Unduh PDF Unduh PDF

Hipertensi okuler adalah salah satu gangguan pada mata yang paling sering terjadi. Gangguan ini terjadi saat tekanan cairan pada mata (tekanan intraokuler) lebih tinggi daripada biasanya. Glaukoma, atau bahkan gangguan penglihatan permanen bisa terjadi jika hipertensi okuler ini diabaikan, sehingga mengambil langkah untuk mengatasinya adalah hal yang sangat penting. Tekanan intraokuler yang tinggi atau hipertensi okuler tidak menunjukkan gejala apa pun, sehingga hanya bisa didiagnosis dengan pemeriksaan ke dokter mata. Tetes mata biasanya adalah salah satu perawatan pertama yang diberikan untuk meredakan tekanan yang tinggi pada mata, namun sayangnya perawatan ini tidak cocok untuk semua orang. [1]

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Mengubah Diet dan Gaya Hidup

Unduh PDF
  1. Orang-orang yang menderita berbagai kondisi kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi sering kali kebal terhadap insulin, akibatnya tubuh justru memproduksinya semakin banyak. Kadar insulin yang tinggi ini telah dihubungkan dengan peningkatan tekanan pada mata. [2]
    • Untuk mengatasi masalah ini, pasien disarankan untuk menghindari makanan tertentu yang dapat memicu peningkatan kadar insulin secara mendadak. Makanan tersebut antara lain: gula, serealia (serealia utuh dan organik), roti, pasta, nasi, sereal, dan kentang.
  2. Berolahraga aerobik, joging, jalan cepat, bersepeda, dan latihan kekuatan secara teratur akan membantu menurunkan kadar insulin dalam tubuh Anda, sehingga melindungi mata dari hipertensi okuler.
    • Insulin adalah suatu hormon yang membantu mengedarkan gula darah (glukosa) ke dalam sel sebagai sumber energi. Jika kita menggunakan energi tersebut dengan berolahraga, kadar gula darah dalam tubuh akan menurun, diikuti dengan penurunan kadar insulin. Jika kadar insulin rendah hiperstimulasi saraf simpatik mata tidak akan terjadi, dengan demikian, tidak akan ada peningkatan tekanan di dalam mata.
    • Berusahalah untuk berolahraga paling tidak 30 menit setiap hari, 3 hingga 5 kali dalam seminggu.
    • Hindari gerakan atau posisi yang membuat kepala Anda terbalik karena bisa meningkatkan tekanan intraokular, misalnya beberapa posisi yoga seperti headstand .
  3. Asam dokosaheksanoat (DHA) adalah sejenis asam lemak omega-3 yang menjaga kesehatan fungsi retina dan mencegah peningkatan tekanan di dalam mata. [3]
    • DHA (dan asam lemak omega-3 lainnya terkandung dalam ikan air dingin seperti salmon, tuna, sarden, dan haring. Untuk meningkatkan kadar DHA Anda, cobalah untuk makan 2 hingga 3 porsi ikan tersebut setiap minggunya.
    • Cara lainnya, Anda bisa meningkatkan asupan DHA dengan minum kapsul minyak ikan atau suplemen DHA berbasis ganggang. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, minumlah kapsul minyak ikan standar 3.000-4.000 mg setiap hari, atau minum suplemen DHA berbasis ganggang 200 mg setiap hari. [4]
  4. Lutein dan zeaxanthin adalah senyawa karotenoid, yang berkhasiat sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Radikal bebas ini dapat membuat sistem kekebalan tubuh Anda lemah, akibatnya terjadi infeksi dan kerusakan pada saraf penglihatan. [5]
    • Lutein dan zeaxanthin juga dapat membantu menurunkan tekanan mata dengan melindunginya dari oksidasi. Hal ini sangat penting, karena kerusakan pada saraf penglihatan akan meningkatkan tekanan mata.
    • Makanan yang merupakan sumber lutein dan zeaxanthin meliputi kale , bayam, kubis hijau, kubis brussel, brokoli, dan kuning telur mentah. Cobalah untuk menyertakan paling tidak satu dari bahan makanan ini ke dalam makanan Anda setiap hari.
  5. Seperti dijelaskan di atas, asam lemak omega-3 akan membantu menurunkan tekanan intraokuler mata. Namun, makanan yang mengandung lemak trans tinggi akan menghambat omega-3 untuk berfungsi dengan baik, akibatnya, tekanan mata akan meningkat.
    • Dengan demikian, langkah yang tepat adalah membatasi asupan makanan yang kaya akan lemak trans. Makanan tersebut meliputi: produk olahan, gorengan, berondong jagung yang dibuat di microwave , es krim, dan daging sapi cincang. [6]
  6. Buah buni berwarna gelap seperti blueberry , blackberry , dan bilberry dapat membantu meningkatkan kesehatan mata secara keseluruhan dengan memperkuat pembuluh kapiler yang mengantarkan nutrisi ke saraf dan otot mata. Hal ini karena buah buni berwarna gelap mengandung antioksidan yang dapat membantu memperkuat pembuluh darah, sehingga tidak mudah pecah dan rusak. [7]
    • Berusahalah untuk makan paling tidak satu porsi buah buni berwarna gelap setiap hari.
    • Asam alfa lipoat (ALA) adalah suatu antioksidan, serta digunakan untuk mencegah dan mengobati sejumlah gangguan pada mata, termasuk juga glaukoma dan peningkatan tekanan mata. Dosisnya biasanya 75 mg dua kali sehari. [8]
    • Bilberry sangat lazim digunakan untuk meningkatkan daya penglihatan dan melawan penyakit degenerasi pada mata, termasuk juga hipertensi okuler. Salah satu penelitian pada produk yang mengandung bilberry dan pycnogenol (suatu ekstrak dari batang pohon pinus) menunjukkan hasil secara klinis dapat menurunkan tekanan mata. [9]
    • Ekstrak biji anggur merupakan antioksidan yang berhasil digunakan untuk menurunkan tekanan mata akibat cahaya. Ekstrak biji anggur umumnya digunakan untuk melawan tanda-tanda penuaan dan memperbaiki daya penglihatan di malam hari. [10]
  7. Mariyuana bisa digunakan dalam bentuk makanan, sublingual, tablet, dan minyak beruap. Dalam penelitian di tahun 2006, salah satu senyawa utama dalam mariyuanan, tetrahydrocannabinol (THC), yang berefek psikoaktif, diketahui dapat mengurangi tekanan mata untuk sementara saat digunakan dalam dosis 5 mg secara sublingual. Namun, senyawa lainnya, cannabidiol (CBD) yang tidak berefek psikoaktif, tidak dapat mengurangi tekanan mata. [11] [12]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Menjalani Operasi

Unduh PDF
  1. [13] Jika tekanan dalam mata tetap tinggi, hal ini bisa merusak saraf penglihatan, dan akibatnya adalah penyakit mata yang disebut dengan glaukoma. [14] Lama-kelamaan, glaukoma bisa menyebabkan kebutaan. [15] Glaukoma biasanya diobati dengan tetes mata dan obat-obatan oral. Namun, jika perawatan tersebut tidak berhasil, operasi mungkin diperlukan untuk menurunkan tekanan di dalam mata.
    • Operasi untuk glaukoma akan membantu memperbaiki aliran cairan di dalam mata, sehingga tekanan di dalam mata akan turun. Terkadang, satu tindakan operasi saja tidak akan cukup untuk menurunkan tekanan mata dan mengobati glaukoma. Dalam situasi seperti itu, operasi lanjutan mungkin akan diperlukan.
    • Ada beberapa jenis operasi yang digunakan untuk mengobati glaukoma, bergantung pada tingkat keparahan kondisinya.
  2. Drainage implant biasanya digunakan untuk mengatasi tekanan yang tinggi pada mata anak-anak dan penderita glaukoma berat. Dalam tindakan ini, tabung kecil akan dimasukkan ke dalam mata untuk melancarkan aliran cairan. Setelah cairan bisa mengalir, tekanan di dalam mata akan turun.
  3. Trabeculoplasty adalah sejenis operasi laser menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membuka saluran yang tersumbat di dalam mata, sehingga cairan yang terhambat bisa mengalir. Setelah operasi, tekanan mata akan diperiksa secara berkala untuk memastikan keberhasilan perawatan yang diberikan.
    • Jenis operasi laser lainnya adalah iridotomy . Operasi laser ini digunakan pada orang-orang dengan sudut saluran yang sangat sempit di dalam mata. Dalam operasi ini, sebuah lubang kecil akan dibuat di bagian atas iris sehingga cairan di dalam mata bisa mengalir.
    • Jika iriodotomy menggunakan laser masih belum bisa mengatasi masalah pada mata, iridotomy perifer mungkin akan dilakukan. Pada operasi ini, sebagian kecil iris akan diangkat untuk memperbaiki aliran cairan. Operasi seperti ini jarang dilakukan.
  4. Operasi ini biasanya merupakan pilihan terakhir untuk mengatasi tekanan mata yang tinggi jika tetes mata dan operasi laser tidak berhasil mengatasinya.
    • Dalam operasi ini, dokter bedah akan membuat celah dalam sklera (bagian putih mata), dan mengangkat sebagian kecil jaringan di dasar kornea. Hal ini akan membuat cairan mengalir lancar dari dalam mata, sehingga tekanannya akan turun.
    • Operasi ini dilakukan pada satu mata terlebih dahulu, dan dilanjutkan pada mata yang lain beberapa minggu kemudian, jika perlu. Perawatan lain mungkin juga dibutuhkan setelah operasi, karena celah yang dibuat mungkin saja tersumbat atau menutup kembali.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Berlatih Relaksasi

Unduh PDF
  1. Orang-orang mempunyai kecenderungan untuk menahan berkedip saat bekerja di depan komputer, menonton TV, atau bermain gim video. Hal ini akan membuat mata Anda tegang.
    • Anda bisa menenangkan dan menyegarkan mata dengan berusaha secara sadar untuk berkedip setiap 3 hingga 4 detik, selama 2 menit. Gunakan jam tangan untuk mengingatkan waktunya jika perlu.
    • Latihan ini akan meredakan ketegangan pada mata, dan mempersiapkannya untuk memproses informasi baru.
  2. Menutup mata dengan telapak tangan akan membantu menenangkan mata dan pikiran Anda, meredakan stres, dan memungkinkan Anda untuk berkedip dengan bebas.
    • Letakkan tangan kanan Anda di atas mata kiri, dengan menempelkan jari di atas kening dan pergelangan tangan di atas pipi. Jangan tekan mata Anda.
    • Biarkan tangan Anda berada dalam posisi ini selama 30 detik hingga 1 menit, dan berkediplah sesuka hati selama waktu tersebut. Buka mata Anda, kemudian gunakan tangan kiri untuk menutup mata kiri Anda, dan ulangi.
  3. Latihan ini akan membantu menguatkan otot mata dan memperbaiki kelenturannya, sehingga lebih kuat terhadap cedera dan tekanan tinggi.
    • Bayangkan angka 8 berukuran besar tertulis di dinding di hadapan Anda, perhatikan sisinya. Gerakkan mata Anda mengikuti angka 8 ini tanpa menggerakkan kepala Anda. Lakukan latihan ini selama satu atau dua menit.
    • Jika Anda sulit membayangkan sisi angka 8, cobalah menggambarkannya di secarik kertas berukuran besar, dan pasangkan ke dinding Anda. Anda bisa menggerakkan mata Anda mengikuti gambar tersebut sebagai gantinya.
  4. Latihan ini akan membantu memperkuat otot mata dan memperbaiki daya penglihatan Anda secara keseluruhan.
    • Cari tempat yang nyaman untuk duduk dan bebas dari gangguan. Letakkan ibu jari Anda sekitar 25 cm di depan wajah Anda, kemudian fokuskan pandangan Anda ke ibu jari tersebut.
    • Fokuskan pandangan ke ibu jari selama 5 hingga 10 detik, kemudian beralihlah pada benda lainnya, yang berjarak antara 3 hingga 6 m di depan Anda. Ganti fokus mata Anda antara ibu jari dan benda yang jauh berulang-ulang selama satu atau dua menit.
  5. Latihan ini akan memperbaiki kemampuan Anda untuk fokus sekaligus memperkuat otot mata Anda.
    • Rentangkan tangan di hadapan Anda, kemudian angkat ibu jari ke atas. Fokuskan pandangan kedua mata Anda ke ibu jari, kemudian perlahan-lahan dekatkan ibu jari ke arah Anda hingga hanya berjarak sekitar 7,5 cm dari wajah Anda.
    • Jauhkan lagi ibu jari dari tubuh Anda, dan pertahankan pandangan Anda. Berusahalah untuk tetap fokus pada ibu jari selama satu atau dua menit.
  6. Teknik ini juga bisa mengurangi tekanan mata. [16] Biofeedback akan mengajarkan Anda cara mengendalikan proses normal dalam tubuh misalnya denyut jantung, tekanna darah, dan suhu tubuh. Terapis biofeedback akan mengajarkan Anda teknik yang benar sehingga Anda bisa mulai berlatih sendiri.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Memahami Hipertensi Okuler

Unduh PDF
  1. Tekanan mata yang tinggi (secara medis disebut sebagai hipertensi okuler) sulit untuk didiagnosis, karena tidak menunjukkan gejala yang tampak seperti mata yang memerah atau nyeri. Diagnosis tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan pada pemeriksaan visual, sehingga Anda harus diperiksa oleh dokter spesialis mata. Dokter mata akan menggunakan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis hipertensi okuler.
    • Tonometry. Pemeriksaan ini digunakan untuk mengukur tekanan intraokuler di dalam mata, dan menentukan apakah tekanan tersebut masuk dalam rentang normal atau tidak. Mata Anda akan diberi obat bius, kemudian pewarna jingga dimasukkan untuk membantu dokter mata mengukur tekanannya.
    • Tekanan mata 21 mmHg atau lebih biasanya menandakan adanya hipertensi okuler. Namun kondisi lain juga bisa memengaruhi hasil ini, seperti cedera mata atau kepala, atau adanya darah di belakang kornea.
    • Air puff. Dalam pemeriksaan ini, pasien akan diminta untuk menatap lurus ke sebuah alat sementara cahaya akan menyinari mata Anda. Alat ini akan meniupkan udara langsung ke mata. Mesin khusus akan membaca tekanan mata dengan memperhitungkan perubahan refleksi cahaya saat terkena udara yang ditiupkan ke mata.
  2. Hipertensi okuler dihubungkan dengan penuaan dan beragam faktor lainnya. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan hipertensi okuler antara lain: [17]
    • Produksi cairan berlebihan. Aqueous humor adalah cairan bening yang dihasilkan di dalam mata. Cairan ini mengalir dari mata melalui jaringan trabecular meshwork . Jika aqueous humor diproduksi berlebihan, tekanan mata akan meningkat.
    • Sumbatan aliran cairan mata. Gangguan pada aliran aqueous humor bisa meningkatkan tekanan mata.
    • Obat-obatan tertentu. Obat-obatan tertentu (seperti steroid) bisa menimbulkan hipertensi okuler, terutama pada orang-orang yang sudah mempunyai faktor risiko:
    • Cedera mata. Iritasi atau cedera apa pun pada mata bisa mengganggu keseimbangan produksi aqueous humor dan alirannya dari dalam mata, sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan mata. [18]
    • Kondisi mata lainnya. Hipertensi okuler biasanya berkaitan dengan penyakit mata lainnya seperti pseudo exfoliation syndrome, corneal arcus , dan dispersion syndrome .
  3. Semua orang bisa mengalami peningkatan tekanan mata, namun penelitian menunjukkan bahwa beberapa kelompok di bawah ini mempunyai risiko yang lebih tinggi mengalaminya:
    • Keturunan afrika-amerika.
    • Orang-orang berusia di atas 40 tahun.
    • Orang-orang dengan riwayat hipertensi okuler dan glaukoma dalam keluarga.
    • Orang-orang dengan ketebalan pusat kornea yang lebih tipis. [5]
    Iklan

Peringatan

  • Beberapa ikan yang disarankan untuk meningkatkan asupan omega-3 mengandung merkuri dalam kadar kecil, namun konsumsi dalam jumlah terbatas tidak akan menimbulkan masalah. Hanya saja, konsumsinya harus diawasi pada ibu hamil dan wanita yang berencana untuk hamil. Mereka disarankan untuk menghindari ikan makerel, ikan todak, dan ikan hiu.
Iklan

Referensi

  1. http://www.allaboutvision.com/conditions/hypertension.htm
  2. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3354923/
  3. https://umm.edu/health/medical/altmed/supplement/docosahexaenoic-acid-dha
  4. http://www.iovs.org/content/48/2/756.long
  5. 5,0 5,1 http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2009/03/31/Six-Natural-Strategies-to-Stop-Glaucoma-from-Robbing-You-Blind.aspx
  6. http://healthyliving.msn.com/diseases/cholesterol/22-worst-foods-for-trans-fat-1?pageart=3
  7. http://www.allaboutvision.com/nutrition/vitamin_c.htm
  8. Filina A. A., Davydova N. G., Endrikhovskii S. N., Shamshinova A. M. [Lipoic acid as a means of metabolic therapy of open-angle glaucoma]. Vestn Oftalmol 1995;111(4):6-8.
  9. Steigerwalt, R. D., Gianni, B., Paolo, M., Bombardelli, E., Burki, C., and Schonlau, F. Effects of Mirtogenol on ocular blood flow and intraocular hypertension in asymptomatic subjects. Mol Vis 2008;14:1288-1292.
  1. Corbe, C., Boissin, J. P., and Siou, A. [Light vision and chorioretinal circulation. Study of the effect of procyanidolic oligomers (Endotelon)]. J Fr.Ophtalmol. 1988;11(5):453-460
  2. Tomida, I., Azuara-Blanco, A., House, H., Flint, M., Pertwee, R. G., and Robson, P. J. Effect of sublingual application of cannabinoids on intraocular pressure: a pilot study. J Glaucoma. 2006;15(5):349-353.
  3. Tomida, I., Azuara-Blanco, A., House, H., Flint, M., Pertwee, R. G., and Robson, P. J. Effect of sublingual application of cannabinoids on intraocular pressure: a pilot study. J Glaucoma. 2006;15(5):349-353
  4. http://www.ucdmc.ucdavis.edu/welcome/features/20100505_glaucoma/index.html
  5. https://nei.nih.gov/health/glaucoma/glaucoma_facts
  6. http://www.webmd.com/eye-health/glaucoma-eyes
  7. http://www.glaucoma.org/treatment/alternative-medicine.php
  8. http://www.allaboutvision.com/conditions/hypertension.htm
  9. http://www.allaboutvision.com/conditions/hypertension.htm

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 130.413 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan