PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Lihat benda apa saja yang ada di rumah, makanan yang Anda makan, atau gerak-gerik Anda, maka Anda akan menemukan bukti kebudayaan. Tradisi kebudayaan dan perspektif telah membentuk jati diri Anda. Pelajari lebih banyak tentang kebudayaan dan cara menjaganya.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Berpartisipasi dalam Tradisi

PDF download Unduh PDF
  1. Baik menganut agama keluarga maupun agama dari kakek dan nenek, mempelajari agama dapat membantu Anda memahami kebudayaan mereka. Agama terhubung dengan bahasa, sejarah, dan perilaku pribadi; mengenal agama yang Anda anut atau agama keluarga dapat membantu Anda memahami aspek-aspek lain ini. [1]
    • Teks dan upacara suci bisa terlihat membingungkan jika tidak ada orang yang membimbing Anda. Carilah seorang ahli yang bersedia menjelaskan makna dari tradisi agama tersebut. Selain itu, bacalah salinan teks yang berkaitan yang dilengkapi dengan diskusi catatan kaki.
  2. Jika Anda mengenal seseorang dengan kebudayaan yang sama namun bahasa ibu yang ia miliki berbeda dengan Anda, minta ia untuk mengajari Anda. Banyak ahli bahasa dan antropolog berargumen bahwa bahasa membentuk seluruh persepsi kita akan kehidupan. Selain itu, jika bahasa tersebut jarang digunakan di lingkungan Anda, tak ada seorang pun yang dapat mengerti dan mendengarkan pembicaraan Anda!
    • Ribuan bahasa terancam punah. [2] Jika Anda mengetahui salah satunya, ajarkan pada orang lain. Bagikan contoh pengetahuan dan perspektif yang akan hilang jika dibiarkan. Buatlah rekaman dan catatan dari bahasa lisan dan tulisan (jika memungkinkan), dan terjemahkan bahasa tersebut ke dalam bahasa yang tidak terancam punah.
  3. Tidak akan pernah ada kata terlambat untuk memasak beberapa resep dari buku masak nenek Anda. Bau dan rasa memiliki hubungan yang sangat erat dengan memori. [3] Pada saat Anda memukul adonan atau mencoba mengira-ngira takaran bumbu yang tepat, Anda mungkin akan mengingat makanan dari masa kecil Anda atau perayaan liburan. Hanya dengan membaca resep akan mengajarkan Anda betapa banyak bahan-bahan dan perlengkapan dapur yang telah berubah. Dan walaupun beberapa resep tersebut terasa asing, beberapa resep lainnya kemungkinan besar adalah adalah makanan yang dulu sering Anda makan atau resep sumber kebanggaan keluarga.
    • Jika Anda tidak memiliki resep keluarga, cari buku masak lama di berbagai situs web atau di pasar loak. [4] Anda bahkan juga dapat memulai menulis buku masak sendiri dengan mencatat resep-resep yang dibagikan oleh keluarga dari mulut ke mulut.
  4. Setiap kebudayaan memiliki jenis pakaian, musik, seni visual, tradisi membacakan cerita, dan banyak karakteristik unik lainnya yang khas. Anggota kelompok lainnya dari budaya Anda akan sangat senang untuk mengajarkan dan membicarakan tentang hobi, pekerjaan, kerajinan tangan, dan apa yang mereka lakukan untuk bersenang-senang. Hal ini mungkin meliputi karya seni tradisional yang Anda lihat di museum, tetapi materi kebudayaan jauh lebih luas daripada itu. Bahkan sendok di dapur atau CD/DVD perangkat lunak termasuk artefak kebudayaan.
    • Masyarakat dengan teknologi yang tidak begitu modern sering kali dianggap bodoh atau kurang cerdas, tetapi hal ini sepenuhnya salah. Kebudayaan mewariskan peralatan yang diadaptasi ke dalam sebuah lingkungan tertentu, dan di balik setiap alat terdapat pemikiran yang dikembangkan sepanjang beberapa generasi. [5] Alat pemahat batu adalah salah satu benda kebudayaan yang tertua yang pernah ada, dan memahat batu masih membutuhkan kemampuan yang hebat dan pengetahuan.
  5. Cara yang terbaik untuk mempertahankan kebudayaan Anda adalah dengan membuatnya terus hidup. Berkumpullah dalam kelompok tidak hanya pada saat liburan, tetapi juga untuk makan biasa bersama, acara, atau hanya untuk berbincang-bincang. Banyak aspek-aspek kebudayaan yang sulit dipelajari di buku dan museum, termasuk etiket, bahasa tubuh, dan selera humor.
    • Pikirkan tentang jenis percakapan yang sering Anda lakukan di dalam kebudayaan Anda, jika dibandingkan dengan kebudayaan utama di daerah tempat Anda tinggal (atau, bandingkan dua jenis kebudayaan berbeda yang Anda berpartisipasi di dalamnya). Apakah salah satu kebudayaan tersebut lebih energik atau lebih ramah dari yang lainnya? Apakah pernyataan yang normal pada satu konteks dianggap tidak sopan di konteks kebudayaan yang lain? Menurut Anda, mengapa hal itu terjadi? Analisis yang mendalam semacam ini bisa jadi sulit untuk dipecahkan, tetapi analisis ini mendekati inti pengalaman budaya tersebut.
  6. Negara, suku, agama, atau kelompok etnis imigran hampir pasti merayakan hari libur besar atau festival budaya. Pergilah ke acara-acara semacam ini untuk melihat perspektif budaya yang lebih luas. Jika tidak tahu kelompok yang ada di area Anda, buat acara Anda sendiri.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Mencatat dan Merekam Kebudayaan Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Anda dapat mencatat apa saja yang Anda pelajari dari riset dan kehidupan Anda, seberapa pun kecilnya hal tersebut. Apa yang tidak dapat Anda lakukan adalah menuliskan semua yang orang-orang perlu tahu mengenai sebuah kebudayaan, karena ada terlalu banyak hal yang bisa dituliskan. Kebanyakan orang memilih satu atau dua topik saja:
    • Sejarah personal dari pengalaman hidup sendiri, atau keluarga.
    • Pengamatan detail dari salah satu aspek kebudayaan: memasak, gurauan, atau subtopik lainnya.
  2. Anda dapat menggunakan kaligrafi, membaca cerita secara lisan, atau medium tradisional lainnya untuk membuat proses pencatatan budaya yang Anda lakukan seolah seperti sebuah pengalaman kebudayaan yang juga personal. Atau, Anda dapat mengunggah hasil yang Anda kerjakan di situs web, DVD, atau bentuk digital lainnya. Dengan ini, Anda dapat membagi cerita kebudayaan Anda dengan orang-orang dari seluruh dunia.
  3. Lakukan wawancara dengan orang yang sejarahnya akan Anda ceritakan, atau ahli yang menguasai topik yang sedang Anda tulis. Siapkan daftar pertanyaan, tetapi biarkan narasumber yang berbicara, bahkan jika topik dan alur ceritanya sedikit keluar dari topik yang sebenarnya. [6] Anda mungkin akan mempelajari sesuatu yang tidak pernah Anda pikirkan untuk bertanya sebelumnya.
    • Lakukan wawancara dalam waktu satu atau dua jam. Jika narasumber bersedia, kembali buat janji untuk melakukan wawancara tambahan. Dengan demikian, Anda dapat mempersiapkan pertanyaan yang lebih banyak, serta memberi narasumber kesempatan untuk mencari dokumen atau objek yang ia ingin ceritakan.
    • Gunakan video atau alat perekam suara jika narasumber menyetujuinya. Menggunakan alat semacam ini akan membantu Anda untuk mendapatkan data yang lebih akurat daripada hanya menuliskan semuanya atau menyimpannya di kepala.
  4. Catat silsilah keluarga Anda dengan bantuan dari anggota keluarga yang lain, sambil menambahkan seiring dengan prosesnya. Mungkin ada banyak cabang silsilah saudara dan ipar yang tidak pernah Anda lihat wajahnya. Telusuri mereka melalui koneksi keluarga atau pencarian daring, dan mereka mungkin akan memberikan berbagai perspektif budaya yang semuanya baru bagi Anda. Situs web pemerintah dan koleksi arsip fisik mungkin dapat memberikan informasi tambahan yang merujuk pada beberapa abad silam. [7]
    • Minta scrapbook, jurnal, dan catatan sejarah lainnya pada keluarga Anda. Anda mungkin akan menemukan bahwa seseorang telah memulai menelusurinya untuk Anda. [8]
  5. Kebudayaan minoritas sering kali kesulitan untuk mewariskan tradisi kebudayaan. Bagikan cerita dan catatan kebudayaan dengan anak-anak muda di kebudayaan Anda, yang mungkin tidak mengetahui kekayaan dari latar belakang budaya mereka sendiri. Dalam menghadapi kesulitan politik dan tantangan sosial, ajaklah beberapa orang untuk berpartisipasi dalam diskusi dan aktivitas kebudayaan. Riset Anda dapat membantu banyak orang mengerti nilai pokok kebudayaan mereka, dan menginspirasi mereka untuk mempertahankan dan mengembangkannya.
  6. Kebanyakan wacana seputar pewarisan budaya terkadang terdengar lemah. Kebudayaan “terancam punah” atau perlu “dilestarikan” sebelum kebudayaan tersebut mati. Tantangan dan ancaman yang sebenarnya memang ada, tetapi jangan berasumsi bahwa semua perubahan itu selalu buruk. Kebudayaan membuat masyarakan beradaptasi pada kehidupan yang ada di sekitar mereka. Kehidupan selalu berganti dan kebudayaan selalu mengadaptasikan diri. Semuanya kembali lagi pada pilihan Anda untuk memilih arah kehidupan yang dapat Anda banggakan. [9]
    Iklan

Tips

  • Hampir setiap orang memiliki lebih dari satu budaya. Banggalah terhadap ide dan perilaku yang saling membaur.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 5.251 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan