PDF download Unduh PDF PDF download Unduh PDF

Mengenali hal-hal yang menjadi kekuatan dan kelemahan Anda dapat membantu Anda menstabilkan kehidupan pribadi dan memelihara hubungan profesional. Pengenalan akan diri sendiri adalah sarana hebat yang diabaikan oleh banyak orang, karena mempelajari diri sendiri terasa sulit dan kadang tidak nyaman. Apalagi, hal-hal yang tampak sebagai kekuatan salah satu orang mungkin bukanlah hal yang bermanfaat bagi orang lain, sehingga menemukan apakah kualitas-kualitas khusus yang Anda miliki memang merupakan kekuatan, bukannya kelemahan, dapat menjadi proses yang sangat membingungkan serta membuat Anda putus asa. Memang hal ini perlu Anda pelajari dan pahami sendiri, namun sebenarnya ada latihan-latihan yang dapat Anda kerjakan agar dapat mengenali kekuatan dan kelemahan Anda, untuk keperluan pekerjaan atau pun pribadi. Ada pula beberapa kiat yang dapat membantu untuk memanfaatkan pengenalan ini secara praktis di saat-saat dibutuhkan, misalnya di dalam wawancara kerja.

Bagian 1
Bagian 1 dari 6:

Memahami Kemampuan Anda

PDF download Unduh PDF
  1. Anda memiliki keinginan memperhatikan baik-baik area-area kekuatan Anda dan area-area kelemahan Anda, dan ini sudah merupakan suatu kekuatan tersendiri. Dibutuhkan keberanian untuk melakukan hal ini. Tepuk bahu Anda sendiri dengan bangga, dan ingatlah bahwa Anda adalah orang yang hebat.
  2. Untuk mengenali kekuatan dan kelemahan Anda, pikirkan aktivitas yang Anda lakukan, yang paling Anda sukai/nikmati. Luangkan waktu kira-kira selama seminggu untuk menuliskan seluruh aktivitas yang Anda lakukan di sepanjang hari, dan beri peringkat nilai pada skala 1-5, berdasarkan tingkat kesukaan/kenikmatan Anda saat melakukannya.
    • Penelitian telah menemukan bahwa menulis catatan harian adalah cara yang sangat baik untuk lebih mengenal diri sendiri dan merenungkan kekuatan serta kelemahan pribadi. [1] Ini dapat dilakukan dengan mudah, misalnya dengan membuat daftar momen-momen yang paling berkesan di suatu hari, atau menuliskan cerita yang terperinci tentang pikiran-pikiran dan keinginan Anda yang terdalam. Semakin Anda mengenal diri sendiri, semakin mudah pula Anda mengenali kekuatan pribadi Anda. [2]
  3. Kadang-kadang, kita sulit mengenali kekuatan dan kelemahan kita karena tidak meluangkan waktu untuk merenungkan nilai-nilai inti yang kita hidupi. Nilai-nilai ini adalah berbagai kepercayaan yang membentuk pola pikir Anda mengenai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan/dunia di sekitar Anda. Ini semua amat sangat penting dan menentukan cara Anda menghadapi kehidupan. Meluangkan waktu untuk mengenali nilai-nilai hidup Anda akan membantu Anda menentukan apakah masing-masing aspek di dalam diri Anda merupakan kekuatan atau kelemahan bagi Anda sendiri, tanpa terpengaruh dengan pendapat orang lain tentang aspek-aspek itu. [3]
    • Pikirkan orang-orang yang Anda paling kagumi. Hal-hal apa yang Anda kagumi dari diri mereka? Kualitas apa saja yang mereka miliki yang Anda pandang positif? Apakah Anda dapat menemukan kualitas-kualitas itu di dalam diri Anda sendiri?
    • Bayangkan jika Anda dapat mengubah salah satu hal di dalam masyarakat Anda. Perubahan apakah itu? Mengapa? Menurut Anda, apakah pilihan Anda itu menunjukkan prioritas hidup Anda?
    • Ingatlah momen tertentu dalam hidup Anda saat Anda merasa sangat puas dan berhasil. Momen apakah itu? Peristiwa apakah yang terjadi? Siapakah yang berada bersama dengan Anda saat itu? Mengapa saat itu Anda merasa demikian?
    • Bayangkan jika rumah Anda mengalami kebakaran, tetapi semua orang dan hewan peliharaan aman. Anda hanya dapat menyelamatkan tiga benda. Benda-benda apa sajakah yang Anda selamatkan, dan mengapa?
  4. Setelah merenungkan nilai-nilai hidup Anda, perhatikan juga respons Anda terhadap hal-hal yang terjadi secara berulang. Contohnya, mungkin Anda mengagumi Bill Gates dan Bob Hasan karena jiwa wirausaha dan kreativitas mereka. Ini menunjukkan bahwa Anda mungkin memiliki prioritas nilai dalam hal Ambisi, Kompetisi, dan Kecerdasan. Mungkin Anda memiliki keinginan untuk mengatasi kemiskinan di lingkungan masyarakat Anda, agar setiap orang memiliki tempat tinggal yang layak dan makanan yang cukup. Ini menunjukkan bahwa Anda memiliki prioritas nilai dalam hal Komunitas, Pengembangan Masyarakat, atau Perubahan yang Nyata. Anda bisa saja memiliki beberapa nilai tertentu sekaligus.
    • Anda dapat menemukan daftar nilai-nilai hidup secara daring, jika Anda kesulitan menemukan kata-kata yang tepat untuk menggambarkan nilai hidup Anda. [4]
  5. Kadang-kadang, kita dapat saja merasa lemah di bidang tertentu, karena hidup kita tidak berjalan sesuai dengan nilai yang kita anut, apa pun sebabnya. Menjalani kehidupan yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut disebut dengan hidup yang harmonis dengan nilai (“ value-congruent ”), dan kehidupan yang seperti ini dapat menciptakan rasa kepuasan serta keberhasilan yang lebih besar. [5]
    • Misalnya, mungkin Anda menganut nilai-nilai Ambisi dan Kompetisi, tetapi merasa terperangkap di dalam pekerjaan yang tidak membawa Anda ke mana-mana karena tidak adanya tantangan atau kesempatan untuk membuktikan kemampuan diri. Ini dapat menyebabkan Anda merasa lemah di bidang ini, karena hidup Anda sedang tidak berjalan sesuai dengan nilai-nilai yang penting bagi Anda.
    • Atau, mungkin Anda adalah seorang ibu baru, yang sangat ingin kembali bekerja sebagai guru karena Anda menganut nilai Status Intelektual. Anda mungkin merasa bahwa “menjadi ibu yang baik” adalah kelemahan, karena nilai hidup Anda (bahwa seseorang haruslah mencapai suatu Status Intelektual) berbenturan dengan nilai lainnya (Orientasi pada Keluarga).Pada kasus seperti ini, Anda dapat menemukan cara untuk menyeimbangkan nilai-nilai hidup Anda, agar Anda dapat mencapai kedua prioritas yang ada. Ingin kembali bekerja bukanlah berarti Anda tidak ingin mengurus anak Anda.
  6. Pikirkan kekuatan dan kelemahan dalam kaitannya dengan pemahaman masyarakat atau kebiasaan dan konteks lingkungan Anda. Yang dimaksud di sini adalah seperangkat “rambu” yang mengatur interaksi sosial antar individu, yang disepakati dan beroperasi di dalam suatu area geografis atau budaya, demi memelihara batasan-batasan sosial yang sehat. [6] Mengenali bahwa hal-hal ini berbeda berdasarkan lokasi Anda dapat membantu Anda menentukan apa saja yanng dipandang sebagai kekuatan dan kelemahan di masing-masing lokasi geografis. [7]
    • Misalnya, jika Anda tinggal di pedesaan di mana semua orang bekerja dengan tenaga, masyarakat di desa Anda sangat mungkin akan menghargai kualitas-kualitas yang berkaitan dengan kerja keras secara fisik serta durasi kerja yang panjang setiap harinya. Namun jika Anda kebetulan tinggal di kota besar, kualitas-kualitas ini mungkin tidak sedemikian penting, kecuali Anda bekerja dengan tenaga juga di kota Anda.
    • Pertimbangkan apakah lingkungan Anda mendukung terhadap kekuatan serta nilai-nilai hidup Anda. Jika tidak, pikirkan apakah Anda dapat mengubah situasi ini, atau berpindahlah ke lingkungan di mana kekuatan dan nilai-nilai hidup Anda akan lebih dihargai. [8]
    Iklan
Bagian 2
Bagian 2 dari 6:

Melakukan Perenungan dengan Latihan " Reflective Best Self " ( RBS )

PDF download Unduh PDF
  1. Untuk membantu memahami kekuatan dan kelemahan pribadi, Anda dapat melakukan latihan perenungan pribadi yang disebut dengan Reflective Best Self ( RBS ). Latihan ini membantu Anda menemukan pendapat orang lain mengenai diri Anda, demi menemukan kekuatan Anda. Langkah awalnya adalah mencari orang-orang dari setiap aspek kehidupan Anda. Ini termasuk orang-orang dari lingkungan pekerjaan, pekerjaan lain sebelum yang sekarang Anda lakukan, para dosen atau guru saat Anda menempuh pendidikan, serta teman-teman dan keluarga.
    • Menanyai orang-orang dari berbagai bidang yang berbeda akan membantu Anda menilai kepribadian Anda pada berbagai tingkat dan situasi. [9]
  2. Setelah memilih kandidat, kirimkan surel dan tanyai mereka tentang kekuatan Anda. Mintalah mereka untuk memberikan contoh peristiwa nyata yang mereka alami/saksikan, yang menunjukkan kekuatan Anda itu. Pastikan bahwa Anda menjelaskan bahwa kekuatan ini dapat berupa keterampilan atau pun kekuatan karakter. Keduanya sama-sama penting.
    • Surel biasanya merupakan cara terbaik untuk melakukan hal ini, karena tidak menimbulkan tekanan kepada penerimanya untuk langsung mengerjakan jawabannya seketika itu juga. Surel memberikan waktu untuk mereka berpikir tentang jawaban mereka, dan memberikan kesempatan agar mereka dapat menjawab secara lebih jujur. Lagipula, surel juga membantu Anda untuk memiliki arsip tertulis yang dapat Anda pelajari lagi kemudian. [10]
  3. Setelah menerima seluruh jawaban, amati hal-hal yang tampak serupa. Bacalah seluruh jawaban, dan pikirkan artinya. Usahakan untuk menemukan kualitas yang disebutkan oleh masing-masing orang, dan bacalah contoh peristiwa yang disebutkan untuk menemukan kualitas lain yang mungkin juga terkait. Setelah memahami semuanya ini, bandingkan jawaban dari masing-masing orang dan temukan kualitas-kualitas yang sama, yang disebutkan oleh banyak orang.
    • Anda dapat juga membuat tabel dengan kolom kualitas, kolom jawaban, dan kolom pemahaman Anda. Tabel ini akan bermanfaat juga. [11]
    • Misalnya, banyak orang di dalam hidup Anda berkata bahwa Anda dapat menangani berbagai hal dengan baik meskipun sedang berada di bawah tekanan, dapat menunjukkan kinerja yang baik di saat krisis, serta dapat membantu mengatur orang lain di dalam situasi yang penuh tekanan. Ini semua menunjukkan bahwa Anda memiliki kemampuan untuk tetap tenang di bawah tekanan, dan Anda sangat mungkin merupakan pemimpin yang kuat dan alamiah. Anda dapat juga menafsirkannya sebagai kualitas belas kasihan kepada orang lain dan bahwa Anda berorientasi pada manusia.
  4. Setelah mengumpulkan semua hasilnya, tuliskan analisa potret kepribadian Anda dalam hal kekuatan. Pastikan bahwa Anda telah memasukkan seluruh aspek yang orang-orang tunjukkan di dalam jawaban mereka mengenai diri Anda, serta kualitas apa pun yang telah Anda temukan melalui proses analisa.
    • Ini bukan berarti bahwa Anda harus menyusun profil psikologis yang lengkap, melainkan potret terbaik dari kepribadian Anda sendiri. Potret ini akan mengingatkan Anda akan kualitas-kualitas yang muncul saat Anda berada pada kondisi terbaik dan membantu Anda menentukan tindakan-tindakan di waktu-waktu selanjutnya agar dapat semakin sering memunculkan kualitas-kualitas itu. [12]
    Iklan
Bagian 3
Bagian 3 dari 6:

Membuat Daftar Tindakan

PDF download Unduh PDF
  1. Pikirkan bagaimana Anda berespons di dalam situasi-situasi tertentu yang membutuhkan tidakan, pemikiran, serta ide. Sebelum melakukan apa pun yang lebih konkret, cobalah untuk mengamati reaksi-reaksi spontan Anda terhadap pengalaman yang telah Anda alami di hidup Anda sebelumnya. Gunakan buku catatan harian untuk menuliskan pemikiran-pemikiran Anda.
    • Mengapa Anda perlu melakukan hal ini? Reaksi spontan menunjukkan banyak hal mengenai cara Anda bereaksi, baik di dalam situasi yang wajar maupun yang di luar kebiasaan. Anda dapat menuliskannya untuk membantu Anda memahami tindakan-tindakan serta kemampuan-kemampuan Anda. [13]
  2. Mungkin ini adalah kecelakaan mobil, atau seorang anak yang terlempar membentur bagian depan mobil Anda sementara Anda menginjak pedal rem kuat-kuat. Bagaimana reaksi Anda saat berhadapan dengan situasi spontan semacam itu? Apakah Anda mundur dan menutup diri, atau Anda maju untuk menghadapi tantangan itu, atau mengumpulkan informasi dan hal-hal lain yang dibutuhkan untuk mengatasi situasi itu?
    • Jika Anda mengambil kendali dan bertindak sebagai pemimpin pada situasi itu, Anda mungkin berpendapat bahwa keberanian dan kemampuan untuk mengatasi situasi adalah suatu kekuatan. Jika Anda bereaksi dengan menangis tanpa terkendali, merasa tidak berdaya dan marah-marah kepada orang-orang lain, ini berarti Anda mungkin berpendapat bahwa tetap tenang di dalam situasi sulit adalah suatu kelemahan. [14]
    • Pastikan bahwa Anda telah mengamati berbagai hal dari segala sisi. Misalnya, merasa tidak berdaya setelah peristiwa kecelakaan mobil adalah reaksi yang sepenuhnya wajar terhadap tekanan dari pengalaman yang muncul. Tetapi, jika reaksi Anda adalah meminta bantuan kepada orang lain, ini menunjukkan bahwa meminta bantuan orang lain (kolaborasi) adalah sesuatu yang mungkin Anda anggap sebagai kekuatan. Anda tidak selalu harus melakukan segala sesuatunya sendiri agar menjadi orang yang kuat.
  3. Ingat kembali peristiwa saat Anda berhadapan dengan keputusan yang sulit, namun bukan keputusan yang berisiko fatal. Misalnya, bagaimana reaksi Anda saat memasuki ruangan yang penuh dengan orang-orang? Apakah Anda ingin menyapa setiap orang yang Anda lihat, atau Anda hanya ingin mencari sudut yang tenang yang jauh dari keramaian lalu berhubungan dengan salah satu orang saja?
    • Orang yang bereaksi dengan menyapa banyak orang adalah orang yang kuat dalam hal bersosialiasi dan berkepribadian ekstrovert, sedangkan orang yang bereaksi dengan menjauhi keramaian adalah orang yang kuat dalam berhubungan pribadi dan mendengarkan. Kedua kelompok kekuatan ini dapat dimanfaatkan untuk keuntungan pribadi masing-masing orang. [15]
  4. Ingat kembali peristiwa saat Anda berada di sutuasi genting dan harus mengambil keputusan seketika. Seberapa cepat Anda memahami situasi dan beradaptasi terhadap situasi itu? Apakah Anda berpikir dengan cepat dan dapat menjawab dengan tangkas dan tepat saat seorang rekan kerja melontarkan komentar yang sinis? Atau, apakah Anda cenderung diam, menyerap, berpikir, dan baru kemudian bereaksi pada situasi demikian?
    • Ingatlah bahwa kekuatan apa pun yang mungkin Anda miliki memiliki konsekuensinya masing-masing. Misalnya, jika Anda banyak menghabiskan waktu sendirian untuk menulis dan membaca, mungkin Anda tidak akan dapat memiliki kekuatan dalam hal mengobrol basa-basi seperti orang-orang lain, meskipun mungkin Anda kuat dalam hal memahami alur penceritaan di dalam buku dan mendiskusikan topik-topik serius secara mendalam dengan orang lain. Mungkin Anda juga dibesarkan dalam situasi memiliki adik, yang membuat Anda cenderung kuat dalam hal belas kasihan, kesabaran, dan keahlian untuk mencairkan suasana.
    • Penting sekali agar Anda tetap mengingat bahwa dunia ini membutuhkan segala jenis orang dengan segala jenis kekuatan dan minat, agar dapat tetap memiliki keragaman. Anda tidak perlu kuat dalam segala bidang, Anda hanya perlu kuat dalam bidang-bidang yang Anda pandang penting bagi diri Anda sendiri.
    • Orang yang pandai menjawab dengan tangkas dan tepat atau mudah memecahkan soal dengan cepat mungkin memiliki kekuatan dalam bidang kecerdasan yang tangkas, dan mungkin memiliki kelemahan dalam bidang perhatian pada detail yang kecil. Orang yang membutuhkan waktu lebih lama untuk berpikir mungkin memiliki kekuatan dalam bidang perencanaan namun mungkin memiliki kelemahan dalam bidang ketangkasan. [16]
    Iklan
Bagian 4
Bagian 4 dari 6:

Membuat Daftar Keinginan

PDF download Unduh PDF
  1. Keinginan atau kerinduan menunjukkan banyak hal tentang diri Anda, meskipun Anda berusaha keras menyangkalnya. Pikirkan mengapa Anda ingin menuntaskan kegiatan atau mencapai tujuan tertentu dan apa yang Anda butuhkan untuk melakukannya. Kemungkinannya adalah hal-hal itu merupakan hasrat dan impian hidup Anda, yang biasanya merupakan bidang kekuatan yang besar pada diri Anda juga. [17] Banyak orang terjebak dalam melakukan apa yang diinginkan oleh keluarga, lalu menjadi dokter atau pengacara walaupun sebenarnya ingin menjadi penari balet atau pesepeda gunung. Pada bagian lain di dalam catatan harian Anda, tuliskan keinginan atau kerinduan hidup Anda.
    • Tanyakan kepada diri sendiri, “Apa kerinduan hidupku?” Entah Anda sedang melamar pekerjaan untuk pertama kalinya atau baru saja pensiun, Anda tetap harus memiliki tujuan dan kerinduan di dalam hidup ini. Temukan apa yang menggerakkan hidup Anda dan membuat Anda bahagia.
  2. Mulailah dengan bertanya kepada diri sendiri tentang hal-hal yang paling Anda nikmati di dalam hidup Anda. Tuliskan jawaban dari pertanyaan “Jenis-jenis aktivitas apa yang paling menarik dan memuaskan bagiku?” Bagi sebagian orang, duduk di depan perapian dengan anjing peliharaan yang bertubuh besar sangatlah terasa memuaskan. Bagi yang lain, mereka lebih suka pergi mendaki tebing terjal atau berkendara untuk perjalanan jauh.
    • Buatlah daftar aktivitas atau hal-hal yang membuat Anda merasa senang dan puas. Sangat mungkin bahwa bidang-bidang hobi dan kesukaan Anda ini adalah bidang kekuatan Anda juga.
  3. Selain keinginan dan kerinduan hidup, Anda perlu juga menemukan hal-hal yang membuat Anda bersemangat menjalani hidup. Dalam catatan harian, tuliskan jawaban Anda terhadap pertanyaan, “Kapan saja aku merasa paling bersemangat dan sanggup melakukan apa pun?” Ingat kembali saat-saat ketika Anda merasa sanggup menaklukkan dunia atau sangat terisnpirasi untuk maju ke tingkat tantangat berikutnya. Bidang-bidang yang membuat Anda bersemangat dan terinspirasi biasanya adalah bidang-bidang di mana Anda memiliki kekuatan yang terbesar.
    • Perhatikan bahwa banyak orang menemukan kerinduan hidup mereka pada usia yang sangat dini. Ini menunjukkan pemahaman diri sejak masa kanak-kanak, yang sering menghilang saat ekspektasi dari keluarga, teman-teman, dan masyarakat atau kondisi keuangan menekannya hingga terkubur dalam-dalam dan menjadi tidak disadari. [18]
    Iklan
Bagian 5
Bagian 5 dari 6:

Menemukan Kekuatan dan Kelemahan Anda

PDF download Unduh PDF
  1. “Kelemahan” sebenarnya bukanlah cara pandang atau sebutan yang tepat untuk bidang-bidang dalam diri kita yang masih membutuhkan perbaikan. Dalam kenyataan, orang biasanya tidaklah lemah, meskipun mungkin kita merasa dan berpikir bahwa kita lemah pada saat-saat tertentu. Namun, kebanyakan orang merasa kurang kuat di bidang-bidang tertentu, misalnya bidang keahlian tertentu, atau bidang-bidang lainnya. Karena mereka merasa kurang kuat di bidang-bidang itu, wajar dan umum saja bahwa mereka mengaitkan kondisi itu dengan konsep yang berlawanan dengan kekuatan, yaitu kelemahan, yang merujuk pada kebutuhan untuk mengalami perbaikan serta menjadi lebih kuat atau mampu. [19] Jangan berfokus pada “kelemahan”, yang memiliki makna dan rasa negatif, tetapi pikirkan bidang-bidang dalam diri Anda yang masih dapat bertumbuh dan diperbaiki lebih jauh. Ini akan menjaga fokus Anda kepada masa depan dan apa yang dapat Anda lakukan untuk menjadi lebih baik.
    • Kelemahan dapat dipandang sebagai hal-hal dalam diri Anda yang masih dapat Anda kembangkan, entah berkaitan dengan keinginan Anda atau sama sekali tidak berkaitan dengan kerinduan atau tujuan hidup Anda. Menemukan keduanya wajar-wajar saja. Kelemahan tidaklah permanen, namun dapat berubah seiring dengan perubahan cara hidup dan tindakan kita, sehingga kita menjadi individu yang lebih baik dan lebih hebat daripada sebelumnya.
  2. Bidang-bidang masih dapat Anda kembangkan mungkin berkaitan dengan apa pun, termasuk keahlian profesional atau keterampilan sosial tertentu atau bahkan masalah pengendalian diri dengan makanan. Anda dapat juga sekadar ingin meningkatkan kemampuan menangkap bola atau kecepatan memecahkan soal matematika. Sering kali, bidang pertumbuhan ini berada di dalam kerangka “pelajaran hidup” dan terkait dengan tidak mengulangi kesalahan. Selain itu, ini juga merupakan usaha Anda untuk menaklukkan kurangnya keahlian tertentu yang Anda temukan di dalam diri Anda.
    • Walau demikian, “kelemahan” yang tampak nyata mungkin merupakan indikasi bahwa suatu aktivitas bukanlah bidang yang tepat untuk Anda. Ini pun adalah hal yag penting untuk Anda akui kepada diri sendiri. Jika semua orang memiliki keahlian dan kemampuan yang sama atau menikmati hal-hal yang sama, seluruh dunia ini akan menjadi tempat yang sangat membosankan. [20]
  3. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa berfokus pada kelemahan pribadi adalah sia-sia, atau bahkan salah. Sebenarnya, yang perlu Anda lakukan adalah berfokus pada kekuatan Anda lebih dahulu, kemudian berusaha mengembangkannya setiap saat. Ini adalah cara yang lebih baik daripada sekedar menemukan kelemahan. Karena yang dianggap sebagai kelemahan sering kali adalah kurangnya minat atau keinginan untuk berkembang, mungkin Anda lebih baik berfokus pada kekuatan dan keinginan pribadi, lalu bergerak maju dari hal-hal itu. Bermurahhatilah saat mengakui kekuatan Anda, karena Anda sebenarnya sangat mungkin memiliki banyak kekuatan, bahkan di bidang-bidang yang Anda anggap “lemah”. Selanjutnya, temukan bidang-bidang yang Anda nilai dapat diperbaiki agar menjadi lebih efisien.
    • Misalnya, jika Anda ingin dapat bersikap lebih tegas, mulailah dengan kemampuan ketegasan yang telah Anda miliki. Mungkin Anda selama ini kesulitan untuk berkata tidak, namun telah mampu menyatakan maksud Anda hingga dipahami dan tidak menyakiti perasaan lawan bicara. [21]
    • Pikirkan sisi-sisi kepribadian Anda yang Anda anggap sebagai kekuatan. Bersikap baik, murah hati, berpikiran terbuka, dan menjadi pendengar yang baik adalah kekuatan-kekuatan yang benar-benar penting yang berkaitan dengan kemampuan Anda secara keseluruhan yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Sadari hal-hal ini dan berbanggalah karenanya.
    • Salah satu cara untuk berpikir tentang kekuatan adalah menganggapnya sebagai bakat, atau kemampuan dan keinginan bawaan sejak lahir, yang sesuai dengan kepribadian dan panggilan hidup Anda di masa depan. Dengan kata lain, ini semua adalah hal-hal yang ketika terjadi dengan sangat baik dapat Anda katakan sebagai, “Oh, ini bukan karena saya berusaha keras, tetapi memang sudah ‘dari sononya’...”. [22]
  4. Setelah menemukan semua tindakan dan keinginan, sekarang waktunya untuk berfokus pada pendapat Anda sendiri tentang kekuatan dan kelemahan. Gunakan daftar yang Anda peroleh dari pendapat orang lain sebelumnya dan catatan latihan tentang diri Anda sendiri tadi, kemudian tuliskan bidang-bidang di dalam pekerjaan dan kehidupan Anda yang Anda lihat sebagai bidang-bidang yang kuat dan yang lemah. Berfokuslah pada masa sekarang, ketika Anda melihat kekuatan dan kelemahan diri Anda berdasarkan apa yang sedang Anda lakukan saat ini, baik di dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi, bukan pada apa yang ada di masa lalu atau yang masih menjadi keinginan yang belum terjadi.
    • Ingatlah, tidak ada orang yang sedang menilai atau menghakimi Anda karena jawaban Anda ini, maka Anda harus bersikap benar-benar jujur kepada diri sendiri. Akan membantu jika Anda membuat dua kolom, masing-masing berjudul “Kekuatan” dan “Kelemahan”. Tuliskan isinya sambil mengamati apa yang muncul di pikiran Anda. [23]
  5. Apakah kedua daftar ini cocok dan tidak tampak mengejutkan bagi Anda? Apakah Anda berpikir bahwa Anda kuat di salah satu bidang namun daftar tindakan Anda menunjukkan hal yang berbeda? Ketidakcocokan semacam ini muncul jika Anda memiliki suatu pendapat, tetapi situasi yang sulit justru menunjukkan karakter Anda yang sesungguhnya.
    • Bagaimana dengan ketidakcocokan keinginan Anda dan pendapat Anda tentang bidang kekuatan Anda? Ketidakcocokan semacam ini dapat terjadi jika Anda telah berusaha melakukan berbagai hal dengan hidup Anda berdasarkan ekspektasi orang lain atau berdasarkan pandangan Anda sendiri tentang apa yang harus dilakukan, sedangkan keinginan dan reaksi Anda yang sebenarnya benar-benar sangat berbeda.
  6. Lihat baik-baik daftar-daftar yang telah Anda buat. Amati ketidakcocokan dan perbedaan yang terlihat. Renungkan mengapa Anda berpikir bahwa beberapa kualitas dan kelemahan yang Anda temukan muncul secara berbeda. Apakah mungkin Anda berpikir bahwa Anda menyukai atau bersemangat karena hal-hal tertentu, namun pada kenyataannya tidak dapat menyukai atau bersemangat karena hal-hal itu? Daftar-daftar ini akan membantu Anda melihat hal-hal ini.
    • Berfokuslah para bidang-bidang yang berbeda dan cobalah kenali situasi yang berkaitan dengan bidang-bidang itu. Contohnya, apakah Anda menulis bahwa Anda ingin menjadi penyanyi, tetapi mendapati sains dan ilmu farmasi sebagai kekuatan di dalam daftar Anda? Memang seorang dokter yang juga seorang penyanyi adalah hal yang baru, tetapi kedua profesi ini sangat berbeda. Temukan bidang-bidang mana yang benar-benar membuat Anda bersemangat dalam jangka panjang.
  7. Anggota keluarga atau sahabat dekat dapat memberikan masukan yang membangun. Meskipun pengamatan pribadi dapat memberikan sebagian jawaban, meminta masukan dari luar akan membantu meneguhkan pengamatan Anda atau justru menyingkirkan beberapa pemahaman yang salah. Belajar menerima masukan yang membangun sangatlah penting di dalam hidup bermasyarakat. Jangan bersikap membela diri atau menganggap masukan itu sebagai suatu serangan pribadi saat seseorang menunjukkan bidang tertentu yang membutuhkan perbaikan pada diri Anda. Belajar menerapkan masukan yang membangun di dalam kehidupan sehari-hari Anda dapat menjadi kekuatan tersendiri pula.
    • Jika menurut Anda anggota keluarga tidak akan berkata jujur, pilihlah orang lain yang akan benar-benar berkata jujur dan tidak akan menutup-nutupi kelemahan Anda. Carilah orang lain yang berada di luar lingkup keluarga, yang netral (lebih baik jika orang ini adalah rekan sebaya atau seorang pembimbing pribadi), untuk memberikan masukan yang jujur dan membangun bagi diri Anda.
    • Mintalah pendapat mereka tentang daftar-daftar yang Anda buat. Berikan daftar-daftar Anda kepada mereka dan mintalah mereka berkomentar. Pertanyaan dan komentar yang berguna ini dapat berbunyi, “Mengapa menurutmu kamu tidak bisa bertindak cepat di dalam situasi darurat?” Pengamat luar dapat mengingat peristiwa ketika Anda berbuat sesuatu yang sangat berdampak dan hebat di dalam suatu situasi darurat, walaupun Anda sendiri mungkin telah lupa.
  8. Jika Anda masih merasa kesulitan, atau merasa lebih nyaman untuk berbicara dengan pihak luar, mintalah bantuan seorang tenaga profesional untuk menentukan kekuatan dan kelemahan Anda. Perusahaan-perusahaan tertentu menyediakan layanan penyusunan profil psikologis, yang sering kali terhubung dengan agensi pencari tenaga kerja. [24] Anda dapat melakukan beberapa tes dengan membayar harga tertentu, dan psikolog akan menilai profil kepribadian serta profil profesional Anda.
    • Walaupun mungkin tidak menunjukkan inti dari kepribadian Anda, tes-tes semacam ini dapat sangat membantu untuk mulai mengenali kekuatan dan kelemahan Anda.
    • Dari sini, Anda harus menemukan apa yang dinilai sebagai kekuatan dan kelemahan pada diri Anda. Tes yang baik haruslah cukup panjang, agar dapat menilai sisi-sisi yang berulang pada kepribadian Anda. Setelah menjalani tes seperti ini, pastikan bahwa Anda berkonsultasi langsung dengan psikolog untuk mengatasi kelemahan dan memunculkan kekuatan Anda.
    • Ada pula tes-tes daring yang dapat Anda lakukan untuk menilai kekuatan dan kelemahan Anda. Carilah tes yang bersumber dari situs web yang bereputasi baik dan disusun oleh psikolog berlisensi atau tenaga profesional yang memiliki kualifikasi serupa. Jika tes ini berbayar, telitilah dahulu perusahaan penyedianya, untuk memastikan bahwa harga tes itu layak Anda bayarkan.
  9. Setelah menemukan kekuatan dan kelemahan Anda, luangkan waktu untuk merenungkan dan menentukan reaksi Anda terhadap hasil temuan itu. Putuskan apakah Anda ingin atau perlu berusaha meningkatkan diri di bidang kelemahan apa pun dan pikirkan apa yang perlu Anda lakukan untuk membuang atau mengubah kelemahan Anda itu.
    • Daftarkan diri pada pelatihan atau aktivitas yang berkaitan dengan bidang kelemahan Anda. Misalnya, jika menemukan bahwa Anda menjadi panik jika berhadapan dengan situasi mendadak, tempatkan diri Anda di dalam situasi-situasi yang berpotensi untuk memunculkan spontanitas yang mendadak. Contohnya adalah kelompok teater, tim olahraga, atau karaoke di bar.
    • Pertimbangkan untuk menjalani terapi untuk membicarakan ketakutan atau kekhawatiran yang Anda miliki. Jika mengikuti pelatihan tertentu atau bergabung dengan kelompok teater sepertinya tidak sesuai untuk Anda atau ternyata Anda memiliki ketakutan atau kecemasan terpendam yang menghalangi Anda untuk melangkah maju, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang terapis.
  10. Waspadalah agar Anda tidak tenggelam di dalam kelemahan Anda. Pola ini dapat segera berubah menjadi siklus perfeksionis yang merusak, yang justru menghalangi Anda dari keberhasilan. Lebih baik memulai dari hal-hal yang dapat Anda lakukan dengan baik dengan kekuatan Anda dan memperkuat keahlian yang menjadi bakat Anda itu, kemudian barulah perlahan mengembangkan diri di bidang-bidang lainnya seiring dengan waktu. [25]
    • Misalnya, Anda ingin mengembangkan keterampilan berkomunikasi. Setelah proses perenungan pribadi, Anda memutuskan bahwa Anda sebenarnya adalah pendengar yang baik, dan ini adalah kekuatan Anda. Meski demikian, Anda cederung bersikap tertutup saat harus berbicara, dan ini merupakan kelemahan Anda. Anda memutuskan untuk menjadi orang yang lebih banyak berbicara, maka Anda berlatih mengucapkan satu-dua kalimat di dalam percakapan, dengan sedikit jeda.
    • Orang yang perfeksionis mungkin beranggapan bahwa jika Anda kurang pandai berbicara, lebih baik tidak usah mencoba, karena Anda pasti akan membuat kesalahan. Akuilah bahwa kesalahan adalah bagian dari pembelajaran dan pertumbuhan, dan izinkan diri Anda berbuat salah sambil mengembangkan diri.
  11. Setiap orang memiliki hal-hal tertentu di dalam hidupnya yang menunjukkan keunggulan tertentu. Ada saat-saat ketika Anda melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya, namun ternyata saat itu segalanya terjadi begitu saja dan Anda menemukan bahwa Anda dapat melakukan dengan sangat baik tanpa kesulitan sama sekali.
    • Ini mungkin saja berupa aktivitas olahraga, seni, kreativitas, interaksi dengan hewan, atau menyediakan diri untuk menggantikan pekerjaan orang yang sedang berhalangan. Tidak semua orang akan mengalami momen-momen yang menakjubkan yang sama dengan yang Anda alami, tetapi jika Anda mengalaminya, terima pengalaman itu untuk memperkaya hidup Anda dan meraih potensi Anda yang sesungguhnya.
    Iklan
Bagian 6
Bagian 6 dari 6:

Memanfaatkan Pemahaman Ini dalam Proses Wawancara

PDF download Unduh PDF
  1. Anda dapat memanfaatkan pengetahuan baru Anda tentang diri sendiri ini di dalam proses wawancara kerja. Pikirkan bagaimana kekuatan dan kelemahan itu berkaitan dengan pekerjaan yang Anda sedang lamar. Untuk mempersiapkannya, pikirkan tugas-tugas apa yang perlu dilakukan di dalam pekerjaan itu, dan ingatlah kembali peristiwa-peristiwa di dalam hidup Anda saat berhadapan dengan tugas-tugas serupa. Kualitas pribadi apa yang akan menjadi kekuatan atau kelemahan jika Anda melakukan tugas-tugas itu? [26]
    • Misalnya, jika Anda melamar pekerjaan sebagai pembuat program komputer, bicarakan kekuatan Anda yang berkaitan dengan keahlian komputer atau pemecahan masalah. Namun, mungkin Anda tidak perlu terlalu merinci kekuatan Anda dalam bermain tenis meja, kecuali jika calon atasan Anda ini menunjukkan minat di bidang itu lebih dahulu.
  2. Saat ditanya tentang kepribadian Anda di dalam wawancara, bersikaplah jujur dengan memaparkan kekuatan pribadi Anda. Jika pewawancara menanyakan kekuatan dan kelemahan Anda, dia bukan hanya penasaran terhadap hal itu, tetapi dia ingin melihat sebarapa Anda kompeten untuk berbicara mengenai diri sendiri. Keterampilan sosial dan kemampuan untuk memasarkan diri saat ini telah menjadi salah satu keterampilan yang terpenting bagi tenaga kerja di bidang apa pun. bagi seorang pewawancara, ini dimulai dari bagaimana calon karyawan/wati mampu memaparkan kekuatan dan kelemahannya, dan bagaimana si calon karyawan/wati ini dapat melakukannya dengan nyaman. [27]
  3. Agar dapat melakukan hal ini dengan nyaman, berlatihlah melakukan wawancara dengan orang lain. Mintalah seorang teman untuk mewawancarai Anda dan belatihlah memaparkan kualitas diri Anda kepada dia. Lakukan hal ini berulang kali, dengan sejumlah orang lainnya juga, hingga Anda mulai merasa nyaman saat memaparkan kekuatan dan kelemahan diri Anda di hadapan orang lain. Pada awalnya memang ini akan terasa seperti memnaca naskah drama saja, tetapi setelah beberapa saat Anda akan merasa semakin nyaman dan terbiasa.
    • Sebelum menghadiri wawancara, pikirkan sebanyak mungkin peristiwa nyata yang dapat Anda bicarakan, yang menunjukkan kekuatan pribadi Anda. Pewawancara tidak hanya ingin mendengar pemaparan Anda tentang kekuatan Anda, tetapi mungin juga akan bertanya tentang situasi nyata yang menunjukkan manfaat atau dampak dari kekuatan Anda saat Anda berhadapan dengan masalah atau rintangan yang muncul. Renungkan peristiwa-peristiwa ini, dan tuliskan sebanyak mungkin jika perlu, agar Anda dapat melakukan wawancara dalam kondisi sesiap mungkin. [28]
    • Misalnya, jangan berkata, “Kekuatan saya adalah saya berorientasi pada detail”, namun berikan contoh konkret seperti “Dalam pekerjaan sebelumnya, saya bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan ulang terhadap setiap angka pada anggaran bulanan. Beberapa kali saya menemukan kesalahan yang berisiko merugikan perusahaan kami cukup besar. Perhatian kepada detail ini akan membantu saya dalam bekerja pada posisi yang baru di perusahaan Anda nantinya.”.
  4. Calon atasan bukanlah orang yang bodoh, dan dia tentu dapat langsung mengetahui usaha licik yang biasa terjadi ini. Kadang-kadang dia mewawancarai ratusan kandidat untuk menempati sebuah posisi pekerjaan, dan naluri pertama setiap orang adalah menggunakan apa yang mereka anggap sebagai kekuatan lalu memelintirnya sebagai kelemahan. [29] Meski demikian, apa yang Anda anggap “kekuatan” mungkin bukan merupakan kekuatan bagi calon atasan, yang sering kali justru mencari karyawan/wati yang kuat dalam hal keluwesan dan bekerja di dalam tim. Jawaban semacam ini dapat membuat Anda terkesan seolah kurang memahami diri sendiri. [30] Kata-kata yang umum diucapkan yang sebenarnya memelintir maknanya contohnya adalah: [31]
    • “Saya perfeksionis dan saya tidak tahan melihat sesuatu yang salah.” Sikap perfeksionis jarang dianggap sebagai kekuatan oleh calon pemberi kerja, karena ini menyiratkan bahwa Anda kaku dalam mempertahankan standar yang tidak masuk akal dan mungkin cenderung menunda-nunda. [32]
    • “Saya keras kepala dan tidak bisa menyerah begitu saja.” Ini dapat mengesankan bahwa Anda tidak luwes dan tidak mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja.
    • “Saya kesulitan untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, karena saya bekerja sangat keras.” Ini dapat mengesankan bahwa Anda tidak mampu mengurus diri sendiri dan mungkin akan kelelahan serta menjadi rekan kerja yang tidak menyenangkan bagi orang lain.
  5. Ketika pewawancara mengajukan pertanyaan tentang kelemahan Anda, bersikaplah jujur. Tidak ada gunanya dia bertanya jika Anda hanya akan menjawab tentang betapa hebatnya diri Anda. Bukan itu yang dicari oleh pewawancara. Dia menginginkan diskusi yang nyata mengenai hal-hal yang dapat Anda kerjakan, termasuk kejelasan tentang pemahaman Anda pada diri sendiri. Tantangan ini dapat muncul berupa: [33]
    • Sikap terlalu kritis
    • Sikap terlalu curiga terhadap calon atasan atau rekan kerja
    • Sikap terlalu menuntut
    • Kebiasaan menunda-nunda
    • Terlalu banyak bicara
    • Terlalu sensitif
    • Kurangnya ketegasan
    • Kurangnya kemampuan sosial.
  6. Ada bagian-bagian tertentu di dalam kelemahan ini yang perlu Anda hadapi dan akui bahwa akan mempengaruhi kinerja Anda. Mungkin justru akan tampak mengagumkan jika Anda dapat berbicara tentang bagaimana tantangan-tantangan ini pernah atau mungkin akan mempengaruhi kinerja Anda. Hal ini menunjukkan pemahaman diri dan kejujuran, meskipun Anda tetap perlu menyampaikannya dengan berhati-hati. [34]
    • Misalnya, katakan “Saat ini, saya cenderung menunda-nunda. Saya menyadari bahwa ini mempengaruhi porsi pekerjaan yang dapat saya selesaikan, dan juga porsi pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh rekan kerja saya. Saat berkuliah, saya selalu lolos dari kesulitan ini karena saya mengenal sistemnya dan berhasil mempermainkan sistem itu sambil tetap menyelesaikan tugas saya. Saya sadar bahwa ini tidak mungkin dilakukan di dunia kerja, karena ini bukanlah cara kerja, cara pencapaian tujuan, dan menyelesaikan tugas yang baik.”
  7. Sekali lagi, Anda lebih baik memberikan jawaban praktis, bukan jawaban yang terlalu idealis. Memberikan respons yang terlalu bersifat idealis dapat terlihat tidak masuk akal dan membuat Anda seolah-olah sedang mencoba-coba membual. [35]
    • Misalnya, katakan kepada pewawancara, “Saya sedang mengambil langkah-langkah serius untuk menyingkirkan kebiasaan menunda. Saya telah menetapkan tenggat yang saya buat bagi diri sendiri dan mempersiapkan insentif pribadi untuk memacu diri memenuhi tenggat itu. Semua ini telah terbukti sangat membantu saya mengatasi masalah menunda.”
  8. Anda harus terdengar yakin, namun tidak sombong. Usahakan untuk menampilkan rasa percaya diri sambil tetap bersikap rendah hati saat membicarakan pencapaian dan keahlian Anda. Tentu saja, cobalah untuk benar-benar memilih kekuatan yang berkaitan dengan individu, bidang usaha, atau organisasi perusahaan yang sedang Anda lamar. Kekuatan pribadi sebenarnya terdiri dari tiga jenis:
    • Keterampilan yang berbasis pengetahuan, misalnya keahlian komputer, bahasa, atau teknis pengoperasian berbagai benda/sistem
    • Keterampilan yang dapat dipelajari secara umum, misalnya keahlian komunikasi dan manajemen manusia atau pemecahan masalah
    • Kualitas kepribadian, misalnya kepandaian bergaul, kepercayaan diri, atau kebiasaan tepat waktu. [36]
  9. Berkata bahwa Anda memiliki keahlian yang luar biasa dalam berhubungan dengan orang lain adalah boleh-boleh saja dan baik, tetapi menunjukkan contoh yang nyata adalah hal yang tepat untuk Anda lakukan. Tunjukkan kekuatan Anda di dalam situasi kehidupan yang nyata dengan contoh-contoh dari interaksi pribadi Anda maupun riwayat pekerjaan Anda. Misalnya:
    • “Saya adalah seorang ahli komunikasi. Saya sangat memperhatikan kata-kata yang saya gunakan, dan sangat menghindari kemungkinan kebingungan saat berkomunikasi. Saya tidak takut untuk mengajukan pertanyaan kepada orang yang lebih senior jika ada sesuatu yang tidak saya pahami. Saya meluangkan waktu untuk membayangkan betapa setiap pertanyaan atau pernyataan dapat ditafsirkan secara berbeda oleh masing-masing orang.”
    • Anda dapat juga mendemonstrasikan kekuatan dan keahlian Anda dengan menceritakan hal-hal yang telah berjalan dengan baik di masa lalu dan keberhasilan-keberhasilan yang pernah Anda capai.
    • Jika Anda pernah memenangkan penghargaan atau prestasi tertentu, sebutkan juga kepada pewawancara.
    Iklan

Tips

  • Berhati-hatilah ketika berusaha menemukan keinginan Anda, pastikan bahwa Anda tidak memasukkan berbagai keinginan yang “palsu”. Ini adalah keinginan yang didorong oleh keyakinan yang keliru bahwa Anda ditakdirkan untuk bekerja di bidang urusan luar negeri agar dapat tinggal di Paris, London, dan Rio de Janeiro; atau bahwa Anda ingin menjadi bintang film agar dapat menghadiri pesta-pesta yang glamor dan bertemu dengan calon suami atau istri yang kaya-raya. Itu bukanlah keinginan yang sebenarnya, karena tidak ada unsur substansi yang membuat hidup Anda menjadi berarti dan memuaskan olehnya, serta hanya merupakan angan-angan. Kenali perbedaannya, agar Anda tidak melakukan kesalahan fatal karena membangun karier hanya berdasarkan angan-angan dan bukannya berdasarkan kekuatan pribadi dan tujuan yang nyata.
  • Mengubah kelemahan membutuhkan proses waktu, jadi tidak apa-apa jika Anda tidak dapat membuat perubahan seketika. Jangan juga mencurahkan seluruh waktu Anda untuk berusaha mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Carilah solusi terlebih dahulu dengan meningkatkan kekuatan Anda, sesuatu yang bisa Anda ubah, dan kemudian barulah temukan cara untuk terus membangun kekuatan Anda, yang memang Anda inginkan agar menjadi ciri yang paling bersinar dari diri Anda, karena memang itulah kepribadian alami Anda.
Iklan

Peringatan

  • Dalam situasi wawancara, jangan membual tentang kekuatan Anda atau mengeluh tentang kelemahan Anda. Jujurlah dan ungkapkan solusi yang Anda pikirkan untuk mengatasi kelemahan Anda. Dalam hal kekuatan, katakan yang sesungguhnya dengan rendah hati agar Anda tidak terlalu terkesan membual atau sombong.
  • Jangan terjebak di dalam pikiran bahwa Anda bernasib buruk jika masih memiliki kelemahan (sekecil apa pun). Setiap manusia memiliki kelemahan dan tantangan yang perlu ditaklukkan. Bayangkan diri Anda menjadi pewawancara, dan bayangkan perasaan Anda jika mendengar orang yang Anda wawancarai hanya sibuk membual tentang betapa sempurnanya dirinya.
Iklan

Referensi

  1. Hubbs, D. L., & Brand, C. F. (2005). The Paper Mirror: Understanding Reflective Journaling. Journal of Experiential Education, 28(1), 60–71. http://doi.org/10.1177/105382590502800107
  2. Hiemstra, R. (2001). Uses and benefits of journal writing. New Directions for Adult and Continuing Education, 2001(90), 19–26. http://doi.org/10.1002/ace.17
  3. http://www.wire.wisc.edu/yourself/selfreflectknowyourself/Yourpersonalvalues.aspx
  4. http://www.mindtools.com/pages/article/newTED_85.htm
  5. https://www.psychologytoday.com/blog/dont-delay/201004/are-your-goals-value-congruent
  6. Ille, S. (2014). The Dynamics of Norms and Conventions Under Local Interactions and Imitation. International Game Theory Review, 16(3), 1–23. http://doi.org/10.1142/S0219198914500017
  7. Akhtar, S. (2006). Interpersonal boundaries : variations and violations / edited by Salman Akhtar. Lanham, Md. : Jason Aronson, c2006.
  8. Buckingham, M., & Clifton, D. O. (2001). Now, Discover Your Strengths (Abridged edition). New York, NY: Simon & Schuster Audio.
  9. https://hbr.org/2005/01/how-to-play-to-your-strengths
  1. https://hbr.org/2005/01/how-to-play-to-your-strengths
  2. https://hbr.org/2005/01/how-to-play-to-your-strengths
  3. https://hbr.org/2005/01/how-to-play-to-your-strengths
  4. Hubbs, D. L., & Brand, C. F. (2005). The Paper Mirror: Understanding Reflective Journaling. Journal of Experiential Education, 28(1), 60–71. http://doi.org/10.1177/105382590502800107
  5. Hubbs, D. L., & Brand, C. F. (2005). The Paper Mirror: Understanding Reflective Journaling. Journal of Experiential Education, 28(1), 60–71. http://doi.org/10.1177/105382590502800107
  6. Hubbs, D. L., & Brand, C. F. (2005). The Paper Mirror: Understanding Reflective Journaling. Journal of Experiential Education, 28(1), 60–71. http://doi.org/10.1177/105382590502800107
  7. Hubbs, D. L., & Brand, C. F. (2005). The Paper Mirror: Understanding Reflective Journaling. Journal of Experiential Education, 28(1), 60–71. http://doi.org/10.1177/105382590502800107
  8. http://www.careerealism.com/career-happiness-identify-top-desires/
  9. http://www.careerealism.com/career-happiness-identify-top-desires/
  10. http://www.fastcompany.com/3026105/dialed/the-importance-of-finding-and-facing-your-weaknesses
  11. http://www.fastcompany.com/3026105/dialed/the-importance-of-finding-and-facing-your-weaknesses
  12. Buckingham, M., & Clifton, D. O. (2001). Now, Discover Your Strengths (Abridged edition). New York, NY: Simon & Schuster Audio.
  13. http://www.levo.com/articles/career/owning-it-identifying-strengths-weaknesses
  14. http://www.careerealism.com/career-happiness-identify-top-desires/
  15. http://www.myersbriggs.org/my-mbti-personality-type/mbti-basics/
  16. https://www.recruiter.com/i/describing-your-weaknesses-for-interviews/
  17. https://www.recruiter.com/i/describing-your-weaknesses-for-interviews/
  18. Wyatt, W. (2014). Job Interview: That Job Is MINE! - Proven Strategies to Ace Job Interviews & Get Hired In the Blink of an Eye.
  19. Wyatt, W. (2014). Job Interview: That Job Is MINE! - Proven Strategies to Ace Job Interviews & Get Hired In the Blink of an Eye.
  20. http://www.forbes.com/sites/learnvest/2013/04/24/8-tips-for-acing-a-tough-job-interview/3/
  21. http://money.usnews.com/money/blogs/outside-voices-careers/2015/01/05/ignore-this-common-and-awful-career-advice
  22. https://www.recruiter.com/i/describing-your-weaknesses-for-interviews/
  23. https://www.psychologytoday.com/blog/science-and-sensibility/201003/break-perfectionism-procrastination-connection
  24. https://www.recruiter.com/i/describing-your-weaknesses-for-interviews/
  25. http://career-advice.monster.com/job-interview/interview-questions/greatest-strengths-and-weaknesses/article.aspx
  26. http://career-advice.monster.com/job-interview/interview-questions/greatest-strengths-and-weaknesses/article.aspx
  27. http://career-advice.monster.com/job-interview/interview-questions/greatest-strengths-and-weaknesses/article.aspx

Tentang wikiHow ini

Halaman ini telah diakses sebanyak 123.772 kali.

Apakah artikel ini membantu Anda?

Iklan