PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Dengan memahami arti isyarat tangan wasit bola, entah Anda adalah pemain atau penoton, Anda bisa lebih menikmati olahraga paling populer di dunia ini! Dengan jumlah penggemar melebihi 200 juta orang yang tersebar di seluruh dunia, sepak bola memang merupakan olahraga global. Walaupun olahraga ini sendiri dimainkan dan ditonton banyak orang dalam berbagai bahasa, isyarat-isyarat tangan yang digunakan wasit memiliki arti sama di semua negara. Mempelajari isyarat ini dilakukan dengan mengenali berbagai gerakan dan gestur tangan, serta sistem bendera. Sistem ini praktikal sehingga tidak sulit dipelajari. Setelah mengingat arti dari semua gestur tangan, Anda siap untuk mendukung tim favorit karena sudah memahami pertandingan dengan lebih baik!

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Memahami Wasit di Lapangan

PDF download Unduh PDF
  1. Wasit menjulurkan kedua tangannya sejajar di depan tubuhnya, menunjuk gawang tim yang memiliki keuntungan. Ketahui bahwa wasit tidak meniup peluit saat membuat isyarat ini. [1]
    • Keuntungan dimainkan ketika satu tim melakukan pelanggaran ringan, tetapi tim yang dilanggar dirasa masih memiliki keuntungan. Oleh karenanya, alih-alih memberikan pelanggaran, wasit meneruskan permainan dan melakukan isyarat ini.
    • Sebagai contoh, kalau seorang bek melanggar penyerang lawannya, tetapi si penyerang masih berpeluang mencetak gol, wasit melakukan isyarat keuntungan.
    • Untuk pelanggaran yang lebih parah, wasit langsung menghentikan permainan dan memberikan tendangan bebas bagi tim yang dilanggar.
  2. Wasit meniup peluit dan menunjuk (tanpa sudut tertentu) ke arah tim menyerang yang menerima tendangan bebas menggunakan tangan yang tidak memegang peluit. Pastikan untuk hanya menghentikan permainan jika wasit meniup peluit. [2]
    • Sebagai contoh, wasit dapat memberikan tendangan bebas langsung kepada tim jika pemain di tim lain, yang bukan kiper, menyentuh bola dengan tangan.
    • Inilah isyarat yang akan paling sering Anda lihat di pertandingan. Wasit memberikan tendangan bebas untuk pelanggaran minor/menengah, dan tim penerimanya tidak memiliki keuntungan.
  3. Untuk isyarat ini, wasit meniup peluit dan menunjuk langsung ke langit dengan tangan bebasnya. Wasit kemudian menjelaskan siapa yang menerima tendangan bebas dan untuk apa. Wasit juga akan menahan tangannya di atas selama beberapa detik selagi menjelaskan siapa yang menerima tendangan bebas. [3]
    • Tendangan bebas tidak langsung berbeda dengan tendangan bebas langsung dan Anda tidak diperbolehkan menembak ke gawang. Kalau Anda mencetak gol dari tendangan bebas tidak langsung, dan bola tidak menyentuh siapa pun di lapangan, gol tersebut tidak sah.
    • Tendangan bebas tidak langsung jauh lebih jarang terjadi dibandingkan tendangan bebas langsung. Namun, salah satu contohnya adalah jika tim mengoper balik ke kiper, dan dia menyentuhnya dengan tangan.
  4. Kalau wasit meniup peluit dan menunjuk langsung ke titik penalti, artinya dia memberikan tendangan penalti untuk dilakukan di titik tersebut. Dengarkan suara peluit yang panjang dan kuat, alih-alih bunyi yang pendek dan tajam. [4]
    • Tendangan penalti cukup jarang terjadi dalam sepak bola. Wasit memberikannya kepada tim menyerang yang dilanggar di dalam kotak penalti lawannya.
    • Dalam situasi tendangan penalti, tim menyerang mendapatkan kesempatan menembak satu lawan satu dengan kiper lawan dari titik penalti.
    • Contoh penalti ofensif adalah jika seseorang menyentuh bola dengan tangannya di dalam jaring gawang.
  5. Kalau pemain menerima kartu kuning kedua, artinya dia memperoleh kartu merah dan pemain tersebut dikeluarkan dari lapangan. [5]
    • Wasit mengeluarkan kartu dari kantongnya, menunjuk pemain, dan mengacungkan kartu di udara. Setelah ini, dia menuliskan detail pelanggaran di buku catatannya.
    • Contoh pelanggaran kartu kuning adalah pelanggaran keras yaitu ketika penekel sama sekali tidak menyentuh bola.
  6. Wasit memberikan kartu merah untuk pelanggaran berat atau kartu kuning kedua. Kalau wasit menghadiahi kartu merah untuk kartu kuning kedua, dia akan menunjukkan kartu kuning terlebih dahulu, lalu diikuti kartu merah. [6]
    • Wasit akan menunjukkan kartu merah kepada pemain yang menerimanya, lalu mengacungkannya tinggi di udara, sama seperti kartu kuning.
    • Salah satu contoh pelanggaran berat adalah pemain memukul pemain lain. Pemain yang menerima kartu merah dikeluarkan dari lapangan dan tidak diperbolehkan melanjutkan permainan.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Memahami Isyarat dari Hakim Garis

PDF download Unduh PDF
  1. Hakim garis berlari menuju bendera sudut di sisi lapangan dan mengacungkan benderanya menunjuk turun ke titik sudut lapangan. Wasit tidak meniup peluit ketika melakukannya. [7]
    • Sebagai contoh, Anda bisa melihatnya ketika penyerang menembak ke gawang, dan bek menangkisnya sehingga bola keluar melewati garis lebar lapangan.
    • Hakim garis membawa bendera yang selalu dipegangnya di lapangan. Wasit menggunakan bendera ini untuk beragam isyarat, termasuk tendangan sudut.
    • Hakim garis berlari bolak balik di sepanjang sisi lapangan. Ada satu hakim garis untuk setiap sisi panjang lapangan. Kalau permainan keluar dari jatah separuh lapangan hakim garis, dia akan berdiri di tengah garis sisi lapangan sampai permainan kembali ke wilayah tugasnya.
  2. Setelah bola keluar melewati sisi panjang lapangan, hakim garis berlari menuju titik keluarnya bola. Kalau sudah tiba, dia akan menunjukkan benderanya pada arah lemparan ke dalam. Ini adalah arah menyerang tim yang memperoleh lemparan ke dalam. [8]
    • Kalau bola keluar dan tidak berada di sisi separuh lapangan hakim garis, dia hanya menunjuk arah lemparan kalau jelas terlihat. Kalau tidak jelas, wasit dalam lapangan memutuskan arah lemparan ke dalam.
    • Bola dianggap 'keluar' setelah seluruh bola melewati garis lapangan. Kalau bola hanya separuh keluar, permainan masih berlanjut.
  3. Pelanggaran offside ditandai dengan hakim garis berdiri diam dan sejajar dengan pemain yang offside selagi menunjukkan bendera langsung ke lapangan permainan. Lengan wasit tegak lurus dengan tubuhnya. Hakim garis tidak meniup peluit ketika offside terjadi. [9]
    • Aturan offside bisa agak sulit dipahami. Offside terjadi ketika tim menyerang mengoperkan bola kepada rekan yang berada di depan. Kalau pemain yang menerima operan berada di depan pemain bertahan terakhir lawannya ketika operan dilakukan, pemain tersebut melakukan pelanggaran offside .
    • Sebagai contoh, hakim garis mengacungkan benderanya jika pemain menyerang mengoper kepada rekannya, yang ketika kaki menyentuh bola saat operan dilakukan, penerima operan lebih dekat dengan gawang dibandingkan seluruh pemain bertahan tim lawan.
    • Aturan ini diberlakukan supaya pemain tidak bisa “jaga benteng” di separuh terakhir lapangan lawan dan menerima operan panjang dari rekannya.
  4. Untuk isyarat ini, hakim garis berlari ke tengah sisi panjang lapangan, dan membuat segiempat di atas kepalanya dengan lengan dan bendera. Isyarat ini biasanya ditahan selama 5-10 detik supaya semua orang berkesempatan melihatnya. [10]
    • Akan ada juga seseorang yang memegang papan pergantian pemain, yaitu nomor pemain keluar ditandai dengan warna merah dan nomor pemain masuk diberi warna hijau.
    • Kedua hakim garis biasanya membuat isyarat ini.
    Iklan

Tips

  • Selalu hormati keputusan wasit dan jangan pernah mengintimidasi atau berdebat terlalu agresif dengan wasit. Kalau Anda tidak menyukai keputusan wasit, relakan saja, atau minta kapten untuk memperoleh penjelasan dari wasit secara sopan.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 244.983 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan