PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Setiap ucapan dan tindakan kita adalah akibat dari sebuah keputusan yang kita buat setiap hari, baik secara sadar maupun tidak. Terlepas dari besar atau kecilnya pilihan yang harus kita ambil, tidak ada rumus khusus untuk mempermudah kita membuat keputusan. Cara terbaik yang bisa Anda lakukan adalah dengan mempertimbangkan setiap pilihan dari berbagai sudut pandang lalu menentukan pilihan yang rasional dan proporsional. Mungkin Anda merasa terbebani saat harus membuat keputusan besar. Agar proses membuat keputusan terasa lebih mudah, bacalah beberapa cara praktis berikut dimulai dari menyiapkan skenario untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, menyusun lembar kerja, dan mendengarkan apa kata hati Anda.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengetahui Sumber Ketakutan Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Buatlah jurnal dengan mencatat apa yang menimbulkan ketakutan agar Anda bisa mengetahuinya dan membuat keputusan yang tepat. Mulailah dengan menulis keputusan apa saja yang ingin Anda buat. Setelah itu, jelaskan atau buatlah daftar yang berisi semua kekhawatiran Anda karena keputusan tersebut. Curahkan semua ketakutan yang Anda rasakan tanpa menilainya. [1]
    • Contohnya, mulailah membuat jurnal dengan bertanya kepada diri sendiri, “Keputusan apa yang harus aku buat dan apa yang aku takuti jika ternyata keputusanku salah?”
  2. Setelah menulis semua keputusan yang akan Anda buat dan ketakutan Anda, lanjutkan dengan menyiapkan skenario terburuk yang mungkin terjadi dari setiap keputusan. Rasa takut akan berkurang jika Anda memberanikan diri melihat kemungkinan terburuk yang bisa terjadi seandainya keputusan Anda salah. [2]
    • Contohnya, jika Anda ingin membuat keputusan apakah mau bekerja purnawaktu atau paruh waktu agar punya lebih banyak waktu untuk mengasuh anak-anak Anda, pikirkan skenario terburuk dari setiap pilihan tersebut.
      • Jika Anda memilih bekerja purnawaktu, skenario terburuknya mungkin Anda akan kehilangan momen-momen penting dalam masa pertumbuhan anak-anak Anda dan ada kemungkinan mereka akan marah kepada Anda setelah mereka lebih besar.
      • Jika Anda memilih bekerja paruh waktu, skenario terburuknya mungkin Anda tidak bisa membayar tagihan bulanan.
    • Tentukan apakah skenario terburuk ini benar-benar bisa terjadi. Kita suka membayangkan bencana atau mencari kemungkinan terburuk yang bisa terjadi tanpa sempat berpikir panjang. Ujilah skenario terburuk yang sudah Anda siapkan dan pikirkan lagi kondisi apa yang bisa membawa Anda pada skenario ini. Apakah ini yang akan Anda alami? [3]
  3. Setelah Anda mempertimbangkan kemungkinan terjadinya kesalahan, pikirkan apakah keputusan Anda bisa dibatalkan. Keputusan biasanya bisa dibatalkan. Jadi, Anda tetap bisa mengubahnya jika Anda tidak suka dengan keputusan yang sudah dibuat. [4]
    • Contohnya, katakan Anda memilih bekerja paruh waktu agar punya lebih banyak waktu untuk menemani anak-anak. Jika ternyata Anda tidak bisa membayar tagihan, Anda bisa membatalkan keputusan ini dan mencari kerja purnawaktu.
  4. Anda tidak harus membuat keputusan yang sulit seorang diri. Cobalah mencari teman dekat atau anggota keluarga yang bersedia membantu atau setidaknya mendengarkan kekhawatiran Anda. Ceritakan pilihan yang ada dan ketakutan yang Anda rasakan secara mendetail seandainya keputusan Anda salah. Selain merasa lebih baik karena bisa mengungkapkan ketakutan, teman atau anggota keluarga bisa memberikan saran yang baik dan/atau nasihat untuk meyakinkan Anda. [5]
    • Ada baiknya Anda juga berbicara dengan seseorang yang tidak ada kaitannya dengan situasi ini dan bisa memberikan pendapat yang netral, misalnya dengan seorang terapis.
    • Anda bisa menggunakan internet untuk mencari orang-orang yang pernah mengalami masalah seperti ini. Jika Anda ingin memilih antara bekerja purnawaktu dan bekerja paruh waktu dengan lebih banyak waktu untuk anak-anak, cobalah menyampaikan masalah Anda di situs web Ayahbunda atau Ayah Edi. Anda bisa mendapatkan jawaban dari orang-orang yang sudah pernah membuat keputusan yang sama atau menceritakan apa yang sudah mereka lakukan dalam situasi ini.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mempertimbangkan Keputusan yang Akan Anda Buat

PDF download Unduh PDF
  1. Membiarkan diri dikendalikan oleh emosi, baik emosi positif maupun emosi negatif, bisa memengaruhi kemampuan Anda dalam membuat keputusan yang rasional. Sebelum membuat keputusan, berusahalah menenangkan diri dahulu. Jangan membuat keputusan apa pun sampai Anda bisa tenang agar bisa berpikir jernih. [6]
    • Bernapas dalam beberapa kali akan membuat Anda tenang. Jika ada waktu luang, carilah tempat yang tenang dan lakukan latihan pernapasan ini kurang lebih 10 menit.
    • Untuk berlatih bernapas dalam, mulailah dengan meletakkan satu telapak tangan di perut tepat di bawah tulang rusuk yang paling bawah dan satu lagi di dada. Saat menarik napas, Anda harus bisa merasakan perut dan dada Anda mengembang. [7]
    • Tarik napas perlahan-lahan melalui hidung selama 4 hitungan, jika bisa. Berfokuslah untuk merasakan napas saat paru-paru Anda mengembang.
    • Tahan napas selama 1-2 detik.
    • Buang napas perlahan-lahan melalui hidung atau mulut selama 4 hitungan, jika bisa.
    • Ulangi teknik bernapas ini 6-10 kali selama 10 menit.
  2. Keputusan biasanya akan lebih tepat jika dibuat dengan mempertimbangkan cukup banyak informasi. Selain itu, keputusan yang penting harus mengandalkan logika. Carilah informasi pendukung sebanyak mungkin selama proses membuat keputusan. [8]
    • Contohnya, jika Anda ingin memutuskan antara tetap bekerja purnawaktu atau mencari kerja paruh waktu agar punya lebih banyak waktu untuk anak-anak, Anda harus menghitung berapa banyak uang yang akan berkurang setiap bulan karena Anda pindah kerja. Selain itu, Anda juga harus menghitung berapa banyak tambahan waktu yang bisa Anda berikan untuk anak-anak. Catatlah semua informasi ini dan informasi relevan lainnya untuk mendukung keputusan yang akan Anda buat. [9]
    • Pertimbangkan juga opsi lainnya dan kumpulkan informasi pendukungnya. Sebagai contoh, Anda bisa bertanya kepada atasan apakah Anda bisa bekerja tanpa harus datang ke kantor beberapa hari seminggu.
  3. Mengajukan lima pertanyaan “mengapa?” kepada diri sendiri akan membantu Anda mengungkapkan sumber masalah dan menentukan apakah Anda membuat keputusan dengan alasan yang tepat. [10] Contohnya, saat Anda ingin membuat keputusan apakah tetap bekerja purnawaktu atau ingin mencari kerja paruh waktu agar lebih banyak waktu untuk keluarga. Lima pertanyaan “mengapa” yang bisa Anda ajukan, misalnya:
    • “Mengapa aku ingin bekerja paruh waktu?” Sebab aku tidak punya waktu untuk bertemu anak-anakku. “Mengapa aku tidak punya waktu untuk bertemu anak-anakku?” Sebab sering kali aku harus bekerja sampai malam. “Mengapa aku harus bekerja sampai larut malam?” Sebab ada proyek baru yang sangat menyita waktuku. “Mengapa proyek ini sangat menyita waktuku?” Sebab aku ingin bekerja sebaik mungkin agar bisa mendapatkan promosi. “Mengapa aku ingin mendapatkan promosi?” Karena aku ingin mendapatkan lebih banyak uang dan mencukupi kebutuhan keluargaku.
    • Dalam hal ini, lima pertanyaan mengapa bisa menunjukkan bahwa Anda bersedia mengurangi jam kerja meskipun Anda ingin dipromosikan. Ada konflik yang harus diteliti lebih lanjut agar Anda bisa membuat keputusan yang paling tepat.
    • Lima pertanyaan mengapa juga bisa menunjukkan bahwa masalah ini mungkin hanya sementara, misalnya Anda bekerja sampai malam karena ada proyek baru. Coba pertimbangkan, apakah Anda akan tetap bekerja sekian jam dalam sehari setelah Anda kembali nyaman karena proyek ini sudah berjalan baik?
  4. Pertama-tama dan terutama, pertimbangkan apa pengaruh keputusan Anda terhadap diri sendiri. Secara khusus, bagaimana keputusan Anda memengaruhi diri sendiri secara pribadi? Apa yang menjadi pandangan hidup dan tujuan Anda? Keputusan yang dibuat tanpa “keselarasan dengan pandangan hidup” (misalnya tidak sejalan dengan keyakinan mendasar yang menjadi pandangan hidup Anda) bisa membuat Anda merasa tidak bahagia dan kecewa. [11] [12]
    • Contohnya, jika pandangan hidup yang penting bagi Anda, yaitu aspek penting dari identitas Anda, adalah ambisi, pindah kerja untuk bekerja paruh waktu akan menimbulkan ketidakselarasan sebab Anda tidak bisa lagi mengejar ambisi untuk mendapatkan promosi dan menjadi pemuncak di perusahaan Anda.
    • Pandangan hidup yang penting bagi Anda bisa saja saling bertentangan. Contohnya, pandangan hidup yang penting bagi Anda adalah ambisi dan hal-hal yang berorientasi pada keluarga. Anda harus memprioritaskan salah satu agar bisa membuat keputusan. Anda bisa membuat keputusan yang paling tepat setelah memahami bahwa pandangan hidup bisa memengaruhi keputusan.
    • Pertimbangkan juga apa pengaruh masalah atau keputusan ini terhadap orang lain. Apakah orang-orang yang Anda cintai akan mengalami akibat negatif dari keputusan Anda? Pertimbangkan orang lain saat Anda membuat keputusan, terutama jika Anda sudah menikah atau punya anak.
    • Contohnya, keputusan untuk beralih menjadi pekerja paruh waktu akan berdampak positif bagi anak-anak Anda sebab mereka bisa lebih sering bersama Anda, tetapi akan berdampak negatif bagi Anda sebab ambisi mendapatkan promosi tidak bisa tercapai. Selain itu, keputusan ini berdampak negatif bagi keluarga Anda karena berkurangnya penghasilan.
  5. Pada awalnya, mungkin Anda hanya melihat satu pilihan, tetapi biasanya tidak begitu. Cobalah mencari beberapa alternatif, meskipun rasanya sangat sedikit. Tulislah semuanya dan jangan menilai sebelum selesai. Jika Anda tidak bisa mencari alternatif, coba tanyakan kepada anggota keluarga atau teman Anda. [13]
    • Anda tidak perlu membuat daftar secara fisik, pikirkan saja!
    • Anda bisa mencoret pilihan dari daftar ini, tetapi ide-ide gila terkadang bisa memberikan solusi kreatif yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
    • Contohnya, Anda bisa mencari pekerjaan purnawaktu di perusahaan lain yang tidak menuntut terlalu banyak lembur. Pekerjakan pramuwisma yang bisa membantu Anda mengerjakan tugas-tugas di rumah agar Anda punya lebih banyak waktu untuk berkumpul dengan keluarga. Anda juga bisa membuat kegiatan “bekerja sama sekeluarga” di malam hari. Dengan demikian, setiap anggota keluarga bisa saling membantu di dalam ruangan yang sama sehingga merasa lebih terhubung satu sama lain.
    • Riset juga telah membuktikan bahwa terlalu banyak pilihan akan menimbulkan kebingungan dan semakin sulit membuat keputusan. [14] Setelah Anda membuat daftar, hilangkan alternatif yang sudah pasti tidak bisa diterapkan dan sisakan lima pilihan.
  6. Jika masalah Anda cukup rumit dan banyaknya akibat yang mungkin terjadi membuat Anda merasa terbebani, buatlah lembar kerja sebagai pemandu selama proses membuat keputusan. Untuk membuat lembar kerja ini, Anda bisa menggunakan program Microsoft Excel atau menulisnya di atas selembar kertas. [15]
    • Mulailah membuat lembar kerja dengan menyiapkan kolom untuk masing-masing pilihan yang sedang Anda pertimbangkan. Bagi lagi setiap kolom menjadi dua kolom untuk membandingkan keuntungan dan kerugian dari setiap pilihan. Gunakan tanda “+” untuk akibat yang positif/menguntungkan dan “–“ untuk akibat yang negatif/merugikan.
    • Anda juga boleh memberikan nilai untuk setiap hal yang Anda catat dalam lembar kerja ini. Contohnya, Anda bisa memberikan nilai +5 pada pilihan “Mencari Kerja Paruh Waktu” untuk akibat “agar bisa makan malam bersama anak-anak setiap hari”. Sebaliknya, Anda bisa memberikan nilai -20 pada pilihan yang sama untuk akibat “akan mengurangi penghasilan Rp1.500.000 per bulan”.
    • Setelah selesai membuat lembar kerja, jumlahkan nilainya dan tentukan keputusan dengan angka tertinggi. Tetapi ingatlah, Anda tidak bisa membuat keputusan hanya menggunakan cara ini.
  7. Orang-orang yang kreatif mungkin tidak menyadarinya. Namun, ide, keputusan, dan solusi sering kali datang di saat mereka tidak berpikir atau berpikir perlahan-lahan. Hal ini berarti, solusi kreatif dan cerdas datang dari kesadaran saat tidak berpikir. Inilah alasan mengapa orang-orang bermeditasi.
    • Sebelum mengambil keputusan, Anda memang harus bertanya dan mengumpulkan informasi terlebih dahulu. Namun, jika Anda ingin mendapatkan solusi yang benar-benar kreatif dan cerdas, Anda harus berhenti berpikir atau paling tidak melambatkan proses berpikir. Meditasi pernapasan adalah salah satu metode nirstruktur untuk memberi jeda pada pikiran yang memungkinkan kecerdasan universal dan kreativitas muncul. Metode ini tidak memiliki struktur karena tidak membutuhkan banyak waktu, asalkan Anda bisa menyadari aliran napas selama melakukan kegiatan sehari-hari seperti memasak, menyikat gigi, berjalan, dll.
    • Pertimbangkan contohnya: musisi mungkin memiliki pengetahuan dan informasi (alat) cara menciptakan musik, dengan memainkan alat musik, menyanyi, menulis lagu, dll. Namun, kecerdasan kreatiflah yang mendorongnya menggunakan alat tersebut. Tentu saja, pengetahuan tentang alat musik, menyanyi, dll, memang penting, tetapi esensi sebuah lagu ada pada kecerdasan kreatif penciptanya.
  8. Impuls biasanya akan hilang setelah beberapa saat. Misalnya, impuls untuk makan, berbelanja, bepergian, dll. Namun, keputusan cerdas tidak akan luntur dari kesadaran selama beberapa saat, bisa beberapa hari, beberapa minggu, atau bahkan berbulan-bulan.
    • Keputusan cerdas mungkin muncul sebagai impuls, tetapi perhatikan apakah Anda masih merasakan hal yang sama setelah beberapa saat. Inilah mengapa mengambil jeda setelah mengumpulkan informasi dengan bertanya, akan membantu membuat keputusan cerdas.
    • Percobaan: perhatikan kualitas tindakan Anda setelah menarik napas panjang dibandingkan jika hanya menuruti impuls.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Membuat Keputusan

PDF download Unduh PDF
  1. Terkadang, Anda bisa membuat keputusan yang tepat dengan melihat masalah ini dari sudut pandang yang berbeda. Coba bayangkan apa yang akan Anda katakan kepada teman dekat jika ia ingin membuat keputusan yang sama. Keputusan apa yang akan Anda sarankan kepadanya? Pertimbangan apa yang akan Anda berikan agar ia membuat keputusan ini? Mengapa Anda memberikan saran ini? [16]
    • Lakukan permainan peran saat menggunakan cara ini. Duduklah di samping kursi kosong sambil berpura-pura ada orang lain yang sedang Anda ajak bicara untuk menggantikan posisi Anda.
    • Alih-alih duduk dan berbicara kepada diri sendiri, Anda juga bisa menulis surat untuk memberikan saran kepada diri sendiri. Mulailah surat ini dengan menulis, “______ yang baik hati, aku sudah mempertimbangkan masalah yang sedang kamu hadapi dan menurut aku, akan paling baik jika kamu _____.” Lanjutkan surat Anda dengan menjelaskan pendapat Anda (dari sudut pandang orang lain yang tidak terlibat secara langsung).
  2. Permainan ini akan membuat Anda bisa benar-benar merasakan pengaruh dari sebuah keputusan terhadap diri sendiri. Saat bermain, Anda harus membuat keputusan berdasarkan cara pandang yang bertolak belakang dan berusaha mempertahankannya sebagai cara pandang Anda sendiri. Jika argumen yang menentang keinginan Anda ternyata masuk akal, cobalah mencari informasi baru yang bisa Anda pertimbangkan sebelum membuat keputusan. [17]
    • Saat bermain pengacara yang jahat, cobalah menentang setiap alasan yang mendukung pilihan yang Anda inginkan. Jika alasan pendukung ini mudah ditentang, sebaiknya Anda mempertimbangkan pilihan yang lain.
    • Contohnya, jika Anda cenderung lebih ingin memilih bekerja paruh waktu agar lebih banyak waktu untuk anak-anak, munculkan pertentangan dalam diri Anda dengan menunjukkan bahwa ada banyak waktu berkualitas yang bisa Anda sediakan untuk anak-anak di akhir pekan dan selama masa cuti. Tunjukkan juga bahwa pendapatan yang akan berkurang dan kemungkinan promosi yang hilang karena makan malam bersama keluarga akan lebih besar manfaatnya bagi anak-anak ketimbang bekerja lembur beberapa jam setiap malam. Pilihan ini juga akan memengaruhi ambisi Anda sehingga layak Anda pertimbangkan.
  3. Membuat keputusan karena rasa bersalah adalah hal yang biasa, tetapi rasa bersalah tidak bisa menjadi motivator yang baik dalam membuat keputusan yang tepat. Perasaan bersalah sering kali mengalihkan persepsi kita atas masalah yang sedang terjadi dan akibat yang mungkin timbul sehingga kita tidak bisa melihatnya (atau peran kita sendiri dalam situasi ini) dengan jelas. [18] Rasa bersalah adalah hal yang biasa dialami oleh wanita pekerja yang harus menghadapi banyak tekanan sosial saat menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga. [19]
    • Apa pun yang kita lakukan karena merasa bersalah akan merugikan sebab kita akan membuat keputusan yang tidak selaras dengan pandangan hidup kita sendiri. [20] [21]
    • Salah satu cara mengenali adanya motivasi rasa bersalah adalah dengan mencari pernyataan “seharusnya” atau “tentunya”. [22] Contohnya, mungkin Anda menganggap “Orang tua yang baik seharusnya menghabiskan seluruh waktunya bersama anak-anak mereka” atau “Orang tua yang bekerja X jam tentunya bukan orang tua yang baik”. Pernyataan seperti ini dibuat atas dasar penilaian eksternal, bukan berdasarkan pandangan hidup Anda sendiri.
    • Jadi, agar bisa menentukan apakah keputusan Anda didasari oleh rasa bersalah, cobalah bersikap objektif dan berusaha mencari tahu masalah sebenarnya sambil mendengarkan apa yang benar sesuai pandangan hidup Anda (keyakinan mendasar yang mengarahkan kehidupan Anda). Apakah anak-anak Anda benar-benar menderita karena Anda bekerja purnawaktu? Atau Anda merasa seperti ini karena orang lain mengajarkan apa yang “seharusnya” Anda rasakan?
  4. Pada akhirnya, cara terbaik untuk membuat keputusan adalah dengan membayangkan apa yang akan Anda rasakan setelah beberapa tahun mendatang. Pikirkan apa yang akan Anda jelaskan kepada cucu-cucu Anda. Jika Anda tidak suka dengan akibat jangka panjang atas keputusan ini, coba pikirkan lagi pilihan Anda. [23]
    • Contohnya, mungkinkah Anda akan menyesali keputusan bekerja paruh waktu dalam 10 tahun yang akan datang? Apa yang akan Anda capai dengan bekerja purnawaktu 10 tahun yang tidak bisa Anda capai jika bekerja paruh waktu 10 tahun?
  5. Mungkin Anda sudah bisa merasakan keputusan yang terbaik. Jadi, ikuti kata hati Anda, jika cara lainnya tidak bisa membantu. Buatlah keputusan karena rasanya benar, meskipun lembar kerja yang Anda buat mengatakan sebaliknya. Riset telah membuktikan bahwa orang-orang yang membuat keputusan berdasarkan apa yang mereka rasakan cenderung lebih puas dengan keputusan mereka ketimbang orang-orang yang sudah memikirkan keputusan mereka matang-matang. [24] [25]
    • Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri apa yang ingin Anda lakukan. Mungkin saja Anda bisa merasakan keputusan apa yang akan membuat Anda paling bahagia dan bisa Anda andalkan dalam membuat keputusan. Perubahan dan rasa tidak nyaman yang tidak diketahui adalah penyebab sulitnya membuat keputusan.
    • Menyediakan waktu untuk melakukan refleksi dengan tenang bisa membuat Anda lebih terhubung dengan intuisi Anda.
    • Semakin sering Anda berlatih melakukan hal ini, semakin baik dan tajam intuisi Anda. [26]
  6. Berpikir tentang masa depan bisa membebaskan Anda dari perasaan terganggu jika terjadi akibat negatif. Susunlah rencana cadangan untuk skenario terburuk. Meskipun Anda mungkin tidak membutuhkan rencana ini, adanya rencana cadangan akan memberikan rasa aman jika harus menghadapi skenario terburuk. Orang-orang yang berada di posisi pimpinan biasanya akan diminta membuat rencana cadangan sebab selalu ada kemungkinan keadaan tidak berjalan baik. Strategi ini bisa digunakan juga saat membuat keputusan kecil. [27]
    • Adanya rencana cadangan juga akan memberikan Anda kesempatan untuk melihat tantangan atau kemunduran dengan fleksibilitas. Kemampuan Anda menyesuaikan diri dengan kondisi tidak terduga bisa berpengaruh langsung terhadap keberhasilan dari keputusan Anda.
  7. Apa pun keputusan yang Anda buat, bersiaplah untuk bertanggung jawab atas setiap akibat yang mungkin terjadi. Jika keputusan Anda ternyata tidak berhasil, akan selalu lebih baik jika Anda membuat keputusan secara sadar ketimbang mengabaikannya. Setidaknya, Anda bisa mengatakan bahwa Anda sudah berusaha melakukan yang terbaik. Buatlah keputusan dan bersiaplah menjalaninya. [28]
    Iklan

Tips

  • Tidak ada satu pun skenario yang sempurna. Setelah membuat keputusan, lakukan sebaik mungkin dengan sepenuh hati tanpa merasa kecewa dan khawatir tentang kemungkinan lain yang tidak Anda pilih.
  • Pertimbangkan adanya kemungkinan bahwa semua pilihan mungkin sama baiknya, jika Anda sudah sangat lama memikirkannya. Dengan demikian, akan selalu ada kebaikan dan keburukan dari setiap pilihan. Anda tentu sudah membuat keputusan jika sebuah pilihan terbukti jauh lebih baik ketimbang yang lain.
  • Ingatlah bahwa informasi yang Anda miliki mungkin belum cukup untuk membuat keputusan terbaik. Kumpulkan lebih banyak informasi jika Anda masih belum bisa mengurangi pilihan. Sadari juga bahwa informasi yang Anda butuhkan belum tentu bisa Anda dapatkan. Setelah mempelajari semua informasi yang ada, Anda harus membuat pertimbangan yang matang dan buatlah keputusan.
  • Setelah Anda membuat keputusan, bisa saja ada informasi penting baru sehingga keputusan Anda perlu disesuaikan atau diubah sama sekali. Jika demikian, ulangi lagi proses membuat keputusan. Fleksibilitas adalah keterampilan yang sangat baik.
  • Tentukan batasan waktu jika keputusan harus segera dibuat atau relatif tidak terlalu penting. Ada risiko yang disebut “paralisis karena analisis”. Jika Anda ingin menyewa film untuk tontonan akhir pekan, jangan menghabiskan waktu satu jam hanya untuk membuat daftar judul film.
  • Jangan terlalu banyak berpikir. Anda tidak akan bisa berpikir secara objektif jika terlalu memaksakan diri.
  • Jangan biarkan pilihan menggantung terlalu lama. Para peneliti sudah membuktikan bahwa keengganan kita membuat keputusan menghasilkan keputusan yang tidak tepat. [29]
  • Buatlah daftar pro dan kontra! Buat juga daftar pilihan dan seleksi lagi sampai tersisa dua kemungkinan. Setelah itu, diskusikan dengan orang lain agar Anda bisa membuat keputusan.
  • Ingatlah bahwa pada situasi tertentu, sikap tidak mau membuat keputusan akan menjadi keputusan untuk tidak melakukan apa-apa yang akhirnya hanya menjadi keputusan terburuk.
  • Anggaplah setiap pengalaman sebagai pembelajaran. Dengan membuat keputusan penting, Anda bisa belajar menghadapi konsekuensinya. Selain itu, jika terjadi kemunduran, Anda juga bisa belajar dari pengalaman ini agar semakin berkembang dan mampu menyesuaikan diri.
Iklan

Peringatan

  • Jangan membuat stres diri sendiri sebab cara ini hanya memperburuk keadaan.
  • Jauhilah orang-orang yang bersikap seolah-olah mereka tahu apa yang terbaik untuk Anda. Anggap saja mereka tahu dan Anda tidak. Saran yang mereka berikan mungkin saja benar, tetapi jika mereka tidak mau mempertimbangkan perasaan dan kekhawatiran Anda, mereka juga salah besar. Anda juga harus menjauhi orang-orang yang berusaha menggoyahkan keyakinan Anda.
Iklan
  1. http://www.cms.gov/Medicare/Provider-Enrollment-and-Certification/QAPI/downloads/FiveWhys.pdf
  2. https://www.psychologytoday.com/blog/dont-delay/201004/are-your-goals-value-congruent
  3. http://www.mindtools.com/pages/article/newTED_85.htm
  4. http://www.kent.ac.uk/careers/sk/decisionmaking.htm
  5. http://gbr.pepperdine.edu/2010/10/great-leaders-are-great-decision-makers/
  6. http://www.kent.ac.uk/careers/sk/decisionmaking.htm
  7. http://lifehacker.com/four-tricks-to-help-you-make-any-difficult-decision-987762341
  8. https://www.ideals.illinois.edu/bitstream/handle/2142/29170/useofdevilsadvoc1036schw.pdf?sequence=1
  9. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3490329/
  10. http://www.workingmother.com/research-institute/what-moms-choose-working-mother-report
  11. https://www.psychologytoday.com/blog/dont-delay/201004/are-your-goals-value-congruent
  12. http://www.wire.wisc.edu/yourself/selfreflectknowyourself/Yourpersonalvalues.aspx
  13. http://www.cci.health.wa.gov.au/docs/ACFE3E6.pdf
  14. http://www.forbes.com/sites/mikemyatt/2012/03/28/6-tips-for-making-better-decisions/
  15. Timothy D. Wilson et al., “Introspecting about Reasons Can Reduce Post-Choice Satisfaction,”Personality and Social Psychology Bulletin, 19 (1993): 331–339.
  16. http://gbr.pepperdine.edu/2010/10/great-leaders-are-great-decision-makers/
  17. http://www.forbes.com/sites/mikemyatt/2012/03/28/6-tips-for-making-better-decisions/
  18. http://www.forbes.com/sites/mikemyatt/2012/03/28/6-tips-for-making-better-decisions/
  19. http://www.forbes.com/sites/mikemyatt/2012/03/28/6-tips-for-making-better-decisions/
  20. http://www.nytimes.com/2008/02/26/science/26tier.html

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 15.585 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan