Unduh PDF Unduh PDF

Penjualan secara kredit sering kali dilakukan oleh bisnis besar maupun kecil. Berbeda dengan transaksi kas, penjualan kredit harus dikelola dengan hati-hati untuk memastikan piutang dibayar dengan cepat. Piutang yang tidak dikelola dengan baik akan mengarah pada lama atau terlambatnya pembayaran, bahkan gagal bayar. Salah satu cara untuk memantau penjualan kredit adalah dengan menganalisis rasio keuangan yang relevan, misalnya rata-rata periode penagihan. Jika Anda mengetahui cara menghitung periode penagihan piutang, bisnis dapat memantau seberapa cepat pembayaran piutang dapat diharapkan dengan lebih mudah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengumpulkan Data

Unduh PDF
  1. Periode rata-rata penagihan piutang dapat dihitung dengan rumus berikut:: . Dalam rumus, “Jumlah Hari” adalah banyaknya hari di dalam periode yang diukur (biasanya setahun atau setengah tahun). Namun, “perputaran piutang” harus diperoleh dari data lain. Untuk memperoleh perputaran piutang, diperlukan pengukuran penjualan kredit bersih selama periode dan rata-rata saldo piutang selama periode tersebut. [1] Keduanya dapat dihitung dari catatan penjualan dan retur di buku besar.
  2. Nilai ini diperoleh dari pengurangan total penjualan kredit dengan total retur dan penyisihan penjualan. Penjualan kredit adalah penjualan tanpa pembayaran kas sehingga pelanggan dapat membayar di kemudian hari. Retur penjualan adalah kredit yang diterbitkan kepada pelanggan karena adanya masalah dalam penjualan. Penyisihan penjualan adalah pengurangan harga yang diberikan kepada pelanggan akibat adanya masalah pada transaksi penjualan. Jika perusahaan memberikan kredit dalam jumlah besar, bahkan kepada pelanggan yang riwayat kreditnya buruk, nilai penjualan kredit bersihnya akan lebih besar. [2]
    • Gunakan persamaan ini: penjualan kredit – retur penjualan – penyisihan penjualan = penjualan kredit bersih. [3]
  3. Gunakan saldo akun piutang pada tiap akhir bulan selama periode yang diukur. Informasi ini ada di Laporan Neraca perusahaan. Untuk bisnis yang musiman, sebaiknya gunakan data 12 bulan untuk menyertakan efek musiman bisnis. Di lain pihak, bisnis yang bertumbuh atau menurun dengan cepat sebaiknya menggunakan periode pengukuran yang lebih singkat (misalnya 3 bulan). Data 12 bulan akan membuat nilai rata-rata piutang yang dihitung terlalu tinggi untuk bisnis yang menurun dan terlalu rendah untuk bisnis yang bertumbuh. [4]
  4. Rasio ini diperoleh dengan membagi penjualan kredit tahunan perusahaan dengan rata-rata saldo piutang untuk periode yang sama. Perhitungan ini menyatakan banyaknya perputaran piutang perusahaan. [5]
    • Sebagai contoh, misalnya perusahaan memiliki penjualan kredit bersih sebesar Rp730.000.000 dan saldo rata-rata piutangnya Rp70.000.000. Rasio perputaran piutang adalah Rp730.000.000 / Rp70.000.000 = 9,125. Artinya, perputaran piutang perusahaan adalah 9 kali setiap tahun.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Menghitung Periode Penagihan Piutang

Unduh PDF
  1. Sekali lagi, rumusnya sebagai berikut: . Penjelasan variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:
    • "Periode" mengacu pada periode penagihan piutang rata-rata.
    • "Jumlah Hari" mengacu pada jumlah hari selama periode yang diukur.
    • "Perputaran Piutang" mengacu pada rasio perputaran piutang yang sebelumnya dihitung dengan membagi penjualan kredit bersih dan rata-rata piutang selama periode yang diukur. [6]
  2. Dari contoh sebelumnya, penjualan kredit bersih perusahaan adalah Rp730.000.000 dan rata-rata piutangnya Rp70.000.000. Dari keduanya diperoleh rasio perputaran piutang 9,125. Data ini diukur selama satu tahun sehingga jumlah hari yang digunakan adalah 365. Perhitungan lengkapnya akan tampak seperti ini: .
    • Jumlah Hari adalah banyak hari dalam periode pengukuran. Dalam contoh ini periode pengukuran adalah satu tahun sehingga jumlah harinya adalah 365 hari, dan 180 hari untuk setengah tahun.
  3. Jika semua variabel sudah dimasukkan, selesaikanlah pembagian untuk memperoleh periode penagihan piutang. Dalam contoh, persamaannya adalah 365/9,125= 40 hari.
  4. Dari perhitungan diperoleh rata-rata periode penagihan piutang adalah 40 hari. Artinya, unit bisnis dapat mengharapkan piutang usaha dibayar pembeli dalam kurun waktu 40 hari. Dengan mengetahui rata-rata periode penagihan piutang, unit bisnis dapat mengatur jumlah kas yang disimpan untuk membayar beban dan tagihan.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Menggunakan Data

Unduh PDF
  1. Dengan menghitung periode penagihan piutang, Anda dapat memantau lamanya pelanggan membayar piutangnya. Semakin rendah angkanya semakin baik. Artinya, pelanggan membayar utangnya tepat waktu. Jika pelanggan cepat membayar utangnya, perusahaan memiliki lebih banyak dana di kasnya untuk digunakan. Selain itu, pelanggan juga cenderung tidak pernah gagal membayar utangnya. [7]
  2. Bandingkan periode penagihan piutang dengan standar jumlah hari yang diperkenankan kepada pelanggan sebelum pembayaran jatuh tempo. Sebagai contoh, sebagai contoh, periode penagihan piutang perusahaan adalah 40 hari. Artinya, piutang akan dibayarkan 9 kali dalam setahun. Sekarang, bandingkan dengan syarat pembayaran piutang pelanggan, misalnya 20 hari. Perbedaan antara syarat kredit dan periode penagihan piutang artinya perusahaan tidak memiliki prosedur penagihan piutang yang baik. [8]
  3. Perusahaan harus memberikan kredit secara hati-hati. Kredit pelanggan sebaiknya ditelaah sebelum penjualan kredit disetujui. Pelanggan yang memiliki riwayat kredit buruk sebaiknya tidak diperbolehkan membeli secara kredit. Selain itu, perusahaan harus melakukan aktivitas penagihan dengan giat. Piutang tidak boleh dibiarkan saja tidak terbayar melebihi syarat pembelian kredit. [9]
  4. Perusahaan dengan penjualan musiman biasanya memiliki angka rata-rata piutang yang terlalu tinggi atau rendah tergantung pada masa penagihan musimannya. Perusahaan sebaiknya mendokumentasikan data piutang setiap tahun atau menggunakan masa periode yang lebih singkat untuk mempertimbangkan perbedaan musiman dalam saldo rata-rata piutang. [10]
    • Untuk mendokumentasikan piutang, perusahaan sebaiknya merata-ratakan saldo piutang untuk tiap bulan selama keseluruhan 12 bulan.
    • Perusahaan dapat menghitung periode penagihan piutang dengan menggunakan saldo rata-rata piutang berjalan yang berubah tiap tiga bulan. Periode penagihan piutang yang dihitung akan berubah-ubah pada tiap kuartal tergantung pada aktivitas penjualan musiman.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 63.034 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan