Unduh PDF Unduh PDF

Salah satu cara meraih kesuksesan dan kebahagiaan adalah dengan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Riset menunjukkan bahwa orang-orang yang memiliki harga diri, pikiran, perasaan, dan keyakinan positif tentang diri sendiri kurang berisiko mengalami gangguan depresi. [1] Sebaliknya, kurangnya kepercayaan diri akan berdampak negatif terhadap kesehatan mental, hubungan, pendidikan, atau karier seseorang. Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk mengembalikan kepercayaan diri secara umum atau dalam situasi tertentu, misalnya saat menjalin hubungan dengan seseorang atau di tempat kerja.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membangun Kepercayaan pada Diri Sendiri

Unduh PDF
  1. Jika selama ini Anda tidak percaya pada diri sendiri, bukan hal yang sulit bagi Anda untuk menyebutkan kesalahan dan kegagalan. Tetapi, pernahkah Anda berusaha melihat sisi positif dalam diri Anda? Bagi banyak orang, hal ini mungkin terasa sangat menantang. Para peneliti menunjukkan bahwa harga diri dibentuk oleh dua faktor kognitif, ingatan positif (tentang perilaku dan diri Anda) dan evaluasi diri (seberapa positifnya Anda mengevaluasi sikap dan perilaku Anda saat ini). [2] Buatlah daftar tentang hal-hal yang Anda sukai dari diri sendiri dalam hal kepribadian dan keterampilan yang menjadikan Anda sebagai diri “Anda” yang sesungguhnya. [3]
    • Carilah tempat yang tenang untuk duduk dan menulis setiap pikiran yang muncul. Siapkan buku catatan atau buku harian dan pasanglah pewaktu ( timer ) untuk menulis selama 20-30 menit. Membuat jurnal merupakan kesempatan baik bagi Anda untuk rutin berbicara secara jujur dengan diri sendiri tentang siapa Anda dan ingin menjadi orang seperti apa. Cara ini adalah jalan pintas dalam melakukan refleksi dan menemukan jati diri sehingga Anda bisa menyadari hal-hal yang belum Anda ketahui dari diri sendiri. [4]
    • Pikirkan juga beberapa aspek yang ingin Anda perbaiki, misalnya ketegasan sikap atau kepercayaan diri. Jangan hanya merenungkan apa yang Anda rasakan, tetapi renungkan juga mengapa Anda merasa seperti itu. Cobalah memahami diri Anda yang sebenarnya dan biarkan ia hadir dalam diri Anda. Seandainya Anda merasa kurang mampu menghadapi orang lain dengan baik, langkah pertama untuk berubah adalah dengan mengakui semua aspek dalam diri Anda. Contohnya, mungkin Anda merasa lebih percaya diri dan mampu menghadapi seseorang ini jika ia sedang mengalami masalah, misalnya dalam sebuah hubungan atau di tempat kerja.
  2. Mungkin selama ini Anda tidak pernah menghargai diri sendiri atas semua yang sudah Anda lakukan. Mulailah melakukan refleksi untuk melihat lagi keberhasilan yang pernah Anda raih, baik yang besar maupun yang kecil, dan membuat Anda merasa bangga. Cara ini akan memastikan keberadaan Anda dalam kehidupan ini dan menunjukkan kepada orang-orang dan masyarakat sekitar bahwa Anda berharga sehingga menumbuhkan rasa percaya diri. Riset membuktikan bahwa untuk membangkitkan harga diri, seseorang harus memiliki citra yang kuat atas semua pengalaman positif dalam hal pencapaian masa lalu dan kemampuannya. Dengan mengakui bahwa di masa lalu Anda adalah orang yang hebat, optimistis, dan percaya diri, lebih mudah Anda memercayai bahwa Anda adalah pribadi yang mengagumkan dan mampu melakukan lagi hal-hal yang mengagumkan. [5] [6]
    • Untuk saat ini, tulis dulu semua pencapaian Anda. Ingatlah bahwa Anda harus menulis semuanya , dimulai dari pencapaian besar sampai hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari, misalnya belajar mengemudi, kuliah, pindah ke apartemen sendiri, punya teman baik, memasak makanan enak, diwisuda, diterima bekerja, atau apa saja sebab kemungkinannya tidak terhingga! Baca lagi daftar ini sekali waktu dan tambahkan pengalaman yang lain. Lambat laun, akan muncul kesadaran bahwa ada banyak hal yang bisa Anda banggakan. [7]
    • Pindailah foto-foto, buku kolase, buku tahunan, kenang-kenangan dari perjalanan, atau buatlah kolase tentang perjalanan hidup dan pencapaian Anda sampai hari ini. [8]
  3. Alih-alih merasa tidak berdaya karena pikiran negatif, fokuskan diri pada pikiran positif yang memberikan semangat dan membangun. Ingatlah bahwa Anda adalah pribadi yang istimewa, seseorang yang layak dicintai dan dihargai oleh orang lain dan diri sendiri. Cobalah menerapkan beberapa cara berikut: [9] [10]
    • Buatlah pernyataan yang bernada optimis. Jadilah pribadi yang optimistik dan jauhi ramalan pesimis tentang diri sendiri. Hal-hal buruk yang selalu dipikirkan, biasanya akan terjadi. Contohnya, jika Anda mengantisipasi bahwa presentasi Anda tidak berjalan lancar, mungkin hal ini benar-benar terjadi. Jadi, mulailah bersikap positif dengan mengatakan kepada diri sendiri, “Meskipun rasanya cukup menantang, aku pasti bisa melakukan presentasi dengan baik”.
    • Berfokuslah pada pernyataan "bisa" dan hindari kata “seharusnya”. Dengan membuat pernyataan “seharusnya”, berarti ada sesuatu yang harus Anda lakukan (yang saat ini belum Anda lakukan) sehingga Anda akan merasa tertekan jika keinginan ini tidak terpenuhi. Alih-alih, fokuskan diri pada apa yang BISA Anda lakukan.
    • Jadilah pemandu sorak untuk diri sendiri. Berikan dukungan semangat yang positif dan penghargaan atas hal-hal positif yang sudah Anda lakukan. Contohnya, mungkin Anda menyadari bahwa walaupun Anda belum berlatih sesuai keinginan, setidaknya Anda sudah mulai berolahraga satu hari dalam seminggu. Berikan penghargaan atas perubahan positif yang sudah Anda lakukan. Contohnya, “Mungkin presentasi yang aku bawakan belum sempurna, tetapi rekan-rekan kerjaku ada yang mengajukan pertanyaan dan tetap memperhatikan. Ini berarti tujuanku sudah tercapai”. Dengan berjalannya waktu, pola pikir Anda akan berubah sehingga Anda menjadi lebih percaya diri.
  4. Tulislah semua hal yang ingin Anda capai dan tentukan cara mencapainya. Contohnya, mungkin Anda ingin melakukan lebih banyak kegiatan dengan menjadi sukarelawan, melakukan hobi baru, atau menghabiskan waktu dengan teman-teman. Tentukan tujuan dan keinginan yang realistis. Memperjuangkan sesuatu yang tidak mungkin tercapai hanya akan mengurangi, bukannya meningkatkan, kepercayaan diri. [11]
    • Contohnya, jangan tiba-tiba memutuskan bahwa pada usia 35, Anda ingin menjadi pemain sepak bola profesional atau penari balet yang paling hebat. Keinginan ini tidak realistis dan Anda akan kehilangan kepercayaan diri setelah menyadari betapa sulitnya mencapai tujuan ini. [12]
    • Alih-alih, tentukan tujuan yang realistis, misalnya Anda ingin mendapatkan nilai matematika yang lebih baik, belajar bermain gitar, atau menguasai olahraga baru. Adanya tujuan yang bisa diusahakan secara sadar dan konsisten dan pada akhirnya bisa tercapai akan menghentikan siklus pikiran negatif yang mengurangi kepercayaan diri. Cara ini juga menunjukkan bahwa Anda memiliki kemampuan dalam menentukan tujuan, berhasil mencapainya, dan merasa bahagia.
    • Tentukan tujuan yang membantu Anda melihat dan merasakan kompetensi yang Anda miliki. Contohnya, jika Anda ingin mengetahui lebih baik tentang keadaan dunia, buatlah keputusan untuk membaca koran setiap hari selama sebulan. Atau, misalnya Anda ingin meningkatkan kemampuan dengan belajar memperbaiki sepeda sendiri lalu membuat keputusan untuk belajar melakukan perbaikan sendiri. Anda merasa lebih baik dengan mencapai tujuan yang bisa mengatasi masalah karena dengan cara ini, Anda merasa berdaya dan memiliki kemampuan.
  5. Peribahasa kuno ini membawa pesan yang berharga. Kepercayaan diri tidak bisa muncul dalam sekejap. Jadi, setelah Anda lebih memahami diri sendiri dan keinginan Anda, mulailah menjaga penampilan sebab hal ini akan memengaruhi kepercayaan diri Anda. Berusaha agar “terlihat” percaya diri bisa benar-benar meningkatkan kepercayaan diri melalui pengaruh yang terlihat pada orang-orang di sekitar Anda.
    • Gunakan bahasa tubuh untuk menunjukkan kepercayaan diri. Biasakan berdiri dan duduk dengan punggung tegak dan berjalan santai dengan langkah lebar. Berusahalah melakukan kontak mata saat bertemu seseorang, dan jika merasa gugup, cobalah tersenyum alih-alih melihat ke tempat lain. [13]
    • Tersenyum lebih sering. Penelitian menunjukkan bahwa tersenyum bisa memperbaiki suasana hati dan membuat Anda merasa lebih positif. [14]
    • Cobalah lebih banyak (alih-alih lebih sedikit) berbicara dengan penuh percaya diri. Hal ini berlaku khususnya bagi para wanita yang dalam pergaulan sosial, cenderung kurang suka berbicara dan bersikap kurang asertif ketimbang kaum pria. Jika Anda sedang berkumpul di lingkungan sosial, berusahalah agar suara Anda didengarkan sebab pendapat Anda penting dan bisa menjadi nilai tambah dalam percakapan. [15] Bicaralah dengan jelas dan artikulasi yang tepat, jangan bergumam atau menutup mulut dengan tangan atau jari saat berbicara.
  6. Ingatlah bahwa Anda tidak bisa mengendalikan pikiran, perasaan, atau tindakan orang lain kecuali diri Anda sendiri. Alih-alih merasa takut pada ketidakpastian dan ketidakmampuan mengendalikan, cobalah menerimanya. Terimalah kehidupan di sekitar Anda sebagai tempat yang luas dan penuh ketidakpastian dengan mengambil kesempatan untuk melakukan hal-hal baru. Anda akan terkejut betapa seringnya Anda berhasil saat bersikap proaktif seperti kata pepatah lama “keberuntungan akan menghampiri orang yang berani”. Seandainya gagal, Anda akan melihat bahwa hidup ini terus berjalan. Kapan pun langkah Anda harus terhenti, mengambil risiko dan mencoba hal-hal baru adalah salah satu cara terbaik untuk mengembalikan kepercayaan diri yang hilang.
    • Mulailah percakapan dengan seseorang di bus, kirimkan foto atau cerita untuk diterbitkan, atau ajak kencan orang yang Anda sukai. Buatlah keputusan yang memaksa Anda keluar dari zona nyaman dan cobalah terjun dalam bidang baru, asalkan Anda tahu bahwa semuanya akan baik-baik saja apa pun akibatnya.
    • Lakukan eksperimen dengan melakukan kegiatan baru agar Anda bisa menemukan bakat dan keterampilan baru yang belum Anda sadari. Cobalah berlari di lintasan lari agar Anda mengenali kemampuan Anda berlari jarak jauh, sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya dan membuat Anda lebih percaya diri. [16]
    • Lakukan kegiatan artistik seperti melukis, bermain musik, menulis puisi, dan menari. Aktivitas seni sering kali membantu orang-orang belajar mengekspresikan diri dan membuat mereka merasa mahir dalam bidang atau keterampilan tertentu. Banyak komunitas seni yang menawarkan kursus dengan biaya terjangkau.
  7. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang menjadi sukarelawan cenderung merasa lebih bahagia dan lebih menghargai diri sendiri. Rasanya seperti sebuah paradoks jika kita harus menolong orang lain terlebih dahulu untuk merasa bahagia. Akan tetapi, sains menunjukkan bahwa rasa terhubung secara sosial yang timbul karena menjadi sukarelawan atau menolong orang lain membuat kita merasa lebih positif tentang diri sendiri. [17]
    • Ada banyak sekali kesempatan untuk menolong orang lain dengan menjadi sukarelawan. Anda bisa membantu mengajar anak-anak PAUD atau menjadi pengurus peminjaman buku di rumah baca. Libatkan diri dalam pelayanan gereja untuk mengunjungi orang sakit. Berikan sumbangan untuk para korban bencana alam atau panti asuhan. Bergabunglah dalam kegiatan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan perumahan Anda. [18]
  8. Menyediakan waktu untuk diri sendiri adalah salah satu cara memperbaiki kepercayaan diri. Dengan tubuh dan jiwa yang sehat, Anda akan merasa semakin puas dengan diri sendiri. Jadi, lakukan yang terbaik agar kondisi Anda sehat dengan cara apa pun yang Anda anggap paling baik, misalnya: [19] [20]
    • Terapkan pola makan paling sedikit tiga kali sehari dengan mengonsumsi makanan sehat dan kaya gizi, seperti biji-bijian utuh, daging rendah protein (daging unggas dan ikan), dan sayuran segar agar Anda tetap berenergi dan cukup asupan gizi. Minumlah cukup air putih agar tubuh Anda tetap terhidrasi.
    • Jauhi makanan olahan dan makanan/minuman yang mengandung gula dan kafeina sebab bisa memengaruhi emosi, jika Anda ingin menjaga suasana hati atau menghindari emosi negatif. [21]
    • Berolahragalah. Penelitian menunjukkan bahwa olahraga sangat efektif dalam meningkatkan harga diri. Hal ini terjadi karena saat berolahraga, tubuh kita akan melepaskan hormon endorfin, senyawa kimia yang menimbulkan rasa bahagia. Euforia yang timbul saat berolahraga biasanya diikuti oleh bertambahnya perasaan positif dan energi. Biasakan berolahraga dengan intensitas berat setidaknya selama 30 menit tiga kali seminggu. Jika Anda tidak sempat, sisihkan waktu untuk berjalan kaki setiap hari. [22]
    • Kurangi stres. Buatlah rencana mengurangi stres dalam kehidupan sehari-hari dengan menyediakan waktu untuk melakukan relaksasi dan kegiatan yang Anda sukai. Bermeditasi, berlatih yoga, berkebun, atau lakukan kegiatan apa saja agar Anda merasa tenang dan positif. Ketahuilah bahwa kondisi stres adakalanya membuat orang-orang memberikan reaksi berlebihan atau membiarkan perasaan negatif menguasai mereka. [23] [24]
  9. Kesempurnaan adalah gagasan semu yang diciptakan dan dikembangkan oleh masyarakat dan media yang menimbulkan kerugian besar bagi banyak orang. Gagasan ini mengatakan bahwa kesempurnaan BISA dicapai dan masalah timbul karena kita belum layak mendapatkan kesempurnaan. Tidak ada orang yang sempurna dan jadikan kalimat ini sebagai mantra. Tidak seorang pun memiliki kehidupan yang sempurna, memiliki tubuh yang sempurna, keluarga yang sempurna, pekerjaan yang sempurna, dan seterusnya, termasuk Anda. [25]
    • Berfokuslah pada usaha ketimbang ingin meraih kesempurnaan. Jika Anda tidak mau mencoba sesuatu karena takut tidak bisa melakukannya dengan sempurna, Anda akan kehilangan kesempatan sama sekali. Jika Anda tidak pernah mau bergabung dalam tim bola basket, dijamin Anda tidak akan pernah menang. Jangan biarkan tuntutan akan kesempurnaan menghambat Anda. [26]
    • Terimalah kenyataan bahwa Anda adalah manusia biasa dan setiap manusia pada dasarnya tidak sempurna dan bisa berbuat salah. Ketidaksempurnaan adalah hal yang manusiawi dan bisa menjadi kesempatan untuk berkembang dan menjadi lebih baik. Contohnya, mungkin Anda tidak diterima di sekolah favorit atau tidak diterima bekerja. Alih-alih menyesali diri karena merasa bersalah, pandanglah hal ini sebagai kesempatan belajar, meningkatkan kemampuan, dan memperbaiki diri. Selain itu, mungkin akan timbul keinginan untuk melanjutkan pendidikan atau memperdalam keterampilan menghadapi wawancara kerja . Maafkan diri sendiri dan teruslah berusaha. Walaupun tidak mudah, cara ini sangat penting untuk menghindari sikap mengasihani diri yang berkepanjangan dan hilangnya kepercayaan diri.
  10. Membangun kepercayaan diri butuh waktu sebab rasa percaya diri yang baru tumbuh bisa saja hanya sementara. Anda harus tetap menunjukkan kepercayaan diri dan mengambil kesempatan agar bisa merasakan kepercayaan diri yang sesungguhnya.
    • Ingatlah bahwa kepercayaan diri bukanlah sesuatu yang Anda capai, melainkan sebuah proses. Oleh karena dalam kehidupan ini selalu ada kejutan dan hambatan, Anda harus terus berusaha membangun dan membangun lagi kepercayaan diri seumur hidup. Karena Anda terus berevolusi, kepercayaan diri Anda juga ikut berevolusi.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mengembalikan Kepercayaan Diri untuk Menjalin Hubungan

Unduh PDF
  1. Satu-satunya cara memiliki kepercayaan diri dalam hubungan adalah jika dan hanya jika Anda percaya pada diri sendiri. Lakukan langkah-langkah yang dijelaskan pada bagian pertama untuk membangun kepercayaan pada diri sendiri. Sebagian dari perjalanan untuk membangun kepercayaan diri dalam hubungan adalah dengan memercayai bahwa Anda berharga. Selain itu, cobalah menyediakan waktu untuk menyendiri dan menjalin hubungan yang konstruktif dengan diri sendiri agar Anda bisa merasakan kepuasan dan kebahagiaan misalnya dengan membaca buku, berjalan kaki, atau berolahraga. Dengan cara ini, Anda akan lebih memahami diri sendiri dan keinginan Anda lalu membawanya ke dalam hubungan Anda dengan orang lain.
    • Ingatlah bahwa mengembangkan harga diri yang baik adalah bagian penting dalam menjalin hubungan asmara yang berhasil. Dalam sebuah penelitian terhadap 287 orang dewasa muda, para peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki harga diri yang tinggi, seperti kepercayaan diri karena penampilan dan kepribadian, berhasil menjalin hubungan asmara dengan baik. [27]
    • Jika Anda merasa tidak percaya diri karena baru saja mengalami hubungan yang bermasalah atau putus cinta, Anda harus memulihkan diri dulu. Banyak penelitian menyatakan bahwa perceraian dan perpisahan bisa berakibat buruk pada kesehatan mental dan fisik, seperti meningkatnya stres dan kecemasan termasuk kecenderungan kecanduan alkohol, diabetes, dan gangguan jantung. Menghadapi kenyataan bahwa sebuah hubungan harus berakhir memang bukanlah hal yang mudah, tetapi Anda bisa memulihkan diri dengan berusaha mengendalikan emosi dan melanjutkan lagi hidup Anda. [28]
  2. Kita tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kita bisa mengubah cara kita melihatnya, dari sisi baik atau dari sisi buruk. Coba ingat-ingat lagi hubungan yang pernah Anda jalani dan bagaimana hubungan ini memengaruhi cara pandang Anda saat ini. Cara ini akan membantu Anda mengatasi masalah tanpa membiarkan masalah mengendalikan Anda. [29]
    • Contohnya, mungkin mantan pasangan Anda dulu pernah berselingkuh. Alih-alih menyalahkan diri sendiri atau terus terbebani oleh masalah hubungan ini, pikirkan bagaimana pengalaman ini membuat Anda tidak mudah memercayai calon pasangan dan selalu khawatir kejadian ini terulang lagi. Atasi masalah ini dengan mengetahui apa yang membuat Anda tidak percaya diri dalam menjalani hubungan baru.
  3. Setelah pulih dari kesedihan karena hubungan yang lalu, ubahlah cara pandang Anda dan mulailah melihat bahwa sebuah akhir adalah awal yang baru. Ingatlah bahwa ada banyak sekali orang di dunia yang luas ini. Jadi, ini adalah kesempatan, bukan sesuatu yang harus membuat Anda takut. Ada banyak sekali pilihan bagi Anda. [30]
    • Sadari juga bahwa hubungan asmara di masa lalu tidak mencerminkan siapa Anda, tetapi sebuah masalah besar yang melibatkan orang lain dan berbagai faktor (misalnya pihak ke tiga, jarak yang jauh, ketidakcocokan, dll.). Sebuah hubungan bukanlah siapa Anda, melainkan sesuatu yang membuat Anda terlibat. Meskipun Anda ingin menyalahkan diri sendiri saat keadaan tidak berjalan baik, dengan sedikit waktu dan kesabaran, Anda akan menyadari bahwa ada banyak alasan sehingga masalah ini terjadi dan pada dasarnya Anda tidak bersalah.
  4. Lakukan kegiatan baru agar Anda bisa bertemu teman baru dan membangun kepercayaan diri. Daftarkan diri Anda pada situs biro jodoh atau pergilah ke pesta, ikuti berbagai kegiatan, belanja ke pasar, dan ikuti kursus agar Anda bisa berkenalan dengan teman-teman baru. Tunjukkan sikap percaya diri dan jangan takut ditolak. Anda akan terkejut betapa mudahnya memulai percakapan dengan seseorang yang baru Anda temui.
    • Wanita biasanya takut mendekati pria karena secara tradisional, sebuah hubungan tidak diawali dengan cara seperti ini. Akan tetapi, di abad ke-21 ini, jangan menjadi wanita yang suka mencemooh ide tentang cara memulai perkenalan. Gunakan kesempatan ini untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam menjalin hubungan dan Anda akan terkejut dengan hasilnya! Ingatlah, jika Anda tidak pernah mencoba, Anda tidak akan pernah tahu apa akibatnya.
    • Jangan berkencan dengan setiap orang atau mencoba apa saja. Anda harus selektif. Nikmatilah persahabatan dan keakraban dengan orang-orang yang Anda sukai dan ingatkan diri sendiri bahwa ada banyak yang bisa Anda berikan dalam sebuah hubungan.
  5. Jangan berpura-pura menjadi orang lain dan menunjukkan seseorang yang bukan diri Anda yang sebenarnya. Setiap orang adalah manusia biasa yang memiliki kerentanan dan kekurangan. Biarkan orang-orang melihat hal ini saat Anda berinteraksi dengan mereka dan tinggalkan sikap berpura-pura. Contohnya, jika Anda menyukai seseorang, jangan berpura-pura “jual mahal” dengan menjadi orang yang tidak mudah didekati dan tidak menunjukkan ketertarikan. Alih-alih, perlihatkan siapa diri Anda yang sebenarnya dan katakan bahwa Anda sangat senang bisa bersamanya. Bersikap apa adanya, tulus, dan tidak ada yang ditutup-tutupi adalah kepercayaan diri yang sesungguhnya. Pada akhirnya, Anda akan mampu membuka diri dan menjalin hubungan yang menyenangkan dengan orang lain. [31]
    • Selain itu, belajarlah cara mengungkapkan kepedulian dan rasa khawatir. Anda harus jujur kepada diri sendiri dan pasangan Anda saat berusaha menghadapi dan mengatasi rasa khawatir yang muncul dalam menjalin hubungan. Kejujuran adalah kebijaksanaan terbaik. Tentukan dan katakan apa yang Anda rasakan. Keterbukaan adalah tanda dari orang yang percaya diri. [32]
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengembalikan Kepercayaan Diri dalam Pekerjaan

Unduh PDF
  1. Saat muncul kejadian negatif dalam kehidupan profesional, kita akan sulit berfokus pada hal yang lain, yang terjadi sebelumnya, atau yang akan datang. Kemarahan, kekecewaan, dan keraguan pada diri sendiri cenderung mengambil alih. Jika Anda mengalami hal ini, cobalah menenangkan diri dan mengevaluasi masalah tanpa melibatkan emosi. Contohnya, jika orang lain dan bukan Anda yang terpilih untuk dipromosikan, pikirkan fakta-fakta dari kejadian ini. Alih-alih menyimpulkan masalah ini karena “Atasanku membenci aku” atau “Aku pernah berbuat salah. Jadi, tidak dipromosikan adalah kesalahanku” coba pikirkan apa sebabnya sampai orang ini dianggap tepat untuk dipromosikan. Pikirkan juga apa yang ingin Anda lakukan untuk memperbaiki diri agar lain kali Anda tidak disalip lagi.
    • Lihatlah dengan cara pandang yang lebih luas. Alih-alih terperangkap dalam situasi yang panas saat seseorang sepertinya menghina atau meremehkan Anda di tempat kerja, cobalah mencari tahu mengapa mereka berbicara seperti itu kepada Anda. Hilangkan pandangan bahwa ini semua karena apa yang pernah Anda lakukan dan jangan membuat diri Anda stres atau bersikap egois.
    • Ingat juga fakta tentang keberhasilan yang pernah Anda raih. Contohnya, jika Anda pernah dipromosikan atau dipuji atas hasil kerja yang baik baru-baru ini, ingatkan diri sendiri tentang hal ini dan mengapa Anda yang terpilih. Cara ini akan meningkatkan kepercayaan diri tanpa perlu dukungan dari orang lain. Anda bisa menggunakan pengalaman dan kemampuan sendiri untuk memotivasi dan menanamkan keyakinan dari dalam diri sendiri! [33]
  2. Adakalanya, politik di tempat kerja atau masalah antarpribadi bisa mengurangi kepercayaan diri. Mungkin Anda ditegur oleh atasan yang kurang bijaksana, mungkin jabatan Anda diturunkan, atau jam kerja (gaji) Anda dikurangi. Apa pun masalahnya, cara terbaik untuk menghadapinya adalah dengan tetap fokus pada pekerjaan. Inilah alasannya sehingga Anda diterima bekerja dan mengapa Anda dinilai baik. Abaikan saja gosip dan gunjingan, tetaplah bekerja dan jangan buang-buang waktu. Sikap ini bukan hanya menunjukkan bahwa Anda adalah aset berharga bagi perusahaan, tetapi Anda juga mengingatkan hal yang sama kepada diri sendiri.
    • Jika penghinaan atau masalah yang Anda alami di tempat kerja terkait dengan tindak kekerasan atau pelanggaran hukum, buatlah catatan dan hubungi bagian personalia atau pihak yang berwenang (tergantung situasinya). Anda berhak untuk bekerja tanpa dilecehkan dalam bentuk apa pun dan oleh siapa pun.
  3. Lakukan sebaik mungkin pekerjaan yang memberikan hasil terbaik. Jangan mengabaikan fakta bahwa Anda memiliki kemampuan yang berharga dan bermanfaat bagi perusahaan dan karier Anda sendiri. Pelatihan adalah cara yang baik untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam bekerja. Anda akan semakin yakin dengan kemampuan diri sendiri jika memiliki lebih banyak pengetahuan tentang pekerjaan dan manajemen perusahaan. [34] Dengan tetap fokus pada pekerjaan, karier Anda akan semakin meningkat sehingga kepercayaan diri Anda dalam bekerja juga akan semakin meningkat. Berusahalah mengembangkan diri sebab terlalu lama bekerja di posisi tertentu dan melakukan tugas yang sama akan membuat Anda merasa bosan dan mandek. [35]
    • Teruslah belajar dan kembangkan kemampuan kerja Anda di bidang yang baru dengan memanfaatkan berbagai sumber informasi gratis bagi kaum profesional. Anda bisa membaca buku dan mengikuti kursus gratis melalui internet, baik untuk memperdalam kemampuan di bidang pekerjaan Anda saat ini atau untuk menguasai keterampilan baru, misalnya dalam hal manajemen dan kerja sama tim. Departemen Personalia seharusnya memiliki informasi yang bisa Anda akses secara gratis untuk mendapatkan informasi tentang pelatihan dan materi pendukungnya. Selain itu, Anda bisa mengawali pengembangan karier melalui Departemen Personalia. Bagaimanapun juga, manfaatkan sebaik mungkin semua sumber yang tersedia untuk terus belajar dan berkembang. Dengan berkembangnya kemampuan, kepercayaan diri Anda juga akan semakin meningkat.
  4. Jangan hanya terfokus pada hal-hal di dalam diri, tetapi mulailah memperhatikan pengembangan kompetensi sehingga Anda lebih berorientasi pada tugas ketimbang diri sendiri. Pelajari dan kembangkan keterampilan baru, meskipun pada awalnya Anda merasa tidak yakin atau takut untuk memulainya. Kenali apa kelemahan Anda dalam bekerja dan berusahalah memperbaikinya. Rasa takut adalah musuh yang benar-benar menakutkan. Satu-satunya cara mengalahkan rasa takut adalah dengan menghadapinya dan melakukan apa yang Anda takuti agar lebih percaya diri dan tidak mudah menyerah. [36] [37]
    • Contohnya, mungkin Anda merasa gugup saat membawakan presentasi di depan banyak orang di kantor. Cobalah melakukan pendekatan kepada atasan dan rekan kerja agar Anda bisa melakukan presentasi dengan suasana yang mendukung dan tanpa tekanan. Jika Anda tidak gugup lagi saat menyampaikan presentasi lisan, ini artinya kepercayaan diri Anda sudah pulih lagi.
  5. Merasa percaya diri dan menunjukkan kepercayaan diri di tempat kerja adalah dua hal yang berbeda. Perhatikan penampilan Anda di tempat kerja dan pakailah busana yang sesuai untuk bekerja agar terlihat lebih profesional (dengan gaya yang sesuai dengan profesi Anda) dan berusahalah tampil menarik. Cara ini adalah jalan pintas agar Anda merasa lebih percaya diri, bersemangat, dan siap bekerja dengan baik. [38]
    • Pikirkan juga bagaimana sikap Anda saat mengikuti rapat. Apakah Anda selalu melakukan kontak mata dan memperhatikan? Apakah Anda hanya duduk diam atau berusaha menunjukkan keterlibatan dengan sesekali mengangguk dan bertanya pada waktu yang tepat? Tunjukkan rasa ingin tahu dan keterbukaan (misalnya dengan tidak menyilangkan tangan di dada) agar orang lain melihat bahwa Anda merasa percaya diri dan sangat menyukai pekerjaan Anda.
    • Jangan terus meminta maaf, apalagi jika Anda tidak bersalah sebab hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak percaya diri dan butuh pengakuan dari orang lain.
    Iklan

Peringatan

  • Ada perbedaan antara tidak percaya diri dan gangguan mental seperti depresi dan kecemasan kronis. Jika Anda tidak bisa mengendalikan diri saat sedang emosi atau stres, cobalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental, seperti konselor atau terapis.
Iklan

Referensi

  1. Jesse, D.E., Kim, H., & Herndon, C. (2014). Social support and self-esteem as mediators between stress and antepartum depressive symptoms in rural pregnant women. Research in Nursing and Health, 37(3), 241-252. doi: 10.1002/nur.21600
  2. Keke, W., Chenwei, L., & Johnson, D. (2011). Role of self -esteem in the relationship between stress and ingratiation. Psychological Reports, 108(1), 239-251. doi: 10.2466/07.09.20.PRO.108.1.238-251
  3. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/3/
  4. http://psychcentral.com/blog/archives/2014/09/27/30-journaling-prompts-for-self-reflection-and-self-discovery/
  5. Keke, W., Chenwei, L., & Johnson, D. (2011). Role of self -esteem in the relationship between stress and ingratiation. Psychological Reports, 108(1), 239-251. doi: 10.2466/07.09.20.PRO.108.1.238-251
  6. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/3/
  7. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/3/
  8. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/3/
  9. https://www.psychologytoday.com/blog/hide-and-seek/201205/building-confidence-and-self-esteem
  1. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/
  2. https://www.psychologytoday.com/blog/hide-and-seek/201205/building-confidence-and-self-esteem
  3. http://kidshealth.org/teen/your_mind/mental_health/self_esteem.html/
  4. http://www.theglobeandmail.com/report-on-business/careers/career-advice/life-at-work/how-to-build-confidence-at-work/article20744779/
  5. http://www.scientificamerican.com/article/smile-it-could-make-you-happier/
  6. http://news.byu.edu/archive12-sep-women.aspx
  7. http://kidshealth.org/teen/your_mind/mental_health/self_esteem.html
  8. http://money.usnews.com/money/personal-finance/articles/2012/04/04/why-helping-others-makes-us-happy
  9. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/3/
  10. http://psychcentral.com/lib/blueprints-for-building-self-esteem/
  11. https://www.psychologytoday.com/blog/hide-and-seek/201205/building-confidence-and-self-esteem
  12. http://glasgowspcmh.org.uk/information/health/caffeine
  13. http://www.health.harvard.edu/press_releases/benefits-of-exercisereduces-stress-anxiety-and-helps-fight-depression
  14. http://www.nhs.uk/conditions/stress-anxiety-depression/pages/feel-better-and-happy.aspx
  15. https://www.psychologytoday.com/blog/hide-and-seek/201205/building-confidence-and-self-
  16. http://psychcentral.com/blog/archives/2011/10/30/6-tips-to-improve-your-self-esteem/
  17. http://kidshealth.org/teen/your_mind/mental_health/self_esteem.html
  18. Bale, C. & Archer, J. (2013). Self perceived attractiveness, romantic desirability and self-esteem: A mating sociometer perspective. Evolutionary Psychology, 11(1), 68-84.
  19. http://journals.cambridge.org/action/displayAbstract?fromPage=online&aid=25539
  20. http://www.huffingtonpost.com/galtime/5-ways-to-boost-self-esteem-to-better-your-relationships_b_5859036.html
  21. https://www.psychologytoday.com/blog/me-we/201306/how-mourn-breakup-move-past-grief-and-withdrawal
  22. http://www.eharmony.com/dating-advice/dating/two-steps-to-being-irresistibly-confident/# .Va-W5bdQhKo
  23. http://www.huffingtonpost.com/galtime/5-ways-to-boost-self-esteem-to-better-your-relationships_b_5859036.html
  24. http://www.forbes.com/pictures/fdke45ejhh/step-4-look-at-the-facts/
  25. Brandon, J. (2014). 10 ways to build your confidence at work. Inc. Dikutip dari http://www.inc.com/john-brandon/10-ways-to-build-your-confidence-at-work.html
  26. http://www.forbes.com/pictures/fdke45ejhh/step-8-once-you-master-something-stretch/
  27. http://www.forbes.com/pictures/fdke45ejhh/step-6-confront-your-fear/
  28. http://www.theglobeandmail.com/report-on-business/careers/career-advice/life-at-work/how-to-build-confidence-at-work/article20744779/
  29. http://www.theglobeandmail.com/report-on-business/careers/career-advice/life-at-work/how-to-build-confidence-at-work/article20744779/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 52.593 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan