PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Apakah kamu sedang mempersiapkan diri untuk menikmati Sabtu malam di rumah? Jika ya, mungkin inilah waktunya untuk mencoba mengembangkan kehidupan sosialmu. Tentu saja, menjalani kehidupan sosial lebih mudah dikatakan daripada dilakukan, dan kamu mungkin merasa malu atau gugup untuk bertemu teman baru dan mencari rutinitas baru. Mulailah dari hal-hal kecil dengan menghubungi teman-teman lama, tetangga, dan kenalan agar kamu bisa membangun jaringan sosial. Kamu juga bisa bertemu orang-orang baru dengan bergabung dengan klub atau mengikuti kegiatan sukarela. Setelah memiliki kehidupan sosial, jaga dengan tetap berkomunikasi dengan teman-teman dan menjadi teman yang baik bagi orang-orang di sekitar.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Membangun Jaringan Sosial

PDF download Unduh PDF
  1. Pikirkan tentang orang-orang yang pernah kamu kenal sebelumnya, seperti teman di sekolah atau teman kerja di tempat tertentu. Kamu juga mungkin memiliki sahabat masa kecil atau teman dari klub atau kelompok yang pernah kamu ikuti. Hubungi mereka agar kamu bisa bersosialisasi. [1]
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengirimkan pesan kepada teman lama dan mengatakan, “Aku tahu sudah sangat lama sejak terakhir kali kita mengobrol, tetapi aku ingin bersilaturahmi kembali denganmu” atau “Halo, teman! Apa kabar?”
  2. Bawakan kukis atau teh kepada tetanggamu sebagai cara untuk memperkenalkan diri. Berfokuslah kepada para tetangga yang kamu rasa nyaman untuk diajak bergaul, seperti tetangga yang seusia atau memiliki minat yang sama. [2]
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengetuk pintu rumahnya dan mengatakan, “Halo! Saya tadi membuat kue. Apakah kamu/Anda mau mencoba?” atau “Halo! Saya hanya ingin memperkenalkan diri dan menyapa.”
  3. Berinteraksilah dengan teman-teman di kelas, terutama teman yang duduk di samping atau di dekatmu. Kamu juga bisa bersikap ramah kepada orang-orang di tempat kerja sebagai langkah untuk mengembangkan jaringan sosialmu. [3]
    • Sebagai contoh, kamu bisa berkata kepada temanmu, “Apakah kamu sudah belajar untuk ujian nanti?” atau “Bagaimana ujian kemarin?” untuk memulai percakapan dengannya.
    • Kamu juga bisa mengatakan kepada rekan-rekan kerjamu, “Bagaimana akhir pekanmu?” atau “Bagaimana rapat tadi?” untuk menunjukkan keramahan dan bersosialisasi.
  4. Jika kamu berhubungan dengan orang-orang di internet, cari tahu apakah kamu bisa mengubah interaksi daring tersebut menjadi interaksi langsung di dunia nyata. Adakan pertemuan secara langsung dengan orang-orang yang mengobrol denganmu di media sosial atau grup daring sambil menikmati kopi atau minuman lainnya. [4]
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan kepada teman dunia mayamu, “Betapa mengasyikkan mengobrol denganmu di internet. Apa kamu ingin bertemu sambil minum kopi?” atau “Aku ingin melanjutkan obrolan ini sambil menikmati kopi bersama.”
  5. Temui orang-orang baru dan bersosialisasilah dengan bergabung dengan klub sekolah, seperti klub debat, tim matematika, atau tim marching band . Kamu juga bisa menjadi anggota grup di tempat kerja, seperti klub acara sosial atau tim sofbol perusahaan. [5]
    • Kamu juga bisa bergabung dengan grup di luar sekolah atau tempat kerja, seperti kelas seni atau tim olahraga rekreasi.
  6. Pilihlah organisasi yang dipercaya dan ingin kamu ikuti. Luangkan waktumu agar bisa bertemu dengan orang-orang yang sepikiran dan menjalin hubungan dengan mereka sambil membantu orang lain. [6]
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengikuti kegiatan sukarela di dapur umum atau tempat penampungan tunawisma. Kamu juga bisa bekerja di festival musik atau seni yang diadakan di daerahmu.
  7. Carilah kelompok lokal di daerahmu yang bisa membantumu untuk terhubung dengan orang-orang baru berdasarkan minat yang sama. Jika kamu senang membaca, misalnya, bergabunglah dengan klub buku. Jika kamu senang berolahraga, kamu bisa bergabung dengan grup lari. Ada beragam grup untuk hampir semua bidang minat.
    • Baca pamflet di tempat-tempat umum seperti kedai kopi atau situs seperti Facebook untuk mencari grup atau acara yang diadakan di kotamu.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Berbicara Kepada Orang Baru

PDF download Unduh PDF
  1. Ketika pertama kali bertemu orang baru, awali obrolan dengan mengenalinya dalam cara yang ramah dan ringan agar ia tahu bahwa kamu ingin berkomunikasi atau berinteraksi dengannya. Kamu bisa mengatakan “Halo!” atau “Hi!”, kemudian memperkenalkan diri. Jangan lupa untuk menanyakan namanya.
    • Kamu bisa menggunakan sapaan ringan yang ramah seperti, “Hei! Namaku Mario! Siapa namamu?”
  2. Cobalah untuk mengingat nama orang lain agar kamu bisa menggunakannya dalam obrolan. Ulangi namanya satu atau dua kali secara lantang agar kamu bisa mengingatnya dengan mudah, dan pastikan kamu melafalkannya dengan tepat.
    • Kamu bisa mengatakan, "Ah, Budi Utomo, ya? Senang bertemu denganmu, Budi."
    • Mintalah ia mengulangi namanya jika kamu lupa, dan mintalah maaf karena kamu lupa dengan namanya.
  3. Jaga kontak mata ketika bertemu dengan seseorang. Tempatkan lengan secara relaks di samping tubuh dan arahkan tubuhmu pada lawan bicara. Kamu juga bisa mencondongkan tubuhmu ke arah lawan bicara. Bahasa tubuh seperti ini menunjukkan ketertarikan dan keterlibatanmu dalam obrolan. [7]
    • Kamu juga bisa mengangguk dan tersenyum untuk menunjukkan bahwa kamu ingin bersosialisasi dan berinteraksi dengannya.
    • Rilekskan postur tubuhmu. Duduk atau berdirilah dengan bahu yang tegak dan jangan tundukkan kepala untuk menunjukkan bahwa kamu adalah sosok yang terbuka, ramah, dan percaya diri.
  4. Ketika mengobrol ringan, kamu berbicara dengan orang lain mengenai kehidupannya untuk mempelajari lebih banyak tentangnya. Kamu juga bisa berbagi detail mengenai kehidupanmu jika ia menanyakannya. Untuk memulai obrolan ringan, kamu bisa menanyakan lawan bicara tentang profesi atau sekolahnya. Kamu juga bisa menanyakan bagaimana ia mengenal tuan rumah saat kamu sedang berada di suatu pesta. [8]
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Jadi, bagaimana kamu mengenal si tuan rumah pesta?” atau “Apa yang membuatmu ingin datang ke sini?”
    • Kamu juga bisa mengatakan, “Apa pekerjaanmu?” atau “Di mana kamu bersekolah?”
    • Kamu bisa menjawab pertanyaan yang lawan bicara ajukan mengenai pekerjaan atau sekolahmu. Tanggapanmu bisa menjaga jalannya obrolan.
  5. Ikuti informasi yang ia katakan pada percakapan sebelumnya. Ajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang pernah ia katakan. Hal ini dapat mengembangkan obrolan kecil menjadi diskusi yang lebih bermakna. [9]
    • Sebagai contoh, kamu bisa bertanya, “Seperti apa rasanya bersekolah di Jepang?” atau “Seperti apa rasanya bekerja di bidang itu?”
  6. Cari sesuatu yang sama-sama kalian minati. Hal ini bisa berupa acara televisi, film, atau buku. Manfaatkan minat bersama tersebut untuk berhubungan atau berinteraksi dengan lawan bicara. [10]
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Aku juga menonton acara itu, loh ! Apa episode kesukaanmu?” atau “Aku baru saja selesai membaca buku itu. Apa pendapatmu tentang akhir ceritanya?”
  7. Jika kamu merasa bahwa kamu bisa terhubung dengan orang lain dalam cara yang ramah atau menyenangkan, kamu bisa mengajaknya bertemu untuk melakukan hal-hal yang sama-sama disukai. Kamu juga bisa mengajaknya pergi bersama temanmu yang lain atau meluangkan waktu bersama untuk mencoba hal yang kamu rencanakan di kemudian hari.
    • Sebagai contoh, kamu bisa mengatakan, “Sebenarnya aku berencana ingin pergi ke acara jumpa penulis di toko buku minggu depan. Apakah kamu mau ikut?” atau “Aku berencana ingin menonton episode berikutnya dengan teman-teman. Apakah kamu ingin bergabung?”
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Menjaga Kehidupan Sosial

PDF download Unduh PDF
  1. Jadwalkan untuk berhubungan dengan teman-temanmu, bahkan ketika kamu merasa selalu sibuk. Luangkan waktu untuk teman-temanmu agar kamu bisa menjaga kehidupan sosial yang aktif. [11]
    • Sebagai contoh, kamu bisa menjadwalkan pertemuan dengan temanmu di kedai kopi sebulan sekali pada hari yang sama agar kamu bisa mengosongkan jadwal untuk hari tersebut. Kamu juga bisa mengadakan malam permainan di rumahmu seminggu sekali dan mengundang teman-temanmu agar semua orang bisa saling bertemu.
  2. Jangan menutup diri dari kesempatan untuk meluangkan waktu berkualitas bersama teman-teman. Buka diri untuk mencoba hal-hal baru dan bersosialisasi dengan teman-teman secara berkala. Berusahalah untuk menerima ajakan berjalan-jalan bersama teman, daripada selalu menolaknya. [12]
    • Kamu juga harus mencoba untuk tiba tepat waktu dan memenuhi janjimu jika setuju untuk bertemu dan meluangkan waktu dengan teman-temanmu. Jangan membatalkan janji di menit-menit terakhir, kecuali jika kamu memang memiliki alasan yang sangat logis atau penting.
  3. Jadilah pendengar yang baik untuk teman-temanmu. Persahabatan dibangun atas tindakan memberi dan menerima. Untuk menjadi teman yang baik dan menjaga persahabatan yang ada, kamu perlu mendengarkan temanmu ketika ia membutuhkan sosok pendengar. Cobalah dengarkan ceritanya jika ia membutuhkan seseorang untuk diajak berbicara. Tunjukkan kehadiranmu secara emosional ketika ia memerlukannya. [13]
    • Kamu tidak boleh menghakimi temanmu karena hal ini bisa menyebabkan masalah dalam persahabatan. Sebaliknya, dengarkan ia dan berikan dukungan ketika ia membutuhkannya.
  4. Untuk menjalin persahabatan yang baik dan menjaga kehidupan sosial yang sehat dibutuhkan waktu yang cukup lama. Terhubung dengan banyak orang dapat menjadi hal yang menantang. Daripada berfokus kepada jumlah atau kuantitas teman, prioritaskan diri untuk berteman dengan satu atau dua orang yang kamu sukai dan hargai, atau kelompok persahabatan kecil yang memungkinkan setiap orang untuk saling terhubung lebih mendalam.
    Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 10.228 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan