Unduh PDF Unduh PDF

Bagaimana rasanya menerima penolakan cinta dari seseorang yang telah bertahun-tahun lamanya menjadi sahabat Anda? Sedih, tentu saja. Kecewa, mungkin, terutama karena penolakan tersebut Anda dengar bukan dari orang asing, melainkan dari salah satu orang terdekat. Untungnya, selalu ada pelajaran baru yang bisa Anda terapkan untuk menerima penolakan dengan lapang dada dan melanjutkan hidup dengan lebih baik setelahnya. Oleh karena penolakan cinta dapat membuat ego Anda tersakiti, awali proses pemulihan diri dengan menyikapi perasaan yang muncul dan memperbaiki harga diri Anda. Setelah itu, silakan mencoba memperbaiki hubungan pertemanan dengan orang yang menolak Anda, jika ingin.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menyikapi Perasaan Setelah Menerima Penolakan

Unduh PDF
  1. Jika Anda benar-benar ingin mempertahankan hubungan pertemanan dengan orang tersebut, berusahalah agar tidak bertindak secara emosional. Menerima penolakan memang dapat membuat Anda kesal, malu, atau tersakiti. Namun, berusahalah agar tidak memberikan reaksi yang impulsif dan melampiaskan kekesalan tersebut kepada teman Anda.
    • Sebelum mengatakan apa pun kepadanya, tarik napas dalam beberapa kali untuk menenangkan diri. Jangan terburu-buru dalam membuat keputusan, dan berikan waktu kepada tubuh serta pikiran Anda untuk menenangkan diri.
  2. Terus-menerus berada di dekatnya setelah menyatakan cinta dan ditolak adalah hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, sampaikan kepadanya bahwa Anda memerlukan waktu dan jarak untuk menyikapi perasaan yang muncul. Jika ada hal yang perlu didiskusikan dengannya, lakukan itu setelah pikiran Anda kembali jernih. Untuk saat ini, tidak perlu memaksakan diri untuk tetap berada di dekatnya dan berpura-pura baik-baik saja. [1]
    • Cobalah berkata, “Aku butuh waktu untuk mencerna responsnmu. Tentu saja aku tetap mau ketemu sama kamu, tapi boleh ya, beri aku waktu beberapa hari untuk menenangkan diri?”
  3. Umumnya, reaksi alami kedua yang muncul setelah penolakan adalah merasa kalah. Untuk melawannya, cobalah mencurahkan sebanyak mungkin cinta dan kasih sayang kepada diri Anda sendiri. Perlakukan diri dengan baik, sebagaimana Anda memperlakukan seorang teman yang sedang terkena flu. Santap menu makan siang atau makan malam yang lezat, tonton acara televisi favorit Anda, berolahragalah di pusat kebugaran, dan lakukan hal lain yang dapat memperbaiki suasana hati Anda. [2]
    • Sebesar apa pun godaan untuk mengonsumsi substansi yang berbahaya, seperti alkohol dan obat-obatan terlarang, jangan melakukannya! Selain berbahaya, perilaku tersebut juga tidak akan membuat perasaan Anda lebih baik. Alih-alih, berfokuslah untuk merawat diri dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang, berolahraga secara teratur, serta tidur dengan cukup.
  4. Melakukannya adalah cara yang sempurna untuk meluapkan seluruh kekesalan, kesedihan, dan kekecewaan Anda setelah menerima penolakan. Jika ingin, Anda juga boleh mendeskripsikan momen yang spesifik, respons yang diberikan oleh teman Anda, dan perasaan Anda setelah mendengar respons tersebut. Percayalah, menulis jurnal sejatinya merupakan metode yang sempurna untuk mengidentifikasi emosi Anda dan mencari cara untuk mengatasinya. [3]
  5. Bagikan perasaan Anda kepada orang-orang terdekat yang bisa dipercaya untuk menyimpan informasi tersebut dan tidak menceritakannya ke seluruh isi kota. Mereka mungkin juga bisa memberikan nasihat yang bermanfaat, pun menenangkan Anda setelah menerima penolakan. [4]
    • Kepada mereka, Anda bisa berkata, “Duh, aku malu sekali. Kemarin aku menyatakan perasaan ke Greg, tapi dia bilang hanya menganggapku sebagai teman. Aku nggak tahu harus bagaimana sekarang.”
  6. Cara lain untuk menyikapi penolakan adalah dengan mengubah perspektif Anda. Misalnya, jika sebelumnya penolakan tersebut diartikan sebagai akibat dari adanya sesuatu yang salah dalam diri Anda, cobalah mengubah pandangan tersebut dengan alternatif yang lebih realistis. [5]
    • Misalnya, pandang penolakan tersebut sebagai upayanya untuk mempertahankan status Anda sebagai teman. Artinya, dia tidak ingin kehilangan Anda sebagai teman jika pada akhirnya, hubungan percintaan Anda berdua tidak berhasil.
    • Yakini pula bahwa penolakan tersebut terjadi karena di luar sana, ada orang lain yang sesungguhnya lebih cocok untuk Anda, dan Anda hanya perlu bersabar untuk menemukannya.
    • Ingat, dibutuhkan keberanian yang luar biasa besar untuk menyatakan perasaan, dan Anda harus bangga karena telah memberanikan diri untuk melakukannya!
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Memperbaiki Harga Diri

Unduh PDF
  1. Oleh karena penolakan, terutama yang dilakukan oleh orang terdekat, dapat serta-merta merampas kepercayaan diri Anda, cobalah mencari cara untuk mengingat kembali seluruh hal baik yang Anda miliki. Duduklah dan tuliskan keistimewaan Anda sebagai manusia. Jangan malu-malu! Toh daftar tersebut tidak akan dilihat oleh orang lain. [6]
    • Beberapa contoh kualitas diri yang positif adalah “pendengar yang baik,” “artistik,” dan “baik hati.“
    • Jika kesulitan menemukan kualitas diri yang positif, cobalah meminta pendapat orang tua atau sahabat Anda. Orang-orang tersebut mungkin dapat melihat kualitas diri yang selama ini tidak bisa Anda lihat.
  2. Pulihkan ego yang terluka dengan melakukan hal-hal yang selama ini tidak pernah Anda lakukan! Lagi pula, mencoba hal baru juga bisa membuka mata Anda terhadap berbagai kemampuan dan talenta yang selama ini tersembunyi, lo . Tidak perlu melakukan hal-hal yang ekstrem. Alih-alih, sedikit belokkan hobi dan/atau rutinitas harian Anda. [7]
    • Misalnya, Anda bisa mendaftarkan diri untuk mengikuti les menari, atau sekadar merencanakan agenda bepergian ke kota sebelah.
  3. Terus-menerus berpikir negatif pascamenerima penolakan adalah hal yang wajar. Namun, berusahalah untuk tidak membiarkan pemikiran negatif tersebut menguasai benak Anda. Caranya, tingkatkan pemikiran positif Anda! Jika perlu, ucapkan afirmasi diri yang positif di sepanjang hari. Kesulitan menemukan afirmasi diri yang positif? Silakan mencari contohnya di internet. [8]
    • Beberapa contoh afirmasi diri yang positif adalah “Aku mampu mengerjakan banyak hal,” “Orang-orang suka berada di dekatku,” atau “Aku adalah sosok yang menyenangkan!"
    • Setiap pagi setelah bangun tidur, ucapkan kembali afirmasi tersebut. Di sepanjang hari, Anda juga boleh mengulanginya kapan pun rasa percaya diri mulai berkurang.
  4. Sejatinya, cara terbaik untuk mengobati ego yang terluka adalah dengan menghabiskan waktu bersama orang-orang yang mencintai dan menghargai Anda. Oleh karena itu, cobalah meluangkan waktu untuk sekadar bersantap atau bermain gim dengan kerabat serta sahabat terdekat.
  5. Meski Anda tidak boleh menggantungkan kebahagiaan di pundak orang lain, mencari pengalihan dan mencoba menjalin hubungan dengan orang baru dapat menjadi cara yang cukup ampuh untuk mengembalikan kepercayaan diri setelah ditolak. Namun, selalu ingat bahwa hubungan tersebut tidak untuk disikapi secara serius, terutama karena proses pemulihan Anda belum benar-benar selesai. Oleh karena itu, cukup alihkan pikiran Anda dengan mengencani seseorang secara kasual, jika ingin. [9]
    • Bagaimana caranya? Mudah, kok . Cukup hampiri perempuan yang menarik perhatian Anda di kedai kopi dan mengajaknya berkenalan, atau beranikan diri untuk menerima ajakan menonton film di bioskop dari seseorang yang sudah berkali-kali melontarkan ajakannya.
    • Sedari awal, sampaikan kepadanya bahwa Anda sedang berusaha melupakan seseorang dan belum ingin menjalin hubungan yang serius dengan siapa pun. Bersenang-senanglah dengannya dan biarkan hubungan Anda berdua mengalir secara alami.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menyelamatkan Hubungan Pertemanan

Unduh PDF
  1. Setelah keberanian Anda terkumpul, ajak dia bertemu guna mendiskusikan arah hubungan Anda berdua. Jika ketidakjelasan tersebut diabaikan, niscaya hubungan pertemanan Anda berdua akan menderita setelahnya. Oleh karena itu, beranikan diri Anda untuk mengangkat topik yang paling tabu sekalipun, dan ajak dia untuk mencari solusinya bersama-sama. [10]
    • Anda bisa berkata, “Sebetulnya aku kepingin kita tetap berteman, tapi sepertinya kamu nggak nyaman dengan opsi tersebut. Menurutmu, setelah ini kita harus bagaimana?”
    • Dengarkan responsnya. Pahami perasaan dan pemikirannya sebelum mengajaknya mencari solusi untuk meredakan kecanggungan maupun ketegangan yang mewarnai hubungan Anda berdua.
  2. Jika hubungan pertemanan Anda berdua berhasil dijalin kembali, kemungkinan besar rasa cinta Anda pun akan kembali menyeruak ke permukaan. Jika situasi tersebut terjadi, jangan coba-coba mengubah keputusannya, atau berusaha meyakinkannya untuk mengencani Anda. Ingat, dia telah menegaskan penolakannya, dan keputusan tersebut harus Anda hargai! [11]
    • Sejatinya, Anda memiliki hak untuk menentukan arah hubungan. Jika ternyata perasaan Anda kepadanya tak kunjung menghilang, silakan meninggalkan hubungan pertemanan tersebut.
  3. Misalnya, teman Anda mungkin akan mulai merasa tidak nyaman untuk bepergian bersama Anda. Di sisi lain, Anda pun mungkin akan merasa malu setelah mendengar penolakannya, sehingga juga merasa tidak nyaman untuk bepergian dengannya. Pada akhirnya, sekeras apa pun upaya Anda untuk menyelamatkan hubungan tersebut, kemungkinan besar waktu yang akan Anda berdua habiskan bersama akan berkurang.
    • Terimalah kenyataan bahwa akan selalu ada perubahan nuansa dalam hubungan pertemanan yang diwarnai oleh cinta. Oleh karena itu, berusahalah melapangkan dada jika pada akhirnya, salah satu pihak meminta atau menyiratkan keinginan untuk sedikit menjaga jarak.
    • Kemungkinan besar, hubungan pertemanan Anda berdua tidak akan benar-benar bisa pulih hingga kedua belah pihak menemukan pasangan yang serius. Oleh karena itu, bersiaplah untuk menghadapi perubahan nuansa hubungan dalam waktu yang tidak sebentar hingga situasi di antara Anda berdua mulai membaik.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 3.008 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan