PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kekerasan dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Entah itu kekerasan mental maupun fisik, keduanya harus ditangani dengan cepat dan aman. Jika Anda berada dalam hubungan yang penuh kekerasan, Anda harus segera mengambil tindakan untuk menyelamatkan kesejahteraan diri sendiri dan mencari jalan agar bisa pulih. Buatlah rencana yang tepat untuk mengakhiri hubungan yang penuh kekerasan, menjaga keselamatan diri, dan melanjutkan hidup Anda..

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Mengevaluasi Situasi Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Sering kali ada layanan lokal yang dapat memberi bantuan kepada korban kekerasan. Jika Anda tidak tahu harus memulai dari mana atau jika Anda hanya ingin berbicara dengan seseorang untuk memastikan apakah hubungan yang Anda jalani diwarnai kekerasan atau tidak, cobalah salah satu sumber layanan berikut. Berhati-hatilah saat menggunakan komputer rumah atau telepon genggam Anda, karena halaman kunjungan dan panggilan telepon Anda kemungkinan disimpan dalam di dalam catatan atau log telepon.
    • Di Indonesia: hotline 24 jam 082125751234 (Kementerin PP dan PA), atau 119 (DKI), Yayasan Jaringan Relawan Independen (JaRI) di nomor 0856-216-1430 (Bandung), 08126988847 (WCC KKTGA), 0651-7400023 (LBH Banda Aceh), Bagian SMF Psikiatri RS Sanglah atau telepon ke nomor (0361) 228824 (Bali)
      • Selain itu ada lembaga-lembaga yang dapat membantu menangani masalah KDRT, di antaranya Yayasan PULIH, LBH APIK, PBHI (Pusat Bantuan Hukum Indonesia), Yayasan Kalyanamitra, SPEAK (Serikat Perempuan Anti Kekerasan)
    • Di AS: National Domestic Violence Hotline 1-800-799-7233(SAFE)
    • Di UK: Women’s Aid 0808 2000 247
    • Di Australia: 1800Respect 1800 737 732
  2. Jika Anda menjadi target kekerasan fisik pasangan, itu berarti Anda berada dalam hubungan yang penuh kekerasan, titik. Namun, kekerasan juga bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk lain yang lebih sulit dideteksi dan dianggap sebagai sesuatu yang biasa oleh korban sehingga dibenarkan. Pasangan tidak perlu memukul untuk bisa dianggap melakukan kekerasan. [1]
    • Kekerasan fisik berarti memukul, mendorong, atau menggunakan serangan fisik dalam bentuk lainnya terhadap tubuh. Serangan fisik tidak dapat dimaafkan, meski hanya dilakukan sekali, dan kekerasan fisik dapat menjadi alasan untuk mengajukan tuntutan pidana dan pemutusan hubungan saat itu juga.
    • Kekerasan emosional dapat meliputi tindakan mempermalukan, meremehkan, perilaku yang mengekang, ancaman, intimidasi, dan penghinaan. Jika pasangan terus-menerus membuat Anda merasa tidak berharga, menyedihkan, atau sengsara, Anda mungkin berada dalam situasi yang penuh kekerasan. [2]
    • Kekerasan keuangan terjadi ketika pelaku kekerasan mengendalikan Anda sepenuhnya dengan mengontrol keuangan secara ketat sampai pada titik yang membuat Anda kehilangan kebebasan pribadi. Kekerasan keuangan dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk membatasi kemampuan Anda untuk bekerja, mengambil uang yang Anda hasilkan, dan tidak mengizinkan Anda mengakses rekening bank bersama. [3]
    • Kekerasan seksual sayangnya menjadi bagian yang umum dalam hubungan yang penuh kekerasan. Hanya karena Anda bersedia berhubungan seks sebelumnya, itu tidak berarti Anda harus bersedia melakukan hubungan seks setiap saat, dan walaupun Anda telah menjalin hubungan selama jangka waktu tertentu tidak berarti hubungan seks menjadi suatu “keharusan”. Jika Anda merasa dipaksa untuk melakukan hubungan seks yang tidak diinginkan, tidak aman, atau melecehkan martabat, itu berarti Anda sedang mengalami tindak kekerasan. [4]
      • Elemen lain yang termasuk dalam kekerasan seksual adalah ketika seorang pria menghamili wanita tanpa persetujuannya atau memaksa wanita untuk menggugurkan kandungannya walaupun dia menentangnya. [5]
  3. Bukan hal baru jika pelaku kekerasan mengarahkan korban untuk meyakini bahwa kekerasan terjadi karena kesalahan korban. Jika seseorang bertindak agresif, kasar, atau manipulatif terhadap Anda, itu bukanlah kesalahan Anda. Ketahuilah bahwa Anda tetap dianggap menjalani hubungan yang penuh kekerasan, bahkan jika:
  4. Jika pada akhirnya Anda berhadapan dengan pelaku kekerasan di pengadilan, bukti kuat dapat membantu Anda mendapatkan surat perintah penjauhan, memenangkan perebutan hak asuh anak, atau memastikan bahwa kekerasan semacam ini tidak akan pernah terjadi lagi.
    • Jika memungkinkan, cobalah untuk merekam pembicaraan yang menunjukkan pelaku kekerasan mengintimidasi atau mengancam Anda. Rekaman ini akan sangat membantu menetapkan karakter pelaku kekerasan yang kemungkinan besar akan memperlihatkan sikap sangat baik di pengadilan.
    • Ambillah foto yang memperlihatkan bukti penganiayaan fisik. Usahakan untuk selalu melaporkan kekerasan fisik secepatnya kepada pihak berwenang dan carilah bantuan medis segera. Catatan medis dan laporan polisi akan melengkapi dokumentasi tentang tindak kekerasan yang Anda alami.
  5. Anda tidak bertanggung jawab untuk tindakan pasangan, terlepas dari apa pun yang dikatakan pelaku kekerasan. Anda tidak “layak” diperlakukan dengan kasar, Anda tidak melakukan apa-apa yang menyebabkan terjadinya kekerasan, dan Anda berhak untuk menjalani hidup bahagia yang bebas dari kekerasan. [10]
    • Pemikiran dan pola perilaku yang menyebabkan pelaku kekerasan melakukan tindak kekerasan disebabkan oleh masalah emosional dan psikologis yang sudah mengakar sangat dalam, bukan karena tindakan Anda. Sayangnya, tanpa bantuan profesional, sangat kecil kemungkinan masalah ini akan teratasi dengan sendirinya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Membuat Rencana Keselamatan

PDF download Unduh PDF
  1. Jika Anda harus menghubungi seseorang untuk meminta bantuan, Anda harus menuliskan nomor teleponnya (jadi Anda dapat menggunakan telepon orang lain untuk menghubunginya jika diperlukan). Jangan menunjuk orang-orang yang akan dipikirkan pertama kali oleh pelaku kekerasan akan Anda datangi untuk mencari perlindungan. Masukkan juga nomor polisi, rumah sakit, dan rumah penampungan lokal. [11]
    • Sembunyikan daftar tersebut atau samarkan sebagai daftar sesuatu yang lain jika Anda khawatir kalau daftar itu ditemukan justru akan memicu pelaku kekerasan untuk bertindak kasar.
    • Jika Anda memiliki anak, pastikan mereka dapat mengakses daftar nomor telepon untuk menelepon atau memanggil tetangga atau teman dalam keadaan darurat (selain menelepon 112).
  2. Anda dapat memutuskan untuk menggunakan “kata aman” atau kata kode untuk digunakan saat berkomunikasi dengan anak, tetangga, teman, atau rekan kerja untuk mengindikasikan bahwa Anda sedang mengalami tekanan dan membutuhkan bantuan. [12] Jika Anda melakukan hal ini, orang yang mendengar kata kode yang Anda ucapkan harus memiliki rencana khusus untuk meresponsnya, seperti menelepon polisi segera.
  3. Jika Anda tinggal dalam situasi yang diwarnai kekerasan, Anda harus membuat rencana untuk menangani kemungkinan terjadinya tindak kekerasan. Pelajarilah area di rumah Anda yang paling aman untuk dijadikan tempat melarikan diri (jangan pergi ke ruangan kecil yang tidak memiliki jalan keluar untuk melarikan diri atau ruangan berisi objek yang bisa dengan mudah dijadikan senjata). [13]
    • Bagian dari rencana darurat Anda harus mencantumkan rencana melarikan diri. Usahakan agar bensin kendaraan Anda selalu penuh dan Anda bisa mencapainya dengan mudah. Jika memungkinkan, sembunyikan kunci mobil ekstra di suatu tempat yang dapat diambil dengan mudah saat Anda berusaha keluar. Berlatihlah untuk keluar rumah dan masuk ke dalam mobil dengan cepat, dan jika Anda memiliki anak-anak, ajaklah mereka berlatih bersama. [14]
  4. Jika Anda punya waktu, ada baiknya Anda membuat rencana jauh-jauh hari dengan membuka rekening bank terpisah atau kartu kredit atas nama Anda sendiri, dan lebih baik lagi jika Anda menyewa kotak surat untuk menerima surat yang tidak perlu diketahui oleh si pelaku kekerasan. Mulailah menyalurkan uang Anda sendiri ke rekening tersebut dan sisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung sehingga Anda akan mampu memulai awal yang baru tanpa perlu mengkhawatirkan soal uang.
    • Langkah ini mungkin sulit dilakukan jika pelaku kekerasan melakukan kekerasan keuangan. Jangan biarkan rekening dengan saldo yang minim atau sedikitnya dana untuk keadaan darurat membuat Anda berada dalam situasi kekerasan. Tempat perlindungan, keluarga, dan teman dapat menawarkan bantuan keuangan agar Anda dapat bangkit kembali dan mampu menyokong diri sendiri.
  5. Untuk memastikan Anda dapat meninggalkan rumah saat itu juga, kemaslah tas bepergian dan sembunyikan di suatu tempat yang aman. Anda mungkin memutuskan untuk menyimpannya di rumah seseorang untuk mencegah agar si pelaku kekerasan tidak dapat menemukannya. [15] Usahakan agar tas tersebut ringan dan mudah dibawa-bawa sehingga Anda dapat menyambarnya dan langsung pergi jika situasinya mendesak. [16] Di dalam tas kemaslah perlengkapan berikut:
    • Obat-obat yang diresepkan oleh dokter
    • Kartu identitias resmi dan salinan dokumen penting
    • Pakaian
    • Beberapa perlengkapan mandi
  6. Anda harus menghubungi tempat penampungan, nomor bantuan, atau pengacara untuk mendiskusikan apakah sebaiknya Anda membawa anak-anak saat Anda meninggalkan rumah. Jika mereka dalam bahaya, Anda harus mengusahakan semampu Anda untuk mengeluarkan mereka dari bahaya. Jika mereka tidak dalam bahaya, mungkin akan lebih aman jika Anda pergi sendirian untuk sebagai langkah awal. [17]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Melarikan Diri

PDF download Unduh PDF
  1. Akhiri hubungan secepat mungkin. Tergantung seberapa serius hubungan yang Anda jalani, Anda mungkin harus membuat persiapan untuk kepergian Anda, memastikan situasi Anda seaman mungkin. Jika hubungan tersebut baru saja dimulai, Anda mungkin bisa langsung pergi, tetapi pernikahan yang penuh kekerasan bisa jadi lebih rumit. Buatlah rencana dan jalankan rencana itu secepatnya pada saat yang memungkinkan.
    • Jangan menunggu sampai tindak kekerasan semakin memburuk baru Anda bertindak. Jika Anda berada dalam hubungan yang mulai menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan, jangan mengharapkan pasangan akan berubah karena kemungkinan tersebut sangat kecil. Tindak kekerasan tidak disebabkan karena korban melakukan sesuatu yang “salah”, hal itu disebabkan oleh si pelaku kekerasan.
  2. Jika memang berniat pergi, kemungkinan Anda harus melakukannya saat pelaku kekerasan tidak ada di rumah. Buatlah rencana dan bersiaplah untuk pergi pada saat pelaku kekerasan sedang berada di luar rumah. Luangkan cukup waktu untuk mengambil tas darurat Anda, dokumen penting, dan pergilah sebelum Anda bisa dibuntuti.
    • Anda tidak perlu meninggalkan pesan atau penjelasan mengapa Anda pergi. Tidak masalah jika Anda langsung pergi.
    • Jika Anda tidak memiliki sarana transportasi sendiri, buatlah pengaturan agar seseorang dapat menjemput Anda. Jika Anda khawatir bahwa bahaya akan menimpa Anda, mintalah bantuan polisi untuk menjemput Anda dan mengeluarkan Anda dari rumah.
  3. Jika Anda sudah menuliskan nomor-nomor penting yang dibutuhkan di tempat lain, pertimbangkan untuk meninggalkan telepon genggam Anda saat meninggalkan rumah. Telepon genggam dapat dilacak (menguntungkan untuk melacak telepon yang hilang atau dicuri, tetapi tidak jika ingin melarikan diri dari pelaku kekerasan). Meninggalkan telepon genggam di rumah dapat membantu Anda meninggalkan pelaku kekerasan. [18]
    • Pertimbangkan untuk membeli telepon genggam prabayar dan masukkan ke dalam tas darurat Ada. Hal ini akan memungkinkan Anda melakukan panggilan telepon penting yang berhubungan dengan pelarian dan keamanan Anda tanpa berpotensi mengarahkan pelaku kekerasan kepada Anda. [19]
  4. Surat perintah perlindungan adalah dokumen yang dikeluarkan pengadilan yang memungkinkan Anda mendapatkan perlindungan resmi dari pelaku kekerasan di masa lalu. Untuk mengajukan permohonan surat perintah perlindungan, siapkan semua bukti penganiayaan apa pun yang Anda miliki beserta surat yang menggambarkan situasi kekerasan yang Anda alami dan hubungan antara Anda dan pelaku kekerasan kepada gedung pengadilan setempat. Mereka akan memberi petunjuk lebih jauh tentang cara mengisi berkas-berkas yang tepat untuk mendapatkan surat perintah perlindungan resmi. [20]
    • Setelah Anda mengajukan surat perintah perlindungan, jika disetujui, dokumen tersebut harus diberikan secara resmi kepada si pelaku kekerasan, dan Anda harus mengajukan tanda bukti bahwa pelaku kekerasan telah menerima surat tersebut kepada pengadilan. Bicaralah dengan petugas di gedung pengadilan tentang cara melakukan hal ini. [21]
    • Begitu Anda memiliki surat perintah perlindungan, bawalah surat itu bersama Anda setiap saat. Jika si pelaku kekerasan melanggar ketentuan yang ditetapkan dalam surat perintah perlindungan, Anda mungkin harus menunjukkan surat perintah perlindungan itu kepada polisi. [22]
  5. Mantan yang melakukan kekerasan dapat bertindak sangat kejam dan berbahaya setelah Anda pergi. Untuk melindungi diri, Anda perlu menyingkirkan cara agar mantan Anda tidak dapat mengganggu hidup Anda atau menyabotase Anda dengan cara apa pun.
    • Dalam kasus terjadinya kekerasan berat, atau jika Anda mengkhawatirkan keselamatan nyawa Anda, Anda mungkin harus mengungsikan diri ke tempat yang baru. Anda dapat mengambil langkah untuk membuat lokasi baru Anda tidak diketahui, seperti mengajukan permohonan untuk program kerahasiaan alamat atau menyewa kotak surat untuk korepondensi, mengganti semua informasi rekening keuangan Anda, dan mintalah agar nomor telepon Anda tidak didaftarkan. [23]
    • Jika Anda hidup di rumah atau apartemen Anda sendiri dan telah mengakhiri hubungan dengan seseorang yang tidak tinggal bersama Anda, Anda harus mengganti kunci. Walaupun Anda merasa mantan Anda tidak memiliki kunci, dia mungkin membuat duplikat kunci tanpa sepengetahuan Anda.
  6. Jika Anda berusaha keluar atau baru saja meninggalkan hubungan yang penuh kekerasan, ubahlah semua kata sandi Anda. [24] Kata kunci daring Anda untuk perbankan, media sosial, surel, dan bahkan pekerjaan harus diubah sesegera mungkin. Anda harus mengambil langkah ini walaupun Anda tidak berpikir si pelaku kekerasan mengetahui kata kunci tersebut.
  7. Anda tidak dapat mengubah bagaimana mantan Anda akan bereaksi terhadap kepergian Anda. Namun, Anda dapat membatasi kontak dengan si pelaku kekerasan setelah Anda meninggalkannya. Begitu Anda memiliki kesempatan, blokirlah mantan Anda dari semua jalur komunikasi. Kebanyakan perangkat komunikasi modern memiliki fitur pemblokiran bawaan, tetapi Anda mungkin harus menghubungi perusahaan telepon secara langsung untuk memblokir si pelaku kekerasan agar tidak dapat menelepon Anda.
    • Jika si pelaku kekerasan mendapatkan cara untuk mengganggu Anda, ubahlah informasi kontak Anda. Mungkin merepotkan jika Anda harus mengubah semua informasi kontak Anda dan memastikan bahwa hanya teman-teman dekat dan orang-orang yang Anda cintai yang mengetahui informasi baru tersebut, tetapi langkah ini dapat membantu mencegah si pelaku kekerasan untuk menghubungi Anda kembali.
  8. Jika Anda benar-benar tidak dapat membebaskan diri dari si pelaku kekerasan, ketahuilah bahwa Anda memiliki pilihan hukum yang dapat Anda gunakan. Yang paling utama di antaranya adalah surat perintah penjauhan, serta tuntutan penyerangan. Bicaralah dengan pihak berwenang dan konselor KDRT untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
    • Jika Anda dapat menunjukkan bukti penganiayaan dalam sidang pengadilan, Anda masih memiliki kesempatan memenangkan surat perintah penjauhan terhadap mantan yang telah menganiaya Anda. Jika pelaku kekerasan mendekati Anda dalam jarak tertentu, tindakan ini merupakan pelanggaran hukum.
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Melanjutkan Hidup

PDF download Unduh PDF
  1. Begitu Anda pergi, luangkan banyak waktu untuk berbicara dengan orang-orang yang Anda percayai dan membuat Anda nyaman berbicara dengan mereka. Banyak orang mengasingkan diri dari teman dan keluarga saat mereka menjalani hubungan yang penuh kekerasan. Jika Anda mengalami situasi ini, cobalah untuk menyambung kembali hubungan dengan orang-orang yang selama ini Anda rindukan.
    • Jika Anda tidak memiliki banyak teman atau keluarga, cobalah untuk menjalin pertemanan dengan orang-orang baru. Ajaklah rekan kerja yang selama ini hanyalah “teman kantor” biasa untuk pergi minum kopi bersama setelah jam kantor atau jalinlah pertemanan dengan tetangga baru jika Anda baru saja pindah ke tempat yang baru.
  2. [25] Ada banyak laki-laki dan perempuan yang berhasil selamat dari kekerasan, dan mereka semua perlu berbicara. Menemukan komunitas orang-orang yang memiliki pengalaman serupa dapat membantu Anda belajar memproses rasa bersalah, frustrasi, dan kerumitan emosi yang mungkin Anda alami setelah mengakhiri suatu hubungan yang penuh kekerasan. Jangan mencoba melakukannya sendirian. Kelompok pendukung dapat membantu Anda dalam:
    • Memproses rasa bersalah
    • Memahami kemarahan
    • Menelaah perasaan
    • Menemukan harapan
    • Memahami tindak kekerasan
  3. Kebanyakan korban tindak kekerasan menderita trauma emosional atau psikologis akibat hubungan mereka. [26] Terapis dapat membantu Anda menelaah perasaan trauma Anda dan membantu Anda membentuk hubungan yang lebih sehat di masa mendatang.
  4. Banyak korban tindak kekerasan ingin terburu-buru menjalin hubungan baru yang akan mengisi kekosongan kasih sayang dan keintiman yang tidak didapatkan dalam hubungan mereka terdahulu. [27] Lama-kelamaan, Anda akhirnya akan menemukan hubungan yang sehat dan di dalam hubungan ini Anda akan dihormati, tetapi jangan terburu-buru ingin mempercepat pemulihan Anda. Setelah keluar dari sebuah hubungan yang penuh kekerasan, Anda mungkin merasa bahwa Anda tidak akan pernah menemukan pasangan yang tepat. Jangan tertipu oleh pola menyabotase diri sendiri seperti ini. Beri kesempatan seluas-luasnya pada diri sendiri dan pada akhirnya nanti Anda akan menemukan seseorang yang tepat untuk Anda dan akan menghormati Anda.
  5. Bukan hal baru jika pelaku kekerasan meminta maaf dan mengatakan bahwa mereka tidak akan pernah menganiaya Anda lagi. Jika pasangan mendekati Anda dan mengklaim bahwa dia sudah berubah, Anda mungkin merasa kasihan kepada pasangan. Namun, sangat penting untuk tetap teguh pada keputusan Anda pada tahap ini. Orang yang melakukan penganiayaan kepada Anda di masa lalu kemungkinan besar akan melakukannya lagi di masa depann.
    • Ada program konseling dan intervensi untuk pelaku KDRT [28] yang tersedia untuk membantu pelaku kekerasan agar berhenti menganiaya orang lain, tetapi hasilnya beragam. Tampaknya akan lebih efektif jika pelaku penganiayaan memilih untuk mengikuti program daripada mendapat perintah pengadilan. Jika Anda ingin mendapatkan Modul Konseling bagi Pelaku KDRT ini, silakan menghubungi kantor Mitra Perempuan di nomor (021) 8379001.
  6. Begitu Anda berhasil keluar dari hubungan yang penuh kekerasan, hal terakhir yang ingin Anda lakukan adalah terjerumus ke dalam hubungan yang sama lagi. Walaupun tidak semua pelaku kekerasan memiliki penampilan yang benar-benar sama, ada beberapa karakteristik yang umumnya cenderung ditemukan dalam pelaku kekerasan: [29]
    • Memiliki emosi yang intens atau ketergantungan emosional
    • Kemungkinan memiliki sikap menawan, populer, atau berbakat
    • Menunjukkan fluktuasi emosi yang ekstrem
    • Mungkin pernah menjadi korban tindak kekerasan (khususnya di masa kanak-kanak)
    • Kemungkinan menderita ketergantungan alkohol atau obat-obatan
    • Bersikap mengekang
    • Menyembunyikan emosi
    • Cenderung tidak fleksibel dan suka menghakimi
  7. Dalam masa pemulihan, Anda mungkin sangat tergoda untuk terus memikirkan masa lalu. Cobalah untuk terus melangkah sejauh mungkin dengan melakukan rutinitas, hobi, dan minat baru. Buatlah kenangan baru dan carilah cara baru untuk bersenang-senang. Sibukkan diri Anda dan mulailah menjalani kehidupan Anda kembali.
    • Libatkan diri Anda dalam berbagai kegiatan yang menyenangkan dan santai dengan teman atau anggota keluarga yang Anda percayai. Anda bisa saja, misalnya, mengikuti kelas dansa, mulai bermain gitar, atau belajar bahasa baru. Apa pun yang Anda lakukan, sering-seringlah berbicara dengan teman-teman. Mereka akan mampu menenangkan dan memberi saran dalam masa-masa sulit ini.
    Iklan

Tips

  • Jika seseorang tidak bisa menghormati Anda, segeralah keluar dari hubungan itu.
  • Setiap kali seseorang menyakiti Anda secara fisik, hubungi polisi. Anda harus keluar dari rumah atau dari tempat di mana pun Anda berada dan pergi ke tempat yang aman.
  • Sebagian orang tetap berada dalam hubungan yang penuh kekerasan karena mereka takut pada apa yang akan terjadi pada hewan-hewan peliharaan kesayangan mereka jika mereka pergi. [30] Ingatlah bahwa keselamatan Anda adalah prioritas utama dan jangan terus bertahan jika Anda mengalami penganiayaan.
Iklan

Peringatan

  • Jangan tinggal bersama siapa pun yang melakukan tindak kekerasan terhadap Anda. Nyawa Anda berada dalam bahaya jika Anda tetap bertahan bersama orang yang melakukan kekerasan fisik terhadap Anda dan dapat menyebabkan kematian. Tidaklah sehat jika Anda tinggal bersama seseorang yang melakukan kekerasan mental melalui kata-kata yang kasar. Hal itu bisa membuat Anda tertekan, dan membuat Anda menyerah, dan menghancurkan harga diri.
Iklan
  1. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-and-battered-women.htm
  2. http://www.domesticviolence.org/personalized-safety-plan/
  3. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-and-battered-women.htm
  4. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-and-battered-women.htm
  5. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-and-battered-women.htm
  6. http://www.domesticviolence.org/personalized-safety-plan/
  7. http://kidshealth.org/teen/your_mind/relationships/abuse.html
  8. http://www.domesticviolence.org/personalized-safety-plan/
  9. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-and-battered-women.htm
  10. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-and-battered-women.htm
  11. http://www.domesticviolence.org/personal-protection-orders/
  12. http://www.domesticviolence.org/personal-protection-orders/
  13. http://www.domesticviolence.org/personal-protection-orders/
  14. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-and-battered-women.htm
  15. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-and-battered-women.htm
  16. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-and-battered-women.htm
  17. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-and-battered-women.htm
  18. http://www.helpguide.org/articles/abuse/help-for-abused-and-battered-women.htm
  19. http://www.futureswithoutviolence.org/userfiles/file/Children_and_Families/Certified%20Batterer%20Intervention%20Programs.pdf
  20. http://safeharborsfl.org/domestic-violence/teen-dating-violence/characteristics-of-abusers-and-victims
  21. http://www.theage.com.au/victoria/women-less-likely-to-leave-abusive-relationship-if-pet-involved-20141108-11b7tw.html

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 2.893 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan