Unduh PDF Unduh PDF

Dental crown (mahkota gigi tiruan) adalah semacam “penutup” yang bisa dipasang di gigi untuk beragam alasan. Alat ini bisa membantu memulihkan bentuk gigi, menopang jembatan gigi ( dental bridge ), melindungi gigi yang ditambal, atau mencegah perubahan warna. Namun, ada beberapa masalah yang bisa muncul akibat pemakaian dental crown , yang sebagian besar bisa dicegah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memilih Bahan yang Tepat

Unduh PDF
  1. Sebelum dental crown dimasukkan secara permanen, dokter gigi akan memeriksa mencocokkan warna mahkota dengan gigi supaya tampak natural. Dokter harus berkonsultasi dengan Anda untuk memperoleh persetujuan Anda terhadap pilihannya. [1] Gunakan cermin untuk melihat mulut pada sekeliling gigi dan nilai kemiripan warnanya. Jangan segan menolak pilihan dokter gigi; ini adalah mulut Anda dan Anda berhak puas dengan tampilan dental crown yang dipilih.
    • Sebaiknya Anda juga mengecek warna saat diterangi sinar alami matahari. Perhatikan juga warna dental crown di luar ruangan. Terkadang penerangan di klinik dokter bisa terlalu cerah dan membingungkan. Lihatlah dental crown di luar ruangan untuk melihat tampilannya dalam penerangan sehari-hari.
  2. Pastikan bentuk dental crown sudah tepat. Mahkota yang bentuknya tepat akan menyentuh gigi di kedua sisinya sehingga tidak ada makanan terselip di sana. Dental crown yang tidak dibuat dengan baik memungkinkan makanan terselip di celahnya. [2] Terlebih lagi, mahkota yang terlalu besar dapat menyebabkan trauma rahang karena digigit gigi di seberangnya. Trauma ini bisa berlanjut menjadi pulpitis (inflamasi pulpa/saraf gigi) yang menyakitkan. [3]
  3. Dental crown Anda bisa lepas akibat semen yang lemah. Dengan dental crown baru, semen cenderung teramat kuat, tetapi mahkota lama berpeluang besar lepas akibat semennya lemah. [4]
    • Kalau semen tidak lagi merekat, tengok ke dalam mulut dan lihat apakah masih ada gigi dan tambal di dalamnya. Dental crown itu sendiri akan tampak berlubang, dan hanya bahan mahkota yang tampak di dalamnya.
  4. Porselen sangat rapuh, dan dental crown porselen penuh lebih mudah lepas dibandingkan yang berbahan logam. Pilihlah dental crown logam zirkonia yang lebih kuat dan lazimnya dilengkapi lapisan keramik sehingga tampak seperti gigi alami. Opsi lainnya termasuk gigi emas yang sangat tahan gesek dan kuat.
    • Kebanyakan masalah dental crown porselen tidak bisa dihindari. Porselen dapat tidak dibuat dengan benar di lab, atau tidak cukup tebal.
    • Selain hancur atau lepas, dental crown porselen bisa mengauskan gigi di seberangnya jika permukaannya menjadi kasar.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Makan dengan Benar

Unduh PDF
  1. Sebaiknya Anda tidak memakan makanan keras dan lengket. Contoh makanan keras termasuk sayuran mentah, permen, dan min yang bisa memecahkan dental crown . Contoh makanan lengket di antaranya karamel, ketan, atau permen karet. [5]
  2. Terutama dengan dental crown logam, Anda akan mengalami sedikit nyeri atau sensitivitas pada gigi yang dipasangi dental crown . Sensitivitas ini biasanya dirasakan di baris gusi.
    • Sensitivitas terhadap dingin seharusnya hanya bertahan selama 6 minggu. Sensitivitas terhadap panas biasanya berlangsung hanya seminggu. Kalau sensitivitas ini melampaui waktu perkiraan, kemungkinan Anda perlu kembali ke klinik dokter gigi. [6]
  3. Dental crown dapat sensitif terhadap tekanan. Anda harus mengunyah, lakukan secara perlahan dan lembut. Jika Anda merasakan nyeri, walaupun ringan, berhenti mengunyah dan kurangi porsi makan.
    • Kunyah dengan bagian samping mulut yang tidak dipasangi dental crown kapan pun memungkinkan.
    • Jangan gunakan tusuk gigi untuk mengikis atau mengeluarkan sisa makanan dari celah gigi. Anda bisa tanpa sengaja melonggarkan atau melepaskan dental crown .
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Bermain Aman

Unduh PDF
  1. Salah satu masalah yang lazim terjadi pada dental crown adalah gigi di dalamnya mulai membusuk. Anda bisa mencegahnya dengan menjaga kebersihan mulut, termasuk menyikat gigi dan melakukan flossing secara teratur. [7]
    • Gosok gigi minimal dua kali sehari. Anda masih berisiko plak, gigi busuk, dan penyakit gusi pada dan sekitar gigi yang dipasangi dental crown .
    • Perbedaan besar antara memelihara kebersihan mulut normal dan yang dipasangi dental crown adalah dalam cara melakukan flossing . Jika gigi dipasangi dental crown , lakukan secara menyamping alih-alih naik turun. Dengan kata lain, masukkan benang gigi ( floss ) di antara gigi seperti biasa, tetapi kemudian gerakkan dari kanan ke kiri alih-alih naik-turun. Hal ini mencegah Anda mengangkat dental crown bersama benang gigi.
    • Anda juga bisa memakai irigator gigi ketika flossing , yang bagus untuk memijat gusi.
    • Kunjungi klinik dokter gigi secara teratur untuk memastikan masalah dental crown bisa dideteksi dan dirawat secara dini.
    • Penumpukan plak dan tartar di sekeliling dental crown dapat menyebabkan iritasi pada gusi lunak di sekelilingnya dan inflamasi gusi. Inflamasi gusi yang berkepanjangan dapat menimbulkan gingivitis atau periodontitis, yang lazimnya diketahui dari melonggarnya gigi.
  2. Bite guard (atau oklusal) adalah pelindung khusus yang dipasang di gigi. Alat ini populer di kalangan atlet olahraga yang risiko cedera giginya besar dan mereka yang sering menggemeretakkan gigi atau rahang di malam hari. [8] Mouth guard yang bagus akan terasa nyaman, kuat, dan mudah dibersihkan. Berikut beberapa jenisnya:
    • Stock mouth protector bisa dibeli di toko olahraga atau toko alat kesehatan. Alat ini tidak terlalu bisa disesuaikan dan jarang disarankan dokter gigi.
    • Boil and bite mouth protector bisa dibeli di toko olahraga dan lebih bisa disesuaikan dibandingkan stock mouth protector . Alat ini dimasukkan dalam air panas supaya melunak, lalu dipasang di mulut sampai lumayan “tercetak” di gigi.
    • Custom mouth protectors dibuat para profesional di laboratorium yang berafiliasi dengan dokter gigi. Setelah memeriksa gigi, dokter gigi bisa membuat cetakan yang sempurna melindungi mulut.
      • Jenis keempat bite guard juga dipesan khusus oleh dokter gigi dan dirancang untuk dipakai di malam hari bagi mereka yang suka menggemeretakkan gigi saat tidur. Alat yang bernama nocturnal bite plate atau bite splint ini akan mencegah kerusakan rahang saat tidur.
  3. Apabila ada jenis tambal atau dental crown baru yang sedang dikembangkan, jangan merasa perlu untuk menukar dental crown lama Anda. Gigi-gigi di sebelah dental crown sebaiknya jangan diganggu kecuali terpaksa. Sebagai contoh, jangan memaksa dokter gigi untuk melepaskan tambal di sebelah dental crown hanya karena tidak menyukai tampilannya. Setiap kali gigi dan rahang disesuaikan, Anda bisa merusak dental crown yang sudah sangat rapuh. Anda bisa membutuhkan kanal akar ( root canal ), atau minimal mengalami inflamasi menyakitkan.
  4. Gigitan yang tidak merata terjadi ketika dental crown menyentuh gigi di seberangnya sebelum seluruh gigi dalam barisannya. Hal ini bisa menyebabkan gangguan gigi di kemudian haru, misalnya TMJ, nyeri rahang, sakit kepala, dan bahkan gangguan perut. Anda bisa menyesuaikan gigitan dengan operasi, perawatan ortodontik, atau modifikasi tertentu.
    • Modifikasi tertentu ini dilakukan dengan mengubah satu bagian rahang yang menyebabkan nyeri atau mengganggu dental crown . Dokter gigi dapat mengampelas gigi untuk menghaluskan area yang geliginya tidak tersusun rapi, layaknya memakai kertas ampelas untuk menghaluskan kayu kasar. Inilah opsi termudah dan teraman untuk menyesuaikan masalah gigitan.
    • Dokter tulang gigi ( orthodontist ) dapat mengoreksi gigitan dengan behel. Behel memperbaiki gigi supaya bergerak ke posisinya yang tepat. Dokter gigi bisa merujukkan Anda kepada dokter tulang gigi kalau sepertinya Anda membutuhkan behel.
    • Anda juga bisa menjalani operasi rahang. Opsi ini sangat mahal dan sebaiknya hanya diambil untuk kasus ekstrem, misalnya dislokasi atau sobeknya tulang rawan.
    • Kalau Anda yakin gigitan tidak merata sebelum mendapatkan dental crown , beri tahu dokter gigi.
  5. Resesi gusi akibat abrasi sikat gigi atau penuaan alami dapat menampakkan substruktur logam dalam dental crown porselen. Kalau Anda melihat garis abu-abu persis di atas gusi tetapi berada di bawah gigi ber- dental crown , kemungkinan itu adalah substruktur logam. [9] Walaupun resesi alami akibat penuaan tidak bisa dicegah, Anda bisa melakukan langkah pencegahan terhadap abrasi sikat gigi.
    • Jangan menyikat gigi lebih dari 2-3 menit. Jangan menggosok secara horizontal panjang pada gusi. Alih-alih, terapkan teknik menggulung, yaitu Anda menggerakkan kepala sikat membentuk lingkaran di sekitar mulut dari ujung ke pangkal gigi, tempatnya bertemu gusi. [10]
    • Gunakan obat kumur untuk mencegah inflamasi gusi, biasanya terjadi pada pertemuan antara gusi dan dental crown , atau di antara gigi.
  6. Perhatikan rasa dental crown di gigi. Crown yang longgar bisa tertelan atau menyumbat kerongkongan. Kalau dental crown terasa longgar setelah disenggol sedikit dengan lidah, segera hubungi dokter gigi. [11]
    • Jangan buang dental crown yang lepas. Singkirkan serpihan dari sekeliling gigi dan bagian dalam dental crown . [12] Anda bisa menggosok, menyendok, atau membilas serpihan dari bagian dalam dental crown . Pasang kembali dental crown dengan tepat di gigi sampai berbunyi ‘klik’. Tutup mulut perlahan tanpa menekan untuk memastikan posisi dental crown sudah tepat. “Rekatkan” kembali dental crown yang longgar memakai perekat gigi. Pakailah sebanyak yang dibutuhkan dan lap sisanya.
    • Dental crown yang lama tidak dipakai setelah lepas dapat membuat gigi-gigi bergeser, tetapi dental crown hanya boleh dikenakan kalau posisinya pas. Jika Anda tidak bisa mengenali posisi dental crown yang benar sebelum lepas, jangan dipasang. Jadwalkan janji temu dengan dokter gigi untuk memperoleh bantuannya. [13]
    Iklan

Tips

  • Hubungi dokter gigi sesegera mungkin setelah geligi Anda mengalami sensitivitas suhu. Ini dapat menjadi gejala masalah yang lebih besar.
  • Dental crown Anda dapat lepas akibat pembusukan gigi. Kalau terjadi, Anda bisa memastikannya dengan melihat ke dalam dental crown . Kalau ada gigi dan tambal yang masih di soket, sebaiknya dapatkan dental crown baru. Kunjungi dokter gigi untuk membersihkan gigi busuk dan memasang dental crown baru. [14]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 6.485 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan