PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Saat tidak memiliki uang untuk membeli apa yang diinginkan, kamu bisa selalu bergantung kepada orang tuamu. Namun, terkadang mereka menolak permintaanmu dan pada saat ini, penting bagimu untuk mampu meyakinkan mereka. Kamu bisa memanfaatkan obrolan persuasif, waktu yang tepat, usaha yang jujur, dan perilaku lainnya untuk memenangkan hati mereka. Meskipun pada awalnya mereka menolak, kamu tetap bisa memenangkan persetujuan mereka dan mendapatkan sesuatu yang diinginkan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Meyakinkan Orang Tua

PDF download Unduh PDF
  1. Perhatikan suasana hati mereka. Mungkin mereka marah karena perilakumu, kesal dengan masalah di tempat kerja, atau sedih karena masalah dengan teman atau pasangannya. Jika orang tuamu sedang kesal, sekarang bukanlah waktunya untuk meminta hadiah atau liburan ke suatu tempat. Tunggu hingga mereka tampak ceria dan tenang sebelum meminta sesuatu. Dengan demikian, kesempatanmu mendapatkan apa yang diinginkan menjadi lebih besar.
    • Meskipun mereka sedang merasa bahagia, jika kamu baru saja terlibat dalam masalah, akan lebih bijak jika kamu menunggu selama setidaknya beberapa hari atau hingga ketegangan dan rasa canggung memudar.
    • Jangan mengajukan permintaan saat orang tuamu sedang sibuk. Bayangkan seseorang memintamu pergi ke toko swalayan untuk berbelanja susu, sementara kamu sedang mengerjakan tugas sekolah yang penting. Permintaan seperti itu tentunya terkesan egois dan menyebalkan.
  2. Tersenyumlah . Buat kontak mata . Jangan lipat kedua lenganmu di depan dada. Bahasa tubuh seperti ini membangun suasana yang lebih hangat sehingga kesempatanmu mendapatkan sesuatu yang diinginkan semakin besar.
    • Dengan tersenyum, kamu menunjukkan bahwa kamu tetap mampu bersikap tenang meskipun menginginkan sesuatu. Hal ini membuatmu tampak lebih ramah dan orang tuamu pun akan merasa lebih tenang.
    • Berdiri atau duduklah dengan kedua kaki yang terbuka. Tegakkan punggungmu dan rilekskan bahumu. Jangan melipat kedua lenganmu. Bahasa-bahasa tubuh seperti ini mencerminkan kepercayaan diri, kenyamanan, dan keterbukaan.
    • Mengangguklah saat orang tuamu berbicara. Angkat kepalamu dan buat kontak mata secara berkala dengan percaya diri, tetapi jangan memelototi orang tuamu. Dengan demikian, orang tuamu tahu bahwa kamu mau mendengarkan dan bersikap percaya diri.
  3. [1] Tidak ada seorang pun yang menyukai sikap manja dan tidak tahu terima kasih. Bayangkan seseorang datang kepadamu sambil mengatakan, “Ayo berikan hadiah yang kuminta!” Tentunya kamu akan merasa tidak dihargai dan terhina. Kamu perlu menunjukkan kepada orang tuamu bahwa hadiah yang didapatkan sangat dihargai, dan kamu mengapresiasi kerja keras mereka untuk mendapatkan uang dan membelikan sesuatu yang kamu inginkan.
    • Coba awali permintaanmu dengan kalimat seperti, “Bu, aku tahu Ibu bekerja keras untuk menghidupi dan memanjakan kami. Aku sangat bersyukur. Terima kasih, Bu.”
    • Ini bukanlah trik untuk menipu mereka. Jangan memalsukan atau memaksakan rasa terima kasihmu. Tunjukkan rasa teirma kasih yang tulus karena ketulusanmu akan berdampak secara signifikan dalam obrolan bersama orang tuamu.
  4. Celetukan atau komentar seperti “Wah! iPhone 11 Pro yang baru keren sekali! Fiturnya juga lengkap...” di depan orang tuamu tidak akan memberikan hasil yang diinginkan. Ada kemungkinan orang tuamu pun tidak bisa memahami petunjuk yang kamu berikan. Bisa saja mereka memahaminya, tetapi tidak mengatakan apa pun. Apa pun kemungkinannya, kamu tetap tidak akan mendapatkan apa yang diinginkan. Oleh karena itu, utarakan keinginanmu secara jelas. [2]
    • Sebagai contoh komunikasi langsung, kamu bisa mengatakan, “Yah, aku ingin berlibur ke Bali agar bisa belajar berselancar.” Adanya tujuan yang proaktif juga bisa berdampak positif. Kamu bisa mengatakan, misalnya, “Bu, aku sangat ingin mendapatkan laptop agar bisa lebih banyak menulis dan belajar membuat situs web sebagai persiapan masuk universitas.”
  5. Jangan langsung berharap orang tuamu akan mengabulkan atau menolak keinginanmu. Sebagai gantinya, coba katakan, “Bu, aku ingin meminta sesuatu, tetapi aku tidak perlu langsung mendapatkan jawabannya. Tolong pikirkan keinginanku terlebih dahulu.” Dengan demikian, orang tuamu memiliki waktu untuk mempertimbangkan apakah mereka mau membelikan hadiah untukmu atau mengajakmu pergi ke tempat yang diinginkan.
    • Penggunaan strategi ini menunjukkan kesabaran karena kamu mau menunggu satu atau beberapa hari sebelum mendapatkan jawaban. Kesabaranmu dapat membuat orang tuamu terkesan dan bahkan bisa memberikan hasil yang lebih baik.
  6. Jika mereka menolak permintaanmu, tanyakan alasannya. Namun, jangan bertanya sambil memohon atau merengek. Tetaplah tenang, tanyakan apakah mereka memiliki alasan tertentu, dan cari tahu apa yang bisa kamu lakukan untuk mengubah keputusan mereka. Dengan demikian, kamu tidak akan terkesan menyebalkan, tetapi justru dewasa. Kamu tetap bisa membicarakan alasanmu menginginkan sesuatu, selama kamu meminta, berbicara, dan mendengarkan orang tuamu dengan hormat.
    • Setelah kamu memahami alasan mereka menolak keinginanmu (mis. “Kamu selama ini jarang membantu di rumah” atau “Nilai-nilaimu terlalu jelek”), tanyakan apa yang bisa kamu lakukan untuk “memperbaiki” situasi. Tepati janjimu dan coba perbaiki perilakumu.
    • Sikap yang tenang dan dewasa mungkin dapat membuat orang tuamu terkesan dan membantumu mendapatkan sesuatu yang diinginkan di kemudian hari.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Tawar-Menawar dengan Orang Tua

PDF download Unduh PDF
  1. Pikirkan apa yang kamu inginkan dan alasannya. Apakah hal tersebut sebuah benda atau pengalaman? Setelah kamu mengetahuinya, ajukan beberapa pertanyaan berikut kepada diri sendiri. Pertanyaan-pertanyaan ini akan mempersiapkan dirimu sebelum berdiskusi bersama orang tuamu: Mengapa kamu menginginkan ini? Mengapa orang tuamu perlu memberikannya? Jika kamu tidak bisa memikirkan jawaban yang tepat, sekarang bukanlah waktunya untuk meminta hal tersebut dari orang tuamu. Jika kamu tidak mengetahui alasanmu menginginkan sesuatu, ada kemungkinan mereka pun tidak akan memberikannya kepadamu.
    • Untuk mengetahui alasan yang “baik” di mata orang tuamu, perhatikan hal-hal yang mereka junjung atau hargai. Ada beragam hal yang dipandang sebagai sesuatu yang baik, tergantung kepada budaya dan keluarga. Membantu mengelola bisnis keluarga dan menjaga saudara dapat menjadi sesuatu yang mengesankan sebagian orang tua. Sementara itu, bagi beberapa orang tua yang lain, usaha dan prestasi di sekolah, serta kegiatan ekstrakurikuler dapat menjadi sesuatu yang meyakinkan orang tuamu secara lebih efektif. Pikirkan kapan mereka memuji dan menghargai tindakanmu. Momen atau tindakan tersebut merupakan alasan yang “baik” untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Selain itu, beberapa orang tua juga terkesan dengan argumen logis.
    • Siapkan beberapa alasan yang “baik” tentang keinginanmu atau kebutuhanmu akan barang/liburan/pengalaman tersebut. Alasan yang baik menunjukkan bahwa kamu tidak sekadar memuaskan keinginanmu secara impulsif dan memang mempertimbangkan keinginanmu sebelum berbicara dengan mereka. Beberapa contoh alasan yang “baik” adalah barang/sesuatu yang kamu inginkan dapat meningkatkan prestasimu di sekolah, mempersiapkanmu menghadapi usia dewasa, dan membantumu berkembang. Sebagai contoh lain, barang/sesuatu yang diinginkan dapat memenuhi imajinasimu, memberikan rasa tenang atau lega dari tantangan dalam hidup, atau menguntungkan seluruh keluarga dan/atau masyarakat.
    • Alasan-alasan yang terkesan egois atau keinginan yang tidak rasional biasanya tidak akan meyakinkan orang tuamu. Sebagai contoh, jangan minta sesuatu hanya karena “temanmu juga memilikinya”. Orang tua sering kali melihat alasan tersebut sebagai keinginanmu untuk mengikuti tren dan menjadi seperti orang lain. Mereka juga akan beranggapan bahwa kamu tidak akan benar-benar menghargai hadiah yang diberikan. Alasan-alasan seperti “Ya, hanya ingin saja”, “Aku layak mendapatkannya”, atau “Aku harus memilikinya” juga bukanlah alasan yang “baik”. Kamu juga tidak akan mendapatkan sesuatu yang diinginkan jika banyak mengeluh dan mengatakan bahwa orang tuamu jahat jika sampai tidak mengabulkan keinginanmu.
  2. Kunjungi situs-situs seperti Tokopedia, Bukalapak, dan situs atau platform jual beli barang bekas untuk mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Jika kamu menginginkan sebuah pengalaman, cari opsi perjalanan yang lebih murah, serta tempat menginap yang lebih terjangkau. Saat kamu berdiskusi dengan orang tuamu dan memberikan semua informasi tersebut, mereka tahu bahwa kamu tidak hanya peduli terhadap apa yang kamu inginkan, tetapi juga dana yang mereka miliki.
    • Hitung waktu yang dibutuhkan untuk menabung agar kamu bisa membayar setengah biaya yang dibutuhkan (serta biaya secara keseluruhan). Jika orang tuamu mau membagi biaya tersebut denganmu, perhitunganmu akan sangat membantu.
    • Jika kamu yakin bahwa hal tersebut tidak bisa kamu dapatkan, coba terima kemungkinan tersebut. Jika kamu ternyata berhasil mendapatkannya, kamu akan jauh lebih menghargai hal tersebut. Jika kamu tidak bisa mendapatkannya, setidaknya kamu bisa melupakan kekesalan atau kekecewaanmu terhadap orang tuamu dengan lebih mudah.
  3. Jika orang tuamu menolak keinginanmu, ada kemungkinan mereka merasa kamu belum “layak” mendapatkan apa yang diinginkan. Tangani situasi ini secara langsung dan tawarkan diri untuk mengerjakan tugas tertentu demi mendapatkan apa yang kamu inginkan. Orang tuamu akan menghormati dedikasi dan usahamu. Meskipun mereka tidak menyepakati persetujuan yang kamu ajukan, tetap lakukan atau tepati janjimu. Seiring berjalannya waktu, sikapmu dapat membuat mereka terkesan dan kamu bisa mendapatkan apa yang diinginkan di kemudian hari. Tunjukkan kepada mereka bahwa kamu sudah berkembang menjadi sosok yang bertanggung jawab. [3]
    • Beberapa tugas rumah yang bisa kamu tawarkan/lakukan adalah mencuci pakaian, membersihkan dapur dan kamar mandi, menyapu/membersihkan lantai, merawat hewan peliharaan, memotong rumput di halaman, membersihkan dinding atau lantai di luar rumah, dan merapikan ruangan yang berantakan.
  4. Ada kemungkinan orang tuamu belum memiliki cukup uang untuk membelikan apa yang kamu inginkan. Mereka juga mungkin memiliki dana yang cukup, tetapi merasa keberatan membelikanmu sesuatu (atau membayari liburan) karena biayanya sangat mahal. Dengan menawarkan diri untuk membayar sebagian biaya, kamu menunjukkan keseriusanmu dan keinginanmu untuk berusaha mendapatkan apa yang diinginkan.
    • Cari pekerjaan paruh waktu untuk mendapatkan uang. Jika usiamu masih terlalu muda untuk bekerja secara sah, tanyakan kepada orang tuamu apakah mereka bisa memberimu pekerjaan kecil untuk mendapatkan uang.
    • Tabung uang yang didapatkan hingga kamu memiliki cukup dana untuk membayar sebagian biaya barang yang kamu inginkan (atau biaya bensin/tiket perjalanan ke suatu tempat). Bicarakan kembali keinginanmu setelah kamu memiliki semua yang dibutuhkan. Tunjukkan bahwa kamu mampu membuat rencana, bekerja, dan menabung agar bisa meyakinkan mereka.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menyenangkan Hati Orang Tua

PDF download Unduh PDF
  1. Selain mengerjakan tugas, peningkatan nilai juga menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mendorong orang tuamu agar memberikan hadiah atau mengajakmu pergi ke tempat yang diinginkan. Apakah ada mata pelajaran tertentu yang dirasa sulit di sekolah? Beri tahu orang tuamu bahwa kamu mau berusaha lebih keras untuk memahami mata pelajaran tersebut. Tepati janjimu dengan belajar dan meningkatkan nilai-nilaimu. Setelah itu, tunjukkan hasilnya kepada orang tuamu.
    • Pada akhirnya, orang tuamu ingin kamu meraih kesuksesan dalam hidup dan berkembang menjadi sosok yang lebih cerdas. Mereka juga ingin mempersiapkanmu untuk menghadapi masa dewasa. Peningkatan nilai-nilai di sekolah merupakan bukti nyata yang menunjukkan bahwa kamu sudah berusaha meraih cita-citamu.
    • Tanyakan apakah kamu bisa mendapatkan hadiah tertentu setiap kali kamu berhasil mendapatkan nilai yang lebih tinggi di setiap mata pelajaran. Jika kamu menginginkan liburan atau hadiah yang mahal, tanyakan apakah orang tuamu mau membayar sebagian biaya yang lain saat kamu berhasil menaikkan nilaimu untuk setiap mata pelajaran.
  2. Sering kali, orang tua sering merasa kesal karena anak-anaknya tidak mau mendengarkan ucapan mereka. Orang tuamu mungkin bingung saat mereka harus berkali-kali meminta anak-anaknya mengerjakan sesuatu. [4] Oleh karena itu, jadilah anak yang patuh selama keinginan mereka memang wajar. Mandilah saat diminta dan bersihkan kamarmu. Ikuti arahkan orang tuamu agar mereka merasa dihormati. Saat kamu memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka, seiring berjalannya waktu orang tuamu pun akan memenuhi atau mengabulkan keinginanmu.
    • Setelah mengetahui hal-hal yang orang tuamu ingin kamu lakukan secara berkala, mulai kerjakan tugas-tugas tersebut sebelum diminta. Rapikan meja makan saat hidangan hampir siap, bersihkan rumah menggunakan alat penyedot debu, dan rapikan halaman. Mengerjakan tugas tanpa diminta dapat menjadi sesuatu yang lebih mengesankan dan diapresiasi.
    • Pendekatan ini membutuhkan waktu yang lama. Jika kamu secara konsisten mengikuti langkah ini, orang tuamu akan lebih mengapresiasi dan menghormati usahamu. Hal ini membuatmu berkesempatan lebih besar untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dari mereka.
  3. Hal ini serupa dengan mengerjakan tugas-tugas rumah, tetapi perbedaan utamanya adalah kamu tidak boleh bersikap seolah-olah tugas-tugas menyebalkan tersebut diselesaikan karena kamu diminta. Tawarkan diri untuk mengerjakan tugas-tugas kecil di rumah yang biasanya dikerjakan oleh orang tuamu. Ini merupakan strategi jangka panjang untuk menunjukkan kepada orang tuamu bahwa kamu ingin membalas kebaikan keluargamu, serta membantu mengembangkan dan menjaga keluarganya. [5] Langkah ini juga memperlihatkan bahwa kamu tidak membenci tugas atau tanggung jawabmu.
    • Sikap seperti ini dipandang lebih dewasa dan bisa mendapatkan rasa hormat dari orang tuamu. Pada akhirnya, sikapmu membantu mendapatkan sesuatu yang kamu inginkan dari orang tuamu, dengan penolakan yang lebih sedikit.
    • Pekerjaan rumah yang biasanya diselesaikan oleh orang tuamu dan tidak mereka minta untuk kamu selesaikan dapat menjadi pilihan yang tepat. Pastikan kamu mampu dan tahu cara mengerjakan tugas tersebut dengan aman sebelum menyelesaikannya.
    • Tugas-tugas umum lainnya seperti bersih-bersih, merawat hewan peliharaan, dan merapikan rumput di halaman juga menjadi pilihan yang baik. Kuncinya adalah keinginanmu untuk berkontribusi demi keluarga.
  4. Seperti halnya dirimu, orang tuamu juga memiliki banyak kebutuhan. Makin banyak kebutuhan yang terpenuhi, makin besar kemungkinan mereka untuk memberikan apa yang kamu inginkan. Luangkan waktu untuk memahami kebutuhan mereka dan berikan apa yang orang tuamu butuhkan dalam berbagai cara yang memungkinkan.
    • Orang tua perlu tahu bahwa anaknya aman dan tidak berada dalam bahaya saat mereka tidak ada. [6] Tunjukkan sikap yang baik dan bertanggung jawab saat kamu sedang bersama orang tuamu. Pilih teman-teman yang bertanggung jawab dan bisa dipercaya agar orang tuamu tidak terlalu khawatir.
    • Orang tua ingin merasa dihormati dan didengar. Jangan menghina atau memanggil mereka dengan sebutan yang buruk. Saat mereka kesal dengan sikapmu, dengarkan dan coba pahami ucapan mereka.
    • Orang tua ingin anaknya mengenali mereka. Biasanya, seorang anak baru mampu melihat orang tuanya sebagai individu yang memiliki kehidupannya sendiri saat usianya beranjak dewasa. Coba tanyakan mengenai kehidupan orang tuamu. Selain meningkatkan kesempatanmu mendapatkan apa yang diinginkan, kamu juga bisa membangun hubungan yang terbuka dan komunikatif.
  5. Dengan kata lain, coba “buat mereka merasa nyaman dan bangga.” [7] Tidak ada satu cara khusus untuk membesarkan seorang anak, dan terkadang orang tua merasa minder atau dihakimi dengan kemampuannya membesarkan anak. Bantulah mereka merasa bangga dan percaya diri dengan bersikap baik di depan umum. Tunjukkan keramahan dan kesopanan saat bertemu teman-teman mereka atau orang tua temanmu.
    • Mengobrollah dengan teman-teman orang tuamu, jawab pertanyaan yang mereka ajukan, dan sebisa mungkin cerminkan ketertarikanmu.
    • Tunjukkan rasa hormat dan kesopanan kepada orang tua (tidak hanya orang tua, tetapi siapa pun yang lebih tua darimu).
  6. Meskipun kamu merasa keputusan mereka tidak adil dan kamu layak mendapatkan apa yang diminta, tahan dorongan untuk memprotes. Kamu memang bisa mempertanyakan keputusan mereka dengan tenang dan dewasa, tetapi menggerutu dan merengek justru mencerminkan kepada orang tuamu bahwa mereka memang tidak seharusnya memberikan apa yang kamu minta. Sikapmu justru membuatmu terkesan berhak mendapatkan apa yang kamu inginkan, dan hal tersebut bisa membuat orang tuamu kesal.
    • Langkah ini berlaku untuk semua interaksi dengan orang tuamu. Jika kamu banyak mengeluh, memaki, atau menghina mereka, kamu pun akan mendapatkan perlakuan yang sama. Ada kemungkinan orang tuamu akan bersikap defensif dan melihat perilakumu sebagai bentuk keonaran. [8]
  7. Bersyukurlah atas semua hal yang sudah diberikan oleh orang tuamu. Luangkan waktumu dengan menikmati semua hadiah dan pengalaman yang ada, daripada sekadar menikmatinya untuk sesaat dan melupakannya begitu saja. Dengan mengapresiasi apa yang kamu miliki, kamu bisa berbahagia untuk jangka waktu yang lebih panjang. Orang tuamu pun akan mengetahui bahwa hadiah yang mereka berikan tidak sia-sia dan diberikan kepada sosok anak yang berbakti dan mampu bersyukur.
    Iklan

Tips

  • Tunjukkan kepada mereka bahwa kamu memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan apa yang diinginkan, dan jangan buat orang tuamu merasa bahwa mereka tidak perlu memberikan apa yang kamu dambakan. Tanggung jawabmu menunjukkan bahwa kamu bisa mengelola dan menjaga sesuatu yang kamu inginkan.
  • Selalu rencanakan apa yang ingin kamu katakan. Dengan begini, orang tuamu tahu bahwa kamu memahami apa yang kamu katakan sehingga kamu terlihat lebih dewasa di mata mereka.
  • Jangan terus membicarakan tentang keinginanmu. Hal tersebut justru menyebalkan dan tidak bisa meyakinkan mereka untuk memberikan apa yang kamu inginkan.
  • Tunggu hingga kamu berhasil melakukan sesuatu yang baik, dan manfaatkan momen tersebut sebagai alasan bagi orang tuamu untuk memberikan apa yang kamu inginkan.
  • Jika kamu baru saja bersikap buruk, jangan langsung meminta sesuatu setelah insiden terjadi. Permintaanmu tidak akan dikabulkan karena kamu masih meninggalkan kesan buruk (setidaknya untuk sementara waktu). Selain itu, jangan meminta maaf dan mengajukan permintaanmu pada hari yang sama karena orang tuamu akan merasa bahwa kamu hanya memohon maaf demi mendapatkan apa yang diinginkan.
  • Jangan mengajukan permintaanmu saat orang tuamu sedang menelepon seseorang.
  • Pastikan kamu tidak mengharapkan jawaban langsung. Berusahalah membuat orang tuamu terkesan sebelum mendapatkan jawaban akhir dari mereka.
  • Makin sering kamu meminta, makin mudah permintaan tersebut diingat. Namun, jangan terlalu sering mengajukan permintaan kepada orang tuamu. Mintalah hal yang sama pada hari ulang tahunmu, Paskah, Natal, atau acara dan perayaan lainnya yang memungkinkanmu untuk mendapatkan hadiah. Jangan begitu saja mengajukan permintaanmu setiap hari.
  • Tunjukkan kepercayaan diri. Ada kemungkinan kamu akan merasa gugup saat meminta sesuatu. Namun, jangan khawatir. Hidup akan terus berjalan.
  • Bicaralah dengan jelas dan jangan melihat ke bawah. Hal ini penting untuk diingat agar orang tuamu bisa memahamimu dengan lebih baik.
Iklan

Peringatan

  • Tidak ada gunanya jika kamu bersikap baik demi sesuatu yang diinginkan, kemudian kembali menjadi sosok pemalas setelah mendapatkan hal tersebut. Sikap tersebut membuatmu tidak bisa dipercaya.
  • Perlu diingat bahwa apa yang kamu inginkan mungkin tidak cocok dengan usiamu saat ini. Untuk beberapa hal, kamu tidak bisa mendapatkannya karena usiamu belum cukup, baik saat kamu menawarkan diri untuk membayar sebagian biayanya atau tidak.
  • Memohon dan merengek tidak akan memberikan hasil.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.910 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan