PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Putus hubungan memang hal yang sulit untuk dihadapi. Namun, tentunya menyenangkan ketika kamu bisa membuatnya menginginkanmu kembali. Proses yang untuk mendapatkannya kembali dimulai tepat setelah kamu berpisah dengannya. Akan tetapi, apa pun yang kamu lakukan bisa memperburuk keadaan, atau justru memperbaiki keadaan (dan membuatmu mendapatkan kembali hatinya). Dengan meluangkan waktu untuk menganalisa hubungan, memperbaiki diri, dan berkomunikasi secara strategis dengannya, kamu bisa memenangkan kembali hatinya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Mempersiapkan Diri untuk Memenangkan Kembali Hatinya

PDF download Unduh PDF
  1. Tentukan jangka waktu untuk tidak berinteraksi dengan mantan kekasihmu. [1] Interaksi tersebut mencakup komunikasi melalui panggilan telepon, pesan singkat, media sosial, atau pertemuan langsung. Kamu tidak boleh memulai kontak atau menanggapinya sama sekali. Dengan begini, kamu dan mantanmu memiliki kesempatan untuk menyembuhkan luka hati. Selain itu, kamu juga bisa memperbaiki perasaanmu.
    • Periode tanpa kontak biasanya berlangsung selama 3 minggu, satu bulan, atau 45 hari. Terlepas dari jangka waktu yang ditentukan, kamu harus tetap mengikuti rencana yang dibuat.
    • Tanpa adanya kontak, kamu berdua bisa memiliki waktu untuk sembuh dari luka hati. Selain itu, akan ada kesempatanya baginya untuk merindukanmu.
    • Jika hubungan yang dijalani berakhir dengan buruk, period tanpa kontak tersebut memungkinkan kamu berdua untuk menenangkan diri dan meredakan perasaan negatif yang muncul. [2]
  2. Meskipun kamu tidak lagi berbicara atau mengobrol dengannya, melihat foto-fotonya dan mengetahui apa yang ia lakukan bisa mendorongmu untuk menghubunginya. Terus menerus mendapatkan informasi baru mengenai kehidupannya melalui media sosial akan membuat segalanya terasa lebih sulit. Kamu juga mungkin mengetahui informasi yang tidak ingin kamu ketahui (mis. berita tentang kencannya bersama lelaki yang baru). [3]
    • Jika kamu merasa perlu berhenti berteman atau memblokir profilnya di media sosial, lakukanlah. Kamu tidak boleh membiarkannya tahu bahwa kamu mengambil langkah-langkah ini.
    • Jangan unggah kiriman tentang betapa sedih dan tertekannya dirimu setelah putusnya hubungan yang dijalani.
  3. Karena kamu tidak lagi berbicara dengannya, kamu memiliki waktu untuk memikirkan tentang hubungan yang dulu dijalani. Pertimbangkan sisi positif dan sisi negatif dari hubungan tersebut. Pikirkan juga tentang hal-hal positif dan hal-hal buruk yang pernah kamu lakukan. Selain itu, pertimbangkan hal-hal yang bisa (dan akan) kamu ubah jika kamu berhasil mendapatkan kesempatan untuk bersamanya lagi.
    • Ada baiknya kamu menulis hal-hal positif dan hal-hal negatif tersebut di selembar kertas. Hal ini bisa membantumu mempertimbangkan tentang hubungan yang sebelumnya dijalani.
  4. Sebisa mungkin, cobalah tampilkan “versi” terbaik dirimu. Hal tersebut akan membuatmu tampak lebih menarik di matanya ketika pada akhirnya kamu mencoba menghubunginya kembali. [4] Konsumsi makanan yang sehat dan berolahragalah. Luangkan waktu bersama teman-teman dan keluarga yang menyayangimu. Lakukan kegiatan yang sebelumnya tidak bisa/sempat kamu lakukan ketika masih menjalin hubungan dengannya, seperti kegiatan sukarela, bermain gim video, membaca buku, dan lain-lain.
    • Tidak masalah jika kamu merasa malas untuk sering berjalan-jalan atau bersosialisasi dengan orang lain. Lakukan apa yang perlu dilakukan untuk menyembuhkan diri dari hubungan yang menyakitkan, seperti bermeditasi, menulis jurnal, atau meluangkan waktu sendiri untuk menonton film.
    • Jika ada sifat dari kepribadian atau masalah yang muncul dalam hubungan, seperti perasaan mudah marah, kecemburuan, ketidakamanan, menganggap sepele pasangan, atau terlalu mengatur pasangan, mulailah perbaiki hal-hal tersebut. Carilah bantuan pihak profesional jika perlu.
    • Tuliskan tipe atau sosok pria ideal yang ingin kamu cerminkan atau tunjukkan, kemudian berusahalah untuk bisa menjadi soosk seperti itu.
  5. Setelah hubungan putus, mungkin kamu terdorong untuk membicarakan hal-hal buruk tentangnya. Kamu mungkin mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin kamu katakan. Menceritakan hal-hal buruk tentangnya pada keluargamu, teman-temannya, atau teman-temanmu tidak akan membantumu sama sekali. Jika ia sampai tahu bahwa kamu membicarakannya, kamu justru menghancurkan kesempatan untuk bisa kembali memenangkan hatinya.
    • Usahakan untuk menjaga agar detail hubungan yang dulu dijalani tetap menjadi rahasia.
    • Tahan diri untuk tidak mengunggah kiriman tentang hubunganmu di media sosial. Kiriman-kiriman tersebut mencakup pesan “tidak langsung” yang tersirat melalui lirik lagu, video musik, atau kutipan-kutipan.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Berhubungan dengan Mantan Kekasih

PDF download Unduh PDF
  1. Setelah periode tanpa kontak berlalu, cobalah hubungi kembali mantan kekasihmu. Kamu bisa menghubunginya melalui surel, panggilan telepon, surat, atau pesan singkat. Jika kamu menulis surel atau surat, beri tahu ia bahwa kamu menerima putusnya hubungan yang terjadi. Mintalah maaf atas kesalahan yang kamu lakukan, dan beri tahu ia hal menarik yang kamu alami pasca-putusnya hubungan tersebut. [5]
    • Jika kamu mengirimkan pesan singkat, cobalah katakan hal yang bisa memulai obrolan, bersifat sedikit merayu, dan tidak mengungkit kembali hal-hal negatif.
    • Ketika mengirimkan pesan singkat, kamu bisa menulis, misalnya, “Hai, aku sedang menonton acara X di televisi dan itu mengingatkanku padamu :)” Kamu juga bisa mengirimkan kenangan indah yang dulu pernah kamu lalui bersamanya. Sebagai contoh, “Ingatkah kamu ketika kita pergi ke restoran yang keren itu?”
    • Pada interaksi atau kontak pertamamu dengannya, jangan ceritakan tentang keinginanmu untuk kembali berhubungan dengannya, kerinduanmu, atau bahkan rasa sayangmu padanya. [6]
  2. Kamu telah memiliki cukup waktu untuk mengevaluasi hubungan. Sekarang, waktunya bagimu untuk mengakui kesalahanmu dan memberi tahunya bahwa kamu menyesal dan ingin meminta maaf. Ini menunjukkan bahwa kamu telah berubah dan semakin dewasa, serta sudah banyak memikirkan tentang apa yang sebelumnya terjadi antara kamu berdua. Ia juga akan melihat usahamu untuk menjadi sosok pria yang lebih baik.
    • Kamu bisa melakukannya secara langsung (bertemu dengannya) atau melalui panggilan telepon. Sebenarnya, akan lebih baik untuk tidak melakukan obrolan panjang atau emosional melalui pesan singkat.
  3. Setelah kamu dan mantan kekasihmu kembali berhubungan, tanyakan apakah ia mau berkencan atau sekadar berjalan-jalan denganmu. Cobalah untuk tampak santai namun tetap sopan ketika mengajaknya berkencan. Jangan langsung menjadikan hal ini sebagai hal yang serius. Cobalah katakan, misalnya, “Hai, apa kamu mau minum kopi bersama?” atau “Hai, ayo kita bertemu!” Kamu juga bisa menggunakan kata atau frasa santai seperti “ kongkow ” selain kata “kencan”. [7]
    • Jika ia tampak enggan, kamu bisa mengatakan, misalnya, “Kita ‘kan hanya minum kopi dan berjalan-jalan saja. Tidak masalah, bukan?”
    • Jika ia tidak mau bertemu denganmu, jangan memaksanya. Berikan ia waktu. Katakan padanya, misalnya, “Aku hargai keputusanmu yang masih belum ingin bertemu denganku, tetapi beri tahu aku jika kamu berubah pikiran. Sepertinya akan mengasyikkan untuk bisa bertemu lagi denganmu.”
  4. Untuk memenangkan kembali hatinya, kamu harus melakukan semua hal yang pernah dilakukan dulu agar ia tertarik padamu. Jika kamu biasa mengirimkan bunga atau menulis catatan manis untuknya, mulailah lakukan hal-hal tersebut. Anggaplah kesempatan ini sebagai hubungan yang baru. Kamu perlu membuatnya kembali terpikat padamu. [8]
    • Meskipun kamu ingin membuatnya terkesan, jangan tampak memelas atau membujuknya untuk mau kembali menjalin hubungan denganmu. Hal itu hanya akan membuatmu tampak takut dan lemah. Pastikan ia menyukai dan menginginkanmu lagi karena kamu adalah sosok pria yang mengagumkan, bukan karena ia mengasihanimu. [9]
    • Jangan katakan hal seperti “Aku tidak bisa hidup tanpamu.”
  5. Kamu dan mantan kekasihmu mulai menjalin kembali hubungan dari awal. Sekarang, cobalah berfokus pada hal-hal positif yang membuat hubunganmu berjalan dengan baik, seperti ketika hubunganmu dengannya dulu pertama kali terjalin. [10] Jika kamu berhasil memenangkan hatinya karena sikap atau karaktermu yang lucu, tetap buat ia tertawa. Jika ia menyukai masakanmu, buatlah masakan yang lezat untuknya.
    • Berfokuslah untuk membuat kenangan-kenangan baru bersamanya. Ia perlu menyadari bahwa segala sesuatunya akan berbeda sejak saat ini.
  6. Kamu tidak bisa melanjutkan kembali hubungan sebelumnya (dari momen atau “titik” terakhir sebelum putusnya hubungan) ketika kamu menjalin kembali hubungan dengan mantan kekasih. Anggaplah hubungan ini sebagai hubungan yang baru. Jangan terburu-buru dan kenali kembali satu sama lain. Kamu juga tidak boleh membuatnya kewalahan dan menekannya untuk kembali menjalin hubungan denganmu. Berfokuslah untuk membangun persahabatan yang kuat terlebih dahulu. [11]
    • Jangan mengiriminya pesan singkat atau meneleponnya setiap hari.
    • Pergilah berkencan dan lakukan kegiatan bersama. Pelajarilah kembali hal-hal yang ia sukai, tidak sukai, dan kebiasaannya.
    • Tahan aspek-aspek fisik dalam hubungan (mis. kontak fisik) dan luangkan lebih banyak waktu untuk mengobrol.
  7. Jika mantan kekasihmu benar-benar menolak semua usaha yang kamu tunjukkan, kamu harus menghormati keputusannya. Jika ia memintamu untuk meninggalkannya atau memberi tahumu bahwa ia telah bangkit dari rasa sakitnya dan tidak ingin lagi menjalin hubungan sebagai kekasih, kamu pun perlu melangkah maju dan mencoba meninggalkan keinginan untuk kembali bersamanya. Jika kamu terlalu bergantung padanya atau tetap ingin agar ia menjalin kembali hubungan denganmu, pada akhirnya kamu akan menampilkan kesan buruk dan menghancurkan kesempatan untuk menjalin kembali hubungan dengannya di masa mendatang.
    • Jika ia sudah memiliki kekasih baru, hargai hubungan barunya. Jangan mencoba membuatnya putus hubungan dengan kekasihnya. Bersabarlah dan lihatlah apakah hubungan tersebut berjalan serius atau sekadar menjadi pengganti hubungan sebelumnya.
    Iklan

Tips

  • Patah hati memang menyakitkan, tetapi cobalah untuk tetap tegar. Bicaralah padanya, dan jika ia tidak menginginkanmu lagi, terimalah keputusannya lalu bangkit dan lanjutkan hidupmu.
  • Bersabarlah. Mungkin dibutuhkan waktu yang lebih lama sampai kamu bisa kembali menjalin hubungan dengannya.
  • Pastikan kamu bisa membuatnya berpikir untuk kembali menjalin hubungan denganmu. Jadilah sosok pria yang selalu ia idamkan.
  • Meskipun kamu tidak bisa memenangkan kembali hatinya, ketahuilah bahwa segalanya akan baik-baik saja.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.434 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan