PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Setiap orang ingin mencapai tujuan tertentu dalam hidupnya. Selain mendapatkan apa yang Anda inginkan, Anda akan memiliki harga diri, merasa bahagia, dan hidup sejahtera jika memiliki tujuan dan berhasil mencapainya. [1] Hal ini bisa terwujud jika Anda mampu menentukan tujuan yang realistis. Tujuan yang realistis membuat Anda lebih memotivasi daripada tujuan yang melebihi kemampuan. [2]

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mendapatkan Inspirasi untuk Menentukan Tujuan

PDF download Unduh PDF
  1. Langkah pertama untuk menentukan tujuan adalah memastikan apa keinginan Anda. Pada umumnya, orang-orang sudah tahu apa yang mereka inginkan, misalnya meraih kebahagiaan, memiliki kesehatan yang baik, kemakmuran, atau memperbaiki hubungan dengan pasangan. Anda hanya perlu merumuskan keinginan dengan menentukan tujuan hidup.
    • Mulailah dengan menentukan definisi. Jika Anda ingin merasa bahagia, definisikan arti kebahagiaan menurut Anda. Seperti apa kehidupan yang bahagia? Apa yang Anda butuhkan agar merasa bahagia? [3]
    • Untuk saat ini, Anda boleh menentukan tujuan secara umum. Contohnya, jika kebahagiaan berarti memiliki karier yang memuaskan, “mencari pekerjaan yang sesuai keinginan” bisa menjadi tujuan umum.
    • Anda boleh menentukan tujuan lebih dari satu, jangka panjang dan jangka pendek lalu tulislah semuanya.
  2. Agar bisa menentukan tujuan yang realistis, Anda harus menentukan tujuan secara spesifik. Dengan demikian, Anda bisa mengetahui dengan jelas apa yang harus Anda lakukan untuk mencapainya. Tujuan yang spesifik juga lebih memotivasi dan lebih mudah tercapai daripada tujuan yang ambigu. [4]
    • Tentukan tujuan secara spesifik berdasarkan tujuan umum yang sudah Anda tentukan.
    • Contohnya, jika Anda ingin merintis karier baru yang lebih memuaskan, pada tahap ini, Anda harus memutuskan pekerjaan apa yang paling Anda sukai, misalnya: ingin menjadi musisi profesional. Ini adalah tujuan umum yang perlu Anda kembangkan lagi menjadi tujuan yang lebih spesifik. Musik apa yang Anda sukai? Apa atau apa saja alat musik yang akan Anda mainkan? Apakah Anda ingin bersolo karier? Apakah Anda lebih suka bergabung dalam kelompok musik atau orkestra?
  3. Jika Anda belum mengetahui cara mencapainya, carilah informasi untuk mendapatkan gambaran seberapa besar tantangan yang harus Anda hadapi. Semakin banyak yang Anda ketahui, semakin baik. [5] Sambil mencari informasi, jawablah pertanyaan berikut:
    • Keterampilan apa yang harus aku pelajari?
    • Apakah aku harus mengubah gaya hidup? Jika ya, apa yang perlu diubah?
    • Berapa besar biayanya?
    • Berapa lama aku harus berusaha?
  4. Agar bisa menentukan tujuan yang realistis, Anda harus mengetahui cara mencapai tujuan dengan tepat. Untuk itu, Anda harus menguraikan tujuan menjadi beberapa bagian atau langkah. [6]
    • Menguraikan tujuan menjadi beberapa tujuan akan mempermudah penyusunan rencana tindakan. Tulislah setiap langkah yang akan Anda lakukan.
    • Contohnya, jika tujuan Anda ingin menjadi pianis musik klasik profesional dalam kelompok orkestra, uraikan tujuan ini menjadi beberapa langkah. Langkah pertama adalah membeli piano jika belum punya sebab Anda harus mahir bermain piano. Untuk itu, Anda harus belajar bermain piano dan memahami teori musik dengan mengikuti kursus atau kuliah musik. Langkah berikutnya, melamar pekerjaan untuk menjadi pemain orkestra. Ini berarti Anda perlu mengikuti satu atau beberapa kali audisi. Agar bisa menjadi pemain musik profesional dalam orkestra, mungkin Anda harus pindah ke luar kota.
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Memahami Cara Menentukan Tujuan yang Realistis

PDF download Unduh PDF
  1. Setelah mendapatkan gagasan tentang cara mencapai tujuan, tentukan apakah Anda cukup berkomitmen untuk mewujudkannya sebab Anda perlu menyediakan waktu dan tenaga agar tujuan Anda bisa tercapai. [7]
    • Anda harus berkomitmen penuh jika ingin mencapai tujuan yang menantang atau membutuhkan banyak usaha. Tujuan yang kurang penting membuat Anda cenderung kurang bersemangat untuk mencapainya.
    • Jika Anda kurang berkomitmen untuk mencapai tujuan, mungkin tujuan Anda tidak realistis. Ini berarti Anda harus mengubah atau menentukan tujuan baru yang membuat Anda mau berkomitmen.
    • Melanjutkan contoh menjadi pianis profesional, jika Anda tidak bisa berkomitmen untuk pindah ke luar kota dan di kota Anda tidak ada orkestra profesional, ini berarti Anda harus mengubah tujuan dalam hal berkarier.
    • Jika Anda menentukan beberapa tujuan, tentukan peringkat berdasarkan pentingnya tujuan tersebut. Anda akan kesulitan jika ingin mencapai beberapa tujuan sekaligus. Lakukan satu per satu dimulai dari tujuan yang paling penting.
  2. Mungkin banyak yang mengatakan bahwa Anda bisa mencapai apa pun yang Anda inginkan dengan berusaha. Dalam banyak hal, pernyataan ini memang benar. Namun, tujuan Anda akan menjadi tidak realistis dengan adanya keterbatasan. Oleh sebab itu, pertimbangkan lagi apakah Anda sudah menentukan tujuan yang masuk akal. [8]
    • Keterbatasan bisa terjadi dalam berbagai bentuk, misalnya kondisi keuangan atau kondisi fisik. Walaupun ada keterbatasan yang bisa diatasi, ada juga yang sangat menyulitkan sehingga Anda perlu mengubah atau mempertimbangkan lagi tujuan Anda.
    • Kita masih menggunakan contoh tujuan menjadi pianis. Seandainya Anda memiliki keterbatasan fisik sehingga tangan Anda tidak bisa berfungsi dengan baik, tujuan tersebut akan semakin sulit tercapai. Walaupun Anda bisa mengatasi masalah ini melalui terapi fisik yang intensif atau berlatih bertahun-tahun, tujuan Anda tetap tidak mungkin tercapai, bukan hanya semakin sulit. Ingatlah contoh ini saat mempertimbangkan apakah tujuan Anda sudah cukup realistis.
    • Tulislah keterbatasan Anda agar memberikan gambaran lengkap apa saja kendala yang merintangi Anda.
  3. Selain keterbatasan dari diri sendiri, adakalanya, Anda juga harus mengatasi kendala eksternal. Anda harus memperhitungkan kendala eksternal sebab hal ini biasanya terjadi di luar kendali dan mempersulit tercapainya tujuan.
    • Contohnya, Anda perlu memikirkan beberapa hal terkait sekolah musik piano yang akan Anda ikuti. Seberapa sulitnya masuk sekolah ini? Berapa besar kemungkinan Anda diterima? Bagaimana jika Anda tidak diterima? Apakah ada pilihan lain?
    • Anda tidak bisa mengantisipasi semua kendala yang akan terjadi, tetapi Anda bisa memikirkannya dan mencatatnya untuk mempertimbangkan apakah tujuan Anda sudah cukup realistis.
    • Cara ini juga bermanfaat jika Anda memutuskan tetap ingin mencapainya. Dengan membuat antisipasi, Anda siap mengatasi kendala jika benar-benar terjadi. [9]
  4. Setelah mempertimbangkan baik-baik, tentukan apakah tujuan Anda sudah cukup realistis. Jika ya, berusahalah mewujudkannya. Jika tidak, lakukan perubahan.
    • Jika tujuan Anda tidak realistis, ada dua opsi: mengubahnya agar bisa tercapai atau batalkan lalu tentukan tujuan baru.
    • Seandainya berkarier sebagai pianis profesional bukanlah tujuan yang realistis dan Anda ingin berkarier di bidang lain yang lebih menyenangkan, pertimbangkan lagi tujuan Anda. Pikirkan profesi lain yang membuat Anda bahagia.
    • Ingatlah bahwa Anda tidak perlu mengurungkan keinginan menjadi pianis. Jika tetap ingin menjadi pianis, ubahlah rencana belajar bermain piano sebagai aktivitas hobi sebab tujuan ini lebih mudah tercapai dan lebih realistis untuk Anda dan lebih sesuai dengan kondisi Anda saat ini.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mencapai Tujuan

PDF download Unduh PDF
  1. Setelah menentukan tujuan yang realistis, mulailah membuat rencana mendetail untuk mencapainya.
    • Sekarang, Anda bisa membuat rencana dengan mudah sebab Anda sudah menulis semua langkah dan kendala yang mungkin terjadi. Bagian terpenting dari rencana Anda sudah selesai dibuat.
    • Langkah berikutnya, Anda perlu menentukan langkah yang lebih spesifik. Contohnya, jika ingin mendaftarkan diri ke sekolah musik, tulislah langkah-langkah pengajuan aplikasi dalam rencana. Mungkin Anda harus mendapatkan surat rekomendasi, menulis esai, mengisi formulir, dan/atau mengikuti audisi. Semua hal tersebut harus Anda masukkan dalam rencana.
    • Setiap langkah harus dirumuskan secara spesifik supaya Anda tahu bahwa langkah tertentu sudah selesai dilakukan. [10]
    • Selain itu, siapkan juga rencana kontingensi untuk menghadapi kendala yang sudah Anda antisipasi. [11] Jika tidak diterima di sekolah yang paling Anda inginkan, apakah Anda akan mendaftarkan diri ke sekolah lain? Atau, mendaftar lagi ke sekolah yang sama sambil berusaha lebih keras untuk mempersiapkan diri?
    • Buatlah rumusan tujuan/tujuan antara yang terukur dan bertenggat. Contohnya: “Aku akan menabung 20% dari penghasilan mingguan selama 12 bulan untuk membeli piano pada tanggal …”
  2. Banyak orang yang berhasil mencapai tujuan karena memiliki jadwal kerja yang spesifik sehingga mereka lebih mudah memantau progres dan bersikap persisten. [12]
    • Contohnya, Anda ingin menabung sejumlah uang untuk membeli piano selama 6 bulan, mulai mengikuti kursus di bulan ketujuh, menguasai teknik dasar bermain piano di bulan kesepuluh, dst.
  3. Setelah membuat rencana mendetail, tentukan tanggal untuk mulai bekerja dan lakukan! Satu-satunya cara mencapai tujuan adalah dengan menyediakan waktu dan tenaga yang dibutuhkan. [13]
    • Menentukan tanggal tertentu setidaknya beberapa hari ke depan membuat Anda bisa mengantisipasi dan lebih termotivasi saat hari yang ditentukan tiba. [14]
  4. Setelah Anda mulai bekerja, catatlah progresnya menggunakan jurnal , aplikasi ponsel, atau kalender biasa.
    • Mencatat progres membuat Anda merasa bertanggung jawab untuk memenuhi tenggat yang sudah ditentukan. [15]
    • Selain itu, cara ini membantu Anda memantau kemajuan yang sudah tercapai sehingga Anda tetap termotivasi untuk terus melakukan progres.
    Iklan

Tips

  • Setelah mulai bekerja, mungkin keadaannya lebih menantang daripada antisipasi yang sudah Anda siapkan. Jika demikian halnya, rencana boleh saja diubah. Anda boleh merevisi tujuan dan rencana kerja jika diperlukan.
Iklan

Referensi

  1. McGregor, I., & Little, B. R. (1998). Personal projects, happiness, and meaning: on doing well and being yourself. Journal of personality and social psychology, 74(2), 494.
  2. Brunstein, J. C. (1993). Personal goals and subjective well-being: A longitudinal study. Journal of Personality and Social Psychology, 65, 1061–1070.
  3. Fischhoff, B., Slovic, P., & Lichtenstein, S. (1988). Knowing what you want: Measuring labile values. Decision Making: Descriptive, Normative and Prescriptive Interactions, Cambridge University Press, Cambridge, 398-421. (Chapter 18)
  4. Austin, J. T., & Vancouver, J. B. (1996). Goal constructs in psychology: Structure, process, and content. Psychological Bulletin, 120, 338 –375.
  5. http://www.lifecoach-directory.org.uk/blog/2014/06/30/rediscover-your-motivation-and-set-achievable-goals-with-life-coach-directory/
  6. http://us.reachout.com/facts/factsheet/putting-your-goals-into-action
  7. Koestner, R., Lekes, N., Powers, T. A., & Chicoine, E. (2002). Attaining personal goals: Self-concordance plus implementation intentions equals success. Journal of Personality and Social Psychology, 83, 231–244.
  8. Brunstein, J. C. (1993). Personal goals and subjective well-being: A longitudinal study. Journal of Personality and Social Psychology, 65, 1061–1070.
  9. http://theinvestingmindset.com/goal-setting-how-to-to-achieve-your-goals-in-7-steps

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.038 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan