Unduh PDF Unduh PDF

Televisi definisi tinggi ( High Definition Television atau HDTV) adalah bentuk digital dari televisi yang dapat mendukung piksel dalam jumlah tinggi serta menghadirkan gambar beresolusi dan kualitas tinggi di layar. Di sisi lain, definisi standar ( Standard Definition atau SD) menawarkan jumlah piksel yang kecil sehingga menghasilkan resolusi dan kualitas gambar yang lebih rendah. Untuk mengetahui apakah Anda menonton tayangan dalam kualitas SD atau HD di televisi, amati kualitas gambar, kemudian periksa pengaturan layar, kabel, dan perangkat sumber untuk mengetahui apakah ketiganya mendukung kualitas HD dan sudah diatur ke pengaturan yang tepat.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menilai Kualitas Gambar

Unduh PDF
  1. Saat menonton tayangan dalam kualitas HD, Anda bisa melihat perbaikan yang signifikan pada warna, kejelasan, dan detail. Beralihlah dari kanal atau sumber SD ke kanal HD dan perhatikan perbedaannya. Jika gambar tidak tampak jernih jika dibandingkan dengan tayangan berkualitas SD, ada kemungkinan tayangan yang Anda nikmati tidak memiliki kualitas HD. [1]
    • Siaran langsung di studio atau acara olahraga dalam kualitas HD merupakan sumber yang cocok untuk dibandingkan dengan kanal-kanal berkualitas SD.
    • Kumis/janggut, setiap helai rumput di padang golf atau lapangan bisbol, dan objek-objek lain yang tampak tiga dimensi atau berkualitas tinggi seperti foto merupakan contoh-contoh umum yang Anda dapat lihat pada tayangan berkualitas HD. Sebagai perbandingan, tayangan atau gambar berkualitas SD biasanya tampak sedikit buram atau tidak jelas.
  2. Resolusi ditandai oleh angka yang menunjukkan banyaknya baris horizontal yang dapat didukung oleh layar, diikuti huruf “p” atau “i”. Televisi SD memiliki resolusi 480i, sementara HDTV mendukung resolusi seperti 480p, 720i, 720p, 1080i, dan 1080p. Pastikan Anda memilih pengaturan tertinggi untuk mendapatkan kualitas gambar terbaik. [2]
    • Anda bisa mengakses pengaturan resolusi pada menu pengaturan televisi. Daftar resolusi biasanya ditampilkan pada manual pengguna. [3]
    • Huruf “i” merupakan singkatan dari “ interlaced ” yang menunjukkan bahwa gambar di layar akan berkedip di antara setiap baris, dan “p” bermakna “ progressive ” yang menunjukkan bahwa setiap baris di layar televisi akan digunakan secara konstan untuk menampilkan gambar/tayangan. [4]
  3. Jika Anda memiliki HDTV dan mengalami gangguan visual seperti ini, pengaturan rasio aspek televisi mungkin tidak aktif. Buka menu pengaturan televisi atau perangkat sumber dan cari opsi pengaturan “ crop ”, “ zoom ”, “ stretch ”, atau “ aspect ratio ”. Atur televisi ke rasio aspek menjadi “16:9” untuk menangani masalah yang ada.
    • Layar HD dan SD memiliki rasio aspek yang berbeda sehingga terkadang HDTV mendistorsi gambar SD agar pas atau muat di layar. Layar SD biasanya menggunakan rasio aspek 4:3, sementara layar HD memiliki rasio aspek 16:9.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menggunakan Perangkat yang Mendukung Kualitas HD

Unduh PDF
  1. Untuk menonton film dalam kualitas HD, Anda perlu menggunakan cakram dan pemutar Blu-ray. Video VHS dan DVD tidak mendukung kualitas HD sehingga meskipun diputar di HDTV, tayangan tersebut tidak memiliki kualitas HD. [5]
    • DVD mungkin tampak berkualitas lebih tinggi saat diputar di HDTV karena diatur untuk ditayangkan dalam resolusi HD. Namun, tayangan tidak lantas memenuhi syarat sebagai tayangan HD. [6]
  2. Hubungi penyedia layanan televisi dan pastikan Anda menggunakan boks televisi kabel dengan dukungan HD. Jika tidak, tanyakan mengenai peningkatan ke paket kualitas HD. Dengan HDTV, Anda tidak membutuhkan tuner atau penyelaras karena televisi sudah memiliki penyelaras bawaan. [7]
  3. Hal ini penting untuk diingat. Mungkin Anda sudah mengatur boks televisi dan HDTV, tetapi jika keluaran boks tidak diatur ke kualitas HD, gambar atau tayangan tetap akan memiliki kualitas SD. Jika Anda tidak bisa menemukan pengaturan keluaran pada menu pengaturan, cari “ Aspect Ratio ” dan atur menjadi “16:9”. [8]
  4. Kanal-kanal ini biasanya tidak secara otomatis disertakan pada boks televisi dengan dukungan HD sehingga Anda perlu berlangganan paket HD. Beberapa penyedia layanan televisi menambahkan kanal-kanal HD setelah kanal-kanal SD, sementara penyedia-penyedia lainnya menempatkan kanal-kanal HD di area kanal khusus (mis. kanal nomor 1.000 dan seterusnya). Tanyakan kepada penyedia layanan televisi jika Anda kesulitan menemukan kanal-kanal HD. [9]
  5. Pilih opsi input dan gunakan manual HDTV dan perangkat sebagai panduan. Tinjau opsi resolusi tertinggi yang sama pada perangkat dan HDTV. Tujuannya adalah tidak membatasi resolusi keluaran perangkat, kecuali jika nilai atau resolusinya melebihi resolusi maksimal input layar.
    • Sebagai contoh, jika HDTV Anda dapat menampilkan tayangan dengan resolusi maksimal 720p, Anda tidak boleh memilih input dengan resolusi yang lebih dari 720p. Hal yang sama berlaku untuk sumber dengan resolusi 1080i atau 1080p.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengamati Kabel

Unduh PDF
  1. Amati bagian belakang televisi dan cari panel input yang memuat porta atau lubang input. HDTV biasanya memiliki input HDMI, DVI, VGA, dan komponen. Hanya input-input ini yang dapat mendukung gambar berkualitas HD. Jika televisi memiliki input video “S” atau “ composite video and stereo audio ”, televisi Anda bukanlah HDTV. Input-input tersebut tidak mendukung kualitas HD.
    • Semua input HD merupakan konektor tunggal sehingga cara mudah mengetahui apakah input yang Anda merupakan input SD saja adalah memeriksa jika terdapat beberapa konektor. Sebagai contoh, input “ composite video and stereo audio " memiliki tiga komponen dalam warna yang berbeda.
  2. Cari kabel input yang terhubung ke bagian belakang HDTV. Jika Anda menggunakan kabel tunggal berwarna kuning, tayangan di televisi memiliki kualitas SD. Kabel kuning tunggal tidak mendukung kualitas HD. Sebagai gantinya, Anda membutuhkan kabel HDMI. Kabel ini mengirimkan audio dan visual dari perangkat sumber (mis. boks televisi kabel/satelit, konsol permainan, atau pemutar Blu-ray) ke HDTV. [10]
    • Beberapa perangkat lama memungkinkan Anda untuk menggunakan kabel video komponen analog, tetapi HDMI biasanya menjadi pilihan yang lebih baik karena lebih universal dan digunakan oleh semua perangkat-perangkat baru.
    • Kabel-kabel HDMI sangat mudah ditemukan dan terjangkau. Anda bisa membelinya dengan harga di bawah 50 ribu rupiah (bahkan di bawah 20 ribu rupiah). [11]
  3. Jika Anda memiliki input sinyal HD pada televisi dan keluaran HD pada perangkat sumber atau pemutar media, Anda tidak perlu menggunakan jack komposit “ video in ” yang berwarna kuning. Jack ini hanya mendukung gambar berkualitas SD dan perlu digunakan sebagai pilihan/langkah terakhir.
    Iklan

Tips

  • Kaset-kaset VHS memiliki kualitas gambar yang sangat buruk jika ditayangkan di HDTV besar. Ada baiknya Anda menonton tayangan VHS pada televisi CRT (tabung) kecil.
  • Meskipun memiliki kinerja yang hebat dalam menampilkan konten HD bawaan, televisi-televisi besar biasanya kurang mumpuni saat menampilkan konten SD. Derau ( noise ) pada gambar meningkat secara signifikan dan menjadi lebih jelas saat ukuran layar/televisi bertambah.
  • Program-program HD tidak hanya terbatas pada acara televisi atau film baru. Sebenarnya, acara televisi dan film yang difilmkan pada film cocok ditampilkan di HDTV jika sudah disimpan dan diputar pada cakram Blu-Ray. Resolusi film menjadi lebih tinggi daripada sinyal HDTV 1080p. Ini mungkin terdengar aneh, tetapi film dan acara televisi yang dibuat 20, 30, atau 40 tahun lalu (bahkan lebih) dapat tetap terlihat jernih di HDTV.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 16.156 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan