PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Orang berubah. Itu bagian dari hidup. Sadarilah bahwa perubahan itu terkadang menyulitkan. Terkadang dibutuhkan kejadian dramatis atau kombinasi beberapa kejadian kecil sebelum Anda menyadari bahwa sudah waktunya Anda mengakhiri sebuah pertemanan. Mencermati kualitas dan pola pertemanan Anda dengan seseorang akan memberikan pemahaman yang lebih baik terkait sepadan atau tidaknya menjaga pertemanan dengan seseorang.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memahami Kondisi Pertemanan

PDF download Unduh PDF
  1. Mengetahui bahwa teman menganut nilai-nilai yang berbeda dengan Anda tidak mengharuskan Anda untuk mengakhiri pertemanannya, tetapi memiliki kesamaan pastinya cara yang bagus untuk membangun pertemanan. Teman yang tidak berbagi kebenaran dan sudut pandangan yang sama dengan Anda sulit membuat Anda berempati. [1]
    • Untuk mempertimbangkan cocok atau tidaknya nilai-nilai yang Anda dan teman anut, buat daftar tiap perspektif terkait beragam subjek, termasuk:
      • Paham politik
      • Keyakinan beragama
      • Pandangan terhadap hak-hak wanita dan kesehatan reproduksi
      • Pandangan terhadap penggunaan narkotika untuk bersenang-senang
      • Penekanan pada pendapatan materi dan uang
    • Bersikap aktif dalam mencari dan memilih teman adalah bagian penting dalam mempelajari memilih teman yang baik untuk Anda. [2] Jika Anda ingin menunggu teman memilih Anda, Anda akan menemukan sedikit kesamaan dengannya.
    • Evaluasi hasil analisis. Jika kalian memiliki banyak kesamaan dan bisa bergaul dengan baik, Anda mungkin memiliki teman baik yang akan melakukan apa saja untuk Anda. Jika hasil Anda menunjukkan kadar ketidakcocokkan sifat dan ketertarikan, contohnya Anda vegetarian dan dia pemburu, Anda liberal dan dia konservatif, Anda mungkin kesulitan mempertahankan pertemanan dengan orang tersebut.
    • Ketidakcocokkan ketertarikan dan sifat bukan berarti halangan bagi pertemanan. Tanyakan kepada diri sendiri, Apakah Anda sungguh menikmati menghabiskan waktu dengan orang tersebut? Apakah dia memperkaya hidup dan pengalaman Anda? Jujurlah dengan diri sendiri. Jika Anda tidak menikmati menghabiskan waktu dengan orang tersebut, terutama karena nilai-nilai yang amat berbeda, pertemanannya mungkin tak sepadan.
  2. Apakah Anda merasa kuat dan segar kembali setelah berbincang? Atau Anda merasa lelah dan lunglai di akhir pembicaraan dengan teman tersebut? Jika sudah lama tidak berbincang, kalian mungkin sudah menjauh.
    • Jangan berharap seseorang yang pada suatu masa dalam hidup Anda merupakan teman tetap berteman dengan Anda seumur hidup. [3] Seiring bertambahnya usia, teman berganti akibat perubahan keadaan termasuk pekerjaan, kediaman, dan komitmen kekeluargaan. Menerima kenyataan bahwa daftar teman Anda terus berganti itu langkah penting menuju kehidupan pribadi yang sehat.
    • Berjalannya waktu sendiri seharusnya jangan menjadi alasan untuk mengakhiri pertemanan. Pertemanan sering kali tetap bertahan selama bertahun-tahun walaupun orang-orang yang terlibat di dalamnya menua, mengubah karier, atau pindah ke daerah lain. [4] Surel dan media sosial membuat menjaga pertemanan menjadi mudah walaupun waktu terus berjalan.
    • Jangan merasa wajib tetap berteman dengan seseorang hanya karena kalian sudah lama berteman. “Pertemanan Zombi” yang berlanjut jauh melebihi masa kedaluwarsanya itu menyia-nyiakan waktu kalian berdua. Alih-alih mengenang hari-hari yang sudah berlalu dengan seseorang yang sudah tidak Anda anggap teman sejak beberapa tahun lalu, habiskan waktu Anda dengan teman-teman sejati yang terlibat dan berada dalam hidup Anda saat ini.
  3. Seberapa sering kalian menghabiskan waktu bersama? Apakah kalian mulai berbicara bersama dan kini jarang berbincang? Apakah menurut Anda meluangkan waktu untuk teman kini tak sama pentingnya seperti dahulu? Jika ya, itu mungkin artinya sudah saatnya pertemanan kalian berakhir. Mungkin salah satu dari kalian atau keduanya kini terlalu sibuk untuk bercengkerama dan memiliki kewajiban lain yang menyita waktu kalian. [5]
    • Orang terkadang bergerak dengan arah yang berbeda. Belajar merelakan teman itu keahlian yang sulit, tetapi penting. Anda tidak perlu membungkam mulut terhadap orang tersebut. Anda bisa sekadar menghilang secara perlahan dari hidupnya.
    • Teman yang baik meluangkan waktu untuk satu sama lain. [6] Jika orang tersebut penting bagi Anda, dan jika Anda penting baginya, kalian akan menemukan waktu bagi satu sama lain dan pertemanannya akan menyintas.
    • Jika Anda tidak yakin seberapa besar Anda menghargai pertemanan dengan teman tersebut, cobalah untuk lebih jarang menemuinya. Jika kalian biasanya bertemu empat hari sepekan, cobalah untuk bertemu tiga hari sepekan. Jika Anda tidak nyaman dengan kadar pertemuan seperti itu, semakin kurangi waktu yang Anda habiskan dengan teman tersebut. Jika tidak menghargai keberadaannya, Anda tidak akan merindukan waktu yang Anda habiskan dengannya. Namun, jika menghargainya, Anda akan segera merasakan kerinduan terhadap teman yang semakin jarang Anda temui dibandingkan sebelumnya.
  4. Jika cara Anda dan teman berkomunikasi berbeda, kalian mungkin tidak cocok berteman. Contohnya, mungkin teman menganggap bahasa vulgar dan humor ofensif itu lucu, sementara Anda tidak. Karena kalian memiliki gaya berkomunikasi yang amat berbeda, Anda bisa merelakan teman tersebut.
    • Mungkin teman canggung saat berinteraksi dalam konteks sosial. [7] Orang yang canggung dalam berinteraksi mungkin tidak mengajukan pertanyaan lanjutan setelah Anda menjelaskan perasaan atau pengalaman Anda, atau tidak mengetahui kapan harus meninggalkan pesta atau acara berkumpul. Dia mungkin juga berdiri, menatap, atau duduk dalam diam. Teman yang canggung saat berinteraksi mungkin tidak memahami atau bisa berempati terhadap rintangan dan kesuliran yang Anda hadapi saat Anda menceritakannya. Karena itulah dia teman yang buruk.
      • Alih-alih mengakhiri pertemanan dengan teman yang canggung dalam berinteraksi, Anda bisa mencoba menolongnya dalam perbincangan. Pancing reaksi dan afirmasi dari teman dengan mengajukan pertanyaan langsung terkait dampak cerita Anda kepadanya atau pada perasaannya. Ajukan pertanyaan retorik seperti, “Aneh/menarik/sedih, ‘kan?” di saat yang tepat. Undang teman untuk berbagi pengalaman yang sama dan contoh perilaku yang ingin Anda lihat saat berkomunikasi dengannya, seperti balas-berbalas (“Ya, aku jadi teringat pengalaman yang mirip…”), persetujuan, dan pengakuan (mengangguklah diam atau katakan, “Ya,” “Ehem,” atau “Ya, ampun!”). [8]
      • Cobalah untuk menetapkan batas dengan teman sebelum mengakhiri pertemanan. Individu yang canggung saat berinteraksi sosial mugkin tidak menyadari saat Anda mau sendiri atau menghabiskan waktu dengan orang lain. Berbicaralah dengan lugas, tetapi peka saat menyampaikan bahwa Anda tidak ingin menghabiskan waktu dengan orang tersebut. Anda bisa mengatakan, “Maaf ni, tapi aku lagi nggak pengen jalan-jalan malam ini.” Jika teman Anda yang canggung berkeras, jelaskan bahwa terkadang Anda membutuhkan ruang dan privasi. Jika dia tak mau menghargai keputusan Anda dan terus memohon menghabiskan waktu dengan Anda, mengakhiri pertemanan merupakan satu-satunya pilihan.
    • Masalah komunikasi lain adalah kesalahpahaman yang disengaja atau sering terjadi. Beberapa orang senang menyebabkan konflik karena itu membuat mereka merasa berkuasa atau memiliki tujuan. Individu seperti itu mungkin memutarbalikkan ucapan Anda untuk menuduh Anda melakukan sesuatu yang tidak Anda lakukan. Contohnya, jika Anda menyebutkan bahwa Anda amat menantikan pergi ke Bandung pada musim kering, teman yang tidak memiliki keahlian komunikasi yang memadai mungkin menginterpretasinya (secara sengaja atau pun tidak) sebagai keengganan Anda untuk menghabiskan waktu dengannya saat musim hujan.
  5. Terkadang teman ingin menjadi lebih dari sekadar teman. Banyak hubungan romantis yang sehat bermula seperti ini, tetapi jika tidak tertarik dengan itu, Anda mungkin harus mengakhiri pertemanan. [9]
    • Jika teman mendekati Anda, jujurlah dan ungkapkan perasaan Anda. Jika orang tersebut sungguh menghargai keberadaan dan pertemanannya dengan Anda, dia akan menerima keputusan Anda dan berhenti mengejar hubungan romantis dengan Anda.
    • Terkadang teman tidak menerima keputusan Anda untuk menjaga pertemanannya tetap platonik. Jika begitu, Anda tidak punya pilihan selain mengakhiri pertemanannya.
    • Teman yang menginginkan hubungan yang romantis mungkin merupakan mantan. Tetap berteman dengan mantan itu sulit. Kemungkinan salah satu dari kalian ingin rujuk padahal yang satunya tidak menginginkannya bisa melukai kalian berdua.
    • Ada pengecualian jika Anda mau berteman dengan mantan, yaitu hubungan cinta kalian sudah lama berakhir sehingga kalian sudah bisa mengikhlaskannya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menentukan Apakah Anda Tidak Dihargai

PDF download Unduh PDF
  1. Jika teman memperlakukan Anda dengan buruk atau tidak menunjukkan rasa hormat, merelakan teman tersebut merupakan ide bagus. Contohnya, mungkin dia tidak menganggap kekhawatiran atau masalah Anda secara serius saat Anda menceritakannya kepadanya, atau mungkin dia baik saat berdua dengan Anda, tetapi merendahkan Anda di depan orang lain. [10] Atau yang lebih parah lagi, dia menjelek-jelekkan Anda di depan umum dan saat berduaan.
    • Kurangnya rasa hormat kepada Anda mungkin dalam bentuk tidak langsung, tertuju kepada pekerjaan dan pasangan Anda. [11] Jika teman terus-menerus membuat komentar negatif terhadap istri atau suami Anda (“Dia nggak pinter”, “Dia agak jelek”) Anda sebaiknya mempertimbangkan kembali keberadaan orang tersebut dalam hidup Anda.
    • Jika Anda mencurigai teman menjelek-jelekkan Anda di belakang, dapatkan sebanyak mungkin informasi yang Anda bisa. Siapa yang mendengarnya? Kapan dan di mana dia mendengarnya? Jika sumbernya tepercaya, Anda harus menganggapnya serius. Jika lebih dari satu orang mendengarnya, tanyakan apa yang dikatakan tentang Anda kepada semuanya secara terpisah. Jika laporan semua orang sama, mereka mungkin berkata jujur.
    • Setelah mengetahui informasi tersebut, konfrontasi teman terkait perkataannya. Jika dia menyangkalnya, percayai dia untuk saat ini. Contohnya, mungkin Budi mendengar bahwa teman Anda, Ikhsan, mengatai Anda bodoh. Setelah bertanya kepada Budi kapan dan di mana dia mendengarnya, konfrontasi Ikhsan terkait itu. Tanyakan kepadanya apakah dia berada di tempat yang Budi sebutkan dan apakah Budi berada di sana. Terakhir, tanyakan kepada Ikhsan apakah dia berkata sesuai dengan laporan yang Anda terima. Jika dia mengakuinya, Anda sebaiknya mempertimbangkan mengakhiri pertemanan kalian. Menjelek-jelekkan teman di belakang bukan pertanda pertemanan.
    • Jika Anda terus menerima laporan negatif terkait perkataan teman terhadap Anda, itu mungkin saatnya mengakhiri pertemanan dan berhenti memercayai kebohongannya. Teman yang tidak menghormati Anda tidak layak mendapatkan waktu dan tenaga Anda.
  2. Apakah teman terus membuat Anda merasa bodoh? Apakah dia kritis terhadap sudut pandang Anda dan tidak menganggap pendapat Anda? Apakah dia terus membuat Anda sedih karena tata rambut dan pakaian yang Anda kenakan? Itu semua bukan kualitas pertemanan yang sehat. Jika teman melakukan semuanya, itu jelas pertanda bahwa pertemanannya akan segera terpuruk. [12]
    • Teman mungkin mengolok-olok kebiasaan pribadi, seperti selarut apa Anda tidur, makanan yang biasa Anda makan, atau pakaian yang Anda kenakan.
    • Teman mungkin juga membuat Anda merasa buruk karena keadaan Anda. [13] Jika teman mengejek status sosial, pekerjaan orang tua, atau keadaan serta ukuran rumah Anda, dia tidak bertindak selayaknya teman sejati.
    • Ingatlah untuk selalu menjadi diri sendiri. Kecuali perilaku Anda menyakiti diri sendiri atau orang lain, jangan pernah mengubah diri demi menyenangkan orang lain. Seorang teman menerima Anda apa adanya.
  3. Orang yang narsisistik bukan teman yang baik. Jika teman cenderung menyela saat Anda berbagi kisah pencapaian pribadi, itu menandakan bahwa dia tidak tertarik dengan hidup Anda. [14] Sebaliknya, dia mungkin terus-menerus berusaha melampaui Anda, memaksa bahwa sesuatu yang lebih hebat (atau parah) pernah terjadi kepadanya.
    • Contohnya, Anda mungkin berbagi cerita tentang nilai bagus yang baru saja Anda dapatkan saat ujian, lalu teman membalas, “Emang iya? Aku juga dapet 100 di kelas itu, dan pas pelajaran kimia juga!” Orang yang tidak pantas ditemani merasa wajib mencuri pusat perhatian kapan pun ada hal bagus terjadi kepada Anda.
    • Teman yang baik selalu mendengarkan masalah Anda dengan sabar dan menawarkan nasihat saat dibutuhkan. Dia tidak akan berusaha membuat dirinya menjadi pusat setiap perbincangan atau memasukkan dirinya pada setiap cerita Anda.
    • Jika teman menunjukkan kurangnya empati, pengertian, atau kepekaan pada hidup dan masalah Anda, dia tidak pantas ditemani. [15] Apakah dia mendengarkan dengan saksama saat Anda berbicara? Apakah dia menatap mata Anda? Apakah dia mengajukan pertanyaan lanjutan saat Anda berbicara? Jika tidak, anggap tindakannya sebagai indikasi bahwa itu saatnya untuk mengakhiri pertemanan.
  4. Jika teman terus-menerus mengingkari janji, atau Anda harus memohon untuk bisa menghabiskan waktu dengannya, pertemanan kalian tidak kukuh. Contohnya, jika kalian berdua setuju untuk menonton pertandingan bulutangkis di akhir pekan, lalu di menit-menit terakhir, teman membatalkan rencananya, itu mungkin saatnya untuk mengakhiri pertemanan. [16]
    • Saat teman tidak membalas telepon, mungkin dia sengaja menghindari percakapan dengan Anda. Teman mungkin juga tidak membalas surel, surat, pesan instan, atau pesan singkat.
    • Saat teman membatalkan janji melalui pesan singkat, Anda bisa mengetahui bahwa pertemanan kalian sudah terpuruk. Teman yang baik akan langsung bertemu saat mengetahui bahwa dia sudah mengecewakan temannya.
    • Waspadalah terhadap alasan payah (“Aku harus ngasi makan kucingku”) atau permintaan maaf yang tanpa niat (“Kalo bilang lebih awal, aku pasti datang”). Itu pertanda pertemanan Anda tidak sama pentingnya bagi orang tersebut. [17]
  5. Apakah teman hanya menghubungi saat menginginkan sesuatu? Contohnya, apakah dia mendekati Anda agar mendapatkan tumpangan ke kantor atau sekolah? Apakah dia hanya berlagak sebagai teman ketika Anda meminjamkannya uang atau membayari tiket bioskop, makan di restoran, atau situasi sosial lainnya? Apakah dia terlalu sibuk bagi Anda, kecuali saat dia menginginkan Anda menyanjung-nyanjungnya di depan koneksi Anda di tempatnya melamar pekerjaan? Jika teman tidak merasa wajib membayar sendiri (dan terutama jika dia tidak membalas kebaikan Anda saat Anda membutuhkannya), Anda berhadapan dengan orang yang suka memanfaatkan. Putuskan semua kontak dengan segera untuk melindungi keuangan dan kewarasan Anda. [18]
    • Jika Anda merasa permasalahannya tidak mengharuskan Anda mengakhiri pertemanan, paling tidak belajarlah untuk berkata tidak. Jangan biarkan teman terus memanfaatkan Anda untuk membayar makanannya. Berbicaralah dengan sopan, tetapi tegas, saat menolak permintaannya.
    • Dalam pertemanan itu harus memberi dan menerima. Jika Anda terus melakukan sesuatu untuk teman dan dia tidak melakukan apa pun untuk Anda, itu artinya teman memanfaatkan Anda. Contohnya, mungkin teman berharap Anda mentraktirnya menonton film setiap saat, tetapi dia tidak pernah mentraktir Anda ketika kalian bergaul. Dalam kasus tersebut, suruh teman membayar sendiri di kemudian hari.
    • Jika teman memaksa Anda membayar karena dia sudah terbiasa, beri tahu dia bahwa mulai sekarang, Anda ingin mandiri secara finansial, dan Anda berharap dia juga begitu. Jika dia memaksa ingin mengetahui alasan Anda seperti itu, beri tahu bahwa Anda merasa tidak adil jika Anda membayari dia terus sementara dia tidak seperti itu kepada Anda. Jika dia teman yang baik, dia akan melihat kesalahannya dan menebusnya. Jika dia tidak pantas ditemani, dia akan bereaksi dengan menuduh, menyalahkan, dan memarahi Anda. Jika situasi kedua yang terjadi, akhiri pertemanan dengannya sesegera mungkin.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menentukan Apakah Anda Sudah Muak

PDF download Unduh PDF
  1. Jika teman merupakan pecandu narkotika atau minuman beralkohol, dia mungkin membutuhkan konseling. Sebagai teman yang baik, Anda sebaiknya mendukungnya untuk melawan kecanduan, tetapi mengakhiri hubungan sebagai bentuk cinta yang tegas terkadang merupakan satu-satunya cara untuk membangunkannya. Intervensi adalah acara serius tempat orang-orang terkasih dan teman-teman pecandu berkumpul guna mengkonfrontasi orang tersebut terkait kebiasaannya yang tidak sehat.
    • Hasil akhir intervensi adalah ultimatum bahwa jika tidak berhenti, dia tidak akan memiliki siapa-siapa lagi untuk dijadikan sandaran, secara emosional dalam bentuk pertemanan atau pun secara finansial, karena Anda dan anggota keluarga serta teman-teman yang lainnya tidak bisa lagi berdiam diri dan melihatnya menghancurkan diri sendiri. Intervensi adalah urusan serius dan harus dianggap seperti itu.
    • Alih-alih, jika teman memberikan pengaruh buruk kepada Anda dan mendorong Anda untuk menggunakan narkotika serta minum-minum sebanyak dia, Anda harus mengakhiri pertemanan dengannya. Orang seperti itu tidak mempertimbangkan Anda. Mengakhiri pertemanan dengan pecandu yang tidak mau berubah adalah pilihan terbaik untuk menjaga Anda tetap sehat.
    • Teman yang suka minum-minum bukan hanya berbahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain, tetapi juga merupakan beban bagi orang-orang sekitarnya. Anda mungkin mengkhawatirkannya atau malu jika dikaitkan dengannya. [19] Teman seperti ini harus direlakan untuk melindungi kesehatan jiwa dan kesejahteraan Anda sendiri.
  2. Mungkin teman Anda menyebalkan. Dia selalu mengeluh. Dia seperti kaset rusak yang terus membahas masalah atau obsesi yang terus berubah, seperti pacar baru, mobil keren yang dia inginkan, atau bos busuk di tempat kerjanya.
    • Contohnya, mungkin teman menginginkan mobil keren dan tidak menyadari bahwa Anda tidak tertarik melihat foto mobil itu terus atau mendengar seberapa cepat mobilnya bisa melaju. Beberapa hari kemudian, dia melakukan hal yang sama, dengan mobil model lain. Siklusnya pun berulang. Berteman dengan orang yang mengesalkan itu kerja keras, dan bahkan terkadang terlalu keras. Teman seperti itu mungkin tidak sepadan dengan masalah dan kekesalan yang ditimbulkannya.
    • Mungkin teman menghubungi atau mengirimkan pesan tanpa henti. Dia tidak peduli entah Anda sedang berada di kantor, sekolah, atau gereja, dan walaupun Anda sudah mengabaikannya, dia terus berusaha menghubungi.
    • Teman Anda yang menyebalkan mungkin belum melakukan sesuatu yang besar sampai membuat Anda amat sebal. Beberapa orang terkadang sekadar tidak cocok dengan kita. Jika teman menyebalkan karena kata-kata yang dia gunakan (terutama slogan atau semboyan), nada bicara, atau tindakannya, dia mungkin bukan teman yang baik bagi anda. Anda berhak berkata jujur dengan diri sendiri terkait perasaan Anda, dan jika Anda sebal atau kesal karena seseorang, batasi kontak dengannya.
  3. Teman menunjukkan layak atau tidaknya dia dipercaya dengan berbagai cara. Teman yang baik akan menjaga rahasia yang Anda beri tahukan kepadanya. Dia tidak akan pernah berbohong kepada Anda dan selalu berbicara dengan terbuka dan jujur.
    • Teman tidak seharusnya mengungkapkan informasi tentang Anda yang dia sadari atau duga akan mempermalukan Anda jika diketahui orang banyak. [20] Bercanda dengan orang-orang yang bukan teman terkait perjuangan, fobia, dan sumber kecemasan pribadi adalah tindakan yang tidak seharusnya dilakukan seorang teman. [21] Jika teman melakukan itu atau membagikan informasi lain yang Anda beri tahu kepada mereka secara rahasia, itu berarti dia tidak pantas menjadi teman Anda.
    • Jika teman berbohong kepada Anda, itu mungkin waktunya mengakhiri pertemanan. Kebohongan bisa besar (mengaku tidak mengambil uang Anda padahal ya) atau kecil (mengatakan bahwa Anda baik-baik saja padahal riasan Anda berantakan). Jangan biarkan pembohong beralasan semacam, “Nggak apalah, aku bohong buat kebaikanmu.” Tidak peduli sekecil apa pun kebohongannya, teman yang berbohong akan terus mengecewakan Anda, dan bahkan membuat Anda bermasalah karena kebohongannya.
    • Jika teman punya kebiasaan buruk untuk berbohong, sebaiknya Anda merelakannya. Dia tidak bisa dipercaya, dan berusaha menjalin pertemanan tanpa rasa percaya sama saja dengan membangun rumah dengan fondasi pasir. Pada akhirnya, itu akan roboh.
  4. Menetapkan batas berarti menentukan apa yang pantas dan tidak pantas dilakukan Anda dan teman dalam pertemanan. Teman anda seharusnya menunjukkan rasa hormat terjadap ruang dan kepemilikan Anda. Teman yang bertindak melampaui salah satu batas berikut harus direlakan.
    • Jika teman tidak menghormati kepemilikan Anda, dia tidak pantas ditemani. Contohnya, teman yang tidak menghormati batas kepemilikan bisa mengambil pakaian Anda dan mengenakannya tanpa meminta izin. Dia juga bisa “meminjam” barang-barang Anda serta menjualnya di toko yang menerima barang bekas, atau menolak mengembalikannya saat Anda memintanya. [22]
    • Saat teman tidak bisa menghormati ruang pribadi Anda, itu juga pelanggaran batas pribadi. Jika teman terus-menerus mengintip saat Anda mengirimkan pesan atau menjelajahi jejaring, atau merasa bisa datang ke rumah tanpa harus diundang, dia tidak memiliki rasa hormat yang sehat terhadap ruang pribadi Anda.
    • Berbagi hidup dan perasaan dengan teman itu krusial untuk mempererat pertemanan. Namun, Anda juga harus mengingatkan teman bahwa dia tidak bisa sembarangan mencampuri hidup Anda. Lebih baik Anda tidak berteman dengan seseorang yang tidak bisa menghormati batasan Anda.
    • Tentukan apakah Anda menghabiskan terlalu banyak waktu dengan teman. Teman yang terlalu bergantung dan menuntut harus dihindari. Tetapkan batasan dengan teman dan pastikan dia memahaminya. Jabarkan dengan bahasa yang jelas dan padat bahwa Anda tidak bisa menghabiskan semua waktu Anda dengannya dan Anda membutuhkan waktu sendiri untuk menguraikan dan memproses hidup Anda sendiri.
      • Jika teman terus menghubungi Anda untuk meminta nasihat dan dukungan terkait hubungan atau konflik interpersonalnya, itu saatnya untuk meninggalkannya. Jangan merasa bersalah karena “mengabaikan” teman yang terlalu bergantung. [23] Menyeret Anda masuk ke kehidupannya yang kacau itu egois, serta agar jiwa tetap sehat, Anda harus menghindari tekanan, stres, dan luka psikis akibat terus-menerus disandari dan dimintai tolong untuk pulih.
  5. Kekerasan bisa dalam bentuk fisik atau pun emosional. Kekerasan fisik mencakup memukul, mendorong, atau menampar. Kekerasan emosional mencakup mengolok-olok, membuat lalu mengingkari janji, dan mengkritik tanpa niat menawarkan nasihat yang membangun. Pertemanan yang mengandung kekerasan harus segera diakhiri.
    • Anda tidak harus menderita cedera fisik serius agar kekerasan fisik melukai Anda. Mengusik atau meninju bukan hanya menyakiti secara fisik, tetapi juga bisa membuat Anda merasa takut dan kecewa dengan diri sendiri. Anda juga bisa merasa frustrasi dan bingung saat seseorang yang Anda kira teman menyakiti Anda.
    • Kekerasan emosional bisa terjadi dalam beragam bentuk, tetapi secara garis besar, itu membuat orang yang menerimanya merasa tidak berharga, ditinggalkan, dan kesepian. Salah satu contoh kekerasan emosional adalah mencaci maki dan mengolok-olok. Contoh lainnya adalah mengatakan bahwa dia satu-satunya teman Anda dan jika Anda mengakhiri pertemanan kalian, tidak akan ada yang menyukai Anda lagi.
    • Teman yang melakukan kekerasan mungkin mengaku bahwa dia hanya bercanda atau bermain-main, dan menyarankan Anda untuk tidak kesal dengan perilakunya. Jangan menerima penjelasan itu. Kukuhlah dengan pendapat Anda dan desak dia untuk mengakhiri perilakunya tersebut karena Anda tidak pantas diperlakukan seperti itu, dan akhiri pertemanannya jika dia keberatan.
    • Jangan menerima kekerasan emosional dalam bentuk apa pun. [24] Beri tahu teman bahwa Anda tidak menghargai kekerasan yang dia lakukan dan akhiri pertemanan kalian jika dia tidak memperbaiki perlakuannya terhadap Anda. Habiskan waktu lebih banyak dengan teman-teman lainnya yang menganut nilai-nilai yang sama dengan Anda dan menghargai Anda sebagai pribadi.
  6. Jika Anda merasa jijik dengan teman, dada Anda sesak, atau tenggorokan Anda sakit saat membayangkan teman, itu pertanda bahwa dia bukan teman yang baik bagi Anda. Apakah menghabiskan waktu bersamanya membuat Anda risi? Jika ya, Anda mungkin sebaiknya mengakhiri pertemanannya. [25]
    • Bahkan jika Anda tidak bisa menunjukkan alasan spesifik teman mengingkari Anda, lazimnya hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah menuruti firasat. Sering kali firasat kita memberikan informasi yang tepat walaupun kita tidak memahami alasannya sepenuhnya.
    • Jika teman membuat Anda merasa pasif agresif, atau bahkan hanya agresif, itu waktunya mengakhiri pertemanan. Perasaan yang Anda rasakan sebaiknya dihindari dengan menjauh dari teman yang memicu perasaan tersebut. Berteriak, menuduh, dan menghakimi orang lain (terutama teman) bukanlah cara berkomunikasi yang sehat. Teman yang baik seharusnya membuat kita menjadi lebih baik.
    • Anda juga mungkin merasa antagonis terhadap teman. Mungkin Anda berharap dia tidak sukses atau tidak mendapatkan keinginannya. Itu seharusnya bukan hal-hal yang diharapkan kepada sesama teman dan Anda harus menganggap ini indikasi bahwa sekarang waktunya untuk mengakhiri pertemanan.
    • Apakah Anda merasa harus menekankan kekurangan teman setiap saat? Apakah Anda tidak berempati terhadapnya? Kecenderungan-kecenderungan itu menandakan bahwa Anda tidak menghargai teman tersebut. Sadai perilaku negatif dan tidak ramah ini dan gunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah pertemanan kalian pantas untuk dijaga.
    Iklan

Tips

  • Anda mungkin mau terus menjadi kenalan setelah mengakhiri pertemanan. Anda dan teman bahkan mungkin bisa menjadi teman yang lebih baik setelah menjauh.
  • Dengan mengakhiri pertemanan dengan teman yang buruk, lazimnya Anda sebenarnya membantunya. Satu-satunya cara seseorang yang suka bergantung belajar cara mandiri secara finansial dan emosional adalah belajar cara bergantung pada diri sendiri. Mengakhiri pertemanan dengan teman yang buruk sering kali berfungsi sebagai pengingat baginya bahwa perilakunya tidak kondusif untuk pertemanan yang sehat dan berjangka lama. [26]
  • Berbicaralah dengan teman secara halus, tetapi tegas. Jika Anda bersikap lemah, teman bisa berpikir bahwa Anda mudah ditekan dan tidak serius mengakhiri pertemanan. Itu akan memicu masalah di kemudian hari jika dia tidak memahami bahwa Anda sudah mengakhiri pertemanan kalian.
  • Jadilah diri sendiri dan jangan mencoba menyembunyikan jati diri hanya demi orang lain. Berpura-pura tidak pernah memberikan hasil yang baik.
  • Yakini insting dan perhatikan pertanda jalinan pertemanan yang memudar. Jangan membuat diri sendiri menderita dengan mengulur-ngulur pertemanannya.
  • Minta bantuan dari orang yang tepercaya. Keluarga selalu berada di samping Anda, bahkan di waktu yang tersulit. Jangan takut untuk bersandar pada teman tepercaya lainnya pula.
  • Jika tampaknya teman Anda juga tidak tertarik menjaga pertemanan dan tidak mau tetap berteman, minta pendapatnya terkait pertemanan kalian. Mungkin dia juga menyadari bahwa kalian harus berpisah dan Anda bisa menemukan cara untuk berpisah baik-baik.
  • Banyak orang kesulitan mengakhiri pertemanan. Anda mungkin merasa bersalah karena menyaikitinya. Anda mungkin mengkhawatirkan dampaknya atau merasa seperti pecundang karena kehilangan teman. Perasaan-perasaan tersebut lazim, tetapi jangan biarkan itu mencampuri keputusan Anda yang berdasar dan logis untuk mengakhiri pertemanan.
  • Akhir pertemanan terkadang bukan salah siapa-siapa. Merelakan pertemanan adalah bagian dari hidup.
Iklan

Peringatan

  • Jangan menyimpulkam dengan tergesa-gesa. Pertemanan Anda mungkin hanya sedang melalui suatu fase. Rintangan dalam perjalanan.
  • Jaga hubungan dengan teman sebagai kenalan. Kalian mungkin berteman lagi di kemudian hari dan Anda tidak mau pertemanan lama menjadi hambatan dalam pertemanan baru. Mengakhiri pertemanan secara total sebaiknya menjadi pilihan terakhir yang diambil hanya ketika teman merupakan bahaya atau ancaman bagi Anda (atau dirinya sendiri) secara fisik atau pun emosional.
Iklan
  1. https://books.google.com/books?id=z_UGTiwvyUYC&lpg=PA131&dq=failed%20friendship&pg=PA127#v=onepage&q&f=false
  2. https://www.psychologytoday.com/blog/healthy-connections/201006/7-signs-youre-in-toxic-friendship
  3. https://books.google.com/books?id=M9fTTzFGA7AC&lpg=PP1&dq=The%20Friendship%20Fix%3A%20The%20Complete%20Guide%20to%20Choosing%2C%20Losing%2C%20and%20Keeping%20Up%20with%20Your%20Friends&pg=PA178#v=onepage&q&f=false
  4. https://www.psychologytoday.com/blog/healthy-connections/201006/7-signs-youre-in-toxic-friendship
  5. https://www.psychologytoday.com/blog/lifetime-connections/201601/are-narcissists-born-or-made
  6. https://www.psychologytoday.com/blog/friendship-20/201404/seven-common-mistakes-can-ruin-new-friendships
  7. https://www.psychologytoday.com/blog/lifetime-connections/201509/is-it-time-end-friendship
  8. https://www.psychologytoday.com/blog/the-friendship-doctor/201112/breaking-friend-always-hurts-especially-the-office
  9. http://www.cnn.com/2008/LIVING/personal/09/22/lw.mooch.friend/index.html?eref=rss_latest
  10. https://books.google.com/books?id=M9fTTzFGA7AC&lpg=PP1&dq=The%20Friendship%20Fix%3A%20The%20Complete%20Guide%20to%20Choosing%2C%20Losing%2C%20and%20Keeping%20Up%20with%20Your%20Friends&pg=PA185#v=onepage&q&f=false
  11. https://www.psychologytoday.com/blog/healthy-connections/201006/7-signs-youre-in-toxic-friendship
  12. https://www.psychologytoday.com/blog/the-friendship-doctor/201504/the-problem-having-only-one-friend
  13. https://books.google.com/books?id=z_UGTiwvyUYC&lpg=PA131&dq=failed%20friendship&pg=PA127#v=onepage&q&f=false
  14. https://www.psychologytoday.com/blog/the-friendship-doctor/201209/how-end-relationship-needy-friend
  15. https://www.psychologytoday.com/blog/healthy-connections/201006/7-signs-youre-in-toxic-friendship
  16. https://books.google.com/books?id=M9fTTzFGA7AC&lpg=PP1&dq=The%20Friendship%20Fix%3A%20The%20Complete%20Guide%20to%20Choosing%2C%20Losing%2C%20and%20Keeping%20Up%20with%20Your%20Friends&pg=PA178#v=onepage&q&f=false
  17. http://learning.blogs.nytimes.com/2012/01/30/how-should-you-handle-the-end-of-a-friendship/?_r=0

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.067 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan