PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kamu menyimpan perasaan untuk seorang teman, tetapi tidak tahu harus berbuat apa. Kisah seperti itu bukanlah hal yang asing. Yang lebih buruk lagi, ia tak mengetahui perasaanmu, atau sudah merasa puas menganggapmu sebagai teman. Nah, kamu memasuki “zona teman” yang mengerikan atau dikenal juga dengan istilah friend zone . Banyak hubungan yang diawali dari pertemanan sehingga kamu tidak boleh langsung menyerah. Namun, setiap situasi memang berbeda. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk mengevaluasi posisi atau situasimu sebelum mengambil langkah.

Metode 1
Metode 1 dari 4:

Memahami Perasaanmu

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Tanyakan apakah kamu mau dan bisa mengencaninya secara “normal”. Sebelum mengambil risiko dan mengubah persahabatanmu dengannya, perhatikan apakah ia benar-benar cocok untukmu. Terkadang, kamu mengagumi atau menyukai seseorang karena kamu sering beraktivitas atau meluangkan waktu bersamanya. Hal ini sangat wajar terjadi, tetapi tidak lantas berarti bahwa kalian bisa menjadi pasangan yang serasi. Coba ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut kepada diri sendiri: [1]
    • Apakah kami memegang nilai-nilai yang sama?
    • Apakah ia sosok yang biasanya menjadi tipe pujaan hatiku?
    • Apakah ia siap menjalin hubungan yang lebih serius?
    • Apakah ia bisa menjadi pasangan yang baik untuk sosok yang tepat?
    • Apakah ada masalah yang bisa menghambat atau merintangi hubungan di masa mendatang?
  2. 2
    Sadari bahwa perubahan dapat berubah dalam cara yang tak terduga. Saat kamu menyatakan perasaanmu kepadanya, bisa dijamin persahabatanmu dengannya akan terkena dampak. Jika ia membalas perasaanmu, ada kemungkinan kalian akan segera menjalin hubungan asmara, tetapi kamu tidak bisa menebak sejak awal apa yang akan terjadi. Jika perasaanmu bertepuk sebelah tangan, persahabatanmu dengannya akan terasa canggung, setidaknya untuk jangka waktu tertentu. Pastikan kamu paham dan mau menerima risiko seperti ini sebelum memutuskan untuk mengungkapkan perasaanmu. [2]
    • Jika perasaanmu kepadanya begitu kuat dan kamu “tidak sanggup” untuk sekadar berteman dengannya, mungkin ada baiknya kamu mengungkapkan perasaanmu. Pada akhirnya, perasaanmu tetap akan terungkap (dan ia bisa mengetahuinya).
    • Jika kamu baru saja merasakan ketertarikan terhadap temanmu, coba tunggu sejenak untuk mengetahui apakah ketertarikan tersebut berkembang atau justru menjadi rasa suka sesaat.
  3. 3
    Jangan terobsesi dengan setiap hal kecil yang mungkin menandakan rasa sukanya terhadapmu. Mungkin kamu tergoda mencari petunjuk dalam setiap hal yang ia lakukan, dari caranya berdiri hingga penampilannya. Namun, setiap orang tidaklah sama. Beberapa orang memang senang merayu atau menggoda, bahkan kepada temannya, sementara yang lainnya bersikap lebih tertutup dan tidak akan memberimu banyak petunjuk, meskipun ia menyukaimu. Kamu memang bisa memanfaatkan perilaku atau sikapnya untuk menebak apakah ia tertarik untuk berkencan denganmu. Namun, jangan terlalu sering memikirkan hal tersebut.
    • Hal ini tidak lantas berarti kamu bisa mengabaikan tanda-tanda yang sudah jelas. Sebagai contoh, jika ia sering menggambarkanmu sebagai kakak atau adiknya, ada kemungkinan ia tidak tertarik menjalin hubungan asmara denganmu. Namun, jika ia sering menunjukkan kasih sayang dan rayuan kepadamu, tetapi tidak kepada orang lain, ada kemungkinan ia menyukaimu.
    • Coba tanyakan kepada teman yang sama-sama mengenalnya mengenai pendapat sang pujaan hati tentangmu. Ia mungkin bisa membantumu menentukan apakah kamu perlu mengungkapkan perasaanmu kepada si dia.
  4. 4
    Tahan diri saat kamu mulai terburu-buru. Jangan mengambil langkah terlalu cepat untuk mengubah persahabatan menjadi sesuatu yang lebih serius. Kamu memang tidak boleh sampai bergerak terlalu lambat, tetapi langsung mengambil tindakan tanpa mengetahui waktu yang tepat atau saat kamu masih memikirkan perasaan yang ada pun bukan hal yang bijak. Fokuskan diri pada persahabatan yang dijalani. Jika memang nyata, rasa sukamu tak akan menghilang karena kamu setidaknya sudah meluangkan waktu untuk bercermin pada kondisi yang ada. [3]
    • Jika perasaanmu sangat kuat, tetapi kamu ragu untuk mengungkapkannya, cobalah untuk tidak terlalu sering meluangkan waktu dengannya untuk sementara waktu. Dengan demikian, kamu bisa memastikan perasaanmu dan jika ia ternyata merindukanmu, kehilangan sosokmu yang ia rasakan bisa membuatnya menyadari rasa sukanya terhadapmu.
    • Jika ia ternyata sedang menjalin hubungan atau ada alasan lain yang membuatmu tidak bisa berhubungan dengannya, coba kencani orang lain. Namun, jangan berpura-pura menyukai orang lain hanya demi membuat si dia cemburu.
    • Jangan mengubur perasaanmu terlalu lama. Hal ini hanya membuat kekesalan atau bahkan amarahmu menumpuk, dan kamu pun terdorong untuk melihat sisi terbaiknya saja, dan bukan memandangnya sebagai sosok yang utuh (dengan segala kelebihan dan kekurangannya). Luangkan waktu untuk memikirkan perasaanmu sebelum mengambil langkah berikutnya karena risiko yang kamu terima menjadi lebih besar dengan persahabatan yang ada saat ini. [4]
  5. 5
    Jujurlah kepada diri sendiri mengenai hubungan yang kamu dambakan. Tanyakan kepada diri sendiri apakah kamu memang menginginkan hubungan jangka panjang, atau justru lebih tertarik meluangkan waktu bersama seseorang untuk sementara waktu. Jika kamu tidak yakin bahwa kamu sudah siap untuk terikat dengan seseorang, temanmu mungkin bukanlah sosok terbaik yang bisa kamu jadikan pasangan. Kesenangan sesaat memang mengasyikkan, tetapi kamu pun berisiko kehilangan sosok sahabat sepanjang masa. [5]
    • Di sisi lain, jika kamu merasa sudah siap untuk menjalin hubungan, tetapi kamu tahu bahwa si dia belum siap memikirkan hubungan jangka panjang, sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk membawa persahabatanmu ke jenjang yang lebih serius.
    • Bermesraan atau bahkan berhubungan seks tidak lantas membuatmu keluar dari zona teman atau friend zone . Persahabatan yang ada justru akan terasa membingungkan bagi kalian.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 4:

Melemparkan Rayuan untuknya

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Luangkan lebih banyak waktu berdua saja dengannya. Jika kamu biasanya meluangkan waktu bersamanya dan teman-teman yang lain, coba usulkan aktivitas yang bisa dilakukan berdua saja dengannya. Kamu tidak harus merencanakan kencan formal sejak awal, tetapi dengan meluangkan waktu berdua saja dengannya, ia bisa melihat kemungkinan munculnya benih-benih asmara. Selain itu, makin banyak waktu yang kamu luangkan berdua saja dengannya, makin besar perasaan nyata yang bisa kamu tunjukkan kepadanya.
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengajaknya melakukan hal-hal yang ia sukai, seperti menonton konser, haiking, atau berolahraga bersama.
    • Kamu juga bisa dengan santai mengajaknya saat kamu harus membeli kebutuhan bulanan, mencari makanan, atau berbelanja.
  2. 2
    Tatap ia lebih lama dari biasanya. Mungkin kamu merasa sedikit canggung untuk merayu seseorang yang selama ini menjadi teman “saja” denganmu. Salah satu cara agar kamu bisa merayunya dengan lebih mudah adalah menggunakan kontak mata. Saat kalian saling menatap, tahan tatapannya selama 2-3 detik lebih lama dari biasanya. Jika kamu menatapnya terlalu lama, kamu justru akan terkesan menyeramkan. Setelah itu, alihkan pandanganmu sambil tetap tersenyum. [6]
    • Gestur seperti ini membuatnya berpikir seolah-olah kalian sedang berbagi rahasia sehingga ia merasa lebih dekat denganmu.
  3. 3
    Hilangkan batasan sentuhan atau kontak fisik. Gestur fisik kecil bisa menjadi rayuan “ampuh” sehingga berusahalah untuk berinteraksi fisik lebih sering dengannya, tentunya selama ia merasa nyaman dengan kontak fisik tersebut. Awali dari hal kecil, seperti menyentuh tangannya saat kamu berbicara, memeluknya saat bertemu dengannya, atau bersandar pada bahunya saat kamu berdiri di sampingnya. Jika ia tampak santai atau “membalas” gesturmu, kamu bisa mencoba gestur yang lebih intim atau dekat. [7]
    • Tingkatkan kontak fisik dengannya secara perlahan sambil tetap menghormatinya. Jika ia tampak risi atau tegang, mengernyitkan dahinya, atau menjauh saat kamu menyentuhnya, hentikan langkahmu dan cobalah meminta maaf karena sudah membuatnya merasa tak nyaman.
  4. 4
    Berikan ia pujian yang tulus. Pujian yang kamu lontarkan bisa membuat seseorang merasa bangga terhadap dirinya sendiri, dan menyiratkan perasaanmu terhadapnya. Coba berikan pujian mengenai aspek-aspek unik yang ia miliki—poin bonus jika kamu memuji kepribadian atau gayanya, dan bukan hanya aspek fisik yang ia tidak bisa kendalikan. [8]
    • Sebagai contoh, alih-alih mengatakan, "Matamu begitu indah," kamu bisa mengatakan, "Aku suka saat wajahmu tampak ceria setiap kali kamu melihat hewan yang menggemaskan!" atau "Aku senang karena kamu selalu membuatku tertawa setiap kali kita bertemu!"
  5. 5
    Perhatikan reaksinya saat kamu melemparkan rayuan. Amati petunjuk darinya yang menunjukkan apakah ia terbuka dengan perhatian atau rayuanmu. Jika ia tampak santai, tersenyum, tersipu, mencondongkan tubuhnya ke arahmu, dan membuat kontak mata, ada kemungkinan ia pun menyukaimu! Dalam situasi seperti ini, bebaskan diri untuk merayunya dan cukup perhatikan jalannya situasi. [9]
    • Jika ia tampak tegang, risi, atau kesal, mungkin ia tidak memiliki perasaan romantis terhadapmu, dan ada baiknya kamu mundur. Beberapa tanda lain yang menunjukkan ketidaktertarikannya terhadapmu adalah saat ia sering bercerita mengenai rasa sukanya kepada orang lain, atau mencoba menghindari obrolan romantis. [10]
    • Jika ia tampak ragu untuk bertindak, mungkin ia membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan rayuan atau perhatian darimu, atau ia terlalu segan untuk menolakmu. Luangkan waktu untuk membaca situasi sebelum kamu mengambil langkah lebih jauh.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 4:

Menunjukkan Bahwa Kamu Layak Dikencani

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Awali dari hal kecil dan perbanyak usahamu secara bertahap. Jangan langsung berharap bahwa persahabatanmu bisa berubah menjadi hubungan romansa yang berapi-api dalam semalam. Berikan ia waktu untuk merasa nyaman dengan perubahan tersebut. Coba luangkan waktu dengannya secara santai terlebih dahulu (bukan kencan), dan ajak ia berkencan secara formal pada waktu yang tepat. Secara bertahap, tunjukkan rayuan yang lebih “menggelitik” atau gestur yang lebih akrab, dan curahkan kasih sayang yang lebih kentara pada momen yang tepat. Jika kamu langsung memaksakan diri, kamu justru bisa membuatnya merasa risi. [11]
    • Belajarlah membaca perilaku atau sikapnya. Jika ia menanggapi rayuan santaimu secara positif, hal tersebut bisa menjadi pertanda baik. Jika ia cenderung menolak atau mengganti topik pembicaraan saat kamu menunjukkan kasih sayangmu, mungkin ia tidak tertarik untuk menjalin hubungan asmara denganmu dan inilah waktu yang tepat untuk mencari pujaan hati lain.
    • Namun, jangan lemparkan usaha atau petunjuk yang terlalu samar . Salah satu hal yang membuat seseorang terjebak dalam zona teman atau friend zone adalah ia tidak menunjukkan secara cukup jelas bahwa ia tertarik kepada sosok pujaan hatinya. [12]
  2. 2
    Bangun diri agar tampak lebih percaya diri. Saat berteman dengan seseorang, mungkin kamu cenderung mudah merendahkan diri, atau melemparkan lelucon yang menjelek-jelekkan dirimu agar orang lain tertawa. Namun, jika kamu terlalu sering melakukannya, kamu akan tampak minder , dan karakter tersebut bukanlah “fondasi” yang baik untuk membangun hubungan asmara. Oleh karena itu, coba ceritakan atau tampilkan diri sendiri secara positif, dan si dia pun akan mulai memandangmu secara positif, sesuai deskripsimu. [13]
    • Sebagai contoh, jangan katakan hal-hal seperti “Aduh! Tidak ada yang mau berkencan denganku” atau “Sepertinya aku akan menjomlo seumur hidup.” Sebagai gantinya, katakan “Aku tahu pasti akan ada seseorang yang mau mencintaiku apa adanya."
    • Kamu tentunya boleh tertawa bersamanya. Sebenarnya, hal tersebut justru baik. Namun, ingatlah untuk tidak terlalu sering menjadikan dirimu sebagai bahan lelucon.
    • Jika kamu kesulitan melihat sisi atau aspek positif pada diri sendiri, mungkin ini waktu yang tepat untuk mundur dari keinginanmu mengencani seseorang pada saat ini. Sebagai gantinya, luangkan waktu untuk mencari tahu makna dan kebaikan yang bisa kamu dapatkan saat menjalani hidup sebaik mungkin. Akan sulit bagimu untuk menjalani hubungan yang sehat jika kamu sendiri tidak memahami atau mengetahui harga dirimu.
  3. 3
    Mintalah bantuannya. Percaya atau tidak, si dia mungkin lebih tertarik kepadamu jika kamu memberinya kesempatan untuk membantumu. Mintalah bantuan kecil darinya saat kamu memiliki kesempatan (mis. menumpang pulang atau pergi ke suatu tempat, meminjam pensil di kelas, atau membantu mengerjakan tugas tertentu). [14]
    • Kamu mungkin merasa bisa membuatnya terkesan dengan memberinya bantuan secara terus-menerus, tetapi sayangnya, hal ini justru bisa memberikan dampak yang berlawanan. Berikan kehadiranmu saat ia membutuhkanmu, tetapi tunggulah hingga ia meminta bantuanmu alih-alih langsung menawarkan bantuan. Jika kamu terlalu banyak memberikan kehadiranmu untuknya, ada kemungkinan ia tidak akan bisa melihatmu sebagai sosok pujaan hati.
  4. 4
    Berikan ia ruang dan waktu menyendiri sesekali. Kamu mungkin ingin meluangkan setiap waktu bersamanya, tetapi perhatian yang berlebihan bisa membuatnya merasa risi atau “sesak”. Coba luangkan waktu untuk melakukan hal-hal tertentu tanpanya. Ingatlah bahwa meskipun kamu sudah menjalin hubungan, ada baiknya kamu tetap menyisihkan waktu untuk kegiatan hobi dan minatmu sendiri. [15]
    • Yang lebih baik lagi, ketidakhadiranmu memberinya kesempatan untuk menyadari betapa ia merindukanmu saat kamu sedang tidak bersamanya.
    Iklan
Metode 4
Metode 4 dari 4:

Menjalani Transisi ke Hubungan Asmara

PDF download Unduh PDF
  1. 1
    Pastikan inilah waktu yang tepat sebelum kamu mengungkapkan perasaanmu. Saat kamu merasa siap untuk memberi tahunya bahwa kamu menyukainya, coba cari momen yang tenang saat kamu sedang berdua saja dengannya. Perhatikan juga detail situasional lainnya. Sebagai contoh, jika ia sedang mengalami momen penuh tekanan dalam hidupnya atau baru saja putus dari hubungan jangka panjang, ini bukanlah waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaanmu kepadanya. [16]
    • Ia juga mungkin merasa terlalu malu untuk mengungkapkan perasaannya kepadamu secara jujur jika ada terlalu banyak orang di sekitar.
  2. 2
    Jujurlah mengenai perasaanmu. Beri tahu ia bahwa kamu ingin mengatakan sesuatu, kemudian jelaskan hal tersebut secara sederhana dan jujur. Berikan ia kesempatan untuk menanggapi kejujuranmu jika ia mau. [17]
    • Coba katakan, misalnya, “Aku gugup mengatakannya, tetapi aku benar-benar menyukaimu” atau “Kita telah banyak meluangkan waktu bersama dan aku senang bisa bersamamu. Aku menyimpan rasa untukmu dan aku ingin mengungkapkannya kepadamu."
    • Jangan ubah obrolan menjadi monolog panjang dan dramatis mengenai betapa lengkapnya hidupmu jika ia mau menjadi pasanganmu. Cukup beri tahu ia bahwa kamu tertarik kepadanya secara langsung dan singkat.
    • Jangan mengungkapkan perasaanmu saat kamu sedang mabuk. Meskipun kondisi tersebut memberimu semacam “keberanian” untuk menjadi percaya diri, kalian berdua tidak bisa mempercayai apa yang dikatakan saat kamu sedang mabuk. Selain itu, situasi pun bisa menjadi rumit dengan cepat. [18]
  3. 3
    Terima penolakan dengan hati lapang jika ia menolakmu. Sayangnya, terkadang kamu harus mengalami penolakan dalam hidup. Ingatlah bahwa ini bukanlah cerminan harga dirimu sebagai seorang manusia. Ini hanya berarti ia tidak merasa bahwa kalian dapat menjadi pasangan yang cocok. Tersenyumlah dan katakan, misalnya, “Tidak masalah. Aku hanya ingin berkata jujur kepadamu” dan sudahi obrolan mengenai rasa sukamu. Jangan memaksanya untuk mengubah pikirannya. Ia sudah memberimu jawaban, dan penting bagimu untuk menghormati keputusannya. [19]
    • Jika kamu mampu mengesampingkan perasaanmu, mungkin kamu bisa kembali menjalin persahabatan dengannya. Namun, jangan melakukannya agar kamu bisa tetap dekat dengannya jika kamu masih berharap ia mau mengubah pikirannya. Hal tersebut hanya akan memperlama sakit hati yang kamu rasakan.
    • Luangkan waktu bersama orang-orang tersayang untuk mendapatkan dukungan dan menjaga agar semangatmu tetap tinggi. Kamu juga mungkin merasa terbantu dengan menuliskan perasaanmu dalam jurnal, atau menyibukkan diri dengan berolahraga atau menjalani hobi kesukaan untuk mengalihkan pikiranmu.
    • Ingatlah untuk tetap merasa bangga kepada diri sendiri karena sudah mau mencoba. Mengungkapkan perasaan kepada orang yang disukai membutuhkan banyak keberanian! Bahkan, lebih baik kamu ditolak daripada sekadar menjalani hidup dengan berbagai dugaan dan keraguan.
  4. 4
    Ajak ia berkencan jika ia tampaknya tertarik menjalin hubungan asmara denganmu. Setelah menyatakan perasaanmu, jangan biarkan pernyataanmu “menggantung” begitu saja. Tegaskan bahwa kamu ingin mengajaknya berkencan atau menjalin hubungan dengannya, kecuali jika ia menolakmu. Namun, jangan paksa ia untuk langsung memberikan jawaban. Katakan bahwa kamu tidak keberatan jika ia membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan pernyataan atau ajakanmu terlebih dahulu. [20]
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Kurasa kamu adalah sosok yang mengagumkan dan spesial, dan aku ingin menjadi pacarmu."
  5. 5
    Tetapkan batasan-batasan bersama saat kamu mulai berkencan dengannya. Jika si dia tertarik untuk menjalani hubungan yang lebih serius, selamat! Namun, hanya karena kamu sudah berpacaran atau berkencan dengannya, hubungan yang dijalani tidak akan selalu mulus. Sebagai teman, ada beberapa hal yang dirasa cocok atau “diterima”, tetapi kurang tepat jika dilakukan atau diterapkan dalam hubungan asmara. Luangkan waktu bersamanya untuk membahas hal-hal tersebut. Beri tahu ia apa yang kamu terima dan tidak. Namun, pastikan kamu juga mau menjadi pendengar yang baik jika ia ingin menambahkan sesuatu. [21]
    • Sebagai contoh, kalian bisa membahas seberapa sering kalian mengobrol, prioritas waktu luang yang dinikmati bersama, serta apa yang boleh atau tidak boleh dibicarakan kepada teman-teman lain.
    • Tunjukkan sikap yang fleksibel. Batasan-batasan ini mungkin berubah seiring mendalamnya hubungan. Hal ini sangat natural dan wajar terjadi. Selain itu, penting bagimu untuk berbicara secara jujur mengenai batasan yang efektif dan tidak bagi kedua pihak.
    • Jangan khawatir jika situasi terasa sedikit canggung pada awalnya. Belajarlah untuk tertawa bersama sambil membiasakan diri dengan perubahan-perubahan baru dalam hubungan. [22]
  6. 6
    Jangan libatkan teman-teman lain dalam masalah. Jika kalian sama-sama mengenal beberapa teman, mungkin kamu tergoda untuk berkeluh kesah kepada mereka setiap kali kamu dan pasangan bertengkar atau berbeda pendapat. Namun, bukan hal yang adil atau bijak untuk memanfaatkan teman-temanmu sebagai pendengar atau “pembela”. Mereka akan merasa canggung dan hal tersebut bisa merusak persahabatanmu dan hubunganmu.
    • Jika kamu mengalami masalah serius dalam hubungan, tidak masalah saat kamu perlu bercerita kepada orang lain. Namun, ada baiknya kamu memilih seseorang yang tidak berteman dengan pasanganmu. Kamu bisa memilih salah satu anggota keluarga terdekat atau seseorang yang kamu anggap sebagai mentor atau penasihat.
    Iklan

Tips

  • Jika kamu merasa si dia mengirimkan sinyal yang “kacau”, ia mungkin menyukaimu tetapi tidak mengetahui cara menunjukkan perasaannya sambil tetap menjaga jalannya persahabatan denganmu.
  • Menyembunyikan perasaan memang menyakitkan dan bisa berdampak pada persahabatanmu. Jika kamu merasa benar-benar menyukainya, jujurlah kepadanya.
  • Meskipun kamu sudah melakukan semuanya dengan benar, tidak ada jaminan bahwa ia akan menginginkan hubungan yang lebih serius dari persahabatan. Jika usahamu tidak menunjukkan kemajuan apa pun, siapkan diri untuk menerima kenyataan dan fokuskan diri untuk menjadi sosok sahabat terbaik baginya.
Iklan

Peringatan

  • Tahan diri untuk menunjukkan kasih sayang atau kontak fisik jika ia merasa risi. Mungkin ia terlalu segan untuk mengatakan apa pun pada awalnya, tetapi jangan sampai kamu membuat seseorang yang dekat denganmu justru menjauhimu.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 28.634 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan