PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Bahasa tubuh seseorang biasanya cukup sulit dipahami sebab komunikasi bukanlah hal yang universal. Anda harus mampu menangkap isyarat yang orang lain sampaikan dengan mempertimbangkan aspek kepribadian, kehidupan sosial, apa yang ingin dikatakan, cara mengatakan, dan situasi selama pembicaraan berlangsung. Walaupun tidak semua informasi tersebut bisa Anda dapatkan, akan sangat membantu jika Anda bisa memanfaatkannya sebaik mungkin. Dengan memahami aspek-aspek tersebut di atas, Anda bisa menginterpretasikan bahasa tubuh seseorang dan mengetahui apakah ia sedang menyampaikan hal yang bertentangan dengan ucapannya.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mengamati Bahasa Tubuh

PDF download Unduh PDF
  1. Jika ada isyarat tertentu yang berlaku secara universal untuk mengenali seseorang yang sedang berbohong, tentunya semua orang tidak akan bisa berbohong! Bahasa tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh situasi, tingkat energi, kepribadian, kepercayaan diri, dan kedekatannya dengan Anda. [1]
    • Beberapa perilaku tertentu biasanya diasosiasikan sebagai sikap seseorang yang sedang berbohong sehingga cenderung dihindari oleh para pembohong agar tidak ketahuan. Contohnya, berbicara sambil melihat ke bawah dianggap sebagai pertanda bahwa seseorang sedang berbohong. Akibatnya, para pembohong biasanya tidak mau melihat ke bawah saat berbohong.
    • Banyak orang yang menunjukkan sikap, kebiasaan, atau reaksi tertentu ketika mereka sedang emosional atau bermasalah. Anda bisa mengetahui adanya kebohongan dengan mengenali perilaku tersebut. Contohnya, jika teman/pasangan Anda biasanya tersenyum saat berbohong, gunakan sikap ini sebagai petunjuk.
    • Jika Anda bisa mengenali sikap dan kebiasaan seseorang, biasanya ia juga menyadari hal ini. Banyak orang yang melakukan kompensasi agar tidak kebohongan mereka tidak terdeteksi melalui bahasa tubuh. Contohnya, jika Anda dan teman/pasangan Anda tahu bahwa ia biasa tersenyum saat berbohong, ia tidak mau tersenyum saat berbohong untuk mengelabui Anda.
  2. Walaupun tidak ada tanda-tanda kebohongan yang berlaku umum, orang yang berbohong cenderung menunjukkan sikap tubuh tertentu yang membuatnya terkesan lebih tegang dari biasanya, misalnya pupil mata membesar dan terlihat sedang gelisah. Selain itu, dia biasanya berusaha terlihat acuh tak acuh.
    • Akan tetapi, orang yang terlihat gelisah dan acuh tak acuh bukan berarti sedang berbohong.
    • Setiap orang memiliki pola bahasa tubuh yang sangat berbeda.
    • Pembesaran pupil bisa terjadi karena berbagai alasan, bukan hanya karena berbohong.
  3. Bahasa tubuh adalah saluran komunikasi nonverbal untuk menerima pesan dari orang lain tanpa menggunakan kata-kata atau berbicara. Ada tiga saluran utama komunikasi nonverbal: kinesika (ekspresi wajah, kontak mata, dan bahasa tubuh), sentuhan, dan ruang personal.
    • Biasanya, kita lebih terampil berkomunikasi nonverbal dengan cara kinesika, berikutnya dengan menjaga ruang personal, dan yang terakhir melalui sentuhan. [2]
    • Orang-orang biasanya lebih mudah mengenali kinesika yang menyenangkan daripada yang tidak menyenangkan. Ini artinya, Anda akan lebih memahami kebahagiaan dan kegembiraan daripada ketakutan, kebencian, atau kebohongan. [3]
    • Jika Anda belum mengerti apa maksudnya ruang personal, lakukan tes berikut. Saat sedang mengantre di belakang orang yang tidak Anda kenal, berdirilah dengan jarak yang normal. Sekarang, majulah satu langkah mendekati orang ini. Apakah jarak yang lebih dekat membuat Anda merasa tidak nyaman? Apakah orang di depan Anda menyesuaikan jaraknya dengan Anda? Ini adalah komunikasi nonverbal melalui ruang personal.
  4. Setiap budaya memiliki cara yang berbeda dalam menyampaikan pesan nonverbal. Contohnya, dalam budaya Finlandia, seseorang yang melakukan kontak mata berarti sedang menunjukkan keramahan. [4] Dalam budaya Jepang, seseorang yang melakukan kontak mata dianggap sedang mengungkapkan kemarahan. [5] Perhatikan kebudayaan Anda sendiri, kebudayaan teman/pasangan Anda, dan situasi yang sedang Anda alami.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Mendengarkan

PDF download Unduh PDF
  1. Orang-orang yang berbohong cenderung memberikan jawaban singkat dan kurang suka bercerita. Mereka juga sering berhenti berbicara dan lambat dalam merespons. Selain itu, mereka juga tidak menanggapi pernyataan atau pertanyaan orang lain secara mendetail.
    • Perhatikan ketika teman Anda seharusnya bisa bercerita panjang, misalnya dengan bertanya apa yang ia rencanakan untuk mengisi liburan. Jangan mengajukan pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan “ya” atau “tidak”.
  2. Adakalanya, Anda bisa menangkap adanya kebohongan dengan memperhatikan baik-baik saat teman/pasangan Anda bercerita. Orang-orang yang berbohong sering menggunakan kata-kata yang berkaitan dengan indra, misalnya “Aku lihat”, “Baunya mirip dengan”, atau “Aku dengar”. Selain itu, mereka juga cenderung menggunakan kata ganti dan frasa yang menjelaskan orang lain, misalnya “ia lupa” atau “kejadian ini menimpa mobil”, alih mengatakan “aku lupa.”
    • Pembohong biasanya tidak menceritakan hal yang sebenarnya untuk membenarkan diri sendiri.
    • Waspadalah terhadap cerita yang terkesan mengada-ada dan sepertinya tidak mungkin.
    • Orang-orang yang berbohong biasanya jarang berkomunikasi dengan menggerakkan tangan saat berbicara.
  3. Apakah ia berbicara dengan nada suara yang lebih tinggi daripada biasanya? Apakah lebih cepat, lebih pelan, atau lebih keras daripada biasanya? Rasa tidak nyaman karena berbohong membuat mereka berbicara dengan nada yang lebih tinggi, tetapi ada juga yang berusaha menutupi atau mengalihkan dengan cara lain. Jika teman/pasangan Anda berbicara dengan nada suara yang berbeda, mungkin ini bisa menjadi petunjuk.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengamati Perubahan Perilaku

PDF download Unduh PDF
  1. Mungkin selama waktu tertentu, Anda tidak tahu teman/pasangan Anda sedang berada di mana. Penggalan waktu yang tidak bisa dijelaskan bisa menjadi petunjuk bahwa ia sedang berbohong tentang keberadaannya saat itu.
    • Bicarakan dengan teman/pasangan apa saja yang ia lakukan saat Anda tidak bersamanya. Hormati ruang personalnya dan hubungan Anda berdua.
    • Cari tahu kebenaran ceritanya dengan bertanya kepada teman-temannya, keluarganya, atau rekan kerjanya.
  2. Perselingkuhan bisa terjadi karena pertengkaran atau masalah keuangan. Jadi, Anda harus memeriksa rekening bank, tabungan, dan uang tunai di dalam dompet Anda. Langkah ini sangat penting bagi pasangan yang sudah menikah, tetapi berlaku juga bagi setiap orang yang mengelola keuangan bersama-sama.
    • Cari tahu apakah ada pengeluaran untuk membayar biaya yang tidak wajar.
    • Jangan menyelidiki riwayat keuangan orang lain tanpa izin dari yang bersangkutan. Anda hanya boleh memeriksa kondisi keuangan Anda sendiri.
  3. Pasangan Anda mungkin akan menunjukkan sikap yang berbeda saat sedang bersama Anda. Ia mungkin akan lebih sering mengecek ponselnya atau mencium Anda sebelum tidur. Perubahan perilaku bisa memberitahukan banyak hal, termasuk berbohong. Berusahalah mencari tahu apa penyebab perubahan perilaku tersebut untuk memastikan apakah pasangan Anda memang berbohong.
    • Salah satu perubahan yang biasa terjadi adalah sewaktu ia menjawab pertanyaan. Orang-orang yang berbohong biasanya tidak suka ditanyai, misalnya “Mengapa kamu tidak percayai aku?” atau “Siapa yang penasaran?”
    • Perubahan perilaku mungkin paling jelas terlihat di media sosial, SMS, atau di tempat kerja. Anda sendiri mungkin tidak melihatnya secara jelas.
  4. Apakah selama ini Anda kesulitan memercayai pasangan? Apakah Anda pernah dibohongi oleh pasangan? Masalahnya bukan terletak pada pasangan yang membohongi Anda, tetapi karena Anda merasa bahwa pasangan akan membohongi Anda. Jika ada kecurigaan bahwa pasangan akan membohongi Anda, evaluasi hubungan Anda dengannya secara menyeluruh. Sesekali atau kebiasaan berbohong bisa menjadi petunjuk adanya masalah dalam sebuah hubungan.
    • Jika pasangan Anda suka berbohong, tentukan apakah Anda ingin melanjutkan hubungan dan memaafkannya.
    • Agar bisa dimaafkan, orang yang bersalah harus bertanggung jawab, menunjukkan penyesalan, dan memulihkan hubungan dengan mengubah perilaku. [6] Anda harus menghargai usahanya dan melihatnya sebagai hal yang positif.
    Iklan

Tips

  • Belajarlah memercayai pasangan.
  • Pasangan Anda mungkin memenuhi salah satu atau semua kriteria yang disebutkan dalam artikel ini dan tidak pernah membohongi Anda.
  • Cara terbaik untuk mengetahui apakah teman/pasangan membohongi Anda adalah dengan menanyakan yang sebenarnya dan mendapatkan jawaban yang jujur. Untuk itu, tunjukkan bahwa Anda lebih peduli pada kebenaran yang ia sampaikan daripada menghukumnya.
  • Agar tidak perlu menanyakan yang sebenarnya, cara terbaik untuk mengetahui apakah teman/pasangan membohongi Anda adalah dengan berusaha mengenalnya sebaik mungkin. Jika Anda mengenal teman/pasangan dengan baik, Anda bisa mengetahui apakah ia berbohong melalui perubahan perilaku dan pola bicara.
  • Tunjukkan kepada pasangan apa yang Anda rasakan dan komunikasikan tanpa menilai. [7]
  • Jangan bersikap kasar saat membahas topik penting atau serius. Gunakan kalimat positif dan tunjukkan bahwa Anda benar-benar ingin melanjutkan hubungan. [8]
  • Walaupun Anda tahu sudah dibohongi, mungkin Anda tidak tahu apa sebabnya. Contohnya, teman/pasangan Anda berbohong karena ia berusaha menutupi sesuatu yang sangat ia inginkan, misalnya belajar bahasa asing atau mengikuti kursus dansa.
Iklan

Referensi

  1. Knapp, M., Hall, J., & Horgan, T. (2013). Nonverbal communication in human interaction. Cengage Learning.
  2. Greene, J. O., & Burleson, B. R. (Eds.). (2003). Handbook of communication and social interaction skills. Psychology Press.
  3. Wagner, H. L., MacDonald, C. J., & Manstead, A. S. (1986). Communication of individual emotions by spontaneous facial expressions. Journal of Personality and Social Psychology, 50(4), 737.
  4. Akechi H, Senju A, Uibo H, Kikuchi Y, Hasegawa T, et al. (2013). Attention to Eye Contact in the West and East: Autonomic Responses and Evaluative Ratings. PLoS ONE 8(3): e59312.
  5. Akechi H, Senju A, Uibo H, Kikuchi Y, Hasegawa T, et al. (2013). Attention to Eye Contact in the West and East: Autonomic Responses and Evaluative Ratings. PLoS ONE 8(3): e59312.
  6. http://relationshiprx.utk.edu/2013/06/10/betrayal-and-the-3-rs-of-forgiveness/
  7. http://relationshiprx.utk.edu/2013/06/10/betrayal-and-the-3-rs-of-forgiveness/
  8. http://relationshiprx.utk.edu/2013/06/10/betrayal-and-the-3-rs-of-forgiveness/

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.236 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan