PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Pernahkah Anda menemukan bayi tupai yang yatim piatu? Mengembalikan ia pada induknya merupakan hal yang terbaik, namun Anda juga dapat merawat dan memeliharanya hingga tumbuh dewasa. Merawat hewan liar cukup rumit dan umumnya lebih sulit dilakukan dan penuh risiko dibandingkan dengan merawat hewan yang telah didomestikasi semenjak lahir. Namun hal ini dapat dilakukan. Dengan makanan yang tepat, perlindungan, dan perawatan yang telaten, tupai akan tumbuh dengan baik di rumah Anda hingga ia siap untuk dilepas kembali ke alam liar.

Bagian 1
Bagian 1 dari 4:

Menyelamatkan Bayi Tupai

PDF download Unduh PDF
  1. Meskipun Anda mampu merawat bayi tupai, tidak ada yang mampu merawatnya lebih baik dibandingkan induknya. Jadi, jika Anda menemukan bayi tupai, penting untuk selalu mencoba menyatukan bayi dan induknya kembali sebelum melakukan hal yang lain. Induk tupai akan mencari bayi-bayinya dan mengakuinya kembali jika suhu tubuh bayi-bayi tersebut hangat. [1]
    • Induk tupai tidak akan membawa kembali bayinya jika terasa dingin karena induk tersebut akan mengira bayinya sedang sakit atau sekarat. Jadi Anda dapat memperkirakan dalam memantau situasinya. Jika bayi tersebut terluka, kedinginan, atau kemalaman dan induknya tidak kembali dalam waktu satu hingga dua jam, maka kemungkinan bayi tersebut yatim piatu dan memerlukan bantuan Anda.
    • Bau manusia pada bayi tupai tidak akan menghalangi induknya untuk mengambilnya kembali. Jadi jangan khawatir saat menyentuhnya.
    • Jika terdapat beberapa bayi tupai dan salah satunya mati, induk tupai tidak akan membawa bayi yang hidup. Oleh karena itu, Anda dapat memutuskan untuk menolongnya dan memantau apakah induknya akan kembali dalam beberapa waktu saat bau bayi yang meninggal telah hilang.
  2. Gunakanlah sarung tangan tebal berbahan kulit (agar aman), amati dan periksa bayi tupai dari cedera, serangga, pendarahan, benjolan, atau luka. Jika berdarah atau terdapat patah tulang dan cedera parah, Anda perlu menemui dokter hewan untuk segera menanganinya.
  3. Bayi tupai tidak menghasilkan panas tubuh, maka Anda lah yang harus membuatnya hangat. Temukan atau pinjamlah bantalan pemanas, selimut elektrik, botol air panas, dan penghangat tangan. Bantalan pemanas yang berisi cairan dapat menjadi pengatur panas terbaik karena kemampuannya mengatur sirkulasi air. Pastikan pengaturan suhunya menggunakan yang rendah hingga menengah.
    • Bayi tupai harus diinkubasi dalam suhu sekitar 37 Celsius. Jika Anda memiliki sebuah termometer (atau Anda bisa juga meminjamnya), Anda akan mampu membuat lingkungan yang tepat bagi kesehatan bayi tupai Anda.
    • Beberapa bantalan pemanas mati dalam beberapa jam, jadi sering-seringlah memeriksanya untuk memastikan alat tersebut masih menyala. Anda juga dapat menempatkan handuk di atas wadahnya untuk menjaga panasnya. Jika musim sedang panas Anda tidak perlu menutupinya dengan handuk.
  4. Setelah Anda mendapatkan benda-benda yang Anda perlukan untuk menghangantkan bayi tupai, Anda akan membutuhkan kotak kecil, keranjang, wadah Tupperware berukuran sekitar 30 cm persegi, atau tempat yang semacamnya. Tempatkan alat pemanas di salah satu sisinya. Jika terlalu panas, bayi tupai akan merangkak menjauh dari bantalan.
    • Buatlah sebuah sarang di dalam kotak dengan menggunakn material yang Anda temukan di area bayi tupai ditemukan. Buatlah sarang berbentuk donat dan tempatkan bayi tupai di tengahnya. Pastikan sumber panas menyondong ke arah sarang namun tidak menyentuh bayi tupai secara langsung.
    • Jika diperlukan, Anda dapat menggunakan kain halus. Jangan gunakan handuk karena dapat menjerat jempolnya, mematahkan sikunya, menghilangkan kakinya, dsb.
  5. Letakkan sarang di luar. Jika areanya aman dari anjing, kucing, rakun, dan predator lainnya, maka Anda dapat meletakkan sarang tersebut di tanah. Jika Anda tidak yakin, letakkanlah di atas pohon atau tiang untuk menjaganya tetap aman.
    • Jika bayi tupai sudah lebih hangat, ia akan memanggil induknya secara instingtif. Jika induk tupai berada di sekitanya, maka ini merupakan kesempatan yang bagus. Induknya akan datang dan mengambil bayinya. Induk tupai menggendong bayinya seperti kucing, jadi tidak perlu khawatir jika Anda meletakkan sarangnya di pohon.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 4:

Mengadopsi Bayi Tupai

PDF download Unduh PDF
  1. Jika induk tupai tidak kunjung datang dalam satu hingga dua jam maka saatnya Anda menyerah. Terdapat beberapa alasan mengapa induk tupai tidak datang. Misalnya induk tupai mungkin cedera atau mati. Dalam hal ini Anda perlu membawa bayi tupai dan sarangnya ke rumah.
    • Jika Anda memiliki anjing, pastikan bayi tupai memiliki ruangannya sendiri yang terlindungi.
    • Pastikan Anda terus menjaga sarangnya agar tetap hangat.
  2. Hubungi dokter hewan Anda, perlindungan hewan, organisasi seperti human society, Fish & Game, Fish & Wildlife, Wildlife group untuk mendapatkan sebuah rekomendasi untuk rehabilitator hewan liar lokal seperti tupai. Anda juga dapat mencarinya secara daring dengan mengetikkan rehabilitasi tupai beserta negara dan kota tempat Anda tinggal.
    • Kunjungi situs http://www.thesquirrelboard.com untuk menolong bayi tupai hingga Anda menemukan orang yang dapat merehabilitasinya ( rehabber ). Situs tersebut merupakan sebuah forum di mana Anda dapat bergabung dan mengajukan pertanyaan untuk membantu Anda merawat bayi tupai hingga rehabber ditemukan.
    • Jika rehabber tidak dapat ditemukan, situs the squirrel board akan membantu Anda untuk merawat bayi tupai dan mengembalikannya ke alam liar.
  3. Di Britania Raya hal ini merupakan sebuah tindak pidana yang menyebabkan dua tahun penjara. Kembalikanlah tupai abu-abu ke lingkungannya. Beberapa negara bagian di Amerika Serikat, seperti Washington, memiliki peraturan di mana memiliki atau menyediakan rehabilitasi bagi tupai yang sakit, terluka, atau yatim, merupakan tindakan yang ilegal. Sebuah pengecualian jika Anda hanya memindahkan hewan ke tempat rehabilitasi hewan liar untuk memberinya perawatan. [2] Kenali peraturan-peraturan yang berlaku di area Anda. Anda dapat dengan mudah didakwa jika memelihara tupai liar merupakan sebuah tindakan ilegal.
  4. Berhati-hatilah karena mungkin bayi tupai memiliki parasit seperti kutu, tungau, caplak, dan belatung. Hilangkan kutu dan belatung dengan tangan atau dengan sisir kutu dan pinset. Petco juga menjual penyemprot kutu dan tungau yang dibuat khusus untuk hewan kecil seperti hamster.
    • Jika bayinya masih merah jangan berikan apa pun pada kulitnya. Semprotlah kain-kain yang ada di sekitar bayi tupai. Jangan menyemprot ke lukanya karena akan terasa perih.
  5. Anda dapat melihat seberapa dehidrasinya bayi tupai dengan cara mencubit kulitnya dengan lembut. Bayi tupai yang dehidrasi memerlukan air secepat mungkin karena Anda tidak tahu sudah berapa lama bayi tupai tersebut tidak makan atau minum.
    • Mata yang cekung dan keriput, atau tampak kurus merupakan pertanda bahwa tupai tersebut dehidrasi.
  6. Kebanyakan bayi yang terabaikan memerlukan air. Solusi yang terbaik adalah pergi ke supermarket atau toko obat dan belilah Pedialyte di bagian perlengkapan bayi. Mereka juga biasanya menawarkan merek tertentu (misalnya Gerber). Tupai menyukai yang rasanya buah-buahan namun jika yang tersedia hanya yang tawar, mereka juga akan menyukainya. Jika Anda tidak dapat menemukan Pedialyte Anda juga bisa menggunakan Gatorade.
    • Jika tempat tinggal Anda jauh dari toko obat, Anda bisa membuat racikan sendiri dari bahan-bahan berikut:
    • Satu sendok teh garam
    • Tiga sendok teh gula
    • Empat cangkir air
    • Aduk rata
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 4:

Memberi Makan Bayi Tupai

PDF download Unduh PDF
  1. Terdapat beberapa jenis semprotan yang tidak memiliki jarum. Anda dapat menggunakan alat tetes mata yang bersih, semprotan oral bayi, atau semprotan untuk memberi makan yang bisa Anda dapatkan dari Petco atau Petsmart (biasanya dijual bersebelahan dengan susu anak anjing Esbilac).
  2. Anda tidak memerlukan termometer untuk mendapatkan angka suhu yang tepat, yang penting bayi tupai terasa hangat saat disentuh. Ini merupakan langkah yang penting sebelum Anda memberinya cairan karena bayi tupai tidak akan mampu mencerna apa pun jika suhu tubuhnya tidak hangat.
  3. Bayi tupai yang masih terlihat gundul, berwarna kemerahan, berukuran mungil sekitar 5,1 7,6 cm rentan termasuki udara yang menyebabkan cairan berkumpul di paru-parunya. Bayi tersebut bisa saja terkena radang paru-paru dan mati.
    • Pastikan cairannya hangat namun tidak terlalu panas. Anda bisa menyimpan sisanya di lemari pendingin.
    • Untuk bayi yang berukuran kecil ini, berikan satu tetes saja air dan biarkan ia mengisapnya. Jika tidak diisap, teteskan di dalam mulutnya dan biarkan ia mengenali rasanya terlebih dahulu. Beberapa bayi tupai akan membuka mulutnya dengan lebar dan mulai menghisapnya.
    • Jika kelopak matanya sudah terbuka, Anda dapat membiarkannya meraih semprotan sendiri ke mulutnya dan perlahan berikan beberapa tetesan.
    • Jika banyak cairan keluar dari mulut dan hidungnya, ini pasti karena Anda memberinya terlalu cepat. Peganglah bayi tupai dengan posisi terbalik selama 10 detik, keluarkan cairan yang ada di lubang hidungnya, tunggulah beberapa menit sebelum Anda melanjutkannya.
  4. Berikan 1 cc setiap jam untuk bayi yang masih merah dan belum dapat membuka mata; 1-2 cc setiap 2 jam untuk bayi yang sudah bebulu namun belum membuka mata; 2-4 cc untuk bayi tupai yang sudah membuka mata. Teruskanlah hingga seorang rehabber menghubungi balik Anda.
    • 1 cc sama dengan sekitar 20-25 tetes dari alat tetes mata; 5 cc sama dengan 1 sendok teh.
    • Untuk dua jam pertama, beri makan bayi 1.5 cc setiap 15 menit. [3]
    • Jika bayi tupai muntah atau tidak merespons saat diberi makan, segera bawa ia ke rehabber dan mintalah Lactated Ringer. Jika diberikan dengan benar, Lactated Ringer dapat membantu pemberian makan bayi tupai. [4]
    • Beri makan bayi setiap dua jam hingga bayi berusia dua minggu. Setelah itu, beri makan setiap tiga jam hingga matanya terbuka. Jika usianya sudah sekitar tujuh atau sepuluh minggu, Anda dapat memberinya makan setiap empat jam hingga waktunya untuk disapih. [5]
  5. Bayi tupai harus diberi rangsangan untuk dapat kencing dan berak saat matanya masih tertutup. Sebelum dan sesudah pemberian makan, eluslah area genital dan analnya dengan korek kuping atau kapas hangat dan lembap hingga mereka dapat kencing atau berak. Jika tidak dilakukan maka perutnya akan kembung dan dapat mengakibatkan kematian.
    • Induk tupai melakukan hal ini di alam liar. Jika mereka sangat dehidrasi dan belum makan untuk beberapa waktu, mereka tidak akan kencing setelah sedikit pemberian makan dan tidak berak seharian.
  6. Jika bayi tupai diberi makan dengan baik dan terhidrasi, beri makan setiap satu jam untuk empat hingga enam jam. Beralihlah ke pengganti susu anak anjing yang dapat Anda beli di toko hewan. Pastikan Anda HANYA menggunakan resep di bawah ini saja: [6]
    • 1 bagian susu bubuk untuk anak anjing
    • 2 bagian air sulingan
    • 1/4 bagian whipping cream (bukan whipped cream ) atau yoghurt tawar
  7. Boleh juga menggunakan microwave . Seperti halnya cairan, perkenalkan makanan lembut ini secara bertahap. Anda akan mengubah langkah pemberian makan ini cukup cepat seperti saat pemberian Pedialyte. [7]
    • Untuk pemberian makan pertama berikan 75% Pedialyte, 25% campuran makanan.
    • Untuk pemberian makan ke tiga hingga ke empat kalinya, campurkan Pedialyte dan campuran makanan dengan perbandingan 50-50.
    • Untuk pemberian makan ke tiga hingga ke empat selanjutnya Anda dapat mencampur 75% campuran makanan dan 25% Pedialyte.
    • Setelah itu, pemberian 100% makanan sudah cocok diberikan.
  8. Saat bayi tupai Anda sudah siap dengan makanan padat (ketika matanya sudah terbuka) Anda dapat memberinya Primate Dry Monkey Biscuit. Biskuit tersebut mengandung nutrisi dengan takaran dan jenis yang tepat. [8]
    • Jika bayi tupai Anda hiperaktif, menggigit, atau agresif, ini biasanya disebabkan karena kekurangan kalsium dan magnesium. Konsultasikanlah dengan rehabber Anda untuk menanganinya.
  9. Seperti halnya bayi manusia, tupai kecil Anda akan menyukai beberapa jenis makanan dan menghindari yang lain. Carilah makanan yang ia suka dengan tetap menawari jenis makanan lain karena ia memerlukan diet makanan beragam.
    • Sama seperti bayi manusia, bayi tupai akan memberi tahu Anda kapan ia selesai mengonsumsi formulanya dengan cara menjauhkannya.
    • Jika tupai Anda kencing di atas makanannya, ini berarti ia tidak menyukainya. Jika ia menggosok-gosokkan wajahnya ke permukaan tanah, ini juga pertanda ia tidak menyukai makanannya.
    • Berikan sedikit dan satu jenis makanan dalam satu waktu untuk memastikan ia tidak diare.
    • Cobalah berikan ubi, brokoli, dedaunan hijau, mentimun, daun ara, kurma, buah kiwi, biji pohon ek, dan kemiri. [9]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 4:

Peralihan ke Masa Remaja

PDF download Unduh PDF
  1. Tupai memerlukan ruangan untuk sedikit berlari-lari. Pastikan ukurannya minimal 1x1x3 dengan rak-rak, tempat tidur, dan tempat untuk bersembunyi dan memanjat.
    • Gunakan tempat minum dari keramik. Jika terbuat dari plastik, tupai Anda akan mengunyah, menghancurkan, dan mungkin memakannya.
    • Sediakan mainan. Pilihlah mainan seperti cangkang kacang pohon pinus, tongkat yang bersih, atau tulang mainan untuk anjing. Jangan memberikan mainan yang mudah robek, membuatnya tersedak, dan berhamburan saat rusak (misalnya mainan yang berisi butiran-butiran kecil). [10]
    • Berikan juga barang yang membantu ia menggertakkan giginya yang terus tumbuh.
  2. Bayi tupai Anda memerlukan interaksi sosial, terutama jika ia penyendiri. Bermainlah setidaknya satu jam di luar kandang setiap harinya. Jika Anda tidak memiliki ruangan yang aman untuk bermain, atau ruangan terbuka yang terlindungi (Anda akan segera membutuhkannya), Anda dapat berpindah ke bagian rumah yang lain.
    • Membuat mereka terbiasa dengan ketinggian merupakan ide yang bagus. Penggunaan batang penyangga tirai dapat membantu dalam hal ini. Anda pastinya tidak ingin bayi tupai Anda hanya merangkak di tanah saat mereka berada di alam terbuka. Kebanyakan tupai asuhan manusia melakukan hal tersebut dan berakhir menjadi mangsa bagi ular, kucing dsb.
    • Rehabilitator akan memasangkan bayi tupai dengan yang lainnya sebelum mereka sama-sama belum membuka mata sehingga keduanya memiliki ikatan. Hal ini juga merupakan alasan lain mengapa bayi tupai perlu diserahkan ke seorang rehabilitator: dua tupai akan saling menolong di alam liar dengan berbagai macam cara. [11]
    • Bayi tupai yang dikurung dalam kandang yang kecil terlalu lama akan gelisah dan berpotensi menderita gagal jantung dan mati. Jadi waktu bermain sangatlah penting.
  3. Pada umur empat hingga lima bulan tupai perlu dipindahkan ke luar kandang, ke tempat yang lebih besar setidaknya memiliki tinggi sekitar 1,8 meter. Desainlaih seperti kandang dalam ruangan dan pastikan tidak dapat dimasuki predator.
    • Pastikan kandangnya memiliki kotak sarang, batang untuk bermain yang memungkinkan tupai untuk memanjat dan meloncat pada berbagai permukaan. Setengah ukuran kandang juga harus terlindungi dari hujan. Bagian bawah kandang harus terbuat dari benda padat agar tupai tidak kabur. [12]
    • Tupai Anda harus berada di kandang luar ruangan setidaknya untuk tiga minggu sebelum dilepaskan.
  4. Karena tupai tersebut tidak memiliki saudara atau induk, Anda harus memastikan areanya aman dari anjing, kucing, tetangga yang usil, dan predator lain. Di area tersebut harus terdapat banyak air, makanan, pohon buah-buahan dan kacang-kacangan.
    • Sediakan makanan yang cukup setidaknya untuk tiga minggu setelah pelepasan. Jika Anda melepaskannya di halaman, simpanlah sebuah tempat makan dan isilah dengan makanan segar secara rutin. Anda pasti sudah tahu jenis makanan apa yang disukai tupai Anda. [13]
    • Lepaskan tupai ke lingkungan yang menurut Anda aman dan terdapat makanan yang tupai Anda butuhkan.
    • Merupakan hal yang penting untuk tidak melepaskan tupai Anda terlalu terburu-buru. Saat usianya empat bulan, bayi tupai tidak siap untuk menyelamatkan dirinya di alam liar dan dapat menjadi mangsa yang mudah ditangkap oleh predator.
    • Anda harus mengawasi tupai tersebut di minggu pertama untuk memastikan ia dapat menemukan makanan, air, dan cukup percaya diri dengan lingkungan barunya.
    Iklan

Tips

  • Karena komposisi formula yang diberikan, urine bayi tupai akan memiliki bau tidak enak yang menyengat. Namun, setelah disapih, baunya akan hilang.
  • Bayi tupai memerlukan teman. Temukanlah rehabilitator untuk membawa tupai agar memiliki teman. Mereka akan saling belajar, meniru, dan saling membutuhkan untuk tumbuh berkembang.
  • Saat pertama kali Anda menawarkan teman baru Anda kacang-kacangan, pastikan sudah dibersihkan dari garam. Akan lebih mudah lagi jika Anda mendorongnya untuk memakan kacang dengan cangkang yang keras.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 167.700 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan