PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Berbincang-bincang dengan orang asing, teman kencan, dan orang-orang yang Anda temui di pesta terkadang merupakan hal yang sulit. Bagaimana Anda bisa tahu apa yang harus dikatakan? Siapkan bahan pembicaraan yang seru dan menarik dan dengarkan lawan bicara dengan baik agar Anda (dan orang lain) lebih santai.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Mempelajari Cara Mengobrol Ringan

PDF download Unduh PDF
  1. Terkadang orang-orang menganggap obrolan ringan sebagai sesuatu yang palsu atau dangkal. Akan tetapi, obrolan ringan memiliki fungsi sosial yang penting. Obrolan ringan memungkinkan dua orang yang relatif asing untuk mengenal satu sama lain tanpa menimbulkan stres atau ketidaknyamanan. [1] Izinkan diri Anda mengobrol ringan tanpa perasaan tidak enak atau dangkal. Obrolan ringan juga merupakan salah satu pembicaraan penting.
  2. Bahan pembicaraan yang sesuai ada hubungannya dengan acara spesifik yang Anda hadiri. [2] Misalnya, Anda tidak bisa membicarakan tentang politik pada acara kantor, tetapi pembicaraan politik sesuai di acara pengumpulan dana kandidat politik. Secara umum, sebaiknya Anda:
    • Mempertimbangkan alasan umum yang membawa Anda dan lawan bicara ke acara tersebut (pekerjaan, teman yang sama, minat yang sama)
    • Menjauhi topik kontroversial yang tidak ada hubungannya dengan acara.
    • Tetap bersikap santai dan sopan
  3. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak” saja, namun memerlukan respons personal yang lebih mendalam. Tanyakan beberapa hal yang sederhana dan mendasar kepada lawan bicara tentang hidupnya sehingga Anda dapat mengenalnya tanpa melewati batas. Sebagai peraturan umum, apa pun pertanyaan yang diajukan ketika membuat akun profil di media sosial adalah pertanyaan aman.
    • Di mana kampung halamanmu? Seperti apa di sana?
    • Di mana kamu bekerja? Apa yang selalu membuatmu sibuk?
    • Bagaimana pendapatmu tentang film (ini dan itu)?
    • Jenis musik apa yang kamu suka? Apa saja lima band favoritmu?
    • Apa kamu suka membaca? Apa tiga buku yang akan kamu bawa ke pulau terpencil?
  4. Ada sejumlah pertanyaan dalam obrolan ringan yang berkaitan dengan hobi, pekerjaan, dan keluarga. Pikirkan beberapa pembelokan yang dapat Anda lakukan untuk membuat obrolan ringan menjadi lebih dalam tanpa melanggar batasan pribadi. Beberapa pilihannya antara lain:
    • Kejutan apa yang diberikan hidup padamu sejauh ini?
    • Seperti apa temanmu yang usianya paling tua?
    • Apa pekerjaan yang menurutmu ideal untukmu?
    • Apa satu hal yang menurutmu akan pandai kamu lakukan seandainya kamu mengejarnya?
    • Apa bagian favorit dari pekerjaanmu?
  5. Orang senang memiliki kesempatan untuk berbagi minat. Jika Anda kesulitan mencari bahan pembicaraan, biarkan lawan bicara yang melakukannya dengan menanyakan hobi, minat atau rencana yang sangat menarik baginya. [3] Ini akan membuat lawan bicara santai. Mungkin dia akan mengembalikan perhatian yang sama dengan menanyakan minat Anda.
    • Siapa penulis/aktor/musisi/atlet favoritmu?
    • Apa yang kamu lakukan saat ingin bersenang-senang?
    • Apa kamu bisa menyanyi atau memainkan alat musik?
    • Apa kamu senang bermain olahraga atau menari?
    • Apa bakat rahasiamu?
  6. Biasanya orang terikat dengan lebih efektif melalui topik yang positif daripada topi negatif, kritis, atau berupa keluhan. [4] Cobalah menemukan topik yang sama-sama Anda sukai untuk membuat obrolan mengalir, jangan sampai memilih topik menghina atau mengkritik. Misalnya, jangan membahas tentang betapa Anda membenci sup yang dihidangkan di pesta makan malam, sebaliknya bicarakan tentang hidangan pencuci mulut yang sangat Anda sukai.
    • Sebaiknya Anda juga menolak keinginan untuk berdebat dengan lawan bicara. Anda bisa bertukar ide dengan saling menghargai tanpa mengarah pada kenegatifan. [5]
  7. Jika Anda terjebak pada gagasan untuk mendapatkan banyak bahan pembicaraan, mungkin Anda lupa bahwa satu topik yang bagus dapat membuat obrolan berlangsung selama berjam-jam. Anda hanya perlu berpindah ke topik selanjutnya jika topik yang ada sudah mulai buntu. Tentu saja, percakapan yang baik cenderung mengalir dari satu topik ke topik lainnya tanpa usaha yang disengaja. Jika Anda berpikir, “Kenapa kami bisa sampai ke topik ini ?” Selamat. Berarti obrolan Anda mengalir lancar.
  8. Meskipun bahan pembicaraan itu penting, sikap ramah lebih signifikan jika ingin memulai percakapan sukses. [6] Sikap Anda yang rileks akan menenangkan lawan bicara, dan mereka cenderung lebih reseptif pada Anda karenanya. Beri senyuman, perhatian, dan tunjukkan kepedulian Anda pada keadaan orang lain.
  9. Salah satu cara terbaik untuk mencari bahan pembicaraan adalah mendorong lawan bicara untuk membagi pikiran, perasaan, dan idenya. Jika lawan bicara menceritakan detail tentang hidupnya atau mengisahkan sesuatu, tunjukkan ketertarikan Anda dengan bertanya lebih lanjut. [7] Pastikan Anda mengajukan pertanyaan yang relevan. Jangan mengarahkan percakapan ke diri Anda. [8] Contoh, Anda bisa menanyakan hal-hal berikut:
    • Mengapa kamu menyukai (olahraga/pertunjukan/film/ band /dsb.) itu?
    • Aku juga suka band itu! Yang mana album favoritmu?
    • Apa yang pertama membuatmu tertarik pada (minatnya)?
    • Aku belum pernah ke Lombok. Menurutmu apa yang harus dilakukan turis di sana?
  10. Walaupun Anda mencoba menghindari topik kontroversial, kadang hal itu terjadi dengan sendirinya. Siapa pun yang membawa topik diskusi yang memanas, Anda ataukah lawan bicara, cobalah mendinginkannya dengan cara yang sopan dan hati-hati. [9] Contoh, Anda dapat mengatakan:
    • Mungkin kita harus menyisakan debat itu pada politisi dan beralih ke topik lain.
    • Ini topik yang sulit, tapi aku ragu kita bisa memecahkannya di sini. Mungkin kita bisa membahasnya lain kali?
    • Percakapan ini sebenarnya mengingatkan aku akan (topik yang lebih netral).
  11. Jika Anda bisa memberikan pujian tulus, jujur, dan pantas kepada lawan bicara, lakukan saja. Itu mungkin dapat mewarnai obrolan dan membuat lawan bicara merasa dihargai dan nyaman. [10] Beberapa pujian yang bisa diberikan pada lawan bicara antara lain:
    • Aku suka anting-antingmu. Boleh aku tahu di mana kamu membelinya?
    • Makanan yang kamu bawa ke acara makan malam kemarin enak sekali. Kamu dapat resepnya di mana?
    • Sepak bola adalah olahraga berat. Kamu pasti selalu menjaga kebugaran tubuh!
    • Anda juga dapat memuji tuan rumah acara, terutama jika Anda dan lawan bicara sama-sama mengenal sang tuan rumah. [11]
  12. Jika Anda dan lawan bicara mempunyai minat yang sama, itu bagus. Akan tetapi, Anda juga dapat memanfaatkan kesempatan untuk belajar tentang tempat-tempat baru, orang baru, dan gagasan baru yang tidak familier dengan Anda. [12] Temukan keseimbangan antara menemukan kesamaan dan menunjukkan rasa ingin tahu pada sesuatu yang baru bagi Anda.
    • Misalnya, jika Anda dan lawan bicara sama-sama senang bermain tenis, Anda bisa menanyakan raket jenis apa yang lebih dia suka. Jika Anda senang bermain tenis dan dia senang bermain catur, Anda bisa menanyakan tentang jalannya turnamen catur dan apa perbedaannya dengan turnamen tenis.
  13. Mencari topik yang cocok untuk dibicarakan adalah bagian penting untuk menjadi orang yang pintar bercakap-cakap. Namun mengetahui kapan harus diam juga merupakan kunci penting. Bagaimanapun, Anda ingin lawan bicara menikmati obrolan dengan Anda. [13] Usahakan ada pembagian 50-50 dalam obrolan agar kedua pihak sama-sama merasa dihargai dan dipedulikan.
  14. Anda cenderung akan memiliki bahan percakapan menarik jika memiliki pemikiran menarik tentang dunia. [14] Ikuti berita, budaya populer, dan olahraga. Semua itu akan memberikan cara mudah bagi Anda merancang percakapan yang akan menarik banyak orang. Beberapa bahan pembicaraan menarik yang terkait dengan peristiwa baru-baru ini antara lain:
    • Perkembangan tim olahraga lokal
    • Acara lokal penting (seperti konser, parade, atau pentas sandiwara)
    • Film, buku, album, dan tayangan baru
    • Barang baru yang signifikan
  15. Jika Anda dianugerahi kemampuan untuk menceritakan lelucon dan kisah lucu, Anda bisa menggunakannya ketika mencari bahan pembicaraan. [15] Jangan memaksakan selera humor Anda pada orang lain, tetapi Anda dapat memasukkannya ke dalam percakapan dengan cara yang sopan dan bersahabat.
    • Pastikan selera humor Anda bukan jenis yang berdasarkan hinaan, sarkasme kasar, atau humor cabul. Jenis humor seperti itu dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
  16. Jangan berpura-pura menjadi ahli dalam satu topik yang tidak familier bagi Anda. Jujur dan bagilah minat Anda pada orang lain. Jangan memaksa diri menjadi sesuatu yang bukan diri Anda. [16]
    • Walaupun kemampuan mengobrol dengan cerdas , lucu , dan menarik akan membantu, tetapi jangan merasa harus memenuhi standar setinggi itu. Cukup tampilkan versi diri Anda yang menyenangkan dan bersahabat.
    • Contoh, daripada berpura-pura bahwa Anda ahlinya liburan ke Spanyol, lebih baik katakan, “Oh! Aku belum pernah ke Spanyol. Apa yang paling kamu sukai di sana?”
  17. Kadang-kadang orang ragu berkontribusi dalam percakapan karena merasa idenya tidak cukup unik, mengejutkan, atau kreatif. Akan tetapi, Anda tidak perlu malu karena memiliki pemikiran yang sama dengan orang lain. [17] Jika wawasan Anda tentang Monet tidak banyak berkembang sejak yang Anda pelajari di SMA, silakan membagi apa pun yang Anda tahu dan pelajari selebihnya dari orang lain dengan pengalaman lebih.
  18. Jika Anda pernah bertemu dengannya di kesempatan lain, ajukan pertanyaan spesifik yang berkaitan dengan obrolan sebelumnya. [18] Apakah kemarin dia sedang mempersiapkan proyek besar atau acara olahraga? Apakah kemarin dia membicarakan tentang anak atau istrinya? Jika Anda menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dengan baik di kesempatan sebelumnya, dia akan merasa dihargai dan kemungkinan akan terbuka dengan Anda.
  19. Ingatlah kejadian aneh, menarik, mengherankan, atau lucu yang terjadi pada Anda baru-baru ini. Apakah Anda mengalami kejadian lucu atau kebetulan yang aneh? [19] Sebutkan hal itu kepada lawan bicara sebagai cara untuk membuka percakapan.
  20. Jika Anda memperhatikan bahwa Anda atau lawan bicara teralihkan perhatiannya atau bosan, akhiri obrolan dengan sopan. Anda cukup berpamitan dengan sopan untuk pindah ke tempat lain dan memulai obrolan baru. [20] Ingat bahwa obrolan yang berhasil tidak perlu lama, obrolan yang singkat dan bersahabat juga penting. Beberapa cara yang sopan untuk mengakhiri obrolan pada saatnya adalah:
    • Senang bertemu kamu! Aku akan memberimu kesempatan untuk bergabung dengan yang lain di sini.
    • Senang sekali mengobrol tentang X denganmu. Semoga kita bertemu lagi lain kali.
    • Sepertinya aku harus menyapa (temanku/tuan rumah/atasanku). Senang sekali bertemu denganmu!
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menemukan Topik yang Lebih Dalam untuk Dibahas

PDF download Unduh PDF
  1. Memulai dengan obrolan ringan sudah bagus, tetapi pembicaraan yang lebih dalam akan lebih memuaskan. Setelah Anda dan lawan bicara mulai nyaman dengan pertanyaan sederhana, mulailah mengajukan pertanyaan yang lebih menyelidik untuk melihat apakah dia terbuka pada diskusi yang lebih berisi. [21] Misalnya, jika Anda dan lawan bicara mendiskusikan tentang pekerjaan masing-masing, Anda bisa mengajukan pertanyaan yang lebih dalam seperti:
    • Apa bagian paling memuaskan dalam kariermu?
    • Pernahkah kamu menjumpai kesulitan dalam pekerjaan?
    • Di mana kamu ingin berada dalam beberapa tahun ke depan?
    • Apakah karier ini memang yang kamu harapkan, atau apakah kamu mengambil jalur yang tidak tradisional?
  2. Orang yang introver sekalipun biasanya akan lebih senang jika terlibat dalam percakapan. [22] Secara umum, obrolan ringan membuat orang senang dan percakapan berisi membuat orang semakin senang. [23]
  3. Jangan melompat pada percakapan yang lebih pribadi pada siapa pun, masukkan topik tersebut secara perlahan untuk melihat tanggapan lawan bicara. Jika dia sepertinya senang, Anda dapat melanjutkan. Jika dia tampak tidak nyaman, Anda dapat mengubah topik sebelum kerusakan terjadi. [24] Beberapa contoh cara untuk mengetes topik yang berpotensi bahaya adalah:
    • Aku menonton debat politik tadi malam. Bagaimana menurutmu?
    • Aku cukup aktif terlibat di gerejaku. Apakah kamu aktif di kelompok tertentu?
    • Aku menaruh minat pada pendidikan dwibahasa, tapi aku sadar itu adalah topik kontroversial kadang-kadang. . .
  4. Meyakinkan orang lain untuk menerima sudut pandang Anda akan membawa emosi negatif pada lawan bicara, sementara menunjukkan rasa ingin tahu dan respek menimbulkan emosi positif. [25] Jangan menggunakan bahan pembicaraan sebagai kesempatan untuk memaksakan ide, gunakan sebagai cara untuk menarik minat orang lain. Dengarkan pendapatnya dengan respek, walaupun dia tidak setuju dengan Anda.
  5. Menceritakan detail kecil dan spesifik tentang hidup dan pengalaman Anda adalah cara yang bagus untuk melihat apakah lawan bicara ingin bercakap-cakap dengan Anda. Jika Anda mendapat respons positif, Anda dapat melanjutkan dengan bahan pembicaraan itu. Kalau tidak, ubah arah pembicaraan. [26]
  6. Jika seseorang mengajukan pertanyaan umum, jawablah dengan anekdot singkat dan spesifik mengenai pengalaman Anda. [27] Ini dapat membantu menggerakkan arah pembicaraan dan mengilhami lawan bicara untuk menceritakan pengalaman pribadinya.
    • Contoh, jika lawan bicara menanyakan pekerjaan Anda, Anda dapat menceritakan kejadian aneh yang terjadi pada Anda selama dalam perjalanan ke tempat kerja.
    • Jika lawan bicara bertanya apa hobi Anda, Anda bisa menceritakan tentang kisah Anda mengikuti lomba di suatu acara, bukan hanya menyebutkan semua hobi Anda.
    • Jika lawan bicara menanyakan film apa yang baru Anda tonton, Anda bisa membicarakan tentang kejadian lucu yang Anda alami di bioskop.
  7. Studi menunjukkan bahwa mengungkapkan informasi tentang diri sendiri dapat membuat Anda lebih disukai. [28] Meskipun Anda harus ingat untuk tidak bercerita berlebihan, namun jujur mengungkapkan tentang hidup, pikiran, dan pendapat Anda akan membuat orang lain merasa lebih nyaman untuk berbagi detail tentang diri mereka. Jangan terlalu tertutup atau menggenggam rahasia Anda rapat-rapat.
  8. Pertanyaan tentang dilema moral, pengalaman pribadi, dan perasaan tidak aman dapat membentuk ikatan khususnya antara orang yang saling mengenal dengan cukup baik. Jika, setelah mengetes ombak, lawan bicara tampak terbuka pada diskusi lebih dalam, pertimbangkan untuk mengajukan pertanyaan yang lebih pribadi. Namun, pastikan Anda selalu mengukur tingkat kenyamanan lawan bicara, dan arahkan pembicaraan ke topik yang lebih santai jika suasana mulai canggung. Beberapa pertanyaan yang bisa diajukan adalah:
    • Seperti apa kamu waktu masih kecil?
    • Siapa sosok panutanmu yang paling penting ketika tumbuh dewasa?
    • Apa kamu masih ingat hari pertama TK? Seperti apa rasanya?
    • Kapan kamu merasa paling sulit menahan tawa?
    • Apa hal paling memalukan yang pernah kamu lihat?
    • Misalnya kamu berada di kapal yang sedang tenggelam dengan seorang pria tua, seekor anjing, dan seseorang yang baru keluar dari penjara. Kamu hanya bisa menyelamatkan satu orang. Siapa yang akan kamu pilih?
    • Apakah kamu lebih memilih mati sebagai orang tidak dikenal yang melakukan hal-hal hebat atau pahlawan dunia terkenal yang tidak benar-benar melakukan apa yang dipuji-pujikan kepadanya?
    • Apa ketakutan terbesarmu?
    • Apa hal paling memalukan yang pernah kamu rasakan?
    • Apa satu hal yang kamu harap bisa diubah dari dirimu?
    • Bagaimana perbedaan hidup ini dengan apa yang kamu bayangkan ketika masih kecil?
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mendemonstrasikan Kemampuan Bercakap-cakap yang Baik

PDF download Unduh PDF
  1. Orang yang membuat kontak mata biasanya adalah orang-orang yang ingin terlibat dalam percakapan. [29] Kontak mata jua membantu Anda menentukan apakah bahan pembicaraan tertentu akan disukai lawan bicara. Jika dia mulai terlihat terganggu atau memandang ke arah lain, Anda harus mempertimbangkan untuk mengubah topik, bertanya pada lawan bicara, atau mengakhiri percakapan dengan sopan.
  2. Keheningan bisa terjadi. Silakan menyambutnya, terutama dengan orang-orang yang memang berhubungan dekat dengan Anda. [30] Jangan merasa berkewajiban untuk mengisi setiap jeda dalam percakapan dengan pendapat, pertanyaan, dan cerita. Terkadang jeda adalah hal yang alami dan positif.
  3. Ambil jeda setiap beberapa kali. Jeda memberi kesempatan pada lawan bicara untuk mengubah topik, bertanya kepada Anda, atau mengakhiri percakapan jika memang perlu. [31] Pastikan Anda tidak bermonolog.
  4. Jika Anda baru mengenal seseorang, Anda harus menahan detail paling pribadi sampai Anda mengenal dia dengan lebih baik. Cerita terlalu detail bisa membuat Anda tampak seperti penggosip, tidak pantas, atau mengejutkan. Bicarakan hal-hal faktual namun pantas sampai Anda berdua lebih akrab. [32] Beberapa topik yang tidak boleh diceritakan secara berlebihan adalah:
    • Fungsi tubuh atau seksual
    • Putus cinta atau masalah hubungan saat ini
    • Pendapat politik atau keagamaan
    • Gosip dan kisah mesum
  5. Topik yang tidak suka dibicarakan orang di tempat kerja antara lain adalah penampilan, status hubungan, dan status sosial-ekonomi. [33] Keterlibatan politik atau keagamaan juga bisa dianggap tabu, tergantung konteksnya. Kembangkan kepekaan pada lawan bicara dan cobalah menjaga suasana santai dan ringan sampai Anda lebih mengetahui apa yang menarik minatnya.
  6. Jika Anda ingin menceritakan kisah lucu, pastikan kisah itu singkat atau ada hubungannya dengan minat lawan bicara. Hanya karena satu topik menarik bagi Anda, belum tentu topik itu juga menarik bagi orang lain. [34] Silakan menceritakan (secara singkat) minat dan antusiasme Anda, kemudian ukur respons lawan bicara. Beri kesempatan dia mengajukan pertanyaan lanjutan (jika dia tertarik mengetahui lebih jauh) atau ganti topik (jika dia lebih suka membahas hal lain).
  7. Bukan kewajiban Anda untuk memastikan percakapan mengalir, karena satu orang saja tidak cukup untuk bisa bercakap-cakap. Jika lawan bicara tidak tertarik, cari orang lain. Jangan menghukum diri sendiri karena satu percakapan yang tidak berjalan lancar.
  8. Buat kontak mata dan dengarkan baik-baik ketika giliran lawan bicara. Jangan tampak terganggu atau bosan. Tunjukkan bahwa Anda terlibat dan tertarik. [35]
  9. Percakapan akan semakin lancar jika Anda tersenyum, mengangguk, dan menunjukkan ketertarikan dengan bahasa tubuh. [36] Jangan terlalu banyak bergerak, menyilangkan lengan, memandang jari kaki, atau menatap ponsel. Pertahankan kontak mata yang pantas dan hadapi lawan bicara dengan terbuka.
    Iklan

Tips

  • Jika Anda kesulitan mencari bahan pembicaraan, fokuslah untuk rileks. Semakin Anda rileks, semakin aktif otak Anda mencari ide baru.
  • Pujilah lawan bicara agar dia merasa lebih nyaman di dekat Anda. Misalnya, puji selera musik atau filmnya, pakaiannya, atau bahkan senyumnya.
  • Ingat, untuk membicarakan sesuatu, Anda harus melakukan sesuatu. Cari pengalaman menarik untuk menciptakan kisah menarik tentang hidup Anda.
Iklan

Peringatan

  • Orang perlu waktu untuk berpikir. Anda tidak perlu mengisi setiap keheningan dengan ocehan gugup tak berujung.
  • Jangan kasar.
  • Jangan membicarakan sesuatu yang terlalu berat. Orang akan cepat merasa tidak nyaman jika Anda langsung membicarakan “topik berat”, terutama jika Anda tidak yakin apa pendapat lawan bicara tentang isu tersebut. Membicarakan cuaca, liburan atau berita dapat mengungkapkan satu atau dua hal tentang diri masing-masing, tanpa menggunakan topik "perasaan terdalamku tentang kemiskinan di dunia" atau "operasi herniaku". Secara khusus, hindari politik (baik lokal maupun internasional) sampai Anda berdua sudah saling mengenal dengan lebih baik.
  • Jangan terlalu banyak bicara tentang diri sendiri. Ini akan memberi tekanan pada Anda untuk tampil baik, belum lagi fakta bahwa mendengarkan orang yang mengoceh tentang diri mereka akan cepat menimbulkan kebosanan.
Iklan
  1. http://www.lifehack.org/articles/communication/hate-awkward-silences-10-essential-tips-great-conversationalist.html
  2. http://www.splendidtable.org/story/how-to-be-interesting-at-a-dinner-party
  3. http://www.lifehack.org/articles/communication/hate-awkward-silences-10-essential-tips-great-conversationalist.html
  4. http://www.lifehack.org/articles/communication/hate-awkward-silences-10-essential-tips-great-conversationalist.html
  5. http://www.lifehack.org/articles/communication/how-to-be-a-brilliant-conversationalist.html
  6. http://www.lifehack.org/articles/communication/how-to-be-a-brilliant-conversationalist.html
  7. http://www.lifehack.org/articles/communication/how-to-be-a-brilliant-conversationalist.html
  8. https://www.psychologytoday.com/blog/open-gently/201302/you-can-be-better-conversationalist
  9. https://www.psychologytoday.com/blog/open-gently/201302/you-can-be-better-conversationalist
  10. https://www.psychologytoday.com/blog/open-gently/201302/you-can-be-better-conversationalist
  11. http://www.fastcompany.com/1843752/hate-small-talk-these-5-questions-will-help-you-work-any-room
  12. http://www.lifehack.org/articles/communication/hate-awkward-silences-10-essential-tips-great-conversationalist.html
  13. https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201409/7-ways-make-small-talk-work-you
  14. https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201409/7-ways-make-small-talk-work-you
  15. https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201409/7-ways-make-small-talk-work-you
  16. https://hbr.org/2014/06/the-neurochemistry-of-positive-conversations/
  17. http://lifehacker.com/5913355/how-can-i-turn-small-talk-into-a-conversation
  18. http://lifehacker.com/5913355/how-can-i-turn-small-talk-into-a-conversation
  19. https://labs.psych.ucsb.edu/collins/nancy/UCSB_Close_Relationships_Lab/Publications_files/Collins%20and%20Miller,%201994.pdf
  20. https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201409/7-ways-make-small-talk-work-you
  21. https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201409/7-ways-make-small-talk-work-you
  22. https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201409/7-ways-make-small-talk-work-you
  23. https://www.psychologytoday.com/blog/fulfillment-any-age/201409/7-ways-make-small-talk-work-you
  24. http://www.metro.us/lifestyle/3-taboo-topics-to-avoid-in-the-workplace/tmWkjD---cdKGGKhIllQE/
  25. http://www.wsj.com/articles/SB10001424052702303722604579111220890756120
  26. http://www.lifehack.org/articles/communication/how-to-be-a-brilliant-conversationalist.html
  27. https://www.psychologytoday.com/blog/open-gently/201302/you-can-be-better-conversationalist

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 181.929 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan