PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Mastitis adalah peradangan pada jaringan payudara yang menyebabkan payudara terasa sakit dan membengkak. Mastitis pada umumnya terjadi pada ibu menyusui, saat bakteri masuk ke dalam payudara melalui puting yang terluka atau sebagai akibat dari air susu yang tersisa di payudara setelah menyusui. Mastitis bisa dicegah melalui perawatan payudara dan puting yang baik serta dengan memastikan bahwa payudara benar-benar telah kosong setelah menyusui.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menyusui dengan Benar untuk Mencegah Mastitis

PDF download Unduh PDF
  1. Mastitis bisa terjadi pada semua tahap proses menyusui, tetapi banyak wanita mengalaminya di empat minggu pertama menyusui, saat payudaranya membesar. Hal ini sering terjadi pada ibu yang melahirkan anak pertama, sehingga baru menyusui untuk yang pertama kalinya. Bicaralah dengan dokter atau bidan untuk mengetahui cara menyusui dengan benar sehingga Anda bisa mencegah mastitis.
    • Pada awal kehamilan Anda, dokter atau bidan kemungkinan akan memberikan Anda buku panduan dan informasi yang mempersiapkan Anda selama kehamilan, persalinan dan minggu-minggu pertama setelah melahirkan. Jika mereka tidak memberikan panduan ini kepada Anda, maka mintalah.
    • Setelah bayi Anda lahir, jangan ragu untuk berbicara dengan praktisi kesehatan profesional jika Anda perlu belajar menyusui. Anda juga bsia menggunakan internet untuk menemukan informasi yang berguna. Ada banyak situs yang dirancang khusus untuk memberikan informasi kehamilan dan menyusui. Banyak di antaranya yang menawarkan program pendaftaran, di mana jika Anda mendaftar, Anda akan mendapatkan email mingguan seiring masa kehamilan Anda.
  2. Payudara yang penuh bisa menyebabkannya membesar dan memicu timbulnya mastitis. Anda sebaiknya menyusui bayi Anda setiap satu hingga tiga jam, atau setiap saat bayi Anda lapar. [1]
    • Jika Anda tahu bahwa Anda akan melewatkan satu sesi menyusui, pastikan untuk memompa air susu Anda untuk mengosongkan payudara.
  3. Jika payudara Anda penuh sebelum jadwal menyusui yang biasanya, maka Anda perlu mengosongkannya. Jika susu tersimpan dalam payudara, air susu itu akan mengental, menghambat alirannya sehingga kemungkinan memicu mastitis. [2]
    • Anda tidak harus menunggu bayi Anda memberikan tanda-tanda lapar. Bayi Anda kemungkinan tidak akan menolak air susu saat ditawari payudara, walaupun saat itu bukanlah waktunya menyusu.
    • Jangan takut membangunkan bayi Anda jika memang perlu. Lebih baik mengganggu tidur bayi Anda dan mengosongkan payudara daripada menghadapi resiko mastitis yang akan menyebabkan rasa sakit.
  4. Semua bayi memiliki kebutuhan menyusu yang berbeda-beda dan semua ibu juga memiliki aliran air susu yang berbeda. Beberapa bayi bisa mengosongkan air susu dalam waktu 10 menit, sementara bayi lainnya bisa menyusu selama 30 menit untuk setiap payudara. Kenali kebutuhan menyusu bayi Anda dan biarakan dia menghabiskan waktu yang diperlukan untuk mengosongkan payudara Anda.
    • Jangan perhatikan jam atau menentukan batasan waktu menyusui hanya untuk menepati jadwal menyusui. Gunakan waktu yang diperlukan bayi untuk mengosongkan payudara Anda seluruhnya. [3]
  5. Jika Anda menawarkan payudara kiri saat terakhir kali menyusui, tawarkan payudara yang kanan saat sesi menyusui berikutnya. Mengganti payudara akan mengurangi kemungkinan Anda menderita mastitis.
    • Kadang-kadang Anda mungkin bingung mengingat payudara mana yang terakhir Anda tawarkan pada bayi. Beberapa ibu merasa lebih mudah mengingat dengan menggunakan "gelang menyusui" pada pergelangan tangan sisi yang pertama ditawarkannya. Gelang menyusui tersedia untuk dijual di butik ibu hamil, tetapi Anda bisa menggunakan gelang apa saja, jika tidak ada gelang menyusui.
  6. Perlekatan yang tidak sempurna bisa mempengaruhi puting dan mengganggu aliran air susu. [4] Cari tahu di berbagai sumber tentang informasi teknik perlekatan yang benar. Jika bayi Anda kesulitan melekat dengan baik, konsultasikanlah dengan konsultan laktasi.
    • Untuk dapat melekat dengan benar, bayi Anda harus diposisikan ke atas, dengan dadanya melekat dengan dada Anda.
    • Jika areola Anda tidak menonjol, pijat payudara Anda untuk membuatnya menonjol sehingga bayi Anda bisa melekat dengan baik. [5]
  7. Pijat payudara Anda dengan lembut sebelum melekatkan bayi untuk membantu refleks let down dan membantu agar air susu mengalir dengan lancar.
  8. Cobalah posisi menyusui yang berbeda dan gunakan bantal selama menyusui sehingga Anda bisa menyusui dengan nyaman dan mudah. Hal ini juga membantu untuk memastikan bahwa payudara Anda akan kosong sepenuhnya pada setiap sesi menyusui.
  9. Anda perlu mengosongkan payudara Anda sebisa mungkin, dan bayi adalah ahilnya.
    • Jika Anda menggunakan botol susu di antara waktu menyusui, bayi Anda akan menjadi tidak terlalu lapar untuk mengosongkan payudara Anda. Hal ini bisa membuat Anda berisiko mengalami pembesaran payudara.
    • Sebagai tambahan, menawarkan botol susu bisa menyebabkan bingung puting karena bayi Anda akan mencoba untuk menggunakan dua jenis puting saat menyusu.
    • Hal yang lebih buruk lagi, bayi Anda mungkin lebih suka menyusu dari botol, karena aliran susu dari botol lebih lancar, sehingga bayi menjadi malas menghisap. Bayi kemungkinan bahkan akan menolak payudara atau kesulitan menghisap payudara.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Menjaga Kesehatan Tubuh Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Cobalah untuk tidak tidur dalam posisi yang menekan payudara Anda, dan hindari tidur dengan memakai bra. Hal ini bisa menyebabkan tekanan pada kelenjar susu yang sensitif, sehingga menyebabkannya meradang. Jika peradangan timbul, saluran air susu bisa tersumbat, yang kemudian mengakibatkan mastitis.
    • Posisi terbaik untuk tidur adalah posisi terlentang, tetapi jika Anda suka tidur menyamping, gunakanlah guling untuk membantu Anda mendapatkan posisi tidur yang nyaman tanpa menekan payudara Anda.
    • Saat Anda merasa payudara Anda penuh di malam hari, bangunlah dan susui bayi Anda.
  2. Sebagai ibu baru, Anda kemungkinan akan kewalahan merawat bayi Anda. Sementara Anda perlu memastikan bahwa kebutuhan bayi Anda terpenuhi, Anda kemungkinan tidak bisa melakukan hal yang sama untuk diri Anda sendiri. Maka menyediakan waktu untuk merawat diri sendiri juga menjadi hal yang penting. Karena jika sistem kekebalan tubuh Anda terganggu, Anda akan lebih berisiko menderita mastitis.
    • Tambah waktu tidur Anda, minum banyak cairan dan makan makanan sehat. Minumlah vitamin kehamilan Anda selama menyusui.
    • Jika Anda merasa kewalahan, beristirahatlah selama 10 menit dari bayi Anda sehingga Anda bisa mengendalikan diri dan bernapas lega.
  3. Jangan gunakan bra sesering yang Anda bisa untuk menghindari tekanan pada saluran air susu. Kenakan pakaian longgar yang nyaman sehingga Anda tidak menekan payudara Anda.
  4. 4
    Obati luka pada puting payudara. Puting payudara sering terluka selama menyusui, dan luka terbuka ini bisa menjadi jalan masuk bakteri dan menyebabkan mastitis. Cegah dan obati luka pada puting dengan melakukan hal berikut ini:
    • Biarkan payudara Anda kering dengan udara setelah menyusui. Hal ini akan lebih baik dibandingkan dengan mengusapnya dengan handuk atau mencucinya setiap kali menyusui, yang bisa menyebabkannya terlalu kering.
    • Usap dengan krim lanolin. Carilah krim alami yang bebas alkohol untuk mengatasi puting yang luka dan kering.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mengenali Tanda Mastitis

PDF download Unduh PDF
  1. Gejala ini seringkali timbul saat saluran air susu tersumbat sebelum timbulnya mastitis. Mendeteksi gejala ini sedini mungkin bisa sangat membantu Anda untuk mengambil langkah dalam mengatasi masalah ini sebelum mastitis timbul.
  2. Tentukan apakah hal ini terjadi di area tertentu atau di seluruh payudara Anda. Jika Anda menemukan bahwa hal ini hanya terjadi di bagian tertentu, maka kemungkinan penyebabnya adalah sumbatan saluran air susu.
    • Beri kompres hangat ke bagian yang sakit setiap hari, dan pastikan untuk mengosongkan payudara Anda seluruhnya setiap kali menyusui.
    • Jika radang payudara Anda tidak mereda, segera kunjungi dokter.
  3. Bahkan tanpa rasa nyeri, payudara yang keras dan nyeri merupakan pertanda awal munculnya infeksi.
  4. Kadang-kadang mastitis bisa tiba-tiba muncul. Sakit kepala, kedinginan, nyeri tubuh, dan kelelahan adalah penanda kemungkinan timbulnya mastitis.
  5. Suhu tubuh lebih dari 38 derajat Celsius bisa menjadi tanda bahwa infeksi mastitis sedang terjadi.
  6. Jika payudara Anda semakin sakit, demam Anda naik, atau Anda merasa lebih sakit seiring waktu, kemungkinan Anda mengalami infeksi mastitis dan harus mencari pertolongan medis.
    • Anda perlu melanjutkan menyusui, bahkan jika Anda mengalami infeksi. Berhenti menyusui bisa membuat masalahnya semakin parah. Bicaralah dengan dokter Anda untuk mengetahui cara mengurangi rasa sakit.
    • Jika dokter menyatakan bahwa mastitis Anda disebabkan oleh infeksi, dia mungkin akan memberikan resep antibiotik.
    Iklan

Peringatan

  • Selalu konsultasikan dengan praktisi kesehatan profesional untuk mendapatkan perawatan yang baik dari kondisi kesehatan Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 4.223 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan