Artikel ini disusun bersama Allison Broennimann, PhD
. Allison Broennimann adalah Psikolog Klinis berlisensi yang membuka praktik di San Francisco Bay Area dan menyediakan layanan psikoterapi dan neuropsikologi. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, Dr. Broennimann mengkhususkan diri dalam psikoterapi mendalam untuk memberikan perawatan yang berfokus pada solusi untuk kecemasan, depresi, masalah hubungan, kesedihan, masalah penyesuaian, stres traumatis, dan transisi fase kehidupan. Sebagai bagian dari praktik neuropsikologi, dia mengintegrasikan psikoterapi mendalam dan rehabilitasi kognitif bagi mereka yang menjalani pemulihan setelah mengalami cedera otak traumatis. Dr. Broennimann memiliki gelar BA Psikologi dari Universitas California, Santa Cruz, dan MS dan Ph.D. Psikologi Klinis dari Palo Alto University. Dia memegang lisensi dari California Board of Psychology dan merupakan anggota American Psychological Association.
Ada 10 referensi
yang dikutip dalam artikel ini dan dapat ditemukan di akhir halaman.
Artikel ini telah dilihat 18.154 kali.
Tentunya sulit mengetahui apa yang perlu dikatakan saat seseorang meminta maaf kepada Anda, terutama saat ia mengutarakannya melalui pesan singkat, dan bukan secara langsung. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari cara mengenali permohonan maaf yang tulus dan mendapatkan beberapa kiat terkait cara membalas pesan dari yang bersangkutan, baik saat Anda menerima permohonan maafnya maupun tidak.
Langkah
-
Jangan tanggapi pesannya saat Anda masih emosional. Jika Anda masih marah kepadanya, Anda mungkin terdorong untuk menanggapi pesannya dengan kemarahan. Sayangnya, pesan berisi kemarahan sangat mudah keluar dari kendali dan berujung pada pertengkaran yang menyakitkan. [1] X Teliti sumber Agar Anda tidak sampai mengatakan sesuatu yang nantinya akan disesali, simpan ponsel Anda untuk sementara dan pikirkan apa yang Anda ingin katakan.
- Luangkan beberapa menit (atau bahkan satu hingga dua hari jika perlu) untuk memproses perasaan Anda sebelum menanggapi pesan dari yang bersangkutan.
Iklan
-
Permohonan maaf yang baik tidak boleh bersyarat. Akan sulit untuk mengetahui nada bicara seseorang melalui pesan singkat dan karena alasan ini, pesan singkat bukanlah media yang tepat untuk memohon maaf (atau menanggapi permintaan maaf). Meskipun demikian, ucapan permohonan maaf itu sendiri bisa membantu Anda mengetahui apakah si pemohon maaf memang tulus atau tidak. [2] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber Permohonan maaf yang baik harus: [3] X Sumber Tepercaya Greater Good Magazine Kunjungi sumber
- Mencerminkan penyesalan. Sebagai contoh, “Aku sangat menyesal atas apa yang kulakukan kemarin.”
- Menunjukkan tanggung jawab atas apa yang dilakukan si pelaku dan kesadaran mengenai dampak perbuatannya. Sebagai contoh, “Aku sadar yang kulakukan sangat tidak sensitif, dan itu membuatmu terluka.”
- Menjelaskan usaha untuk memperbaiki keadaan (mis. dengan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama atau menawarkan diri untuk menebus kesalahan).
- Tidak memuat kilah, menyepelekan kesalahan yang dilakukan, atau menyalahkan Anda atas apa yang terjadi. Sebagai contoh, permohonan maaf yang baik tidak mencakup ucapan seperti, “Aku minta maaf, tetapi aku tidak akan sampai mengatakannya jika kamu tidak membuatku kesal sejak awal” atau “Aku minta maaf jika kamu tersinggung.” [4] X Teliti sumber
-
Apa pun tanggapan Anda, kirimkan pesan yang singkat. Pesan singkat didesain untuk komunikasi yang cepat dan mudah sehingga bukanlah media yang tepat untuk mengirimkan gambaran terperinci mengenai perasaan Anda. [5] X Teliti sumber Berikan yang bersangkutan jawaban singkat yang tidak berbelit-belit, baik saat Anda memaafkannya maupun tidak. [6] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Terima kasih sudah meminta maaf kepadaku. Permintaan maafmu sangat berarti” atau “Tidak masalah. Aku tidak apa-apa.”
Iklan
-
Untuk meminta maaf, bahkan melalui pesan singkat dibutuhkan keberanian. Jika permohonan maaf tersebut tulus, beri tahu yang bersangkutan bahwa Anda melihat usahanya, meskipun Anda mungkin masih merasa kesal. [7] X Teliti sumber Coba ucapkan, misalnya:
- “Aku menghargai permohonan maafmu.”
- “Terima kasih sudah mengatakan hal ini.”
- “Apa yang kamu lakukan memang menyakitkan, tetapi permintaan maafmu sangat berarti bagiku. Terima kasih.”
-
Beri tahu ia bahwa Anda siap untuk bangkit. Tegaskan hal tersebut agar Anda berdua mendapatkan semacam pengakhiran dari masalah yang ada. [8] X Teliti sumber Anda bisa mengatakan, misalnya, “Terima kasih. Aku sudah memaafkanmu” atau “Tidak apa-apa kok. Ke depannya, tolong jangan bersikap seperti itu lagi, ya.”Iklan
-
Beri tahu ia bahwa Anda tidak begitu kesal. Sesuaikan nada atau gaya bahasa Anda dengan tingkat keseriusan masalah (dan perasaan Anda sendiri mengenai masalah tersebut). Jika ia mengirimkan permohonan maaf yang singkat mengenai kesalahan atau kesalahpahaman ringan, Anda bisa mengatakan:
- “Tidak masalah!”
- “Terima kasih. Jangan khawatir! Aku tidak marah kok.”
- “Semua orang pernah melakukan kesalahan kok. Tidak masalah.”
-
Terkadang, pemulihan membutuhkan waktu yang lama. Meskipun Anda menerima permohonan maafnya, sangat wajar jika Anda masih merasa kesal atau terganggu dengan apa yang terjadi. Dalam situasi seperti ini, jujurlah mengenai apa yang Anda rasakan alih-alih berusaha menyembunyikan atau memendam perasaan. Dengan bersikap terbuka, Anda bisa merasa lebih baik dan yang bersangkutan pun mengetahui secara lebih jelas situasi yang ada.
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Hai! Aku menghargai permohonan maafmu. Aku memang masih sedikit kesal dengan apa yang terjadi, tetapi semuanya akan baik-baik saja” atau “Oke. Terima kasih sudah meminta maaf. Aku memang masih membutuhkan waktu sebelum merasa lebih tenang, tetapi setidaknya permohonan maafmu sudah cukup membantu.”
Iklan
-
Terkadang tidak masalah untuk menolak permintaan maaf. Jika permohonan maafnya tidak tulus atau Anda merasa usahanya untuk memperbaiki keadaan belum cukup, beri tahu yang berrsangkutan. [9] X Teliti sumber Anda juga bisa mengatakan bahwa Anda menghargai permintaan maafnya, tetapi belum siap untuk menerimanya.
- Sebagai contoh, jika Anda merasa bahwa permintaan maafnya tidak cukup tulus, Anda bisa mengatakan, “Tidak, aku tidak bisa menerima permintaan maafmu. Aku merasa kamu belum benar-benar bertanggung jawab atas apa yang terjadi.”
- Atau, “Terima kasih sudah meminta maaf, tetapi aku masih kesal dan belum siap memaafkanmu. Tolong beri aku waktu.”
- Jika permohonan maaf tersebut datang dari sosok yang sangat berarti, berikan ia kesempatan kedua untuk meminta maaf secara lebih tulus. Jelaskan apa yang Anda harapkan darinya agar bisa menerima permintaan maafnya (mis. “Aku ingin kamu memberi tahuku bahwa kamu memahami apa yang membuatku begitu terluka.”).
-
Permintaan maaf menjadi lebih berarti saat didukung dengan tindakan. Luangkan waktu untuk membahas sesuatu yang bisa dilakukan untuk bangkit dari masalah. Anda bisa menyarankannya untuk berkompromi atau memintanya mengubah perilakunya di masa mendatang. [10] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Di lain waktu saat kamu kesal kepadaku, jelaskan apa yang kamu rasakan, dan bukan membentakku” atau “Aku mengerti kamu kesal karena aku terlalu lambat, dan aku akan berusaha menjadi lebih baik. Namun di lain waktu, coba hubungi aku terlebih dahulu dan jangan pergi begitu saja.”
Iklan
-
Dalam konflik, biasanya terdapat dua sisi. Pikirkan apa yang terjadi di antara Anda dan yang bersangkutan, dan coba lihat situasi dari sudut pandangnya. Jika ada sesuatu yang Anda seharusnya bisa lakukan, akui saja. Dengan demikian, Anda berdua bisa keluar dari masalah yang ada dengan perasaan yang lebih lega atau baik. [11] X Teliti sumber
- Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan, “Terima kasih sudah meminta maaf. Aku sangat ingin mendengarnya. Aku juga minta maaf atas reaksiku. Aku tidak seharusnya membentakmu.”
-
Jika Anda sedang berduka, Anda tidak harus langsung menanggapi pesan yang datang. Namun, jika seseorang mengatakan, misalnya, “Aku ikut berduka atas kehilangan yang kamu alami” atau “Aku ikut menyesal atas apa yang terjadi”, Anda bisa mengirimkannya balasan singkat jika memang mau. Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan: [12] X Teliti sumber
- “Terima kasih atas simpatimu.”
- “Terima kasih. Ini sangat berarti bagiku.”
- “Aku menghargai ucapanmu.”
- “Terima kasih atas kehadiranmu.”
Iklan
-
Pesan singkat bukanlah media yang tepat untuk membahas obrolan penting. Jika yang bersangkutan meminta maaf atas sesuatu yang ringan atau Anda tidak perlu mengatakan banyak hal, mengirimkan pesan singkat mungkin bukan masalah. Namun, jika Anda ingin menjalani obrolan dari hati ke hati dengannya, akan lebih baik jika Anda menghubunginya atau berbicara secara langsung. [13] X Teliti sumber
- Anda bisa mengirimkan pesan seperti, “Apa yang terjadi kemarin sangat serius, dan aku tak ingin membahasnya lewat pesan singkat. Bolehkah aku menghubungimu?”
- Anda juga bisa mengatakan, “Terima kasih atas pesanmu, tetapi kurasa kita perlu membahas ini secara langsung."
wikiHow Terkait
Referensi
- ↑ https://psychcentral.com/blog/why-you-shouldnt-text-your-argument#1
- ↑ https://greatergood.berkeley.edu/article/item/six_tips_for_reading_emotions_in_text_messages
- ↑ https://greatergood.berkeley.edu/article/item/the_three_parts_of_an_effective_apology
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/make-it-right/202010/how-recognize-and-respond-fake-apology
- ↑ https://psychcentral.com/blog/why-you-shouldnt-text-your-argument#1
- ↑ https://psychcentral.com/blog/7-ways-to-give-an-apology-4-ways-to-accept-one#3
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/managing-your-mindset/201506/5-steps-apology-really-works
- ↑ https://psychcentral.com/blog/7-ways-to-give-an-apology-4-ways-to-accept-one#1
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/make-it-right/202010/how-recognize-and-respond-fake-apology
- ↑ https://www.psychologytoday.com/us/blog/managing-your-mindset/201506/5-steps-apology-really-works
- ↑ https://psychcentral.com/blog/7-ways-to-give-an-apology-4-ways-to-accept-one#3
- ↑ https://dying.lovetoknow.com/words-comfort-after-death/do-you-need-send-thank-you-cards-people-who-send-sympathy-notes
- ↑ https://psychcentral.com/pro/exhausted-woman/2017/11/the-art-of-good-communication-texting-etiquette#1