Melafalkan mantra, menyebut nama Tuhan secara berulang-ulang, dan bermeditasi adalah praktik spiritual yang tidak asing lagi dilakukan oleh penganut berbagai agama di seluruh dunia. Faktanya, sebagian besar agama menggunakan bunyi-bunyian tertentu untuk membangun hubungan transendental dengan keilahian. Melafalkan mantra adalah pengalaman spiritual yang mistis karena pada saat tersebut, tubuh manusia menjadi “rumah” bagi sosok yang lebih luhur melalui bunyi-bunyian, nyanyian, dan proses meditasi. Untuk melafalkan mantra dengan benar, Anda perlu terlebih dahulu membangun pola pikir yang tepat, memilih mantra, serta berlatih melafalkan mantra.
Langkah
-
Pahami kekuatan suara. Rata-rata manusia mengucapkan 15.000 kata per hari karena kita memang diatur untuk mengekspresikan diri dan memenuhi kebutuhan melalui kata-kata. Mantra adalah bunyi, silabel, kata, atau frasa yang dilafalkan untuk mencapai berbagai tujuan. Beberapa orang melafalkan mantra untuk menjaga fokus saat bermeditasi. Ada pula yang menggunakan mantra untuk menyentuh alam bawah sadarnya, membangun pengalaman spiritual, mencapai tujuan tertentu, atau mengubah dirinya ke arah yang lebih baik.
-
Cari tempat yang tenang dan bebas gangguan. Kamar tidur dengan pintu dan jendela yang tertutup adalah pilihan yang tepat. Matikan pula alat-alat elektronik di sekitar Anda agar Anda dapat lebih berfokus pada proses melafalkan mantra.
- Anda juga bisa menyalakan dupa atau lilin untuk meningkatkan fokus dan suasana hati.
- Setidaknya, sisihkan 30 menit bebas gangguan setiap harinya untuk melatih mantra Anda.
-
Tentukan tujuan pelafalan mantra. Tujuan adalah segala bentuk emosi dan pikiran yang mendorong setiap perilaku dan keputusan Anda. Entah Anda ingin berbelanja ke pasar, menyapa teman, mengatakan sesuatu, atau pergi ke kantor, seluruhnya dimulai dengan satu tujuan. Pikirkan alasan Anda melafalkan mantra; apakah demi kedamaian, kesehatan, atau untuk meningkatkan spiritualitas? Tentukan tujuan yang tepat dan berfokuslah pada tujuan tersebut.
-
Cari posisi yang nyaman. Sebagian besar orang lebih menyukai posisi duduk, namun Anda bisa memilih posisi apa pun yang paling membuat Anda nyaman. Jika tubuh Anda fleksibel (dan jika Anda sudah terbiasa melakukannya), cobalah melakukan posisi lotus. Namun jika posisi tersebut terlalu sulit untuk dilakukan atau tidak membuat Anda nyaman, jangan memaksakan diri. Ingat, tingkat kenyamanan sangat menentukan kemampuan Anda untuk relaks dan berfokus pada mantra yang dilafalkan.
- Luruskan punggung Anda, namun berusahalah untuk tetap relaks. Jangan membungkukkan atau menyandarkan tubuh pada kursi.
- Banyak orang memilih pose duduk bersila ketika bermeditasi. Jika posisi ini terlalu sulit untuk Anda, cobalah menyandarkan punggung di dinding (pastikan punggung tetap tegak) atau mengganjal mata kaki dengan gulungan selimut atau handuk.
- Anda juga bisa duduk tegak di kursi. Untuk melakukannya, luruskan betis Anda seperti biasa, lalu tempelkan paha Anda ke kursi dan pastikan telapak kaki Anda menyentuh lantai. Tegakkan tulang punggung dan busungkan dada Anda.
-
Relakskan tubuh Anda . Jernihkan pikiran Anda dan jangan mengkhawatirkan masa lalu pun masa depan. Berfokuslah pada apa yang terjadi saat itu. Berkonsentrasilah pada sensasi yang Anda rasakan di kaki, tangan, punggung, leher, wajah, dan kulit kepala Anda. Lemaskan otot-otot tubuh Anda; bayangkan Anda sedang mengapung di air yang tenang. Anda juga bisa membayangkan tempat atau memori yang menyenangkan agar tubuh terbantu untuk lebih relaks.
-
Bernapaslah dengan benar. Pola pernapasan yang benar membantu mengontrol kualitas suara dan menjaga ritme mantra Anda. Oleh karena itu, duduklah dalam diam, tutup mata Anda, dan berfokuslah pada pola pernapasan Anda. Dalam teknik bernapas dalam, seharusnya perut bagian bawah Anda akan mengembang ketika menarik napas dan mengempis ketika mengembuskan napas.
- Tarik napas perlahan melalui hidung dalam 10 hitungan, tahan napas dalam 10 hitungan, dan embuskan dalam 10 hitungan pula. Lakukan proses ini setidaknya selama 3 menit. Ini akan membantu mempersiapkan tubuh dan pikiran Anda untuk memasuki proses melafalkan mantra.
KIAT PAKARPelatih Meditasi BesertifikasiSoken Graf adalah Pelatih Meditasi, Biksu, Rolfer Lanjut Besertifikasi, dan penulis buku yang menjalankan Bodhi Heart Rolfing and Meditation, sebuah usaha pelatihan hidup spiritual di New York City, New York. Soken memiliki lebih dari 25 tahun pengalaman sebagai pelatih Buddhis dan penasihat bagi pengusaha, pebisnis wanita, perancang, dan profesional. Dia bekerja dengan organisasi seperti American Management Association sebagai konsultan untuk kelas pelatihan dengan topik Kepemimpinan dengan Kesadaran, Penanaman Kesadaran, dan Memahami Kearifan: Prinsip Welas Asih dalam Keseimbangan Kerja dan Hidup. Selain profesinya sebagai biksu, Soken memiliki sertifikasi dalam Rolfing Tahap Lanjut dari Rolf Institute of Structural Integration, Visceral Manipulation, Craniosacral Therapy, SourcePoint Therapy®, dan Cold-Laser Therapy.Pakar Kami Sependapat: Selama bermeditasi, sadarilah aliran napas Anda, khususnya saat menarik napas, berhenti sejenak, mengembuskan napas, kemudian berhenti sejenak. Misalnya, Anda boleh menghitung saat menarik dan mengembuskan napas, kemudian berhenti menghitung dan menyadari tubuh Anda bernapas nyaris tanpa diatur.
-
Pertimbangkan untuk mengikuti kelas meditasi (atau bergabunglah dengan kelompok meditasi). Anda akan merasakan sensasi yang berbeda ketika melafalkan mantra bersama belasan atau puluhan orang lainnya dalam satu sesi meditasi. Instruktur Anda dapat membantu Anda untuk bernapas dan melafalkan mantra dengan benar, serta memandu alam bawah sadar Anda untuk memasuki frekuensi yang tepat. Bernyanyi, menari, bermain musik, bertepuk tangan, atau mendengungkan bunyi-bunyian yang bertempo cepat dapat dilakukan untuk membantu proses pelafalan mantra Anda.Iklan
-
Pelajari berbagai jenis mantra yang ada. Pikirkan tujuan Anda melafalkan mantra; pikirkan pula pertanyaan-pertanyaan seperti “bagaimana aku memahami konsep Ketuhanan?”. Anda mungkin melafalkan mantra untuk memperdalam hubungan spiritual atau mencapai tujuan tertentu; yang pasti, pilih mantra yang mampu merefleksikan tujuan dan hubungan Anda dengan Tuhan.
-
Pertimbangkan mantra yang menyebut nama Tuhan di dalamnya. Setiap agama menyebut Tuhannnya dengan nama yang berbeda. Penganut agama Yahudi misalnya, mereka kerap menyebut nama Yahwe, Adonai, dan Elohim dalam doa-doanya. Penganut agama Hindu kerap menyebut nama Siwa, Wisnu, Brahma, atau nama dewa-dewa lainnya. Sementara itu, penganut agama Kristen kerap menyebut nama Yesus atau Bunda Maria dalam doa-doanya.
- Menyanyikan lagu atau mantra pemujaan dapat menjadi pengalaman yang sangat mistis dan agung. Ketika menyanyikan lagu pemujaan dengan khusyuk dan khidmat, sesungguhnya kita sedang membiarkan keindahan ilahi yang terkandung dalam kata-kata tersebut merasuki jiwa kita.
- Ketika menyanyikan mantra, doa, atau lagu pemujaan, kita bertransformasi menjadi getaran transendental dari bunyi-bunyian yang terus-menerus kita ulang; kita bukan lagi manusia biasa, melainkan representasi cinta dan kebahagiaan yang utuh.
-
Perbaiki pelafalan Anda. Terkadang, bahasa menjadi salah satu kendala utama dalam proses melafalkan mantra. Jika bahasa mantra Anda kurang familier, pastikan Anda melatih pelafalan yang benar sebelum memulai sesi pelafalan mantra. Dengan demikian, sesi pelafalan mantra Anda tidak akan terganggu. Namun ketahuilah bahwa pada dasarnya, yang terpenting bukanlah pelafalan yang sempurna, melainkan ketulusan hati Anda ketika melafalkan mantra tersebut.
-
Gunakan rosario atau japamala. Alat bantu berdoa seperti japamala (untaian 108 manik kayu serupa tasbih) atau rosario (manik-manik doa dalam agama Kristen) dapat membantu Anda untuk lebih berfokus dan menghayati setiap mantra yang diucapkan. Atur posisi tangan Anda seperti sedang memegang tasbih; setiap kali mengucapkan mantra, geser ibu jari Anda ke manik berikutnya.
- Jangan pinjamkan alat bantu berdoa Anda kepada orang lain. Itu adalah barang suci yang hanya diperuntukkan bagi Anda.
-
Cobalah melafalkan mantra Sanskerta. Ada banyak mantra Hindu atau Sanskerta yang bisa Anda lafalkan; salah satu yang paling umum adalah mantra “Om” atau “Aum”. Mantra ini merepresentasikan getaran alamiah alam semesta dan kerap diucapkan untuk mengawali proses melafalkan mantra.
- Om Namah Shivaya adalah mantra pemujaan terhadap Dewa Siwa sebagai wujud transformasi tertinggi dan terbenar. Mantra ini membantu meningkatkan kepercayaan diri Anda, pun membantu Anda mempererat hubungan spiritual dengan keilahian.
- Mantra Lokah Samastah Sukhino Bhavantu ditujukan untuk kebahagiaan dan kebebasan seluruh makhluk hidup di alam semesta. Mengucapkannya membantu Anda mewujudkan pola pikir, kata-kata, dan tindakan yang positif serta tidak merugikan makhluk hidup lain sebagai bentuk pelayanan terhadap Sang Ilahi.
- Mantra Shanti Mantra, Om Saha Naavavatu, Saha Nau Bhunaktu, Saha Veeryam Karava Vahai, dan Tejasvi Aavadheetamastu Maa Vidvishaavahai Om adalah mantra yang berarti: Semoga Tuhan melindungi, memberkati, mengayomi, dan memberikan kekuatan kepada kita untuk bekerja sama demi mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Semoga eksistensi kita berguna bagi makhluk hidup lain dan semoga kita bisa hidup dalam damai.
- Om Gan Ganapatayei Namah adalah mantra yang bertujuan meminta berkat dan perlindungan dari Dewa Ganesha, dewa kebijaksanaan, kesuksesan, dan pemusnah segala rintangan.
- Mantra Hare Krishna bertujuan mencapai keselamatan dan kedamaian pikiran, memperteguh kesadaran, dan mencapai pemenuhan diri. Kata-kata yang perlu Anda ucapkan adalah: Hare Krishna, Hare Krishna, Krishna Krishna, Hare Hare, Hare Rama, Hare Rama, Rama Rama, Hare Hare.
- Mantra Baba Nam Kevalam yang digunakan oleh Ananda Marga mengandung makna cinta tanpa batas yang membawa kebahagaiaan dan kedamaian bagi seluruh makhluk hidup.
- Om Mani Padme Hum adalah mantra Buddha populer yang bertujuan mencapai pencerahan hidup.
- Bagi Anda yang lebih nyaman dengan dewa feminin, Om Shree Matre Namah adalah mantra pemujaan terhadap Divine Mother (istilah yang merujuk pada dewi-dewi dalam mitologi Hindu).
- Jika Anda menginginkan perdamaian dunia, Om Lokah Samastah Sukhino Bhavantu adalah mantra yang tepat. Mantra tersebut ditujukan untuk mencapai kedamaian bagi seluruh makhluk hidup di alam semesta.
-
Gunakan mantra lain. Apa pun mantra yang Anda pilih, pastikan mantra tersebut nyaman untuk dilafalkan dan bermakna bagi Anda. Jika Anda tidak familier dengan bahasa Sanskerta atau dewa-dewa Hindu, pilih mantra atau dewa lain yang lebih familier dalam kepercayaan Anda. Anda juga bisa memilih mantra dalam bahasa Indonesia jika itu membuat Anda lebih nyaman.
- Misalnya, penggalan lirik lagu ‘Dalam Yesus kita bersaudara’ bisa Anda jadikan mantra. Cobalah bernyanyi: ‘Dalam Yesus kita bersaudara, dalam Yesus kita bersaudara, sekarang dan selamanya…’.
- Om Christave Namah adalah mantra pemujaan terhadap Tuhan Yesus dan bisa dilafalkan oleh Anda yang beragama Kristen.
Iklan
-
Bayangkan konsep keilahian yang Anda yakini. Luangkan waktu sejenak untuk membayangkan konsep Tuhan yang Anda pahami; bayangkan sosok spesifik dari agama apa pun (sekalipun bukan dari agama Anda) yang membuat Anda paling nyaman. Anda bisa terlebih dahulu melakukan penelitian sederhana mengenai sosok tersebut serta mencari contoh penggambaran citranya dalam bentuk foto atau patung untuk membantu Anda membayangkannya dengan lebih baik. Bayangkan sosok tersebut dengan cara dan dalam wujud apa pun yang paling masuk akal untuk Anda.
-
Tarik napas dalam-dalam. Ulangi mantra “Om” atau “Aum” 3 kali, berfokuslah pada bunyi dan getaran yang terasa di tenggorokan Anda, lalu embuskan napas perlahan. Pastikan tubuh Anda relaks dan nyaman ketika melakukannya.
-
Genggam alat bantu berdoa Anda. Anda bisa menggunakan rosario atau japamala. Jika menggunakan japamala, pegang manik-maniknya dengan ibu jari dan jari tengah tangan kanan Anda. Jika alat bantu berdoa Anda memiliki rumbai atau manik-manik berukuran besar, mulailah berdoa dari rangkaian manik-manik yang berada di sebelah kiri manik besar atau rumbai tersebut. Setiap kali mengulangi mantra, gerakkan jari-jari Anda ke manik berikutnya.
- Setelah 108 pengulangan mantra, Anda akan bertemu lagi dengan rumbai atau manik berukuran besar. Jika ingin melanjutkan proses melafalkan mantra, Anda harus membalik japamala dan menggerakan jari ke arah yang berlawanan (jangan melangkahi “meru” atau manik-manik besar yang membatasi untaian manik-manik).
-
Ulangi mantra Anda. Bunyikan mantra Anda dengan pelan, jelas, dan yakin. Rasakan sensasinya di perut – bukan sekadar kepala – Anda. Jika Anda menggunakan japamala, ulangi proses pelafalan mantra setidaknya 108 kali. Jika Anda menggunakan alat bantu berdoa lainnya, ulangi mantra sebanyak yang Anda inginkan atau sampai efek positifnya Anda rasakan.
-
Hargai sinyal-sinyal yang ditunjukkan tubuh Anda. Jika Anda merasa grogi, secara otomatis suara Anda akan bergetar ketika melafalkan mantra. Amati volume suara Anda; apakah suara Anda terlalu pelan atau justru terlalu keras? Tenangkan diri Anda dan berusahalah kembali mengontrol emosi dan suara Anda melalui pola pernapasan yang benar. Jika tenggorokan Anda terasa sempit atau tegang, tandanya tubuh Anda perlu dibantu untuk lebih relaks.
-
Bermeditasilah selama beberapa menit. Setelah melafalkan mantra sebanyak yang Anda inginkan, duduklah dalam diam dan berfokuslah pada pola pernapasan Anda. Jangan menghalangi pikiran yang simpang siur di benak Anda namun kapan pun fokus Anda hilang, kembali fokuskan perhatian pada pola pernapasan Anda. Sadarilah bahwa pikiran-pikiran tersebut hanyalah batu sandungan tak berarti yang tidak perlu disikapi dengan emosional. Ini adalah waktunya Anda duduk diam dan relaks setelah berlatih melafalkan mantra.
-
Dasarkan meditasi Anda pada cinta kasih. Melafalkan mantra atau menyanyikan lagu-lagu pemujaan, seluruhnya adalah cara manusia untuk memuji dan menyembah Sang Ilahi. Meski memiliki bahasa – dan berasal dari agama – yang berbeda, seluruhnya memiliki satu tujuan yang luhur, yaitu untuk memupuk cinta kasih kita terhadap sesama dan alam semesta. Jika menginginkannya, silakan lafalkan mantra Anda sepanjang hari!.Iklan
Referensi
- http://www.artof4elements.com/page/chanting Sumber asli, dibagikan dengan izin
- http://www.artof4elements.com/entry/55/mantras Sumber asli, dibagikan dengan izin