PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Saat Anda mendapat panggilan telepon yang tidak mengenakkan, ada banyak alasan yang bisa dipakai untuk mengakhirinya. Meskipun berbohong itu tercela, terkadang Anda perlu melakukannya untuk mengakhiri panggilan di saat yang tidak pas. Cara termudah melakukan hal ini adalah dengan menyampaikan alasan-alasan bertema situasional yang berkaitan dengan panggilan tersebut untuk mengakhiri atau menundanya. Namun, ingatlah bahwa Anda harus menepati perkataan sendiri dan menelepon balik jika sudah berjanji.

Metode 1
Metode 1 dari 2:

Mengarang Alasan Situasional

PDF download Unduh PDF
  1. Katakan ke si penelepon bahwa Anda mendengar suara ketukan atau suara bel rumah, lalu akhirilah panggilan dengan dalih ingin mengeceknya. Bilang bahwa Anda akan menelepon balik setelah tamu pulang. [1]
    • Supaya lebih realistis, ketuklah sesuatu berbahan kayu agar terdengar seperti suara ketukan pintu, atau bukalah pintu depan rumah pelan-pelan, lalu bunyikan bel.

    Tip : Anda juga bisa bilang bahwa ada yang sudah membuat janji bertamu dan mereka sudah sampai di rumah. Jadi, Anda harus menyambutnya dan tidak bisa menerima panggilan saat itu.

  2. Karanglah sebuah tugas rumah tangga yang realistis. Sampaikan ke si penelepon bahwa Anda tidak bisa mengobrol dan akan bicara di lain waktu. [2]
    • Sebagai contoh, Anda bisa beralasan sedang bersih-bersih, berbelanja, memasak, memakai baju, atau apapun yang ada di pikiran Anda saat itu.
  3. Sampaikan ke sei penelepon bahwa Anda baru saja duduk untuk menyantap makanan. Jadi, Anda tidak bisa mengobrol. Mintalah ia menelepon Anda di lain waktu atau berjanjilah untuk meneleponnya setelah makan. [3]
    • Jika si penelepon berkeras hati, katakanlah sesuatu seperti “Makananku mulai dingin, aku akan menelepon balik setelah makan,” atau “Aku sedang makan bersama teman. Aku tidak ingin bersikap tidak sopan, aku harus menutup telepon.”
    • Ingatlah bahwa alasan ini terdengar lebih tepercaya jika Anda menyampaikannya di jam makan.
  4. Katakan dengan nada mengantuk bahwa Anda hendak berbaring atau tidur siang. Mintalah penelepon menghubungi ulang di lain waktu saat Anda tidak mengantuk. [4]
    • Cobalah untuk menambahkan suara menguap palsu atau bertingkahlah setengah sadar supaya lebih meyakinkan.
    • Pastikan Anda bisa mengadaptasi alasan ini sesuai waktunya. Sebagai contoh, alasan ini masuk akal jika panggilan dilakukan di waktu tidur normal. Jika saat itu hari masih siang, katakan Anda hendak tidur siang.
  5. Segera lihat jam, lalu sampaikan bahwa Anda harus pergi rapat atau melakukan panggilan konferensi dalam 15 menit agar meyakinkan. Katakan ke si penelepon bahwa Anda harus bersiap-siap, lalu akhiri panggilan tersebut.
    • Sebagai contoh, jika jam menunjukkan pukul 16:22, katakanlah Anda harus melakukan panggilan konferensi pada pukul 16:30 sehingga perlu merapikan diri.
    • Alasan ini jauh lebih tepercaya jika Anda menggunakannya saat jam kerja masih berlangsung.
  6. Interupsi perkataan si penelepon, lalu katakan bahwa Anda baru saja mengingat hal penting yang harus segera diselesaikan. Beraktinglah seakan Anda tergesa-gesa, katakan bahwa Anda akan berbicara dengannya di lain waktu, lalu tutup telepon. [5]
    • Sebagai contoh, Anda bisa mengatakan sesuatu seperti “Aku baru ingat harus menjemput keponakanku dari tempat latihan sepak bolanya 15 menit lagi, aku harus pergi, sampai jumpa!” atau “Oh tidak, aku baru ingat harus mengambil jas di tempat pencucian sebelum mereka tutup jam 5 sore, aku pergi dulu ya, sampai jumpa!”
  7. Katakan ke si penelepon bahwa Anda sudah tidak tahan ingin ke toilet. Mintalah ia menelepon balik atau katakan bahwa Anda yang akan menelepon balik. [6]
    • Ini adalah alasan bagus untuk mengakhiri panggilan dengan cepat. Kebanyakan orang akan merasa canggung untuk meneruskan panggilan jika Anda sudah tidak tahan ingin ke toilet.
  8. Sampaikanlah bahwa Anda baru mendapat kabar bahwa ada anggota keluarga yang meninggal atau dilarikan ke rumah sakit sehingga harus segera mengakhiri panggilan. Gunakan alasan ini sebagai senjata terakhir. Kebanyakan penelepon tidak akan meneruskan panggilan setelah mendengar alasan ini.
    • Berhati-hatilah saat menggunakan alasan ini. Jangan menggunakannya ke orang terdekat yang bisa terpengaruh secara emosional.
    Iklan
Metode 2
Metode 2 dari 2:

Menggunakan Gangguan Panggilan sebagai Alasan

PDF download Unduh PDF
  1. Berpura-puralah ada orang lain yang menelepon dan Anda harus mengangkatnya. Setelah itu, katakanlah Anda akan menelepon balik dan akhiri panggilan tersebut. [7]
    • Jika Anda menerima panggilan lewat ponsel dan ada telepon kabel di dekat Anda, kencangkan suara telepon kabel agar orang yang menelepon melalui ponsel bisa mendengarnya.
  2. Beraktinglah seolah-olah Anda baru mengecek baterai ponsel dan dayanya melemah. Katakan bahwa Anda harus mengakhiri panggilan untuk menghemat baterai karena tidak bisa mengisi ulang dayanya saat itu. [8]
    • Jika Anda benar-benar ingin mengakhiri panggilan, katakanlah bahwa daya baterai ponsel hampir habis, lalu akhiri panggilan tersebut. Matikan ponsel atau setel ke mode pesawat terbang agar ponsel tampak benar-benar mati.
  3. Katakanlah Anda sedang di jalan dan sinyalnya melemah. Sampaikan ke si penelepon bahwa Anda tidak bisa mendengar perkataannya dengan jelas dan akan menelepon balik jika sudah mendapat sinyal. [9]
    • Beraktinglah untuk supaya alasan Anda semakin meyakinkan dengan berpura-pura tidak mendengar perkataan si penelepon, lalu tutup panggilannya. Katakan sesuatu seperti: “Halo, halo? Kamu bisa mendengarku? Sinyalku jelek. Aku tidak bisa mendengar....,” lalu tutup telepon.
  4. Sampaikan kepadanya ponsel Anda mengeluarkan suara aneh atau layarnya tampak berbeda. Yakinkan si penelepon bahwa Anda harus menutup telepon untuk mencari tahu masalahnya. [10]
    • Sebagai contoh, katakanlah sesuatu seperti: “Maaf, tetapi suara di teleponku terdengar aneh sehingga sulit mendengarmu. Sebaiknya kututup saja dan kutelepon balik di lain waktu. Aku harus mencari tahu dulu apa masalahnya?”

    Kiat : Kapan pun Anda berjanji untuk menelepon balik, tepatilah. Jika si penelepon bukan orang yang dikenal, misalnya seorang telemarketer , tutup saja telepon Anda tanpa ragu.

    Iklan

Tips

  • Jika berjanji untuk menelepon balik, Anda harus menepatinya agar orang-orang tahu Anda bisa dipercaya.
  • Saat mendapat panggilan dari seorang telemarketer , tidak perlu mengarang alasan untuk menutupnya. Akhiri saja panggilan tersebut.
  • Jika Anda sedang tidak ingin berbicara, jangan menjawab panggilan telepon yang masuk.
  • Ingatlah bahwa nomor tidak dikenal sering kali berasal dari pengganggu. Jika panggilan tersebut penting, si penelepon bisa meninggalkan pesan suara.
Iklan

Peringatan

  • Anda bisa kehilangan teman atau memancing konflik keluarga jika ketahuan berbohong atau mengarang cerita, meskipun maksudnya baik.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 12.163 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan