Tujuan adalah cara mental untuk merepresentasikan pencapaian spesifik dan terukur yang ingin Anda raih melalui usaha. [1] X Teliti sumber Rouillard, L. (2009). Goals and Goal Setting : Achieve Measurable Results. Rochester, NY: Axzo Press. [2] X Teliti sumber Tujuan mungkin berasal dari impian atau harapan, tetapi tidak seperti kedua hal itu, tujuan dapat diukur. Dengan tujuan yang terencana baik, Anda dapat mengetahui apa yang ingin Anda capai dan bagaimana mencapainya. Menulis tujuan hidup akan sangat berguna dan bermanfaat. Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan tujuan membuat Anda merasa lebih percaya diri dan penuh harapan—walaupun tujuan tersebut tidak bisa langsung tercapai. [3] X Teliti sumber Seperti yang dikatakan oleh filsuf Cina terkenal Lao Tzu, “perjalanan seribu mil dimulai dengan satu langkah”. [4] X Teliti sumber Anda dapat mengambil langkah pertama dalam perjalanan kesuksesan dengan menetapkan tujuan pribadi yang realistis.
Langkah
-
Pikirkan apa yang bermakna bagi Anda. Penelitian menunjukkan bahwa ketika Anda membuat tujuan berdasarkan sesuatu yang memotivasi diri, kemungkinan Anda akan bisa mencapainya. [5] X Teliti sumber Cari tahu aspek hidup Anda yang ingin Anda ubah. Tidak apa-apa jika pada tahap ini area tersebut masih cukup luas. [6] X Teliti sumber Wilson, S. B., & Dobson, M. S. (2008). Goal Setting : How to Create an Action Plan and Achieve Your Goals. New York: AMACOM
- Area yang umumnya dijadikan tujuan adalah pengembangan diri, memperbaiki hubungan, atau mencapai tingkat kesuksesan dengan menjalani proses seperti bekerja atau bersekolah. [7] X Teliti sumber Area lain yang bisa Anda cari adalah spiritualitas, keuangan, komunitas, dan kesehatan. [8] X Teliti sumber Wilson, S. B., & Dobson, M. S. (2008). Goal Setting : How to Create an Action Plan and Achieve Your Goals. New York: AMACOM
- Pertimbangkan untuk bertanya pada diri sendiri, seperti “Aku ingin tumbuh seperti apa?” atau “Apa yang ingin kuberi pada dunia?” Pertanyaan besar ini dapat membantu menentukan apa yang paling berharga bagi Anda. [9] X Teliti sumber
- Misalnya, Anda mungkin memikirkan perubahan berarti yang ingin Anda lihat dalam kesehatan dan hubungan pribadi. Tuliskan dua area tersebut, dan juga perubahan yang Anda inginkan.
- Tidak masalah jika pada titik ini perubahan yang Anda inginkan masih luas. Misalnya, dalam area kesehatan Anda boleh menulis “menjadi lebih bugar” atau “makan sehat”. Dalam hubungan pribadi, Anda bisa menulis “menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga” atau “bertemu orang baru”. Untuk area pengembangan diri, Anda bisa menulis “belajar memasak”.
-
Identifikasi “versi diri Anda yang terbaik”. Penelitian menunjukkan bahwa mengidentifikasi “versi diri yang terbaik” dapat membuat Anda merasa lebih positif dan bahagia menjalani hidup. Pemikiran tersebut juga dapat membantu Anda menentukan tujuan apa yang benar-benar bermakna bagi Anda. [10] X Teliti sumber Anda harus melalui dua langkah untuk bisa menemukan “versi diri yang terbaik”, yaitu memvisualisasikan diri Anda di masa depan ketika telah mencapai tujuan, dan mempertimbangkan karakteristik yang harus Anda miliki untuk mencapai tujuan tersebut. [11] X Teliti sumber
- Bayangkan satu waktu di masa depan ketika Anda menjadi versi diri Anda yang terbaik. Seperti apa kelihatannya? Apa yang paling berharga bagi Anda? Ingat untuk menjaga fokus pada apa yang bermakna bagi Anda, bukan pada apa yang diharapkan orang lain untuk Anda capai.
- Bayangkan detail diri Anda di masa depan. Berpikirlah dengan cara positif. Anda dapat membayangkan “hidup impian”, tonggak pencapaian, atau prestasi lain. Misalnya, jika versi diri Anda yang terbaik adalah pembuat kue yang memiliki toko kue sukses, bayangkan seperti apa toko roti tersebut. Di mana letaknya? Seperti apa wujudnya? Berapa karyawan yang Anda punya? Anda menjadi tipe atasan seperti apa? Berapa banyak yang Anda kerjakan?
- Tulis semua detail visualisasi tersebut. Bayangkan karakteristik apa yang digunakan “versi diri terbaik” Anda untuk mencapai sukses ini. Misalnya, jika Anda memiliki toko kue sendiri, Anda harus tahu cara membuat kue, mengelola uang, membina jaringan dengan orang lain, memecahkan masalah, kreatif, dan menentukan permintaan kue di toko Anda. Tulis karakteristik dan keterampilan sebanyak yang bisa Anda pikirkan.
- Pikirkan karakteristik apa saja yang sudah Anda miliki. Di sini Anda harus jujur pada diri sendiri, jangan menghakimi. Kemudian, pikirkan karakteristik apa yang bisa Anda kembangkan.
- Bayangkan cara untuk mengembangkan karakteristik dan keterampilan tersebut. Misalnya, jika Anda ingin memiliki toko kue tetapi tidak mengetahui cara menjalankan bisnis kecil, ikuti kursus dalam bidang manajemen bisnis atau keuangan sebagai cara mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan.
-
Prioritaskan area tersebut. Setelah Anda menuliskan area yang ingin Anda ubah, Anda harus menjadikannya prioritas. Jika Anda mencoba berfokus memperbaiki semua hal sekaligus, Anda akan kewalahan, dan kemungkinan Anda akan berkecil hati dalam prosesnya jika merasa bahwa tujuan tersebut tidak bisa dicapai. [12] X Teliti sumber
- Pecah tujuan Anda menjadi tiga bagian: tujuan keseluruhan, tujuan tingkat kedua, dan tujuan tingkat ketiga. Tujuan keseluruhan adalah tujuan yang paling penting, yaitu yang Anda inginkan secara alami. Tujuan kedua dan ketiga juga penting, tetapi tidak sepenting tujuan keseluruhan dan cenderung lebih spesifik.
- Misalnya: tujuan keseluruhan Anda adalah “memprioritaskan kesehatan (paling penting), memperbaiki hubungan keluarga (paling penting), jalan-jalan ke luar negeri”, dan di tingkat kedua “menjadi teman yang baik, rumah tetap bersih, mendaki gunung Semeru” dan di tingkat ketiga “belajar merajut, lebih efisien dalam bekerja, olahraga setiap hari”.
-
Mulailah menyempitkan tujuan. Setelah Anda menemukan area yang ingin Anda ubah dan perubahan apa yang Anda inginkan, Anda bisa menyusun spesifikasi apa yang ingin Anda capai. Spesifikasi ini akan menjadi dasar tujuan Anda. Ajukan pertanyaan siapa, apa, kapan, di mana, bagaimana dan mengapa, sehingga Anda dapat menjawab semua aspek dalam pencapaian yang Anda inginkan.
- Penelitian menunjukkan bahwa menentukan tujuan spesifik tidak hanya membuat Anda lebih mudah mencapainya, tetapi juga akan menghadirkan perasaan bahagia. [13] X Teliti sumber
-
Tentukan siapa . Ketika menetapkan tujuan, Anda harus mengetahui siapa yang bertanggung jawab mencapai setiap bagian tujuan tersebut. Karena ini adalah tujuan pribadi, Andalah orang yang paling bertanggung jawab. Akan tetapi, beberapa tujuan—seperti “menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga”—memerlukan kerja sama dari orang lain, jadi sebaiknya Anda mengidentifikasi siapa saja yang akan berbagi tanggung jawab pada bagian tersebut.
- Contoh, “belajar memasak” adalah tujuan pribadi yang mungkin hanya melibatkan Anda. Tetapi, jika tujuan Anda adalah “mengadakan pesta makan malam”, Anda juga membutuhkan tanggung jawab dari orang lain.
-
Tentukan apa . Pertanyaan ini membantu menetapkan tujuan, detail, dan hasil yang ingin Anda capai. Misalnya, “belajar memasak” masih terlalu luas untuk bisa dilakukan karena kurangnya fokus. Pikirkan detail apa yang ingin Anda capai. Tujuan yang lebih spesifik adalah “belajar memasak makanan Italia untuk teman-teman”. Tujuan ini masih bisa dibuat lebih spesifik lagi, yaitu “belajar memasak ayam parmigiana untuk teman-teman”.
- Semakin mendetail elemen ini Anda buat, semakin jelas langkah yang perlu Anda ambil untuk mencapainya.
-
Tentukan kapan . Salah satu kunci untuk menetapkan tujuan adalah memecahnya menjadi beberapa tahap. Anda akan lebih mudah mengawasi dan mengetahui kemajuan yang telah dicapai bila mengetahui bagian-bagian spesifik dari rencana yang disusun. [14] X Teliti sumber
- Tetapkan tahapan yang realistis. “menurunkan berat badan 5 kg” kemungkinan tidak akan terjadi dalam hitungan minggu. Pikirkan waktu realistis yang diperlukan untuk mencapai setiap tahapan rencana.
- Misalnya, “belajar memasak ayam parmigiana untuk teman-temanku besok” mungkin tidak realistis. Tujuan ini bisa mendatangkan stres karena Anda mencoba mencapai sesuatu tanpa memberi cukup waktu untuk belajar (dan membuat kesalahan yang tak bisa dihindari).
- “Belajar memasak ayam parmigiana untuk teman-temanku akhir bulan ini” akan menyediakan cukup waktu untuk berlatih dan belajar. Tetapi Anda tetap harus memecah tujuan ini menjadi beberapa tahap untuk meningkatkan kemungkinan sukses.
- Contoh tujuan berikut menggambarkan pemecahan proses ke dalam tahap-tahap yang mudah dilakukan: “Belajar memasak ayam parmigiana untuk teman-temanku di akhir bulan. Cari resep akhir minggu ini. Berlatih paling tidak dengan tiga resep, sekali untuk satu resep. Setelah menemukan resep yang kusuka, aku akan berlatih memasak resep itu lagi sampai waktunya mengundang teman-teman”.
-
Tentukan di mana . Dalam banyak kasus, memilih satu tempat tertentu untuk mencapai tujuan akan sangat membantu. Misalnya, jika tujuan Anda adalah olahraga 3 kali seminggu, Anda perlu menentukan apakah Anda akan pergi ke pusat kebugaran, olahraga di rumah, atau lari di taman.
- Dalam contoh sebelumnya, Anda bisa memutuskan untuk mulai mengikuti kursus memasak, atau memutuskan untuk belajar di dapur Anda sendiri.
-
Tentukan bagaimana . Langkah ini mendorong Anda untuk membayangkan bagaimana Anda akan mencapai setiap tahap dalam tujuan. Ini menjelaskan kerangka tujuan Anda, dan memberi kesadaran akan tindakan apa yang dibutuhkan untuk setiap tahapan.
- Kembali ke contoh ayam parmigiana , Anda harus mencari resep, mendapatkan bahan, menyiapkan semua alat yang diperlukan, dan meluangkan waktu untuk belajar memasak.
-
Tentukan mengapa . Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tujuan Anda akan semakin mudah tercapai jika tujuan itu bermakna dan Anda termotivasi mencapainya. Pertanyaan ini akan membantu mengklarifikasi apa motivasi Anda mencapai tujuan tersebut. Apa manfaat tujuan itu untuk Anda jika sudah tercapai?
- Dalam contoh belajar memasak, mungkin Anda ingin belajar memasak ayam parmigiana untuk teman-teman sehingga Anda dapat mengundang mereka untuk makan hidangan istimewa bersama. Ini akan memperkuat ikatan dengan teman-teman Anda dan menunjukkan bahwa Anda peduli dan menyayangi mereka.
- Anda perlu memikirkan pertanyaan “mengapa” ini ketika berusaha mencapai tujuan. Menetapkan tujuan yang sangat konkret dan spesifik memang membantu, tetapi Anda juga perlu mengingat “gambaran yang lebih besar”. [15] X Teliti sumber
-
Susun tujuan Anda dalam kata-kata positif. Penelitian menunjukkan bahwa tujuan akan lebih mungkin tercapai bila dibingkai dalam kata-kata positif. Dengan kata lain, susun tujuan sebagai sesuatu yang Anda tuju , bukan yang ingin Anda jauhi . [16] X Teliti sumber
- Misalnya, jika salah satu tujuan Anda adalah makan makanan yang lebih sehat, sebaiknya Anda tidak menyusunnya dalam kata-kata “berhenti makan makanan cepat saji”. Penyusunan kata seperti itu mengesankan seolah ada sesuatu yang dirampas dari Anda, dan manusia tidak menyukai perasaan seperti itu.
- Sebaiknya, cobalah membuat tujuan yang ingin Anda capai atau pelajari, seperti “makan sedikitnya 3 porsi buah dan sayuran setiap hari”.
-
Pastikan tujuan Anda bisa dicapai melalui usaha. Mencapai tujuan membutuhkan kerja keras dan motivasi, tetapi Anda juga harus memastikan bahwa Anda menetapkan tujuan yang dapat dicapai dengan usaha sendiri. Anda hanya bisa mengendalikan tindakan Anda, namun hasilnya (atau tindakan orang lain) tidak bisa Anda kendalikan. [17] X Teliti sumber
- Memilih tujuan yang berfokus pada tindakan yang bisa Anda ambil, bukan dari hasil spesifik yang ingin dicapai, juga akan membantu jika ada halangan. Dengan menganggap sukses sebagai proses usaha, Anda akan merasa seolah telah mencapai tujuan walaupun tidak mendapat hasil yang diharapkan.
- Contoh, “Menjadi Presiden Republik Indonesia” adalah tujuan yang bergantung pada hasil tindakan orang lain (yaitu pemilih). Anda tidak dapat mengendalikan tindakan mereka, dan karenanya, tujuan ini problematis. Akan tetapi, “mengikuti pemilihan kepala daerah” lebih mungkin tercapai, karena tujuan ini bergantung pada motivasi dan usaha Anda. Walaupun Anda tidak memenangkan pemilihan, Anda dapat memandang proses pencapaian tersebut sebagai kesuksesan.
Iklan
-
Tentukan sasaran Anda. Sasaran adalah tindakan atau taktik yang Anda gunakan untuk mencapai tujuan. [18] X Teliti sumber Rouillard, L. (2009). Goals and Goal Setting : Achieve Measurable Results. Rochester, NY: Axzo Press. Memecah sasaran menjadi beberapa tugas konkret akan semakin mempermudah Anda mencapainya dan memonitor kemajuan. Gunakan jawaban dari pertanyaan yang Anda ajukan pada diri sendiri tadi—apa, di mana, kapan, mengapa, siapa, bagaimana—untuk membantu mengidentifikasi apa sasaran Anda.
- Contoh, pertimbangkan pernyataan tujuan ini: “aku ingin kuliah hukum supaya bisa membantu anggota masyarakat tidak mampu menghadapi urusan hukum dan pengadilan sipil”. Ini adalah tujuan spesifik, tetapi masih sangat kompleks. Anda harus menentukan banyak sasaran dalam upaya mencapainya.
- Contoh sasaran untuk tujuan ini adalah:
- Berprestasi baik di SMA
- Berpartisipasi dalam tim debat
- Mencari institusi pendidikan sarjana
- Mendaftar jurusan hukum
-
Tentukan kerangka waktu Anda. Beberapa jenis tujuan dapat dicapai lebih cepat dari yang lain. Misalnya, “jalan kaki di taman selama 1 jam, 3 hari setiap minggu” adalah tujuan yang dapat Anda mulai segera. Namun untuk jenis tujuan lain, Anda harus menentukan beberapa tahapan yang terbagi dalam periode waktu yang lebih lama. [19] X Teliti sumber
- Dalam contoh kuliah hukum, tujuan ini membutuhkan beberapa tahun untuk dicapai. Ada banyak tahapan dalam prosesnya, setiap tahapan ditandai dengan sasaran dan setiap sasaran terpecah menjadi beberapa tugas.
- Pastikan Anda mempertimbangkan tenggat eksternal dan kondisi lain. Misalnya, sasaran “mencari institusi pendidikan sarjana” harus dilakukan sebelum Anda mendaftar kuliah. Anda membutuhkan waktu untuk itu, dan institusi pendidikan memiliki batas waktu pendaftaran. Oleh karena itu, pastikan Anda sudah menentukan kerangka waktu yang sesuai untuk sasaran ini
-
Pecah sasaran menjadi beberapa tugas. Setelah Anda menentukan sasaran dan kerangka waktu, bagi sasaran tersebut menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan konkret. Ini adalah tindakan yang harus Anda ambil untuk mencapai sasaran. Tetapkan tenggat setiap tugas sebagai pengingat bahwa Anda tetap berada dalam jalur. [20] X Teliti sumber
- Contoh, sasaran pertama dalam tujuan kuliah hukum adalah “berprestasi baik di SMA”, Anda dapat membagi sasaran ini ke dalam beberapa tugas spesifik dan konkret, antara lain “mengikuti les tambahan seperti pemerintahan dan sejarah” dan “bergabung dengan kelompok belajar bersama teman-teman sekelas”.
- Beberapa tugas ini memiliki tenggat yang ditetapkan orang lain, seperti “mengikuti les”. Dalam tugas yang tidak ada tenggat tertentu, pastikan Anda menentukan tenggat sendiri untuk menjaga tanggung jawab.
-
Pecah tugas menjadi beberapa kewajiban. Sekarang Anda mungkin sudah memperhatikan ada tren, yaitu semua jadi semakin mengecil. Ada alasan baik di baliknya. Penelitian selalu menunjukkan bahwa tujuan spesifik akan menghasilkan performa baik, walaupun prosesnya sulit. Ini karena Anda akan mengalami kesulitan untuk melakukan usaha terbaik bila tidak tahu secara persis apa tujuan yang ingin dicapai.
- Anda bisa memecah tugas “mengikuti les pelajaran tambahan seperti pemerintahan dan sejarah” menjadi beberapa kewajiban. Setiap kewajiban memiliki tenggat sendiri-sendiri. Misalnya, kewajiban untuk tugas ini antara lain “meninjau jadwal les yang tersedia”, “menjadwalkan janji dengan guru BK”, dan “membuat keputusan untuk mendaftar paling lambat [tanggal]”.
-
Buat daftar beberapa hal spesifik yang sudah Anda lakukan. Mungkin Anda sudah mulai melakukan beberapa tindakan atau usaha yang diharuskan. Misalnya, jika tujuan Anda adalah kuliah hukum, membaca tentang hukum dalam berbagai sumber berita adalah kebiasaan produktif yang perlu Anda lanjutkan. [21] X Teliti sumber
- Buat daftar yang spesifik. Ketika membuat daftar spesifik, Anda mungkin mendapati bahwa beberapa kewajiban atau tugas telah dilakukan dan Anda tidak menyadarinya sama sekali. Ini akan membantu karena Anda sadar bahwa ada kemajuan.
-
Cari tahu apa yang harus Anda pelajari dan kembangkan. Untuk beberapa jenis tujuan, mungkin Anda belum memiliki keterampilan atau kebiasaan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Pikirkan karakteristik, keterampilan, dan kebiasaan yang Anda miliki saat ini—latihan “versi diri terbaik” akan membantu di sini—dan sesuaikan dengan sasaran Anda.
- Jika Anda menemukan titik yang perlu dikembangkan, tetapkan itu sebagai sasaran baru. Ikuti proses pemecahan seperti di atas.
- Contoh, jika Anda ingin menjadi pengacara, Anda harus nyaman berbicara di depan umum dan berinteraksi dengan banyak orang. Jika Anda sangat pemalu, Anda harus mengembangkan keterampilan dalam bidang ini dengan berbagai cara untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka mencapai tujuan akhir.
-
Buat rencana untuk hari ini. Salah satu alasan umum yang membuat orang tidak bisa mencapai tujuan adalah pikiran bahwa mereka akan mulai berusaha mencapai tujuan besok. Walaupun tujuan Anda sangat kecil, pikirkan apa yang bisa Anda lakukan hari ini untuk memulai satu komponen dari rencana keseluruhan. Ini akan menyulut kesadaran bahwa ada kemajuan karena Anda mengambil tindakan cepat. [22] X Teliti sumber
- Tindakan yang Anda ambil hari ini dapat menyiapkan Anda untuk menyelesaikan tugas atau kewajiban lain. Misalnya, Anda menyadari bahwa Anda harus mengumpulkan informasi sebelum membuat janji dengan guru BK. Atau, jika tujuan Anda adalah jalan kaki 3 kali seminggu, mungkin Anda harus membeli sepatu yang nyaman dan mendukung untuk jalan kaki. Pencapaian kecil sekalipun akan membakar motivasi Anda untuk terus maju.
-
Identifikasi halangan yang mungkin timbul di tengah jalan. Tidak ada satu orang pun yang senang memikirkan halangan yang merintangi kesuksesan, tetapi Anda harus mengidentifikasi kemungkinan timbulnya halangan ketika sedang mengembangkan rencana. Ini akan membantu mempersiapkan Anda bila ada hal-hal yang terjadi di luar perkiraan. [23] X Teliti sumber Rouillard, L. (2009). Goals and Goal Setting : Achieve Measurable Results. Rochester, NY: Axzo Press. Identifikasi halangan yang mungkin timbul, dan juga tindakan yang dapat Anda ambil untuk mengatasinya.
- Halangan bisa bersifat eksternal, seperti tidak ada uang atau waktu untuk mencapai sasaran. Misalnya, jika Anda ingin mendirikan toko kue sendiri, halangan yang paling signifikan adalah modal untuk mendaftarkan perusahaan Anda, menyewa tempat, membeli peralatan, dsb.
- Tindakan yang dapat Anda ambil untuk mengatasi halangan ini antara lain belajar menulis proposal bisnis untuk menarik investor, bicara dengan teman dan keluarga tentang investasi, atau mulai dari skala yang lebih kecil (seperti membuat kue di dapur Anda sendiri)
- Halangan juga bisa bersifat internal. Kurangnya informasi adalah halangan yang umum. Anda mungkin akan menghadapi halangan ini dalam beberapa tahapan proses mencapai tujuan. Masih dengan contoh tujuan mendirikan toko kue, Anda mungkin mendapati bahwa pasar menginginkan jenis kue yang tidak bisa Anda buat. [24] X Teliti sumber
- Tindakan yang bisa Anda ambil untuk mengatasinya adalah mencari pembuat roti lain yang tahu cara membuat kue yang diinginkan pasar, ikut kursus, atau belajar membuatnya sendiri sampai berhasil.
- Rasa takut adalah salah satu halangan internal yang paling umum. Rasa takut tidak bisa mencapai tujuan akan menghalangi Anda untuk mengambil tindakan produktif. [25] X Teliti sumber Bagian di bawah tentang melawan rasa takut akan mengajarkan beberapa teknik yang dapat membantu Anda. [26] X Teliti sumber
Iklan
-
Gunakan visualisasi. Penelitian menunjukkan bahwa visualisasi memberi efek signifikan dalam meningkatkan performa. Banyak atlet yang mengatakan bahwa teknik ini adalah alasan di balik kesuksesan mereka. [27] X Teliti sumber Ada dua bentuk visualisasi, yaitu visualisasi hasil dan visualisasi proses , dan kemungkinan sukses paling tinggi dapat dimiliki jika Anda mengombinasikan keduanya. [28] X Teliti sumber
- Visualisasi hasil yaitu membayangkan Anda sudah mencapai tujuan. Seperti latihan “versi diri terbaik”, visualisasi imajinatif ini harus spesifik dan mendetail. Gunakan semua indra Anda untuk menciptakan gambaran mental ini: bayangkan siapa yang bersama Anda, aroma apa yang Anda cium, suara-suara apa yang Anda dengar, apa yang Anda pakai, di mana Anda berada. Mungkin membuat papan visualisasi akan berguna dalam proses ini.
- Visualisasi proses yaitu membayangkan langkah-langkah yang harus Anda ambil dalam upaya mencapai tujuan. Pikirkan setiap tindakan yang telah Anda ambil. Misalnya, jika tujuan Anda adalah menjadi pengacara, gunakan visualisasi hasil untuk membayangkan diri Anda lulus ujian profesi. Kemudian, gunakan visualisasi proses untuk membayangkan semua hal yang Anda lakukan untuk memastikan kesuksesan tersebut.
- Oleh para psikolog, proses ini disebut “membuat kode memori prospektif”. Proses ini dapat membantu Anda seolah tugas dapat dilakukan, dan juga membuat Anda merasa seakan telah mencapai beberapa keberhasilan. [29] X Teliti sumber
-
Terapkan pikiran positif. Penelitian menunjukkan bahwa pikiran positif lebih efektif membantu orang belajar, beradaptasi, dan berubah daripada jika berfokus pada kekurangan atau kesalahan. [30] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber Besar-kecilnya tujuan Anda tidak penting, pikiran positif sama efektifnya bagi atlet kelas atas, mahasiswa atau manajer bisnis. [31] X Teliti sumber
- Penelitian menunjukkan bahwa umpan balik positif dan negatif memengaruhi bagian otak yang berbeda. Pikiran positif merangsang bagian otak yang diasosiasikan dengan pemrosesan visual, imajinasi, pemikiran akan “gambaran yang lebih besar”, empati, dan motivasi. [32] X Sumber Tepercaya PubMed Central Kunjungi sumber
- Misalnya, ingatlah bahwa tujuan Anda adalah pengalaman tumbuh-kembang yang positif, bukan sesuatu yang Anda pasrahkan atau tinggalkan di belakang.
- Jika Anda mengalami kesulitan mencapai tujuan, mintalah dorongan dari teman-teman dan keluarga.
- Pikiran positif saja tidak cukup. Anda harus melaksanakan semua sasaran, tugas, dan kewajiban, serta mengambil tindakan yang akan mendukung pencapaian tujuan akhir. Hanya mengandalkan pikiran positif tidak akan membawa Anda sejauh itu. [33] X Teliti sumber
-
Kenali “sindrom harapan palsu”. Ini adalah istilah yang digunakan para psikolog untuk menggambarkan siklus yang mungkin familier jika Anda pernah membuat resolusi tahun baru. Siklus ini terdiri dari tiga bagian: 1) menetapkan tujuan, 2) heran mengapa tujuan itu sulit dicapai, 3) mengabaikan tujuan itu. [34] X Teliti sumber
- Siklus ini bisa terjadi bila Anda mengharapkan hasil langsung (yang sering terjadi pada resolusi tahun baru). Menetapkan sasaran dan menentukan kerangka waktu akan membantu Anda melawan harapan tidak realistis ini.
- Ini juga bisa terjadi bila dorongan semangat awal ketika menetapkan tujuan memudar, dan Anda harus menghadapi upaya sebenarnya. Menetapkan sasaran dan kemudian memecahnya menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dapat membantu menjaga momentum. Setiap kali Anda menyelesaikan kewajiban kecil, rayakan.
-
Manfaatkan kegagalan sebagai pengalaman belajar. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang belajar dari kegagalan cenderung memiliki pandangan positif pada kemungkinan mencapai tujuan. Sikap penuh harapan adalah komponen vital untuk mencapai tujuan, dan harapan melihat ke depan, bukan ke belakang. [35] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber
- Penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang berhasil tidak mengalami kegagalan yang lebih banyak atau lebih sedikit dari orang yang menyerah. Perbedaannya ada pada cara mereka memandang kegagalan. [36] X Teliti sumber
-
Lawan kecenderungan untuk selalu sempurna. Perfeksionisme biasanya berasal dari rasa takut akan kegagalan, kita mungkin ingin "sempurna" supaya tidak mengalami kekalahan atau ketakutan atau "kegagalan". Akan tetapi, perfeksionisme tidak bisa mencegah kemungkinan alami ini. Perfeksionisme hanya akan menetapkan standar mustahil bagi Anda dan juga orang lain. [37] X Teliti sumber Banyak penelitian telah menunjukkan ada hubungan kuat antara perfeksionisme dan ketidakbahagiaan. [38] X Teliti sumber
- "Perfeksionisme" sering disalahartikan sebagai "perjuangan mencapai kesuksesan". Akan tetapi, banyak penelitian menunjukkan bahwa orang perfeksionis mengalami lebih sedikit kesuksesan daripada orang yang tidak berusaha memenuhi standar tidak realistis. [39] X Teliti sumber Perfeksionisme dapat menyebabkan kecemasan intens, ketakutan, dan penundaan. [40] X Teliti sumber
- Daripada berjuang memenuhi gagasan kesempurnaan yang tidak dapat dicapai, terima kemungkinan gagal yang datang bersamaan dengan perjuangan untuk tujuan yang nyata. Misalnya, penemu Myshkin Ingawale ingin menemukan teknologi yang akan menguji anemia pada wanita hamil untuk menurunkan angka kematian ibu hamil di India. Dia sering menceritakan kisah 32 kegagalan ketika pertama mencoba menciptakan teknologi ini. Karena dia tidak membiarkan perfeksionisme mendominasi sikapnya, dia terus mencoba taktik baru, dan penemuan yang ke-33 akhirnya berhasil. [41] X Teliti sumber
- Mengembangkan sikap menyayangi diri sendiri dapat membantu melawan perfeksionisme. [42] X Teliti sumber Ingatlah bahwa Anda manusia, dan semua manusia mengalami kegagalan dan halangan. Berbaikhatilah pada diri sendiri bila Anda mengalami halangan di tengah jalan menuju kesuksesan. [43] X Teliti sumber
-
Biasakan bersyukur. Penelitian menunjukkan ada kaitan konsisten antara kebiasaan bersyukur dan keberhasilan mencapai tujuan. [44] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber Mengisi jurnal syukur adalah salah satu cara paling mudah dan efektif untuk menerapkan kebiasaan bersyukur dalam kehidupan sehari-hari. [45] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber [46] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber
- Jangan anggap menulis jurnal syukur seperti menulis novel. Menulis satu atau dua kalimat mengenai pengalaman atau orang yang Anda syukuri keberadaannya sudah cukup untuk menimbulkan efek yang diinginkan.
- Yakinlah bahwa kebiasaan menulis jurnal akan membawa keberhasilan. Walaupun terdengar klise, jurnal syukur akan lebih berhasil jika Anda secara sadar mengatakan pada diri sendiri bahwa jurnal itu membantu Anda menjadi lebih bahagia dan beryukur. [47] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber Tinggalkan sikap skeptis.
- Nikmati setiap momen spesifik, sekecil apa pun itu. Jangan terburu-buru ketika menulis jurnal. Sebaliknya, silakan berlama-lama dan pikirkan pengalaman atau momen yang berarti untuk Anda dan mengapa Anda mensyukurinya.
- Isi jurnal Anda sekali atau dua kali per minggu. Penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan menulis jurnal setiap hari sebenarnya kurang efektif daripada hanya menulis beberapa kali per minggu. Mungkin ini karena kita cepat kebal pada kepositifan. [48] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber
Iklan
Tips
- Anda dapat memperpanjang atau memperpendek tenggat jika merasa tidak bisa mencapai tujuan. Akan tetapi, jika untuk mencapai tujuan Anda memerlukan waktu yang terlalu lama atau justru tidak ada cukup waktu, pertimbangkan untuk mengevaluasi ulang tujuan yang Anda tetapkan, mungkin tujuan itu terlalu sulit untuk dicapai, atau bahkan terlalu mudah.
- Membuat tujuan pribadi adalah pengalaman yang berharga, begitu juga dengan pencapaian tujuan tersebut. Setelah tujuan tercapai, hadiahi diri Anda. Tidak ada yang lebih memotivasi Anda selain tujuan berikutnya dalam daftar.
Peringatan
- Jangan menetapkan terlalu banyak tujuan sehingga Anda mulai merasa kewalahan dan akhirnya tidak mencapai apa-apa.
- Membuat tujuan pribadi dan kemudian tidak pernah mencapainya itu sudah biasa (ingat resolusi tahun baru). Anda harus menjaga motivasi dan berfokus pada hasil akhir sehingga Anda benar-benar dapat mencapainya.
Referensi
- ↑ Rouillard, L. (2009). Goals and Goal Setting : Achieve Measurable Results. Rochester, NY: Axzo Press.
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
- ↑ http://news.stanford.edu/news/2015/january/resolutions-succeed-mcgonigal-010615.html
- ↑ http://www.bbc.co.uk/worldservice/learningenglish/movingwords/shortlist/laotzu.shtml
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
- ↑ Wilson, S. B., & Dobson, M. S. (2008). Goal Setting : How to Create an Action Plan and Achieve Your Goals. New York: AMACOM
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
- ↑ Wilson, S. B., & Dobson, M. S. (2008). Goal Setting : How to Create an Action Plan and Achieve Your Goals. New York: AMACOM
- ↑ http://news.stanford.edu/news/2015/january/resolutions-succeed-mcgonigal-010615.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/what-matters-most/201303/what-is-your-best-possible-self
- ↑ http://mina.education.ucsb.edu/janeconoley/ed197/documents/sheldonincreaseandsustainpositiveemotion.pdf
- ↑ http://www.forbes.com/sites/samanthasmith/2013/12/30/a-guide-to-evaluate-your-priorities-set-goals/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
- ↑ http://news.stanford.edu/news/2015/january/resolutions-succeed-mcgonigal-010615.html
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
- ↑ http://www.mindtools.com/page6.html
- ↑ Rouillard, L. (2009). Goals and Goal Setting : Achieve Measurable Results. Rochester, NY: Axzo Press.
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/notes-self/201308/how-set-goals
- ↑ Rouillard, L. (2009). Goals and Goal Setting : Achieve Measurable Results. Rochester, NY: Axzo Press.
- ↑ http://www.selfgrowth.com/articles/the-9-obstacles-that-keep-you-from-achieving-your-goals
- ↑ http://www.selfgrowth.com/articles/the-9-obstacles-that-keep-you-from-achieving-your-goals
- ↑ http://news.stanford.edu/news/2015/january/resolutions-succeed-mcgonigal-010615.html
- ↑ http://www.psychologytoday.com/blog/flourish/200912/seeing-is-believing-the-power-visualization
- ↑ http://www.ijiet.org/papers/389-N10002.pdf
- ↑ http://news.stanford.edu/news/2015/january/resolutions-succeed-mcgonigal-010615.html
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/article/item/the_neuroscience_of_good_coaching
- ↑ http://amle.aom.org/content/1/2/150.abstract?ijkey=2403cc8401fccae918fe72e7b88afa70c582aefe&keytype2=tf_ipsecsha
- ↑ http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23802125
- ↑ http://nymag.com/scienceofus/2014/10/your-positive-thinking-could-be-holding-you-back.html
- ↑ http://news.stanford.edu/news/2015/january/resolutions-succeed-mcgonigal-010615.html
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/article/item/how_to_help_students_develop_hope
- ↑ http://news.stanford.edu/news/2015/january/resolutions-succeed-mcgonigal-010615.html
- ↑ http://www.forbes.com/sites/danschawbel/2013/04/21/brene-brown-how-vulnerability-can-make-our-lives-better/
- ↑ https://www.psychologytoday.com/blog/communication-success/201407/the-problem-perfectionism-how-truly-succeed
- ↑ http://www.yorku.ca/khoffman/Psyc3010/Flett'92_PerfProcr.pdf
- ↑ http://nymag.com/scienceofus/2014/09/alarming-new-research-on-perfectionism.html
- ↑ http://www.forbes.com/sites/danschawbel/2013/04/21/brene-brown-how-vulnerability-can-make-our-lives-better/
- ↑ http://www.uv.es/carmenrg/material1/art%EDculos/Neff%202003.pdf
- ↑ http://psychcentral.com/blog/archives/2012/06/27/5-strategies-for-self-compassion/
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/article/item/five_myths_about_gratitude
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/article/item/tips_for_keeping_a_gratitude_journal/
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/article/item/stumbling_toward_gratitude/
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/article/item/tips_for_keeping_a_gratitude_journal/
- ↑ http://greatergood.berkeley.edu/article/item/tips_for_keeping_a_gratitude_journal/