Unduh PDF Unduh PDF

Apa yang Anda lakukan saat Anda berargumen besar dengan pacar? Kemungkinan Anda berdua akan merasa sakit hati, marah, atau sedih. Bila Anda ingin bertahan dalam suatu hubungan, ada berbagai cara untuk memperbaikinya. Mulailah dengan memahami pertengkaran yang terjadi kemudian gunakan kasih sayang serta kerendahan hati untuk mengatasinya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memproses Argumen

Unduh PDF
  1. Anda tidak bisa berharap argumen akan segera selesai. Ambil waktu beberapa jam, bahkan beberapa hari, untuk menenangkan diri dan memproses emosi dengan benar. Berjalan-jalanlah, temui teman, atau tonton film. Lakukan aktivitas-aktivitas yang membuat rileks hingga Anda cukup tenang untuk melihat situasinya secara objektif. [1]
    Jangan: kabur tanpa mengucapkan apa pun.
    Lakukan: katakan "Aku sedih dan perlu waktu untuk menenangkan diri. Bisakah kita membicarakannya lagi besok?"
  2. Pertengkaran jarang terjadi tanpa alasan. Luangkan waktu untuk menganalisis penyebabnya dan apakah ada hal yang seharusnya bisa Anda lakukan secara berbeda dalam situasi tersebut.
    • Tinjau apa yang terjadi. Mengapa Anda mulai bertengkar? Apa yang memicunya? Apa yang Anda katakan? Apa Anda menyesali semua yang Anda katakan? Mengapa, atau mengapa tidak? [2]
    • Ketahuilah bahwa ingatan bersifat subjektif, terutama pada situasi-situasi yang membuat stres. Pacar Anda mungkin mengingat beberapa aspek pertengkaran dalam cara yang berbeda. Hal ini normal, bukan berarti salah satu dari Anda tidak jujur. Hanya saja, tekanan memang bisa menyebabkan ingatan menjadi tidak akurat. [3]
  3. Setelah argument, Anda harus menerima dan mengalami perasaan. Meski kita mungkin tidak menyukai emosi seperti kemarahan dan kesedihan, kita tetap harus mengakuinya alih-alih mengabaikannya. Menyimpan perasaan bisa menimbulkan luapan mendadak.
    • Terimalah bahwa emosi tidak selalu rasional. Sebagai contoh, jika pacar menyakiti perasaan Anda, ingatlah bahwa ia tidak melakukannya secara sengaja. Ini penting agar Anda bisa menerima keadaan. Ketahuilah bahwa baik Anda maupun pacar berhak merespons perdebatan secara emosional, bahkan ketika respons tersebut sangat tidak masuk akal. [4]
      Jangan: berteriak "Bisa-bisanya kamu melakukan hal ini?!"
      Lakukan: ucapkan "Aku marah karena kamu melanggar janjimu kemarin".
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menyelesaikan Argumen

Unduh PDF
  1. Setelah kalian sama-sama tenang, atur waktu untuk mendiskusikan konflik. Sesudah argumen besar berlangsung, Anda harus menjadwalkan waktu untuk memastikan baik Anda maupun pasangan tenang saat berdiskusi. [5]
    • Pilih waktu untuk berbicara saat tidak ada batasan waktu. Pilih sebuah minggu atau malam di akhir pekan saat kalian berdua tidak harus bekerja di esok paginya. Cobalah berbicara di awal malam setelah makan agar rasa lapar dan kantuk tidak mengganggu percakapan. [6]
    • Jika kalian tidak tinggal bersama, pilih tempat netral untuk berbicara. Meski Anda mungkin merasa janggal mendiskusikan hubungan di tempat umum, lokasi yang netral bisa membantu agar kalian berdua tetap merasa nyaman. Pilih tempat yang tidak dikunjungi banyak orang, seperti kedai kopi yang tenang dan luas atau taman publik yang biasanya tidak ramai. [7]
  2. Saat membicarakan konflik, gunakan bahasa tubuh untuk mendemonstrasikan bahwa Anda terbuka untuk berbicara. Dengan begini, diskusi bisa terjadi dalam cara yang rileks serta efektif. [8]
    • Buat kontak mata. Mengangguklah sesekali untuk menunjukkan bahwa Anda mendengarkan. Jangan silangkan lengan atau lakukan apa pun yang membuat Anda terlihat tegang. Cobalah menghindari getaran grogi, seperti memainkan pakaian atau membunyikan jari. [9]
    • Anggukan sesekali menunjukkan indikasi nonverbal bahwa Anda sedang mendengarkan apa yang dikatakan. [10]
  3. Saat mendiskusikan argumen, lontarkan juga komunikasi verbal. Pacar harus tahu bahwa Anda siap menyelesaikan masalah, jadi pastikan Anda berkomunikasi dengan efektif setelah pertengkaran terjadi.
    • Berbicaralah dengan jelas dan singkat. Jangan libatkan terlalu banyak detail dan cobalah membahas inti masalah. Jangan interupsi pacar saat ia berbicara. Pastikan ia selalu paham akan apa yang Anda katakan. Minta klarifikasi bila ia mengatakan sesuatu yang tidak Anda pahami. [11]
    • Gunakan pernyataan-pernyataan “saya”. Pernyataan-pernyataan ini memastikan bahwa Anda mampu mengekspresikan perasaan daripada hanya menilai sebuah situasi secara objektif. Sebagai contoh, alih-alih berkata "Kamu bereaksi secara berlebihan saat aku terlambat dan mempermalukanku di depan teman-temanmu", ucapkan sesuatu seperti "Aku merasa malu saat kamu memarahiku di depan teman-temanmu karena aku terlambat datang". [12]
  4. Dalam sebuah hubungan romantis, perasaan yang tidak diakui adalah hal yang sangat membuat frustrasi. Bahkan jika Anda tidak setuju dengan penilaian situasi yang dilakukan oleh pacar, pastikan Anda tetap berusaha membuatnya merasa bahwa perasaan-perasaannya beralasan. Terkadang, tindakan simpel yang mengizinkan seseorang untuk mengakui perasaannya bisa melepaskan banyak ketegangan dari sebuah situasi. Dengan begini, energi negatif yang terpendam pun keluar dan pacar akan merasa Anda benar-benar peduli akan kebahagiaannya. [13]
    Jangan: ucapkan "Maaf, tapi aku hanya bercanda".
    Lakukan: katakan "Aku tidak bermaksud menyakiti perasaanmu. Maaf karena aku telah membuatmu sedih". [14]
  5. Kebanyakan pasangan akan menghadapi beberapa isu yang tidak bisa mereka setujui. Ini adalah hal yang normal karena setiap manusia unik. Manfaatkan argument sebagai peluang untuk menentukan perbedaan kalian dan bagaimana Anda dan dirinya bisa melakukan rekonsiliasi terhadap perbedaan ini. Jika Anda mempunyai harapan berbeda tentang menghabiskan waktu bersama, hubungan kalian secara menyeluruh, atau pilihan-pilihan gaya hidup, lakukan identifikasi masalah dan cari solusinya.
    • Lihatlah apakah Anda bisa menentukan isu utama yang menyebabkan argumen. Jika Anda berargumen besar-besaran, biasanya penyebabnya juga bukan hal yang sepele. Cobalah mencari letak ketidaksetujuan dan apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. Terkadang, mengakui perasaan yang berbeda bisa membantu meredakan ketegangan. Kalian berdua juga tidak akan terlalu tersinggung bila saling memahami perbedaan dalam kepribadian. [15]
      Jangan: paksa pacar (atau diri sendiri) untuk berubah dalam setiap perbedaan pendapat.
      Lakukan: sarankan cara untuk membatasi konflik, misalnya dengan menghindari aktivitas-aktivitas atau topik-topik yang bisa menyebabkan pertengkaran saat kalian bersama.
  6. Setelah melakukan refleksi atas tindakan dan peran Anda dalam argument, mintalah maaf kepada pasangan atas kesalahan Anda. Anda harus meminta maaf secara spesifik dan jujur untuk mendemonstrasikan bahwa Anda sudah mendengar dan memahami keprihatinannya.
    Jangan: coba membela tindakan Anda dengan kata "tetapi..." atau merujuk pada perilaku pacar.
    Lakukan: terima reaksinya dengan tenang, bahkan bila ia berkata "Ya, kamu benar-benar menyebalkan".
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencegah Perkelahian di Kemudian Hari

Unduh PDF
  1. Saat Anda menyadari ada sebuah masalah yang sedang terjadi, jangan abaikan. Alih-alih mendiamkannya, diskusikan hal tersebut sebelum menjadi problem yang besar. Dengan begini, Anda bisa mencegah pertengkaran di kemudian hari. [16]
    • Menyimpan masalah tanpa menyelesaikannya hanya akan memperburuk argumen berikut yang kalian hadapi, karena Anda dan pasangan akan saling mengingatkan hal-hal di masa lalu. Sebagai akibatnya, pacar mungkin merasa diserang dan disalahkan. Ketika sebuah masalah muncul, Anda harus segera menyelesaikannya. Bahkan sebuah isu kecil bisa menumpukkan kepahitan di dalam hati Anda seiring dengan berjalannya waktu. [17]
  2. Kemarahan bisa membuat Anda sulit merespons situasi secara rasional. Orang-orang sering meledak marah dan mengakibatkan mereka dijauhi oleh teman/anggota keluarga terdekat. Cobalah bekerja sama dengan pacar untuk menemukan cara mengatasi isu tanpa marah. Cara yang baik untuk melakukannya adalah dengan meluangkan waktu sebanyak 5 menit untuk mengekspresikan perasaan saat kalian menemui ketidaksetujuan alih-alih langsung mencoba berbicara. [18]
  3. Pertengkaran biasanya sering berhubungan dengan keadaan emosional yang tidak terpenuhi. Saat pacar merasa sedih atau frustrasi terhadap Anda, cobalah memeriksa apakah Anda gagal memenuhi salah satu kebutuhannya. Apa kalian berdua akhir-akhir ini sedikit menjauh? Apa Anda terlalu sibuk sehingga tidak banyak menghabiskan waktu bersamanya? Pikirkan apakah Anda tidak bisa memenuhi kebutuhan pacar dan pikirkan apa yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya. [19]
  4. Selalu luangkan waktu untuk meringkas hasil diskusi setelah Anda berargumen dengan pasangan. Bagaimana perasaan Anda? Bagaimana perasaan pacar Anda? Bagaimana Anda berdua akan mengatasinya agar tidak terjadi lagi? Luangkan lima menit untuk meringkas sebuah situasi setelah argumen untuk mencegahnya terjadi lagi di kemudian hari. [20]
    Iklan

Tips

  • Pastikan Anda mengenali gejala-gejala hubungan yang tidak sehat. Ketika waktu Anda dalam "berusaha menyelesaikan masalah" lebih lama daripada waktu bahagia Anda dengannya, ini berarti hubungan kalian mungkin tidak layak dipertahankan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.836 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan