Unduh PDF Unduh PDF

Meskipun sebagian besar orang tidak akan pernah mengalami kecelakaan kapal laut, pengguna transportasi air tetap terpapar bahaya ini walaupun kecil. Selain risiko kematian akibat kapal tenggelam, ada banyak bahaya lain yang mengintai setelahnya, seperti kedinginan ataupun serangan hiu. Namun, dengan menyiapkan diri, bekerja sama dengan penyintas lain, dan mengambil langkah-langkah keselamatan, peluang Anda untuk selamat jauh lebih besar. Anda bisa selamat dari malapetaka ini berbekal upaya yang gigih dan keberuntungan.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Menyiapkan Diri

Unduh PDF
  1. Barangkali hal terpenting untuk menyelamatkan diri dari kapal tenggelam adalah dengan tetap tenang. Ini bahkan semakin penting pada saat kali pertama pecah kekacauan dalam tragedi laut. Jika tidak tenang, Anda bisa mengalami bahaya lebih besar. [1]
    • Jika Anda merasa panik, bersantailah dan tarik napas dalam-dalam.
    • Berpikirlah sebelum bertindak. Jangan hanya berlari ke rakit penyelamat atau terjun ke air begitu melihat ada bahaya. Amati semua pilihan yang ada.
  2. Saat kapal yang Anda tumpangi tenggelam, tujuan utama Anda adalah mencari pelampung. Tanpa pelampung, Anda tidak mungkin bertahan lama di dalam air. Beberapa jenis pelampung termasuk:
    • Pelampung penyelamat.
    • Pelampung keras.
    • Rakit yang dapat digelembungkan. [2]
  3. Jika harus melompat dari kapal, pastikan Anda tetap memakai sepatu. Lihat ke bawah sebelum melompat untuk memastikan Anda tidak mendarat di atas orang atau benda lain. Letakkan salah satu lengan pada perut Anda, lalu genggam siku yang satunya. Gunakan tangan yang lain untuk menutupi hidung. Terakhir, lompatlah sejauh mungkin. Saat jatuh, silangkan kaki dan cobalah masuk ke air dengan telapak kaki lebih dulu. [3]
  4. Kapal besar cenderung menciptakan efek menyedot dan mengisap semuanya saat tenggelam. Akibatnya, semakin besar kapal, semakin jauh Anda harus menyingkir saat kapal itu tenggelam. Ini penting karena kapal besar bisa menyedot Anda meskipun Anda memakai pelampung penyelamat. [4]
    • Gunakan gaya dada untuk berenang menjauh dari kapal.
    • Tendang kuat-kuat dengan kaki Anda.
    • Jika Anda tidak pandai berenang, tetap tenang, berjalanlah di dalam air , dan pelan-pelan menjauh dari kapal tenggelam.
  5. Jika Anda tidak punya pelampung penyelamat, rakit, atau benda lain untuk mengapung, lihatlah di sekitar area kapal tenggelam untuk mencari puing-puing yang bisa digunakan untuk tetap terapung. Ada banyak benda yang bisa digunakan, seperti:
    • Daun pintu.
    • Serpihan kapal yang masih terapung.
    • Rakit penyelamat atau pelampung penyelamat cadangan yang tidak digunakan.
  6. Setelah berada pada jarak aman dari kapal, periksa apakah Anda terluka atau tidak. Ini penting karena mungkin Anda butuh perhatian medis segera. Perhatikan cuaca:
    • Jika Anda berdarah dan lukanya parah, mungkin Anda perlu menggunakan turniket untuk menghentikan pendarahan. Ini penting karena kehilangan darah bisa mempercepat fase timbulnya hipotermia. [5]
    • Jika kaki atau tangan Anda patah, Anda bisa kesulitan berenang. Jika mengalaminya, Anda perlu bantuan segera dari orang lain yang selamat.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Bekerja Sama dengan Penyintas Lain

Unduh PDF
  1. Setelah selesai memeriksa diri sendiri dan Anda menemukan cara agar tetap terapung, cari tahu apakah Anda bisa memberikan bantuan kepada penyintas lain yang mungkin membutuhkan. Penyintas lain mungkin berada dalam kesulitan serius dan butuh bantuan segera. [6]
    • Bantu orang lain yang mungkin mengalami renjatan. Bicaralah dengan mereka, tenangkan mereka, dan beri tahu mereka Anda siap membantu.
    • Rawat orang yang mengalami benturan.
  2. Setelah menyesuaikan diri dengan status baru, Anda perlu bicara dengan semua orang dalam kelompok Anda dan mengatur mereka. Penyintas dalam kelompok Anda mungkin ada yang memiliki pengetahuan, keahlian, atau gagasan tentang cara meningkatkan peluang selamat dan berhasil diselamatkan. [7]
    • Tetaplah bersama. Peluang Anda selamat dan berhasil diselamatkan semakin tinggi jika kelompok Anda terorganisasi dan tetap bersama.
  3. Setelah Anda dan penyintas lain menemukan cara untuk tetap terapung, mulailah mengorganisasi dan mengumpulkan perbekalan. Semakin banyak perbekalan yang Anda punya, semakin baik Anda mengelolanya, semakin lama pula Anda mampu bertahan hidup sampai diselamatkan. Perhatikan:
    • Air minum. Simpan dan jatahkan air minum sebisa mungkin.
    • Makanan.
    • Nyalakan suar dan barang lain yang bisa memberi tanda kepada regu penyelamat.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Bertahan Hidup di Permukaan Air

Unduh PDF
  1. Selain tenggelam, hipotermia merupakan ancaman terbesar bagi keselamatan Anda setelah kapal tenggelam. Paparan terhadap air dingin akan menurunkan suhu tubuh. Jika suhu tubuh terlalu rendah, tubuh akhirnya akan mati rasa dan meninggal dunia.
    • Jika Anda berada di permukaan air dengan alat pelampung dan bukan di atas rakit, rapatkan dengkul Anda ke dada. Ini akan membantu menjaga panas tubuh.
    • Jika Anda bersama orang lain di permukaan air atau di atas rakit, tetaplah bersama-sama, dan saling memeluk.
    • Tetaplah berpakaian. Meskipun basah kuyup, pakaian membantu menjaga suhu tubuh Anda. [8]
  2. Selain hipotermia dan tenggelam, salah satu bahaya terbesar di laut terbuka adalah hiu. Hiu berbahaya di sekeliling kapal tenggelam karena mereka tertarik dengan darah dari orang terluka dan oleh ikan yang berkumpul di sekeliling benda yang terapung di permukaan air.
    • Hindari memercik ke sana kemari. Ini akan meminimalkan gerakan yang menarik perhatian hiu pada Anda dan kelompok Anda.
    • Jika ada yang terluka, lakukan sebaik mungkin untuk menghentikan pendarahannya. Darah akan menarik perhatian ikan dan hiu dari jarak jauh. [9]
  3. Setelah relatif aman dan stabil di permukaan air, Anda harus mulai mencari daratan. Jika tidak menemukan daratan, peluang Anda selamat akan berkurang setiap hari karena perbekalan Anda semakin menipis. Ada banyak cara Anda dapat menemukan daratan:
    • Perkirakan posisi berdasarkan posisi terakhir yang Anda ketahui. Anda bisa melakukan ini dengan grafik, peta, atau bintang .
    • Carilah tanda-tanda daratan seperti keberadaan burung, kayu apung, atau sampah. Jika Anda melihat burung, lihatlah ke arah asal dan arah terbangnya.
    • Cobalah untuk melihat daratan di cakrawala. Mungkin akan sulit terlihat, bergantung pada jarak lokasi, tetapi Anda harus mencoba. [10]
  4. Jika Anda ingin minum dan punya perbekalan dasar, Anda mungkin bisa membuat air minum sendiri. Ambil terpal plastik dan hamparkan di atas rakit penyelamat Anda. Gunakan untuk mengumpulkan air hujan. Selain itu, jika tidak ada hujan, Anda mungkin bisa mengumpulkan embun pada pagi hari. [11]
  5. Baik Anda di atas rakit, mengapung di permukaan air, atau di daratan, Anda harus mencoba memberi tanda kepada regu penyelamat sesering mungkin. Tanpa penanda, regu penyelamat tidak akan bisa menemukan Anda dan penyintas lain setelah kapal tenggelam. Beberapa metode pemberian tanda termasuk:
    • Menembakkan suar. Bergantung pada berapa suar yang Anda punya, Anda mungkin ingin menyimpan ini untuk ditembakkan saat Anda melihat kapal atau pesawat melintas di kejauhan.
    • Gunakan cermin. Gunakan cermin untuk memantulkan sinar matahari ke arah regu pencari yang mungkin melintas.
    • Api unggun. Jika Anda berada di daratan, nyalakan api untuk mengundang perhatian regu penyelamat.
    • Buatlah tanda atau semacam struktur lain di pantai. Misalnya, buat tanda “SOS” dengan kelapa atau kayu apung. [12]
    Iklan

Tips

  • Jika Anda belum pernah belajar berenang sebelum naik kapal, sebaiknya Anda belajar dari sekarang.
  • Kapal besar seperti kapal pesiar butuh waktu berjam-jam bahkan berhari-hari untuk tenggelam. Agar bisa diselamatkan segera, sebaiknya tetap berada di atas kapal kecuali awak kapal menyarankan sebaliknya.
  • Selalu kenakan jaket keselamatan begitu ada tanda-tanda kapal akan tenggelam. Cobalah memakai atasan berlengan panjang dan celana panjang untuk membantu menghangatkan badan.
Iklan

Peringatan

  • Jika bagian dalam kapal banjir dengan cepat, jangan gelembungkan jaket pelampung sampai Anda berada di luar. Jika tidak, Anda bisa terapung ke atap dan terjebak di dalam kapal.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.495 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan