PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kebanyakan wanita akan mengalami ketidaknyamanan selama proses menyapih, baik menyapih dari payudara atau memompa ASI. Menemukan cara yang efektif untuk mengurangi rasa sakit selama menyapih bisa membantu ibu menyusui untuk mencapai tujuannya dengan lebih nyaman. Untungnya, ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh ibu menyusui untuk membantu proses menyapih agar lebih mudah.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Memulai Proses

PDF download Unduh PDF
  1. Mulailah proses menyapih dengan perlahan dan bertahap. Penghentian tiba-tiba akan membingungkan tubuh dan menimbulkan rasa sakit (atau lebih buruk) karena payudara terlalu penuh dengan ASI. Jika berhenti menyusui tiba-tiba, tubuh kemungkinan tidak bisa mengatasi transisi dengan mudah dan Anda kemungkinan mengalami rasa sakit.
    • Tubuh telah menyiapkan dirinya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi berdasarkan seberapa sering bayi menyusu. Tubuh belum menyiapkan diri untuk berhenti menghasilkan ASI dalam waktu cepat. Tubuh perlu waktu untuk menyadari bahwa ASI sudah tidak dibutuhkan lagi.
    • Efek samping yang menimbulkan rasa sakit akibat berhenti menyusui tiba-tiba adalah payudara yang terlalu penuh dengan ASI, mastitis (radang kelenjar air susu), dan saluran ASI tersumbat. [1]
    • Jika Anda menyapih secara bertahap, butuh waktu lama hingga ASI tidak diproduksi seperti halnya menyapih, yang berarti waktunya sekitar beberapa minggu hingga beberapa bulan. Jika Anda berhenti menyusui tiba-tiba, waktu yang dibutuhkan hingga ASI tidak diproduksi tergantung pada seberapa banyak ASI yang dihasilkan. Jika Anda menghasilkan ASI dalam jumlah banyak, waktu yang dibutuhkan adalah beberapa minggu atau beberapa bulan. [2]
  2. Bayi kemungkinan akan memperlihatkan tanda saat ia siap disapih, seperti ketertarikan terhadap makanan padat dan hilangnya minat untuk menyusu. Namun, bayi tidak boleh dilepaskan sepenuhnya dari ASI atau susu formula hingga berusia setidaknya 12 bulan dan juga tidak boleh minum susu sapi hingga mencapai usia ini.
    • Anda dapat mengikuti filosofi menyapih dengan membimbing bayi, yang berarti membiarkan bayi untuk makan makanan padat kapan saja ia mulai menjangkau makanan. [3] Bayi secara bertahap akan makan lebih banyak makanan daripada ASI dalam beberapa bulan ke depan.
    • Ikutilah intuisi dengan melihat kesiapan bayi untuk menyapih. Ingat, Anda adalah ibunya dan tak seorang pun mengetahui bayi Anda lebih baik daripada Anda. Dengarkan bayi Anda.
    • Ingat, setiap bayi berbeda. Setiap ibu juga berbeda. Belajarlah dari pengalaman orang lain namun jangan menganggapnya sebagai kebenaran jika Anda merasa berbeda. Pengalaman Anda adalah panduan terbaik Anda.
    • Pada usia 5-6 bulan, bayi memerlukan makanan lain meskipun belum memiliki gigi. Anda bisa mengetahui anak siap mengunyah makanan jika ia semakin rewel, mampu duduk tanpa dibantu, tertarik melihat Anda makan, dan melakukan gerakan mengunyah. [4]
  3. Untuk memahami makanan sebagai sumber nutrisi utama, Anda harus memulainya dengan perlahan. Sistem pencernaan bayi masih berkembang dan ia memerlukan ASI atau susu formula hingga usia 12 bulan. Mulailah pada usia 4 bulan dengan sereal bayi dan berlanjut ke makanan padat.
    • Ketika pertama kali memperkenalkan makanan kepada bayi yang disusui secara eksklusif, keluarkan ASI dan campurkan dengan sereal bayi yang terbuat dari satu jenis biji-bijian ( single-grain baby cereal ). Hal ini akan membuat makanan tersebut lebih membangkitkan selera dan lebih mudah dikunyah bayi. Makanan harus diperkenalkan kepada bayi saat berusia sekitar 6 bulan. [5]
    • Antara usia 4-8 bulan, Anda bisa memperkenalkan pure buah, sayuran, dan daging.
    • Pada usia 9-12 bulan, Anda bisa menawarkan makanan berukuran kecil yang tidak dihaluskan seperti nasi, biskuit khusus untuk anak yang baru tumbuh gigi ( teething biscuit ), dan daging cincang.
  4. Jika bayi menyusu setiap 3 jam sekali, pada usia 9 bulan Anda bisa mulai menyusui setiap 4-5 jam. [6] Atau Anda bisa melewatkan pemberian ASI setidaknya pada waktu yang disukainya (atau pada waktu yang paling sulit) dan perhatikan apakah bayi menyadarinya. Jika tidak, lewatkan terus waktu tersebut. [7]
    • Beberapa hari atau minggu kemudian, lewatkan waktu menyusui yang lain dan perhatikan apakah bayi menyadarinya. Jika bayi terus beradaptasi dengan waktu pemberian ASI yang dihilangkan, Anda bisa melanjutkan perkembangan ini hingga pemberian ASI terakhir.
    • Anda perlu terus melakukan pemberian ASI di pagi dan malam hari secara maksimal. Karena satu hal, Anda memiliki banyak ASI di pagi hari setelah semalaman tidak menyusui, jadi terus memberi ASI akan mencegah nyeri pada payudara. Pemberian ASI di malam hari kemungkinan merupakan bagian dari rutinitas malam hari yang nyaman, juga sebagai cara untuk membantu bayi agar merasa kenyang dan tidur lebih baik. Pemberian ASI di malam hari biasanya adalah hal terakhir yang harus dilakukan. [8]
    • Hentikan pemberian ASI pada malam hari dengan meminta pasangan Anda atau orang lain untuk menenangkan bayi. [9]
  5. Jika mencoba menyapih sebelum bayi berusia 12 bulan, Anda perlu mengganti ASI dengan susu formula. Mengganti ASI dengan susu formula untuk satu sesi pemberian ASI selama beberapa minggu nantinya akan menghentikan kegiatan menyusui bagi Anda dan bayi. [10]
    • Lakukan eksperimen mengganti payudara dengan botol. Jika biasanya Anda memberikan payudara kepada bayi ketika haus, coba tawarkan botol terlebih dahulu dan perhatikan apa yang terjadi.
    • Sebagai alternatif, jika Anda menyusui bayi agar tidur, ketika ia mulai tertidur, lepaskan puting payudara dan masukkan dot botol. Hal ini bisa membantu bayi agar terbiasa dengan rasa dan dot botol tanpa menyadarinya.
    • Jika bayi tidak mau minum dari botol, cobalah hal lain, seperti meminta orang lain (seperti ayahnya) untuk mencoba menawarkan botol ketika bayi lelah, atau gunakan cangkir sedot.
    • Jika bayi berusia di atas 12 bulan, Anda bisa mengganti ASI dengan susu sapi utuh.
  6. Jika sering atau secara eksklusif memompa ASI, Anda perlu berhenti memompa dan meluangkan waktu untuk melakukannya. Prinsip yang sama dalam penghentian kegiatan menyusui dari payudara diterapkan di sini: kurangi jumlah sesi pemompaan per hari. Langkah pertama adalah mengurangi hingga dua kali pemompaan per hari, jika memungkinkan selama 12 jam terpisah. [11]
    • Tunggulah beberapa hari di antara masa pengurangan sesi pemompaan.
    • Ketika Anda mengurangi hingga dua sesi pemompaan per hari, kurangi waktu tiap sesi pemompaan.
    • Lalu kurangi menjadi satu sesi pemompaan per hari, untuk beberapa hari.
    • Kurangi durasi sesi pemompaan terakhir ini.
    • Jika ASI yang didapatkan dari sesi pemompaan hanya 60-88 ml, Anda bisa menghentikan pemompaan sepenuhnya.
    • Semua langkah yang sama diterapkan untuk berhenti memompa jika Anda merasa nyeri akibat payudara penuh ASI, saluran ASI tersumbat, atau nyeri biasa.
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Melakukan Perawatan Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Kompres dingin, seperti bantalan es gel atau waslap dingin, bisa membatasi pembuluh darah pada payudara sehingga menimbulkan produksi ASI yang rendah. Kompres dingin juga bisa mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kenyamanan. [12]
    • Di pasaran tersedia kutang yang disertai dengan bantalan gel yang bisa dibekukan dan dimasukkan ke dalam saku di lokasi payudara.
    • Jika Anda tidak ingin mengeluarkan uang, siapkan waslap basah dengan air es dan masukkan di antara payudara dan cup kutang. Gantilah waslap sering-sering atau bekukan terlebih dahulu karena panas tubuh membuat waslap menjadi lebih cepat menghangat.
  2. Kedua aktivitas ini bisa membuat tubuh mengira bayi sedang menyusu dan Anda perlu menghasilkan ASI. Hal ini tentu saja menggagalkan tujuan pengosongan ASI. [13]
    • Namun, jika Anda benar-benar merasa sakit, tidak aman untuk membiarkan ASI berada di dalam payudara karena bisa menyumbat saluran ASI. Sebaliknya, keluarkan atau pompalah ASI secukupnya untuk meredakan rasa sakit. Berhati-hatilah agar hanya memompa ASI sedikit dan tubuh pun akan mengurangi pasokan ASI. [14]
    • Mandi dengan air hangat bisa membantu untuk mengeluarkan ASI, namun Anda tidak boleh sering-sering melakukan hal ini sebagai solusinya karena bisa meningkatkan pasokan ASI.
    • Tempelkan bantalan menyusui pada puting payudara jika merembesnya ASI menjadi masalah, yang bisa terjadi jika Anda merasa nyeri. Banyak wanita yang malu ketika ASI yang merembes terlihat pada pakaiannya. Bantalan ini adalah cara efektif untuk membantu penyerapan.
  3. Daun kubis telah digunakan selama berabad-abad untuk membantu mempercepat proses pengosongan ASI. Agar kompres kubis tetap pada tempatnya, pakailah kutang yang pas dipakai bahkan saat tidur. Kutang yang terlalu kecil atau terlalu besar akan terasa tidak nyaman.
    • Daun kubis mengeluarkan enzim yang membantu proses pengosongan ASI, jadi pastikan untuk menghaluskan daun kubis dengan melipat atau menggilingnya dengan penggiling adonan sebelum ditempelkan pada payudara; hal ini bisa melepaskan enzim. [15]
    • Masukkan selembar daun kubis yang besar dan dingin ke dalam tiap cup kutang dan gantilah ketika sudah layu selama 24-48 jam.
    • Hindari kutang yang berkawat.
    • Jika daun kubis tidak berhasil selama beberapa hari, hentikan penggunaannya dan carilah cara lain untuk mengurangi rasa sakit dan pengosongan ASI, seperti kompres dingin.
  4. Mulailah rutinitas memijat payudara segera jika Anda merasakan adanya pembengkakan pada payudara. Jika hal ini terjadi, kemungkinan terjadi penyumbatan saluran ASI. Beri perhatian pada area tersebut dan tingkatkan waktu pemijatannya.Tujuannya adalah untuk membuka saluran yang tersumbat dengan pijatan.
    • Mandi air hangat bermanfaat untuk membantu pemijatan agar lebih efektif, namun tidak direkomendasikan karena air hangat bisa meningkatkan produksi ASI.
    • Tempelkan kompres hangat seperti waslap hangat pada payudara sebelum dipijat dan kompres dingin seperti bantalan gel dingin atau waslap dingin setelah pemijatan. [16]
    • Perhatikan munculnya area yang sakit dan kemerahan. Hal ini bisa mengindikasikan timbulnya mastitis.
    • Carilah bantuan medis jika usaha pemijatan gagal untuk membuka saluran yang tersumbat dalam satu atau dua hari. Jika gejalanya memburuk atau jika terjadi demam, kemungkinan saluran ASI yang tersumbat telah berlanjut menjadi kondisi yang disebut mastitis . Jika Anda mencurigai ini masalahnya, hubungi ahli kesehatan segera karena mastitis bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
  5. Bicarakan pada ahli kesehatan tentang penggunaan ibuprofen sebagai pereda rasa sakit jika rasa sakitnya semakin parah dan tidak ada pengobatan rumah yang berhasil digunakan.
    • Obat parasetamol, juga dikenal sebagai asetaminofen, bisa meredakan rasa sakit. [17]
  6. Perhatikan bahwa perubahan hormon dari pengurangan pasokan ASI berpengaruh pada suasana hati. Menyapih adalah pengalaman psikologis sekaligus fisik. Biarkan diri Anda merasakan apa pun yang sedang dirasakan.
    • Jangan malu jika ingin menangis selama menyapih. Anda mungkin merasa agak sedih dan air mata adalah cara untuk membantu meratapi akhir masa kedekatan dengan bayi.
  7. Lanjutkan untuk makan makanan yang seimbang dan tetap memenuhi asupan cairan. Memelihara kesehatan yang baik selalu menjadi cara efektif untuk membantu fungsi tubuh agar lebih baik.
    • Tetap konsumsi vitamin kehamilan untuk memastikan asupan nutrisi yang tepat ke dalam tubuh karena tubuh berusaha menyesuaikan perubahan yang terjadi.
    • Cobalah untuk beristirahat sepenuhnya tiap malam. Tubuh mengalami perubahan yang serius dan bisa mendapatkan bantuan dari Anda. Tidur adalah salah satu cara terbaik bagi tubuh untuk meregenerasi dan menyembuhkan diri.
  8. Bicarakan dengan seseorang yang khusus menangani masalah pemberian ASI, seperti konsultan laktasi. Konsultan laktasi bisa ditemukan di rumah sakit dan kadang-kadang klinik dokter anak, juga dalam komunitas independen. Bertanyalah kepada orang-orang di sekitar Anda atau carilah di internet.
    • Tanyakan tentang situasi Anda sehingga Anda bisa menerapkan saran yang berharga dengan cara yang seakurat mungkin.
    • Banyak pusat kesehatan yang menawarkan seminar, pertemuan, atau kelas edukasi untuk ibu menyusui yang ingin belajar lebih jauh tentang proses menyapih. Para profesional ini sering kali bisa menjadi sumber terbaik untuk mendapatkan petunjuk nyata, yaitu dari mereka yang sudah berpengalaman dalam menyusui dan menyapih.
  9. Jika Anda menghadapi masalah menyapih dan tidak menemukan solusinya, bicarakan dengan ibu-ibu lain. Cari tahu bagaimana proses menyapih mereka. Anda mungkin terkejut mendengar petunjuk yang mereka tawarkan. Sering kali ibu-ibu lain bisa menjadi sumber informasi menyusui, menyapih, dan petunjuk pengasuhan yang luar biasa.
    • Tulislah apa yang dikatakan dan ikuti petujuk tersebut selama proses menyapih.
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengantisipasi Kebutuhan Bayi

PDF download Unduh PDF
  1. Perhatikan, bayi mungkin kesulitan menyesuaikan perubahan. Bayi tidak hanya kehilangan payudara ibunya, ia juga kehilangan kenyamanan dengan ibunya. Carilah cara alternatif untuk membuat nyaman dan meyakinkan bayi yang tidak melibatkan payudara. [18]
    • Luangkan waktu untuk memeluk dan menunjukkan kasih sayang, seperti memberi pelukan dan ciuman ekstra. Hal ini membantu bayi agar terbiasa dengan kontak fisik yang berkurang karena menyapih.
    • Luangkan waktu berkomunikasi berdua dengan bayi.
    • Abaikan rangsangan seperti TV, aplikasi dan komunikasi telepon, membaca, yang akan membagi perhatian Anda.
    • Berusahalah untuk sering-sering memeluk setiap hari sehingga Anda tidak lupa melakukannya dan Anda memiliki waktu khusus untuk mengabaikan telepon.
  2. Gunakan cara pengalihan perhatian untuk mencegah bayi agar tidak ingin menyusu. Pengalihan perhatian bisa dilakukan dengan mudah dan dengan berbagai cara. Segala sesuatu yang mengalihkan perhatian bayi agar tidak ingin menyusu adalah taktik pengalihan yang berhasil. [19]
    • Selama waktu yang biasa Anda gunakan untuk menyusui, libatkan bayi dalam permainan yang menyenangkan atau berjalan-jalan di luar rumah untuk membantu bayi agar lupa menyusu.
    • Hindari duduk di tempat-tempat biasanya Anda menyusui.
    • Gantilah rutinitas harian sehingga Anda tidak melakukan hal-hal dengan urutan yang sama seperti ketika menyusui.
    • Atur kembali furnitur di ruangan tempat Anda biasa menyusui untuk membantu bayi berhenti menghubungkan ruangan dengan menyusu.
    • Libatkan pasangan Anda dalam permainan dan aktivitas lain untuk menjaga agar bayi tetap teralihkan perhatiannya selama waktu pemberian ASI, seperti meminta pasangan membawa bayi berjalan-jalan di luar rumah tanpa Anda.
    • Jangan cegah bayi terikat dengan selimut atau boneka hewan karena hal ini membantu dalam penyesuaian emosional proses menyapih.
  3. Bayi dan batita bisa rewel dan cepat marah selama proses menyapih karena mereka bereaksi terhadap perubahan. Masa ini akan berlalu dan Anda serta bayi akan beralih ke bab lain dalam kehidupan sebelum menyadarinya, dan tetap bersabar saat Anda dan bayi mengalami transisi ini adalah hal yang penting.
    • Bermainlah bersama bayi atau batita karena hal ini adalah cara pembelajaran, pengalaman, serta komunikasi yang paling penting. [20]
    • Jika bayi sering menangis saat Anda menyapih dan ini bukan waktunya untuk menyusu, Anda bisa melakukan hal-hal seperti beristirahat sejenak dengan meletakkan bayi di tempat tidur atau membiarkan pasangan mengambil alih bayi selama beberapa menit, berjalan-jalan dengan kereta dorong, atau bersenandung sambil menepuk-nepuk tubuh bayi. [21]

Tips

  • La Leche League adalah organisasi pendukung kegiatan menyusui dan situs webnya merupakan sumber yang detail dan penting untuk ibu yang baru menyusui, dari tahap bayi baru lahir hingga menyusui. Anda bisa menemukannya secara daring dan mencari grup yang sesuai di dekat tempat tinggal Anda.
  • Jangan menyapih bayi saat ia sedang sakit atau kemungkinan akan sakit. Menyusui selama bayi sakit adalah salah cara terbaik untuk menjaga bayi agar tetap terpenuhi asupan cairannya dan lebih cepat sembuh. [22]
  • Jika ada perubahan besar yang terjadi dalam kehidupan bayi, seperti tumbuh gigi, hadirnya bayi lain, atau pindah ke rumah baru, tundalah menyapih hingga bayi bisa menyesuaikan diri dengan perubahan ini untuk mengurangi stres.
  • Anda perlu memakai kutang yang pas dipakai selama menyapih untuk membantu menopang tubuh, namun jangan membungkus payudara karena bisa menyebabkan mastitis dan saluran ASI tersumbat. [23]

Peringatan

  • Carilah bantuan ahli kesehatan profesional jika selama masa menyapih, depresi berlangsung lama dan parah.
  • Jangan menghabiskan waktu lama untuk mandi karena air hangat bisa merangsang produksi ASI.
  • Carilah bantuan medis jika tanda-tanda mastitis terlihat. Mastitis memerlukan penanganan yang tepat dan tidak boleh diabaikan. Pemberian antibiotik adalah tindakan yang umum. Gejala mastitis adalah: [24]
    • demam di atas 38 derajat Celsius
    • kulit merah, berbentuk seperti segitiga atau pola segitiga
    • pembengkakan pada payudara
    • rasa sakit pada payudara
    • merasa sakit/kehilangan energi

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 316.095 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?