PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Sindrom ovarium polikistik ( Polycystic ovary syndrome [PCOS]) adalah kondisi ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi sekitar 10% wanita usia subur. Wanita penderita PCOS biasanya mengalami menstruasi tidak teratur, jerawat, berat badan berlebih, masalah fertilitas, dan gejala lain. Biasanya juga ada kista jinak di ovarium yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan ultrasonografi. PCOS dapat terjadi pada perempuan sejak usia 11 tahun, tetapi bisa juga baru muncul pada usia selanjutnya, yaitu usia remaja, 20-an, atau lebih. Karena PCOS dapat sangat memengaruhi hormon, siklus menstruasi, penampilan fisik, dan fertilitas, diagnosis dini sangatlah penting. Mengenali PCOS dan mendapatkan perawatan medis seawal mungkin dapat membantu meminimalkan komplikasi jangka panjang.

Bagian 1
Bagian 1 dari 3:

Mengetahui Gejala Utama PCOS

PDF download Unduh PDF
  1. Jika mengalami PCOS, menstruasi Anda kemungkinan tidak teratur, jarang, atau sama sekali tidak ada. Waspadai kelainan menstruasi yang mencolok, termasuk selang waktu lama di antara menstruasi, lama tidak mens, menstruasi yang sangat parah atau sangat ringan, dan pendarahan di antara masa menstruasi. Waspadai hal-hal berikut: [1]
    • Selang waktu di antara menstruasi lebih lama dari 35 hari
    • Menstruasi kurang dari 8 kali per tahun
    • Tidak mens selama lebih dari 4 bulan
    • Lama periode menstruasi saat mengalami mens yang sangat ringan atau sangat parah
    • Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% pasien PCOS mengalami selang waktu lama di antara menstruasi (yang disebut sebagai oligomenorea). Sekitar 20% pasien PCOS sama sekali tidak mengalami menstruasi (yang disebut sebagai amenorea). Ovulasi jarang atau tidak teratur disebut oligoovulasi, sedangkan anovulasi adalah kondisi di mana ovulasi sama sekali tidak terjadi. Jika curiga bahwa tubuh Anda tidak mengalami ovulasi–tidak peduli apakah akar permasalahannya ternyata adalah PCOS atau kondisi lain–segera periksa ke dokter.
  2. Tubuh wanita sehat memiliki androgen (hormon “pria") dalam jumlah rendah. Ovarium polikistik cenderung menghasilkan androgen dalam jumlah yang lebih tinggi dari normal akibat kadar luteinizing hormone (LH) dan insulin yang lebih tinggi (LH dalam kadar normal meregulasi siklus menstruasi dan produksi sel telur [2] ). Kondisi tersebut dapat menyebabkan gejala-gejala yang mengganggu, termasuk pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan badan yang disebut hirsutisme. [3]
    • Pertumbuhan rambut berlebih dapat terjadi di wajah, perut, jari kaki, ibu jari, dada, atau punggung.
  3. Kadar androgen berlebih juga dapat menyebabkan rambut rontok, menipis, atau pola kebotakan pria. Rambut mungkin berkurang secara bertahap. Waspadai rambut dalam jumlah yang lebih banyak daripada biasanya di pembuangan kamar mandi, misalnya.
  4. Hiperandrogenisme (kadar androgen berlebih) juga dapat menyebabkan kulit berminyak serta peningkatan jumlah jerawat. Anda juga dapat mengalami ketombe, yaitu kulit kepala mengelupas. [4]
  5. Ovarium polikistik adalah ovarium yang memiliki lebih dari 12 kista, yang masing-masing berdiameter 2-9 mm. Kista terletak di sekitar tepi ovarium, sehingga ukuran ovarium bertambah. Pada beberapa kasus, operasi bedah mungkin diperlukan untuk menghilangkan kista tersebut. Untuk mengonfirmasi kondisi ovarium polikistik, dokter akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi. [5]
    • Konsultasikan hasil ultrasonografi dengan dokter spesialis endokrinologi reproduktif. Dokter spesialis endokrinologi reproduktif menangani masalah reproduksi dan fertilitas, seperti PCOS, endometriosis, fertilisasi in-vitro , dan kelainan rahim. [6] Jika hasil ultrasonografi diperiksa bukan oleh dokter spesialis, ovarium polikistik sering kali disebut “normal”, yang berarti tidak ada tumor. Itu karena dokter tersebut tidak memiliki pelatihan untuk mengenali kelainan spesifik. Terkadang, dokter dapat salah mendiagnosis masalah, atau menganjurkan pasien berolahraga lebih sering untuk menurunkan berat badan akibat PCOS. [7]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 3:

Mengenali Gejala Terkait PCOS

PDF download Unduh PDF
  1. Hiperinsulinemia adalah kondisi kadar insulin berlebih. Kondisi tersebut kadang-kadang keliru dianggap sebagai diabetes atau hipoglisemia. Namun, hiperinsulinemia merupakan kondisi tersendiri. Pada pasien PCOS, kondisi ini terjadi karena tubuh cenderung menolak efek insulin. [8] Kunjungi dokter jika mengalami beberapa gejala berikut: [9]
    • Berat badan bertambah
    • Ingin makan gula
    • Sering lapar atau sangat lapar
    • Susah berkonsentrasi atau tetap termotivasi
    • Gelisah atau panik
    • Lelah
    • Sebagai salah satu gejala PCOS, hiperinsulinemia berhubungan dengan produksi androgen yang meningkat. Hal tersebut dapat menyebabkan kulit berminyak, jerawat, serta pertumbuhan rambut berlebih di wajah dan badan. Selain itu, kemungkinan ada pertambahan berat badan di sekitar perut.
    • Jika dokter menduga adanya hiperinsulinemia, Anda kemungkinan diminta menjalani uji toleransi glukosa ( glucose tolerance test (GTT)).
    • Perawatan hiperinsulinemia meliputi rencana diet dan olahraga, dan mungkin juga obat yang disebut Metformin, yang dapat menurunkan kadar insulin. Terlepas dari apakah dokter meresepkan Metformin atau tidak, mintalah rujukan ke ahli diet. Rencana nutrisi yang bagus merupakan bagian penting perawatan. [10]
    • Periksa kadar insulin, glukosa, hemoglobin A1c, dan c-peptida puasa. Meskipun tidak ada uji untuk mendiagnosis resistensi insulin secara pasti, pada pasien PCOS yang mengalami resistensi insulin, kadar semua komponen tersebut sering kali lebih tinggi daripada kadar normal.
  2. Jika kesulitan mengandung dan memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, Anda mungkin mengalami sindrom ovarium polikistik. Sesungguhnya, PCOS merupakan penyebab infertilitas yang paling umum. Ovulasi yang tidak teratur atau sama sekali tidak terjadi membuat kehamilan sulit atau bahkan mustahil terjadi.
    • Kadar hormon yang lebih tinggi terkadang meningkatkan risiko keguguran pada wanita penderita PCOS yang berhasil mengandung. Kunjungi dokter jika Anda tidak dapat mengandung.
  3. Obesitas selalu merupakan masalah kesehatan, tetapi bisa juga menjadi tanda PCOS. Akibat kadar insulin berlebih, pasien PCOS sering kali mengalami penimbunan lemak di pinggang dan memiliki penampilan tubuh yang menyerupai pir. Pasien PCOS biasanya juga kesulitan menurunkan berat badan. [11]
    • Sekitar 38% pasien PCOS mengalami obesitas. Orang dewasa yang mengalami obesitas biasanya memiliki indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih tinggi. [12]
  4. Jika mengalami PCOS, kemungkinan muncul sebidang kulit yang menyerupai beludru warna cokelat muda atau hitam pada leher, ketiak, paha, dan payudara (merupakan kondisi yang disebut acanthosis nigricans ). Skin tag kemungkinan juga akan muncul. Itu adalah gelambir kecil kulit yang sering muncul di ketiak atau leher.
  5. Beberapa pasien PCOS mengalami nyeri atau pegal di panggul, perut, atau punggung bawah. Nyeri yang terasa mungkin tumpul atau menusuk, dengan intensitas yang berkisar antara ringan sampai parah. Nyeri atau pegal tersebut mungkin mirip dengan nyeri yang terasa pada awal menstruasi. [13]
  6. Beberapa pasien PCOS mengalami apnea , kondisi mendengkur dan berhenti bernapas secara berkala saat tidur. Kondisi ini dapat disebabkan oleh kadar estrogen dan testosteron yang berlebih ataupun oleh obesitas, keduanya berhubungan dengan PCOS.
  7. Pasien PCOS tampaknya cukup rentan terhadap kegelisahan dan depresi. Gejala ini dapat disebabkan oleh kondisi fisik, seperti ketidakseimbangan hormon. Gejala ini juga dapat merupakan reaksi terhadap gejala lain, terutama infertilitas.
  8. PCOS dapat merupakan kondisi genetik. Jika ibu atau saudara perempuan mengalami PCOS, Anda juga dapat mengalaminya. Pertimbangkan riwayat medis keluarga untuk menentukan apakah Anda berisiko mengalami PCOS. [14]
    • Pasien PCOS umumnya memiliki anggota keluarga yang mengalami diabetes.
    • Pasien PCOS umumnya terlahir sangat kecil atau sangat besar.
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 3:

Mengetahui Komplikasi Jangka Panjang PCOS

PDF download Unduh PDF
  1. Jika menduga diri Anda mengalami PCOS, periksalah ke dokter atau spesialis kandungan. Dokter akan memeriksa kondisi dan menanyakan gejala serta riwayat medis Anda. [15] , [16]
    • Riwayat medis. Dokter akan menanyakan tentang riwayat medis keluarga dan kebiasaan gaya hidup, seperti olahraga, merokok, pola makan, dan stres. Dokter juga akan menanyakan tentang usaha-usaha Anda untuk mengandung.
    • Pemeriksaan fisik dan pelvis. Dokter akan menimbang berat badan dan memeriksa indeks massa tubuh. Dokter juga akan mengukur tekanan darah, memeriksa kelenjar, dan melakukan pemeriksaan pelvis.
    • Tes darah. Tes darah untuk memeriksa kadar glukosa, insulin, kolesterol, androgen, dan lain-lain juga akan dilakukan.
    • Ultrasonografi vaginal: Pemeriksaan ultrasonografi juga akan dilakukan untuk memeriksa keberadaan kista di ovarium.
  2. Jika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas, beberapa gejala PCOS mungkin terjadi. Gaya hidup sehat dapat membantu mencegah beberapa konsekuensi PCOS yang paling parah.
    • Makan makanan bergizi, hindari makanan cepat saji, sering berolahraga, dan jangan merokok.
    • Pelajari indeks glikemik. Itu adalah angka yang mewakili seberapa besar makanan menyebabkan peningkatan kadar insulin saat dikonsumsi. Makanlah makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, dan hindari makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi. Indeks glikemik berbagai makanan yang paling umum dapat dilihat di www.glycemicindex.com.
  3. Tekanan darah tinggi sangat umum terjadi pada pasien PCOS. Periksa tekanan darah secara rutin.
  4. Pasien PCOS kemungkinan berisiko tinggi mengalami penyakit kardiovaskular. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan medis secara rutin, termasuk pemeriksaan rutin kardiovaskular.
    • Pola makan sehat, olahraga, dan penurunan berat badan juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
  5. Pasien PCOS memiliki risiko diabetes yang tinggi. Beberapa gejala umum diabetes meliputi: [18]
    • Sering buang air kecil
    • Merasa sangat haus atau lapar
    • Sangat lelah
    • Memar atau luka memerlukan waktu lama untuk sembuh
    • Pandangan kabur
    • Kesemutan, kebas, atau nyeri pada tangan atau kaki
  6. PCOS juga dapat meningkatkan risiko kanker endometrium (rahim), terutama jika menstruasi jarang atau tidak terjadi, dan kondisi tersebut tidak dirawat. Jika ada kelainan kadar hormon, peluang wanita mengalami kanker dapat meningkat. Kelainan hormon tersebut dapat berupa peningkatan berlebihan kadar hormon estrogen dan androgen, serta penurunan berlebihan kadar progesteron. [19] , [20]
    • Risiko kanker dapat dikurangi dengan cara memicu menstruasi rutin, dengan pil KB ataupun pemberian berkala progesteron sintetis. Menstruasi rutin juga dapat dipicu dengan IUD yang mengandung progestin, seperti Mirena atau Skyla.
    Iklan

Tips

  • Jika telah didiagnosis positif PCOS, bacalah artikel tentang cara merawat PCOS untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai cara merawat dan menjalani hidup dengan PCOS.
  • Diagnosis dini dapat membantu mencegah beberapa gejala PCOS yang paling serius. Jika menyadari keberadaan gejala apa pun, segera cari bantuan medis. Pastikan untuk menginformasikan semua gejala yang dialami kepada dokter. Jangan cuma fokus pada satu hal saja, seperti infertilitas atau obesitas. Berikan gambaran penuh kesehatan Anda kepada dokter.
  • Pasien PCOS (atau yang diduga mengalami PCOS) mungkin merasa malu, depresi , atau gelisah mengenai gejala-gejala yang terjadi. Usahakan untuk tidak membiarkan semua perasaan tersebut menghalangi Anda mendapatkan perawatan yang diperlukan dan menjalani hidup sepenuh mungkin. Jika mulai merasa sangat depresi atau gelisah, bicaralah dengan dokter atau profesional kesehatan mental.
Iklan

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 17.113 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan