Unduh PDF Unduh PDF

Jika Anda adalah seorang guru, kemungkinkan Anda telah beberapa kali menemui plagiarisme. Hal ini dapat membuat Anda frustrasi, bahkan jika siswa melakukannya tanpa sengaja. Saat menilai hasil kerja siswa, gunakan alat daring untuk mengecek makalah yang sepertinya “disontek” dari suatu sumber tanpa mengutipnya. Anda juga bisa memakai peranti lunak khusus untuk mengecek semua tulisan dan memantau plagiarisme selagi membaca. Ada baiknya juga Anda bersikap proaktif dan mendidik siswa sehingga kasus plagiarisme bisa dihindari di kemudian hari.

Metode 1
Metode 1 dari 3:

Menggunakan Peralatan Daring

Unduh PDF
  1. Kalau Anda menemui kalimat atau paragraf yang sepertinya diplagiat, cukup periksa dengan mudah lewat Google. Anda tinggal menyalin dan menempel bagian tulisan yang ingin diperiksa ke bilah pencari Google. Bubuhkan tanda kutip di awal dan akhir teks sehingga hasil pencarian menampilkan kalimat yang persis sama dengan yang dicari. [1]
    • Inilah cara sederhana dan gratis untuk mengecek plagiarisme.
    • Jika menemui plagiarisme, pastikan untuk menyimpan tautan situs tempat Anda menemukan sumber aslinya.
  2. Ada banyak situs gratis untuk mengecek plagiarisme, dan biasanya memeriksa teks lebih menyeluruh dibandingkan pencarian Google. Anda bisa mencari pengecek plagiarisme gratis ini lewat internet. Kalau sudah menentukan situs yang akan dipakai, Anda bisa menyalin dan menempel teks yang ingin diperiksa pada situs tersebut. Banyak situs juga memungkinkan Anda mengunggah seluruh dokumen untuk diperiksa. Beberapa situs populer di antaranya: [2]
    • Dupli Checker
    • PaperRater
    • Plagiarism
  3. Kalau Anda perlu memeriksa dokumen dalam jumlah banyak secara teratur, ada baiknya Anda membeli jasa pengecekan yang akan sangat membantu Anda. Apabila Anda adalah seorang guru atau dosen, kemungkinan sekolah atau kampus sudah memiliki fasilitas ini. Kalau belum, Anda bisa membelinya sendiri. Situs-situs berikut bisa membantu Anda mengecek plagiarisme terhadap semua dokumen yang diperiksa. [3]
    • Turnitin.com dan EVE ( Essay Verification Engine ) merupakan situs-situs pengecekan plagiarisme yang paling populer.
  4. Kalau sekolah atau kampus tidak memiliki kebijakan terkait cara mengecek plagiarisme, Anda bisa menyarankannya kepada semua orang. Sebagai contoh, jika semua orang menggunakan Turnitin.com, siswa akan tahu bahwa pekerjaannya akan diperiksa dengan cara yang sama di setiap mata pelajaran. Kalau siswa tahu pekerjaannya dipantau, mereka akan cenderung urung menyontek. [4]
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 3:

Membaca Secara Kritis untuk Menemukan Plagiarisme

Unduh PDF
  1. Terkadang, siswa menyalin dan menempel langsung dari sumber luar ke makalahnya. Kalau Anda menemukan perubahan tipe atau ukuran fon, hal ini dapat menandakan plagiarisme. Pantau juga tulisan cetak miring atau tebal yang sepertinya muncul secara acak. [5]
    • Usahakan menentukan jenis dan ukuran fon yang digunakan. Hal ini akan memudahkan Anda menemukan perubahan format yang dilakukan siswa.
  2. Sumber lama dapat menandakan bahwa siswa menyalin informasi dari makalah atau artikel lama. Tentunya, jika Anda mengajar mata pelajaran sejarah, siswa tidak akan menggunakan banyak sumber terkini. Namun, untuk kebanyakan topik, makin baru informasi yang dicantumkan, kian baik. Cek sumber makalah untuk melihat apakah siswa menggunakannya untuk plagiat. [6]
    • Sebagai contoh, kalau Anda menentukan tugas dikerjakan dalam format APA dan siswa memakai format Chicago, ini merupakan pertanda dia menyalin sumber dari makalah atau situs lain.
  3. Siswa biasanya kali mencari esai di internet untuk disetorkan seakan-akan hasil kerjanya sendiri. Kebanyakan esai daring ini cukup umum. Kalau Anda menanyakan siswa untuk menjawab pertanyaan esai tertentu, dan Anda menyadari selagi membaca bahwa subjek sepertinya mendadak berubah, cobalah periksa dokumen tersebut dengan pengecek plagiarisme. [7]
    • Sebagai contoh, katakan Anda memberikan tugas khusus perihal kebijakan ekonomi Presiden SBY. Kalau esai dimulai dengan pendahuluan pada topik tersebut tetapi berakhir dengan membahas isu yang sepenuhnya tidak berhubungan dengan ekonomi, siswa kemungkinan menyalin esai umum terkait Presiden SBY.
  4. Biasanya Anda bisa mengenali apabila dokumen seakan ditulis oleh lebih dari 1 penulis. Jika Anda mengajar siswa kelas 2 SMP sementara bahasa dalam dokumen tersebut terlampau canggih, gunakan pengecek plagarisme. [8]
    • Sebagai contoh, kalimat ini tampak jelas terdiri dari dua gaya yang berbeda: “Saya sangat suka menonton film ini. Sutradara Ava Duvernay mampu menggugah desir emosi dan fakta dalam gambarannya terhadap isu yang terjadi. Akting semua aktornya kerenl!” Kalimat di tengah tidak memiliki nada atau gaya yang sama seperti kalimat lainnya.
  5. Kecuali Anda memiliki bukti kuat, usahakan jangan menuduh siswa melakukan plagiarisme. Sebaiknya, suruh dia untuk menemui Anda dan bicara empat mata. Bahas makalah terkait untuk menilai apakah dia memahami informasi dalam hasil kerjanya. [9]
    • Anda bisa berkata, “Kamu menuliskan argumen mendalam saat membandingkan Shakespeare dengan drama modern. Apa yang membuatmu berpendapat demikian?” Kalau siswa tidak bisa memberikan jawaban yang baik terkait makalahnya, Anda perlu curiga.
    Iklan
Metode 3
Metode 3 dari 3:

Mencegah Plagiarisme dan Menangani Pelaku

Unduh PDF
  1. Plagiarisme biasanya tidak disengaja. Banyak siswa yang memang tidak paham apa saja yang perlu dikutip. Saat menjelaskan tugas yang diberikan, luangkan waktu untuk mendidik siswa terkait apa saja yang dianggap merupakan plagiarisme. [10]
    • Anda bisa berkata, “Semua hal yang bukan merupakan pengetahuan umum atau berasal dari ide sendiri harus dikutip. Kutipan langsung dan statistik harus memiliki tanda kutip.”
    • Kalau sekolah memiliki kebijakan plagiarisme, sertakan dalam silabus Anda. Kalau perlu, Anda bisa menuliskannya sendiri.
  2. Apabila siswa memahami cara menuliskan kutipan dengan benar, mereka akan cenderung memakainya. Beri tahu siswa sistem pengutipan yang Anda ingin gunakan, dan luangkan waktu untuk menjelaskannya di depan kelas. Sebagai contoh, jika Anda ingin siswa memakai sistem APA, tunjukkan cara mengutip buku dan situs. [11]
    • Anda bisa menyertakan tautan terkait tata cara pengutipan dalam panduan pengerjaan makalah.
  3. Jangan berikan tugas dengan ruang lingkup luas seperti “Tuliskan tentang Presiden Soekarno.” Sebaiknya, berikan pertanyaan yang lebih kompleks sehingga kecil kemungkinan siswa menemukan makalah serupa di internet. Kalau Anda ingin siswa menuliskan tentang Presiden Soekarno, cobalah berikan pertanyaan semacam, “Bagaimana kepribadian Ir. Soekarno memberikan dampak terhadap kemedekaan Indonesia? Berikan contoh yang spesifik terkait bagaimana pribadi seorang Soekarno membawanya menjadi presiden pertama Indonesia.” [12]
    • Jika Anda mengajar kelas yang sama setiap hari, pastikan untuk mengubah topik makalah setiap semester. Hal ini membantu Anda mengurungkan niat siswa untuk menggunakan dokumen yang pernah dikerjakan siswa sebelumnya.
  4. Jika Anda menemukan bukti plagiarisme, pastikan untuk mengikuti protokol. Sebagai contoh, mungkin Anda diharuskan untuk melaporkan kepada guru BP. Sebagian sekolah memiliki kebijakan tanpa toleransi, yang artinya siswa otomatis tidak memperoleh nilai atau bahkan tidak lulus kelas. [13]
    • Kalau Anda belum memahami betul kebijakannya, tanyakan kepada rekan kerja atau supervisor untuk memperoleh informasinya.
    • Temui siswa terlebih dahulu untuk memastikan bahwa dia tidak sengaja. Banyak siswa melakukan plagiat tanpa menyadarinya. Pertimbangkan berbicara dengan siswa terlebih dahulu untuk memastikan apakah dia tahu yang dilakukannya adalah salah. [14]
    Iklan

Tips

  • Percayalah dengan insting Anda. Kalau sepertinya ada yang salah, kemungkinan demikian adanya.
  • Kalau Anda khawatir melakukan plagiat tanpa sengaja, periksa hasil kerja menggunakan alat yang sama dengan guru Anda.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 18.422 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan