Sebagian orang menganggap pendakian gunung sebagai salah satu jenis olahraga ekstrem, sementara sebagian lainnya menganggap hal tersebut sebagai sarana mengisi waktu luang yang membutuhkan kekuatan, ketahanan, dan pengorbanan. Kegiatan ini memang berbahaya, bahkan bisa menjadi fatal, terutama saat sang pendaki terlalu memaksakan diri atau terjebak di tengah cuaca buruk dan situasi yang kurang menguntungkan di gunung. Kurangnya pengalaman, perencanaan yang buruk, serta perlengkapan yang tidak memadai dapat mengakibatkan kecelakaan atau kematian. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui cara mendaki yang benar.
Terlepas dari segala risikonya, jika dilakukan dengan benar, mendaki gunung bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan, menantang, dan memberi pencerahan. Artikel ini akan menjabarkan petunjuk pendakian gunung bagi para pemula, serta dasar-dasar yang harus dipelajari. Akan tetapi, pada kenyataannya, masing-masing langkah yang dijelaskan di bawah harus dipelajari lebih jauh oleh Anda. Jadi, habiskanlah waktu sebanyak mungkin untuk membaca berbagai hal seputar pendakian gunung. Tulisan ini akan memberikan Anda gambaran umum mengenai segala hal yang diperlukan saat mendaki.
Langkah
-
Carilah informasi sebanyak-banyaknya. Sebelum mulai mendaki gunung, bacalah sebanyak mungkin buku mengenai keterampilan yang diperlukan dan pengalaman orang lain saat mendaki gunung. Sangat penting untuk memahami bahwa kekuatan mental saat mendaki gunung sama pentingnya dengan kekuatan fisik. Pelajari juga cara menggunakan perlengkapan pendakian dengan benar. Cara terbaik untuk memahaminya adalah dengan membaca cerita tentang pengalaman para pendaki yang telah menaklukan banyak gunung ternama. Ada banyak toko buku yang menyediakan area khusus untuk buku-buku seputar pendakian gunung, jadi Anda tidak akan kesulitan menemukan sumber bacaan yang bagus.
- Salah satu buku yang bagus untuk pemula adalah Mountaineering: The Freedom of the Hills karya Steve M Cox dan Kris Fulaas.
- Tontonlah DVD mengenai pengalaman saat mendaki gunung. Ada banyak dokumenter dan film bagus tentang pendakian gunung.
- Pelajarilah waktu terbaik untuk mendaki gunung di berbagai belahan dunia. Jika Anda tertarik untuk menaklukan gunung-gunung di luar negeri, hal ini akan membuat Anda mampu mengenali waktu terbaik untuk mendaki gunung di wilayah yang berbeda. Sebagai contoh, waktu pendakian terbaik di Eropa adalah di bulan Juni sampai September, waktu pendakian terbaik untuk wilayah Selandia Baru adalah Desember sampai Maret, sementara di Alaska, waktu pendakian terbaik ada pada bulan Juni dan Juli. Pada bulan-bulan tersebut, ada banyak faktor yang memengaruhi kelaikan pendakian. Mulai dari jumlah pendaki yang datang, kondisi cuaca yang tidak bisa diprediksi dari jauh-jauh hari, serta kenyataam bahwa ada musim yang baik dan buruk untuk mendaki gunung,
- Pelajarilah segala hal mengenai kondisi cuaca di daerah pegunungan. Area pegunungan dapat menciptakan cuaca sendiri (iklim mikro). Pelajarilah cara memprediksi cuaca buruk , cara membaca gerakan awan, cara mengetes arah angin, serta memahami pengaruh perubahan cuaca terhadap aktivitas pendakian Anda. Pelajari juga cara mencegah sambaran petir .
-
Nilailah kekuatan mental Anda. Mendaki gunung membutuhkan kekuatan mental yang baik karena Anda nantinya harus membuat keputusan yang cepat dan cermat terkait situasi dan kondisi, arah, serta keselamatan diri. Bagi banyak pendaki, kondisi mental merupakan tantangan terberat karena Anda harus mengabaikan semua rutinitas harian yang mudah untuk menghadapi situasi yang memaksa Anda membuat keputusan sulit dengan konsekuensi besar. Beberapa hal yang harus ditanyakan ke diri Anda sendiri adalah: [1] X Teliti sumber Steve M Cox and Kris Fulaas, <i>Mountaineering: The Freedom of the Hills</i>, p. 15, (2003), ISBN 0-89886-828-9
- Apakah Anda mudah panik atau tergesa-gesa saat mengambil keputusan? Sifat semacam ini sangat berbahaya saat mendaki gunung. Anda harus bisa mendinginkan kepala, berpikir jernih, dan menemukan solusi terbaik secepat mungkin.
- Apakah Anda dapat menahan rasa sakit atau mudah menyerah dan memilih untuk menemukan hal lain yang lebih nyaman dilakukan?
- Apakah Anda memiliki kepribadian yang positif, tetapi tetap realistis dan jujur pada diri sendiri? Sifat terlalu percaya diri sangat berbahaya karena bisa mendatangkan masalah saat melakukan pendakian.
- Apakah Anda adalah seorang pemecah masalah yang baik?
-
Berolahragalah . Mendaki gunung memerlukan kondisi fisik yang prima dan ketahanan tubuh yang baik karena aktivitas tersebut sangat melelahkan. Anda tidak bisa langsung mendaki medan yang berat jika sehari-hari hanya bekerja di kantor. Berolahragalah dengan metode yang paling bermanfaat bagi kondisi tubuh Anda. Beberapa metode latihan fisik yang bisa dicoba meliputi:
- Lari dan joging, termasuk lari untuk melatih ketahanan ( endurance running ).
- Jalan kaki dan hiking , saat kegiatan hiking sudah sulit dilakukan, Anda juga bisa melatih fisik dengan memanjat sesuatu.
- Angkat beban, atau lari dan berjalan ke atas bukit dengan pemberat yang dipegang atau diletakkan di dalam tas punggung.
- Berlatih memanjat tali. Belajar panjat tebing, berlatih ice climbing , dan mencoba glacier walking merupakan beberapa jenis latihan yang sangat bermanfaat.
- Bermain ski dan papan luncur es, terutama jika Anda berniat untuk meluncur dari atas gunung bersalju (aktivitas ini sangat ekstrem, tetapi bisa dilakukan di beberapa gunung).
- Segala hal yang mampu meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh, dua faktor penting yang menjadi modal untuk mendaki gunung.
-
Belilah perlengkapan untuk mendaki. Perlengkapan untuk mendaki gunung dibuat secara khusus dan memiliki peran yang sangat penting. Anda memiliki dua pilihan: membeli atau menyewanya. Jika Anda memutuskan untuk membelinya, bersiaplah untuk mengeluarkan banyak uang. Namun, apabila dilakukan secara bertahap, cara ini adalah cara yang baik untuk memastikan perlengkapan yang digunakan sesuai dengan keinginan Anda. Cara ini juga merupakan investasi yang baik apabila Anda berencana untuk mendaki lebih dari satu gunung. Perlengkapan yang disewakan belum tentu cocok dengan Anda, tetapi jika perlengkapan tersebut dibuat oleh produsen ternama, bisa jadi kualitasnya masih sangat terjaga. Menyewa perlengkapan cocok bagi Anda yang baru mencoba mendaki gunung untuk pertama kali dan ingin merasakan sendiri asyik-tidaknya aktivitas tersebut. Meskipun bisa menyewa, ada beberapa peralatan yang perlu Anda beli sendiri, misalnya seperti pakaian khusus mendaki dan sepatu bot. Pakaian untuk mendaki harus pas di badan, sementara peralatan pendakian seperti kapak es atau crampon sepatu tidak memerlukan pengukuran khusus.
- Lihatlah daftar “Hal yang Anda Butuhkan” di bawah untuk menemukan sejumlah perlengkapan dasar pendakian.
- Sadarilah bahwa para pendaki gunung sangat terobsesi pada beban yang dibawa dan hal ini memiliki dasar yang sangat masuk akal. Anda harus membawa semua barang bawaan Anda ke atas gunung. Membebani diri dengan perlengkapan yang tidak diperlukan tidak boleh dilakukan seorang pendaki gunung. Pendaki harus bisa mencari cara untuk mengurangi barang bawaan tanpa mengorbankan keselamatan. Hal ini dapat menaikkan pengeluaran karena perlengkapan dari bahan yang ringan seperti titanium dijual lebih mahal daripada material lain yang lebih berat.
-
Pelajarilah etika mendaki yang baik. Mempelajari cara mendaki gunung tidak hanya terbatas pada aspek fisik dan mental saja. Sebagian besar gunung berada di area terpencil dan aktivitas pendakian Anda dapat memengaruhi lingkungan yang ada di sana. Mendaki sebuah gunung yang masih asri adalah sebuah anugerah dan kebanyakan pendaki berusaha untuk menjaga kelestarian alam di sekitarnya, serta tidak merusak fasilitas lokal atau meremehkan budaya masyarakat setempat.
- Pelajari prinsip “Pergi Tanpa Jejak”. [2] X Teliti sumber
- Berjalanlah secara perlahan, jadilah seorang advokat pelestarian alam, dan dapatkan semua perizinan yang diperlukan.
- Bacalah kode pendakian. Kode ini dikembangkan untuk tujuan keselamatan dan merupakan bahan bacaan penting bagi para pemula. [3] X Teliti sumber More details are available in Steve M Cox and Kris Fulaas, <i>Mountaineering: The Freedom of the Hills</i>, p. 17, (2003), ISBN 0-89886-828-9
- Jangan pernah mendaki gunung sendirian. Setidaknya, ajaklah teman-teman Anda yang sudah pernah mendaki gunung.
-
Berlatihlah. Jika Anda berniat untuk mengikuti kursus pendakian bagi pemula, maka kursus ini adalah ajang latihan pertama Anda. Sementara itu, jika Anda berencana untuk mendaki bersama seorang rekan, Anda perlu mempelajari sejumlah pelatihan dasar sebelum memulai pendakian, kecuali jika Anda siap “belajar sambil praktik” bersama sang pemandu. Klub-klub pencinta alam biasanya menyediakan kelas khusus untuk mempelajari keterampilan-keterampilan yang Anda butuhkan (Anda wajib mengetahui semua keterampilan tersebut):
- Mendaki area bersalju, membuat tangga es, dan menggunakan kapak es.
- Teknik mengangkat tubuh.
- Teknik glissading (meluncur sambil berdiri) yang memungkinkan Anda untuk meluncur turun sambil menggunakan kapak es untuk mengatur kecepatan.
- Menyeberangi celah jurang dan menyelamatkan diri dari celah tersebut, serta melewati jembatan salju.
- Memakai crampon , meliputi cara memakainya, berjalan dengannya, dan melakukan berbagai teknik yang spesifik.
- Berjalan di atas gletser.
- Berbagai jenis teknik dan keterampilan mendaki, termasuk cara mencari rute, membaca peta, menggunakan piton , baji, pasak, membuat simpul, serta mengatur dan menggunakan tali-temali.
- Latihan evakuasi longsoran salju. Hal ini biasanya diajarkan di tempat-tempat khusus yang bisa Anda temukan di berbagai lokasi di seluruh dunia. Pelatihan ini pada umumnya diambil oleh para pemain ski dan peluncur salju, tetapi juga bisa diikuti oleh para pendaki gunung dan tim penyelamat profesional. Pelatihan ini sangat bermanfaat, terutama jika Anda tidak lagi mendaki gunung tapi tertarik untuk mengikuti olahraga musim dingin.
- Teknik dasar pertolongan pertama dan sinyal darurat juga perlu dipelajari sebagai bagian dari rangkaian latihan yang Anda lakukan.
-
Rencanakanlah pendakian pertama Anda. Pendakian pertama tidak boleh terlalu sulit dan harus ditemani oleh seorang pemandu berpengalaman. Tingkat kesulitan sebuah gunung dipengaruhi oleh ketinggian dan medan pendakiannya. Gunung dapat digolongkan dari tingkat “mudah” hingga “sangat sulit”. Seorang pendaki pemula harus mendaki gunung yang “mudah” terlebih dahulu, tetapi Anda harus tetap waspada pendakian ke gunung yang “mudah” pun tetap berisiko. Tiap negara memiliki sistem penggolongan yang berbeda, jadi Anda perlu mencari informasi sebanyak-banyaknya. Anda juga harus memahami medan bebatuan (dari tingkat yang sulit sampai sangat sulit) dan medan es jika hendak mendaki gunung yang memiliki area bebatuan atau es (seperti padang es atau air terjun es).
- Cobalah mendaki gunung yang bisa dijelajahi tanpa membutuhkan banyak aspek teknis, seperti Gunung Elbert dan Gunung Kilimanjaro. Gunung-gunung tersebut akan membantu Anda memahami sensasi mendaki gunung yang tinggi, mempelajari perubahan cuaca, dan mengetahui seberapa banyak energi yang dikeluarkan dalam sebuah pendakian.
- Pemilihan lokasi pendakian sangat bergantung pada lokasi tempat tinggal dan jumlah dana yang dapat Anda habiskan, tetapi untuk pendakian pertama, sebaiknya pilihlah lokasi yang mudah-mudah saja. Dengan cara ini, Anda dapat beradaptasi perlahan-lahan dengan sensasi pendakian dan perubahan ketinggian, serta bisa fokus terhadap teknik mendaki tanpa perlu memikirkan soal keterpaparan, kurangnya oksigen, dan kurangnya keterampilan untuk mengatasi berbagai masalah pelik. Ingatlah bahwa Anda dapat menaikkan tingkat kesulitan pendakian kapan saja, jadi tidak perlu memaksakan diri dari awal.
- Carilah informasi lengkap seputar lokasi pendakian. Periksalah daerah setempat, pola cuaca di waktu Anda hendak mendaki, hal-hal berbahaya yang ada di sana, serta berbagai cara untuk naik ke puncak gunung. Bagi seorang pemula, pilihlah rute termudah untuk mencapai puncak. Bertanyalah pada pemandu atau warga setempat jika Anda bingung.
- Carilah informasi tentang keberadaan pondokan dan berbagai fasilitas lainnya di sepanjang jalur pendakian. Dapatkanlah informasi tentang peraturan atau pembayaran yang diperlukan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut.
- Carilah peta jalur pendakian dan pelajari segala hal yang diperlukan terkait rute tersebut. Anda harus selalu membawa peta. Potonglah bagian pinggirnya jika Anda tidak mau membawa beban tambahan.
-
Terus tingkatkan keterampilan Anda dan cobalah untuk mendaki gunung yang lebih sulit. Selanjutnya, cobalah untuk mendaki gunung yang curam menggunakan peralatan dan teknik pendakian dasar. Gunung berapi biasanya cocok dijadikan lokasi pendakian bagi pemula. Dengan pelatihan dasar yang baik, Anda harusnya bisa menaklukannya dengan mudah. Beberapa contoh gunung yang bisa Anda jadikan referensi adalah Gunung Blanc, Gunung Rainier, Gunung Baker, dan gunung-gunung berapi di Ekuador dan Meksiko, serta gunung di Nepal. Gunung seperti Grand Teton dan Gunung Stuart dapat didaki apabila Anda memiliki keterampilan panjat tebing.
- Lakukanlah ekpedisi ke puncak gunung yang membutuhkan perjalanan panjang, teknik mendaki yang baik, dan wawasan seputar pendakian yang memadai. Dari sini, tidak ada batasan untuk mengembangkan diri.
-
Carilah pemandu yang baik. Salah satu hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah bergabung dengan klub pencinta alam terdekat. Dari klub ini, Anda dapat memperluas jaringan untuk menemukan para pemandu yang tepercaya dan bereputasi baik. Hal yang paling menarik dari klub-klub pencinta alam adalah acara pendakian bersama yang biasanya diadakan untuk pendaki tingkat pemula dan menengah, jadi Anda dapat mempelajari berbagai keterampilan pendakian sambil bersenang-senang bersama para penggemar olahraga ini.
- Habiskanlah waktu di pertemuan klub untuk berbincang dengan para pendaki berpengalaman. Mereka dapat memberikan Anda pelajaran yang lebih berharga daripada yang ada di buku-buku. Mereka juga bisa menjadi mentor atau mengenalkan Anda pada orang-orang yang bisa membantu.
- Klub pencinta alam biasanya cenderung memilih gunung yang lebih sulit ditaklukan daripada gunung wisata. Seiring dengan meningkatkan kemampuan Anda, ingatlah hal ini jika ingin memperkaya keterampilan Anda.
-
Persiapkanlah keberangkatan Anda. Jika gunung yang dituju dekat, Anda tidak perlu banyak mengurus ini-itu. Jika gunung tersebut jauh, Anda perlu bepergian dan memesan akomodasi. Sementara jika tujuan Anda ada di luar negeri, Anda perlu menghitung berat bagasi, persyaratan visa, dll. Bagaimana pun, pastikan Anda telah menyiapkan asuransi barang hilang, evakuasi medis, kecelakaan, dan kematian.
- Kemasi perlengkapan Anda dengan baik. Jika kapak es, crampon , sepatu bot, dan perlengkapan lainnya harus diterbangkan, kemasilah mereka dengan baik. Beberapa jenis perlengkapan dapat menyobek tas dengan mudah dan merusak barang orang lain atau terjatuh dan hilang. Saat berkendara, letakkanlah perlengkapan Anda di tempat yang aman untuk mencegahnya berhamburan saat kendaraan direm mendadak.
- Periksalah jenis perizinan yang dibutuhkan. Sebagian besar gunung yang populer mengharuskan Anda untuk memiliki izin demi alasan keselamatan, kontrol, dan pelestarian lingkungan.
- Sekali pun tidak memerlukan perizinan, Anda harus selalu mencari tahu di mana lokasi untuk meninggalkan rencana perjalanan supaya pihak yang berwenang, keluarga, dan teman-teman dapat memantau waktu keberangkatan dan kepulangan Anda.
-
Pahamilah hal-hal apa saja yang perlu dilakukan setelah tiba di gunung. Sebelum mendaki, biasanya Anda perlu mendirikan sebuah markas. Jika Anda menggunakan jalur pendakian, pihak pengelola mungkin memiliki pondokan permanen yang disewakan. Hubungilah mereka untuk memesannya. Markas ini nantinya digunakan sebagai titik keberangkatan. Anda juga bisa bersantai di sini untuk menunggu kondisi cuaca membaik, tergantung pada tingkat kesulitan gunung dan pendakian. Di gunung yang tidak terlalu sulit didaki, markas ini biasanya hanya digunakan sebagai tempat menginap sebelum mendaki bersama rekan atau rombongan Anda.
- Gunakanlah waktu ini untuk memeriksa kembali perlengkapan Anda. Pastikan Anda sudah membawa semua perlengkapan yang diperlukan (bawalah sebuah daftar untuk membantu Anda) dan periksalah kondisi perlengkapan Anda.
- Periksalah perbekalan lain yang Anda bawa, seperti makanan, air, baju, dll.
- Habiskanlah waktu untuk berbicara dengan pemandu atau rekan perjalanan Anda mengenai rute dan berbagai isu yang mungkin Anda temukan di tengah perjalanan, seperti hal-hal berbahaya, kondisi cuaca, area yang berbahaya, dan masalah-masalah lainnya. Perhatikanlah peta dengan saksama dan hafalkan rute di dalam kepala Anda. Carilah rute alternatif yang bisa dilalui untuk berjaga-jaga apabila ada hal darurat yang terjadi.
- Berolahragalah dengan cara melakukan peregangan , berjalan, berlari, dll. – apa pun yang bisa membuat Anda tetap bugar.
- Makanlah makanan yang bergizi dan tidurlah yang cukup.
-
Mulailah mendaki. Langkah ini hanya sekadar gambaran, sebab pendakian yang sesungguhnya membutuhkan berbagai teknik dan sangat bergantung pada konteks gunung yang akan didaki. Inilah saat untuk mempraktikan segala pengetahuan yang telah Anda peroleh dari berbagai sumber bacaan dan mendengarkan pengalaman dari para pendaki berpengalaman. Sebagian besar pendakian dimulai di pagi buta untuk memastikan Anda dapat kembali sebelum matahari terbenam. Jika Anda berencana untuk berkemah di gunung, hal ini akan memastikan Anda mendapatkan lokasi berkemah yang laik. Setelah memeriksa ulang segala perlengkapan yang sudah Anda siapkan di malam sebelumnya dan menyantap sarapan yang cukup, mulailah mendaki bersama pemandu dan rekan Anda yang lebih berpengalaman. Praktikkanlah semua keterampilan yang sudah Anda pelajari sebelum datang ke gunung tersebut.
- Tetaplah berjalan di rute yang telah ditentukan, kecuali apabila halangan besar yang membuat Anda harus mengganti jalur.
- Ikutilah instruksi dari pemandu Anda. Sebagai seorang pemula, patuhlah pada mereka yang lebih berpengalaman sambil menilai situasi dari pemikiran Anda sendiri dan memenuhi tanggung jawab pribadi.
- Ambillah istirahat singkat secara rutin untuk makanan makanan yang menambah energi. Berhentilah sejenak untuk memastikan Anda berada di jalur yang benar. Namun, jangan berhenti terlalu lama supaya Anda tidak malas bergerak lagi.
- Tetaplah terhidrasi . Cuaca yang dingin berisiko membuat dehidrasi karena tubuh tidak merasa haus. Jadi, minumlah secara rutin.
- Jangan memisahkan diri dari rombongan.
- Nikmati pemandangan di puncak. Ambillah foto dan berbanggalah.
-
Turunlah dari gunung dengan menyisakan waktu yang cukup untuk turun dengan aman. Sadarilah bahwa proses turun dari gunung sangat sulit dan berbahaya. Meskipun hal ini tampak lebih mudah daripada naik, justru pada saat inilah ada banyak kecelakaan yang terjadi. Turun dari gunung sama berbahayanya dengan kehilangan konsentrasi saat mendaki.
- Fokuslah untuk menemukan pijakan yang kokoh saat turun dari gunung.
- Meluncurlah turun pelan-pelan apabila aman. Meluncur turun pelan-pelan sambil menghadap ke belakang membuat proses turun lebih cepat dan lebih mudah.
- Berhati-hatilah saat melakukan rappeling . Melakukan rappeling saat turun memiliki persentase kecelakaan yang lebih tinggi akibat faktor kelelahan, kesalahan pemasangan jangkar, pengumban yang putus, dan kurangnya konsentrasi.
- Waspadailah bebatuan yang jatuh, longsoran, salju yang rapuh, dan jembatan salju saat Anda turun.
- Jangan langsung melepas tali. Saat melewati gletser terakhir, Anda mungkin sudah merasa berhasil. Namun, jika Anda melepas tali dan jatuh ke jurang, selesailah hidup Anda.
Iklan
Tips
- Pastikan tubuh tetap terhidrasi. Cuaca dingin senderung menipu orang-orang untuk berpikir bahwa mereka tidak merasa haus. Padahal, cuaca yang dingin plus aktivitas fisik yang intens membuat Anda harus terus mendapat asupan cairan yang cukup.
- Lakukanlah pendakian secara beregu atau bersama para pendaki berpengalaman. Jangan pernah mendaki sendirian. Poin ini terus diulangi karena memang sangat penting!
- Utamakan keselamatan daripada keberanian. Lebih baik pulang dan mencoba lagi di lain hari daripada memaksakan diri dan tidak kembali.
- Olahraga ini dapat dilakukan siapa saja. Anda dapat mendaki gunung di usia berapa pun, asalkan tubuh masih prima dan pikiran Anda masih jernih.
- Kenalilah tanda-tanda kekurangan oksigen, kelelahan, dan hipotermia. Hal ini tidak hanya berlaku bagi diri Anda, tetapi juga orang lain. Anda perlu tahu apabila ada seorang rekan yang terlalu memaksakan diri dan perlu dibawa turun untuk mendapat pertolongan medis
- Jika tidak ada toilet di area pendakian, bawalah kotoran Anda sendiri.
- Selalu lihat apa yang ada di depan Anda.
Peringatan
- Mendaki gunung adalah olahraga ekstrem yang berbahaya. Berlatihlah bersama seorang pendaki berpengalaman sebelum mulai mendaki. Jangan lakukan aktivitas ini sendirian.
- Jangan mencoba untuk mendaki gunung yang berbahaya sebelum memiliki pengalaman yang cukup di gunung-gunung yang lebih aman. Anda juga harus memahami bahaya yang dihadapi saat mendaki gunung. Inilah pendakian gunung yang paling berbahaya (berdasarkan data pada tahun 2008): Annapurna (8,091 m), dari 130 pendaki yang datang, 53 orang di antaranya tewas. Ini berarti tingkat kematian pendaki ada di angka 41%. Nanga Parbat (8,125m), dari 216 pendaki yang datang ke gunung ini, 61 di antaranya tewas. Dengan kata lain, tingkat kematian pendaki ada di angka 28,24%. Sementara itu, di gunung tertinggi kedua di dunia, K2 (8,611 m), ada 53 pendaki yang tewas dari total 198 orang yang datang. Ini berarti tingkat kematian pendaki di gunung tersebut adalah sebesar 26,77%. [4] X Teliti sumber
Hal yang Anda Butuhkan
- Baju hangat (bukan katun); kenakanlah baju yang tidak menyerap air, kaus kaki ekstra, sarung tangan, balaclava alias penutup wajah, kaus kaki tambahan (pakailah lebih dari satu lapis kaus kaki)
- Sepatu bot khusus mendaki dengan lapisan crampon ; mencari sepatu yang “klop” dapat menghabiskan waktu hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Carilah sepatu secara daring dan di toko-toko luar negeri apabila toko lokal tidak memiliki stok sepatu bot yang memadai. Carilah informasi mengenai sepatu bot khusus mendaki. Anda harus menemukan yang pas agar tidak sengsara.
- Kapak es, palu es
- Helm
- Pelindung kaki
- Penahan tubuh, kait tali
- Lampu senter kepala
- Tas punggung – pilihlah tas yang ringan tapi kuat, serta cukup besar untuk menampung semua barang bawaan Anda tanpa membuatnya tampak penuh. Tas juga sebaiknya memiliki kait untuk mencantelkan kapak es dan crampon .
- Tali dan carabiner - Jangan beli carabiner yang digunakan sebagai mainan atau hiasan. Gunakanlah produk yang kuat dan dirancang khusus untuk mendaki gunung. Produk tersebut biasanya mahal dan diletakkan di belakang meja kasir.
- Pita untuk membuat simpul rappelling
- Sekrup es, mur, pengumban, dll. – catat bahwa perlengkapan tersebut diperlukan untuk mendaki beberapa jenis gunung. Pastikan Anda sudah mengetahui hal ini sebelumnya
- Peralatan P3K (kecil)
- Krim tabir surya, pelembap bibir, kacamata hitam, kacamata debu
- Tenda yang bisa menahan angin kencang dan salju. Tenda seperti ini biasanya didesain secara khusus dan dibanderol dengan harga lebih mahal. Opsi lainnya adalah bivak
- Kantong tidur – didesain khusus untuk mendaki gunung
- Peralatan memasak (belilah peralatan yang ringan dan dapat digunakan di tengah cuaca ekstrem seperti hujan salju dan angin kencang), serta peralatan makan yang ringan, termasuk mug dan piring
- Makanan – makanan berkalori tinggi harus dibawa. Bacalah tentang macam-macam suplai makanan berkadar lemak tinggi (cokelat, kacang-kacangan, manisan, kue (biskuit), susu kental, keju, buah-buahan kering, gula-gula, minyak zaitun, energy bar , dll)
- Air, minuman buah yang bisa dilarutkan (dalam bentuk bubuk)
- Sedotan supaya Anda bisa mengisap air di antara bebatuan atau kolam di sepanjang jalan sebagai sumber asupan air tambahan
- Pisau lipat (berukuran kecil)
- Alat pembersih kotoran dan urin, serta tisu toilet (ya, buang air di alam terbuka memang menjijikkan, tetapi itu adalah salah satu aspek dasar seorang manusia)
- Izin pendakian
- Peta
- Kompas, serta Sistem Kedudukan Sejagat ( GPS ), jika perlu.
- Kamera (opsional, tetapi ada beberapa kamera super ringan yang dijual bebas saat ini) – ketahuilah bahwa baterai yang dingin tidak dapat digunakan. Anda perlu menjaga baterai tetap hangat di kantong dan memasangnya ke dalam kamera saat hendak digunakan
- Paspor, jika Anda berniat melintasi batas negara (misalnya di Eropa)
Referensi
- ↑ Steve M Cox and Kris Fulaas, Mountaineering: The Freedom of the Hills , p. 15, (2003), ISBN 0-89886-828-9
- ↑ For an example, see PNU-MC, The Seven Leave No Trace Principles, http://pnu-mc.blogspot.com/2009/04/seven-leave-no-trace-principles.html
- ↑ More details are available in Steve M Cox and Kris Fulaas, Mountaineering: The Freedom of the Hills , p. 17, (2003), ISBN 0-89886-828-9
- ↑ Wayne Hale, NASA, Why climb the highest mountain?, http://blogs.nasa.gov/cm/blog/waynehalesblog/posts/post_1243460448496.html