Artikel ini disusun bersama Jason Polk, LCSW, LAC
. Jason Polk adalah Konselor Hubungan dan Pemilik Colorado Relationship Recovery. Berpengalaman lebih dari 12 t ahun sebagai terapis, dia spesialis membantu pasangan membangun hubungan yang sehat dan penuh gairah melalui konseling. Jason meraih gelar MSW dari Newman University, Colorado Springs. Dia juga adalah terapis Level II Psychobiological Approach to Couple Therapy (PACT), terapis Healing Our Core Issues (HOCII) Certified, dan pernah mengikuti pelatihan Relational Life Therapy (RLT).
Ada 12 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 3.537 kali.
Bertengkar dengan pacar sesekali bisa dianggap wajar, tetapi mungkin menjadi masalah serius jika suasana memanas karena ia membentak. Cowokmu tidak berhak membentak atau bersikap kasar kepadamu. Jika kamu bertanya-tanya apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti ini, kami siap membantu. Pertama-tama, kami akan menjelaskan cara mengendalikan emosi agar kalian tidak bertengkar. Kemudian, terapkan petunjuk berikut agar kamu bisa memahami apa yang terjadi, membicarakan hal ini dengannya, dan menentukan langkah selanjutnya.
Langkah
-
Masalah akan makin parah kalau kamu balik membentak. Mengendalikan emosi bukan hal mudah, apalagi kalau suasana memanas karena ia membentak. Jika memang perlu, sempatkan berhitung sampai 10 sebelum kamu memberikan respons kepadanya. Cobalah menenangkan diri agar tidak terjadi pertengkaran.
- Jika ia bersikap kasar atau marah kepadamu, perilakunya tentu tidak bisa diterima. Kamu tidak layak diperlakukan seperti ini. Berusahalah menenangkan diri agar kamu tidak emosi dan segera berjalan pergi untuk menjauhkan diri darinya. [1] X Teliti sumber
- Tersenyum sepertinya bisa menjadi strategi yang baik, tetapi bisa juga ia terprovokasi kalau ia sedang marah dan tidak mampu berpikir jernih. Orang-orang yang mudah marah kerap mengartikan senyum sebagai ejekan. Jadi, lebih baik tunjukkan ekspresi wajah yang netral. [2] X Teliti sumber
Iklan
-
Cobalah meredakan ketegangan dengan menjaga jarak fisik sewaktu kalian berdiskusi. Berbicara sambil saling menatap dengan jarak sangat dekat bisa memicu ketegangan di antara kalian, apalagi kalau ia mulai membentak. Hindari hal ini dengan mengambil 1 atau 2 langkah mundur untuk meredakan ketegangan. [3] X Teliti sumber
- Jika kamu khawatir ia bersikap agresif kepadamu, berusahalah menjauhinya tanpa terlalu kentara .
- Menerapkan batasan bisa menjadi cara tepat menyikapi perlakuannya dengan bijak.
-
Sampaikan permintaan ini dengan sopan dan intonasi suara yang tenang agar kamu tidak terkesan sedang marah. Meskipun sulit, cobalah berbicara tanpa emosi. Kalau kamu bisa bersikap tenang, besar kemungkinan ia juga mampu mengendalikan emosi. Sebagai contoh, katakan kepadanya:
- "Tom, kita ngobrol kayak biasa aja . Jangan teriak-teriak biar kamu enggak capek ".
- "Ben, tolong pelanin dikit suaranya. Aku bisa denger dari sini".
- "Aku mau diskusi sama kamu buat cari solusi, tapi aku jadi bingung kalo kamu emosi ".
Iklan
-
Kalian akan kesulitan berdiskusi kalau bertengkar. Dalam situasi seperti ini, sebaiknya percakapan dihentikan untuk sementara waktu. Dengan tenang, sampaikan kepadanya bahwa kamu ingin mencari udara segar selama 15-20 menit dan akan kembali untuk melanjutkan diskusi. [4] X Teliti sumber Sebagai contoh, katakan kepadanya:
- "Tom, aku enggak mau kita ribut. Mendingan kita tenangin pikiran sebentar. Aku mau kasih makan Meong dulu . Nanti kita ngobrol lagi".
- "Ben, aku mesti siapin materi presentasi buat besok. Kamu juga bisa nyantai dulu biar tenang. Aku balik sekitar 20 menit lagi buat lanjutin diskusi.
- Jangan kembali untuk menemuinya jika kamu merasa takut atau diancam. Bebaskan diri dari masalah ini secepatnya.
- Tentukan berapa lama kalian ingin berpisah agar ia tahu bahwa kamu akan kembali.
-
Apa pun alasannya, ia tidak berhak membentak orang lain. [5] X Teliti sumber Perlakuan ini sangat menjengkelkan. Jadi, wajar jika kamu merasa sakit hati atau terpukul saat mengalaminya (apalagi kalau selama ini ia tidak pernah marah kepadamu). Begitu kamu bisa menyendiri, tarik napas panjang beberapa kali untuk merilekskan diri agar kamu merasa tenang. [6] X Teliti sumber
- Jika kamu ingin menangis, tidak apa-apa. Lebih baik kamu mengekspresikan perasaan daripada memendamnya.
Iklan
-
Membentak orang lain adalah perilaku buruk, tetapi cobalah mencari tahu motifnya. Jika ini kali pertama ia membentak, pertimbangkan berbagai kemungkinan sehingga ia berperilaku seperti ini. Mungkin ia sedang mengalami stres , kesedihan, atau tekanan yang tidak kamu ketahui. Ia tidak boleh melampiaskan perasaan tersebut kepadamu, tetapi hal ini bisa dibicarakan secara baik-baik. Sebelum kamu berdiskusi lagi dengannya, pertimbangkan beberapa hal berikut:
- Apa ia baru kali ini membentak? Apa pemicunya? Ia sedang menghadapi masalah atau hanya karena tidak mampu mengendalikan emosi?
- Apa ia melakukan kekerasan verbal kepadamu dengan menghina, mengejek, atau mengancam? Kamu tidak layak diperlakukan seperti ini dan jangan berinteraksi lagi dengannya. [7] X Teliti sumber
- Apa ia menuduh kamu yang menyebabkan ia membentak? Ini adalah taktik yang biasa digunakan oleh perundung untuk memanipulasi korbannya. [8] X Teliti sumber
-
Sebaiknya kamu meminta pendapat orang lain. Ketika kamu menyukai seseorang, ada kecenderungan untuk mengabaikan kekurangannya. Jika kamu tidak tahu alasan ia marah kepadamu atau kamu menduga ia berperilaku agresif, ceritakan apa yang terjadi kepada teman atau anggota keluarga yang bisa dipercaya. Mintalah mereka memberikan pendapat yang jujur. [9] X Teliti sumberIklan
-
Kalau ia sudah tenang, bicarakan hal ini dengannya. Berusahalah mencari tahu sebabnya agar kamu bisa memulihkan diri dan move on . Saat menjelaskan apa yang kamu rasakan akibat perlakuannya, gunakan kata "saya" atau "aku" sebagai subjek kalimat sebab kata "kamu" cenderung bernada menyalahkan. [10] X Teliti sumber Sebagai contoh, katakan kepadanya:
- "Aku syok dan bingung waktu kamu bicara sambil emosi tadi pagi. Kamu belum pernah seperti ini. Aku mau tanya, apa sebenernya yang bikin kamu kesel ?"
- "Aku enggak bisa berpikir logis kalau lagi emosi . Sekarang kita udah tenang. Cerita dong, kenapa kamu marah sama aku".
-
Cobalah memahami perspektifnya dan perasaannya. Jika ini kali pertama ia membentak, mungkin ia sedang khawatir, tertekan, atau takut karena alasan tertentu. [11] X Teliti sumber Cobalah membahas hal ini dengannya. Kalau ia marah dan membentak karena ia merasa kecewa ketika kamu tidak menuruti keinginannya, alasan ini tidak bisa diterima. [12] X Teliti sumber Sebagai contoh:
- Jika ia marah karena kamu sering hang out dengan teman-teman dan pulang larut malam, mungkin ia khawatir kamu berkencan dengan orang lain atau ia memikirkan keselamatanmu. Kamu bisa mengerti alasannya kalau kamu mampu memahami perspektifnya.
- Jika ia marah karena kamu menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman-teman ketimbang dengannya, ia sedang berusaha mengendalikan kamu. Meskipun kamu bisa memahami perspektifnya, perasaannya tidak bisa diterima. [13] X Teliti sumber
- Jika ia mengelak bahwa ia pernah membentak atau mengatakan sikapmu berlebihan, ia sedang melakukan gaslighting sebagai salah satu bentuk perundungan. Ia berperilaku buruk kepadamu. Kamu tidak layak diperlakukan seperti ini. [14] X Teliti sumber
Iklan
-
Terapkan batasan yang jelas dan spesifik sebab hal ini sangat bermanfaat di kemudian hari. Jika kamu ingin melanjutkan hubungan setelah kalian membicarakan masalah ini, pastikan ia sudah tahu bahwa ia melanggar batasan apabila ia membentak dan kamu tidak akan menoleransi seandainya ia melakukannya lagi. Jadi, ia harus menghormati batasan ini mulai sekarang.
- Tentukan batasan yang jelas dan spesifik. Bisa jadi, ia tidak tahu apa yang harus dilakukan jika kamu menerapkan batasan yang ambigu. [15] X Teliti sumber
-
Jika cowokmu adalah pelaku tindak kekerasan, sebaiknya kalian putus sekarang juga. Namun, ia belum tentu pribadi yang jahat. Bisa jadi, ia pernah mengalami perundungan dan ia mungkin perlu menjalani terapi untuk memperbaiki perilakunya. Cobalah mengajaknya berkonsultasi dengan psikolog atau membantunya mengubah perilaku. Berpisah dengan pacar bukan hal mudah, tetapi kalau ia tidak mampu mengendalikan emosi , ini solusi terbaik bagi kalian berdua (meskipun jika keputusan ini menyakitkan hati). [16] X Teliti sumber
- Apabila kalian berkomitmen melanjutkan hubungan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan konselor pasangan agar masalah ini bisa diatasi secara profesional. [17] X Teliti sumber
Iklan
Tips
- Jika kamu menjalin hubungan dengan pelaku tindak kekerasan, jangan menanggung penderitaan sendirian. Ceritakan apa yang kamu alami dan rasakan kepada orang-orang yang bisa dipercaya atau temui psikolog untuk berkonsultasi.
- Jika kamu merasa tidak aman, ceritakan masalah ini kepada teman atau anggota keluarga yang suportif agar mereka siap menolong jika kamu membutuhkannya.
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://www.joinonelove.org/learn/handling_conflict/
- ↑ http://ambulance.tas.gov.au/community_information/handsoff/de-escalation_techniques
- ↑ http://ambulance.tas.gov.au/community_information/handsoff/de-escalation_techniques
- ↑ https://www.relate.org.uk/relationship-help/help-relationships/arguing-and-conflict/how-de-escalate-argument
- ↑ https://www.joinonelove.org/learn/handling_conflict/
- ↑ https://www.glamour.com/story/ways-to-calm-down-after-a-figh
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-mysteries-love/202009/how-deal-verbal-abuse
- ↑ https://www.joinonelove.org/learn/11-common-patterns-verbal-abuse/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-mysteries-love/202009/how-deal-verbal-abuse
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/close-encounters/201704/10-tips-solving-relationship-conflicts
- ↑ https://www.loveisrespect.org/resources/conflict-resolution/
- ↑ https://www.joinonelove.org/learn/handling_conflict/
- ↑ https://cmhc.utexas.edu/fightingfair.html
- ↑ https://www.joinonelove.org/learn/11-common-patterns-verbal-abuse/
- ↑ https://cmhc.utexas.edu/fightingfair.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-mysteries-love/201504/why-you-can-t-reason-verbally-abusive-partner
- ↑ https://cmhc.utexas.edu/fightingfair.html