Unduh PDF
Unduh PDF
Kamu selalu kesulitan meminta izin bepergian dari kedua orang tuamu? Jika sekadar pergi ke kafe dekat rumah pun tidak diizinkan, lantas bagaimana jika kamu harus menghadiri sebuah acara yang berlangsung cukup larut? Jangan khawatir. Sejauh kamu bisa memberikan argumentasi yang jelas dan beralasan, kemungkinan besar kamu sudah selangkah lebih dekat untuk meyakinkan mereka. Pastikan kamu juga selalu menyampaikan segala sesuatunya dengan tenang, sopan, dan dewasa. Duduklah bersama mereka, ajak mereka berdiskusi, dan bersiaplah terkejut melihat hasilnya!
Langkah
-
Tentukan waktu yang tepat. Waktu yang tepat adalah kunci penting untuk meminta izin; pastikan kamu benar-benar membuat perencanaan yang matang! Misalnya, mintalah izin saat orang tuamu sedang relaks dan terlihat gembira. [1] X Teliti sumber
- Jangan meminta izin jika suasana hati mereka terlihat kurang baik. Tunggu hingga suasana hati mereka membaik!
- Jangan meminta izin jika mereka terlihat sedang sibuk atau terburu-buru. Tunggu hingga mereka bisa memberikan perhatian sepenuhnya untukmu.
-
Antisipasi kekhawatiran mereka. Jika khawatir orang tuamu tidak akan memberikan izin karena alasan keamanan, yakinkan mereka bahwa acara itu akan berlangsung dengan aman. Misalnya, jelaskan bahwa acara itu juga akan dihadiri oleh orang tua lain atau pengawas yang berusia dewasa. Jelaskan pula siapa saja yang akan pergi denganmu, berapa lama acara itu berlangsung, dan berbagai informasi penting yang mampu menenangkan mereka. [2] X Teliti sumber
- Sampaikan segala sesuatunya dengan jujur. Jika acara tersebut tidak akan dihadiri oleh orang tua lain atau pengawas yang berusia dewasa, jangan berbohong.
- Jika mereka khawatir kamu pulang terlalu larut dan harus begadang karenanya, tegaskan bahwa kamu akan “membayarnya” dengan tidur lebih awal keesokan harinya.
-
Siapkan informasi tertulis. Buat orang tuamu lebih mudah memahami kegiatanmu. Jika kamu memiliki brosur acara, berikan salinannya kepada mereka. Jika kamu memiliki nomor ponsel pengawas acara, tuliskan pula di brosur tersebut. [3] X Teliti sumber
- Jika ingin, kamu juga bisa menuliskan nama-nama berikut nomor ponsel peserta acara yang lain.
- Tempelkan informasi tersebut di pintu kulkas agar mudah diakses oleh orang tuamu.
-
Mintalah izin dengan sopan dan penuh hormat. Meski orang tuamu bertanggung jawab terhadap kebahagiaanmu, bukan berarti mereka harus selalu memberikan izin kepadamu. Jika kamu ingin mendapatkan izin mereka, tunjukkan bahwa kamu menghargai segala hal yang sudah mereka lakukan untukmu. [4] X Teliti sumber
- Jangan hanya berkata, “Boleh aku pergi ke acara ini?”
- Cobalah berkata, “Aku mengerti kenapa Ayah dan Ibu tidak pernah mengizinkanku pulang malam di hari sekolah. Tapi aku akan sangat berterima kasih jika Ayah dan Ibu mau mengizinkanku kali ini saja.”.
-
Tawarkan upaya balas budi untuk orang tuamu. Kamu merasa tidak memiliki kekuatan tawar dalam situasi ini? Untungnya, kamu salah. Kamu selalu bisa menawarkan sesuatu yang diinginkan orang tuamu seperti bantuan untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga atau janji untuk meningkatkan performa di sekolah. [5] X Teliti sumber
- Buat penawaran yang spesifik. Misalnya, kamu bisa berkata, “Kalau Ayah dan Ibu mengizinkanku pergi, aku janji akan mencuci baju sendiri minggu ini.”
- Jika kamu berjanji akan melakukan sesuatu, pastikan kamu menepatinya. Alih-alih, orang tuamu akan mengingatnya ketika kamu meminta izin mereka di kemudian hari.
-
Tawarkan diri untuk membayar. Jika acara yang kamu ikuti membutuhkan uang, tawarkan diri untuk membiayainya sendiri. Buat orang tuamu mengerti betapa pentingnya acara ini untukmu. Jika kamu tidak mampu membiayai semuanya sendiri, setidaknya tawarkan diri untuk berkontribusi semampumu. [6] X Teliti sumber
- Orang tuamu pasti akan terkesan dan kemungkinan besar, mereka malah akan menawarkan diri untuk menanggung seluruh biaya yang kamu perlukan.
- Jika acara yang kamu ikuti tidak membutuhkan biaya, tawarkan diri untuk menyumbang uang bensin (jika mereka mengantarmu dengan kendaraan pribadi ke lokasi acara). Percayalah, mereka akan sangat menghargainya.
-
Tegaskan bahwa mereka tidak perlu menjawab saat itu juga. Jangan membuat orang tuamu merasa harus memberikan jawaban secepatnya, karena kemungkinan besar, mereka justru akan menolak memberikan izin karenanya. Berikan mereka waktu satu atau dua hari untuk memikirkan keputusan yang terbaik. [7] X Teliti sumber
- Pastikan kamu meminta izin mereka setidaknya satu minggu sebelumnya. Jika kurang dari satu minggu, dikhawatirkan orang tuamu akan merasa diburu-buru.
- Jangan meminta izin dari jauh-jauh hari. Hati-hati, orang tuamu selalu bisa berubah pikiran setelahnya.
-
Ingat, kata “tidak” belum tentu merupakan penolakan yang tidak bisa diganggu gugat. Jika orang tuamu menolak memberikan izin, jangan langsung menyerah. Tanyakan alasannya, lalu pikirkan cara untuk mengubah kata “tidak” menjadi “iya”. Orang tuamu pasti akan terkesan jika kamu mau berusaha mengubah hal-hal yang tidak bisa mereka terima, dan kemungkinan besar keputusan mereka akan berubah setelahnya. [8] X Teliti sumber
- Jika orang tuamu tidak memberikan alasan penolakan yang jelas, teruslah berusaha menggali lebih dalam. Ingat, kamu tidak akan bisa mengubah sesuatu yang tidak kamu ketahui.
- Jika orang tuamu masih menolak memberikan izin, terimalah keputusan mereka. Jika kamu membesar-besarkan situasinya, kemungkinan besar mereka akan semakin enggan memberikan izin di lain kesempatan.
Iklan
-
Tunjukkan perilaku terbaikmu. Mungkinkah orang tuamu bersedia memberikan izin jika perilakumu selalu negatif di depan mereka? Tunjukkan bahwa kamu berhak mendapatkan kepercayaan mereka dengan berperilaku sedewasa mungkin. [9] X Teliti sumber
- Bersikaplah sesopan mungkin dan bantu mereka jika diperlukan; mereka akan melihat usahamu dan kemungkinan besar akan menghadiahimu dengan kebebasan yang lebih besar.
- Semakin lama kamu mampu mempertahankan sikap positifmu, semakin besar pula kemungkinan orang tuamu untuk memandangmu sebagai sosok yang dewasa dan bisa diandalkan.
-
Pastikan daya ponselmu selalu penuh. Jika kamu memiliki ponsel, jangan biarkan dayanya habis. Selalu pegang ponselmu dan pastikan baterainya terisi penuh; niscaya orang tuamu akan melihat bahwa kamu adalah anak yang bertanggung jawab karena mudah dihubungi kapan pun diperlukan. [10] X Teliti sumber
- Selalu angkat telepon dari orang tuamu. Tunjukkan bahwa mereka selalu dapat menghubungimu dengan mudah; niscaya ke depannya, mereka akan lebih mudah memberikanmu kebebasan.
- Peraturan yang sama juga berlaku untuk pesan teks. Sebisa mungkin, balas pesan teks mereka sesaat setelah kamu membacanya.
-
Awali dengan meminta izin untuk hal-hal kecil. Jika selama ini kamu tidak pernah pulang malam atau pergi terlalu lama dari rumah, wajar jika orang tuamu merasa kesulitan memberikan izin. Oleh karena itu, mulailah dengan meminta izin untuk hal-hal kecil, seperti menginap di rumah tetangga. Setelah orang tuamu merasa lebih nyaman dan terbiasa dengan situasi tersebut, kemungkinan besar mereka akan lebih mudah memberikan izin untuk hal-hal besar nantinya. [11] X Teliti sumber
- Jika kamu memiliki jam malam, cobalah untuk selalu memenuhinya. Tunjukkan kepada orang tuamu bahwa kamu mampu bertanggung jawab.
- Jika orang tuamu memintamu untuk selalu memberikan kabar, pastikan kamu selalu melakukannya. Semakin besar kepercayaan mereka, semakin baik pula dampaknya untukmu.
Iklan
-
Berterima kasihlah kepada orang tuamu. Jika mereka memberikanmu izin untuk pulang larut malam, tunjukkan bahwa kamu menghargai kepercayaan yang mereka berikan. Berterima kasihlah setelah mereka memberikan izin, dan berterima kasihlah lagi setelah acara yang kamu ikuti selesai. Ingat, mereka tidak berkewajiban memberikan izin; namun toh mereka melakukannya, bukan? Jangan buat mereka menyesali keputusan tersebut! [12] X Teliti sumber
- Ingin berusaha lebih keras untuk menunjukkan rasa terima kasihmu? Tidak ada salahnya memberikan kartu ucapan atau hadiah sederhana kepada mereka.
- Jika acara yang kamu ikuti berlangsung di rumah temanmu, kamu juga boleh mengirimkan kartu ucapan terima kasih untuk sang pemilik rumah.
-
Patuhi kata-katamu. Jika kamu berjanji akan menelepon orang tuamu pada jam-jam tertentu, lakukan itu. Jika kamu berjanji akan pulang sebelum jam 11 malam, lakukan itu. Buktikan janjimu lewat tindakan nyata! [13] X Teliti sumber
- Bicaralah kepada orang tuamu tepat sebelum kamu pergi. Tanyakan kembali apa saja aturan dan ekspektasi mereka, lalu catat di selembar kertas agar kamu tidak melupakannya.
- Jika kamu mampu memenuhi janjimu dan setiap ekspektasi mereka, ke depannya mereka pasti lebih mudah memberikan izin serupa.
-
Buat orang tuamu tenang. Jika orang tuamu sangat kaku, konvensional, atau mudah panik, jangan berikan mereka alasan untuk mengkhawatirkan keadaanmu. Berhati-hatilah dengan hal-hal yang kamu masukkan ke media sosial, dan pastikan orang tuamu tidak melihat apa pun yang bisa meningkatkan kekhawatiran mereka. [14] X Teliti sumber
- Jika kamu terbiasa melakukan pencarian daring, jangan lupa menghapus riwayat peramban di laptop atau ponselmu.
- Jika kamu mempunyai akun Facebook, ubah pengaturannya agar akunmu tidak bisa menerima kiriman secara otomatis.
- Dengan demikian, teman-temanmu tidak akan bisa mengirimkan hal-hal yang berisiko membuatmu terjebak masalah.
- Jika kamu merasa perlu menyembunyikan sesuatu, pilih tempat yang memiliki risiko lebih kecil untuk dijelajahi orang tuamu (seperti di loteng atau gudang).
Iklan
Tips
- Tunjukkan bahwa kamu mampu menyikapi segala sesuatunya dengan dewasa; niscaya orang tuamu juga akan memperlakukanmu selayaknya orang dewasa.
- Buktikan kata-katamu dengan tindakan. Manfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk menunjukkan bahwa kamu adalah anak yang bertanggung jawab.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/hanaan-rosenthal/advice-for-teens_b_2037523.html
- ↑ http://www.smosh.com/smosh-pit/articles/heres-how-convince-your-parents-let-you-do-something
- ↑ http://counselingmn.com/how-to/how-to-get-your-parents-to-say-yes/
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/hanaan-rosenthal/advice-for-teens_b_2037523.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/hanaan-rosenthal/advice-for-teens_b_2037523.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/hanaan-rosenthal/advice-for-teens_b_2037523.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/hanaan-rosenthal/advice-for-teens_b_2037523.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/hanaan-rosenthal/advice-for-teens_b_2037523.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/hanaan-rosenthal/advice-for-teens_b_2037523.html
- ↑ http://www.seventeen.com/life/friends-family/a26283/strict-parent-struggles/
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/hanaan-rosenthal/advice-for-teens_b_2037523.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/hanaan-rosenthal/advice-for-teens_b_2037523.html
- ↑ http://www.huffingtonpost.com/heidi-grant-halvorson-phd/breaking-promises_b_2449631.html
- ↑ http://www.rookiemag.com/2015/03/how-to-gain-your-parents-trust/
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 60.542 kali.
Iklan