mencoba roti ini, belum? Cobain , deh . Menurutmu bumbunya apa, ya?”
  5. Jika seseorang terlihat akan mengadakan permainan atau melakukan aktivitas berkelompok lain, mintalah izin untuk bergabung. Percayalah, Anda dapat lebih mudah dan nyaman untuk menginisiasi percakapan dalam kelompok yang lebih kecil. [12]
    • Misalnya, jika banyak orang terlihat akan menonton acara televisi atau video klip bersama-sama, jangan ragu untuk turut serta melakukannya. Lalu, bertanyalah kepada salah seorang di antara mereka, “Acara televisi apa lagi yang kamu tonton?” dan cari kesamaan di antara Anda berdua yang bisa dimanfaatkan untuk memperpanjang percakapan.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Mendekati Seseorang di Tempat Umum

Unduh PDF
  1. Jika seseorang terlihat tersesat di area yang telah Anda kenal dengan baik, jangan ragu menawarkan bantuan. Selain sangat terpuji, tindakan tersebut sejatinya ampuh membuka percakapan dengan orang tersebut, lho ! Bahkan, mungkin saja Anda berdua memiliki tujuan yang searah sehingga bisa berjalan atau berkendara bersama.
    • Jangan pernah ragu untuk menawarkan bantuan, baik untuk orang yang terlihat tersesat atau yang terlihat kerepotan untuk membawa belanjaannya. Mungkin saja, yang berawal dari bantuan dapat berakhir di jenjang pertemanan, bukan?
  2. Secara khusus, lakukan ini jika Anda sedang berada di kota besar yang sering kedatangan pengunjung. Selain ampuh membuka percakapan yang baik, akan selalu ada cerita yang menarik di balik proses seseorang untuk berlibur atau bahkan berpindah tempat tinggal, sehingga Anda pasti bisa meningkatkan kedalaman percakapan dari topik tersebut. [13]
    • Misalnya, jika Anda sedang menghadiri sebuah konser, cobalah menanyakan asal orang yang berdiri di sebelah Anda. Kemungkinan, Anda akan mendengar cerita yang menarik dari mulutnya, seperti bahwa ternyata dia datang dari tempat yang sangat jauh atau memutuskan untuk menghadiri konser tersebut tanpa rencana sebelumnya.
  3. Faktanya, humor merupakan cara termudah untuk mempererat relasi Anda dengan orang lain, termasuk orang-orang yang tidak Anda kenal, terutama karena manusia cenderung lebih mudah membuka diri dan merasa nyaman ketika sedang tertawa. [14] Oleh karena itu, jangan ragu menyinggung peristiwa konyol yang terjadi pada saat itu kepada orang-orang yang belum Anda kenal. [15]
    • Lontarkan lelucon, berikan komentar, atau tunjukkan hal yang menurut Anda konyol kepadanya.
  4. Jika sedang berada di tempat umum yang disesaki oleh pengunjung, cobalah bergabung dalam berbagai aktivitas yang mereka lakukan. Misalnya, jika menemukan sekelompok orang yang duduk melingkar sambil bermain drum, bergabunglah dengan mereka dan mainkan musik Anda. Jika melihat penampil jalanan, hentikan aktivitas Anda untuk menyaksikan performanya dengan penonton yang lain. Selain menyenangkan, pengalaman tersebut juga akan mendekatkan Anda dengan banyak orang asing yang memiliki tujuan serupa. Selagi menonton, Anda bisa menginisiasi percakapan terkait pengalaman menonton tersebut dengan mereka. [16]
    • Hadiri konser dan festival makanan yang diadakan di kota Anda. Cari informasi mengenai berbagai acara komunitas yang diadakan di kota Anda, lalu hadiri acara-acara tersebut untuk bertemu dan berkenalan dengan orang-orang baru.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Mendekati Seseorang dalam Konteks Profesional

Unduh PDF
  1. Saat harus bertemu seseorang dalam konteks profesional, berusahalah untuk menjaga topik dalam koridor pekerjaan di awal percakapan. Artinya, jangan langsung mengangkat topik yang kasual atau bersikap terlalu bersahabat karena perilaku tersebut terkesan tidak profesional. Selain pekerjaan, Anda juga bisa mengangkat topik terkait kesamaan satu sama lain dalam konteks yang profesional.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Hai, saya Trevor, kebetulan kita sedang mengerjakan proyek yang sama.”
  2. Jika orang tersebut memiliki karya yang mengagumkan di mata Anda, jangan ragu memberikan komentar. Jika ada pendapatnya yang menurut Anda benar, jangan ragu menyuarakan persetujuan Anda. Jika Anda berdua sedang menghadiri suatu rapat bersama, cobalah menghampirinya seusai rapat untuk mengajaknya berdiskusi secara lebih mendalam atau menyampaikan kesamaan pendapat Anda. [17]
    • Cobalah berkata, “Presentasi Anda menarik sekali! Biasanya saya selalu bosan saat mendengarkan presentasi orang lain, tapi materi Anda sangat menarik dan informatif. Videonya diambil dari mana, ya?”
  3. 3
    Mintalah nasihat atau pendapat. Jika orang tersebut dikenal ahli di area yang sedang Anda minati, cobalah meminta kiat yang bermanfaat darinya. Jangan khawatir, sebagian besar orang suka membagikan ilmunya kepada orang lain, kok , apalagi jika orang tersebut terlihat tertarik dengan keahliannya.
    • Misalnya, Anda bisa berkata, “Wah, Anda tahu banyak ya, soal penyuntingan foto. Bisa merekomendasikan aplikasi penyuntingan foto yang bagus untuk pemula?”
  4. Sejatinya, ada beberapa topik yang sebaiknya tidak diangkat di depan orang asing karena terdengar kurang ajar atau melewati batas, terutama dalam konteks profesional. Misalnya, jangan menyinggung kehamilan rekan bisnis Anda. Jangan lupa mengangkat topik yang berkaitan dengan pilihan politik, agama, penampilan fisik (termasuk berat badan), atau topik yang terlalu personal untuk Anda (seperti perceraian atau kematian kerabat Anda). Oleh karena itu, pastikan Anda selalu memilih topik percakapan yang netral dan tidak kontroversial. [18]
    • Beberapa contoh topik yang netral adalah yang berhubungan dengan pekerjaan, konferensi, atau teman kalian bersama.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 21.453 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan