Unduh PDF Unduh PDF

Terkadang saat sedang bepergian, berkemah, atau mendaki gunung, Anda tiba-tiba merasa ingin buang air kecil. Masalahnya, tidak ada toilet dalam radius 1 km dari tempat Anda berada. Dalam situasi seperti ini, Anda tidak punya pilihan lain selain mencari lokasi tersembunyi di tengah alam terbuka yang memungkinkan Anda buang air kecil tanpa perlu merasa waswas. Artikel ini akan memberi informasi tentang cara buang air kecil di alam terbuka.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menemukan Lokasi yang Tepat

Unduh PDF
  1. Ingatlah bahwa apa yang Anda lakukan mungkin saja membuat orang lain merasa jengah atau tersinggung. Cobalah mencari semak-semak, pohon besar, atau batu besar yang dapat melindungi Anda dari pandangan orang lain. Namun, berhati-hatilah dengan semak-semak yang rimbun karena serangga dan laba-laba sering kali bersarang di sana.
  2. Cobalah mencari kamar kecil. Jika Anda menemukan toilet pria, biasanya ada toilet wanita di dekatnya. Buang air kecil di tempat umum bisa dianggap melanggar hukum di kebanyakan kota besar, dan Anda bisa dikenai denda atau hukuman lainnya.
    • Jika benar-benar terpaksa, cobalah mencari tempat di balik semak-semak sehingga tidak menarik perhatian orang lain. Pilihan lain adalah buang air kecil di dekat dinding gang atau di belakang bangunan. Demi keamanan, mintalah teman untuk menemani, terutama di malam hari, atau di area yang tidak aman.
  3. Permukaan lunak, seperti rumput dan daun-daun kering di tanah, akan menyerap cairan lebih cepat dibanding permukaan keras. Hal ini akan membantu mengurangi percikan yang tidak perlu. [1]
  4. Jika cuaca berangin, jongkoklah dengan membelakangi arah angin. [2] Dengan cara ini, aliran urine akan menjauh dari Anda.
  5. Jika tidak ada pilihan lain, jongkoklah menghadap ke bawah. Dengan begitu, aliran urine akan menjauh dari Anda, bukan mengalir ke arah Anda. [3]
  6. Jika tidak, Anda berisiko mencemari sumber air dan menyebarkan penyakit. [4]
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Buang Air Kecil di Luar

Unduh PDF
  1. Pakaian basah bukan hanya tidak nyaman, tetapi juga dapat menyebabkan infeksi. Setelah menggulung rok, baju, celana pendek, atau celana panjang agar tidak mengganggu, turunkan celana dalam sampai ke pertengahan paha.
    • Jika Anda mengenakan rok atau gaun, angkat ujungnya sampai ke pinggang. Jika model rok atau gaun sangat lebar, dengan kain yang banyak, kumpulkan di depan Anda dan angkatlah. Jangan sampai ada bagian rok yang menggantung di belakang Anda.
    • Jika Anda memakai celana pendek atau celana panjang, buka kancing dan ritsletingnya terlebih dahulu. Kemudian, turunkan celana sampai ke pertengahan paha. Jangan biarkan celana melewati lutut karena bisa basah terkena urine. [5] Mungkin sebaiknya Anda menggulung ujung celana panjang juga.
  2. Posisikan kedua kaki sedikit lebih lebar dari bahu dan berjongkoklah. Jagalah keseimbangan dengan mencondongkan tubuh ke depan. Posisi ini akan menempatkan area pribadi Anda di belakang celana dalam dan celana panjang/pendek (jika Anda mengenakannya).
    • Jika Anda kesulitan menjaga keseimbangan, cobalah menyentuh tanah dengan satu tangan.
    • Gunakan tangan untuk memegangi celana panjang atau pendek di sekitar lutut. [6] Dengan cara ini, celana tidak akan basah terkena urine.
  3. Carilah dua objek, seperti batu atau batang kayu. Anda harus duduk di tepi salah satu objek, dan letakkan kaki di atas objek yang satu lagi. Beringsutlah ke depan sehingga area pribadi Anda berada tepat di atas tanah. Usahakan agar area pribadi tidak menyentuh objek yang Anda duduki. Pastikan posisi paha tidak saling bersentuhan. [7]
    • Setelah selesai buang air kecil, bangkitlah dari toilet darurat tersebut. Berhati-hatilah agar tidak menginjak genangan air kencing.
  4. Jika memilih metode ini, Anda harus menurunkan celana dalam dan celana panjang/pendek sampai pergelangan kaki. Berjongkoklah di tanah dan tempatkan botol di antara kedua kaki. Kencinglah ke dalam botol. Pastikan Anda menandai botol dan tidak menggunakannya untuk keperluan lain. [8]
  5. Jika tidak, Anda berisiko terkena infeksi. Anda bisa menggunakan tisu bayi, tisu wajah, tisu toilet, atau bahkan “lap darurat”.
    • Jika Anda menggunakan tisu bayi, tisu wajah, atau tisu toilet, jangan membuangnya sembarangan di atas tanah. Masukkan tisu bekas ke kantong plastik dan buang di tempat sampah yang Anda temukan. [9]
    • Jika Anda menggunakan tisu bayi atau tisu basah lainnya, pilihlah yang tidak mengandung alkohol. Alkohol yang terlalu banyak dapat membunuh bakteri jahat dan baik sekaligus. Hal ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. [10]
    • Anda bisa membuat “lap darurat” dari saputangan atau bandana. Usap area pribadi dengan lap darurat, kemudian jemur lap di bawah sinar matahari supaya kering. [11] Sinar UV matahari akan membantu mendesinfektan lap. [12] Namun, jika Anda berada di wilayah yang lembap, sering hujan, atau memiliki kelembapan tinggi, sebaiknya sering-seringlah membilas lap agar tidak bau. [13]
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menggunakan Alat Bantu Kencing untuk Wanita

Unduh PDF
  1. Ukurannya tidak terlalu besar sehingga bisa dibawa dalam tas atau tas tangan. Anda bisa membelinya di internet atau di toko yang menjual perlengkapan berkemah. Bentuknya seperti corong, tetapi bagian atasnya miring.
    • Alat bantu kencing wanita ini juga disebut FUD ( female urination device ), corong bantu kencing wanita, alat bantu kencing berdiri, atau alat bantu kencing portabel. [14]
  2. Sebelum melakukan perjalanan dengan membawa alat bantu kencing, misalnya mendaki gunung atau berkemah, Anda mungkin perlu berlatih menggunakannya di kamar mandi. Butuh waktu untuk membiasakan diri menggunakannya. Jangan sampai Anda terpaksa menggunakannya dalam perjalanan dan urine terciprat atau menetes ke mana-mana karena belum terbiasa.
  3. Alat ini akan membantu Anda buang air kecil sambil berdiri, tetapi Anda harus tetap melakukannya di tempat yang tersembunyi.
  4. Pegang celana dalam dengan menarik lubang kaki ke arah paha. Jika Anda mengenakan celana ketat, mungkin harus diturunkan untuk memudahkan penggunaan alat.
  5. Tekan mulut corong ke tubuh Anda. Bagian cerat yang runcing harus mengarah ke tanah dan menjauh dari kaki. Pastikan ujung cerat lebih rendah daripada bagian belakang corong. [15]
  6. Pastikan Anda menyeka area pribadi setelah buang air kecil atau Anda bisa terkena infeksi. Jika Anda bisa menemukan air, bilaslah alat bantu segera. Jika tidak, masukkan alat ke kantong plastik klip (atau wadah yang disediakan saat membelinya), dan Anda bisa mencucinya nanti.


Peringatan

  • Jangan pernah lupa untuk mengeringkan area pribadi Anda. Jika tidak memiliki tisu, tunggulah sampai area pribadi kering dengan sendirinya. Selain tidak nyaman, celana dalam basah bisa menjadi sarang bakteri.

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 20.770 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?