Unduh PDF
Unduh PDF
Memaafkan seseorang yang telah menyakiti atau mengkhianati Anda adalah salah satu hal paling berat yang harus Anda lakukan. Namun, mempelajari cara memaafkan sangat penting bila Anda ingin menjalin kembali hubungan dengan seseorang, atau untuk melupakan masa lalu dan melanjutkan hidup. Atasilah emosi negatif, hadapi orang yang menyakiti Anda, dan terus bergerak maju menjalani hidup.
Langkah
-
Sadari bahwa kemarahan dapat berbahaya. Memaafkan seseorang yang bersalah pada Anda bisa menjadi seperti pil pahit. Reaksi pertama Anda mungkin adalah merasa marah dan menyalahkan orang yang menyakiti Anda itu. Meskipun alami, menyimpan rasa sakit dan kemarahan akan membawa lebih banyak kesakitan pada Anda daripada orang yang menjadi target kemarahan Anda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memaafkan – bukan untuk dia yang sudah bersalah, tetapi untuk diri Anda sendiri [1] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber .
- Menyimpan dendam dapat merusak hubungan dengan orang lain nantinya, menyebabkan depresi dan kebencian, dan bisa mengisolasi Anda dari orang lain [2] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber .
-
Pilih untuk memaafkan. Maaf membutuhkan keputusan aktif dan sadar untuk melepaskan sikap negatif dan mencoba melanjutkan hidup. Maaf tidak datang secara alami atau dengan mudah. Maaf adalah sesuatu yang harus Anda usahakan [3] X Teliti sumber .
- Biasanya, orang-orang mengklaim bahwa mereka "tidak bisa" memaafkan orang yang bersalah pada mereka. Mereka percaya bahwa mustahil melupakan perasaan sakit dan pengkhianatan. Namun, yang tidak mereka sadari adalah bahwa maaf itu pilihan. Ketika Anda memilih untuk memaafkan orang yang telah menyakiti Anda, orang yang paling mendapat manfaat dari keputusan itu adalah Anda sendiri.
-
Lepaskan kemarahan Anda. Lepaskan semua emosi negatif yang tersimpan untuk orang itu. Izinkan diri Anda menangis, memukul kantong tinju, pergi ke alam terbuka dan berteriak, atau apa pun yang menyediakan pelepasan bagi Anda untuk mengeluarkan perasaan buruk itu [4] X Teliti sumber . Kalau tidak, perasaan itu akan membusuk dan membuat Anda lebih sakit.
- Ingat, Anda tidak melakukan ini untuk meringankan nurani orang lain atau membenarkan tindakannya. Anda melakukan ini untuk mengizinkan diri Anda pulih dan bergerak maju.
-
Jaga perspektif. Cobalah memperoleh perspektif dengan mengambil langkah mundur dan memandang situasinya dari sudut pandang yang objektif. Apakah orang tersebut menyakiti Anda dengan sengaja? Apakah keadaan itu di luar kendalinya? Apakah dia sudah berusaha minta maaf dan memperbaiki semuanya? Cobalah mempertimbangkan semua hal dan menganalisis situasi dengan tenang. Apabila Anda bisa mencoba memahami mengapa dan bagaimana situasi itu bisa terjadi, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk memaafkan.
- Tanyakan pada diri sendiri dengan jujur seberapa sering Anda melakukan kesalahan pada orang lain dan dimaafkan untuk itu. Ingat seperti apa rasanya, dan betapa lega dan bersyukurnya Anda ketika orang tersebut memaafkan. Kadang mengingat bahwa kita juga bisa menyakiti orang lain dapat membantu kita untuk lebih memaafkan [5] X Sumber Tepercaya Mayo Clinic Kunjungi sumber .
-
Bicara dengan seseorang. Bicara dengan seseorang yang Anda percaya akan membantu Anda memproses emosi dan memperoleh perspektif yang tidak bias. Mengeluarkan semuanya bisa membuat Anda merasa seolah beban berat telah terangkat. Teman, anggota keluarga, atau ahli terapi bisa memberi Anda sepasang telinga yang simpatik atau bahu untuk Anda menangis.
- Meskipun Anda mungkin tergoda untuk bicara dengan orang yang sulit Anda maafkan itu, tunggulah sampai Anda sudah tenang dan mempertimbangkan perasaan sepenuhnya. Ini akan mencegah Anda meledak pada orang itu dan akhirnya merusak hubungan lebih dari yang sudah ada [6] X Teliti sumber .
-
Temukan cara positif untuk mengekspresikan perasaan Anda. Ini akan membantu melepas emosi negatif yang merusak semuanya dan meringankan masalah Anda. Cobalah membuat jurnal atau menulis surat, menggunakan metode kreatif seperti melukis atau puisi, mendengarkan atau menciptakan musik, berlari atau menari. Lakukan hal-hal yang membantu Anda mengurangi ketegangan dan membuat Anda merasa lebih baik.
- Mengatasi emosi dengan cara positif akan membuat Anda lebih menyadari masalah yang harus dihadapi. Ini adalah kunci untuk mengenali dan mengatasi emosi, daripada hanya mengabaikannya [7] X Teliti sumber .
-
Cari inspirasi dari orang lain. Baca atau dengarkan kisah orang lain yang sudah melatih pemberian maaf, dalam situasi yang jauh lebih sulit dari Anda. Kisah ini bisa dari pemimpin agama, ahli terapi, anggota keluarga, atau orang-orang yang menuliskan pengalaman mereka. Ini bisa memberi Anda harapan dan tekad yang dibutuhkan.
-
Beri waktu. Maaf tidak datang hanya dengan jentikan jari. Maaf memerlukan pengendalian diri, tekad, kasih sayang, dan di atas semuanya, waktu. Maaf adalah sesuatu yang bisa diusahakan, sedikit demi sedikit, setiap hari. Ingat, tidak ada orang yang berada di saat terakhir hidup mereka dan berpikir "Seharusnya aku marah lebih lama". Pada akhirnya, cinta, empati, dan maaf adalah yang paling penting.
- Tidak ada kerangka waktu optimal untuk memaafkan seseorang. Anda mungkin mendapati diri Anda menyimpan dendam selama bertahun-tahun, kemudian menyadari bahwa Anda harus berdamai dengan orang itu. Dengarkanlah insting Anda [8] X Teliti sumber .
Iklan
-
Jangan terburu-buru mengambil kesimpulan. Penting untuk tidak membuat penilaian gegabah ketika menghadapi orang yang menyakiti Anda. Bila Anda bereaksi terlalu cepat, Anda mungkin mengatakan atau melakukan sesuatu yang akan disesali. Ambil waktu untuk memproses apa yang baru Anda ketahui dan kumpulkan lebih banyak informasi sebelum bertindak [9] X Teliti sumber .
- Apakah yang telah menyakiti Anda itu pasangan atau anggota keluarga, jangan bereaksi secara drastis. Pikirkan sejarah Anda dengan dia dan apakah ini hanya kesalahan sekali atau kebiasaan. Pastikan Anda berpikir dengan tenang dan rasional sebelum mengatakan sesuatu yang tidak bisa ditarik kembali atau Anda akan membuat dia pergi selamanya.
-
Minta bertemu dengan orang yang menyakiti Anda. Mintalah untuk bertemu di tempat yang privat. Jelaskan bahwa ini tidak berarti segalanya antara Anda berdua akan kembali normal, tetapi Anda ingin mendengar penjelasannya sebelum melangkah maju. Katakan bahwa Anda ingin mendengar cerita dari sisinya.
-
Dengarkan ceritanya. Ketika mendengarkan cerita orang lain, cobalah untuk mengalah dan biarkan dia bicara. Jangan menyela atau membantah. Apabila taruhannya adalah hubungan dengan orang ini, yang paling bisa Anda lakukan hanyalah mendengarkan [10] X Teliti sumber .
- Meskipun Anda bisa melihat dengan jelas seperti apa situasinya, Anda harus selalu mengambil kesempatan untuk mendengarkan cerita dari sisinya. Anda mungkin akan terkejut dengan apa yang Anda dengar, dan kalau tidak ada yang baru, itu akan memungkinkan Anda mengambil keputusan bijak apa yang harus dilakukan selanjutnya.
-
Miliki kasih sayang. Cobalah berbelas kasih ketika berhadapan dengan orang yang menyakiti Anda. Tempatkan diri Anda di posisinya dan tanyakan pada diri sendiri apa yang akan Anda lakukan bila berada dalam situasi serupa. Apakah Anda akan bertindak dengan cara berbeda? [11] X Teliti sumber
- Cobalah memahami apa motif atau niat orang itu. Apakah dia sengaja mencoba menyakiti Anda? Apakah dia percaya itu baik bagi Anda? Ataukah ia hanya ceroboh?
-
Jangan membakar jembatan penghubung. Ketika bicara dengan orang yang telah menyakiti Anda, jangan katakan atau lakukan apa pun yang tidak bisa Anda tarik kembali. Menyerang dengan marah dan melemparkan penghinaan dan tuduhan mungkin terasa baik pada saat itu, tetapi tidak akan menolong dalam jangka panjang. Itu sifatnya berlawanan dan mungkin akan menghancurkan hubungan Anda selamanya [12] X Teliti sumber .
- Tetap tenang ketika menghadapi orang yang menyakiti Anda. Hindari kalimat tuduhan ketika bicara. Daripada mengatakan "Kamu membuat aku merasa seperti...", lebih baik katakan "Aku merasa seperti..." Bernapaslah dengan tarikan dalam dan jika mereka mengatakan sesuatu yang memancing Anda, cobalah menghitung sampai sepuluh sebelum menanggapi.
-
Katakan bagaimana perasaan Anda. Setelah Anda mendapatkan waktu untuk tenang dan memikirkan semuanya, jelaskan padanya dengan sikap tenang dan teratur, bagaimana tindakannya telah menyakiti Anda dan seperti apa jadinya perasaan Anda karena itu. Ini vital, kalau tidak Anda akan memendam perasaan marah dan kebencian pada orang itu, sehingga maaf yang tulus akan mustahil. Biarkan dia tahu bagaimana perilakunya memengaruhi hubungan, khususnya bila itu adalah hubungan cinta [13] X Teliti sumber .
- Setelah Anda mengungkapkan perasaan dengan jelas dan menyeluruh, penting bagi Anda untuk terus bergerak maju. Jika Anda memutuskan untuk memaafkan tindakan orang tersebut, Anda tidak bisa membawa luka lama setiap kali berdebat atau menggantung peristiwa itu di atas kepalanya.
-
Jangan mencoba menyamakan kedudukan. Ketika berusaha memaafkan, penting bagi Anda untuk menghilangkan dorongan untuk menyamakan kedudukan atau membalas dendam pada orang yang yang telah menyakiti Anda. Mencoba membalas hanya akan menyakiti lebih banyak orang, termasuk Anda sendiri. Anda harus menjadi pihak yang lebih dewasa, cobalah memaafkan dan lanjutkan hidup. Kalau tidak, usahakan membangun kepercayaan dan jalin hubungan Anda kembali. Ini penting khususnya dalam konflik antara keluarga [14] X Teliti sumber . Anda harus menyelesaikan semua ketegangan dalam keluarga, karena besar kemungkinan Anda akan berinteraksi dengan mereka dalam waktu lama.
- Sebagai contoh, bila pasangan berselingkuh, Anda tidak akan menyelesaikan apa pun dengan balas berselingkuh dari dia. Itu hanya akan menimbulkan lebih banyak kesakitan dan kebencian. Dua kesalahan tidak bisa menghasilkan kebenaran. Maaf Anda tidak akan banyak nilainya bila diberikan setelah membalas dendam.
-
Biarkan dia tahu bahwa Anda memaafkannya. Jika dia meminta maaf, dia akan bersyukur dan lega bahwa Anda bisa menjalin hubungan kembali. Bila dia tidak minta maaf, setidaknya Anda bisa mengeluarkan beban itu dari dada dan melanjutkan hidup [15] X Teliti sumber .
- Ingat bahwa memaafkan seseorang bukan berarti segalanya kembali normal antara Anda berdua. Bila Anda merasa dia mungkin akan menyakiti Anda lagi atau Anda merasa tidak bisa mempercayai dia lagi, tidak apa-apa. Pastikan Anda menjelaskan ini padanya. Ini sepertinya lebih mudah dalam hubungan cinta yang berakhir, karena kemungkinannya Anda berdua tidak akan sering bertemu lagi. Ini lebih sulit dilakukan dalam keluarga, karena Anda akan terus berhadapan dengan satu sama lain.
Iklan
-
Cari tahu apa yang Anda inginkan. Penting untuk memahami bahwa meskipun Anda memaafkan orang tersebut, Anda tidak perlu membiarkan dia kembali dalam hidup Anda. Putuskan apakah Anda ingin menjalin kembali hubungan dengan dia atau melepaskannya saja. Untuk melakukan ini, Anda harus berpikir lama dan keras tentang hubungan itu. Apakah layak dibangun kembali? Apakah kemungkinan dia akan menyakiti Anda lagi bila Anda menerima dia kembali? [16] X Teliti sumber
- Dalam beberapa situasi, seperti hubungan yang diwarnai kekerasan atau hubungan di mana pasangan selingkuh beberapa kali, akan lebih aman dan lebih sehat untuk melepaskan orang itu selamanya. Anda berhak mendapatkan yang lebih baik.
-
Fokus pada masa depan. Setelah Anda membuat keputusan untuk memaafkan, Anda harus melupakan masa lalu dan fokus pada masa depan. Apabila Anda memutuskan bahwa hubungan itu layak dibangun kembali, maka Anda bisa mulai melangkah maju dengan perlahan. Biarkan orang itu tahu bahwa meskipun mereka menyakiti Anda, Anda tetap mencintainya dan menginginkan dia berada dalam hidup Anda [17] X Teliti sumber .
- Bila Anda terus memikirkan luka lama, Anda tidak akan pernah bisa memaafkan dengan sungguh-sungguh dan melangkah maju. Lihatlah sisi terangnya dan pandang situasi itu sebagai kesempatan untuk memulai awal yang baru. Mungkin itulah yang dibutuhkan hubungan Anda.
-
Bangun kembali kepercayaan. Setelah Anda disakiti, mungkin akan sulit untuk percaya lagi. Namun, penting bagi Anda untuk belajar memercayai diri sendiri – penilaian dan kemampuan Anda membuat keputusan yang bijak. Kemudian Anda bisa berusaha membangun kembali kepercayaan pada orang tersebut.
- Buat komitmen untuk sepenuhnya terbuka dan jujur tentang segala hal. Jangan mencemaskan yang nanti terjadi. Kepercayaan tidak bisa diperoleh dalam satu malam. Anda perlu memberi dia waktu untuk mendapatkan kepercayaan Anda lagi.
-
Buat daftar hal-hal positif. Cobalah melihat sisi terang dengan membuat daftar hal positif yang bisa Anda ambil dari pengalaman itu. Di antaranya adalah: menyadari luasnya kemampuan Anda untuk memahami dan memaafkan, mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berharga tentang kepercayaan, atau memiliki hubungan yang lebih dekat dengan orang yang sudah menyakiti Anda itu sejak masing-masing pihak berusaha menyelesaikan masalah itu bersama-sama.
- Apabila Anda mulai mengingat rasa sakit dan luka yang disebabkan orang itu, jangan biarkan pikiran itu menguasai Anda [18] X Teliti sumber . Kalau mengingatnya, Anda mungkin harus mengunjungi lagi masa lalu untuk mendapatkan jawaban. Jangan melihat ini sebagai alasan untuk merasa marah. Sebaliknya, anggap sebagai kesempatan untuk pulih.
-
Ingat bahwa Anda melakukan hal yang benar. Kadang maaf tidak akan ada artinya untuk pihak yang bersalah dan kadang hubungan memang tidak bisa diperbaiki. Meskipun situasinya tidak bisa diselesaikan sesuai harapan, ingatlah bahwa Anda melakukan hal yang benar. Memaafkan adalah tindakan mulia, dan merupakan satu hal yang tidak akan Anda sesali.
- Ingat bahwa maaf adalah proses. Hanya dengan mengatakan bahwa Anda memaafkan seseorang belum tentu itu sepenuhnya benar. Anda harus mengusahakannya, sedikit demi sedikit, setiap hari. Namun, mengucapkannya dengan suara keras akan membantu Anda bertahan pada keputusan itu.
Iklan
Peringatan
- Jangan memilih kekerasan. Itu hanya akan membuat segalanya bertambah buruk.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-living/adult-health/in-depth/forgiveness/art-20047692?pg=1
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-living/adult-health/in-depth/forgiveness/art-20047692?pg=1
- ↑ http://drphil.com/articles/article/328
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/ashley-turner/how-to-forgive_b_2765676.html
- ↑ http://www.mayoclinic.org/healthy-living/adult-health/in-depth/forgiveness/art-20047692?pg=2
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/ashley-turner/how-to-forgive_b_2765676.html
- ↑ http://www.nasponline.org/resources/crisis_safety/angermgmt_general.aspx
- ↑ http://drphil.com/articles/article/328
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/ashley-turner/how-to-forgive_b_2765676.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/ashley-turner/how-to-forgive_b_2765676.html
- ↑ http://www.pbs.org/thisemotionallife/topic/forgiveness/how-forgive
- ↑ https://books.google.com/books?id=2pZzBQAAQBAJ&pg=PA105&lpg=PA105&dq=how+to+forgive+someone,+don%27t+burn+bridges&source=bl&ots=ppUr_OVVKG&sig=lizB8iVSoczCVzbnhzhndxyFQa4&hl=en&sa=X&ei=WZDnVOD-OYfWoATFmILgDw&ved=0CEwQ6AEwCg# v=onepage&q=how%20to%20forgive%20someone%2C%20don't%20burn%20bridges&f=false
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/ashley-turner/how-to-forgive_b_2765676.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/ashley-turner/how-to-forgive_b_2765676.html
- ↑ http://thoughtcatalog.com/madison-moore/2013/06/8-reasons-you-should-forgive-them-already/
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/ashley-turner/how-to-forgive_b_2765676.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/the-intelligent-divorce/201110/can-you-forgive
- ↑ http://www.pbs.org/thisemotionallife/topic/forgiveness/how-forgive
Iklan