Unduh PDF Unduh PDF

Bagi Anda yang kerap mengalami gangguan nyeri, kecemasan, insomnia, atau bahkan kejang, tidak ada salahnya mempertimbangkan penggunaan minyak cannabidiol (CBD) untuk meredakan gejalanya. Secara khusus, minyak CBD diproduksi oleh tanaman ganja dan umumnya diturunkan dari varietas ganja rami ( hemp ). Meski CBD merupakan bagian dari mariyuana, penggunanya tidak akan merasakan sensasi “melayang” sebagaimana ketika menggunakan tetrahidrokanabinol (THC). Selain itu, dewasa ini minyak CBD juga boleh diperjualbelikan secara legal di beberapa wilayah, meski tentu saja Anda harus terlebih dahulu mengecek aturan yang berlaku di tempat tinggal Anda. [1] Sejatinya, ada beberapa cara yang bisa diterapkan untuk menggunakan minyak CBD, dan kemungkinan besar Anda perlu bereksperimen untuk menemukan cara yang paling cocok. Selain itu, jangan lupa berkonsultasi kepada dokter sebelum menggunakan minyak CBD (atau jika minyak CBD akan digunakan untuk mengobati kejang), serta ketika timbul efek samping yang negatif setelah menggunakannya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menggunakan Minyak CBD

Unduh PDF
  1. Jika menginginkan cara yang paling mudah dan cepat untuk menggunakan minyak CBD, cobalah mengonsumsinya dalam bentuk kapsul. Sebelumnya, cek label kemasan untuk mengetahui dosis yang direkomendasikan, lalu konsumsi kapsul dengan mengikuti aturan tersebut. Umumnya, efek minyak CBD akan terasa dalam waktu 30 menit setelah dikonsumsi. [2]
    • Meski sensasinya akan terasa lebih lambat daripada produk yang lain, kapsul berisi minyak CBD tergolong lebih mudah untuk dikonsumsi dan dibawa ke mana-mana. Selain itu, setiap butir kapsul pasti memiliki dosis yang sama.
    • Kapsul berisi minyak CBD bisa dicari di berbagai apotek maupun toko kesehatan luring dan daring.

    Tahukah Anda? Menentukan dosis minyak CBD yang tepat sejatinya tidak mudah, terutama karena bahan-bahan yang terkandung dalam setiap produk berbeda, pun dapat terpisah seiring berjalannya waktu. Itulah mengapa, mengonsumsi minyak CBD dalam bentuk kapsul adalah cara yang terbaik untuk memastikan tubuh selalu menerima dosis yang sama.

  2. Kocok terlebih dahulu botol tingtur untuk mencampurkan bahan-bahan yang terkandung di dalamnya, lalu gunakan pipet untuk menuangkan 1-2 tetes tingtur ke bawah lidah Anda. Diamkan tingtur selama 30 detik sebelum menelannya. [3]
    • Jika tingtur sudah dikemas dalam botol semprot, cobalah menyemprotkannya satu kali ke bagian dalam kedua buah pipi.
    • Jika menggunakan tingtur, minyak CBD hanya memerlukan waktu 15 menit untuk mulai bekerja. Namun, umumnya efeknya baru akan Anda rasakan setelah 30 menit.
    • Tingtur umumnya dijual dalam beraneka rasa untuk menambah kelezatannya.

    Variasi: Tuangkan tingtur ke dalam minuman jika Anda kurang menyukai rasanya. Cek label pada kemasan botol untuk mengetahui rekomendasi dosisnya, atau tuangkan sekitar 1-2 tetes tingtur ke dalam segelas minuman favorit. Segera tenggak dan habiskan minuman tersebut agar efeknya dapat Anda rasakan dalam waktu sekitar 30 menit.

  3. Produk CBD topikal umumnya terbuat dari campuran minyak CBD dan minyak pelarut lain, seperti minyak kelapa atau lilin lebah, serta baik digunakan untuk meredakan nyeri otot, nyeri persendian, maupun nyeri kronis yang lain. Untuk mengaplikasikannya ke tubuh, Anda hanya perlu menuangkan sedikit minyak ke jari tangan, lalu memijatkannya ke area kulit yang terasa nyeri dengan gerakan melingkar. [4]
    • Nyeri mungkin akan berkurang dalam waktu singkat, meski umumnya diperlukan waktu sekitar 30 menit hingga beberapa jam sampai tubuh benar-benar terasa nyaman. Namun, selalu ingat bahwa efek positif yang sama belum tentuk dirasakan oleh semua orang.
    • Jika merasa kurang cocok dengan produk pertama yang Anda coba, gunakan produk yang lain. Misalnya, Anda bisa membeli minyak pijat dengan konsentrasi CBD yang lebih tinggi atau yang dicampur dengan minyak pelarut lain, seperti minyak CBD yang diencerkan dengan minyak kelapa alih-alih lilin lebah.

    Tip: Minyak CBD mungkin bisa digunakan sebagai obat oles topikal untuk mengobati jerawat. [5]

  4. Faktanya, minyak CBD juga bisa dikemas dalam wujud permen atau kudapan serupa, lho ! Namun, sebelum mengonsumsinya, pastikan Anda terlebih dahulu mengecek instruksi terkait porsi sajian dan mengikuti aturan tersebut. Meski produk semacam ini lebih mudah untuk dikonsumsi, efektivitasnya mungkin tidak akan sebaik produk CBD lain, terutama karena tubuh perlu terlebih dahulu mencerna makanan tersebut untuk merasakan efeknya. Oleh karena tubuh setiap orang memiliki mekanisme berbeda, Anda mungkin baru akan merasakan efek relaksnya setelah 2-4 jam, atau bahkan tidak sama sekali. [6]
    • Umumnya, dibutuhkan waktu sekitar 2-4 jam agar CBD mampu memasuki aliran darah dan dicerna dengan baik oleh tubuh Anda. Sayangnya, terkadang kandungan bahan lain di dalam makanan tersebut dapat menyamarkan efek CBD bagi beberapa orang. Namun, tidak ada salahnya jika Anda tetap ingin mencobanya.
    KIAT PAKAR

    Jamie Corroon, ND, MPH

    Direktur Media Center for Medical Cannabis Education
    Dr. Jamie Corroon, ND, MPH adalah pendiri dan Direktur Medis di Center for Medical Cannabis Education. Dr. Corroon adalah Dokter Naturopati berlisensi dan peneliti klinis. Sehubungan dengan praktik klinisnya, Dr. Corroon merupakan penasihat bagi perusahaan ganja dan suplemen makanan terkait sains, regulasi, dan pengembangan produk. Dia banyak menulis literatur tinjauan sejawat dengan publikasi terbaru yang menginvestigasi implikasi kesehatan masyarakat dan klinis atas semakin diterimanya ganja dalam masyarakat. Dia mendapatkan gelar Master dalam Kesehatan Publik (MPH) di bidang Epidemiologi dari San Diego State University. Dia juga mendapatkan gelar Doctor of Naturopathic Medicine dari Bastyr University, menyelesaikan masa residensi dalam 2 tahun di Bastyr Center for Natural Health, dan mantan profesor di Bastyr University California.
    Jamie Corroon, ND, MPH
    Direktur Media Center for Medical Cannabis Education

    Tahukah Anda? Satu-satunya perbedaan minyak CBD dan produk makanan yang mengandung CBD adalah pemrosesannya di dalam tubuh. Secara khusus, molekul CBD yang diekstrak dari tanaman kanabis akan larut dalam medium lipid dan berubah menjadi minyak. Minyak itulah yang kemudian bisa dicampurkan ke dalam makanan, seperti permen kenyal atau brownies , atau dipadukan dengan minyak lain dan dikonsumsi menggunakan pipet.

  5. Mengisap adalah cara tercepat untuk merasakan efek minyak CBD, dan cara termudah untuk melakukannya adalah menggunakan pena vape . Secara khusus, pena vape memiliki wadah khusus untuk memanaskan minyak CBD dan mengubahnya menjadi uap yang bisa Anda isap. Untuk menerapkan metode ini, Anda perlu terlebih dahulu membeli baterai vape dan wadah minyak dari toko daring maupun luring khusus yang menjual peralatan vape . Setelah itu, ikuti instruksi yang tertera pada kemasan pena vape untuk mengisap uap yang terbentuk. [7]
    • Umumnya, bagian dasar pena vape diisi oleh baterai. Setelah itu, minyak CBD bisa Anda tuangkan ke dalam cartridge atau wadah terpisah khusus agar kemudian bisa diubah menjadi uap.
    • Efek minyak CBD biasanya akan Anda rasakan 30 detik setelah diisap.

    Peringatan: Mengisap minyak CBD berisiko merusak kesehatan paru-paru dan memicu terjadinya gangguan pernapasan. Selain itu, Anda pun mungkin akan mengalami nyeri dada dan pemendekan napas setelahnya. [8]

    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menentukan Dosis yang Tepat

Unduh PDF
  1. Sejatinya, instruksi terkait dosis dan cara pemakaian yang paling tepat hanya bisa diberikan oleh dokter, terutama jika minyak digunakan untuk mengobati kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, jangan ragu menyampaikan keinginan Anda untuk menggunakan minyak CBD kepada dokter, lalu meminta rekomendasi produk yang tepat berikut dosisnya. [9]
    • Dokter bahkan bisa memberikan rekomendasi terkait merek obat yang cocok.
    • Sampaikan pula cara penggunaan yang Anda inginkan. Kemungkinan besar, dokter akan meminta Anda untuk menghindari metode yang dapat memperparah kondisi medis Anda. Misalnya, minyak CBD sebaiknya tidak diisap oleh pasien yang memiliki penyakit asma.
  2. Sebagian besar produk CBD mencantumkan instruksi dosis pada label kemasannya. Baca instruksi tersebut baik-baik untuk memastikan cara dan dosis pemakaian Anda sudah tepat. Jangan menggunakan minyak melebihi dosis yang direkomendasikan, meski hasilnya ternyata kurang memuaskan untuk Anda. [10]
    • Ingat, tidak semua produk CBD cocok untuk Anda. Dengan kata lain, jangan mengonsumsi produk yang terbukti tidak efektif secara berlebihan. Alih-alih, segeralah menggantinya dengan produk yang berbeda.
  3. Pertama-tama, cari kalkulator khusus untuk menghitung dosis CBD di internet (umumnya tersedia dalam situs perusahaan yang menjual produk berbasis minyak CBD). Setelah itu, ketikkan volume minyak yang ada di dalam botol, volume CBD yang terkandung di dalamnya, dan berat badan Anda. Berbekal informasi yang ada, kalkulator tersebut akan memperkirakan jumlah minyak yang Anda perlukan di setiap dosisnya. [11]
    • Jika membeli minyak CBD di toko daring, identifikasi ada atau tidaknya kalkulator yang mereka sediakan untuk mendapatkan dosis yang paling akurat.
  4. Bereksperimenlah untuk menemukan dosis yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Misalnya, gunakan dosis yang paling rendah terlebih dahulu, seperti 1 tetes tingtur, 1 isap uap, atau 1 butir permen CBD, lalu amati efeknya. Jika merasa hasilnya belum sesuai dengan keinginan Anda, tingkatkan dosisnya dan amati hasilnya kembali. [12]
    • Oleh karena setiap produk dapat memberikan efek yang berbeda, cobalah melakukan eksperimen yang sama untuk setiap produk yang Anda coba. Misalnya, 2 tingtur yang berbeda mungkin memiliki konsentrasi minyak CBD yang berbeda. Dengan kata lain, dosis terbaik untuk setiap produk mungkin akan berbeda.

    Tip: Sebaiknya, gunakan dosis yang rendah terlebih dahulu seperti 10 mg. Jika perlu, tingkatkan dosisnya perlahan hingga tercapai manfaat yang diinginkan. Secara umum, efek minyak CBD biasanya baru akan terasa setelah digunakan sebanyak 30 mg. [13]

    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengetahui Saat yang Tepat untuk Melakukan Pengobatan Medis

Unduh PDF
  1. Meski jarang terjadi, penggunaan minyak CBD juga dapat menimbulkan efek samping, terutama jika minyak dikonsumsi dalam dosis yang terlampau tinggi. Namun, jangan khawatir karena efek samping yang ditimbulkan umumnya ringan dan akan mereda dengan sendirinya. Meski demikian, tetaplah berkonsultasi kepada dokter jika mengalami efek samping seperti: [14]
    • Mulut terasa kering
    • Mengantuk
    • Kelelahan
    • Diare
    • Nafsu makan berkurang
  2. Meski minyak CBD adalah obat antikejang yang sangat efektif, produk yang dijual bebas di apotek mungkin tidak terlalu efektif dan belum tentu aman untuk digunakan. Oleh karena itu, temui dokter untuk meminta resep obat yang lebih manjur. Kemungkinan besar, dokter akan meresepkan Epidiolex , salah satu jenis obat yang mengandung senyawa CBD dan terbukti ampuh dan aman untuk digunakan. [15]
    • Gunakan minyak CBD sesuai dengan arahan dokter untuk mengobati penyakit kejang yang Anda alami.
  3. Meski minyak CBD tergolong aman untuk digunakan, bukan berarti semua orang cocok untuk menggunakannya. Secara khusus, minyak CBD berisiko memperburuk beberapa kondisi medis dan mungkin berinteraksi secara negatif dengan beberapa jenis obat, termasuk obat pengencer darah. Selain itu, jangan lupa mengonsultasikan keinginan untuk menggunakan minyak CBD kepada dokter untuk menjamin keamanan Anda. [16]
    • Informasikan tujuan penggunaan minyak CBD kepada dokter.
    KIAT PAKAR

    Liana Georgoulis, PsyD

    Psikolog Berlisensi
    Dr. Liana Georgoulis adalah pakar psikologi klinis berlisensi yang berpengalaman lebih dari 10 tahun. Saat ini dia menjabat sebagai Direktur Klinis Coast Psychological Services di Los Angeles. Liana meraih gelar Doctor of Psychology dari Pepperdine University pada 2009. Praktik yang dilakukannya menyediakan terapi perilaku kognitif dan terapi-terapi berdasar bukti lainnya untuk orang remaja, orang dewasa, dan pasangan.
    Liana Georgoulis, PsyD
    Psikolog Berlisensi

    Lanjutkan proses pengobatan di bawah pengawasan dokter. Jangan lupa melibatkan peran tenaga medis profesional selagi mengobati gangguan medis apa pun, termasuk gangguan mental, menggunakan minyak CBD. Dengan kata lain, jangan mudah memercayai klaim yang menyatakan bahwa minyak CBD ampuh menyembuhkan segala jenis penyakit. Alih-alih, pandang minyak CBD sebagai suplemen untuk menyokong kesehatan mental dan fisik Anda.

    Iklan


Tips

  • Di Indonesia sendiri, penjualan minyak CBD belum dilegalkan secara medis, tetapi sudah dilakukan secara terbuka di berbagai toko daring. Oleh karena itu, jangan lupa mengecek legalitas produk sebelum membelinya, ya! [17]
  • Meski penelitian ilmiah menunjukkan bahwa minyak CBD dapat meredakan gejala kejang dan mengurangi gangguan nyeri, kecemasan, serta depresi, sejauh ini penggunaannya belum terbukti mampu mengobati kondisi medis lainnya. [18]
Iklan

Peringatan

  • Konsultasikan penggunaan obat alami apa pun, termasuk minyak CBD, kepada dokter. Hati-hati, beberapa di antaranya dapat berinteraksi secara negatif dengan obat-obatan medis dan justru berisiko memperburuk kesehatan. [19]
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 8.820 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan