PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Kolam bersemen beton akan menambahkan keindahan dan fungsi bagi lanskap taman. Entah Anda menginginkan kolam murni untuk kepentingan estetika ataupun untuk irigasi dan kolam renang, membuat kolam bersemen beton adalah proyek yang bisa dibuat sendiri dengan peralatan yang tepat dan kerja keras. Pastikan kolam digali dengan benar, lalu tuangkan semen dengan ketebalan yang tepat, dan kuatkan dengan wire mesh (kawat beton yang dianyam membentuk jaring) untuk membuat kolam bersemen yang kuat hingga bertahun-tahun.

Bagian 1
Bagian 1 dari 2:

Menggali Kolam

PDF download Unduh PDF
  1. Singkirkan bebatuan dan berangkal dengan gerobak sorong. Bongkar akar pohon atau semak yang ada di dekat sana sampai bersih agar akar tidak tumbuh menembus dinding kolam. [1]
    • Periksa rancangan konstruksi rumah atau hubungi pihak terkait untuk memastikan tidak ada jalur listrik atau PDAM di area tempat Anda hendak menggali kolam.
    • Tempat yang ideal untuk kolam adalah yang tanahnya rata dan jauh dari pohon atau semak.
  2. Buat garis luar dengan pilox atau botol remas berisi cat penanda. Kalau tidak ada cat, gunakan tali atau sejenis kawat untuk menandai garis luar kolam. [2]
    • Ukuran kolam sepenuhnya terserah Anda. Ingat saja, semakin besar ukurannya, semakin banyak pekerjaan yang harus Anda lakukan untuk menggali dan menuangkan semen.
    • Kalau yang hendak Anda buat adalah kolam renang, maka ukuran yang memadai adalah sepanjang 7,5–9 m dan selebar 3 m, meski yang lebih kecil pun bisa saja kalau Anda hanya ingin sekadar berbasah-basahan.
    • Untuk kolam ikan seperti kolam koi , ukuran sebesar 4x3 m bisa menampung sekitar 10 ikan dewasa.
    • Kolam berbentuk persegi dan bundar adalah yang paling mudah untuk digali.
  3. Anda bisa menggali kolam berukuran kecil dengan cangkul dan bantuan gerobak sorong. Pekerjakan operator beserta mesin ekskavator untuk menggali kolam kalau ukurannya terlalu besar untuk digali dengan tangan. [3]
    • Kedalaman 1,5 sudah memadai kalau Anda berencana untuk berenang di kolam dan melompat ke dalamnya.
    • Ukuran ideal untuk kolam yang digali sendiri adalah 1,5 x 2,5 m dengan kedalaman 0,5 m. [4]
  4. Gunakan sekop atau ekskavator untuk menggali tepian kolam sampai kemiringannya mencapai 45°. Kemiringan seperti ini akan mempermudah proses penyemenan dinding. [5]
    • Setelah kolam selesai digali dan dindingnya dimiringkan, angkat semua tanah hasil galian dan pampatkan seluruh permukaan dengan sekop atau ekskavator.
  5. Amati sisi mana yang paling rendah. Gunakan cangkul untuk menggali saluran dengan dalam 10-15 cm, lebar 15-20 cm, dan panjang setidaknya 0,5 m menjauh dari dinding kolam. [6]
    • Jika tidak terlihat dengan mata telanjang, letakkan waterpas di sisi kolam untuk melihat area yang paling miring.
    • Gali saluran ke arah taman atau tanaman agar air pembuangan dari kolam bisa digunakan untuk mengairi tanah Anda.
    • Anda bisa melapisi saluran tanah ini dengan batu sungai untuk menambah daya tarik visual dan supaya Anda bisa berjalan di atasnya.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 2:

Menyemen dan Membeton

PDF download Unduh PDF
  1. Gunakan plastik pelapis setebal 0,75 mm sampai 1 mm. Tutupi seluruh sisi dan dasar kolam. [7]
    • Untuk mengetahui panjang dan lebar plastik pelapis yang dibutuhkan, kali dua kedalaman kolam dan tambahkan hasilnya dengan panjang dan lebar kolam.
    • Misalnya, kalau kolam memiliki panjang 3 m, lebar 3 m, dan kedalaman 0,50 m, berarti Anda membutuhkan plastik berukuran 4 x 4 m.
    • Plastik akan bertindak sebagai penghalang kelembapan serta memberikan alas untuk menempelkan semen.
  2. Nyalakan mikser dan campurkan semen dan air dengan rasio yang benar. Tunggu sampai semen tercampur rata dan tidak ada bongkahan yang kering, barulah tuangkan. [8]
    • Anda bisa menggunakan kalkulator adukan beton daring ( online ). Masukkan dimensi kolam dan ketebalan semen yang perlu dituangkan untuk mengetahui berapa sak semen yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
    • Jenis mikser semen listrik yang bisa Anda gunakan adalah mesin molen mini, yaitu berupa drum kecil yang dipasang di atas roda dan bisa berputar pada porosnya. Saat molen dicolokkan dan dinyalakan, drum akan berputar untuk mengaduk semen.
    • Kalau Anda tidak memiliki mesin molen mini atau ukuran kolam yang dibuat cukup kecil dan tidak memerlukan banyak adukan, campur saja semen dengan sekop di dalam gerobak sorong.
  3. Mulailah dari salah satu dinding kolam, lalu selesaikan secara bertahap. Tuangkan adukan semen ke dinding dan dasar kolam, kemudian ratakan dengan sendok semen sampai seluruh bagian kolam tertutupi dengan ketebalan sekitar 10 cm. [9]
    • Pastikan adukan semen tidak terlalu encer, kalau tidak semen akan meleleh dari dinding kolam saat dituangkan. Kalau ini terjadi, kurangi jumlah air atau tambahkan semen ke dalam adukan sampai kekentalannya pas.
    • Anda bisa menyebarkan semen dengan garu panjang yang diberi lakban pada ujungnya supaya tidak perlu turun ke dalam kolam.
    • Kalau dasar kolam terlalu dalam untuk dijangkau dengan garu atau sekop, bawalah ember berisi adukan ke dasar. Mulailah di salah satu sisi, lalu sebarkan secara merata dengan sekop atau garu. Lakukan sambil mundur sampai ujung kolam hingga semua permukaan dasarnya tertutupi.
  4. Gunakan wire mesh berukuran 5 cm. Tekan wire mesh ke dalam semen yang baru dituang dan biarkan kawat bertumpang tindih di bagian sambungannya. [10]
    • Anda bisa membeli gulungan besar wire mesh di toko material atau perangkat keras.
    • Wire mesh akan menguatkan semen dan mencegah keretakan di masa depan.
    • Ukur dinding yang miring serta dasar kolam dengan pita ukur untuk mengetahui selebar apa wire mesh yang harus dibeli untuk menutupi seluruh permukaan.
  5. Tuangkan atau sendoklah adukan semen sedalam 5 cm ke atas wire mesh . Gunakan sendok semen untuk meratakan dan menghaluskannya. [11]
    • Ketebalan adukan yang direkomendasikan adalah 5 cm agar semen kuat menahan retakan seiring waktu.
    • Permukaan adukan harus dihaluskan seluruhnya dalam waktu kurang dari 2 jam, sebelum semen mulai mengeras.
    • Anda bisa menggunakan garu atau sapu untuk menyebarkan semen sebelum menghaluskannya dengan sendok.
    • Kalau dinding kolam terlalu dalam untuk dijangkau dengan garu atau sapu, bawa adukan ke dalam kolam dengan ember, lalu sebarkan dari bawah ke atas. Dengan begini, Anda bisa menghaluskan bekas pijakan kaki sembari naik ke atas dari dinding kolam.
  6. Hamparkan plastik untuk menutupi seluruh kolam dan tahan ujungnya dengan batu atau benda berat lain. Biarkan semen mengering selama tiga hari sampai benar-benar keras, barulah plastiknya dibuka. [12]
    • Setelah kering, Anda bisa memasang sistem saringan kolam kalau hendak memfilter air untuk berenang atau untuk ikan.
  7. Gunakan pelapis karet berwarna gelap, pegang sejauh 15 cm dari semen, lalu semprotkan dari atas ke bawah. Pelapis akan menyegel kapur di dalam semen yang berbahaya untuk ikan. [13]
    • Anda juga bisa menggunakan pelapis karet yang dipulaskan, alih-alih yang disemprotkan. Celupkan kuas cat rata berukuran 10-15 cm ke dalam cat dan pulaskan dari atas ke bawah atau kiri ke kanan untuk melapisi semen.
    Iklan

Hal yang Anda Butuhkan

  • Gerobak sorong
  • Sekop dan cangkul
  • Mesin ekskavator untuk kolam berukuran besar
  • Mesin molen mini
  • Sendok semen
  • Beberapa sak semen
  • Lembaran plastik pelapis
  • Pilox atau cat/kapur-penanda dalam botol remas, atau tali
  • Wire mesh atau kawat ayam

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 24.734 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan