Unduh PDF Unduh PDF

Menulis esai sepanjang dua halaman dapat menjadi tugas yang menakutkan. Lagi pula, menulis adalah hal yang membutuhkan keahlian spesifik dan banyak latihan. Jika Anda orang yang teratur dan memiliki rencana yang spesifik, menulis dapat dilakukan dengan sukses sekaligus cepat. Mahasiswa, siswa SMA, dan orang-orang dalam sebagian besar pekerjaan harus membuat tulisan dari waktu ke waktu (atau malah setiap hari). Bagi banyak orang, menulis dapat terasa menyulitkan. Memiliki sistem yang siap membantu menjadikan proses menulis seefisien mungkin (dan tidak merepotkan) pastilah akan bermanfaat.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Membuat Pengaturan

Unduh PDF
  1. Ini merupakan langkah pertama Anda menuju penyelesaian esai dengan cepat. Anda akan perlu memastikan lingkungan sekitar Anda terasa nyaman, dan semua peralatan yang Anda butuhkan (komputer, kertas, dsb.) dapat dijangkau dengan mudah. Pastikan suasananya tepat bagi Anda. Jika Anda bekerja maksimal dalam ketenangan, kunjungilah perpustakaan. Jika Anda butuh sedikit suara latar belakang, cobalah putar musik atau kerjakan di kedai kopi.
  2. Esai yang sukses mengandung fokus yang jelas. Jadi, penting bagi Anda untuk mendefinisikan topik esai dengan jelas. Menulis tentang sesuatu yang menarik bagi Anda akan lebih mudah, jadi jika memungkinkan, cobalah sesuaikan topik esai Anda dengan hal yang menarik keingintahuan Anda. Untuk esai dua halaman, memilih topik spesifik merupakan hal yang penting agar Anda dapat cukup membahasnya dalam ruang yang sedikit.
    • Jika pengajar Anda telah memberikan petunjuk yang jelas, kini putuskan bagaimana Anda akan melakukan pendekatan terhadap pertanyaan tersebut. Misalnya, jika tugas yang diberikan berupa "Tulislah esai mengenai pergerakan wanita. Apakah pergerakan itu berhasil?", Anda perlu memutuskan sisi mana yang akan Anda ambil. Setelah mempersempit fokus, esai Anda akan jauh lebih mudah untuk disusun.
    • Jika tugas Anda jauh lebih luas, terserah bagi Anda untuk memfokuskan topik. Misalnya, jika tugas berupa "Tulislah mengenai hal yang menarik bagi Anda", Anda tidak akan mau menjadikan "Olahraga" sebagai topik esai, terutama untuk esai pendek sepanjang dua halaman. Pilihlah topik yang sangat spesifik, seperti "Kegiatan Tailgating di Amerika Selatan". [1]
  3. Pastikan untuk memahami topik yang menjadi tugas Anda. Misalnya, jika Anda akan menulis esai mengenai novel To Kill a Mockingbird untuk pelajaran sastra Inggris, pastikan Anda telah membaca keseluruhan buku. Pikirkan apa yang Anda ketahui mengenai topik. Jika Anda perlu mengerjakan riset tambahan, inilah saatnya.
    • Kemungkinan, Anda tidak akan membutuhkan riset lebih lanjut untuk makalah dua halaman, namun jika Anda merasa tidak yakin mengenai tugas itu, tanyakan kepada guru Anda.
  4. Jika Anda punya catatan yang telah dibuat saat melakukan riset mengenai topik, pastikan catatan tersebut tersusun rapi. Tempatkan dalam urutan yang masuk akal bagi Anda agar Anda dapat menemukan informasi dengan mudah. Jika Anda berencana menggunakan sejumlah sumber daring, usahakan untuk membuka situs web terlebih dahulu sehingga konsentrasi Anda tidak perlu terpecah dengan mencari informasi yang dibutuhkan. Ini merupakan waktu yang sangat tepat untuk memastikan petunjuk untuk esai Anda juga tersedia. Apakah guru, dosen atau atasan Anda memberi petunjuk? Mereka memberikannya karena suatu alasan. Pastikan untuk mengikutinya.
  5. Apakah menurut Anda anjing Anda mungkin perlu diajak berjalan sebentar? Lakukanlah. Jika terdapat hal di dalam pikiran Anda selain makalah, cobalah selesaikan secepat mungkin. Kalau tidak, berkonsentrasilah dan berfokus pada makalah Anda. Sisa waktu Anda akan tetap ada saat Anda selesai. Dan waktu akan datang jauh lebih cepat jika Anda teratur dan terfokus.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Membuat Draf Esai

Unduh PDF
  1. Lakukan brainstorm untuk membuat pernyataan tesis Anda . Terdapat beberapa cara untuk membantu Anda menyusun tesis. Salah satu teknik ini disebut mempertanyakan. Untuk memakai pendekatan ini, pikirkan mengenai apa yang Anda atau pembaca Anda mungkin ingin ketahui mengenai topik Anda. Ini dapat sesederhana memulai dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar sepert siapa, apa, kenapa, dsb.
    • Misalnya, jika Anda perlu menulis esai dua halaman mengenai hal yang menarik minat Anda, pikirkan tentang siapa pembaca Anda (dan seberapa banyak penjelasan yang harus Anda berikan), apa informasi yang paling relevan, dan kenapa topik ini menarik bagi Anda.
    • Membuat cabang adalah teknik lain yang dapat digunakan saat membuat tesis. Cobalah untuk membayangkan topik sebagai pohon. Tulislah ide utama Anda di tengah kertas, lalu buatlah cabang dari sana, dengan menambahkan ide-ide dan pikiran-pikiran pada topik utama Anda.
    • Pendekatan lain adalah dengan mencoba brainstorm . Untuk melakukan teknik ini, tulislah apa pun dan setiap hal yang Anda ketahui atau perlu ketahui mengenai topik. Jangan menyunting pikiran Anda sendiri, catatlah saja semua pikiran Anda di kertas. Setelah melihatnya di kertas, ide-ide Anda akan mulai terbentuk. Melakukan hal ini sebelum mencoba menulis garis besar resmi sering kali membantu, karena Anda akan mendapatkan ide yang lebih baik dari apa yang Anda ingin bahas. [2]
  2. Tesis merupakan bagian paling penting dari esai karena tesis memberi tahu pembaca apa tepatnya yang Anda debatkan. Dengan kata lain, tesis menerangkan dengan jelas dan ringkas mengenai poin yang Anda buat di dalam esai. Jika Anda tidak punya tesis yang kuat, esai Anda akan terlihat kabur dan terlalu umum. Tesis yang kuat memperlihatkan bahwa Anda akan memakai contoh spesifik untuk membantu menjelaskan maksud Anda. Untuk esai dua halaman, jagalah agar tesis Anda tetap spesifik dan sempit. [3]
    • Misalnya, jika Anda menulis esai mengenai olahraga di kampus, tesis yang buruk akan berupa "Olahraga kampus sangatlah kontroversial dalam berbagai cara". Topik ini terlalu kabur, dan tidak mengambil posisi yang jelas untuk membuat argumen. Ini akan membuat pembaca bertanya-tanya argumen apa yang Anda buat di dalam esai Anda.
    • Contoh tesis yang kuat dengan topik yang sama mungkin berupa "Atlet kampus harus memperoleh gaji untuk mengikuti pertandingan olahraga". Ini lebih bagus karena mengindikasikan topik yang Anda akan bahas. Topik ini juga cukup sempit sehingga Anda bisa membahasnya dengan cukup dalam makalah dua halaman.
  3. Setelah memiliki tesis sebagai "pusat gravitasi" yang menjadi panduan keseluruhan isi makalah, Anda dapat memasukkan keseluruhan ide Anda. Membuat garis besar yang terperinci dan menyeluruh dapat menjadikan sisa proses menulis jauh lebih cepat dan mudah. Garis besar merupakan cara yang bagus untuk menempatkan ide Anda pada makalah tanpa harus mengkhawatirkan apakah tulisan Anda sudah sempurna. Pastikan saja untuk tidak terlalu terpaku di tahap ini—esai Anda akan berkembang dan berevolusi saat Anda menulisnya, dan itu tidak apa-apa.
    • Anda tidak perlu membuat garis besar yang resmi untuk memulai. Brainstorm atau membuat garis besar berupa daftar, yaitu membuat daftar berisi ide-ide yang berhubungan dengan topik Anda tanpa menempatkannya dalam urutan yang spesifik, bisa membantu Anda untuk tahu apa yang Anda ingin tulis.
    • Setelah membuat daftar ide-ide yang mendukung tesis, Anda akan lebih mudah membayangkan bagaimana menyusunnya.
  4. [4] Esai yang bagus akan terdiri dari pengenalan, badan paragraf, dan kesimpulan. Pernyataan tesis sering kali akan menandai contoh-contoh spesifik yang Anda akan gunakan di dalam esai, seperti tesis ini: "Atlet kampus harus memperoleh bayaran karena mereka menghasilkan uang dalam jumlah banyak untuk universitas mereka, memberikan keuntungan bagi produsen permainan olahraga korporat, dan sering kali mengalami kerugian fisik selama karier kuliahnya yang terus diderita dalam kehidupan mereka nanti".
    • Ingatlah bahwa tidak semua guru menyukai atau bahkan menerima tesis semacam ini, yang sering kali disebut sebagai tesis "banyak cabang" atau "tiga cabang". Namun, tesis jenis ini seringkali bagus untuk tugas menulis pendek seperti esai dua halaman. Jika Anda tidak yakin apa yang lebih disukai guru Anda, tanyakan sebelum mulai menulis.
    • Membuat daftar contoh spesifik di dalam garis besar Anda akan membantu, agar Anda tahu bukti apa yang dimiliki untuk setiap bagian. Hal ini juga bisa membantu untuk menunjukkan apakah terdapat jarak atau ketidakseimbangan dalam pendekatan Anda. Misalnya, apakah Anda hanya memiliki satu contoh untuk satu bagian, namun tiga contoh untuk bagian lainnya? Sebaiknya gunakan jumlah yang kira-kira sama untuk contoh per bagiannya, atau bahkan mencari tahu apakah bagian yang kekurangan bukti pendukung dapat dimasukkan ke tempat lain.
  5. Ini akan menghemat waktu selama proses menulis. Pastikan Anda tahu gaya kutipan apa yang diharuskan. Sebagian besar gaya kutipan yang paling umum adalah MLA, APA, serta Chicago, dan Anda perlu memastikan untuk bertanya kepada guru Anda gaya mana yang harus digunakan.
    • Satu jenis kutipan yang dikenal adalah kutipan dalam kurung. Untuk metode ini, Anda harus memberikan informasi mengenai sumber di dalam esai. Contoh metode ini berupa, "Brown berargumen bahwa teori relativitas Einstein merupakan sebuah pencapaian akademis yang terpenting di abad keduapuluh (292)". Nama Brown merujuk pada penulis buku di dalam contoh, dan 292 adalah nomor halaman tempat informasi ini dapat ditemukan. Terdapat berbagai cara untuk mengutip sumber-sumber, jadi pastikan Anda tahu cara untuk mengutip dengan benar sumber-sumber yang Anda ingin gunakan. [5]
    • Terkadang Anda dapat diminta untuk memakai catatan kaki atau catatan akhir. Walaupun tidak terlalu umum untuk esai singkat, sebagian guru dan atasan lebih menyukainya. Catatan kaki dan catatan akhir menyertakan informasi yang lebih menyeluruh mengenai sumber yang digunakan. Sering kali, saat catatan kaki dan catatan akhir menggantikan kutipan dalam kurung, halaman Daftar Kutipan tidaklah diperlukan. [6]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Menulis Esai

Unduh PDF
  1. Kini setelah membuat pengaturan dengan sangat baik, Anda siap menulis! Bagian ini harus dilakukan cukup cepat jika Anda telah membuat garis besar yang menyeluruh. Esai biasanya terdiri dari setidaknya 3 badan paragraf. Masing-masingnya harus berkaitan secara langsung dengan tesis. Tujuannya adalah sebagai pendukung argumen Anda. [7]
    • Pastikan setiap badan paragraf memiliki kalimat topik. Kalimat ini berfungsi memperjelas kepada pembaca mengenai apa paragraf tersebut. Misalnya, jika Anda menulis esai tentang tenaga kerja buruh selama Perang Dunia II, Anda dapat menulis "Wanita merupakan bagian penting dari tenaga kerja saat Perang Dunia II karena mereka mempelajari pekerjaan baru yang sebelumnya hanya untuk laki-laki".
    • Sertakan contoh spesifik yang mendukung dalam setiap badan paragraf. Misalnya, jika Anda menulis esai mengenai tenaga kerja buruh selama Perang Dunia II, Anda dapat menulis "Banyak wanita menjadi tukang las saat Perang Dunia II, yang memberi gambaran bahwa peran gender di dalam dunia kerja mengalami perubahan".
  2. Tulislah pengenalan dan kesimpulan di bagian akhir. Ini seringkali merupakan bagian yang tersulit dan memakan waktu dari penulisan esai. Pengenalan harus berupa peta jalan untuk keseluruhan makalah, dan juga harus membuat pembaca ingin melanjutkan membaca makalah. Kesimpulan Anda akan "mengakhiri" esai, dengan mengingatkan pembaca Anda mengenai argumen dan kepentingannya. Menunggu sampai Anda membuat draf badan esai untuk menulis pengenalan dan kesimpulan sering kali akan membantu, karena Anda akan memiliki bayangan yang jauh lebih jelas mengenai argumen lengkap Anda dan kepentingannya. [8] [9]
    • Mulailah dengan pernyataan kontekstual yang luas, namun jangan menjadikannya terlalu luas sehingga kehilangan kaitan. Pernyataan yang diawali kata-kata seperti "Sepanjang sejarah" atau "Pada masyarakat modern" merupakan pernyataan tanpa arti dan tidak memberikan konteks yang nyata terhadap argumen Anda.
    • Cara yang bagus untuk memandang pengenalan Anda adalah dengan menganggapnya sebagai piramida terbalik. Mulailah dengan pernyataan umum yang menentukan latar, lalu persempit hingga mencapai tesis Anda.
    • Masukkan pernyataan tesis Anda di akhir kesimpulan.
    • Luangkan sedikit waktu untuk kalimat pertama. Kalimat pertama harus terlihat menarik dan membangkitkan minat pembaca Anda. Cobalah memulai dengan contoh atau kutipan yang menarik.
    • Gunakan kesimpulan untuk mengaitkan potongan-potongan argumen Anda. Dalam beberapa keadaan, seperti esai persuasif, menyertakan ajakan untuk bertindak merupakan hal yang tepat. Anda juga bisa kembali kepada anekdot atau tema yang Anda ungkit di bagian pengenalan untuk memberi makalah Anda simetri yang bagus.
  3. Jangan berusaha untuk terdengar "penuh gaya". Buatlah pernyataan yang jelas sehingga pembaca Anda bisa memahaminya dengan mudah. Ingatlah selalu, jika Anda dapat mengatakannya dengan satu kata, tak ada alasan untuk menggunakan lebih dari itu. Pastikan juga untuk menggunakan kata-kata yang dipahami oleh pembaca Anda. Tidak ada gunanya berusaha memberi sentuhan pada esai dengan terlalu bergantung pada tesaurus—maksud Anda harus jelas dan mudah dipahami. [10]
    • Waspadai gaya bicara pasif. Penulis pemula sering kali menggunakan gaya bicara pasif karena lebih penuh kata-kata, yang dapat disalahartikan sebagai kalimat yang "penuh gaya". Berikut contoh dari gaya bicara pasif: "Dipercaya oleh banyak orang bahwa kekerasan sosial yang meningkat belakangan ini disebabkan oleh permainan video". Kata kerja "di-" sering kali merupakan tanda-tanda dari gaya pasif. Susun kembali kata-katanya seperti ini: "Banyak orang menyalahkan permainan video atas meningkatnya kekerasan sosial belakangan ini". Ini merupakan urutan tata bahasa yang jelas "Orang-orang" (subjek) "menyalahkan" (kata kerja) "permainan video" (objek langsung).
    • Hindari susunan yang terlalu penuh kata-kata seperti "Diyakini bahwa" atau "Hal ini merupakan kesan bahwa". Anda bisa mengomunikasikan gagasan ini dengan lebih jelas dan ringkas: "Orang-orang meyakini bahwa" atau "Hal ini menunjukkan bahwa".
  4. Tugas atau mata kuliah Anda mungkin memberikan panduan spesifik mengenai apa yang tepat untuk dijadikan esai. Topik esai juga bisa membantu menentukan pendekatan gaya penulisan apa yang harus diambil. [11]
    • Sebagian esai pendek mungkin terasa lebih tepat menggunakan gaya orang pertama, dengan penggunaan "Saya". Jika Anda ditugaskan untuk menulis esai pribadi atau esai persuasif, gaya orang pertama sering kali terasa lebih pribadi dan efektif dibandingkan penggunaan gaya orang ketiga.
    • Usahakan untuk membuat struktur yang sejajar dalam kalimat. Sebuah kalimat sering kali terdengar kaku jika Anda mengabaikan struktur sejajar. Misalnya: "Membayar atlet kampus lebih penting daripada memberikan beasiswa kepada mereka". Ubahlah kata "memberikan" menjadi bentuk "memberi" untuk membuat kesejajaran: "Membayar atlet kampus lebih penting daripada memberi mereka beasiswa".
  5. Esai yang bagus akan menunjukkan kaitan antara setiap paragraf dengan jelas. Transisi ini menjelaskan bahwa poin-poin Anda saling terkait, dan semua terkait dengan tesis Anda. Transisi dapat berada pada akhir paragraf atau dimasukkan ke dalam kalimat topik di paragraf setelahnya. [12]
    • Berikut adalah contoh dari kata-kata transisi: secara serupa, sebagai perbandingan, sebagai hasilnya, sebaliknya. Selama proses penyuntingan, Anda bisa menggunakan beberapa variasi untuk mengetahui gaya mana yang paling sesuai dengan gaya menulis Anda. [13]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Menyunting Esai Anda

Unduh PDF
  1. Anda perlu menyuntingnya dengan hati-hati, lalu menyuntingnya lagi. Makalah yang disunting dengan baik sering kali dapat menghasilkan perbedaan antara makalah "C" atau "B" dengan makalah "A". Namun sebelum Anda mulai menyunting, beri otak Anda istirahat. Menjernihkan pikiran bisa membantu Anda menjadi lebih objektif dalam mengevaluasi esai Anda setelah memulai proses penyuntingan. Anda akan lebih mudah menemukan kesalahan jika pikiran Anda segar. Luangkan waktu untuk menjauh dari esai Anda setidaknya beberapa menit sebelum kembali mengerjakannya. [14]
  2. Tentu saja, Anda pasti mau membaca keseluruhan esai Anda, memastikan Anda memperbaiki kesalahan apa pun. Namun jangan takut untuk memanfaatkan fasilitas pengecekan ejaan. Ingatlah saja untuk menyuntingnya juga sendiri. Pengecekan ejaan tidak bisa membantu Anda dalam hal isi.
    • Ketahuilah bahwa "pengecekan tata bahasa" di perangkat lunak pengolah kata sering kali salah mengenai sejumlah isu, dan bahkan dapat menyarankan perubahan yang "membuat" tulisan Anda menjadi salah. Jangan hanya bergantung pada teknologi.
  3. Walaupun terasa aneh, cobalah membaca makalah Anda dengan lantang untuk mengetahui apakah tulisan mengalir dengan baik dan terdengar logis. Ini juga merupakan waktu yang bagus untuk meminta bantuan luar. Cobalah tanyakan anggota keluarga, teman, ataupun teman sekelas apakah mereka keberatan mendengarkan bagian makalah Anda. Bahkan jika Anda hanya membacakan bagian pendahuluan, ini dapat sangat membantu Anda menemukan masalah.
  4. Ini adalah saatnya untuk memastikan Anda telah membuat kutipan dari sumber-sumber Anda dengan benar. Ingatlah, Anda perlu memberikan kredit untuk kutipan langsung, fakta-fakta spesifik, atau ide apa pun yang bukan milik Anda. Mengutip sumber-sumber dengan benar merupakan hal yang penting agar guru atau atasan Anda tahu bagamana Anda mengerjakan riset. Ini juga penting karena Anda perlu menghindari plagiarisme bagaimanapun caranya. Saat merasa ragu, kutiplah sumber Anda. [15]
  5. Bacalah kembali dan cari kata-kata yang tidak perlu—jika tidak dibutuhkan, singkirkan. Penyuntingan yang menyeluruh dapat membantu Anda mempersempit fokus makalah dan memastikan bahwa ide Anda ditonjolkan. Memoles makalah juga akan membantu Anda memastikan bahwa makalah Anda terlihat profesional serta terdengar logis dan teratur. [16]
  6. Cobalah menjadikannya terdengar kreatif, namun tetap ringkas. Judul harus mengindikasikan topik, langsung pada intinya dan mudah dipahami. Selama proses penyuntingan, tetaplah buka mata untuk ide-ide judul yang mungkin digunakan saat membaca ulang makalah Anda.
    • Terdapat beberapa metode untuk membuat judul. Salah satu idenya adalah memulai judul dengan pertanyaan, seperti "Bagaimana..." atau "Mengapa...". Metode lain adalah memilih contoh spesifik yang terjadi di dalam makalah dan menggunakannya sebagai titik mula untuk judul Anda. [17]
  7. Apakah maksud Anda sudah jelas? Apakah transisinya halus? Apakah semua kesalahan sudah diperbaiki? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, pastikan Anda membaca setiap kata, serta membacanya dengan perlahan. Jika Anda sudah puas, esai Anda siap untuk diserahkan!
    Iklan

Tips

  • Ambillah waktu istirahat, jika perlu. Menulis perlu banyak latihan! Mintalah bantuan jika Anda membutuhkannya, dan teruslah berlatih dan menyunting.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 11.468 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan