Unduh PDF
Unduh PDF
Pernahkah Anda mendengar keberadaan makhluk mikroskopis berkaki delapan dan berbentuk seperti laba-laba bernama kutu atau tungau mata? Meski sosoknya terdengar seperti makhluk dari cerita fiksi ilmiah, sejatinya kutu atau tungau mata memang bersarang di pangkal bulu mata manusia dan hidup dengan menyantap sel kulit serta minyak yang diproduksi oleh tubuh. Seseorang yang memiliki kutu atau tungau di matanya kemungkinan besar akan menunjukkan reaksi serupa alergi atau bahkan mengalami pembengkakan di area mata yang dikenal dengan istilah blepharitis . Selain itu, kutu mata juga bisa berpindah ke area tubuh Anda yang lain! Itulah mengapa, sebaiknya Anda mampu mendeteksi keberadaannya.
Langkah
-
Amati reaksi alergi yang muncul. Ingat, kutu mata membawa bakteri yang dapat mengakibatkan terjadinya infeksi, terutama bagi orang yang mengalami penyakit rosacea . Jika Anda pun mengalami penyakit tersebut, cobalah mengamati berbagai perubahan yang terjadi pada mata, seperti: [1] X Teliti sumber
- Mata yang terlihat berair
- Mata yang terasa sakit
- Mata yang memerah
- Mata yang membengkak
-
Waspadai perasaan yang asing di area mata. Sebagian besar mendeteksi keberadaan kutu mata karena merasa ada benda yang asing di dalam matanya. Selain itu, biasanya kelopak mata Anda juga akan terasa gatal atau bahkan sedikit terbakat. [2] X Teliti sumber
- Waspadalah pula jika kualitas penglihatan Anda berubah atau terasa kabur. Kemungkinan, situasi tersebut disebabkan oleh eksistensi kutu di area mata Anda.
-
Amati kondisi mata. Sayangnya, kutu mata memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop atau kaca pembesar. Namun, waspadalah jika kelopak mata Anda terlihat lebih tebal atau berkerak. Seseorang yang memiliki kutu mata juga sering kali mengalami kerontokan bulu mata. [3] X Teliti sumber [4] X Teliti sumber
- Waspadalah pula jika kelopak mata Anda terlihat memerah, terutama di tepiannya.
-
Pertimbangkan faktor risiko yang Anda miliki. Pahamilah bahwa faktor risiko seseorang untuk memiliki kutu mata akan meningkat seiring bertambahnya usianya. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa lebih dari 80% orang yang berusia di atas 60 tahun memiliki kutu mata. Bahkan, makhluk mikroskopis tersebut juga sering ditemukan pada anak-anak! Selain itu, orang-orang yang mengalami penyakit kulit bernama rosacea pun sering kali memiliki kutu mata. [5] X Teliti sumber [6] X Teliti sumber
- Sejatinya, pria dan wanita dari ras apa pun memiliki potensi yang sama besarnya untuk memiliki kutu mata.
-
Segera hubungi dokter. Jika mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, kemungkinan besar Anda memang memiliki kutu mata. Sayangnya, kutu mata berukuran sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu, Anda perlu mendeteksi keberadaannya dan mengobatinya dengan bantuan dokter mata.
- Anda juga bisa meminta bantuan dokter mata untuk mengecek adanya kondisi lain yang berpotensi memicu munculnya gejala-gejala yang Anda rasakan.
-
Lakukan pemeriksaan medis. Kemungkinan besar, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan bantuan slit-lamp (sejenis lampu yang juga digunakan pada pemeriksaan mata minus di optik). Pada metode pemeriksaan tersebut, pasien diminta duduk dengan menempelkan dagu dan dahinya pada alat penopang yang sudah disediakan, dan menatap lurus ke lubang teropong kecil yag bercahaya di hadapannya. [7] X Teliti sumber Melalui pemeriksaan tersebut, dokter akan mendeteksi keberadaan kutu mata kecil yang mungkin menempel di dasar bulu mata Anda. Pada beberapa jenis pemeriksaan, dokter mungkin perlu mencabut satu atau dua helai bulu mata pasien untuk mengamatinya di bawah mikroskop. [8] X Teliti sumber
- Seperti yang telah dijelaskan, beberapa dokter mungkin akan mencabut satu atau dua helai bulu mata untuk diperiksa menggunakan mikroskop.
- Jika keberadaan kutu mata tidak terdeteksi, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk mempertimbangkan adanya kondisi lain yang menyebabkan terjadinya iritasi pada mata (seperti alergi atau adanya objek asing di area mata).
Iklan
-
Bersihkan area mata. Campurkan minyak pohon teh ( tea tree oil ) dengan minyak zaitun, minyak avokad, atau minyak jojoba dengan takaran yang seimbang. Setelah itu, celupkan cotton bud atau kapas ke dalam campuran tersebut, dan oleskan perlahan ke kelopak mata dan area di sekitarnya. Diamkan campuran tersebut selama mata Anda tidak terasa perih atau sakit. Saat rasa perih mulai muncul, segera bilas dengan air hangat. Ulangi proses tersebut setiap empat jam selama satu minggu penuh, dan setiap delapan jam selama tiga minggu setelahnya. [9] X Teliti sumber
- Teruslah membersihkan bulu mata dan area di sekitarnya selama masa hidup kutu mata, yaitu sekitar empat minggu.
- Oleh karena minyak pohon teh berisiko mengiritasi kulit, konsultasikan penggunaannya terlebih dahulu dengan dokter.
-
Ganti kosmetik mata Anda. Sejatinya, relasi penggunaan riasan mata dengan peningkatan risiko terkena kutu mata belum bisa dibuktikan secara ilmiah. Namun, jika Anda gemar mengenakan riasan mata (terutama maskara), pastikan riasan tersebut selalu ditutup rapat saat tidak digunakan dan diganti secara berkala. Cuci kuas kosmetik setidaknya dua kali sebulan dan ganti kosmetik yang Anda gunakan dengan mengikuti panduan berikut ini: [10] X Teliti sumber
- Eyeliner cair: ganti setiap tiga bulan
- Pemulas mata berbentuk krim: ganti setiap enam bulan
- Eyeliner pensil dan bubuk: ganti setiap dua tahun
- Maskara: ganti setiap tiga bulan
-
Cuci bersih seprai, sarung bantal, dan sarung guling Anda. Oleh karena kutu mata dapat bertahan hidup di pori-pori kain tetapi sangat rapuh terhadap suhu panas yang tinggi, cobalah mencuci seluruh pakaian, handuk, seprai, sarung bantal, sarung guling, saputangan, selimut, dan benda lain yang berinteraksi dengan mata Anda dengan air panas bersabun. Setelah itu, keringkan seluruh benda tersebut di bawah terik matahari untuk memastikan seluruh kutu yang berkembang biak di dalamnya mati. Lakukan proses ini setidaknya satu kali seminggu. [11] X Teliti sumber
- Periksakan pula hewan peliharaan Anda ke dokter secara berkala untuk memastikan tidak ada kutu yang berkembang biak di tubuhnya, dan cuci alas tidurnya.
-
Lakukan perawatan medis. Kemungkinan, dokter akan meminta Anda membersihkan area mata dengan minyak pohon teh atau mengaplikasikan obat-obatan bebas seperti permethrin atau ivermectin . Meski direkomendasikan oleh dokter, sejatinya efektivitas penggunaan obat-obatan bebas tersebut masih perlu melalui uji klinis lanjutan. [12] X Teliti sumber Kemungkinan lainnya, dokter juga akan meminta Anda untuk menjaga kebersihan di area mata selama beberapa minggu agar kutu mata tidak bertelur dan berkembang biak di kelopak mata Anda.
- Jika merasa memiliki kutu mata, segeralah menemui dokter sebelum mencoba metode perawatan apa pun. Oleh karena kutu mata juga dapat menyebabkan terjadinya infeksi bakteri, hal ini terutama wajib dilakukan jika Anda mengalami rosacea atau penyakit kulit yang membuat wajah terlihat memerah atau membengkak.
Iklan
Referensi
- ↑ http://www.aaaai.org/conditions-and-treatments/allergies/eye-allergy
- ↑ http://www.reviewofophthalmology.com/content/c/36411
- ↑ http://emedicine.medscape.com/article/1203895-clinical#b4
- ↑ http://www.reviewofophthalmology.com/content/c/36411
- ↑ http://www.reviewofophthalmology.com/content/c/36411
- ↑ http://emedicine.medscape.com/article/1203895-overview#showall
- ↑ https://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/003880.htm
- ↑ http://www.reviewofophthalmology.com/content/c/36411
- ↑ http://www.reviewofophthalmology.com/content/c/36411
Tentang wikiHow ini
Halaman ini telah diakses sebanyak 14.580 kali.
Iklan